KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga sehingga kami dapat menyelesaika menyelesaikan n tugas laporan berjudul berjudul “Laporan “Laporan Praktikum Praktikum Fisiologi Mastikasi dan e!leks Muntah"# Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum !isiologi blok sistem stogmatonasi $ Fakulas %edokteran &igi 'ni(ersitas )ember # Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak* oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada + ,# drg#S rg#Su uhart hartin ini* i*
M#i M#io ote.h te.h
sela selaku ku
dose dosen n
pemb embimbi imbing ng
membim membimbin bing g jalanny jalannyaa prakti praktikum kum !isioloh !isiolohii 'ni(ersitas
)ember
*memberi
yang ang
tela telah h
Fakult Fakultas as %edokt %edoktera eran n &igi &igi
masukan
dan
yang
membantu
pengembangan ilmu yang telah didapatkan# didapatkan# $# Semua Semua pihak yang telah telah membantu membantu dalam penyu penyusunan sunan laporan laporan ini# /alam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan# 0leh karena itu* kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan la poran ini# Semoga Se moga laporan ini dapat berguna bagi kita semua#
)ember* )embe r* ,1 April $2,1
Penulis
1
DAFTAR ISI
%ata Pengantar################################################################################################## , /a!tar isi############################################################################################################ $ A ,# P3N/A4'L'AN############################################################################### 5 A $# 4AS6L P3N&AMATAN##################################################################### 7 A 5# P3MA4ASAN################################################################################## ,, A 8# %3S6MP'LAN#################################################################################### ,8 /a!tar Pustaka################################################################################################### ,1
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
0klusi adalah perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada Maksila dan mandibula* yang terjadi selama pergerakan Mandibula dan berakhir dengan kontak penuh dari gigi geligi pada kedua rahang# 0klusi terjadi karena adanya interaksi antara /ental system* Se.ara teoritis* oklusi dide!inisikan sebagai kontak antara gigi-geligi yang saling berhadapan se.ara langsung 9tanpa perantara: dalam suatu hubungan biologis yang dinamis antara semua komponen sistem stomato-gnatik terhadap permukaan gigi-geligi yang berkontak dalam keadaan ber!ungsi# 1.1.1 a.
Konsep Dasar Oklsi Oklsi sei!"an#
oklusi seimbang 9balan.ed o..lusion: yang menyatakan suatu oklusi baik atau normal* bila hubungan antara kontak geligi ba;ah dan geligi atas memberikan tekanan yang seimbang pada kedua rahang* baik dalam kedudukan sentrik maupun eksentrik# ".
Oklsi !or$olo#is
oklusi mor!ologik 9morphologi. o..lusion: yang penganutnya menilai baik-buruknya oklusi melalui hubungan antar geligi ba;ah dengan la;annya dirahang atas pada saat geligi tersebut berkontak# %.
Oklsi dina!is
oklusi dinamik
3
mampu menjalankan !ungsinya dengan baik* maka oklusi tersebut dikatakan normal 9&unadi* 4aryanto A= dkk:# 1.1.&
'enis('enis Oklsi a.
Oklsi Ideal merupakan konsep teoretis dari struktur oklusal dan
hubungan !ungsional yang men.akup prinsip dan karakteristik ideal yang harus dimiliki suatu keadaan oklusi# Menurut %amus %edokteran &igi* oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua gigi* ke.uali insisi(us .entral ba;ah dan molar tiga atas* beroklusi dengan dua gigi di lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak mengalami keausan# ".
Oklsi Nor!al* menurut Leory )ohnson menggambarkan oklusi
normal sebagai suatu kondisi oklusi yang ber!ungsi se.ara harmonis dengan proses metaboli. untuk mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang berada dalam keadaan sehat# 0klusi gigi-geligi se.ara normal dapat dikelompokkan dalam $ jenis* yaitu+ 1.
oklsi s)a)ik merupakan hubungan gigi geligi rahang atas 9A:
dan rahang ba;ah 9: dalam keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan tidak ber!ungsi 9statik:# Pada oklusi statik* hubungan .usp !ungsional gigi geligi posterior 9premolar: berada pada posisi .usp to marginal ridge dan .usp !ungsional gigi molar pada posisi .usp to !ossa# Sedang pada hubungan gigi anterior dapat ditentukan jarak gigit 9o(erjet: dan tinggi gigit 9o(erbite: dalam satuan milimeter 9mm:# )arak gigit 9o(erjet: adalah jarak hori>ontal antara in.isal edge gigi in.isi(us A terhadap bidang labial gigi insisi(us pertama # /an tinggi gigit 9o(erbite: adalah jarak (ertikal antara in.isal edge sampai in.isal edge A# &.
oklsi dina!ik merupakan hubungan antara gigi geligi A dan
pada saat seseorang melakukan gerakan mandibula ke arah lateral 9samping: ataupun kedepan 9antero-posterior:# 0klusi dinamik timbul akibat gerakan mandibula ke lateral* kedepan 9anterior: dan kebelakang
4
9posterior:# 0klusi yang terjadi karena pergerakan mandibula ini sering disebut artikulasi# Pada gerakan ke lateral akan ditemukan sisi kerja 9;orking side: yang ditunjukan dengan adanya kontak antara .usp bukal A dan .usp molar = dan sisi keseimbangan 9balan.ing side:# Working side dalam oklusi dinamik digunakan sebagai panduan oklusi 9oklusal guidan.e:* bukan pada balan.ing side# %.
Oklsi sen)rik adalah posisi kontak maksimal dari gigi geligi
pada ;aktu mandibula dalam keadaan sentrik* yaitu kedua kondisi berada dalam posisi bilateral simetris di dalam !ossanya# Sentris atau tidaknya posisi mandibula ini sangat ditentukan oleh panduan yang diberikan oleh kontak antara gigi pada saat pertama berkontak# %eadaan ini akan mudah berubah bila terdapat gigi supra posisi ataupun o(erhanging restoration#
1.1.*
Kon)ak Gi#i Geli#i
%ontak gigi geligi karena gerakan mandibula dapat diklasi!ikasikan sebagai berikut+ ,#
In)er%pal +on)a%) Posi)ion ,I+P-* adalah kontak
maksimal antara gigi geligi dengan antagonisnya Re)rded +on)a%) Posi)ion ,R+P-* adalah kontak $# maksimal antara gigi geligi pada saat mandibula bergerak lebih ke posterior dari 6?P* namun masih mampu bergerak se.ara terbatas ke lateral# 5#
Pro)rsi$ +on)a%) Posi)ion ,P+P- adalah kontak gigi
geligi anterior pada saat digerakkan ke anterior orkin# Side +on)a%) Posi)ion ,S+P- adalah kontak 8# gigi geligi pada saat digerakkan ke lateral# 94am>ah* @ahreni*dkk: 1.1./
H"n#an 0andi"la Teradap 0aksila Relasi Sen)rik merupakan hubungan mandibula terhadap maksila*
yang menunjukan posisi mandibula terletak ,-$ mm lebih ke belakang dari oklusi sentris atau kondili terletak paling distal dari !ossa glenoid* tetapi masih memungkinkan adanya gerakan dalam arah lateral# Pada
5
keadaan kontak ini gigi-geligi dalam keadaan 6?P atau dapat dikatakan bah;a 6?P berada pada posisi ?P# 'arak In)er(Oklsal2 )arak antara oklusal premolar A dan
dalam keadaan istirahat* rileks dan posisi tegak lurus# Pada keadaan ini otot-otot pengunyahan dalam keadaan istirahat* hal ini menunjukan otot-otot kelompok ele(ator dan depresor tonus dan kontraksinya dalam keadaan seimbang* dan kondili dalam keadaan netral atau tidak tegang# Posisi ini dianggap konstan untuk tiap indi(idu# 1.1.3
Fak)or($ak)or 4an# 0e!pen#ari Oklsi
0klusi pada masing-masing indi(idu tidaklah sama# Faktor-!aktor yang mempengaruhi oklusi gigi manusia antara lain+
Bariasi genetik
Perkembangan gigi-geligi se.ara a.ak
Adanya gigi-gigi supernumerary
0tot-otot dan jaringan sekitar rongga mulut
%ebiasaan
Trauma
6
BAB II HASIL PER+OBAAN
&.1
Ta"el Hasil Per%o"aan
&.1.1
Pen#n4aan a. Keka)an Gi#i) 0aksi!al
)enis kelamin orang .oba
%edalaman gigit %anan %iri 2*5 .m 2*$ .m 2*7 .m 2*1 .m 0*1 .m , .m 2*C .m 2*C .m 2*1 .m 2*7 .m 2*8 .m 2*5 .m
gigi 6nsisi( pertama %aninus Molar Pertama 6nsisi( pertama %aninus Molar pertama
Perempuan
Laki-laki
". E$isiensi Kn4a Peri)n#an e$isiensi kn4a
•
5
Pengunyahan $2 kali NA D 9NES: S D $1*,$ ,,*1$ D ,5*G HD
NA I ,22J D berat nasi sebelum dikunyah
13,6 9,39
I
,22JD ,88*C5J •
Pengunyahan ,1 kali NA D 9NES: S D $1*7 ,,*1$ D ,8*,C HD
NA I ,22J D berat nasi sebelum dikunyah
14,18 9,39
I
,22JD ,1,*2,J
7
•
Pengunyahan ,2 kali NA D 9NES: S D $8*K ,,*1$ D ,5*5C HD
NA I ,22J D berat nasi sebelum dikunyah
13,38 9,39
I
,22JD ,8$*8KJ 3!isiensi kunyah
)enis kelamin orang .oba
$2 kali
,1 kali
,2 kali
Perempuan
,88*C5J
,1,*2,J
,8$*8KJ
%. Kelelaan O)o) 6a7a
)enis kelamin orang .oba
Waktu kunyah 9a;al kunyah-lelah:
Perempuan
5#17 detik 9582 kunyahan:
d. Gerakan Lida pada saa) Pen#n4aan
)enis kelamin orang .oba
Perempua n
Posisi lidah
entuk
'kuran 9normal < tidak:
elaksasi
Pipih dan lebar
Normal
Merah muda
Lembut
Anterior
Panjang dan tebal
Menyempit
Lebih gelap
lembut
Lateral
Panjang tebal dan melengkung
Menyempit
Lebih geap
Lembut
Posterior
Melengkung ke belakang
Lebih ke.il
Merah muda keunguan
Lebih kasar
Mengunya h
Tidak menentu
Agak menge.il
Merah muda
lembut
;arna
Tekstur
8
&.1.&
Pe!eriksaan Proses 0enelan a. Pe!eriksaan Palpasi saa) !enelan
)enis kelamin orang .oba
Pola gerakan 9deskripsikan apakah gerakannya normal atau ada hambatan:
Perempuan
Normal* gerakan keatas* keba;ah dan keatas
". Pen#ar Penin#ka)an Sekresi Sali8a )eradap Penelanan
Perlakuan
espon 0rang .oba
/engan pemijatan
Pengunyahan terasa lebih mudah dan lebih .epat halus
Tanp pemijatan
Lebih sulit menelan
%emudahan menelan + lebih mudah dengan pemijatan %. Pen#ar 'enis 0akanan )eradap Penelanan
)enis kelamin orang .oba
Perempuan
&.1.*
%emudahan menelan dan respon orang .oba ,+,
,+$
,+5
Sulit ditelan karena ukuran nasi masih besar
Agak mudah di telan
Sangat mudah ditelan
Prosedr Per%o"aan Re$leks 0n)a a.
Pen#ar Sen)an Teradap Re$leks 0n)a
Lokasi
espon orang .oba 9re!leI muntah:
'jung lidah
Tidak terjadi respon
/orsal lidah
Tidak terjadi respon
9
Lateral kiri
Tidak terjadi respon
Lateral kanan
Tidak terjadi respon
Anterior
Tidak terjadi respon
Posterior
Terjadi respon
Posterior palatum
Terjadi respon
'(ula
Terjadi respon dengan .epat
Tonsil
Terjadi respon
Faring aas 9 jika bisa:
-
ang paling sensiti(e adalah +
'(ula
". Pen#ar S dan Sen)an )eradap Re$leks 0n)a
espon orang .oba 9re!leI muntah: Lokasi Air es
Air hangat
'jung lidah
Tidak terjadi respon
Tidak terjadi respon
/orsal lidah
Tidak terjadi respon
Tidak terjadi respon
Lateral kiri
Tidak terjadi respon
Tidak terjadi respon
Lateral kanan
Tidak terjadi respon
Tidak terjadi respon
Anterior
Tidak terjadi respon
Tidak terjadi respon
Posterior
Terjadi respon tapi lama
Terjadi respon
Posterior palatum
Terjadi respontapi lama
Terjadi respon dengan .epat
'(ula
Terjadi respon agak .epat
Terjadi respon dengan .epat
Tonsil
Terjadi respon sangat .epat
Terjadi respon dengan .epat
Faring atas 9jika bisa:
-
-
ang paling sensiti(e adalah +
Tonsil
Posterior palatum* u(ula dan tonsil
%. Pen#ar Rasa Pai) )eradap Re$leks 0n)a
10
)enis kelamin orang .oba
/aerah yang di tetes
eaksi orang .oba
Perempuan
Posterior lidah
Terdapat pengaruh gagging re!leI dan terasa pahit
Laki-laki
Posterior lidah
Terdapat pengaruh gagging re!leI dan terasa pahit
11
PERTAN9AAN
5
,# Apa ada perbedaan lebar permukaan rongga mulut antara laki-laki dan perempuan )elaskan mengapa )a;ab + Ada perbedaan lebar permukaan rongga mulut antara laki-laki dan perempuan# Terdiri dari perbedaan lengkung rahang dimana lengkung rahang aki-laki lebih besar dari perempuan# Selain itu kebiasaan laki-laki terta;a terlalu lebar juga mempengaruhi lebar permukaan rongga mulut# Lengkung rahang juga mempengaruhi !aktor lo.al baik oleh gigi geligi yang menyusun lengkung gigi itu sendiri# 4ubungan antar gigi * maupun gigi antagonisnya lengkung rahang mengekspresikan gabungan antara ukuran gigi* lidah* bibir dan !ungssi gigi otot pipi# $# Apa perbedaan kekuatan gigit maksimal laki-laki dan perempuan )elakan mengapa )a;ab + Terdapat perbedaan antara kekuatan gigit maksimal laki-laki dan perempuan tapi hanya sedikit# %ekuatan gigit maksimal laki-laki sedikit lebih kuat daripada perempuan# 4al ini terjadi karena otot pengunyahan laki-laki lebih kuat daripada perempuan# 5# Mangapa makanan ada yang mudah di telan dan ada yang sukar )elaskan mengapa )a;ab + %arena umumnya makanan yang dimakan banyak yang berbeda baik dari segi bentuk dan kandungan dalam makanan tersebut# Makanan yang teksturnya kasar dan mengandung sedikit air akan susah di telan* sedangkan makanan yang teksturnya halus dan mengandung banyak air akan lebih mudah ditelan# 8# Mengapa rasa pahi dapat merangsang re!leks muntah )a;ab + %arena rasa pahit dapat merangsang impuls sara! sensorik yang di teuskan ke otot melalui ner(us glosso!aringeus# Setelah men.apai otak rangsangan motoriknya akan di ba;a kembali ke ner(us (agus untuk member re!leI muntah# /imana di dalam rongga mulut terdapat sara! motorik maupun sensorik yang keduanya saling bekerja sama# 4al inilah
12
yang memberikan re!leI muntah pada seseorang yang merasakan rasa pahit#
13
BAB III PE0BAHASAN
*.1. Pe!eriksaan Oklsi Sen)rik
Pada pemeriksaan oklusi sentrik ini orang .oba yang berjenis kelamin perempuan dalam posisi duduk dengan tenang* dengan posisi bidang oklusi sejajar lantai# %emudian instruksikan untuk membuka mulut lalu menutupkan mulut sampai gigi pada kedua rahang saling menyentuh #Lalu men.atat hubungan gig Pada per.obaan ini* kami menggunakan orang .oba dengan jenis 6 posterior rahang atas terhadap rahang ba;ah# Pada orang .oba hubungan gigi-geligi posterior adalah pada rahang kiri P,* P$* M, dan M$ berkontak dengan pasangannya masing-masing# Sedangkan pada rahang kiri* P, atas dengan P$ ba;ah* P$ atas dengan M, ba;ah* M, atas dengan M$ ba;ah dan M$ atas dengan M$ ba;ah *.&. Pe!eriksaan Relasi Sen)rik •
0klusi sentrik Pada per.obaan ini* kami mengukur jarak gigit orang .oba yang berjenis
elamin perempuan dengan menggunakan jangka # 0rang .oba diinstriksikan untuk membuka dan menutuk mulut sebanyak 5 kali lalu kami men.atat jarak o(erjet dengan jangka dan didapatkan hasil $ mm# 4al ini dikatakan normal* karena jarak normal o(erjet pada oklusi sentrik $-5mm# •
elasi sentrik Pada per.obaan ini* orang .oba diinstruksikan untuk menggerakkan
mandibula ke belakang dengan dibantu oleh operator sehingga dididapatkan oklusi sentrik# Lalu diukur jaraj o(erjet menggunakan jangka yang selanjutnya diukur pada penggaris# /idapatkan hasil yaitu 8 mm# 4al ini dikatakan normal karena jarak o(erjet normal pada relasi sentrik adalah 8-Gmm# *.*. Pe!eriksaan P4siolo#i%al Res) Posi)ion
14
0rang .oba melakukan posisi istirahat dan mandibula dalam keadaan rileks dan posisi tegak lurus* dalam posisi non oklusal mandibula yaitu posisi physiological rest position, selanjutnya perhatikan otot-otot harus dalam keadaan istirahat# 0rang .oba diminta untuk membuka kedua bibir orang .oba tanpa menimbulkan gerakan pada rahangnya# %emudian dimulai pengukuran
jarak
oklusal sebagai free way space. Selisih antara dimensi (erti.al saat gigi geligi beroklusi dan saat mandibula istirahat disebut !ree;ay spa.e# ange !ree;ay spa.e normal adalah berkisar $-8 mm# erdasarkan praktikum yang telah dilakukan*pada orang .oba dengan jenis
kelamin perempuan diketahui memiliki
!ree;ay spa.e 8*1 mm# 4al ini dikatakan kurang normal# *./. Pe!eriksaan Oklsi Sen)erik ,O8er"i)e dan O8er7e)-
Pada per.obaan ini dilakukan pengukuran o(erjet dan o(erbite# 0(erjet atau jarak gigit adalah jarak hori>ontal antara in.isal gigi in.isi(us A terhadap bidang labial gigi in.isi(us pertama # Sedangkan 0(erbite atau tinggi gigit adalah jarak (erti.al antara in.isal edge sampai in.isal edge A# 0(erbite dan o(erjet normal yaitu sekitar $ 8 mm# erdasarkan per.obaan didapatkan o(erjet pada orang .oba 5* mm# Sedangkan untuk o(erbite 1 mm sehingga menyebabkan gigi terlihat lebih maju kedepan# *.3. Pe!eriksaan Oklsi Dina!ikn:Ar)iklasi
Pada posisi duduk dengan tenang* orang .oba diminta menggerakan ke lateral sampai didapatkan .usp bukal A dan bersentuhan# %emudian instruksikan orang .oba untuk melakukan gerakan gerakan ke lateral* tentukan sisi kerja 9;orking side: dan sisi keseimbangan 9balan.ing side:# Selanjutnya tentukan pola oklusinya# erdasarkan per.obaan yang telah dilakukan pada orang diperoleh data bah;a oklusi gigi geligi pada sisi kerja terjadi kontak dan oklusi gigi pada sisi keseimbangannya terjadi kontak# Sehingga dapat diambil kesimpulan bah;a orang .oba pola oklusinya adalah 0 9ilateral alan.ed 0..lusion: dimana
15
gigi geligi posterior pada sisi kerja dan sisi keseimbangan* keduanya dalam keadaan kontak# #
*.;. Pe!eriksaan Oklsi Ideal
oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua gigi* ke.uali insisi(us .entral ba;ah dan molar tiga atas* beroklusi dengan dua gigi di lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak mengalami keausan# Pada per.obaan ini* kami mengamati ketika orang .oba melakukan oklusi sentris* pergerakan relasi sentris ke oklusi sentris* pergerakan mandibula ke anterior dan ke segala arah* ketika orang .oba melakukan 6?P*?P dan P?P# erdasarkan per.obaan didapatkan untuk oklusi sentrik* relasi sentris ke oklusi sentris dan pergerakan mandibula ke anterior pada orang .oba semuanya normal# 'ntuk gerakan oklusi 6?P* gigi geligi yang mengalami kontak prematur adalah pada gigi M$ kiri# Pada gerakan oklusi ?P* gigi geligi yang mengalami kontak prematur adalah gigi M, pada sisi kiri dan gigi 6, kanan# Sedangkan pada gerakan oklusi P?P* gigi geligi yang mengalami kontak prenatur adalah gigi 6, kiri dan 6$ kanan#
16
BAB I< KESI0PULAN
/ari per.obaan yang telah kita lakukan* dapat disimpulkan bah;a + ,# 0klusi dide!inisikan sebagai kontak antara gigi-geligi yang saling berhadapan se.ara langsung dalam suatu hubungan-hubungan biologis yang dinamis antara semua komponen sistem stomatognasi terhadapa permukaan gigi-geligi yang berkontok dalam keadaan ber!ungsi# $# 0klusi dikatakan baik
17
DAFTAR PUSTAKA
ishara S#3# $22,#Text Bookof Orthodontics# Ameri.a+W#Saunders ?o ?handra# $228# TeItbook o! /ental and 0ral Anatomy Physiology and 0..lusion# Ne; /elhi+ )aypee rothers Publishers Foster* T# /# ,KK7# Buku Ajar Ortodonsi, edisi ke 3# )akarta+ 3&?# 4al 5$-51# &ros* Martin /= Mahte;s* )#/# ,KK,# Oklusi Dalam edokteran !igi "estoratif. Surabaya + Airlangga 'ni(ersity Press# Thomson* 4amist# ,KK8# Oklusi ed#$# )akarta+ 3&?
18