BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Kean Keanek ekara araga gama man n
haya hayati ti
atau atau biodiversity
merupa merupakan kan ungkap ungkapan an
pernya pernyataa taan n
terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai berbagai tingkatan tingkatan persekutuan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan tingkatan ekosistem, ekosistem, tingkatan jenis dan tingka tingkatan tan geneti genetika. ka. Pada Pada dasarn dasarnya ya keraga keragaman man ekosis ekosistem tem di alam alam terbagi terbagi dalam dalam beberapa tipe, yaitu ekosistem e kosistem padang rumput, ekosistem hutan, ekosistem lahan basah dan ekosistem ekosistem laut. Kanekaragaman Kanekaragaman tipe-tipe tipe-tipe ekosistem ekosistem tersebut tersebut pada umumnya dikenali dari ciri-ciri komunitasnya yang paling menonjol, dimana untuk ekosistem daratan digunakan ciri komunitas tumbuhan atau vegetasinya karena wujud vegetasi merupakan pencerminan fisiognomi atau penampakan luar interaksi intera ksi antara tumbuhan, hewan dan lingkungannya. Sumber daya hayati bumi sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial manusia. Akibatnya, muncul pengakuan yang berkembang bahwa keanekaragaman hayati meru merupa paka kan n aset aset glob global al dari dari nila nilaii yang yang sang sangat at besa besarr untu untuk k gene generas rasii seka sekara rang ng dan dan mendatang. Pada saat yang sama, ancaman terhadap spesies dan ekosistem tidak pernah begit begitu u besar besar sepert sepertii sekaran sekarang g ini. ini. Kepuna Kepunahan han spesie spesiess yang yang diseba disebabk bkan an oleh oleh aktivi aktivitas tas manusia berlanjut pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dengan hal ini, maka dilakukan suatu konverensi untuk mengatasi masalah terancamnya suatu spesies yakni konverensi keanekaagaman hayati atau Convention on Biological Diversity (CBD).
1.2
Tujuan
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka tujuan makalah makalah ini adalah menjelaskan menjelaskan hal-hal mengenai mengenai konverensi konverensi untuk untuk mengatasi mengatasi masalah terancamnya suatu spesies yakni konverensi keanekaagaman hayati atau Convention on Biological Diversity (CBD).
1.3
Manfaat
Setela Setelah h membac membacaa makala makalah h ini kita kita dapat dapat menget mengetahu ahuii mengen mengenai ai konver konverens ensii untuk untuk mengatasi mengatasi masalah masalah terancamnya terancamnya suatu spesies yakni konverensi konverensi keanekaagaman keanekaagaman hayati hayati atau Convention on Biological Diversity (CBD). 1
BAB II PEMBAHASAN CONVENTION ON BIOLOGICAL DIVERSITY 2.1
Definisi Convention on Biological Diversity
CBD CBD atau Conven Conventio tion n on Biolog Biological ical Divers Diversity ity yang yang dikena dikenall sebaga sebagaii Konve Konvensi nsi Keanekaragaman Hayati, merupakan perjanjian internasional yang mengikat secara hukum yang diadopsi di Rio de Janeiro pada Juni 1992 yang diilhami oleh tumbuhnya komitmen masyarakat dunia untuk pembangunan berkelanjutan. Ini menggambarkan langkah maju yang dramatis dalam konservasi keanekaragaman hayati. Konvensi memiliki tiga tujuan utama: •
Konservasi keanekaragaman hayati (atau keanekaragaman hayati);
•
Pemanfaatan berkelanjutan komponen-komponenn komponen-komponennya ya
•
Pembagian keuntungan yang adil dan merata yang timbul dari penggunaan sumber daya genetik. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk mengembangkan strategi nasional untuk
konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati. Hal ini sering dianggap sebagai dokumen kunci tentang pembangunan berkelanjutan. Konv Konven ensi si diak diakui ui untu untuk k pert pertam amaa kali kaliny nyaa dala dalam m huku hukum m inte intern rnas asio iona nall bahw bahwaa konservasi keanekaragaman hayati adalah "menjadi perhatian bersama umat manusia" dan merupa merupakan kan bagian bagian integr integral al dari dari proses proses pemban pembangun gunan. an. Kesepa Kesepakat katan an mencak mencakup up semua semua ekosistem, ekosistem, spesies, dan sumber sumber daya genetik. Ini link upaya konservasi konservasi tradisional tradisional untuk tujuan ekonomi menggunakan sumber daya hayati secara lestari. Ini menetapkan prinsip prinsip yang adil dan merata pembagian keuntungan yang timbul dari penggunaan sumber daya daya genetik genetik,, teruta terutama ma mereka mereka yang yang ditakd ditakdirk irkan an untuk untuk penggu penggunaa naan n komers komersial ial.. Juga Juga mencak mencakup up berkem berkemban bang g pesat pesat bidang bidang biotek bioteknol nologi ogi melalu melaluii Cart Cartag agen enaa Prot Protoc ocol ol on Biosafety, membahas perkembangan teknologi dan transfer, manfaat-sharing dan biosafety masalah. Penting lagi, Konvensi mengikat secara hukum; negara-negara yang bergabung (pihak) yang wajib untuk menerapkan ketentuan-ketentuannya. ketentuan- ketentuannya. Konvensi mengingatkan para pengambil keputusan bahwa sumber daya alam yang tidak terbatas dan menetapkan filosofi dari penggunaan yang berkelanjutan. Sementara 2
masa lalu konservasi upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi spesies dan habitat tertentu, Konvensi mengakui bahwa ekosistem, spesies dan gen harus digunakan untuk kepentingan manusia. Namun, hal ini harus dilakukan dengan cara dan pada tingkat yang tidak mengarah pada jangka panjang penurunan keanekaragaman hayati. Konvensi juga menawarkan bimbingan para pengambil keputusan didasarkan pada prinsip kehati-hatian bahwa di mana ada ancaman ancaman signifikan signifikan menurunnya menurunnya atau hilangnya hilangnya keanekaragaman hayati, kurangnya kepastian ilmiah penuh tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menunda tindakan untuk menghindari atau memperkecil ancaman tersebut. Konv Konven ensi si
meng mengak akui ui
bahw bahwaa
dipe diperl rluk ukan an
inve invest stas asii
besa besarr
untu untuk k
meng mengko kons nser erva vasi si
keanekaragam keanekaragaman an hayati. hayati. Ini Ini berp berpen enda dapa pat, t, baga bagaim iman anap apun un,, bahw bahwaa konservasi akan membawa kita lingkungan yang signifikan, manfaat sosial dan ekonomi sebagai imbalan.
2.2
Sejarah Pembentukan Pembentukan Convention on Biological Diversity
Seb Sebagai agai
tang tangga gap pan
atas atas
adan adanya ya
pen pengak gakuan uan
yang ang
berk erkemb embang ang
bahw bahwaa
keanekaragaman hayati merupakan aset global dari nilai yang sangat besar untuk generasi seka sekaran rang g dan dan mend mendat atan ang, g, maka maka Unit United ed Nati Nation onss Envi Enviro ronm nmen entt Prog Progra ramm mmee (UNE (UNEP) P) mendirikan mendirikan Kelompok Kelompok Kerja Kerja Ad Hoc Tenaga Ahli Ahli Keanekaragaman Keanekaragaman Hayati Hayati
(Ad Hoc
Working Group of Experts on Biological Diversity) pada bulan November 1988 untuk mengeksplo mengeksplorasi rasi perlunya perlunya konvensi konvensi internasion internasional al tentangkean tentangkeanekarag ekaragaman aman hayati. hayati. Segera setelah itu, pada bulan Mei 1989 dibentuk Kelompok Kerja Ad Hoc Teknis dan Tenaga Ahli Ahli Huku Hukum m (Ad (Ad Hoc Hoc Work Workin ing g Grou Group p of Tech Techni nica call and and Lega Legall Expe Expert rts) s) untu untuk k memper mempersia siapk pkan an instru instrumen men hukum hukum intern internasi asiona onall untuk untuk konser konservas vasii dan pemanf pemanfaata aatan n keanekaragaman hayati berkelanjutan. Para pakar itu untuk memperhitungkan “kebutuhan untuk berbagi biaya dan manfaat antara negara maju dan berkembang” dan juga “cara-cara dan sarana untuk mendukung inovasi oleh masyarakat setempat” . Pada bulan Februari 1991, Kelompok Kerja Ad Hoc telah dikenal sebagai Komite Negosi Negosiasi asi Antar Antar Pemerin Pemerintah tah.. Tugasn Tugasnya ya memunc memuncak ak pada pada tangga tanggall 22 Mei 1992 1992 dengan dengan Konfere Konferensi nsi di Nairob Nairobii untuk untuk pengad pengadops opsian ian teks teks yang yang disetu disetujui jui mengen mengenai ai Konven Konvensi si Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity). Konvensi ini dibuka untuk ditandatangani pada tanggal 5 Juni 1992. Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan (“KTT Bumi” Rio). Konvensi ini tetap dibuka untuk ditandatangani hingga 4 Juni 1993, dan selama jangka 3
waktu itu telah menerima menerima 168 tanda tangan. tangan. Konvensi Konvensi ini mulai mulai berlaku pada tanggal tanggal 29 Desember 1993, yang adalah 90 hari setelah ratifikasi ke-30. Sesi pertama Konferensi Para Pihak telah dijadwalkan untuk 28 November - 9 Desember 1994 di Kepulauan Bahama. Ditand Ditandata atanga ngani ni oleh oleh 150 pemimp pemimpin in pemerin pemerintah tahan an di KTT Bumi Bumi Rio de Janeir Janeiro, o, 1992 1992,,
Konv Konven ensi si
Kean Keanek ekar arag agam aman an
Haya Hayati ti
dide didedi dika kasi sika kan n
untu untuk k
memp mempro romo mosi sika kan n
pembangunan berkelanjutan. Dipahami sebagai alat praktis untuk menerjemahkan prinsip prinsip Agenda 21 menjadi kenyataan, Konvensi mengakui bahwa keanekaragaman hayati tidak hanya sekedar mengenai tanaman, hewan dan mikro organisme beserta ekosistemnya, namun juga mengenai manusia dan kebutuhan kita untuk ketahanan pangan, obat-obatan, udara segar dan air, tempat berlindung, serta lingkungan yang bersih dan sehat untuk hidup. Adapun tujuan konvensi ini, seperti tertuang dalam ketetapan-ketetapannya, ialah kons konser erva vasi si
kean keanek ekar arag agam aman an
haya hayati, ti,
pema pemanf nfaa aata tan n
komp kompon onen en-k -kom ompo pone nenn nnya ya
secar secaraa
berkelanjutan dan membagi keuntungan yang dihasilkan dari pendayagunaan sumber daya genetik secara adil dan merata, termasuk melalui akses yang memadai terhadap sumber daya daya geneti genetik k dan dengan dengan alih teknol teknologi ogi yang yang tepat tepat guna, guna, dan dengan dengan memper memperhati hatikan kan semua hak atas sumber-sumber daya dan teknologi itu, maupun dengan pendanaan yang memadai. Prinsip dari konvensi ini yaitu: Sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa dan dan azas azas-az -azas as huku hukum m inter interna nasi sion onal al setia setiap p Negara Negara memp mempun unya yaii hak hak berd berdau aula latt untu untuk k mema memanf nfaat aatka kan n
sumb sumberer-su sumb mber er
daya dayany nyaa
sesu sesuai ai
deng dengan an
kebi kebija jaka kan n
pemb pemban angu guna nan n
lingkungan lingkungannya nya sendiri, sendiri, dan tanggung tanggung jawab untuk menjamin menjamin bahwa bahwa kegiatan-keg kegiatan-kegiatan iatan yang dilakukan di dalam yurisdiksinya atau kendalinya tidak akan menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan negara lain atau kawasan di luar batas yurisdiksi nasionalnya.
2.3
Alasan Pembentukan Convention on Biological Diversity
Sumber daya hayati bumi sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial manusia. Akibatnya, muncul pengakuan yang berkembang bahwa keanekaragaman hayati meru merupa paka kan n aset aset glob global al dari dari nila nilaii yang yang sang sangat at besa besarr untu untuk k gene generas rasii seka sekara rang ng dan dan mendatang. Pada saat yang sama, ancaman terhadap spesies dan ekosistem tidak pernah begit begitu u besar besar sepert sepertii sekaran sekarang g ini. ini. Kepuna Kepunahan han spesie spesiess yang yang diseba disebabk bkan an oleh oleh aktivi aktivitas tas manusia berlanjut pada tingkat yang mengkhawatirkan. 4
Beberapa dari sekian banyak menangani masalah di bawah ini yang melatarbalakangi konvensi ini meliputi: Langk Langkah-l ah-lang angkah kah dan insent insentif if bagi bagi konser konservas vasii dan pemanf pemanfaata aatan n berkel berkelanj anjutan utan
•
keanekaragaman hayati. Diatur akses terhadap sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional, termasuk
•
Persetujuan Informasi Sebelum partai memberikan sumberdaya. Berbagi, Berbagi, dalam cara yang adil dan merata, merata, hasil penelitian penelitian dan pengembangan pengembangan dan
•
manfaat yang timbul dari perdagangan dan pemanfaatan lain genetik sumber daya dengan Partai Kontraktor menyediakan sumber daya tersebut (pemerintah dan / atau masyar masyaraka akatt lokal lokal yang yang member memberika ikan n penget pengetahu ahuan an tradis tradision ional al atau atau sumber sumberday dayaa keanekaragaman hayati dimanfaatkan). Akses dan transfer teknologi, termasuk bioteknologi, termasuk bioteknologi, kepada kepada pemerintah pemerintah dan / atau
•
masyarakat lokal yang memberikan pengetahuan tradisional dan / atau sumber daya keanekaragaman hayati. •
Kerjasama teknis dan ilmiah.
•
Dampak penilaian.
•
Pendidikan dan kesadaran publik.
•
Penyediaan sumber daya keuangan.
•
Pelaporan nasional pada upaya untuk melaksanakan komitmen perjanjian.
2.4
Tempat Berlangsungnya Berlangsungnya Convention on Biological Diversity
Konvensi ini dibuka untuk ditandatangani pada KTT Bumi di Rio de Janiero pada tanggal 5 Juni 1992 dan mulai berlaku pada tanggal 29 Desember 1993. Tahun 2010 adal adalah ah
Tahun ahun
Inte Intern rnas asio iona nall
Kean Keanek ekar arag agam aman an
Hay Hayati. ati.
Sekre ekreta tari riat at
Konve onven nsi
Keanekaragaman Hayati adalah titik fokus untuk Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati. 2.5
Anggota Convention on Biological Diversity
Convention on Biological Diversity ditandatangani oleh 168 negara dan saat ini memiliki 193 anggota. Berikut ini merupakan daftar anggota CBD.
5
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
Negara
Afghanistan Albania Algeria Andorra Angola Antigua and Barbuda Argentina Armenia Australia Austria Azerbaijan Bahamas Bahrain Bangladesh Barbados Belarus Belgium Belize Benin Bhutan Bolivia Bos Bosnia nia an and Her Herze zego govi vin na Botswana Brazil Brunei Darussalam Bulgaria Burkina Faso Burundi Cambodia Cameroon Canada Cape Verde Cent Centra rall Afri Africa can n Rep Repu ublic blic Chad Chile China Colombia Comoros Congo Cook Island Costa Rica Cote d’ d’Ivore Croatia Cuba Cyprus Czech Republic
46. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91.
Demo Democr crat atic ic Peop People le’’ Rep Republi ublicc of Korea Democrtaic Republic of the Congo Denmark Djibouti Dominica Dominican Rep Republic Ecuador Egypt El Salvador Equato atorial Guinea Eritrea Estonia Ethiopia European Co Community Fiji Finland France Gabon Gambia Georgia Germany Ghana Greece Grenada Guatemala Guinea Guinea-Bissau Guyana Haiti Holy See Honduras Hungary Iceland India Indonesia Iran Iraq Ireland Israel Italy Jamaica Japan Jordan Kazakhtan Kenya Kiribati Kuwait 6
92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 08. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 33. 134. 135. 136. 137. 138.
Kyrgyzstan Lao People’s Democratic Republic latvia Lebanon Lesotho Liberia Lib Libyan yan Ara Arab b Jam Jamah ahir iriy iyaa Liechtenstein Lithuania Luxembourg Madagascar Malawi Malaysia Maldives Mali Malta Mars Marsh hall all Isla Island ndss Mauritania Mauritius Mexico Micronesia Monaco Mongolia Montenegro Morocco Moz Mozambique Myanmar Namibia Nauru Nepal Neth etherla rlands New Ze Zealand Nicaragua Niger Nigeria Niue Norway Oman Pakistan P ala u Panama Papu Papuaa New New Guin Guinea ea Paraguay Pe r u Philippines Poland Portugal
139. 140. 141. 141. 142. 143. 143. 144. 145. 145. 146. 147. 147. 148. 149. 150. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 183. 184.
Qatar Rep Republi ublicc of of Ko Korea rea Repu Republ blic ic of Mold Moldov ovaa Romania Russ Russia ian n Fede Federa rati tion on Rwanda Sain Saintt Kit Kitts ts and and Nev Nevis is Saint Lu Lucia Sain Saintt Vin Vince cent nt and and Gre Grena nadi dies es Samoa San Marino Sao Sao Tom Tomee and and Prin Princi cipl plee Saudi Arabia Senegal Serbia Seychelles Sierra Leone Singapore Slovakia Slovenia Solo Solom mon Isla Island nd Somalia South Afric rica Spain Sri La Lanka Sudan Suriname Swaziland Sweden Switzerl erland Syri Syrian an Arab Arab Repu Republ blic ic Tajikistan Thailand The former Yugoslav Republic of Macedonia Timor-L r-Leste Togo Tonga Trin Trinid idad ad and and Toba Tobago go Tunisia Turkey Turkmenistan Tuvalu Uganda Ukraine Unit United ed Arab Arab Emir Emirat ates es United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland 7
185. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193.
Unit United ed Repu Republ blic ic of of Tan Tanza zani niaa United States of America Uruguay Uzbekistan Vanuatu Venezuela Vietnam Yemen Zambia Zimbabwe
8
2.6
Pelaksanaan Program CBD Untuk Tahun 2010
Konfrensi Konfrensi peserta peserta (The Conference of the Parties) telah menetapkan menetapkan tujuh program program kerj kerjaa yang yang sesu sesuai ai deng dengan an bebe beberap rapaa biom biomas assa sa utam utamaa di plan planet et ini. ini. Seti Setiap ap prog progra ram m mempunyai misi dan prinsip-prinsip dasar untuk memandu pekerjaan masa depan. Mereka juga menentukan menentukan isu-isu isu-isu kunci untuk dipertimban dipertimbangkan, gkan, mengidenti mengidentifiksas fiksasii outpu-out outpu-output put yang potensial, dan menyarankan jadwal serta sarana untuk mencapainya. Pelaksanaan program kerja bergantung kepada kontribusi dari anggota, secretariat, pemerintah terkait dan organisasi lainnya. Secara periodic, para anggota (COP) dan SBSTTA untuk meninjau program kerja. Adapun ketujuh program kerja adalah: 1.
Keanekaragaman Keanekaragaman Pertanian
Keaneka Keanekarag ragaman aman hayati hayati pertan pertanian ian tidak tidak hanya hanya menyed menyediak iakan an makana makanan n dan pendapatan, tetapi juga bahan baku untuk pakaian, tempat berteduh, obat-obatan, pemeliharaan varietas baru, dan melakukan layanan lainnya seperti pemeliharaan kesuburan tanah dan biota, serta konservasi tanah dan air, yang semuanya penting untuk kelangsungan hidup manusia. 2.
Keanekaragaman Keanekaragaman Lahan Kering dan Lembab
Kean Keanek ekar arag agam aman an haya hayati ti laha lahan n keri kering ng dan dan lemb lembab ab meny menyed edia iaka kan n laya layana nan n ekosistem kritis untuk mendukung dua miliar orang, 90% di antaranya hidup di nega negara ra berk berkem emba bang ng..
Kons Konserv ervas asii
kean keanek ekar arag agam aman an haya hayati ti laha lahan n
dan dan pema pemanf nfaat aatan an yang yang berk berkel elan anju juta tan n
keri kering ng dan dan
lemb lembab ab sang sangat atla lah h
pent pentin ing g
dari dari bagi bagi
pengembangan mata pencaharian dan pengentasan kemiskinan.
3.
Keanekaragaman Keanekaragaman Kehutanan
Secara biologis hutan merupakan sistem beragam, yang mewakili beberapa daerah biologis terkaya di bumi. Namun, keanekaragaman hayati hutan semakin terancam sebagai akibat dari deforestasi, fragmentasi, perubahan iklim, dan tekanan lain. 4.
Keanekaragaman Keanekaragaman Air Tawar
9
Ekosistem perairan darat sering secara ekstensif dimodifikasi oleh manusia, melebihi laut atau sistem terestrial, dan merupakan yang paling terancam dari semua tipe tipe ekosis ekosistem tem.. Peruba Perubahan han fisik, fisik, hilang hilangnya nya habita habitatt dan degrad degradasi asi,, penarik penarikan an air, eksplo eksploita itasi si berleb berlebiha ihan, n, polusi polusi dan invasi invasi spesie spesiess asing asing adalah adalah ancama ancaman n utama utama ekosistem ini dan sumber daya hayati yang terkait. 5.
Keanekaragaman Keanekaragaman Pulau
Pulau dan wilayah laut sekitar daerah pantai merupakan ekosistem yang unik yang terdiri dari banyak spesies tanaman dan hewan yang endemic ditemukan di tempat lain di bumi. Warisan sejarah evolusi yang unik, ekosistem ini adalah harta tak tak
terg tergan anti tika kan. n. Mere Mereka ka juga juga menj menjad adii
kunc kuncii
untu untuk k
kehi kehidu dupa pan, n, ekon ekonom omi, i,
kesejahteraan dan identitas budaya dari 600 juta penduduk pulau (sepersepuluh dari populasi dunia). Island species are also unique in their vulnerability: of the 724 recorded animal extinction extinctionss in the last 400 years, about half were island island species. species. Spesies pulau juga unik dalam kerentanan mereka: dari 724 kepunahan hewan yang tercatat, dalam 400 tahun tahun terakh terakhir, ir, sekita sekitarr separu separuhny hnyaa adalah adalah spesie spesiess pulau. pulau. Selama Selama abad abad yang yang lalu, lalu, keanek keanekara aragam gaman an hayati hayati pulau pulau telah telah tunduk tunduk pada pada tekana tekanan n yang yang kuat kuat dari dari invasi invasi spesies asing, perubahan habitat dan eksploitasi berlebihan, serta perubahan iklim dan polusi. Tekanan ini juga sangat dirasakan oleh perekonomian pulau. Di antara yang paling rentan dari negara-negara berkembang, pulau-pulau kecil berkembang bergantung pada konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati pulau untuk pembangunan berkelanjutan mereka. 6.
Keanekaragaman Keanekaragaman Pesisir dan Laut
Lautan menempati lebih dari 70% dari permukaan bumi dan 95% dari biosfer. Kehidupan di laut kira-kira 1000 kali lebih tua dari genus Homo. Ada pengakuan bahwa bahwa belum belum pernah pernah terjadi terjadi sebelu sebelumny mnyaa ancama ancaman n akibat akibat perbua perbuatan tan manusi manusi dari dari kegiatan industri seperti perikanan dan transportasi, dampak pembuangan limbah, kelebihan kelebihan nutrisi dari limpasan pertanian, dan pengenalan pengenalan spesies eksotik. Jika kita gagal gagal untuk untuk memaha memahami mi baik baik kerent kerentana anan n dan ketaha ketahanan nan hidup hidup dari dari laut, laut, sejara sejarah h spesies manusia yang relatif singkat akan menghadapi nasib yang tragis.
7.
Keanekaragaman Pegunungan 10
Gunung-gunung di dunia meliputi beberapa pemandangan paling spektakuler, keraga keragaman man besar besar spesie spesiess dan tipe tipe habita habitat, t, serta serta komuni komunitas tas manusi manusiaa yang yang khas. khas. Pegunungan terjadi pada semua benua, di semua zona lintang, dan dalam seluruh jen jenis is biom biomee utam utamaa duni dunia. a. Pegu Pegunu nung ngan an meny menyed edia iaka kan n air air tawa tawarr bagi bagi sepa separu ruh h kehidupan manusia, dan di dapat dikatakan sebagai menara air dunia.
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan 11
•
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai beberapa hal, di antaranya:
•
Kean Keanek ekara araga gaman man haya hayati ti atau atau biodiversity
merupa merupakan kan ungkap ungkapan an pernya pernyataa taan n
terdap terdapatn atnya ya berbag berbagai ai macam macam varias variasii bentuk bentuk,, penamp penampilan ilan,, jumlah jumlah dan sifat sifat yang yang terlihat terlihat pada berbagai tingkatan tingkatan persekutua persekutuan n makhluk, makhluk, yaitu tingkatan ekosistem, ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetika. •
Sedang Sedangkan kan CBD atau atau Conven Conventio tion n on Biolog Biological ical Divers Diversity ity yang yang dikena dikenall sebaga sebagaii Konvensi Konvensi Keanekaragam Keanekaragaman an Hayati, Hayati, merupakan merupakan perjanjian intern internasi asiona onall yang yang mengik mengikat at secara secara hukum hukum yang yang diado diadopsi psi di Rio de Janeir Janeiro o pada pada Juni Juni 1992 1992 yang yang diil diilha hami mi oleh oleh tumb tumbuh uhny nyaa komi komitm tmen en masy masyara araka katt duni duniaa untu untuk k pemb pemban angu guna nan n berkelanjutan.
•
Tujuan Tujuan utama dari konvensi konvensi ini adalah konservasi konservasi keanekaraga keanekaragaman man hayati hayati (atau keanekaragaman hayati), hayati), pemanfaatan berkelanjutan komponen-komponennya, serta pembagian keuntungan yang adil dan merata yang timbul dari penggunaan sumber daya genetik.
•
Jumlah Jumlah anggota anggota dari Convention Convention on Biological Biological Diversity Diversity saat ini berjumlah 193 negara.
•
Ada Ada tuju tujuh h prog progra ram m yang yang dica dicana nang ngka kan n oleh oleh CBD CBD di tahu tahun n 2010 2010 ini ini yait yaitu u Kean Keanek ekar arag agam aman an
Pert Pertan ania ian, n,
Kean Keanek ekar arag agam aman an
Tana Tanah h
Keri Kering ng
dan dan
Lemb Lembab ab,,
Keanekaragaman Kehutanan, Keanekaragaman Air Tawar, Keanekaragaman Pulau, Keanekaragaman Pesisir dan Laut, Keanekaragaman Pegunungan.
3.2
Saran
Untuk tuk
bisa isa
menc mencap apai ai
tuju tujuan an
yang ang
dihar iharap apk kan
den dengan gan
adan adanya ya
Kon Konven vensi
Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity) ini, tentunya akan lebih mudah apabila setiap orang turut berpartisipasi dalam proses pelaksanaan program dari CBD ini. Oleh karenanya, mari kita mulai dari hal-hal terkecil untuk mendukung setiap program yang dilakukan oleh CBD.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://www.cbd.int/convention/ (diakses tanggal 9 Maret 2010).
12
Anonim. http://en.wikipedia.org/ (diakses tanggal 9 Maret 2010).
13