KONSEP DASAR LUKA Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN
A. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N Seseorang yang menderita luka akan merasakan adanya ketidaksempurnaan ketidaksempurnaan yang pada akhirnya cenderung untuk mengalami gangguan fisik dan emosional (Hyland.
1994).
Sehingga
tidak
dapat
dipungkiri
bahwa
luka
akan
mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebagai contoh, pasien dengan luka kanker dengan eksudat yang banyak dan sangat berbau tentunya bukan hanya menjadi gangguan kesehatan bagi klien akan tetapi juga akan mempengaruhi gangguan interaksi pasien. Menurut Schipper (1996) ada empat domain kualitas hidup yang bisa terkena dampak dari luka yaitu: Fungsi fisik dan pekerjaan, fungsi psikologis, interaksi sosia sosial, l, sensas sensasii somat somatik ik dan dampak dampak finans finansial ial.. Jadi Jadi kalau kalau kita kita mengg mengguna unakan kan model berpikir ESQ (berpikir melingkar) maka perawatan luka butuh pendekatan yang yang komp komple leks ks kita kita tida tidak k hany hanya a meli meliha hatt loka lokasi si luka luka,, menc menciu ium m bau bau luka luka,, mengga menggant ntii baluta balutan n luka luka tapi tapi lebih lebih dari dari itu ada faktor faktor-fak -faktor tor lain lain yang yang harus harus diperhatikan dengan seksama.
B. PENG PENGER ERTI TIAN AN Luka dapat diartikan sebagai gangguan atau kerusakan integritas dan fungsi jaringan pada tubuh (suriadi 2007).
C. KLASIF KLASIFIKA IKAS S LU LUKA KA 1. Berdas Berdasar arkan kan sifat sifatnya nya::
a. Luka Akut. Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang diharapkan atau dengan kata lain sesuai dengan konsep penyembuhan. Luka akut dapat dikategorikan sebagai:
Luka akut pembedahan, contoh: insisi, eksisi dan skin graft.
Luka akut bukan pembedahan, contoh: Luka bakar.
Luka akut akibat faktor lain, contoh:abrasi, laserasi, atau injuri pada
lapisan kulit superfisial.
a. Luka uka Kr Kronis onis.. Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan keterlambatan atau bahkan kegagalan. Contoh: Luka decubitus, luka diabetes, dan leg ulcer. 2. Berdasar Berdasarkan kan Kehilan Kehilangan gan Jarin Jaringan. gan. a. Superfisial; luka hanya terbatas pada lapisan epidermis. epidermis.
(partial-thickness); luka meliputi lapisan epidermis dan dermis. b. Parsial (partial-thickness) c.
Penuh (full-thickness); luka meliputi epidermis, dermis dan jaringan subcutan bahan dapat juga melibatkan otot, tendon, dan tulang.
3. Berdas Berdasar arkan kan Stadi Stadium um..
a. Stage I. Lapisan epidermis utuh, namun terdapat eritema atau perubahan warna.
b. Stage II. Kehilangan kulit superfisial dengan kerusakan lapisan epidermis dan dermis. Eritema di jaringan sekitar yang nyeri, panasa, dan edema. Exudate sedikit sampai sedang.
c. Stage III. Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub cutan, dengan terbentuknya rongga (cavity), exudate sedang sampai banyak.
d. Stage IV. Hilangnya jaringan sub cutan dengan terbentuknya rongga (cavity) yang melibatkan otot, tendon dan atau tulang. Exudat sedang sampai banyak. 4. Berdasar Berdasarkan kan mekanis mekanisme me terjad terjadinya inya.. a.
Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
b.
Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
c.
Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
d.
Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
e.
Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
f.
Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
g.
Luka Bakar (Combustio), adalah luka yang disebabkan oleh trauma panas, listrik, kimiawi, radiasi atau suhu dingin yang ekstrim.
1. Berdasar Berdasarkan kan Penam Penampila pilan n Klinis Klinis.. a. Nekrotik (hitam): Eschar Eschar yang mengeras mengeras dan nekrotik, mungkin mungkin kering atau lembab. b. Sloughy (kuning): Jaringan mati yang fibrous. c. Terinfeksi (kehijauan): Terdapat tanda-tanda klinis adanya infeksi seperti nyeri, panas, bengkak, kemerahan dan peningkatan eksudat. d. Granulasi (merah): Jaringan granulasi yang sehat. e. Epitelisasi (pink): Terjadi epitelisasi. epitelisasi.
B. PROSES PROSES PENYEM PENYEMBUH BUHAN AN LUKA LUKA 1. Fase Koagul Koagulasi asi dan dan Inflamas Inflamasii (0-3 hari). hari). Koagulasi merupakan respon yang pertama terjadi sesaat setel etela ah
luka uka
terja erjad di
melibatkan Penge Pengelua luaran ran
dan dan
platelet. platel platelet et
akan akan
menyebabkan vaso vasoko kons nstr trik iksi si..
Pros Proses es
ini ini
bertujuan untuk homeostatis sehingga
mencegah
perdarahan lebih lanjut.
Pengeluaran platelet akan menyebabkan vasokonstriksi. vasokonstriksi. Proses ini bertujuan untuk homeostatis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut. Fase inflama inflamasi si selanjutn selanjutnya ya terjadi terjadi beberapa beberapa menit menit setelah setelah luka terjadi terjadi dan berlanjut berlanjut hingga hingga sekitar sekitar 3 hari. hari. Fase inflamas inflamasii memungkin memungkinkan kan pergeraka pergerakan n leuk leukos osit it
(uta (utama many nya a
membu embun nuh
bakt bakter erii
neut neutro rofi fil) l).. dan
Neut Neutro rofi fill
masuk
ke
sela selanj njut utny nya a
matrik triks s
memf memfag agos osit it
fibr ibrin
dalam alam
dan dan
per persiapa iapan n
pembentukan jaringan baru. 2. Fase Prolif Proliferas erasii atau Rekonstr Rekonstruksi uksi (2-24 (2-24 hari). hari). Apabila tidak ada infeksi atau kontaminasi pada fase inflamasi, maka proses penyembuhan selanjutnya memasuki tahapan Proliferasi atau rekonstruksi. Tujuan utama dari fase ini adalah: •
Proses granulasi (untuk mengisi ruang kosong pada luka).
•
Angiogenesis (pertumbuhan (pertumbuhan kapiler baru). Secara Secara klinis klinis akan tampak tampak kemeraha kemerahan n pada luka. Angiogene Angiogenesis sis terjadi terjadi bers bersam amaa aan n
deng dengan an
fibr fibrop opla lasi sia. a.
Tanp Tanpa a
pros proses es
angi angiog ogen enes esis is
selsel-se sell
penyembu penyembuhan han tidak tidak dapat dapat bermigra bermigrasi, si, replikasi replikasi,, melawan melawan infeksi infeksi dan pembentukan atau deposit komponen matrik baru. •
Proses kontraksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan). Menu Menuru rutt
Hunt Hunt
(200 (2003) 3)
kont kontra raks ksii
adal adalah ah
peris eristi tiwa wa
fis fisiolo iologi gi
yang yang
menyebabkan terjadinya penutupan pada luka terbuka. Kontraksi terjadi bersamaa bersamaan n dengan dengan sin sintesis tesis kolagen. kolagen. Hasil Hasil dari kontraksi kontraksi akan tampak dimana ukuran luka akan tampak semakin mengecil atau menyatu.
1. Fase Remodell Remodelling ing atau Maturas Maturasii (24 hari-1tahun hari-1tahun). ). Fase Fase ini ini meru merupa paka kan n fase fase yang yang tera terakh khir ir dan dan terp terpan anja jang ng pada pada pros proses es penyembuhan luka. Aktifitas sintesis dan degradasi kolagen berada dalam keseimba keseimbangan ngan.. Serabut-s Serabut-serab erabut ut kolagen kolagen meningkat meningkat secara secara bertahap bertahap dan bertam bertambah bah tebal tebal kemud kemudian ian dis disoko okong ng oleh oleh prote proteina inase se untuk untuk perbai perbaikan kan sepan sepanjan jang g garis garis luka. luka. Kolage Kolagen n menjad menjadii unsur unsur yang yang utama utama pada pada matrk matrks. s. Sera Serabu butt kola kolage gen n meny menyeb ebar ar deng dengan an sali saling ng teri terika katt dan dan meny menyat atu u sert serta a berangsur-angsur berangsur-angsur menyokong pemulihan jaringan. Akhi Akhirr
dari dari peny penyem embu buha han n
dida didapa patk tkan an paru parutt
luka luka yang yang mata matang ng yang yang
mempunyai kekuatan 80 % dibanding kulit normal.
B. TYPE PENYEMB PENYEMBUHA UHAN N LUKA LUKA 1. Prima Primary ry Intenti Intention on Healin Healing. g. Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dapat dirapatkan kembali melalui jahitan, klip atau plester. 2. Delayed Delayed Primar Primary y Intention Intention Healing. Healing. Terjadi ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing yang menghambat penyembuhan. 3. Second Secondary ary Healin Healing. g. Proses penyembuhan tertunda dan hanya bisa terjadi melalui proses granulasi, kontraksi dan epitelisasi. Secondary healing menghasilkan scar.
TYPE PENYEMBUHAN
Primary Intention Healing
Delayed Primary Intention Healing
Secondary Secondary Intention Healing
C. FAKTOR-FA FAKTOR-FAKTO KTOR R YANG MEMPENGA MEMPENGARUH RUHII Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Faktor lokal 1. Supl Suplai ai pemb pembul uluh uh darah yang kurang. 2. Dene Denerrvas vasi. 3. Hem Hematom atoma a. 4. Infeksi. 5. Ira Iradia diasi. 6. Mech Mechan anic ical al stre stress ss.. 7. Dres Dressi sing ng mate materi rial al.. 8. Tehn Tehnik ik bed bedah ah.. 9. Irigasi. 10.Elektrokoagulasi. 11.Suture materials. 12.Antibiotik. 13.Tipe jaringan. 14.Facilitious wounds .
Faktor general 1. Usia. 2. Anemia. 3. An Anti ti infl inflam amma mato tory ry drugs. 4. Cyto Cytoto toxi xic c and and metabolic drugs. 5. Diab Diabet etes es mell mellit itus us.. 6. Hormon. 7. Infe Infeks ksii sist sistem emik ik.. 8. Vita Vitami min n C dan dan A. 9. Peny Penyak akit it men menul ular ar.. 10.Malnutrisi. 11.Obesitas. 12.Temperatur. 13.Trauma, hipovolemia dan hipoksia. 14.Uremia.
A. FAKTOR FAKTOR PENYUL PENYULIT IT 1. Faktor Faktor Petuga Petugas s Kesehat Kesehatan. an. a. Jahi Jahita tan n pin pingg ggir ir luka luka..
b. Cara Cara ins insisi isi luk luka. a.
2. Faktor Faktor Pasie Pasien. n. a. Malnutris Malnutrisi, i, seperti seperti defisi defisiensi ensi protei protein, n, utamanya utamanya pada pada usia usia lanjut. lanjut. b. Defisien Defisiensi si Vitamin Vitamin C menyebabk menyebabkan an gangguan gangguan pemben pembentuka tukan n kolagen, kolagen, luka mudah terinfeksi dan gangguan proses inflamasi. c. Defisien Defisiensi si Vitamin Vitamin A mengakibatk mengakibatkan an perlamba perlambatan tan proses proses re-epitheli re-epithelialis alisasi asi dan sintesa kolagen d. Defisien Defisiensi si Vitamin Vitamin K mengakib mengakibatkan atkan ganggu gangguan an hemostas hemostasis is pada fase fase inflamasi. e. Defisien Defisiensi si Zinc (Zn) (Zn) :mengakib :mengakibatkan atkan ganggu gangguan an prolifer proliferasi asi sel dan dan sintesa sintesa kolagen. f.
Penyakit Penyakit penyerta penyerta seperti seperti DM, DVT dan kelainan kelainan pembekuan pembekuan..
g. Obat-obat Obat-obatan an sepert seperti: i: Anti Anti inflamati inflamatition tion drugs. drugs.
B. PENU PENUTU TUP P Bagaimanapun sifat luka, sedalam apapun jaringan yang terkena, dan seberapa besar derajat luka, tugas kita sebagai perawat hanya menciptakan lingkungan yang kondusif kondusif bagi pertumbu pertumbuhan han jaringan jaringan baru yang menyembu menyembuhkan hkan adalah Allah SWT.
C. RE REFE FERE RENS NSII 1. 2.
Suriadi Suriadi (2007): (2007): Manajemen Manajemen Luka. STIKEP STIKEP Muhamm Muhammadiya adiyah. h. Pontian Pontianak. ak. David S Perdanaku Perdanakusuma suma (2007): (2007): Anatomi Anatomi fisiologi fisiologi dan penyembuh penyembuhan an luka. Short Short Course wound wound care update update.. JW Marriot Surabaya.
3.
Wajan Juni Juni Udjianti Udjianti (2007): (2007): Pengkajia Pengkajian n pasien dan dan luka. Short Short course course wound wound care update. update. JW Marriot Marriot Surabay Surabaya. a.
4.
Idral Darwis, Darwis, Widasari Widasari Sri Gitarja Gitarja (2008): (2008): Indonesia Indonesia enterostom enterostomal al therapy therapy education education programme. programme. Bogor-In Bogor-Indone donesia. sia.
5.
Keryln Keryln Carville Carville (1998): (1998): Wound care care manual manual 3rd edition. edition. Silver Silver chain chain foundation. foundation. Western Western Austral Australia. ia.