KOMUNIKASI KEPERAWATAN DENGAN PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS
KATA PENGANTA
Puji syukur penulis penulis panjatkan panjatkan kehadirat kehadirat Allah Allah SWT yang telah melimpahkan melimpahkan Rahmat, Rahmat, Hidayah, dan Inayah kepada penulis sehingga dapat disusun dan diselesaikannya karya tulis ilmiah ini yang berjudul “KOMUNIKASI KEPERAWATAN DENGAN PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS”. alam penyusunan, penyusunan, kami mendapatkan mendapatkan banyak masukan, masukan, pengarahan pengarahan dan bantuan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengu!apkan terima kasih kepada yang terh"rmat #
$. Held Heldaa Pusp Puspit itas asar arii %ami %ami menyadar menyadarii bah&a bah&a penyusu penyusunan nan pr"p"s pr"p"sal al ini jauh jauh dari dari sempur sempurna, na, maka maka dengan dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakan kritik dan saran yang si'atnya membangun demi kesempurnaan kesempurnaan pr"p"sal ini. (leh karena itu demi kesempurnaan, kesempurnaan, kami mengharapkan mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak. Akhirnya kami berharap sem"ga penelitian ini dapat berman'aat bagi semua pihak.
)rebes, September *+$
Penulis
DAFTAR ISI
KAT KATA PENGANTA PENGANTAR....................................................... R................................................................................... ............................ ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii BAB1
PENDAHULUAN
$.$. -atar )elakang ......................................................................... +$ $.*. Rumusan asalah .................................................................... +* $./. Tujuan ...................................................................................... +* $.0. an'aat .................................................................................... +* BAB 2
TINJAUAN TEORI
*.$.
Pengertian %"munikasi .......................................................... +/
*.*.
Pengertian -ansia ................................................................... +/
*./.
%"munikasi engan -ansia ................................................... +0
*.0.
%endala dan Hambatan )ila )erk"munikasi engan -ansia. +
*.1.
%etrampilan %"munikasi Teraupetik Teraupetik Pada -ansia.................. -ansia.............. .... +2
*..
Prinsip3Prinsip 4tik Pelayanan %esehatan Pada -ansia.......... +5
*.6.
Peengertian 7angguan 8i&a.................................................... $$
*.2.
%"munikasi engan 7angguan 8i&a...................................... $/
*.5.
Prinsip3Prinsip 4tik Pelayanan %esehatan Pada Pasien 7angguan 8i&a BAB 3
$1
PENUTUP
/.$.
%esimpulan ............................................... ............................ *+
/.*.
Saran ...................................................................................... *+ DAFTAR DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………22 ……………………………………… ………………22
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Bea!a"#
%"munikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan sese"rang untuk untuk meneta menetapkan pkan,, mempert mempertaha ahankan nkan dan mening meningkat katkan kan k"ntrak k"ntrak dengan dengan "rang "rang lain lain karena karena k"muni k"munikasi kasi dilakuk dilakukan an "leh "leh sese"r sese"rang, ang, setiap setiap hari hari "rang "rang sering seringkali kali salah salah berpik berpikir ir bah&a bah&a k"munikasi adalah sesuatu yang mudah. 9amun sebenarnya adalah pr"ses yang k"mpleks yang melibatkan melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan indi:idu indi:idu beras"siasi beras"siasi dengan "rang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristi&a yang terus berlangsung se!ara se!ara dinamis dinamis yang maknanya maknanya dipa!u dan ditransmi ditransmisikan. sikan. ;ntuk memperbaiki memperbaiki interpretasi interpretasi pasien terhadap pesan, pera&at harus tidak terburu3buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. %alimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti arti suat suatu u kata kata seri sering ng kali kali tela telah h lupa lupa atau atau ada ada kesu kesuli lita tan n dala dalam m meng meng"r "rga gani nisa sasi si dan dan menge mengeks kspr pres esik ikan an piki pikira ran. n. Inst Instru ruks ksii yang yang beru beruru ruta tan n dan seder sederha hana na dapat dapat dipa dipakai kai untu untuk k mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. %"munikasi %"munikasi adalah pr"ses pr"ses interpers"n interpers"nal al yang melibatkan melibatkan perubahan perubahan :erbal dan n"n :erbal dari in'"rmasi dan ide. %"munikasi menga!u tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan em"si di mana indi:idu menyampaikan hubungan < P"tter3Perry, P"tter3Perry, /+$ =. %"munikasi pada lansia dan pasien gangguan ji&a membutuhkan perhatian khusus. Pera&at harus &aspada terhadap perubahan 'isik, psik"l"gi, em"si, dan s"sial s"sial yang mempengaruhi p"la k"mun k"munik ikas asi. i. Peru Peruba baha han n yang yang berh berhubu ubunga ngan n denga dengan n umur umur dala dalam m sist sistem em audi audit" t"ri riss dapat dapat mengakibatkan mengakibatkan kerusakan pada pendengaran. pendengaran. Perubahan pada telinga telinga bagian dalam dan telinga telinga mengalangi pr"ses pendengaran pada lansia sehingga tidak t"leran terhadap suara. )erdasarkan
hal>hal tersebut kami menulis makalah ini yang berjudul $KOMUNIKASI $KOMUNI KASI KEPERAWA KEPERAWATAN DENGAN PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS%.
1.2 R&'&(a" Ma(aa)
$. )agaimana !ara berk"munikasi pada pasien lansia dan pada pasien dengan gangguan ji&a ?
1.3 T&*&a"
$. engetahui !ara berk"munikasi pada pasien lansia dan pada pasien dengan gangguan ji&a.
1.+ Ma",aat
$. igunakan sebagai buku ba!aan di perpustakaan agar bisa berman'aat bagi para pemba!a. *. Pera&at lebih memahami tentang pengaplikasian praktik kepera&atan di masyarakat /. Sebagai ilmu pengetahuan tentang praktik kepera&atan. 0. -ebih tahu, tentang isi dari paraktik kepera&atan
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Pe"#ertia" K-'&"i!a(i.
%"munikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatan3kegiatan yang berkaitan dengan masalah masalah hubungan hubungan atau dapat diartikan diartikan sebaagai saling tukar3menu tukar3menukar kar pendapat pendapat serta serta dapat diartikan hubungan k"ntak antara manusia baik indi:idu maupun kel"mp"k.
'ungsi 'ungsi dan juga telah menunjukkan menunjukkan kemunduran kemunduran sejalan dengan &aktu. Ada beberapa beberapa pendapat pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan + tahun, 1 tahun dan 6+ tahun. )adan kesehatan dunia
alam k"munikasi dengan lansia harus diperhatikan 'akt"r 'isik, psik"l"gi,
%e!epatan dan tekanan suara yang tepat dengan menyesuaikan pada t"pik pembi!araan dan kebutuhan lansia, berbi!ara dengan lansia yang dimensia dengan pelan. Tetapi berbi!ara dengan lansia demensia yang kurang mendengar dengan lebih keras hati3hati karena tekanan suara yang tidak tepat akan merubah arti pembi!araan. )erikan kesempatan "rang lansia untuk berbi!ara hindari untuk mend"minasi, pembi!ara sebaiknya mend"r"ng lansia untuk berperan akti'. erubah t"pik pembi!aaraan dengan jitu menggunakan "bjek sekitar untuk t"pik pembi!araan bila lansia tidak interest lagi. "nt"h # siapa yang membelikan pakaian bapakBibu yang bagus ini? 7unakan kata3kata yang sederhana dan k"nkrit selain itu gunakan kalimat yang simple dan pendek, satu pesan untuk satu kalimat. 24 Te!"i! "-"5era !-'&"i!a(i. <$= Perilaku # ramah tamah, s"pan dan mengh"rmati, !egah supaya tidak a!uh
tak a!uh, perbedaan. <*= %"ntak mata = 4Cpresi &ajah # <0= P"stur dan tubuh
# jaga tetap k"ntak mata. mere'leCsikan peraaan yang sebenarnya. # mengangguk, gerakan tubuh yang tepat, meletakan kursi dengan
tepat. <1= Sentuhan
# memegang tangan, menjabat tangan.
34 Te!"i! &"t&! 'e"i"#!at!a" !-'&"i!a(i 0e"#a" a"(ia. <$= emulai k"ntak saling memperkenalkan nama dan berjabat tangan. <*= )ila hanya menyentuh tangannya hanya untuk mengu!apakan pesan3pesan :erbal dan
merupak met"de primer yang n"n :erbal. = 8elaskan tujuan dari &a&an!ara dan hubungan dengan inter:ensi kepera&atan yang akan diberikan. <0= ulai pertanyaan tentang t"pik3t"pik yang tidak mengan!am. <1= 7unakan pertanyaan terbuka dan belajar mendengar yang e'ekti'. <= Se!ara peri"di! mengklari'ikasi pesan. <6= empertahankan k"ntak mata dan mendengar yang baik dan mend"r"ng untuk ber'"kus pada in'"rmasi. <2= 8angan beresp"n yang men"nj"lkan rasa simpati. <5= )ertany )ertanyaa tentang tentang keadaan keadaan mental mental merupak merupakan an pertan pertanyaa yaan n yang yang mengan! mengan!am am dan akan mengakiri inter:ie&. <$+= inta ijin bila ingin bertanya se!ara '"rmal. 3. Li"#!&"#a" 6a6a"7ara. $= P"sisi duduk berhadapan. *= 8aga pri:asi. /= Penerangan yang !ukup dan !egah latar belakang yang silam. 0= %urangi keramaian dan berisik. 1= %"munikasi dengan lansia kita men!"ba untuk mengerti dan menjaga kita mengekspresikan
diri kita sendiri e'ek dari kmunikasi adalah pengaruh timbal balik seperti !ermin. 2.+ Ke"0aa 0a" Ha'ata" Bia Ber!-'&"i!a(i 0e"#a" La"(ia. $. 7angguan neur"l"gy serring menyebabkan gangguan bi!ara dan berk"munikasi dapat juga
karena peng"batan medis, mulut yang kering dan lain3lain. *. Penurunan daya pikir sering menyebabkan gangguan dalam mendengarkan, mengingat dan resp"n pada pertanyaan sese"rang. /. Pera&at Pera&at sering memanggil memanggil dengan “nenek”, “sayang”, dan lain3lain. lain3lain. Hal tersebut membuat tersinggung harga dirinya dianjurkan memanggil nama panggilann ya. 0. ianjurkan menegur dan mendengarkan dengan penuh perhatian. 1. Perbedaan budaya hambatan k"munikasi, dan sulit menjalin menjalin hubungan saling per!aya. . 7angguan sens"ris dalam pendengarannya. 6. 7angguan penglihatan sehingga sulit menginterprestasikan menginterprestasikan pesan3pesan n"n3:erbal. 2. “(:erl"ad” dari sens"ris, terlalu banyak in'"rmasi dalam satu &aktu atau banyak "rang berk"munikasi dalam yang sama sehingga k"gniti' berkurang.
5. 7angguan 'isik yang menyebabkan sulit ber'"kus dalam pembi!araan misalnya '"!us pada rasa sakit, haus, lapar, !apai, kandung kemih penuh, udara yang tidak enak, dan lain3lain. $+. Hambatan pada pribadi, pribadi, penurunan penurunan sens"ris, sens"ris, ketidaknyama ketidaknyamanan nan 'isik, e'ek peng"batan dan k"ndisi pat"l"gi, gangguan 'ungsi psik"s"sial, karena depresi atau dimensia, gangguan k"ntak dengan realita. $$. Hambatan dalam suasanaBlingkungan tempat &a&an!ara, ributBberisik, terlalu banyak in'"rmasi dalam &aktu yang sama, terlalu banyak "rang yang ikut bi!ara, peerbedaan budaya, perbedaan, bahasa, prejudi!e, dan strere"tipes. 2.8 Ketra'ia" K-'&"i!a(i Tera&eti! Pa0a La"(ia. 1. Ketera'ia" !-'&"i!a(i terae&ti!9 0aat 'ei&ti $= Pera&at membuka &a&an!ara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan
lama &a&an!ara. *= )erikan &aktu yang !ukup kepada pasien untuk menja&ab, berkaitan dengan pemunduran kemampuan untuk meresp"n :erbal. /= 7unakan kata3kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang s"si"kulturalnya. 0= 7unakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam ber'ikir abstrak. 1= Pera&at dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan resp"n n"n:erbal seperti k"ntak mata se!ara langsung, duduk dan menyentuh pasien. = Pera&at harus !ermat dalam mengidenti'ikasi tanda3tanda kepribadian pasien d an distress yang ada. 6= Pera&at tidak b"leh berasumsi bah&a pasien memahami tujuan dari &a&an!ara pengkajian. 2= Pera&at Pera&at harus memperhatikan memperhatikan resp"n pasien dengan mendengarkan mendengarkan dengan !ermat dan tetap meng"bser:asi. 5= Tempat Tempat me&a&an!arai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asing bagi pasien. $+= -ingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman mungkin. $$= -ingkungan harus dim"di'ikasi sesuai dengan k"ndisi lansia yang sensiti' terhadap suara ber'rekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan.
$*= Pera&at harus mengk"nsultasikan hasil &a&an!ara kepada keluarga pasien atau "rang lain yang sangat mengenal pasien. $/= emperhatikan k"ndisi 'isik pasien pada &aktu &a&an!ara. 2. Pri"(i Ger-"t--#i( &"t&! !-'&"i!a(i. $= enjaga agar tingkat kebisingan minimum. *= enjadi pendengar yang setia, sediakan &aktu untuk meng"br"l. /= enjamin alat bantu dengar yang ber'ungsi dengan baik. 0= Dakinkan Dakinkan bah&a ka!amata bersih dan pas. 1= 8angan berbi!ara dengan kerasBberteriak, bi!ara langsung dengan telinga yang dapat
mendengar dengan lebih baik. = )erdiri di depan klien. 6= Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana. 2= )eri kesempatan bagi klien untuk ber'ikir be r'ikir.. 5= end"r"ng keikutsertaan dalam akti:itas s"sial seperti perkumpulan "rang tua, kegiatan r"hani. $+= )erbi!ara pada tingkat pemahaman klien. $$= Selalu menanyakan resp"ns, terutama ketika mengajarkan suatu tugas atau keahlian. 2.: Pri"(i;Pri"(i Eti! Peaa"a" Ke(e)ata" Pa0a La"(ia. Beeraa Beeraa ri"(i eti!a a"# )ar&( 0i*aa"!a" 0i*aa"!a" 0aa' eaa"a" eaa"a" a0a 0erita &(ia a"*&t ait& $. E'ati Istilah empati menyangkut pengertian # “simpati atas dasar pengertian yang mendalam”. alam
istilah ini diharapkan upaya pelayanan geriatri! harus memandang se"rang lansia yang sakit dengan pengertian, kasih sayang dan memahami rasa penderitaan yang dialami "leh penderita tersebut. Tindakan empati harus dilaksanakan dengan &ajar, tidak berlebihan, sehingga tidak memberi kesan ":er3pr"te!ti:e dan belas kasihan. (leh karena itu semua petugas geriatri! harus memahami pr"ses 'isi"l"gi dn pat"l"gik dari penderita lansia. 2.
ini, upaya pemberian p"sisi baring yang tepat untuk menghindari rasa nyeri, pemberian analgesi!
"tak "tak yang yang dita ditand ndai ai "leh "leh terg tergan anguu guuny nyaa em"s em"si, i, pr"s pr"ses es berp berpik ikir ir,, peri perila laku, ku, dan dan pers perseps epsii
dalam dalam PP783 PP783IE IE
Ke"0ati 0e'i!ia"9 ter0aat &a eeraa i(tia) a"# 0aat 0i#&"a!a" &"t&! 'e"0i(!ri(i!a" #a"##&a" *i6a 1. Ga"##&a" *i6a (i!-ti! itandai hilangnya kemampuan menilai realitas, ditandai &aham
atau peristi&a kehidupan yang menyebabkan ke!emasan K-'&"i!a(i De"#a" Ga"##&a" Ji6a
)erk"munikasi dengan penderita gangguan ji&a membutuhkan sebuah tehnik khusus, ada beberapa hal yang membedakan berk"munikasi antra "rang yang gangguan ji&a dengan gangguan akibat penyakit 'isik. Perbedaannya adalah # $. Penderi Penderita ta ganggua gangguan n ji&a ji&a !ender !enderung ung mengal mengalami ami gangguan gangguan k"nsep k"nsep diri, diri, pender penderita ita ganggua gangguan n penyakit 'isik masih memiliki k"nsep diri yang &ajar *. Penderita gangguan ji&a !enderung asik dengan dirinya sendiri sedangkan penderita penyakit 'isik membutuhkan supp"rt dari "rang lain. /. Penderita gangguan ji&a !enderung sehat se!ara 'isik, penderita penyakit 'isik bisa saja ji&anya sehat tetapi juga ikut terganggu. Sebenarnya Sebenarnya ada banyak perbedaan, perbedaan, tetapi tetapi intinya intinya bukan pada mengungkap mengungkap perbedaan perbedaan antara penyakit ji&a dan pemnyakit 'isik tetapi pad a met"de k"munikasinya. %"munikasi %"munikasi dengan penderita penderita gangguan gangguan ji&a membutuhkan membutuhkan sebuah dasar pengetahuan pengetahuan tentang ilmu k"munikasi yang benar, ide yang mereka l"ntarkan terkadang mel"mpat, '"kus terhadap t"pik bisa saja rendah, kemampuan men!iptakan dan meng"lah kata3kata bisa saja ka!au balau. A0a eeraa tri! !eti!a )ar&( er!-'&"i!a(i 0e"#a" e"0erita #a"##&a" *i6a $. Pada pasien halusinasi maka perbanyak akti:itas k"munikasi, baik meninta klien berk"munikasi dengan klien lain maupun dengan pera&at, pasien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus sering harus dialihkan dengan akti:itas 'isik. *. Pada pasien harga diri rendah harus banyak ban yak diberikan rein'"r!ement. /. Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam akti:itas atau kegiatan yang bersama3sama, ajari dan !"nt"hka !"nt"hkan n !ara berkena berkenalan lan dan berbin berbin!ang !ang dengan dengan klien klien lain, lain, beri beri penjel penjelasa asan n man'aa man'aatt berhubungan denngan "rang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubung an dll. 0. Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku kekerasan maka harus direduksi atau ditenangkan ditenangkan dengan "bat3"batan "bat3"batan sebelum kita supp"rt supp"rt dengan terapi3terapi terapi3terapi lain, jika pasien masih mudah mengamuk maka pera&at dan pasien lain bisa menjadi k"rban. 2.? Pri"(i;Pri"(i Eti! Peaa"a" Ke(e)ata" Pa0a Pa(ie" Ga"##&a" Ji6a 1. Pe"#!a*ia" Keera6ata"
Pengkajian merupakan tahap a&al dan dasar utama dari pr"ses kepera&atan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. ata ata yang dikump dikumpulka ulkan n melipu meliputi ti data bi"l"g bi"l"gis, is, psik"l psik"l"gi "gis, s, s"sial s"sial dan spirit spiritual ual.. Pengel"mp"kan data pada pengkajian kesehatan ji&a dapat pula berupa 'akt"r predisp"sisi, 'akt"r 'akt"r presipitas presipitasi, i, penilaian penilaian terhadap terhadap stress"r, stress"r, sumber k"ping dan kemampuan kemampuan k"ping yang dimiliki klien
Prinsi Prinsip p "t"n"mi "t"n"mi didasa didasarka rkan n pada keyaki keyakinan nan bah&a bah&a indi:id indi:idu u mampu mampu berpik berpikir ir l"gis l"gis dan memutuskan. %etika kita sebagai pera&at melakukan pengkajian kepada klien, jangan terlalu memaks memaksaa ja&aba ja&aban n yang diingi diinginkan nkan.. %arena %arena klien klien berhak berhak men"la men"lak k dengan dengan hak "t"n"mi "t"n"minya nya..
9amun, pera&at harus men!ari !ara agar klien dapat menja&ab segala pertanyaan yang dibutuhkan, bisa dengan mengalihkan pembi!araan klien tetapi tetap pada t"pik tersebut.
@24 Be"e,i(ie"(i.
Tujua Tujuan n pera&a pera&att saat saat pengkaj pengkajian ian adalah adalah men!ar men!arii in'"rm in'"rmasi asiBda Bdata ta yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk kesembuhan klien. )ene'isiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. %lien dengan masalah gangguan halusinasi sens"ris, terkadang bisa mengamuk dan atau berhalusinasi yang aneh aneh3an 3aneh eh keti ketika ka dita ditany nyaa sesu sesuat atu. u. %lie %lien n men"l men"lak ak keti ketika ka diaj diajak ak &a&a &a&an! n!ar araa meng mengena enaii kehidupannya, kehidupannya, sedangkan pera&at pera&at membutuhkan membutuhkan datanya datanya sesegera sesegera mungkin. mungkin. aka, pera&at men!ari tahu kenapa. Agar pr"ses anamnesa ini berjalan demi kebaikannya.
@34 N-"'ae,i(ie".
Saat melakukan pengkajian, pera&at meminimalisir !edera atau bahkan jangan menimbulkan !edera. 9amun, ketika klien memiliki tingkat !emas tinggi hingga ia mengamuk, maka pera&at harus melakukan tindakan yang tidak menimbulkan !edera, disuntik "bat penenang misalnya.
@+4 Kera)a(iaa" @7-",i0e"tiait4.
Saat pengkajian, pera&at berjanji pada klien bah&a data rahasianya tidak akan diberitahukan pada "rang lain.
@84 A!&"taiita( @a77-&"taiit4.
Pera&at bertanggung ja&ab atas segala tindakan yang dilakukannya pada klien, agar terjadi hubunga hubungan n saling saling per!ay per!ayaa antara antara klien klien dan pera&at pera&at.. Sehingga Sehingga memuda memudahkan hkan pera&a pera&att untuk untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
2. I"ter5e"(i
;ntuk mengurangi tingkat ke!emasan, kepanikan, ketakutan akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan dilakukan se!ara indi:idual dan diusahakan agar terjadi k"ntak mata. %alau perlu disentuh atau dipegang pendekatan harus dilakukan se!ara teratur tetapi tidak se!ara terus menerus. irumah harus disediakan sarana yang dapat merangsang perhatian dan mend"r"ng pasien untuk berhubungan dengan realita, misalnya jam dinding, kalender, gambar atau hiasan dinding, majalah dan mainan. Pende Penderi rita ta diaj diajar arka kan n untu untuk k menge mengenal nalii rangs rangsan angan gan halus halusin inas asi, i, memb membuk ukti tikan kan apaka apakah h rangsa rangsangan ngan itu itu nyata nyata atau atau tidak, tidak, misaln misalnya ya dengan dengan menanya menanyakan kan pada pada "rang "rang lain lain dan !ara !ara mengurangi timbulnya halusinasi, antara lain dengan selalu menyibukan diri dan mengurangi &aktu untuk berkhayal.
24 Me"#ai er'a(aa)a" a(ie" 0a" 'e'a"t& 'e"#ata(i 'a(aa) a"# a0a.
Setelah pasien lebih k""perati' dan k"munikati' mengatasi masalah yang ada. Permasalahan penderita yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi serta membantu mengatasi masalah yang ada.
34 Me'eri a!ti,ita(.
Penderita Penderita diajak berakti'itasBm berakti'itasBmengakt engakti'kan i'kan diri untuk melakukan melakukan gerakan gerakan 'isik 'isik misalnya misalnya "lahraga, bermain atau melakukan kegiatan lain. %egiatan ini dapat membantu mengarahkan penderita ke kehidupan nyata dan memilih kegiatan yang sesuai.
+4 Meiat!a" !e&ar#a ai" 0aa' r-(e( era6ata".
84 Mea!(a"a!a" r-#ra' terai 0-!ter.
Sering Seringkal kalii penderi penderita ta men"la men"lak k "bat yang yang diberi diberikan kan sehubun sehubungan gan dengan dengan halusi halusinas nasii yang diteri diteriman manya. ya. Pendekat Pendekatan an sebali sebalikny knyaa persua persuasi: si:e. e. %eluar %eluarga ga harus harus menger mengerti ti agar agar "bat yang yang diberikan benar3benar ditelan atau masuk.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Ke(i'&a"
%"munikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan sese"rang untu untuk k menet menetap apka kan, n, memp memper erta taan anka kan n dan meni mening ngkat katkan kan k"ntr k"ntrak ak denga dengan n "ran "ran lain lain kare karena na k"mun k"munik ikas asii dila dilaku kuka kan n "leh "leh sese sese"r "rang ang,, seti setiap ap hari hari "ran "rang g seri sering ngkal kalii sala salah h berp berpik ikir ir ba&a ba&a k"munikasi adalah sesuatu yang mudah. 9amun sebenarnya adalah pr"ses yang k"mpleks yang melibatkan tingka laku dan hubungan serta memungkinkan indi:idu beras"siasi denan "rang lain dan dengan lingkungan lingkungan sekitarnya. sekitarnya. Hal itu merupakan peristi&a peristi&a yang terus berlangsung berlangsung se!ara dinamis yan maknanya dipa!u dan ditransmisikan. %"munikasi pada lansia tidaklah begitu sulit dibutuhkan teknik3teknik tersendiri untuk melakukan k"munikasi pada lansia banyak hal3hal yang harus diperhatikan diantaranya #
$. Teknik Teknik k"munikasi k"munikasi dengan penggunaan penggunaan bahasa bahasa yang baik.
*. Tehkni hknik k untuk untuk &a&a &a&an!a n!ara ra..
/. %endala %endala dan hamb hambata atan n dalam dalam k"mun k"munika ikasi si..
0. ""d ""d dan dan pri pri:a :asi si..
1. Aspek3 Aspek3asp aspek ek yang yang harus harus diperh diperhati atikan. kan.
3.2 Sara"
%"muni %"munikas kasii pada lansia lansia baikny baiknyaa dilakuk dilakukan an se!ara se!ara bertah bertahap ap supaya supaya mudah mudah dalam dalam pemahamannya. -ansia merupakan kel"mp"k yang sensiti:e dalam perasaannya "leh sebab itu, saat k"munikasi harus berhati3hati agar tidak menyinggung perasaannya.