Komposisi Saliva
Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% subtansi lainnya yang larut. Komposisi saliva terdiri dari komponen organik organik dan anorganik. anorganik. Komponen Komponen organik organik yang terkandung terkandung di dalam saliva saliva seperti seperti urea, uric acid, glukosa, glukosa, asam amino, asam laktat dan asam lemak. Makromolekul Makromolekul yang juga ditemukan di dalam saliva seperti protein, amilase, peroksidase, thiocyanate, lisoym, lemak, !g", !gM, dan !g#. Komponen Komponen anorganik anorganik yang penting penting yang ditemuka ditemukan n di dalam dalam saliva saliva yaitu ionion ionion seperti seperti $a, Mg, , , &$'(, &$'(, K, )a, $l, $l, )&*. #as yang terdapat terdapat dalam dalam saliva saliva seperti seperti $'+, )+, )+, dan '+. "ir dan substansi substansi lain lain yang terkandun terkandung g di dalam saliva saliva seperti seperti sel epitel epitel yang deskuamasi, deskuamasi, polymorphonu polymorphonuclear clear leukosit leukosit dari cairan cairan krevikular, dan bakteri. erikut erikut ini beberapa komposisi komposisi saliva. 1. Komponen organik a.
Protein
eberapa jenis protein yang terdapat didalam saliva adalah a Mucoid Merupa Merupakan kan sekelo sekelompo mpok k protei protein n yang sering sering disebut disebut dengan dengan mucin mucin dan memberikan memberikan konsisten konsistensi si mukus pada saliva. saliva. Mucin juga berperan berperan sebagai glikoprotein karena terdiri dari rangkaian protein yang panjang dengan ikatan rantai karbohidrat yang lebih pendek.
b /nim /nim yang ada pada saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva dan beberapa diantaranya merupakan produk dari bakteri dan leukosit yang ada pada rongga mulut. eberapa enim yang terdapat dalam saliva adalah-
•
"milase- enim pencernaan karbohidrat
•
isoim-
enim
antibakterial,produksi
di
tentukan
kelenjar
submandbular •
"sam 1os1atase- bu11er saliva dan anti pelarutan saliva.
•
ipase- sekresi kelenjar lingual untuk pencernaan lemak.
•
2eroksida- antibakterial
•
Kalikerein- mengubah serum beta globulin menjadi bradikmin yang gunanya untuk vasodilatasi untuk meningkatkan sekresi kelenjar.
c 2rotein Serum Saliva dibentuk dari serum maka sejumlah serum protein yang kecil ditemukan didalam saliva. 2rotein serum terdiri dari !mmunoglobulin - !g ", !g M, !g #, "lbumin, dan beberapa al1a dan beta globulin. Sekresi S3!g " dihasilkan dari sintesis sel plasma kelenjar dan epitel mukosa mulut. S3!g" terbanyak di hasilkan kelenjar parotis.45 % saliva mayor dan (0%3(5% saliva
minor. ungsi immunoglobulin adalah penetralisir virus,antibodi terhadap antigen bakteri dan makanan,dan pertahanan rongga mulut dan saluran cerna. d aste 2roducts 2ada saliva juga ditemukan sebagian kecil dari 6aste product pada serum, urea dan uric acid. e 2rotein kaya prolin 2arotis dan submandibular mengandung glikoprotein yang kaya akan prolin. 7
juga memiliki karbohidrat sekitar *0% pada
molekulnya.
#likoprotein yang kaya prolin ini memiliki rantai peptide tunggal dengan enam unit oligosakarida yang melekat. 2erannya dalam lubrikasi kecil. b. Karbohidrat
Sebagai ikatan dalam protein saliva dimana konsentrasi sama dengan darah c. Lipid
ipid yang terkandung dalam saliva sangat rendah tapi itu termasuk hormon steroid. &al ini sangat penting untuk dua alasan - ada 1akta bah6a estrogen dan testosteron mempengaruhi populasi bakteri oral, dan 1aktanya bentuk ikatan non3protein steroid dapat memberikan jalan masuk saliva yang berarti bah6a steroid yang terdapat dalam saliva dapat diuji untuk memperoleh ukuran dari konsentrasi steroid bebas dalam plasma. &al ini berarti bah6a kumpulan non3 invasi1 dari seluruh saliva dapat digunakan untuk mengontrol level hormon plasma. d. Nitrogen
&asil degradasi dari protein mikroba,darah,metabolisme K&,dan beberapa vitamin larut air e. Laktoferin 8iproduksi oleh sel epitel kelenjar dan leukosit 2M) yang mempunyai
f.
e1ek
bakteriasid Asam amino, ammonia, urea, sialin 8iantara komponen3komponen lainnya dari saliva adalah asam amino, sebuah tetrapeptida yang dinamakan sialin dengan komposisi ##K :gly3gly3lys3arg, urea, asam urea, amonia, dan kreatinin. ;rea siap dipecah dengan lempengan urea untuk menghasilkan amonia, sialin juga diubah ke dalam amonia dalam plak, dan amonia ada dengan sendirinya. p& dental plak tampak dimunculkan amonia dari tiga sumbr ini , ini menyediakan produksi sebuah kombinasi asam plak dan perbaikan lebih plak alkalin selama periode berpuasa.
+. Komponen Anorganik !on3ion utama yang ditemukan dalam saliva adalah kalsium dan 1os1at yang berperan penting dalam pembentukan kalkulus. !on3ion lain yang memiliki jumlah yang lebih kecil terdiri dari natrium, sodium, potasium, klorida, sul1at, tiosinate dan ion3ion lainnya. (. Gas 2ada saat pertama sekali saliva dibentuk, saliva mengandung gas oksigen yang larut, nitrogen dan karbon dioksida dengan jumlah yang sama dengan serum. !ni memperlihatkan bah6a konsentrasi karbon dioksida cukup tinggi dan hanya
dapat dipertahankan pada larutan yang memiliki tekanan didalam kelenjar duktus, tetapi pada saat saliva mencapai rongga mulut banyak karbon dioksida yang lepas. *. at!"at Aditif di #ongga $ulut Merupakan berbagai substansi yang tidak ada didalam saliva pada saat saliva mengalir dari dalam duktus, akan tetapi menjadi bercampur dengan saliva didalam rongga mulut.
3>,5 liter. 2ada orang de6asa laju aliran saliva normal yang distimulasi mencapai >3( ml?menit, rata3rata terendah mencapai 0,@3> ml?menit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran saliva yang lebih rendah dari 0,@ ml?menit. aju aliran saliva normal tanpa adanya stimulasi berkisar 0,+530,(5 ml?menit, dengan rata3rata terendah 0,>30,+5 ml?menit dan pada keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari 0,> ml?menit. )ilai p& saliva normal berkisar A B @. Konsumsi karbohidrat padat maupun cair dapat menyebabkan terjadinya perubahan p& saliva dimana karbohidrat akan di1ermentasi oleh bakteri dan akan melekat ke permukaan gigi. 8engan adanya sistem bu11er pada saliva, p& akan kembali netral setelah +0 menit terpapar karbohidrat yang berkonsistensi cair dan *03A0 menit pada karbohidrat yang berkonsistensi padat.
%ungsi Saliva
eberapa 1ungsi saliva adalah a Sensasi asa "liran saliva yang terbentuk didalam acini bersi1at isotonik, saliva mengalir melalui duktus dan mengalami perubahan menjadi hipotonik. Kandungan hipotonik saliva terdiri dari glukosa, sodium, klorida, urea dan memiliki kapasitas untuk memberikan kelarutan substansi yang memungkinkan gustatory buds merasakan aroma yang berbeda. Cadi, saliva berperan penting bagi proses pengecapan karena dapat melarutkan substansi pengecapan dari berbagai macam bentuk si1at 1isik makanan baik padat maupun larutan. Substansi ini kemudian diba6a oleh saliva ke tempat sel reseptor pengecapan yang terdapat pada taste buds. b 2erlindungan Mukosa dan ubrikasi Saliva membentuk lapisan seromukos yang berperan sebagai pelumas dan melindungi jaringan rongga mulut dari agen3agen yang dapat mengiritasi. Mucin sebagai protein dalam saliva memiliki peranan sebagai pelumas, perlindungan
terhadap
dehidrasi,
dan
dalam
proses
pemeliharaan
viskoelastisitas saliva. "ksi lubrikasi yang terdapat dalam saliva mem1asilitasi proses pengunyahan, 1ormasi bolus makanan, menelan dan juga melindungi permukaan mukosa yang lunak dari makanan yang keras c Kapasitas u11ering
u11er
adalah
suatu
substansi
yang
dapat
membantu
untuk
mempertahankan agar p& tetap netral. u11er dapat menetralisasikan asam dan basa. Saliva memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan bu11er pada rongga mulut. d !ntegritas /namel #igi Saliva juga memiliki peranan penting dalam mempertahankan integritas kimia 1isik dari enamel gigi dengan cara mengatur proses remineralisasi dan demineralisasi. aktor utama untuk mengontrol stabilitas enamel adalah hidroksiapatit sebagai konsentrasi akti1 yang dapat membebaskan kalsium, 1os1at, dan 1luor didalam larutan dan didalam p& saliva. e Menjaga 'ral &ygiene Saliva ber1ungsi sebagai sel1 cleansing terutama pada saat tidur dimana produksi saliva berkurang. Saliva mengandung enim lysoyme yang berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di rongga mulut. "ksi pembersih dari saliva mencegah
sel epitel mulut dari deskuamasi, koloni
bakteri dan debris makanan. 1 Membantu 2roses 2encernaan Saliva bertanggung ja6ab untuk membantu proses pencernaan a6al dalam proses pembentukan bolus3bolus makanan. /nim D3amylase atau enim ptyalin merupakan salah satu komposisi dari saliva yang ber1ungsi untuk
memecah karbohidrat menjadi maltose, maltotriose dan dekstrin. Cadi, saliva dapat membantu proses digesti1 :pencernaan makanan dengan mencerna polisakarida
menjadi
monosakarida
dengan
bantuan
enim
amylase
tersebut. "ksi lubrikasi yang terdapat dalam saliva mem1asilitasi proses pengunyahan, 1ormasi bolus makanan,
menelan
dan
juga
melindungi
permukaan mukosa yang lunak dari makanan yang keras g 2erbaikan Caringan Saliva memiliki peranan dalam membantu proses pembekuan darah pada jaringan rongga mulut,dimana dapat dilihat secara klinis 6aktu pendarahan menjadi lebih singkat dengan adanya bantuan saliva. h Membantu 2roses icara idah memerlukan saliva sebagai pelumas selama bicara, tanpa adanya saliva maka proses bicara akan menjadi lebih sulit. i Menjaga Keseimbangan $airan 2enurunan aliran saliva akan menghasilkan adanya suatu sensasi haus yang dapat meningkatkan intake cairan tubuh. Komposisi
saliva
yang
mengandung E 99% air dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kekeringan dalam rongga mulut terutama pada saat proses mastikasi dan berbicara. $airan akan kembali normal dengan minum dan adanya cadangan dari cairan yang disimpan.
$ekanisme sekresi saliva
2engaturan sekresi saliva oleh sara1. #landula salivarius memiliki simpatetik dan parasimpatetik sekremotor innervation .
'tic ganglion adalah ganglion parasimpatetik yang berlokasi di ba6ah 1oramen ovale dan medial nervus mandibula. )ervus lesser petrosal super1icial, cabang
dari
)ervus
glossopharingeal,
memba6a
serat
preganglionik
parasimpatetik dari in1erior nucleus salivatory pada batang otak ke sinaps di otic ganglion. Serat postganglionic mencapai glandula parotid melalui auriculotempolar cabang dari )ervus mandibular. Simpatetik
innervation dari
glandula parotid pada segmen thorac pertama
dan kedua :F> dan F+ dan sinaps pada simpatetik cervical ganglion superior, dari dimana serat postganglionik mencapai otic ganglion melalui pleGus pada arteri meningeal bagian tengah. Serat simpatetik mele6ati otic ganglion tanpa sinaps dan disertai serat parasimpatetik di glandula. #anglion submandibular adalah ganglion parasimpatetik kecil yang berada pada dasar mulut dan berhubungan dengan )ervus lingual. Serat preganglionik dari superior nucleus salivatory pada batang otak mencapai ganglion melalui cabang chorda tympani pada )ervus 1acial yang bergabung dengan )ervus lingual. Serat postganglionik dari ganglion ini adalah sekretomotor pada glandula submandibula dan sublingual. )ervus simpatetik pada glandula submandibula dan sublingual a6alnya mengikuti rute yang sama untuk
mensuplay glandula parotid. Serat
postganglionik mencapai glandula submandibula melalui pleGus pada arteri
1acial dan lingual dan melalui ganglion tanpa sinaps untuk mensuplay glandula submandibula dan sublingual. #landula salivarius minor pada palatum disuplay oleh serat parasimpatetik yang ada di superior salivatory nucleus. Serat preganglionic menjalankan parasimpatetik ganglion sphenopalatine, berlokasi pada 1ossa pterygopalatine dan terhubung ke nervus maGillary, melalui cabang petrosal super1icial yang lebih besar pada )ervus 1acial dan berakhir pada cabang lesser petrosal super1icial. Serat postganglionik dari ganglion sphenopalatine mencapai glandula pada palatum melalui )ervus maGillary cabang palatum. Serat simpatetik melalui glandula pada palatum dari segmen thorac pertama dan kedua :F! dan F+. Sinaps serat preganglionik pada ganglion cervical super1icial, dari dimana serat postganglionik mencapai parasimpatetik ganglion sphenopalatine melalui pleGus arteri maGillaty. Serat tersebut melalui ganglion ini
tanpa
sinaps
untuk
mencapai
palatum
bersamaan
dengan
serat
parasimpatetik. )uclei in1erior dan superior salivatory terdapat di medula oblongata. "6alnya berhubungan dengan nucleus batang otak dari nervus 1acial, akhirnya ujungnya bersatu dengan nervus glossopharingeal. Sistem persara1an parasimpatetik adalah untuk sekresi dan vasodilatasi, ketika sara1 simpatetik bervasokonstriksi, 6alaupun stimulasi selanjutnya dipromosikan juga oles sekresi pada beberapa kasus. "ktivitas sekresi dari sel3
sel kelenjar diatasi oleh agen kolinergik :sistem para simpatetik dan andregenik :sistem simpatetik. nervus sekretomotor berakhir pada persatuan dengan sel3sel bagian duktus kelenjar saliva yang memodi1ikasi komposisi saliva, sel3sel myoepithelial, otot halus arteriol, dan sel3sel terminal sekretori. &al3hal berikut ini dapat terjadi dengan memperhatikan persara1an sekresi dari kelenjar saliva>. Sel3sel sekretori disuplai oleh nervus parasimpatetik dan simpatetik. +. !mpuls yang dikonduksikan melalui sistem parasimpatetik lebih umum daripada impuls sepanjang nervus simpatetik. (. /1ek dari stimulasi oleh nervus dari kedua sistem tidak berupa antagonis. *. !mpuls yang umum penting untuk mengatur metabolisme normal sel3sel sekretori. 5. Stimulasi
parasimpatetik
dan
simpatetik
menyebabkan
kontraksi
sel
myoepithelial untuk menghasilkan aliran saliva. A. Kapiler darah menerima stimuli dari kedua sistem, tetapi stimuli parasimpatetik menghasilkan vasodilatasi, ketika vasokonstriksi dihasilkan oleh stimulasi simpatetik membentuk bagian siste kontrol vaskular dan tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas re1leks sekresi dari sistem simpatetik. @. Stimulasi parasimpatetik bertanggungja6ab untuk sekresi saliva dengan volume yang besar olh sel sekretori. Stimulasi simpatetik mempunyai pengaruh yang lebih besar pada komposisi saliva, dan menghasilkan konsentrasi substansi oranik yang lebih besar karena meningkatnya eksositosis pada sell dengan seiringnya pengurangan pergerakan air. 4. Fidak ada hambatan langsung pada kelenjar saliva oleh nervus. Sindrom mulut yang kering dimana adanya tekanan nervus untuk 6aktu yang lama diketahui
terjadi oleh adanya hambatan dari simpatetik, berdasarkan adanya hambatan langsung pada pengaruh pusat tertinggi di batang otak nukleus salivatori.
Menurut Fal6ar :+00A, sekresi saliva sebagian besar berada diba6ah kontrol sistem sara1 otonom yaitu rangsang sara1 simpatis dan parasimpatis. angsang sara1 simpatis menyebabkan terjadinya vasokonstriksi sehingga sekresi saliva menjadi sedikit, sedangkan rangsang sara1 parasimpatis yang disertai vasodilatasi pada kelenjar menyebabkan sekresi saliva dengan jumlah banyak dan encer. Mekanisme sekresi saliva pada saat makan dan lapar adalah sebagai berikut -
a. Mekanisme sekresi saat makan Mula3mula makanan masuk ke dalam mulut, pada kondisi ini mulut dan lidah berperan sebagai reseptor. Kemudian rangsang dihantarkan menuju medula yang merupakan pusat dari sekresi saliva, rangsang dari medula kemudian dihantarkan ke neuron parasimpatik. 'leh neuron parasimpatik rangsang dihantarkan menuju nukleus salivarius, dimana nukleus salivarius superior mempersra1i kelenjar sublingualis dan kelenjar submandibularis. )ukleus salivarius in1erior mempersara1i kelenjar parotis, sedangkan kelenjar saliva minor akan dipersara1i oleh serabut jaringan parasimpatis dari sara1 1asial. 2ada keadaan ini saluran kelenjar mengalami vasodilatasi, sehingga saliva yang disekresikan dalam jumlah banyak dan encer :"merongen, >99>.
b. Mekanisme sekresi saliva saat lapar Mekanisme sekresi saliva dalam kondisi lapar merupakan re1leks yang terkondisi,
dimana
rangsangan
dapat
berupa
melihat
makanan,
membayangkan makanan maupun mencium makanan. angsang diterima oleh korteks serebri, kemudian ke hipotalamus anterior dan medula yang merupakan pusat kontrol saliva. angsang dihantarkan oleh neuron parasimpatik menuju nukleus salivarius. )ukleus salivarius superior mempersra1i
glandula
submandibularis
dan
glandula
sublingualis,
sedangkan nukleus salivarius in1erior mempersara1i glandula parotis. #landula salivarius minor dipersra1i oleh serabut jaringan parasimpatis dari sara1 1asial :Fal6ar, +00A.
Daftar pustaka Talwar, G. P., Srivastava, L. M., 2006, Textbook of Bioce!istr" a#$ %u!a# Biolo&", 'r$ ($itio#, )soke Gos, *ew Deli Ta#+u#& M, $kk. solasi bakteri $ala! Pe#u#tu# praktiku! Biolo&i -ral, akultas /e$oktera# &i&i S, Me$a# 20001 32