Pengaturan Sekresi Saliva Sekres Sekresii saliva saliva sebagi sebagian an besar besar berada berada di bawah bawah kontrol sistem saraf, sebagian keci kecill lain lain bera berada da di dala dalam m kont kontro roll humo humora ral. l. Kecepatan aliran sekresi saliva diatur oleh sistem sistem saraf saraf otonom otonom (Bradl (Bradley ey,, 199!. 199!. Kelen Kelen"ar "ar saliva dipersarafi oleh sistem saraf simpat simpatis is dan parasi parasimpa mpatis tis.. #enga #engatur turan an sekres sekresii saliva lebih banyak dilakukan oleh saraf parasimpatis, namun sebagian dilakukan oleh saraf simpatis ($ensburg, 199!. Kelen"ar sublingual dan submandibular menerima impuls saraf parasimpatis yang berasal dari nukleus salivarius superior yang berada pada medulla sedangkan sedangkan Kelen Kelen"ar "ar paroti parotiss meneri menerima ma impuls impuls saraf saraf yang yang berasal dari nukleus salivarius salivarius inferior yang berada pada medulla. Kelen"ar saliva minor dipersarafi oleh serabut saraf parasimpatis yang berasal dari saraf fasial yang mencapai kelen"ar melalui cabang saraf saraf lingua linguall dan palati palatinal nal ($oth ($oth dan %almes %almes,, 19&1!. $ang $angsa sang ng sara saraff para parasi simp mpat atis is yang ang dise disert rtai ai vasodilatasi pada kelen"ar menyebabkan sekresi saliva yang banyak dan encer dengan 'at 'at organik yang 1 rela relati tiff sedik edikit it.. $ang $angsa san ng sar saraf sim simpati patiss menyebabkan vasokonstriksi sehingga sekresi saliva saliva yang yang sedik sedikit it tetapi tetapi kaya kaya akan akan 'at organ organik ik ()anong, 199!. Sekresi Sekresi saliva saliva ter"adi ter"adi akibat akibat respon respon refleks, refleks, baik refleks tidak bersyarat maupun maupun refleks refleks bersyarat. bersyarat. *liran saliva saliva sebagian sebagian besar dikontrol oleh refleks refleks tidak bersyarat dapat meningkatkan dan menurunkan. +ang dapat meningkatkan sekresi sali saliva va misa misalny lnyaa rasa rasa maka makana nan, n, bau, bau, stim stimul ulas asii mekanik dari mukosa oral, iritasi mekanik mekanik pada gingival, gingival, pengunyaha pengunyahan n makanan, makanan, iritasi pada esofagus, gastritis dan keham kehamila ilan. n. $eflek $eflekss bersya bersyarat rat yaitu yaitu emosi emosi dan faktor psikis dapat meningkatkan dan menurunkan sekresi saliva pula ($ensburg, 199!.
)amba )ambarr . #enga #engatur turan an Sekre Sekresi si Saliva Saliva -elalu -elaluii Saraf ()uyton dan all, //0! 1& 2.1.3.2 Mekanisme Sekresi Saliva Sekresi Sekresi saliva saliva sebagian sebagian besar besar merupakan merupakan proses proses aktif yang menun"ukan bahwa proses tersebut memerlukan energi. #roses ini dibedakan men"adi dua fase (avelle, 19&&2 *merongen, 1991!3 1. Sint Sintes esis is dan dan sekr sekres esii cair cairan an asin asinar ar oleh oleh sel sel sekretori. Sifat Sifat rangsang rangsang yang menstimulasi menstimulasi kelen"ar kelen"ar saliva saliva dapat berupa rangsang adrenergik ( dan ! maupun kolinergik, karena sel diinervasi baik simpatis maup maupun un para parasi simp mpat atis is.. $ang $angsa sang ng adre adrene nerg rgik ik menghasilkan saliva yang pekat, kaya protein, kaya kandungan musin dan berbuih. #ada rangsang kolinergik, neurotransmitter asetilkolin menghasilkan sekresi cairan yang kuat dengan kadar protein yang rendah. *kibat rangsangan, melalui eksositosis sel menghasilkan cairan sekresinya kepada lumen. $angsang $angsang tersebut tersebut menyebabk menyebabkan an aliran aliran darah ke asinus meningkat sehingga mempermudah pembentukan cairan asinar. %airan asinar ini disebut "uga saliva primer. primer. . #erubahan yang ter"adi pada duktus striata. Saliva Saliva diangkut diangkut dari lumen melalui duktus yang melibatkan kontraksi sel mioepitel. Selama pengankutan ke rongga mulut, susunan saliva diubah dari cairan isotonik dengan konsentrasi ion yang hampir sama dengan plasma men"adi
hipotonik dengan konsentrasi ion natrium dan klorida yang rendah. #erubahan initer"adi karena di dalam duktus, air dan elektrolit disekresi dan atau diabsorbsi oleh sel epitel, terutama pada duktus striata. 19 Sifat rangsang menentukan kepekatan produk akhir yang bervariasi dari encer sampai pekat. Kepekatan saliva ditentukan oleh sekresi air dan sekresi musin yang diatur oleh saraf kolinergik dan adrenergik. 4eurotransmitter asetilkolin dan parasimpatetikomimetika merangsang sekresi air, sedangkan obat seperti atropine sulfat menghambat sekresi air dan menyebabkan keringnya mulut. 2.1.3.3 Komposisi Saliva Komposisi saliva bervariasi tergantung pada waktu siang dan malam hari, sifat dan besar stimulus, keadaan psikis orang yang diteliti, diet, kadar hormon, gerak badan dan obat. Komponen saliva, yang dalam keadaan larut disekresi oleh kelen"ar saliva, dapat dibedakan dalam komponen anorganik dan (bio!organik (*merongen, 1991!. Komposisi yang terkandung dalam saliva adalah3 1. Komponen 5rganik Saliva terdiri dari banyak komponen organik dengan fungsi berbeda, seperti reaksi en'imatis, pelapisan permukaan "aringan, perlindungan terhadap "aringan gigi dan kontrol pertumbuhan "aringan (Bradley, 199!. Komponen saliva yang paling utama adalah protein. Selain itu, terdapat komponen lain seperti asam lemak, lipid, glukosa, asam amino, ureum dan amoniak. #rotein yang secara kuantitatif penting adalah amilase, protein kaya prolin, musin dan imunoglobulin (*merongen, 1991!. / Komponen organik saliva adalah3 1! *milase *milase merupakan protein saliva konsentrasi tinggi. *milase adalah en'im pencernaan yang terutama diproduksi oleh kelen"ar parotis dan submandibular. *milase mengubah tepung kan"i dari glikogen men"adi kesatuan karbohidrat yang lebih kecil dan akibat pengaruh amilase,
polisakarida dapat dicerna dengan mudah (*merongen, 1991!. ! 6mmunoglobulin 6mmunoglobulin terlibat pada sistem penolakan fisik dan agen antibakteri. 6mmunoglobulin terdiri dari sebagian besar 6g* sekretorik (S6g*! dan sebagian kecil 6g- dan 6g). *ktivitas antibakteri S6g* yang terdapat dalam mukosa mulut bersifat mukus dan bersifat melekat dengan kuat, sehingga antigen dalam bentuk bakteri dan virus akan melekat erat dalam mukosa mulut yang kemudian dilumpuhkan oleh S6g*. Bakteri mulut yang diselubungi oleh S6g* lebih mudah difagositosis oleh leukosit (*merongen, 19912 $ensburg, 199!. 7! #rotein Kaya #rolin #rotein kaya prolin membentuk suatu kelas protein dengan berbagai fungsi penting yaitu mempertahankan konsentrasi kalsium di dalam saliva agar tetap konstan yang menghambat demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi (*merongen, 1991!. 1 8! -ukus )likoprotein -ukus glikoprotein merupakan lapisan pada rongga mulut yang berfungsi dalam lubrikasi "aringan rongga mulut, pengatur interaksi antara epitel permukaan dengan lingkungan luar dan perangkap bakteri. ! iso'im iso'im mempunyai fungsi proteksi terhadap bakteri yaitu berperan aktif menghancurkan dinding sel bakteri )ram positif dan sangat efektif dalam melisiskan bakteri. #ada saliva, liso'im berasal dari kelen"ar parotis, kelen"ar submandibular dan kelen"ar sublingual (Bradley.199!. 0! Sistem #eroksidase #eroksida berperan sebagai sistem antibakteri yang banyak hadir pada kelen"ar parotis, terdiri dari hidrogen peroksida, tiosanat dan laktoproksidase ($ensburg, 199!. Sistem ini menghambat produksi asam dan pertumbuhan bakteri streptokokus dan laktobasilus yang ikut men"aga p rongga mulut
sekaligus mengurangi ter"adinya karies akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri ()rant, et al ., 19&&!. ! aktoferin aktoferin merupakan hasil produksi sel epitel kelen"ar dan leukosit #-4 yang mempunyai efek bakterisid yang merupakan salah satu fungsi proteksi terhadap infeksi mikroorganisme ke dalam tubuh manusia ($oth dan %almes, 19&1!. aktoferin "uga mengikat ion ion e:;, yang diperlukan bagi pertumbuhann bakteri (*merongen, 1991!. &! aktoperoksidase aktoperoksidase menkatalisis oksidasi tiosanat men"adi hipotiosianat yang mampu menghambat pertumbuhan dan pertukaran 'at bakteri (*merongen, 1991!. 9! )ustin )ustin berfungsi dalam proses kesadaran pegecap (*merongen, 1991!. . Komponen *norganik
Komponen anorganik yang terdapat di dalam saliva berupa ion kalsium, magnesium, fluorida, %57, kalium, natrium, klorida, 48. Selain itu t erdapat gas seperti karbondioksida, nitrogen dan oksigen ($ensburg, 199!.
dari kapasitas bufer dalam sistem fosfat 18>. Konsentrasi bikarbonat pada kelen"ar parotis dan kelen"ar submandibular meningkat dengan meningkatnya aliran saliva