laporan pendahuluan tugas ners stase keperawatan medikal bedahDeskripsi lengkap
sirosis hepatisDeskripsi lengkap
sassdDeskripsi lengkap
Portofolio
ppkFull description
lpDeskripsi lengkap
sirosis hepatisFull description
asuhan gizi sirosis hepatisDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
sap
KOMPLIKASI SIROSIS HEPATIS Sirosis hepatis merupkan keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hati yang berlangsung progresif di tandai dengan distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul-nodul regeneratif yang bersifat difus sebagai respon inflamasi kronik. Pada sirosis hepatis ada 2 hal penting yang terjadi yaitu meningkatnya tekanan vena porta dan disfungsi hepatosit. Patogenesis sirosis hati di mulai dari fibrogenesis akibat aktivasi sel stelata. Pada tahap fibrogenesis umumnya tidak didapatkan gejala atau dengan gejala minimal.Sebagian besar gejala sirosis hati muncul stelah terjadi komplikasi yang diakibatkan karena peningkatan vena porta dan disfungsi sel hepatosit. Komplikasi sisrosis hepatis 1. Hipertensi portal HT portal adalah peningkatan gradien tekanan vena hepatika > 5 mmHg. Vena portal membawa darah dari traktus gastrointestinal, pankreas, dan limfa menuju ke hati. Dari hati akan dialirkan ke vena hepatika kemudian ke vena cava inferior untuk selanjutnya di bawa ke atrium kanan. HT portal disebabkan oleh 2 proses hemodinamik yang berkesinambungan yaitu : 1. Meningkatnya resistensi intrahepatik oleh karena nodul regeneratif sehingga aliran darah menuju hati terganggu. 2.Peningkatan aliran darah splanchnic akibat vasodilatasi. Nilai HVPG (hepatic venous presure gradient) normal adalah antara 1-5 mmHg. Tekanan HVPG . 10mmHg disebut HT portal. HVPG > 12mmHg adalah tekanan ambang batas untuk terjadinya ruptur varices. HT portal akan menyebabkan beberapa komplikasi seperti perdarahan varices, ascites, hipersplenisme,peritonitis bakteri spontan, sindrome hepatorenal, gastroenteropathi HT portal serta encephalopathi karena meningkatnya false neurotransmitter dari usus. Varices esophagus, fundus dan hemorhoid. Tekanan tinggi pada vena porta menybabkan adanya pembuluh kolateral yang menghubungkan vena porta dengan vena sistemik. Pembuluh vena kolateral ini berada pada esophagus,dinding abdomen anterior serta rectum. Tinginya tekanan dan meningkatnya aliran darah dalam waktu yang cukup lama menyebabkan vena kolateral berubah menjadi varices. Ascites. Ascites merupakan akumulasi cairan dalam rongga peritoneum. Beberapa faktor berkontribusi dalam terjadinya ascites seperti hipertensi porta, vasodilatasi splanchnic, kerusakan hepatosit dan retensi sodium. Ascites akan terjadi pada 60% penderita sirosis hati dalam kurun waktu 10 th.
Ascites pada sirosis akan muncul apabila telah terjadi HT portal.Munculnya ascites merupakan petanda adanya kegagalan hati.
Hipersplenisme Hipersplenisme adalah suatu keadaan dimana terjadi pansitopenia yang diakibatkan oleh pembesaran limfa dimana kondisi sumsum tulang normal.Hal ini dapat terjadi akibat dari tingginya tekanan pada vena intra splenik, peningkatan vagositosis dari sel makrofag. Pada sirosis, manifestasi yang paling sering pada tahap awal adalah trombositopenia yang dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan. Peritonitis bakteri Spontan (SBP) SBP merupakan infeksi cairan ascites tanpa adanya sumber infeksi lokal. Gejala dapat asimptomatik atau mengalami demam nyeri perut, muntah diare, gangguan ginjal, ensefalopati hepatik, perdarahan gastrointestinal. Diagnosis dapat dilakukan dengan parasentesis( hitung PMN cairan ascites >250/mmm2). Patogenesis penyebab primer adalah translokasi bakteri dari saluran pencernaan. Faktor lain akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan permeabilitas dinding usus yang meningkat akibat HT portal. Sindroma Hepatorenal Sindroma hepatorenal adalah gangguan fungsi ginjal sekunder pada penyakit hati yang berat misalnya sirosis hepatis. SHR merupakan komplikasi sirosis stadium lanjut ditandai dengan vasokonstriksi ginjal yang sangat kuat akibat vasodilatasi arteri splanchnic sehingga perfusi ginjal dan kecepatan filtrasi glomerular menjadi sangat rendah yang mengakibatkan penurunan kemampuan ekskresi sodium dan air bebas. Gastroenteropathi hipertensi porta Hipertesi portal gastropati(PHG) merupakan perubahan mukosa yang berhubungan dengan hipertensiporta, terjadi karena berkurang nya suplai darah ke area gastro intestinal akibat menurunnya aliran ke mukosa gastro intestinal. Gambaran yang sering ditemukan secara endoscopi pola mozaic dan chery red spot. Pola mozaic terdiri dari eritema multiple yang dipisahkan dengan garis jaring putih yang tebal. Ensefalopati hepatikum EH sebagian besar timbul akibat penimbunan toksin di dalam darah yang terjadi apabila hati gagal mengubah atau mendetoksifikasi toksin secara adekuat.Bakteri yang ada dalam saluran cerna mencerna protein darah menjadi polipeptida, asam amino dan amonia. Amonia mudah di metabolisme di hati menjadi urea dan kemudian dieliminasi melalui ginjal. Ketika aliran darah dan dan metabolisme hati terganggu karena sirosis
kadar amonia serum dalam sistem saraf pusat akan meningkat. Amonia dianggap penting dalam patogenesis ensefalopati hepatikum.peningkatan kadar amonia akan meningkatkan jumlah glutamin mengakibatkan ketidakseimbangan osmotik sehingga terjadi oedema serebral.