BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Inkontinensia urin merupakan eliminasi urin dari kandung kemih yang tidak terkendali atau terjadi diluar keinginan. Jika Inkontinensia urin terj terjad adii akib akibat at kelai kelaina nan n infl inflam amas asii (sisti (sistiti tis), s), mung mungki kin n sifat sifatny nyaa hany hanyaa sement sementara ara.. Namun, Namun, jika jika kejadi kejadian an ini timbul timbul karena karena kelain kelainan an neurol neurologi ogi yang yang serius serius (parap (parapleg legia), ia), kemung kemungkin kinan an besar besar sifatny sifatnyaa akan akan perman permanent ent (Brunner (Brunner & Suddarth, Suddarth, !!. hal" #$%#). #$%#). enyebab enyebab inkontinensia inkontinensia urine antara lain terkait dengan gangguan di saluran kemih bagian bagian ba'ah, efek obato obatobat batan, an, serta serta produk produksi si urin urin yang yang mening meningkat kat (keing (keingina inan n sering sering ke kamar mandi). angguan saluran kemih bagian ba'ah bisa karena infeksi. Jika Jika terjad terjadii infeks infeksii saluran saluran kemih, kemih, maka maka tatala tatalaksan ksanany anyaa adalah adalah terapi terapi antibi antibioti otika. ka. *pabil *pabilaa +agini +aginitis tis atau uretrit uretritis is atrofi atrofi penyeb penyebabn abnya, ya, maka maka dilakukan dilakukan tertapi estrogen estrogen topial. topial. -erapi perilaku harus dilakukan jika pasien baru menjalani prostatektomi. an, bila terjadi ter jadi impaksi feses, maka harus dihilangkan misalnya dengan makanan kaya serat, mobilitas, asupan airan yang adekuat, atau jika perlu penggunaan laksatif. Strikt Striktur ur uretra uretra adalah adalah penyem penyempita pitan n atau kontra kontraksi ksi dari dari lumen lumen urethr urethraa akibat akibat adanya adanya osbtru osbtruksi ksi (long, (long, #//0). #//0). Strikt Striktur ur urethr urethraa adalah adalah penyempitan akibat dari adanya pembentukan jaringan fibrotik (jaringan parut)
pada
urethra
atau
daerah
urethra.
Striktur
uretra
adalah
berkurangnya diameter atau elastisitas uretra yang disebabkan oleh jaringan
uretra
diganti
jaringan
ikat
yang
kemudian
mengerut
menyebabkan jaringan lumen uretra mengeil. ilihat dari segi aspek promotif pera'at berperan sebagai pendidik dapat dapat member memberii peneg penegaha ahan n dan pera'a pera'atan tan dalam dalam menang menangani ani asuhan asuhan kepra'atan striktur uretra dirumah sakit, tidak hanya memberi pera'atan, pengobatan dan penyembuhan, tetapi
juga bisa memberi informasi
mengenai penyakit yang bertujuan menghindari klien dari komplikasi yang mungki mungkin n timbul timbul.. ari ari segi segi aspek aspek pre+en pre+entif tif peran peran pera'at pera'at member memberika ikan n
asuh asuhan an
kepe kepera ra'a 'ata tan n
yang yang baik baik
deng dengan an memb member erik ikan an
peny penyul uluh uhan an,,
penatalaksanaan dini kepada klien mengenai striktur uretra. ari segi kuratif kuratif peran pera'at untuk memberikan memberikan pertolonga pertolongan n yang sangat epat sepe sepert rtii pemb pemberi erian an obat obat anti antipi piret retik ik dan dan anti antibi biot otik ik.. ari ari segi segi aspek aspek reha rehabi bili lita tati tiff
pera peran n
pera peran n pera pera'a 'att
adal adalah ah pemb pember eria ian n
obat obat tera teratu turr.
Berdasarkan permasalahan yang terdapat diatas maka penyusun tertarik untu untuk k meny menyus usun un maka makala lah h ini ini yang yang berj berjud udul ul 123NS 123NS4 4 *S56 *S56*N *N 244 2447* 7*8 8*-*N
** ** 29I4 29I4N N
IN23 IN23NN-IN IN4N 4NSI SI* * 57IN 57IN
*N *N
S-7I2-57 574-7*:
B. 7umu 7umusa san n ;asal ;asalah ah #. Inko Inkont ntin inen ensi siaa 5rin 5rin a. *pa enger engertia tian n ari ari Inkont Inkontine inensi nsiaa 5rin 5rin < b. Bagaimana 4tiologi Inkontinensia 5rin < . *pa Saja Saja -ipe -ipetip tipee Inkont Inkontine inensi nsiaa 5rin 5rin < d. Bagaim Bagaimana ana atofi atofisio siolog logii Inkonti Inkontinen nensia sia 5rin 5rin < e. Bagaim Bagaimana ana 4+alu 4+aluasi asi iagno iagnosti sti Inkontin Inkontinens ensia ia 5rin < f. Bagaimana Bagaimana *suhan *suhan 2epera' 2epera'atan atan ada 2lien engan engan Inkont Inkontinensi inensiaa 5rin < . Stri Strikt ktur ur 5ret 5retra ra a. *pa enger engertia tian n ari ari Stri Striktu kturr 5retra 5retra < b. Bagaimana 4tiologi Striktur 5retra < . Bagaim Bagaimana ana ato atofisi fisiolo ologi gi Strik Striktur tur 5retr 5retraa < d. *pa Saja Saja ;anif ;anifesta estasi si 2linis 2linis Stri Striktu kturr 5retra 5retra < e. *pa Saja Saja emer emeriks iksaan aan enun enunjan jang g Striktu Strikturr 5retra 5retra < f. Bagaim Bagaimana ana enata enatalak laksan sanaan aan Strikt Striktur ur 5retr 5retraa < g. Baga Bagaim iman an suha suhaan an 2epe 2epera ra'a 'ata tan n ada ada 2lie 2lien n eng engan an Stri Strikt ktur ur 5retra <
=. -ujuan #. Inko Inkont ntin inen ensi siaa 5rin 5rin a. 5ntuk 5ntuk ;enget ;engetahu ahuii engerti engertian an Inkonti Inkontinen nensia sia 5rin. 5rin. b. 5ntuk ;engetahui Bagaimana 4tiologi 4tiologi Inkontinensia 5rin. . 5ntuk 5ntuk ;enget ;engetahu ahuii -ipeti -ipetipe pe Inkonti Inkontinen nensia sia 5rin. 5rin. d. 5ntuk 5ntuk ;engetahu ;engetahuii Bagaimana Bagaimana atofisiolog atofisiologii Inkontine Inkontinensia nsia 5rin. 5rin.
e. 5ntuk ;engetahui Bagaimana 4+aluasi iagnosti Inkontinensia 5rin. f. 5ntuk ;engetahui Bagaimana enatalaksanaan Inkontinensia 5rin. g. 5ntuk ;engetahui *suhan 2epera'atan ada 2lien engan Inkontinensia 5rin. . Striktur 5retra a. 5ntuk ;engetahui engertian Striktur 5retra. b. 5ntuk ;engetahui Bagaimana 4tiologi Striktur 5retra. . 5ntuk ;engetahui Bagaimana atofisiologi Striktur 5retra. d. 5ntuk ;engetahui *pa Saja ;anifestasi 2linis Striktur 5retra. e. 5ntuk ;engetahui *pa Saja emeriksaan enunjang Striktur 5retra. f. 5ntuk ;engetahui Bagaimana enatalaksanaan Striktur 5retra. g. 5ntuk ;engetahui *suhaan 2epera'atan ada 2lien engan Striktur 5retra.
BAB II PEMBAHASAN
A. INKONTINENSIA URIN
#. engertian Inkontinensia urin merupakan eliminasi urin dari kandung kemih yang tidak terkendali atau terjadi di luar keinginan. Jika inkontinensia urin terjadi akibat kelainan inflamasi (sistitis), mungkin sifatnya hanya sementara. Namun, jika kejadian ini timbul karena kelainan neurologi yang serius (paraplegia), kemungkinan besar sifatnya akan permanen. Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan menahan air kening. Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering ditemukan pada pasien geriatri. iperkirakan pre+alensi
inkontinensia urin berkisar antara #>?@!A usia lanjut di masyarakat dan !@!A pasien geriatri yang dira'at di rumah sakit mengalami inkontinensia urin, dan kemungkinan bertambah berat inkontinensia urinnya >@!A saat berumur 0>%$ tahun. Inkontinensia urine didefinisikan sebagai keluarnya urine yang tidak
terkendali
pada
'aktu
yang
tidak
dikehendaki
tanpa
memperhatikan frekuensi dan jumlahnya,yang mengakibatkan masalah soial dan higienis penderitanya.
. 4tiologi 4tiologi Inkontinensia 5rine" a. oliuria, nokturia b. agal jantung . aktor usia " lebih banyak ditemukan pada usia C>! tahun. d. 9ebih banyak terjadi pada lansia 'anita dari pada pria hal ini disebabkan oleh " #) enurunan produksi esterogen menyebabkan atropi jaringan uretra dan efek akibat melahirkan dapat mgengakibatkan penurunan otototot dasar panggul. ) erokok, ;inum alkohol. @) 3besitas $) Infeksi saluran kemih (IS2)
@. -ipe-ipe Inkontinensia 5rin a. Inkontinensia akibat stres merupakan eliminasi urin di luar keinginan melalui uretra sebagai akibat dari peningkatan mendadak pada tekanan intraabdomen. -ipe Inkontinensia ini paling sering ditemukan pada 'anita dan dapat disebabkan oleh edera obstetrik, lesi kolum +esika urinaria, kelaianan ekstrinsik pel+is, fistula, disfungsi detrusor dan sejumlah keadaan lainnya. i samping itu, gangguan ini dapat terjadi akibat kelainan kongenital (ekstrofi +esika urinaria, ureter ektopik).
b. Urge incontinence terjadi bila pasien merasakan dorongan atau keinginan untuk urinasi tetapi tidak mampu menahan nya ukup lama sebelum menapai toilet. ada banyak kasus, kontraksi kandung kemih yang tidak dihambat merupakan faktor yang menyertaiD keadaan ini dapat terjadi pada pasien disfungsi neurologi yang mengganggu penghambatan kontraksi kandung kemih atau pada pasien dengan gejala lokal iritasi akibat infeksi saluran kemih atau tumor kandung kemih. . Oer!lo" incontinence ditandai oleh eliminasi urin yang sering dan kadangkadang terjadi hampir terusmenerus dari kandung kemih. 2andung kemih tidak dapat mengosongkan isinya seara normal dan mengalami distensi yang berlebihan. ;eskipun eliminasi urine terjadi dengan sering kandung kemih tidak pernah kosong. Overflow incontinence dapat disebabkan oleh kelainan neurologi ( yaitu, lesi medula spinalis) atau oleh faktorfaktor yang menyumbat saluran keluar urin ( yaitu, penggunaan obat obatan, tumor, striktur dan hiperplasia prostat). 2andung kemih neurogenik dibahas seara terpisah dalam bagian berikutnya.
d. Inkontinensia !#ngsional merupakan Inkontinensia dengan fungsi saluran kemih bagian ba'ah yang utuh tetapi ada faktor lain gangguan kognitif berat yang membuat pasien sulit untuk mengidentifikasi perlunya urinasi (misalnya, demensia *lEheimer) atau gangguan fisik yang menyebabkan pasien sulit atau tidak mungkin menjangkau toilet untuk melakukan urinasi.
$. atofisiologi Inkontinensia urine dapat terjadi dengan berbagai manifestasi, antara lain" a. erubahan yang terkait dengan usia pada sistem erkemihan Fesika 5rinaria (2andung 2emih). 2apasitas kandung kemih yang normal sekitar @!!0!! ml. engan sensasi keinginan untuk
berkemih diantara #>!@>! ml. Berkemih dapat ditundas # jam sejak keinginan berkemih dirasakan. 2etika keinginan berkemih atau miksi terjadi pada otot detrusor kontraksi dan sfingter internal dan sfingter ekternal relaksasi,yang membuka uretra. ada orang de'asa muda hampir semua urine dikeluarkan dengan proses ini.ada lansia tidak semua urine dikeluarkan, tetapi residu urine >! ml atau kurang dianggap adekuat. Jumlah yang lebih dari #!! ml mengindikasikan adanya retensi urine.erubahan yang lainnya pada peroses penuaan adalah terjadinya kontrasi kandung kemih tanpa disadari. 8anita lansia, terjadi penurunan produksi esterogen menyebabkan atrofi jaringan uretra dan efek akibat melahirkan mengakibatkan penurunan pada otototot dasar (Stanley ; & Beare atriia, !!0). b. ungsi otak besar yang terganggu dan mengakibatkan kontraksi kandung kemih. -erjadi hambatan pengeluaran urine dengan pelebaran kandung kemih, urine banyak dalam kandung kemih sampai kapasitas berlebihan. ungsi sfingter yang terganggu menyebabkan kandung kemih boor bila batuk atau bers in.
>. 4+aluasi diagnosti Setelah adanya Inkontinensia dikenali, anamnesis ri'ayat sakit yang ermat diperlukan. -indakan ini menakup uraian yang rini mengenai masalah tersebut dan ri'ayat penggunaan obatobatan. 7i'ayat urinasi, atatan eliminasi urine dan hasilhasil test bedside ( yaitu, +olume urin sisa sesudah urinasi, manu+er stres) dapat digunakan untuk membantu menentukan tipe Inkontinensia urin. 4+aluasi diagnostik urodinamik yang lebih ekstensif dapat dilakukan.
0. enatalaksanaan enanganan Inkontinensia urine bergantung pada faktor penyebab yang mendasarinya. Namun demikian, sebelum terapi yang tepat dapat dimulai, munulnya masalah ini harus diidentifikasi dahulu dan
kemungkinan keberhasilan terapi diakui. Jika pera'at dan petugas kesehatan lainnya menerima Inkontinensia sebagai bagian yang tidak terelakkan dari proses penuaan dan perjalanan penyakitnya atau menganggap Inkontinensia tidak dapat dipulihkan dan tidak dapat diterapi pada usia berapa pun, maka keadaan tersebut tidak akan dapat diterapi dengan hasil yang baik. 5paya yang bersifat interdisipliner dan kolaboratif sering sangat penting dalam mengkaji dan mengatasi Inkontinensia urine seara efektif. enatalaksanaan yang berhasil bergantung pada tipe Inkontinensia urin dan faktor penyebabnya, kontinensia urine dapat bersifat sepintas atau re+ersibelD setelah penyebab yang mendasari berhasil diatasi, pola urinasi pasien akan kembali normal. enyebab yang bersifat re+ersibel dan sering terjadi seara singkat dapat diingat melalui singkatan I*47S. enyebab ini menakup keadaan berikut" delirium, infeksi saluran kemih, atrofik +aginitis atau uretritis,
pharmaologi
agents
(agens
farmakologi,
preparat
antikolinergik, sedatif, alkohol, analgesik, diuretik, relaksan otot, preparat adrenergik), psyhologi fators ( faktor psikologisD depresi, regresi), eGessi+e urin prodution ( asupan airan yang berlebihan, kelainan endokrin yang menyebabkan diuresis), restrited ati+ity ( akti+itas yang terbatas), dan stool impation (impaksi fekal) (*6=7, #//). Semua ini berhasil diatasi pola, urinasi pasien biasanya kembali normal.
%. *suhan 2epera'atan a. engkajian *dapun datadata yang akan dikumpulkan dikaji pada asuhan kepera'atan klien dengan diagnosa medis Inkontinensia 5rine " #) Identitas 2lien ;eliputi nama, jenis kelamin, umur, agamaHkeperayaan, status perka'inan, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, alamat,
diagnosa medis. ) 2eluhan 5tama ada kelayan Inkontinensia 5rine keluhankeluhan yang ada adalah nokturia, urgene, disuria, poliuria, oliguri, dan staguri. @) 7i'ayat enyakit Sekarang ;emuat tentang perjalanan penyakit sekarang sejak timbul keluhan, usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan. $) 7i'ayat enyakit ahulu *danya penyakit yang berhubungan dengan IS2 (Infeksi Saluran 2emih) yang berulang. penyakit kronis yang pernah diderita. >) 7i'ayat enyakit keluarga *pakah ada penyakit keturunan dari salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit Inkontinensia 5rine, adakah anggota keluarga yang menderita ;, 6ipertensi. 0) emeriksaan isik emeriksaan isik yang digunakan adalah B#B0 " #) B# (breathing) 2aji pernapasan adanya gangguan pada pola nafas, sianosis karena suplai oksigen menurun. kaji ekspansi dada, adakah kelainan pada perkusi. ) B (blood) -erjadi peningkatan tekanan darah, biasanya pasien bingung dan gelisah @) B@ (brain) 2esadaran biasanya sadar penuh $) B$ (bladder) Inspeksi "periksa 'arna, bau, banyaknya urine biasanya
bau
menyengat
karena
adanya
akti+itas
mikroorganisme (bakteri) dalam kandung kemih serta disertai keluarnya darah apabila ada lesi pada bladder, pembesaran daerah supra pubik lesi pada meatus uretra,
banyak kening dan nyeri saat berkemih menandakan disuria
akibat dari
infeksi, apakah klien
terpasang
kateter sebelumnya. alpasi " 7asa nyeri di dapat pada daerah supra pubik H pel+is, seperti rasa terbakar di uretra luar se'aktu kening H dapat juga di luar 'aktu kening. >) B> (bowel) Bising usus adakah peningkatan atau penurunan, *danya nyeri tekan abdomen, adanya ketidaknormalan perkusi, adanya ketidaknormalan palpasi pada ginjal. 0) B0 (bone) emeriksaan kekuatan otot dan membandingkannya dengan
ekstremitas
yang
lain,
adakah
nyeri
pada
persendian.
b. iagnosa 2epera'atan #) angguan eliminasi urin berhubungan dengan tidak adanya sensasi untuk berkemih dan kehilangan kemampuan untuk menghambat kontraksi kandung kemih ) 7esiko infeksi berhubungan dengan pemasangan kateter dalam 'aktu yang lama. @) 7esiko kerusakan integitas kulit yang berhubungan dengan irigasi konstan oleh urine. $) 7esiko kekurangan +olume airan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
. Inter+ensi Diagnosa $
angguan eliminasi urin berhubungan dengan tidak adanya sensasi untuk berkemih dan kehilangan kemampuan untuk menghambat kontraksi kandung kemih. T#%#an& setelah dilakukan tindakan kepera'atan diharapkan klien
akan
bisa
melaporkan
suatu
pengurangan
H
penghilangan
inkontinensia Kriteria Hasil &
#) 2lien dapat menjelaskan penyebab inkonteninsia dan rasional penatalaksanaan. Interensi &
#) 2aji kebiasaan pola berkemih dan gunakan atatan berkemih sehari. 7" Berkemih yang sering dapat mengurangi dorongan beri distensi kandung kemih ) *jarkan untuk membatasi masukan airan selama malam hari. 7" embatasan airan pada malam hari dapat menegah terjadinya enuresis @) Bila masih terjadi inkontinensia kurangi 'aktu antara berkemih yang telah direnanakan 7" 2apasitas kandung kemih mungkin tidak ukup untuk menampung +olume urine sehingga diperlukan untuk lebih sering berkemih. $) Instruksikan klien batuk dalam posisi litotomi, jika tidak ada kebooran, ulangi dengan posisi klien membentuk sudut $>, lanjutkan dengan klien berdiri jika tidak ada kebooran yang lebih dulu. 7" 5ntuk membantu dan melatih pengosongan kandung kemih. >) antau masukan dan pengeluaran, pastikan klien mendapat masukan airan !!! ml, keuali harus dibatasi. 7" 6idrasi optimal diperlukan untuk menegah IS2 dan batu ginjal. 0) 2olaborasi dengan dokter dalam mengkaji efek medikasi dan tentukan kemungkinan
perubahan obat,
dosis
H
jad'al
pemberian obat untuk menurunkan frekuensi inkonteninsia. Diagnosa '
7esiko infeksi berhubungan dengan inkontinensia, imobilitas dalam 'aktu yang lama.
T#%#an& setelah dilakukan tindakan kepera'atan diharapkan klien
dapat berkemih dengan nyaman. Kriteria Hasil &
#) 5rine jernih, urinalisis dalam batas normal, kultur urine menunjukkan tidak adanya bakteri. Interensi &
#) Berikan pera'atan perineal dengan air sabun setiap shift. Jika pasien inkontinensia, ui daerah perineal sesegera mungki 7" 5ntuk menegah kontaminasi uretra. ) Jika di pasang kateter ind'elling, berikan pera'atan kateter G sehari (merupakan bagian dari 'aktu mandi pagi dan pada 'aktu akan tidur) dan setelah buang air besar. 7" 2ateter memberikan jalan pada bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan. @) Ikuti keadaan umum (ui tangan sebelum dan sesudah kontak langsung, pemakaian sarung tangan), bila kontak dengan airan tubuh atau darah yang terjadi (memberikan pera'atan perianal, pengosongan kantung drainase urine, penampungan spesimen urine). ertahankan teknik aseptik bila melakukan kateterisasi, bila mengambil ontoh urine dari kateter ind'elling. 7" 5ntuk menegah kontaminasi silang. $) 2euali dikontraindikasikan, ubah posisi pasien setiap jam dan anjurkan masukan sekurangkurangnya $!! ml H hari. Bantu melakukan ambulasi sesuai dengan kebutuhan. 7" 5ntuk menegah stasis urine. >) 9akukan tindakan untuk memelihara asam urine. -ingkatkan masukan
sari
buah
berry,
Berikan
obatobat,
untuk
meningkatkan asam urine. 7" *sam urine menghalangi tumbuhnya kuman. 2arena jumlah sari buah berri diperlukan untuk menapai dan memelihara keasaman urine. eningkatan masukan airan sari buah dapat berpengaruh dalam pengobatan infeksi saluran kemih. Diagnosa ( 7esiko kerusakan integitas kulit yang berhubungan dengan irigasi konstan oleh urine
T#%#an& setelah dilakukan tindakan kepera'atan diharapkan
keruskan integritas kulit teratasi. Kriteria Hasil & Jumlah bakteri #!!.!!!Hml, 2ulit periostomal tetap utuh, Suhu @%K =, 5rine jernih dengan sedimen minimal. Interensi & #) antau penampilan kulit periostomal setiap Ljam. 7" 5ntuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. ) anti 'afer stomehesif setiap minggu atau bila boor terdeteksi. Makinkan kulit bersih dan kering sebelum memasang 'afer yang baru. otong lubang 'afer kirakira setengah ini lebih besar dar diameter stoma untuk menjamin ketepatan ukuran kantung yang benarbenar menutupi kulit periostomal. 2osongkan kantung urostomi bila telah seperempat sampai setengah penuh. 7" eningkatan berat urine dapat merusak segel periostomal, memungkinkan kebooran urine. emajanan menetap pada kulit periostomal terhadap asam urine dapat menyebabkan kerusakan kulit dan peningkatan resiko infeksi. Diagnosa ) 7esiko kekurangan +olume airan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat . T#%#an& Setelah dilakukan tindakan kepera'atan diharapkan +olume airan seimbang. Kriteria Hasil & pengeluaran urine tepat, berat badan >! kg Interensi
#) *'asi --F 7" enga'asan in+asi+e diperlukan untuk mengkaji +olume intra+asular, khususnya pada pasien dengan fungsi jantung buruk. ) =atat pemasukan dan pengeluaran 7" 5ntuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian airan dan penurunan resiko kelebihan airan @) *'asi berat jenis urine 7" 5ntuk mengukur kemampuan
ginjal
mengkonsestrasikn urine $) Berikan minuman yang disukai sepanjang $ jam
dalam
7" ;embantu periode tanpa airan, meminimalkan kebosanan pilihan yang terbatas dan menurunkan rasa haus >) -imbang BB setiap hari 7" 5ntuk menga'asi status airan B. STRIKTUR URETRA
#. engertian Struktur urethra adalah penyempitan atau konstriksi dari lumen urethra akibat adanya obstruksi (long,#//0). Striktur
urethra
adalah
penyempitan
akibat
dari
adanya
pembentukan jaringan fibrotik (jaringan parut) pada urethra atau daerah urethra. (5 Ilmu Bedah, #//$) . Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan parut dan kontraksi. enyebab struktur umumnya adalah edera uretral (akibat insersi peralatan bedah selama operasi transurertral, kateter indu'eling, atau prosedur sitoskopi), edera akibat peregangan dan idera yang berhubungan dengan keelakaan mobil, uretritis gonorheal yang tidak ditangani, dan abnormalitas kongenital. 2ekuatan panaran dan jumlah urin berkurang dan gejala infeksi dan retensi urinarius terjadi. Striktur menyebabkan urin mengalir balik dan menetuskan setitis, prostatitis, dan piyelonefritis
. 4tiologi Berdasarkan penyebabHetiologinya striktur dibagi menjadi @ jenis " a. Strikt#r #ret*ra kongenital
Striktur ini bisanya sering terjadi di fossa na+ikularis dan pars membranase, sifat striktur ini adalah stationer dan biasanya timbul terpisah atau bersamaan dengan anomalia sakuran kemih yang lain b. Strikt#r #ret*ra tra#+atic -rauma ini akibat trauma sekunder seperti keelakaan, atau karena instrumen, infeksi, spasmus otot, atau tekanan dari luar, atau tekanan oleh struktur sambungan atau oleh pertumbuhan
tumor dari luar serta biasanya terjadi pada daerah kemaluan dapat menimbulkan ruftur urethra, -imbul striktur traumatik dalam 'aktu # bulan. Striktur akibat trauma lebih progresif daripada striktur akibat infeksi. ada ruftur ini ditemukan adanya hematuria gross c. Str#kt#r akibat in!eksi
Struktur ini biasanya sissebabkan oleh infeksi +eneral. -imbulnya lebih lambat daripada striktur traumati.
@. atofisiologi
Kesukaran
ken"ing
Pan"aran
menge"il
dan ber"abang serta menetes
Urin keruh
$. ;anifestasi klinis a. 2ekuatan panaran jumlah urin berkurang b. ejala infeksi . 7etensi urinarius d. *danya aliran balik dan menetuskan sintitis, prostatitis, dan pilonefritis.
>. emeriksaan penunjang a.
5rinalisis" 'arna kuning, oklat gelap, merah gelap atau terang, penampilan keruh, p6 % atau lebih besar, bakteria.
b.
2ultur urin" adanya staphylokokus aureus, klebsiella, e.oli.
.
=reatin" meningkat.
d.
5retrograpi" adanya penyempitan atau pembuntuan uretra. 5ntuk mengetahui panjangnya penyempitan uretr dibuat poto iolar uretrografi.
e.
5roflo'metri& untuk mengetahui derasnya apanaran saat miksi.
f.
5retroskopi" untuk mengetahui pembuntuan lumen uretra. (basuki B.purnomoD !!! hal #0 dan doenges 4. ;arilynn, !!! hal 0%).
0. enatalaksanaan -ergantung pada " a. lokalisasi, b. panjang pendeknya striktur
. 2eadaan darurat Beberapa pilihan terapi untuk striktur uretra adalah " a.
ilatasi urethra ilakukan dengan halus dan hatihati (perlu pengalaman dan dituntut ketekunan seta kesabaran kalauperlu dimulai dengan(bougie filiform) danseterusnya 2ontraindikasi " pada anak keil, bila gagal (bougie terlalu seringHjarak @ bulan,nyeri, perdarahan, ekstra+asasi, infeksi dipertimbangkan uretrotomia interna
b.
5retrotimia interna -ekhnik bedah dengan derajat in+ansi+e minim, dimana dilakukan tindakan insisi pada jaringan radang untuk membuka striktur
.
emasangan stent Stent adalah benda keil, elastis yang dimasukkan pada daerah striktur. Strent biasanya dipasang setelah dilatasi atau uretrotomi interna.
d.
5retroplasti ;erupakan standar dalam penanganan striktur uretra, namun masih jarang dikerjjakan karena tidak banyak ahli mmedis yang mengusai tekhnik bedah ini.
e.
rosedur rekontruksi multiple. *dalah suatu tyindakan bedah dengan membuiat saluran uretra di perineum. Indikasi prosedur ini adalah ketidakmampuan menapai panjang uretra, bisa karena fibrosis hasil operasi sebelumya, atau tekhnik subtitusi tidak bisa dikerjakan.
%. *suhan 2epera'atan era'at
melakukan asuhan kepera'atan dengan menggunakan
proses kepera'atan. engan proses kepera'atan, pera'at memakai latar belakang, pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan diagnosa merenanakan
inter+ensi, mengimplementasikan renana dan menge+aluasi inter+ensi kepera'atan. a) engkajian #) Identitas klien ;eliputi nama, jenis kelamin, umur, agama H keperayaan, status perka'inan, pendidikan, pekerjaan, sukuH Bangsa, alamat, no. rigester dan diagnosa medis. ) 7i'ayat penyakit sekarang ada klien striktur urethra keluhankeluhan yang ada adalah frekuensi , nokturia, urgensi, disuria, panaran melemah, rasa tidak lampiasH puas sehabis miksi, hesistensi, intermiteny, dan 'aktu miksi memenjang dan akirnya menjadi retensio urine. @) 7i'ayat penyakit dahulu . *danya penyakit yang berhubungan dengan saluran perkemihan, misalnya IS2 (Infeksi Saluran 2ening ) yang berulang. enyakit kronis yang pernah di derita. 3perasi yang pernah di jalani keelakaan
yang pernah dialami
adanya
ri'ayat penyakit ; dan hipertensi . $) 7i'ayat penyakit keluarga . *danya ri'ayat keturunan dari salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit striktur urethra *nggota keluarga yang menderita ;, asma, atau hipertensi. >) 7i'ayat psikososial Intra personal 2ebanyakan klien yang akan menjalani operasi akan munul
keemasan.
ketidaktahuan
tentang
2eemasan prosedur
ini
munul
pembedahan.
karena -ingkat
keemasan dapat dilihat dari perilaku klien, tanggapan klien tentang sakitnya. Inter personal ;eliputi peran klien dalam keluarga dan peran klien dalam masyarakat.
0) ola fungsi kesehatan a) ola eliminasi 2lien ditanya tentang pola berkemih, termasuk frekuensinya, ragu ragu, jumlah keil dan tidak lanar menetes netes, kekuatan system perkemihan. 2lien juga ditanya apakah
mengedan untuk mulai atau
mempertahankan aliran kemih. 2lien ditanya tentang defikasi, apakah ada kesulitan seperti konstipasi akibat dari penyempitan urethra kedalam retum. b) ola tidur dan istirahat . 2lien ditanya lamanya tidur, adanya 'aktu tidur yang berkurang karena frekuensi miksi yang sering pada malam hari ( nokturia ). 2ebiasaan tidur memekai bantal atau situasi lingkungan 'aktu tidur juga perlu ditanyakan. 5paya mengatasi kesulitan tidur. ) ola aktifitas . 2lien ditanya aktifitasnya sehari ? hari, aktifitas penggunaan 'aktu senggang, kebiasaan berolah raga. *pakah ada perubahan sebelum sakit dan selama sakit. ada
umumnya
mengalami
aktifitas
sebelum
operasi
tidak
gangguan, dimana klien masih mampu
memenuhi kebutuhan sehari ? hari sendiri. %) emeriksaan fisik a) Status kesehatan umum 2eadaan penyakit, kesadaran, suara biara, statusH habitus, pernafasan, tekanan darah, suhu tubuh, nadi. b) 2ulit *pakah tampak puat, bagaimana permukaannya, adakah kelainan pigmentasi, bagaimana keadaan rambut dan kuku klien. ) 2epala Bentuk bagaimana, simetris atau tidak, adakah
penonjolan, nyeri kepala atau trauma pada kepala. d) ;uka Bentuk simetris atau tidak adakah odema, otot rahang bagaimana keadaannya, begitu pula bagaimana otot mukanya. e) ;ata Bagainama keadaan alis mata, kelopak mata odema atau tidak.
ada konjungti+a terdapat atau tidak
hiperemi dan perdarahan. Slera tampak ikterus atau tidak. f) -elinga *da atau tidak keluar seret, serumen atau benda asing. Bagaimana
bentuknya, apa
ada
gangguan
pendengaran. g) 6idung Bentuknya bagaimana, adakah pengeluaran seret, apa ada obstruksi atau polip, apakah hidung berbau dan adakah pernafasan uping hidung. h) ;ulut dan faring *dakah aries gigi, bagaimana keadaan gusi apakah ada perdarahan atau ulkus. 9idah tremor ,parese atau tidak. *dakah pembesaran tonsil. i) 9eher Bentuknya
bagaimana,
adakah
kaku
kuduk,
pembesaran kelenjar limphe. j) -horaks Betuknya bagaimana, adakah gyneomasti. k) aru Bentuk bagaimana, apakah ada penembungan atau penarikan. ergerakan bagaimana, suara nafasnya. *pakah ada suara nafas tambahan seperti ronhi , 'heeEing atau egofoni.
l) Jantung Bagaimana
pulsasi
jantung
(tampak
atau
tidak).Bagaimana dengan iktus atau getarannya. m) *bdomen Bagaimana bentuk keluhan retensi
abdomen. ada klien dengan
umumnya ada penonjolan kandung
kemih pada supra pubik. *pakah ada nyeri tekan, turgornya bagaimana. ada klien biasanya terdapat hernia atau hemoroid. 6epar, lien, ginjal teraba atau tidak. eristaklit usus menurun atau meningkat.
n) enitalia dan anus ada klien biasanya terdapat hernia. embesaran prostat dapat teraba pada saat retal touhO. ada klien yang terjadi retensi urine, apakah trpasang kateter, Bagaimana bentuk srotum dan testisnya. ada anus biasanya ada haemorhoid. o) 4kstrimitas dan tulang belakang *pakah ada pembengkakan pada sendi. Jari ? jari tremor apa tidak. *pakah ada infus pada tangan. ada sekitar pemasangan infus ada tanda ? tanda infeksi seperti merah atau bengkak atau nyeri tekan. Bentuk tulang belakang bagaimana.
. emeriksaan diagnosti 5ntuk pemeriksaan diagnostik sudah dijabarkan penulis pada konsep dasar.
d. iagnosa 2epera'atan -ahap akhir dari pengkajian adalah merumuskan diagnosa kepera'atan yang merupakan penilaian atau kesimpulan yang diambil dari pengkajian keoera'atan. ari analisa data diatas
dapat dirumuskan
suatu diagnosis kepera'atan yang dibagi
menjadi , yaitu diagnosa sebelum operasi dan diagnosa setelah operasi. #) erubahan eliminasi urine" frekuensi, urgensi, hesistany, inkontinensi, retensi, nokturia atau perasaan tidak puas setelah miksi sehubungan dengan obstruksi mekanik " pembesaran prostat. ) Nyeri sehubungan dengan penyumbatan saluran kening sekunder terhadap struktur urethra @) =emas
sehubungan
dengan
hospitalisasi,
prosedur
pembedahan, kurang pengetahuan tantang aktifitas rutin dan aktifitas post operasi $) angguan tidur dan istirahat sehubungan dengan sering terbangun sekunder terhadap kerusakan eliminasi" retensi disuria, frekuensi, nokturia.
e. erenanaan #) Per#ba*an eli+inasi #rine" frekuensi, urgensi, resistany, inkontinensi, retensi, nokturia atau perasaan tidak puas setelah miksi sehubungan dengan obtruksi mekanik" striktur urethra. T#%#an& ola eliminasi normal . Kriteria *asil &
a) 2lien dapat berkemih dalam jumlah normal, tidak teraba distensi kandung kemih b) 7esidu pasa berkemih kurang dari >! ml ) 2lien dapat berkemih +olunter d) 5rinalisa dan kultur hasilnya negatif e) 6asil laboratorium fungsi ginjal normal Rencana tin,akan &
a) Jelaskan pada klien tentang perubahan dari pola eliminasi . b) orong klien untuk berkemih tiap ? $ jam dan bila dirasakan .
) *njurkan klien minum sampai @!!! ml sehari, dalam toleransi jantung bila diindikasikan d) erkusi H palpasi area supra pubik e) 3bser+asi aliran dan kekuatan urine, ukur residu urine pasa berkemih. Jika +olume residu urine lebih besar dari #!! maka jad'alkan program kateterisasi intermiten. f) monitor laboratorium" urinalisa dan kultur, B5N, kreatinin. g) 2olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat" antagonis *lfa adrenergik (praEosin) Rasional &
a) ;eningkatkan pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan kepera'atan. b) ;eminimalkan retensi urine, distensi yang berlebihan pada kandung kemih. ) eningkatan aliran airan, mempertahankan perfusi ginjal dan membersihkan ginjal
dan kandung
kemih dari
pertumbuhan bakteri. d) istensi kandung kemih
dapat dirasakan di area supra
pubik. e) 3bser+asi aliran dan kekuatan urine untuk menge+aluasi adanya obstruksi, ;engukur residu urine untuk menegah urine statis karena dapat beresiko infeksi f) Statis urinarias potensial untuk pertumbuhan bakteri, peningkatan
resiko
IS2.
embesaran
menyebabkan dilatasi saluran kemih atas
prostat
dapat
(ureter dan
ginjal), potensial merusak fungsi ginjal dan menimbulkan uremia. g) ;engurangi obstruksi pada bulibuli, relaksasi didaerah prostat sehingga gangguan aliran air seni dan gejalagejala berkurang. ) N-eri se*#b#ngan ,engan en-#+batan sal#ran kencing sek#n,er ter*a,a strikt#r #ret*ra
T#%#an & 2lien menunjukan bebas dari ketidaknyamanan Kriteria *asil & 2lien melaporkan nyeri hilang H terkontrol /
4kspresi 'ajah klien rileks/ 2lien mampu untuk istirahat dengan ukup / -andatanda +ital dalam batas normal. Rencana tin,akan &
a) 2aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas ( skala ##! ), dan lamanya. b) Beri tindakan kenyamanan, ontoh" membantu klien melakukan posisi yang nyaman, mendorong penggunaan relaksasi H latihan nafas dalam. ) Beri kateter jika diinstruksikan untuk retensi urine yang akut " mengeluh ingin kening tapi tidak bisa. d) 3bser+asi tanda ? tanda +ital. e) 2olaborasi dengan dokter untuk memberi obat sesuai indikasi, ontoh" kaltrofen ( umerol ) 7asional " a) ;emberi informasi untuk membantu dalam menentukan pilihan
Inter+ensi
b) ;eningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping. ) 7etensi urine menyebabkan infeksi saluran kemih, hidro ureter dan hidro nefrosis d) ;engetahui perkembangan lebih lanjut e) 5ntuk menghilangkan nyeri hebat H berat, memberikan relaksasi mental dan fisik. @) ce+as
se*#b#ngan
,engan
*ositalisasi/
rose,#r
e+be,a*an/ k#rang engeta*#an tentang akti!itas r#tin ,an akti!itas ost oerasi. T#%#an& =emas berkurang H hilang sehingga
kooperatif dalam tindakan pera'atan. Kriteria *asil &
a) 2lien melaporkan emas menurun H berkurang.
klien mau
b) 2lien memahami dan mau mendiskusikan rasa emas. )
2lien dapat menunjukan dan mengidentifikasi ara yang sehat dalam menghadapi emas.
d) 2lien tampak rileks dan dapat beristirahat yang ukup. e) -anda ? tanda +ital dalam batas normal Rencana tin,akan &
a) Bina hubungan saling peraya dengan klien atau keluarga. b) orong klien atau keluarga untuk menyatakan perasaan H masalah. ) Beri informasi tentang prosedur H tindakan yang akan dilakukan, ontoh" kateter, urine berdarah, iritasi kandung kemih. 2etahui seberapa banyak informasi yang diinginkan klien. d) Jelaskan pentingnya peningkatan asupan airan. e)
Jelaskan pembatasan aktifitas yang diharapkan " tirah baring untuk hari pertama post operasi / ambulasi progresif yang dimulai hari pertama post operasi / hindari aktifitas yang mengenangkan daerah kandung kemih.
f) 3bser+asi tanda tanda +ital. Rasional &
a) ;enunjukan perhatian dan keinginan untuk membantu. ;embantu dalam mendiskusikan tentang subyek sensitif. b) ;engidentifikasi masalah, memberikan kesempatan untuk menja'ab pertanyaan, memperjelas kesalahan konsep dan solusi pemeahan masalah. ) ;embantu klien memahami tujuan dari apa yang dilakukan dan mengurangi masalah karena ketidaktahuan. d) 5rine yang ener dapat menghambat pembentukkan klot. e) emahaman klien dapat membantu mengurangi emas yang berhubungan dengan keemasan akibat ketidaktahuan. f) erubahan tanda ? tanda +ital
mungkin menunjukkan
tingkat keemasan yang dialami klien.
$) 0angg#an ti,#r ,an istira*at se*#b#ngan ,engan sering terbang#n sek#n,er ter*a,a ker#sakan eli+inasi& retensi/ ,is#ria/ !rek#ensi/ nokt#ria. T#%#an& 2ebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi. Kriteria *asil&
a) 2lien mampu istirahat H tidur dengan 'aktu yang ukup. b) 2lien mengungkapkan sudah bisa tidur. ) 2lien mampu menjelaskan faktor penghambat tidur. 7enana tindakan" a) Jelaskan pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur H istirahat dan kemungkinan ara untuk menghindarinya. b) =iptakan suasana yang mendukung dengan mengurangi kebisingan. ) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab gangguan tidur. d) Batasi masukan airan 'aktu malam hari dan berkemihsebelum tidur. e) Batasi masukan minuman yang mengandung kafein. 7asional " a) ;eningkatkan pengetahuan klien sehingga klien mau kooperatif terhadap tindakan kepera'atan. b) Suasana yang tenang akan mendukung istirahat klien. ) ;enentukan renana untuk mengatasi gangguan. d) ;engurangi frekuensi berkemih malam hari. e) 2afein dapat merangsang untuk sering berkemih.
BAB III PENUTUP
*. 2esimpulan Inkontinensia
urine
adalah
ketidakmampuan
menahan
kening. *namnesis dan pemeriksaan fisik yang baik, dengan beberapa prosedur diagnostik yang diperlukan mempunyai hasil yang baik untuk menegakkan diagnosis gangguan ini. Jenis inkontinensia urine yang utama yaitu inkontinensiastres, urgensi, luapan dan fungsional. enatalaksanaan konser+atif dilakukan pada kasus inkompeten sfingter uretra sebelum terapi bedah. Bila dasar inkontinensia neurogen atau mental maka pengobatan disesuaikan dengan faktor penyebab. Striktur uretra adalah penyempitan atau kontraksi dari lumen urethra akibat adanya osbtruksi (long, #//0). Striktur urethra adalah penyempitan akibat dari adanya pembentukan jaringan fibrotik (jaringan parut) pada urethra atau daerah urethra. Striktur uretra adalah berkurangnya diameter atau elastisitas uretra yang disebabkan oleh jaringan uretra diganti jaringan ikat yang kemudian mengerut menyebabkan jaringan lumen uretra mengeil. aktorfaktor yang mempengararuhi timbulnya masalah " #. Infeksi . -rauma internal maupun eksternal pada uretrha @. 2elainan ba'aan dari lahir
B. Saran Bagi ;ahasis'a iharapkan mahasis'a agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang maammaam penyakit terutama pada system urinarius dan juga meningkatkan kemampuan dalam pembuatan asuhan kepera'atan pada pasien khususnya dengan inkontinensia urin dan striktur uretra. Sebagai era'at 5ntuk menanggapi masalah tentang inkontinensia urin dan struktur uertra, pera'at harus mempunyai skill dan kemampuan untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi pada struktur uretra. imana
seorang pera'at dapat berperan sebagai pre+entif, kuratif, rehabilitatif, promotif. era'at harus dituntut untuk menjadi pera'at yang profesional dimana pera'at dapat berfikir kritis dalam mengatasi masalah yang terjadi dimana pera'at dapat melakukan asuhan kepera'atan dengan baik. era'at harus tanggap dalam menangani setiap permasalahan yang terjadi. era'at juga harus tahu konsep konsep dasar dan sistem anatomi fisiologi struktur uretra. Bagi unia kepera'atan ;eningkatkan profesionalitas sebagai seorang pera'at sehingga diharapkan
asuhan
kepera'atan
ini
dapat
terus
diperbaiki
kekurangannya dan dapat menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia kepera'atan, serta dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam kepera'atan
DA1TAR PUSTAKA
Brunner&Suddart. !!. Buku Ajar Keperawatan edikal Bedah !disi " #ol $ . Jakarta" 4=.
oenges, ;arilyn 4. !!!. %encana Asuhan Keperawatan, &edoman untuk &erencanaan dan &endokumentasian &erawatan &asien, edisi ' Jakarta" enerbit buku kedokteran, 4=
6ardi. * !#>. Asuhan Keperawatn anda ic*noc Jogjakarta" ;edi*tion
9ong, Barbara =. #//0. &endekatan edikal Bedah ', +uatu pendekatan proses keperawatan. Bandung" Mayasan Ikatan *lumni endidikan 2epera'atan adjajaran.