Inkontinensia Inkontinensia Urine Refleks DIAGNOSA
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Keti Ketida dakm kmam ampu puan an 1. &ang &angg guan uan memulai neurologis di atas berkemih secara lokasi pusat volunter. mikturisi pontine. Keti Ketida dakm kmam ampu puan an 2. &ang &angg guan uan menahan neurologis di atas berkemih secara lokasi pusat volunter. mikturisi sakral. Peng Pengos oson onga gan n 3. Keru Kerusa saka kan n tidak tuntas pada 'aringan. lesi di atas pusat mikturisi pontine. Pola Pola berk berkem emih ih yang dapat diprediksi. "ens ensasi asi dorongan berkemih tanpa hambatan volunter kontraksi kandung kemih. "ens "ensas asii kandu kandung ng kemih penuh. %ida %idak k ada ada sensa sensasi si berkemih. %ida %idak k ada ada sensa sensasi si penuhnya
KARAKTERISTIK
Inkontinensia Urine 1. Refleks Pengeluaran urine involunter pada 2. interval yang dapat diprediksi ketika mencapai volume kandung kemih 3. tertentu. (00018)
.
!.
#. $. 8.
CONTOH NOC AKTIVITAS ana ana'e 'eme men n 1. ana ana'e 'eme men n 1. Kontin ntinen ensi sia a ri rin n. airan. airan. *ati *atiha han n +tot +tot %imbang berat Pelvis. badan setiap Pera Pera,a ,ata tan n hari dan "elangmonitor status Perkemihan. pasien. *ati *atiha han n Kandu Kandung ng 4itung atau Kemih. timbang popok Katete Kateteris risasi asi rin rin dengan baik. Kate Katete teri risa sasi si 5aga Urin! Se"entara intake6asupan /ant antuan uan yang akurat Pera,atan iri. dan catat Pera Pera,a ,ata tan n output. nkontinensia asukkan rin. kateter urin. Pera Pera,a ,ata tan n onitor status etensi rin. hidrasi (misalnyamembran mukosa lembab7 denyut nadi adekuat dan tekanan darah NIC
1. 2. 3.
. !. 6 $. 8.
1. Kont Kontin ine ensia nsia engenali
keinginan untuk berkemih. en'aga po
berkemih y teratur. espon berkemih sudah tepa ,aktu. /erkemih p
tempat yan tepat. enu'u toil
.
INDIKATOR
diatara ,ak ingin berke dan benar benar ingin segera berkemih. en'aga penghalang lingkungan yang bebas
kandung kemih. . %idak ada dorongan untuk berkemih.
ortostatik. 2. *atihan +tot Pelvis. Ka'i
kemampuan urgensi berkemih pasien. nstruksikan pasien untuk menahan otot otot sekitar uretra dan anus7 kemudian relaksasi7 seolah olah ingin menahan buang air kecil atau buang air besar. nstruksikan pasien untuk tidak mengkontraksi kan perut7 pangkal paha dan pinggul7 menahanna9as tau menge'an selama latihan.
untuk elimi sendiri. /erkemih : mililiter tiap kalinya. emulai da menghentik aliran urin. engosong n kantong kemih sepenuhny ;ngkonsu cairan dala 'umlah yan cukup. /isa mema
pakaian sendiri. /isa mengguna toilet sendir engidenti
si obat yan menggang kontrol berkemih. rin
merembes ketika berkemih.
"isa urin paska berkemih : 200 mililit rin merembes dengan peningkata tekanan abdomen (misalnya7 bersin7 terta,a7 mengangka barang). Pakaian ba di siang har Pakaian ba di malam h n9eksi salu kemih.
menekannya. 3. Pera,atan "elangPerkemihan. %entukan indikasi untuk digunakannya kateter urin ind,elling. &unakan pengingat dan stop instruksi otomatis untuk meminta memindahkan peralatan bila indikasi =telah> teratasi. 5aga
kebersihan tangan sebelum7 selamadan setelah pemasangan dan manipulasi kateter. 5aga sistem drainasi kemih tertutup7 steril dan tidak
terkoyak. Pastikan
penempatan kantung drainase di ba,ah permukaankan dung kemih. . *atihan Kandung Kemih. Pertimbangkan
kemampuan untuk mengenali dorongan pengosongan kandung kemih. orong pasien untuk membuat buku harian berkemih. "imp catatan spesi9ikasi kontinensi selama 3 hari untuk membentuk pengosongan kandung
kemih. /antu pasien
untuk mengidenti9ika si pola pola inkontinensia. las buku
harian dengan kemampuan berkemih pasien. !. Kateterisasi rin. 5elaskan
prosedur dan rasionalisasi kateterisasi. Pasang alat
dengan tepat. /erikan privasi
dan tutupi pasien dengan baik untuk kesopanan (yaitu7 hanya mengekspos area genitalia). Pastikan pencahayaan yang tepat untuk visualisasi
anatomi yang tepat. si bola kateter sebelum pemasangan kateter untuk memeriksa ukuran dan kepatenan kateter. 6 Kateterisasi Urin! Se"entara $. /antuan Pera,atan iri. Pertimbangkan budaya pasien ketika meningkatkan aktivitas pera,atan diri. Pertimbangkan usia pasien ketika meningkatkan aktivitas pera,atan diri. onitor kemampuan pera,atan diri secara mandiri.
onitor
kebutuhan pasien terkait dengan alat alat kebersihan diri7 lat bantu untuk berpakaian7 berdandan7 eliminasi dan makan. /erikan
lingkungan yang terapeutik dengan memastikan =lingkungan> yang hangat7 santai7 tertutup dan =berdasarkan> pengalaman individu. 8. Pera,atan nkontinensia rin. denti9ikasi 9aktor apa sa'a penyebab
inkontinensia pada pasien (misalnya7 urin output, pola berkemih7 9ungsi kogniti97 masalah perkemihan7 residu paska berkemih dan obat obatan). 5aga privasi pasie saat berkemih. 5elaskan penyebab ter'adinya inkontinensia dan rasionalisasi setiap tindakan yang dilakukan. onitor eliminasi urin7 meliputi 9rekuensi7 konsistensi7 bau7 volume dan ,arna urin.
iskusikan
bersama pasien mengenai prosedur tindakan dan target yang diharapkan. . Pera,atan etensi rin. *akukan pengka'ian komprehensi9 sistem pekemihan 9okus terhadap inkontinensia (misalnya7 urin output, pola berkemih7 9ungsi kogniti97 masalah saluran perkemihan sebelumnya). onitor
adanya pengunaan agen agen yang tidak sesuai resep
yang mengandung bahan anticholinergic atau alpha agonist. onitor e9ek dari obat obat yang diresepkan seperti calcium channel blockers dan anticholinergic s. /erikan privasi dalam melakukan eliminasi. &unakan kekuatan sugesti dengan menggunakan air yang mengalir atau dengan menyiram toilet.
Na"a An##ota ! $ De%i A#&stina 2. 'rastiti D(e%i Hantari