KLASIFIKASI & DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
A. Defnisi
Psikiatr Psi kiatrii merupaka merupakan n cabang cabang ilmu kedokter kedokteran an yang mempelaja mempelajari ri mengenai mengenai emosi, emosi, persepsi, persepsi, kognisi kognisi dan perilak perilaku. u. Sedangka Sedangkan n gangguan gangguan jiwa adalah adalah suatu suatu gang ganggu guan an yang yang seca secara ra klin klinis is berm bermak akna na dan dan meni menimb mbul ulka kan n disf disfun ungs gsii dala dalam m pekerja pekerjaan. an. Menurut Menurut arti dari PPDGJ gangguan gangguan jiwa adalah adalah pola perilaku perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala, penderitaan !distress" serta hendaya !impairment" dalam fungsi psikososial.
#lasi$kasi yang paling populer digunakan orang adalah klasi$kasi gangguan yang dikemukakan oleh %merican Psychiatric association !%P%" pada tahun &'() yang akhirnya pada tahun &'') telah berhasil melahirkan Diagnostic and Statistical Manual Manual of Mental Mental Disord Disorder er * !DSM+*", !DSM+*", setelah setelah mengalami mengalami tiga kali reisi sejak tahu tahun n &' &'-' -'.. Di ndo ndone nesi sia, a, peme pemeri rint ntah ah tela telah h berh berhas asil il mela melahi hirk rkan an klas klasi$ i$ka kasi si gangguan gangguan kejiwaan kejiwaan yang memuat memuat gangguan gangguan kejiwaan kejiwaan yang disebut PPDGJ atau Pedoman Penggolongan Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa, yang saat ini telah secara resmi digunakan digunakan adalah PPDGJ. Dalam Dalam DSM * terda terdapat pat lima lima aksis aksis ganggu gangguan. an. Dari Dari lima lima aksis aksis ganggu gangguan an tersebut, terdapat dua aksis yang penting bagi kalangan psikologi sebagai berikut
Aksis I: Gangguan Klinis Gangguan klinis merupakan pola perilaku abnormal !gangguan mental" yang meenyebabkan hendaya fungsi dan perasaan tertekan pada indiidu. #ondisi lain yang mungkin menjadi fokus perhatian masalah lain yang menjadi fokus diagnosis atau pandangan tapi bukan gangguan mental, seperti problem akademik, pekerjaan pekerjaan atau atau sosi sosial al,, fakt faktor or psik psikol olog ogii yang yang memp mempen enga garu ruhi hi kondi ondisi si medi medis. s. /eri /eriku kutt ini ini
merupakan ringkasan dari PPDGJ yang dikutip dari /uku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa yang diedit Dr.0usdi Maslim
&.
122+12' Gangguan Mental 3rganik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik Gangguan Mental 3rganik adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit4gangguan sistemik atau otak. Gangguan mental simtomatik adalah pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder penyakit4gangguuan sistemik di luar otak. Gambaran utama •
Gangguan fungsi kongnitif
•
Gangguan sensorium 5 kesadaran, perhatian
•
Sindrom
dengan
manifestasi
yang
menonjol
dalam
bidang
persepsi
!halusinasi", isi pikir !waham", mood dan emosi ).
1&2+1&' Gangguan Mental dan Perilaku %kibat Penggunaan %lkohol dan 6at
Psikoaktif lainnya 7. 1)2+1)' Ski8ofrenia, Gangguan Ski8otipal dan Gangguan 9aham Ski8ofrenia ditandai dengan penyimpangan fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh efek yang tidak wajar atau tumpul. #esadaran jernih dan kemampuan intelektual tetap, walaupun kemunduran kognitif dapat berkembang kemudian. :.
172+17' Gangguan Suasana Perasaan !Mood" #elainan fundamental perubahan suasana perasaan !mood" atau afek, biasanya kearah depresi !dengan atau tanpa an;ietas", atau kearah elasi !suasana perasaan
yang
meningkat".
Perubahan
afek
biasanya
disertai
perubahan
keseluruhan tingkat aktiitas dan kebanyakan gejala lain adalah sekunder terhadap perubahan itu. (.
1:2+1:' Gangguan
>.
1(2+1(' Sindrom Perilaku yang /erhubungan dengan Gangguan 1isiologis dan 1aktor 1isik.
Aksis II: Gangguan Kepribadian Gangguan kepribadian mencakup pola perilaku maladaptif yang sangat kaku dan biasanya merusak hubungan antar pribadi dan adaptasi sosial. Gangguan kepribadian, seperti gangguan kepribadian paranoid, gangguan kepribadian ski8oid, gangguan kepribadian ski8otipal, gangguan kepribadian antisosial, dll. &.
1>2 Gangguan #epribadian dan Perilaku Masa dewasa #ondisi klinis bermakna
dan
pola perilaku
cenderung
menetap, dan
merupakan ekspresi pola hidup yang khas dari seseorang dan cara berhubungan dengan diri sendiri maupun orang lain. /eberapa kondisi dan pola perilaku tersebut berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai hasil interaksi faktor+faktor konstitusi dan pengalaman hidup, sedangkan lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya. ).
1-2 0etardasi Mental #eadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama
ditandai
oleh
terjadinya
hendaya
ketrampilan
selama
masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan $sik lain sehingga perilaku adaptif selalu ada. 7.
1?2 Gangguan Perkembangan Psikologis Gambaran umum •
3nset berariasi selama masa bayi atau kanak+kanak
•
%danya hendaya atau keterlambatan perkembangan fungsi+fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan biologis susunan saraf pusat
•
/erlangsung terus+menerus tanpa remisi dan kekambuhan yang khas bagi banyak gangguan jiwa Pada sebagian besar kasus, fungsi yang dipengaruhi termasuk bahasa,
keterampilan isuo+spasial, koordinasi motorik. @ang khas adalah hendayanya berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia :.
1' Gangguan Perilaku dan Amosional dengan 3nset /iasanya Pada Masa #anak dan 0emaja
Aksis III: Kndisi !edik U"u" #ondisi medis umum dan kondisi medis yang mugkin penting bagi pemahaman
atau
penyembuhan
atau
penanganan
gangguan
mental
indiidu. Meliputi kondisi klinis yang diduga menjadi penyebab atau bukan penyebab gangguan yang dialami indiidu.
Aksis I#: !asala$ %sikssial dan Lingkungan Masalah
dengan
keluarga,
lingkungan
sosial,
pendidikan,
pekerjaan,
perumahan, ekonomi, akses pelayanan kesehatan, hukum, psikososial. Masalah psikososial dan lingkungan. Mencakup peristiwa hidup yang negatif maupun positif,dan kondisi lingkungan dan sosial yang tidak menguntungkan, dll.
Aksis #: %enilaian Fungsi seara Glbal 'Glbal Asses"en( ) Fun(ining * GAF Sale+ %ssessment fungsi secara global mencakup assessment menyeluruh tentang fungsi psikologis sosial dan pekerjaan klien. Digunakan juga untuk mengindikasikan taraf keberfungsian tertinggi yang mungkin dicapai selama beberapa bulan pada tahun sebelumnya. &22+'& gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi '2+?& gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa ?2+-& gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial
-2+>& beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik >2+(& gejala dan disabilitas sedang (2+:& gejala dan disabilitas berat :2+7& beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi 72+)& disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang )2+&& bahaya mencederai diri4orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri &2+2& persisten dan lebih serius 2
,.
informasi tidak adekuat
Diagnsis Seperti perilaku abnormal, istilah sakit mental atau gangguan mental tidak mudah untuk dide$nisikan. Bntuk setiap de$nisi yang berhasil dirumuskan senantiasa timbul tanpa terkecuali.
Membuat kategori berbagai karakteristik berdasarkan kontinum. Mencatat beragam kognisi, suasana perasaan dan perilaku klien dan mengkuanti$kasinya kedalam suatu skala. #urang memuaskan karena tidak ada kesepakatan mengenai berapa banyak dimensi yang diperlukan. c. Pendekatan Prototipikal Sistem kategori gangguan dengan menggunakan ciri+ciri penentu esensial, dan sejumlah ariasi pada beberapa karakteristik lainnya. #elemahannya batas+batas kategori tidak jelas dan ada beberapa gangguan yang memiliki kesamaan gejala.
DS! 'Diagns(i and s(a(is(ial "anual ) "en(al disrder+. Merupakan pengembangan dan perluasan darimodel penggolongan Amil #raepelin. Diperkenalkan pertama kali pada tahun &'() dan ersi terakhir pada tahun )222, DSM *+=0 !=e;t 0eision". DSM * dalam proses penyusunan.
-iriiri DS!: a. DSM bersifat deskriptif, yang menguraikan ciri+ciri diagnostik dari perilaku abnormal, tidak menjelaskan penyebabnya. b. Menggunakan kriteria diagnostik yang spesi$k sehingga mendeskripsikan ciri+ciri esensial
!kriteria yang harus ada" dan ciri+ciri
asosiatif
!kriteria yang sering
diasosiasikan dengan gangguan tapi tidak esensial". c. Pola perilaku abnormal yang memiliki ciri+ciri klinis yang sama dikelompokkan menjadi satu. d.Sistem bersifat multiaksis yaitu menggunakan sistem yang multidimensional sehingga memiliki jangkauan informasi yang luas tentang keberfungsian indiidu. =ujuan diagnosis C
nformasi komprehensif sehingga membantu perencanaan terapi dan meramalkan hasil dari diagnosis yang telah dilakukan.
•
1ormat mudah dan sistematik sehingga membantu menata dan mengkomunikasikan informasi klinis, menangkap kompleksitas situasi klinis, dan menggambarkan heterogenitas indiidu dengan diagnosis yang sama.
•
Penggunaan model biopsikososial.
DAF/A0 %US/AKA &. Departemen #esehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di ndonesia . Jakarta Departemen #esehatan &''7. ). Maslim 0. )22&. Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ+. Jakarta P=