DIAGNOSIS Menega Menegakka kkan n diagno diagnosis sis menin meningit gitis is otogen otogenik ik berdas berdasark arkan an gejala gejala klinis klinis,, laboratorium rutin, lumbal punksi, foto mastoid dan pemeriksaan Head CTscan. 1. Anamnesis Anamnesis dan pemeriksa pemeriksaan an sik: sik: Adanya penyakit telinga tengah yang mendasarinya, seperti otitis media dan mastoiditis. Adanya Adanya tanda-tanda tanda-tanda dan gejala gejala meningiti meningitis, s, seperti seperti demam, demam, kaku kaku kuduk dan kesadaran menurun. Trias Trias Klasik dari bakterial meningitis antara lain: demam, sakit kepala, kaku kuduk. ejala lain termasuk: mual, muntah, photalgia !photophobia", rasa kantuk yang berat, bingung, iritabel, delirium, dan koma. koma. #asien dengan meningiti meningitis s $iral, $iral, dapat memiliki memiliki gejala gejala seperti mialgia, kelemahan, ataupun anoreksia. Anamnesis harus men%akup hal-hal diba&ah ini: o 'aktor epidemiologik dan da n faktor predisposisi o #aparan dengan orang atau he&an dengan penyakit yang sama Terapi medis sebelumnya sebelumnya dan kondisi yang menyertai menyertai o Terapi (i&ayat perjalanan o ). *aborat *aboratori orium um rutin: rutin: Adanya peningkatan dari lekosit dan *+ laju endapan darah yang menunjukkan proses infeksi akut /shift /shift to to the left 0 . *u *umb mbal al #un #ungs gsi: i: 2ntuk membedakan meningitis bakterial, $iral dan jamur. jamur. 34' menjadi keruh meningitis purulenta 34' tetap jernih meningitis serosa 5. 'oto oto Mast Mastoi oid d apat dilihat gambaran opacity dengan dengan pemben pembentuk tukan an pus, pus, hilangn hilangnya ya selula selulae e mastoi mastoid, d, koles kolestea teatom toma, a, dan kadangkadang-kad kadang ang gambaran abs%ess. 5. Head Head CT CT-sca -scan n Adanya Adanya gambaran gambaran mastoidit mastoiditis is dan %erebral %erebral edema, edema, hidrosefal hidrosefalus, us, abs%ess serebral, subdural empyema, dan lain-lain. •
•
•
•
•
• • •
•
•
Diagnosis Banding 1. Abses Otak Merupakan radang suppurati$a lokal pada jaringan otak dan penyebab yang yang terbany terbanyak ak dari dari abs%es abs%ess s di lobus lobus tempor temporal. al. Mikro Mikroor organ ganism isma a penyebab bisa bakteri aerob dan anaerob. Streptococci, staphylococci, proteus, E.coli, pseudomonas merupakan organisma yang terbanyak. Abscess Serebral dapat dapat terjad terjadii oleh oleh karena karena penyeb penyebara aran n bakteri bakteria a piogenik se%ara langsung akibat infeksi dari otitis media, mastoiditis ataupu ataupun n sinus sinus paranas paranasal. al. ejal ejala a klinis klinis dari dari abs%es abs%ess s serebr serebral: al: 6yeri 6yeri
kepala yang progressif, demam, muntah, papiledema, bradikardi, serta hemiparesis dan homonymous hemianopia. #ada pemeriksaan laboratorium dan %airan serebrospinal biasanya tidak memberikan hasil yang spesik. #ada pemeriksaan 3T s%an tanpa kontrast !Non-contrast Computerized Tomoraphy 7 633T", stadium serebritis pada permulaannya nampak sebagai suatu area hipodens di &hite matter dengan batas yang tidak jelas dan efek masa regional ataupun yang menyebar luas yang menggambarkan kongesti $askuler dan edema pada pada pemberian kontrast !Contrast Enhancement Computerized Tomoraphy 73+3T" enhan%ement bisa dijumpai atau hanya sedikit. an pada perkembangan proses in8amasi selanjutnya terjadi perlunakan otak !softenin" dan petechial hemorrhae, yang menggambarkan kerusakan sa&ar darah otak progressif. #ada stadium ini, 3+3T menunjukkan area ber%orak yang tidak teratur yang enhance, terutama di gray matter. alam menge$aluasi serebritis tahap dini, pemeriksaan M(9 lebih akurat dari pada Head CT-scan. leh karena sensiti$itasnya terhadap perubahan kandungan air, M(9 dapat mendeteksi perubahan infeksi pada fase permulaan dengan %epat. T1-;1 menunjukkan hipointensitas yang ringan dan efek massa. 4ering terlihat sulkus yang menghilang. #ada T)-;1 nampak hiperintensitas dari area in8amasi sentral dan edema sekelilingnya. 4ekitar )7 pasien gejala dialami selama kurang dari ) minggu. Trias demam, sakit kepala !sering berat dan pada lokasi abses", dan desit neurologik fokal terdapat pada kurang dari setengah pasien. Tandatanda yang paling sering mun%ul meliputi: 4akit kepala <=> #erubahan status mental !dapat mengindikasikan edema serebral" ?@> esit neurologik fokal ?=> emam @=> Kejang )@-@> Mual muntah 5=> Kaku kuduk )@> #apil edema )@> Abses otak biasanya bermanifestasi klinik sebagai: emam derajat rendah maupun tinggi 4akit kepala menetap !biasanya terlokalisasi" (asa kantuk Bingung 4tupor Kejang fokal maupun menyeluruh Mual muntah • •
• • • • • •
• • • • • • •
angguan saraf motorik dan sensorik fokal #apil edema Ataksia Cemipharesis Kaku kuduk Tanda neurologik lokal yang biasanya ditemukan pada kebanyakan pasien, antara lain: Abses serebelum: nistagmus, ataDia, muntah, dismetria. Abses batang otak: lemah pada otot &ajah, sakit kepala, demam, muntah, disfagia, hemipharesis Abses lobus frontalis: sakit kepala, tidak ada perhatian, mengantuk, perubahan status mental, gangguan otot-otot bi%ara, hemipharesis, dan kejang Abses lobus temporalis: sakit kepala, afasia ipsilateral, dan defek $isual Abses lobus oksipitalis: kaku kuduk • • • • •
• •
•
•
•
2. Empiema Subdural +mpiema subdural biasanya merupakan komplikasi dari sinusitis paranasalis dan dapat sangat mirip dengan absess serebri. ejala klinis ditandai dengan peninggian tekanan intra%ranial seperti sakit kepala, muntah proyektil dan kejang. ambaran M(9 dan 3T s%an akan membedakan kedua kondisi ini.
3. Ensefalitis +nsefalitis mun%ul sebagai disfungsi neuropsikologikal difus maupun fokal. Meskipun se%ara primer hanya melibatkan otak, ensefalitis sering kali melibatkan meningen !meningoensefalitis". +nsefalitis harus dapat dibedakan dari meningitis meskipun keduanya dapat tampil dengan gejala dan tanda yang serupa. Tanda dan gejala prodromal dari ensefalitis karena $irus meliputi demam, sakit kepala, mual dan muntah, lethargi, dan mialgia. Manifestasi ensefalitis yang berhubungan dengan infeksi yang spesik dalam hal ini, misalnya: +nsefalitis karena EFE, +BE, 3ME, $irus %ampak, ataupun mumps $irus: ada rash, limfadenopati, hepatosplenomegali, dan pembesaran kelenjar parotis 4t. *ouis +nsefalitis: disuria, piuri ;est 6ile +nsefalitis !;6+": lethargi berat Manifestasi klinis klasik dari ensefalopati dengan gejala neurologik difus maupun fokal seperti diba&ah ini: #erubahan perilaku dengan penurunan kesadaran 6yeri leher dan kaku #hotophobia *ethargia •
• •
• • • •
Kejang fokal atau kejang menyeluruh Keadaan bingung #aralisis 8aksid yang kaku Tanda-tanda dari ensefalitis baik difus maupun fokal meliputi: #erubahan status mental #erubahan kepribadian !sangat sering" Temuan fokal !seperti, hemipharesis, kejang fokal, dan disfungsi saraf otonom" Ada gangguan pergerakan Ataksia Ada defek saraf kranial isfagia, tapi biasanya terbatas untuk ensefalitis karena infeksi $irus rabies • • •
• • •
• • • •
Sumber 1. Emedicine.medscape.com/otogenic-meningitis 2. Emedicine.medscape.com/brain-abscess 3. Emedicine.medscape.com/ensephalitis 4. Jurnal Kedokteran 200 ! "iagnosis dan #enatalaksanaan $togenik oleh Kiking %itar&an dkk