KELAINAN PADA KONJUNGTIVA KONJUNGTIVA
Oleh :
HERYANTO ANDREAS
NIM. I11111019
MARTA SONYA
NIM. I11111030
AULIA CANDRA
NIM. I11111034
KEPANITERAAAN KLINIK STASE MATA RS. KARTIKA HUSADA TINGKAT II KUU RAYA !AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK "01#
2
3
KELUHAN PADA KONJUNGTIVA
Konjungtiva normal adalah sebuah struktur semi-transparan yang tipis. Sebuah jaringan pembuluh darah halus tampak jelas pada konjungtiva. Tandatanda yang dapat diamati adalah sebagai berikut: 1 1. Perubahan warna konjungtiva, dapat menjadi keoklatan pada $el%&'()( dan %*+,*'()( !deposit silver nitrate", keabu-abuan akibat deposit surma, puat pada anemia, kebiruan pada yanosis dan merah terang akibat perdarahan subkonjungtiva. #. Kongesti pembuluh darah. Kongesti yang terjadi dapat super$iial !pada konjungtivitis" atau siliari%circumcorneal %dalam !pada iridosiklitis, dan keratitis" atau ampuran !pada glaukoma kongesti$ akut". Perbedaan antara kongesti konjungtiva dan siliari dijelaskan pada tabel 1. &. Kemosis konjungtival !edema" dapat diamati pada kondisi alergi dan in$lamasi akibat in$eksi. '. (olikel. (olikel tampak sebagai daerah putih keabuan yang terangkat !mirip seperti butir sagu rebus" pada $orniks dan konjungtiva palpebra. (olikel mempresentasikan kumpulan lim$oid dengan pusat germinalnya sendiri. (olikel dapat dilihat pada kondisi berikut: Trakoma • Konjungtivitis $olikular akut • i. Konjungtivitis $olikular kronik ii. (olikulosis benigna ! school " ). Papila, merupakan lesi meinggi pada konjungtiva tarsal atas, dengan diameter sekitar 1 mm dan memiliki inti vasular sentral. Papila merupakan tanda nonspesi$ik in$lamasi kronis. Papila disebabkan oleh adanya septa $ibrosa antara konjungtiva dan subkonjungtiva yang memungkinkan jaringan di antaranya membengkak dengan in$litrat in$lamasi.# Papila tampak pada kondisi berikut: Trakoma • Spring catarrh • Konjungtivitis alergi • Konjungtivitis papillary raksasa • *. Concretions tampak sebagai daerah putih kekuningan keras yang timbul. +al ini menunjukkan inspissated mucous dan sel epitel pada kelenjar
4
+enle. Penyebab umum dari concretions adalah trakoma, degenerasi konjungtiva, dan idiopatik. . Foreign bodies biasanya bersarang pada $orniks dan sulkus subtarsalis pada konjungtiva palpebral. . Scar pada konjungtiva dapat berbentuk sebuah garis tunggal pada sulkus subtarsalis !arlt’s line", irregular, atau berbentuk bintang. Penyebab umum skar adalah: Trakoma • konjungtivitis pseudomembranosa atau membranosa yang sembuh • uka trauma yang menyembuh • /ekas bedah • 0. Pingueula adalah kondisi degenerati$ pada konjungtiva yang dapat diamati
pada berbagai pasien dewasa.
Pingueula tampak
pada
konjungtiva bulbar, dekat dengan limbus, dalam bentuk nodule triangular kekuningan yang menyerupai tetesan lemak. 1. Pterygium adalah sebuah kondisi degenerati$ dari lipatan konjungtiva yang dapat menjalar sampai ke kornea pada daerah palpebra. Pterygium harus dibedakan dari pseudopterygium yang terjadi akibat proses in$lamasi. 11. Kista konjungtiva yang dapat diamati sebagai: Retention cyst • Implantation cyst • Lymphatic cyst • • Cysticercosis 1#. Tumor konjungtiva. /eberapa tumor umum konjungtiva adalah dermoid, papilloma, dan karsinoma sel skuamosa. Tabel 1. Perbedaan antara kongesti konjungtiva dan siliari Perbedaan okasi
Kongesti konjungtiva Kongesti siliari ebih jelas pada ebih jelas di sekitar limbus
# &
2arna Susunan pembuluh
$orniks 3erah terang Super$isial
'
darah Pada
1
)
berabang konjungtiva Pembuluh
Keunguan atau merah gelap dan 4alam dan menyebar dari limbus yang
yang bergerak
berkongesti
Pada penekanan
bergerak Pembuluh d arah terisi
Pembuluh yang berkongesti tidak
juga bergerak Pembuluh darah t erisi epat d ari
5
perlahan dari $orniks limbus ke $orniks *
ke limbus Pembuluh
Pemuatan, misalnya
dengan
langsung Tidak memuat
memuat
meneteskan adrenaline !1:1" Penyebab umum
Konjungtivitis akut
5ridosiklitis akut, keratitis !ulkus kornea"
A.
Pe&,%-) I&/l%$%() K'&&+)2%
K'&&+)2))( %-e*)
Pasien datang dengan:# • • •
mata merah6 sekret mata6 irigasi mata. 7rganisme penyebab tersering adalah Staphylococcus, Streptococcus,
Pneumococcus, Haemophillus.& Kondisi ini biasanya sembuh sendiri meski obat tetes mata antibiotik spetrum luas akan memperepat kesembuhan. 8pusan konjungtiva untuk kultur diindikasikan bila keadaan tidak menyembuh. 7$talmia neonatorum, yaitu konjungtivitis yang terjadi pada # hari pertama kehidupan neonatus, merupakan penyakit yang mudah dikenali. 8pusan untuk kultur harus dilakukan. Selain itu penting untuk memeriksa kornea untuk menyingkirkan ulserasi. K'&&+)2))( V)*( Konjungtivitis ini dibedakan dari konjungtivitis bakteri berdasarkan: # sekret berair dan purulen terbatas6 • adanya $olikel konjungtiva dan pembesaran kelenjar getah bening •
•
preaurikular6 selain itu mungkin juga terdapat edema kelopak dan lakrimasi berlebih. Konjungtivitis ini merupakan penyakit yang sembuh sendiri namun samgat
menular. 7rganisme penyebab tersering adalah adenovirus dan yang lebih jarang, Coxsacie dan pikornavirus. ' K'&&+)2))( Ale*+)
6
Konjungtivitis alergi dapat dibagi menjadi akut dan kronis: # 1. 8kut !konjungtivitis demam hay". 3erupakan suatu bentuk reaksi akut yang diperantarai 5g9 terhadap allergen yang tersebar di udara !biasanya serbuk sari". ejala dan tanda antara lain: a. rasa gatal6 b. injeksi dan pembengkakan konjungtiva !kemosis"6 . lakrimasi. #. Konjungitivitis vernal !kataral musim semi" juga diperantarai oleh 5g9. Sering mengenai anak laki-laki dengan riwayat atopi. 4apat timbul sepanjang tahun. ejala dan tanda antara lain: a. rasa gatal6 b. $oto$obia6 . lakrimasi6 d. Konjungtivitis papilar pada lempeng tarsal atas !papilla dapat bersatu untuk membentuk cobblestone raksasa"6 e. $olikel dan bintik putih limbus $. lesi pungtata pada epitel kornea g. plak oval opak yang pada penyakit parah plak ini menggantikan ;ona bagian atas epitel kornea
.
Pe&,%-) De+e&e*%() K'&&+)2%
Pingueula dan pterigia ditemukan pada konjungtiva bulbi interpalpebral. 4iduga terjadi akibat pajanan berlebih terhadap komponen ultraviolet sinar matahari yang dipantulkan atau seara langsung. Pinguekula merupakan lesi kekuningan yang tidak pernah menapai kornea. Pterigia berbentuk sayap dan terletak di nasal, dengan apeks mengarah ke kornea di mana terjadi perluasan seara progresi$. Pterigia dapat menyebabkan iritasi dan jika luas dapat menapai aksis visual. 4apat dieksisi namun bisa berulang kembali.
Pe*)+)$
Pasien yang menderita pterigium sering mempunyai berbagai maam keluhan, yang mulai dari tidak ada gejala yang berarti sampai mata menjadi merah sekali, pembengkakan mata, mata gatal, iritasi, dan pandangan kabur disertai dengan jejas pada konjungtiva yang membesar dan kedua mata terserang penyakit ini.
7
Penderita biasanya datang untuk pemeriksaan mata lainnya, misalnya untuk pemeriksaan kaamata dan tidak mengeluhkan adanya sesuatu yang tumbuh di atas korneanya, namun terkadang penderita merasa penglihatannya terganggu misalnya astigmat. 4iagnosis banding: •
Pseudopterygium.
3erupakan
akibat
in$lamasi
permukaan
okular
sebelumnya seperti trauma. Pada pseudopterigium, tidak didapatkan bagian head, ap dan body, dan pseudopterigium enderung keluar dari ruang $issura interpalpebra.)
•
Pingueula. 3erupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva !5lyas, #". /entuknya keil, meninggi, massa kekuningan berbatasan dengan limbus pada konjungtiva bulbi di $issura intrapalpebra dan kadang terin$lamasi.)
Pembeda 4e$inisi
2arna etak
Pterigium
pinguekula /enjolan
$ibrovaskular
konjungtiva bulbi
pada
Pseudopterigium Perlengketan konjungtiva
bulbi
konjungtiva bulbi
dengan
berbentuk segitiga Putih kekuningan
yang aat Putih kekuningan
keabu-abuan kelopak =elah kelopak Pada
=elah
bagian nasal atau temporal meluas
Putih-kuning
ke
mata
terutama konjungtiva
kornea
daerah yang
yang bagian nasal
terdekat
dengan
arah
proses
ornea
kornea Progresi$ >a ?eaksi kerusakan Tidak
sebelumnya Tidak >a
Tidak Tidak
kornea sebelumnya Sonde
Tidak diselipkan
dapat
Tidak diselipkan
dapat
4apat diselipkan di bawah lesi karena
8
tidak melekat pada Punak
8da
pulau-pulau
(unhs
Tidak ada
limbus Tidak ada
!berak
kelabu"
C.
T$'* K'&&+)2%
Tumor konjungtiva jarang terjadi. Tumor ini antara lain: •
Karsinoma sel skuamosa. Peninggian area konjungtiva irregular yang dapat
•
menginvasi jaringan yang lebih dalam. 3elanoma maligna. 4iagnosis banding dari lesi berpigmen jinak !misal nevus" mungkin sulit. 4ibutuhkan peninjauan kembali untuk menilai apakah lesi ini ukurannya membesar. 3ungkin diperlukan biopsi untuk menegakkan diagnosis pasti.
K)(% K'&&+)2%
Kista konjungtiva merupakan tumor jinak yang berisi airan serous jernih yang terdiri dari sel-sel yang lepas atau material gelatin, dapat disebabkan oleh kongenital !kista primer", trauma bedah
atau non-bedah, pada pasien
keratokonjungtivitis vernal dan pterigium !kista sekunder". ' Pasien dengan kista konjungtiva biasanya mengeluhkan rasa tidak nyaman di mata, rasa menggangjal, banyak keluar air mata, gangguan kosmetik, retriksi gerakan bola mata, gangguan penglihatan, astigmatisme, lesi desak ruang. Tampilan klinis kista konjunngtiva adalah seperti benjolan berdinding tipis, berisi airan jernih, teraba kenual dengan gambaran pseudophipopion. 4iagnosis dilakukan dengan pemeriksaan slitlamp dan histopatologis untuk diagnosis pasti. 4iagnosis banding: dermoid, lipodermoid, simple granulomatosa. *
9
G%$%* 1. K)(% -'&&+)2%
G%$%* ". De*$')5 L)6'e*$')5 S)$6le G*%&l'$%'(% E.
T*%$% K'&&+)2%
Pe*%*%h%& S-'&&+)2%
Penyebab pasti perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak diketahui. @mumnya perdarahan subkonjungtiva disebabkan oleh maneuver valsava !misal batuk", trauma, penggunaan lensa kontak, hipertensi, kelainan perdarahan, obat, in$eksi, dan penyakit sistemik lain !diabetes, hiperlipidemia, penyakit jaunting iskemik". Pasien akan datang dengan keluhan mata merah, biasanya unilateral, iritasi ringan, dan biasanya asimptomatik. 4iagnosis banding dari mata merah akut, menakup konjungtivitis, episleritis, uveitis, glaukoma akut sudut tertutup, keratitis.
L%(e*%() K'&&+)2%
Pasien akan merasakan adanya sensasi benda asing, lakrimasi, dan nyeri minimal. Pada pemeriksaan akan didapatkan adanya robekan kornea bila robekan ukup besar. ?obekan keil hanya dapat tampak pada pewarnaan $luoreseein.
10
DA!TAR PUSTAKA
1. Khurana, 8K Khurana. =omprehensive 7phtalmology. 9d. '. Aew 4elhi: Aew 8ge 5nternational. #. #.
9rlangga 3edial Siene. #&. /uttaro et al. Primary =are: 8 =ollaborative Pratie. 9disi Keempat.
3issouri: 9lsevier. #&. '. 5lyas, S. 5lmu Penyakit 3ata. 9disi Ketiga.