Tugas Mata Kuliah Manajemen Persampahan Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Persampahan
Manajemen Persampahan Non Pemukiman Kelurahan Ngesrep
Disusun oleh: Hilma Muthi’ah Muthi’ah
21080113120028
Fatma Ziadati Husna
21080114120049 21080114120049
Fit Ahyar B. R
21080116120020 21080116120020
Hevliza Tiara
21080116120039 21080116120039
Nurul Lathifah
21080116130043 21080116130043
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017
1
ABSTRAK
Kelurahan Ngesrep memiliki luas wilayah 235,877 Ha dan terdiri atas 82 RT dan 11 RW. Berdasarkan sensus BPS tahun 2016 penduduk di Kelurahan Ngesrep berjumlah ±17.093 jiwa dan kepadatan ±72 jiwa/hektar. Kondisi Kelurahan Ngesrep saat ini telah jauh berubah dengan pertambahan jumlah penduduk yang cukup pesat dan berpengaruh terhadap timbulan, komposisi dan karakteristik sampah saat ini sehingga s ehingga diperlukan pengelolaan sampah yang tepat. Oleh karena itu, praktikan ingin mengetahui dan menganalisis sistem pengelolaan persampahan di Kelurahan Ngesrep khususnya pada kawasan non pemukiman. Metode
pelaksanaan
praktikum
adalah mengumpulkan data
mengenai gambaran umum Kelurahan Ngesrep baik data primer maupun data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dengan pihak non pemukiman atau masyarakat, pengamatan, dan sampling, sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumen, referensi, peta wilayah studi dan hasil sampling selama 8 hari. Data yang didapatkan kemudian diolah dan dianalisis. Hasil analisis menunjukan, Kelurahan Ngesrep non pemukiman telah melakukan teknik operasional pengelolaan sampah mulai dari pewadahan. Peran serta masyarakat menunjukkan kurang dalam melakukan pemilahan sampah di sumber, belum semua mematuhi aturan pembuangan sampah yang ditetapkan, dan sebagian masyarakat belum turut menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, sehingga aspek peran masyarakat belum sesuai standar. Kata Kunci: Sampah, Non-pemukiman, Non-pemukiman, Kelurahan Ngesrep
2
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ............................. ...... 1 ABSTRAK ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ...................... 2 DAFTAR ISI ................................................ ....................................................................... ............................................. .................................... .............. 3 BAB I PENDAHULUAN ......................... ............................................... ............................................ ........................................ .................. 4 1.1
Latar Belakang .......................................... ................................................................ ............................................ ......................... ... 4
1.2
Identifikasi Masalah ............................................. .................................................................... .................................... ............. 5
1.3
Rumusan Masalah ............................................ ................................................................... ........................................ ................. 5
1.4
Pembatasan Masalah ............................................ ................................................................... .................................... ............. 5
1.5
Tujuan ............................................ ................................................................... ............................................. .................................... .............. 5
1.6
Manfaat .......................................... ................................................................. ............................................. .................................... .............. 6
BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NGESREP KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG ...................................................... ................................................................. ........... 7 2.1
Administrasi Kecamatan Banyumanik ........................................... ..................................................... .......... 7
2.2
Administrasi Kelurahan Ngesrep ........................................... ............................................................. .................. 8
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA ........................................... ...................................................... ........... 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................... ......................................................... ........................... ..... 13 4.1
Kondisi Eksisting Toko ................................ ...................................................... .......................................... .................... 13
4.2
Timbulan sampah dan Komposisi Sampah .................................... ............................................ ........ 14
BAB V PENUTUP........................................... ................................................................. ............................................ ............................... ......... 16 5.1
Kesimpulan........................................................... ................................................................................. .................................. ............ 16
5.2
Saran ........................................... ................................................................. ............................................ ...................................... ................ 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................... ................................................................ ............................................ ........................... ..... 17 LAMPIRAN .......................................... ................................................................ ............................................ .......................................... .................... 18
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sampah dapat didefinisikan sebagai buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau tidak dibutuhkan lagi (Tchobanoglous, 1993). Sumber sampah disuatu tempat akan menimbulkan timbulan sampah yang beragam berat dan volume-nya. Menghitung timbulan sampah sangat berguna untuk menentukan seberapa banyak volume dan berat yang telah dihasilkan pada suatu wilayah dalam pembuangan sampah. Lalu timbulan sampah yang telah dihitung itu nanti akan dikelola oleh suatu pihak. Sampah merupakan permasalahan yang timbul di perkotaan. Jumlah volume dan jenis sampah semakin meningkat serta karakteristik sampah semakin beragam seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Timbulan sampah adalah sejumlah sampah yang dihasilkan oleh suatu aktifitas dalam kurun waktu tertentu, atau dengan kata lain banyaknya sampah yang dihasilkan dalam satuan berat (kilogram) gravimetri atau volume (liter) volumetri. Pengelolaan sampah hingga saat ini masih mengalami permasalahan. Masalah yang sering muncul adalah biaya operasional yang tinggi dan keterbatasan lahan untuk tempat pembuangan sampah akhir. Apabila tidak dilakukan penanganan sampah yang lebih baik dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
keseimbangan
lingkungan,
salah
satunya
terjadi
pencemaran
lingkungan baik terhadap media tanah, air dan udara serta kesehatan masyarakat jadi terganggu. Untuk mengatasi permasalah tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya timbulan
sampah.
Berdasarkan
literatur
dapat
ditetapkan
bahwa
faktor
karakteristik masyarakat yang mempengaruhi timbulan sampah adalah: (1) Keadaan Rumah, (2) Kondisi Ekonomi, (3) Akivitas Sehari-hari, (4) Jenis Sampah dan (5) Perlakuan Terhadap Sampah.
4
Kelima faktor di atas merupakan faktor timbulan sampah yang disebabkan oleh manusia dan berpengaruh terhadap timbulan sampah di wilayah studi. Selain faktor karakteristik masyarakat, timbulan sampah dipengaruhi oleh komposisi dan karakteristik dari sampah. Apabila faktor-faktor tersebut dapat diketahui, maka akan diperoleh suatu gambaran tentang karakteristik masyarakat dalam menghasilkan timbulan sampah. Adanya analisa faktor yang mempengaruhi timbulan sampah diharapkan dapat memberikan solusi mengenai permasalahan persampahan.
1.2
Identifikasi Masalah
Timbulan sampah yang dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dimana sampah tersebut tidak dipilah sesuai jenisnya
dan
metode
pengolahan
dan
pengelolaan
yang
kurang
tepat
menyebabkan pengumpulan sampah semakin meningkat pula. Maka perlu adanya perancangan khusus pada metode pengelolaan manajemen persampahan agar tidak terjadi masalah di masyarakat.
1.3
Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut: 1.
Berapa timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan non pemukiman di Kelurahan Ngesrep ?
2.
Bagaimana komposisi sampah yang di hasilkan di Keluragan Ngesrep ?
1.4
Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : 1.
Konsep praktikum manajemen persampahan
2.
Tujuan praktikum manajemen persampahan
1.5
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Praktikum Manajemen Persampahan adalah:
5
1.
Mengetahui timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan non pemukiman di Kelurahan Ngesrep
2.
Mengetahui komposisi sampah yang dihasilkan di Keluragan Ngesrep
1.6
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam Praktikum Manajemen Persampahan yaitu: 1.
Mengetahui sistem pengumpulan sampah yang baik agar semua penduduk dapat terlayani.
2.
Mampu menganaliasis sampah antara anorganik dan organik.
3.
Memiliki kemampuan dalam perhitungan timbulan sampah
6
BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN NGESREP KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG
2.1
Administrasi Kecamatan Banyumanik
Kelurahan Ngesrep merupakan salah satu kelurahan yang terletak di utara Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Berdasarkan data BPS Kota Semarang pada laporan Semarang dalam Angka Tahun 2016, luas wilayah Kecamatan Banyumanik adalah 2.509,98 Ha. Kecamatan Banyumanik memiliki batas-batas administrasi wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kecamatan Candisari dan Gajah Mungkur
Sebelah Timur
: Kecamatan Tembalang
Sebelah Selatan
: Kabupaten Semarang
Sebelah Barat
: Kecamatan Gunungpati
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kecamatan Banyumanik Banyumanik
Sumber : Bakosurtanal, 2004
7
2.2
Administrasi Kelurahan Ngesrep
Kelurahan Ngesrep yang menjadi daerah penelitian memiliki luas 235,877 Ha, dengan jumlah penduduk ±17.093 jiwa dan kepadatan ±72 jiwa/hektar. Kelurahan ini terdiri atas 82 RT dan 11 RW Lokasi penelitian berada di Non Pemukiman Kelurahan Ngesrep. Batas administrasi kelurahan Ngesrep adalah sebagai berikut : -
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Tembalang
-
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Srondol Kulon
-
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Banyumanik
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pedalangan dan Srondol Kulon Kawasan Non Pemukiman terletak di sepanjang Jl. Panji Kepanjen,
Banyumanik, Kota Semarang.
Gambar 2.3 Lokasi Sampling Non Perumahan Kelurahan Ngesrep
Sumber : Google Earth, 2017
8
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting yang selanjutnya digunakan sebagai bahan evaluasi atau pembuatan rencana umum, dimana data tersebut berupa data administratif wilayah sampling, peta wilayah sampling, luasan bangunan, dan hasil dari kegiatan sampling. Kegiatan sampling dilakukan dengan survey dan wawancara mengenai sumber sampah dan kondisi eksisting pengelolaan sampah non-pemukiman yang dilakukan di Kelurahan Ngesrep. Setelah dilakukan survey dan wawancara, dilakukan pengukuran timbulan dan komposisi sampah dengan mengambil s ampel dari sektor non-pemukiman, dalam hal ini adalah Toko Karona Ngesrep di Jl. Panji Kepanjen, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Sampling dilakukan dengan mengambil contoh timbulan sampah langsung dari sumber timbulan sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan Dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan. Sampling dilakukan selama 8 hari dimulai pada hari Kamis, 9 Maret 2017 hingga Juma’t 17 Maret 2017 dengan interval pengambilan setiap 24 jam sekali. Alat yang digunakan yaitu: 1. Trashbag 2. Bak pengukur volume sampah 3. Timbangan 4. Formulir pencatatan data sampah 5. Masker 6. Sarung tangan latex. Untuk lebih jelasnya, alat yang digunakan untuk praktikum dapat dilihat pada Tabe 3.1 berikut ini.
9
Tabel 3.1 Alat Praktikum No.
1
Nama Alat
Gambar
Fungsi
untuk membungkus sampah yang akan ditimbang
Trashbag
Sumber: ClipartFest.com
2
Bak pengukur volume sampah
Untuk mengukur volume sampel sampah
Sumber: Dokumentasi praktikan
3
Untuk menimbang massa sampah
Timbangan
Sumber: Dokumentasi praktikan
4
Formulir pencatatan data sampah
Untuk mencatat hasil sampling Sumber: Dokumentasi praktikan
10
No.
5
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Untuk menghindari bau tak sedap dan mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh
Masker
Sumber: Bimakini.com
6
Untuk melindungi diri dari serangan bakteri dan kuman
Sarung tangan latex
Sumber: Alibaba.com Menurut SNI 19-3964-1994, langkah pengukuran sampel dilakukan dengan cara : 1. Membagikan kantong plastik yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1 hari sebelum dikumpulkan; 2. Mencatat jumlah unit masing-masing penghasil sampah; untuk kantor, unit penghasil sampah adalah jumlah karyawan 3. Mengumpulkan kantong plastik yang sudah terisi sampah; 4. Mengangkut seluruh kantong plastik ke tempat pengukuran; p engukuran; 5. Menimbang dan mencatat berat sampah; 6. Menuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l; 7. Menghentakan kotak sebanyak 3 kali contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu jatuhkan ke tanah; 8. Mengukur dan mencatat volume sampah (vs); 9. Memilah sampel berdasarkan komponen komposisi sampah, dalam praktikum ini organik dan anorganik;
11
10. Menimbang dan mencatat masing-masing berat sampah organik dan anorganik;
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Kondisi Eksisting Toko
Praktikan melakukan sampling selama 8 hari berturut-turut pada kawasan non-pemukiman yang berada di Kelurahan Ngesrep. Sampling dilakukan pada sebuah toko kelontong “Karona Ngesrep” yang berlokasi di Jl. Panji Kepanjen, Ngesrep. Sampling tersebut dimulai pada Kamis, 9 Maret 2017 sampai s ampai Kamis, 16 Maret 2017. Di sepanjang Jl. Ngesrep Timur tersebut terdapat pertokoan berjejer jejer, mulai dari toko kecil hingga besar. Bangunan toko “Karona Ngesrep” memiliki luas sebesar 20 m 2. Toko tersebut mempunyai 2 orang penjaga toko. Toko ini menjual berbagai macam keperluan sehari-hari seperti minuman, gas LPG, makanan ringan, dan peralatan mandi, sampo, sabun, dan lainnya. Toko ini setiap harinya selalu dikunjungi pembeli yang tidak menentu jumlah setiap harinya. Rata-rata pembeli tersebut berasal dari warga setempat atau orang yang hendak berpergian melewati sepanjang jalan tersebut. Kondisi eksisting toko “Karona Ngesrep” dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Kondisi Eksisting Toko Karona Ngesrep
13
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas,, hasil pengamatan yang didapat yaitu kondisi pewadahan sampah di toko tersebut masih dalam keadaan kurang baik. Karena terbuat dari drum bekas dan tidak adanya penutup sehingga mengurangi estetika dan dapat menimbulkan bau tak sedap. Wadah ter sebut diikat pada sebuah tiang sehingga menyulitkan petugas untuk mengambil sampah terlebih lagi jika wadah tidak diberi trashbag. Sampah yang dihasilkan tersebut akan diangkut oleh truck setiap paginya menuju TPA Jatibarang. Pewadahan tersebut berada di luar toko sehingga memungkinkan toko-toko sebelah membuang sampah di tempat sampah tersebut.
4.2
Timbulan sampah dan Komposisi Sampah
Data hasil sampling selama 8 hari dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4. 1 Data Sampling No
1 2 3 4 5 6 7 8
Hari, Tanggal
Kamis, 9 Maret 2017 Jumat, 10 Maret 2017 Sabtu, 11 Maret 2017 Minggu, 12 Maret 2017 Senin, 13 Maret 2017 Selasa, 14 Maret 2017 Rabu, 15 Maret 2017 Kamis, 16 Maret 2017 Rata-rata
Luasan Toko (m2)
20 20 20 20 20 20 20 20 20
Timbulan
Berat Sampah
Volume
Organik
Anorganik
2,095
0,605
1,185
Satuan
Satuan
Organik
Anorganik
kg/hari
10,368
9,72
L/hari
3,375
kg/hari
12
35,8
L/hari
1,3
0,795
kg/hari
4,8
11,2
L/hari
0
1,62
kg/hari
0
30,8
L/hari
0,68
1,71
kg/hari
14
8,4
L/hari
0,845
1,425
kg/hari
20,8
12,8
L/hari
3,385
1,475
kg/hari
11,2
8,8
L/hari
1,25
0,96
kg/hari
16
6
L/hari
1,3425
1,496
kg/hari
11,146
15,44
L/hari
0,075
2
0557
0,772
L/m2/hari
0,067
kg/m /hari
Sumber: Analisa Penulis, 2017 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa timbulan yang dihasilkan setiap harinya berbeda-beda dan jumlahnya tidak menentu. Hal tersebut
14
dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan tiap individu berbeda-beda. Rata-rata volume timbulan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas toko tersebut selama 8 hari sampling sebesar 0,557 L/m2/hari untuk sampah organik dan 0,772 L/m 2/hari untuk sampah anorganik. Sedangkan berat timbulan sampah organik sebesar 0,067 kg/m 2/hari dan 0,075 kg/m 2/hari untuk sampah anorganik. Sampah yang dihasilkan tersebut mempunya komposisi yang berbeda. Dari tabel 4.1 di atas juga dapat diketahui bahwa timbulan sampah anorganik lebih banyak daripada sampah organik. Hal ini dikarenakan sampah yang dihasilkan umumnya dari sisa kemasan produk dagangan seperti plastik, karton, kardus, mika, juga terdapat logam yang mana sampah-sampah tersebut merupakan sampah anorganik. Sedangkan sampah organik yang dihasilkan umumnya hanya berasal dari sisa makanan dan daundaun kering. Contoh perhitungan dari tabel 4.1 di atas terlampir.
15
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1.
Rata-rata timbulan yang dihasilkan selama 8 hari sebesar 0,672 L/m2/hari untuk sampah organik dan 0,936 L/m 2/hari untuk sampah anorganik
2.
Komposisi sampah terdiri dari berbagai macam. Sampah anorganik terdiri dari sisa kemasan produk dagangan seperti plastik, karton, kardus, mika, juga terdapat logam. Sedangkan sampah organik terdiri dari sisa makanan dan daun-daun kering.
5.2
Saran
1.
Melakukan perbaikan pada pewadahan dan pemilahan pada sumbernya
2.
Lebih baik tempat sampah tidak diletakkan di luar depan toko agar sampah-sampah tidak tercampur dengan yang lain
16
DAFTAR PUSTAKA
Alibaba.com diakses pada tanggel 24 Maret 2017 Bimakini.com diakses pada tanggel 24 Maret 2017 BPS Kota Semarang, Kecamatan Banyumanik dalam Angka 2016 ClipartFest.com diakses pada tanggel 24 Maret 2017 Google Earth, 2017 SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan Dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan Tchobanoglous, George. Theisen, Theisen, Hilary. Hilary. Vigil, Samuel.1993. Integrated Solid Waste Management Waste Management . Mc Graw-Hill, Inc. New York
17
LAMPIRAN
A. Perhitungan
Timbulan
=
− ℎ
2,095 kg + 1,185 kg + 1,3 kg + 0 kg + 0,68 kg + 0,845 kg + 3,385 kg + 1,25 kg
Berat Timbulan organik
=
=
, /ℎ
= 0,067 kg/m 2/hari 0,605 kg + 3,375 kg + 0,795 kg + 1,62 kg + 1,71 kg + 1,425 kg +1,475 kg + 0,96 kg
Berat Timbulan anorganik =
=
, /ℎ
= 0,075 kg/m 2/hari 10,368 L + 12 L + 4,8 L + 0 L + 14 L + 20,8 L + 11,2 L + 1 6 L
Volume Timbulan organik =
=
, /ℎ
= 0,557 L/m 2/hari
9,72 L + 35,8 L + 11,2 L + 30,8 L + 8,4 L + 12,8 L + 8,8 L + 6 L
Volume Timbulan anorganik=
=
, /ℎ
= 0,772 L/m 2/hari
18
B. Dokumentasi
Gambar Peta Administrasi Kelurahan Ngesrep
Gambar Kondisi Eksisting Toko Karono Ngesrep
19
(a)
Timbangan
(b) Bak ukur volume sampah
Gambar alat yang diperlukan dalam pengukuran sampel
Gambar Kegiatan Sampling pada Jumat 10 Maret 2017
20
Gambar Kegiatan Sampling pada 11 Maret 2017
Gambar Kegiatan Sampling pada 15 Maret 2017
21
Gambar Kegiatan Sampling pada 16 Maret 2017
22