BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kelenjar getah bening (KGB) terdapat di beberapa tempat dalam tubuh manusia. Sering timbul benjolan-benjolan di daerah tempat KGB berada dan sering pula hal itu memberikan kecemasan pada manusia. Kelenjar getah bening (KGB) adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh manusia yang memiliki 600 KGB, namun hanya di daerah submandibular, aksila atau inguinal yang normal teraba pada orang sehat. Sekitar 55% pembesaran KGB terjadi pada daerah kepala dan leher. Penderita terbanyak dengan jenis laki-laki (43,38%) pada kelompok umur 31-40 tahun (26,61%). Diagnosis hasil biopsy terbanyak adalah Metastasis karsinoma (41,44%). WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan NHL dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Sekitar 55 persendari NHL tipenya agresif dan tumbuh cepat. NHL merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhannya setelah kanker kulit dan paru-paru. Angka kejadian NHL meningkat 80% dibandingkan tahun 1970-an. Setiap tahun angka kejadian penyaakit ini meningkat 3-7%. NHL banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka tertinggi pada rentang usia 45-60 tahun. Limfadenopati merujuk pada KGB yang abnormal, baik ukutan konsisteni dan jurnalnya. Ada beberapa klasifikasi limfadenopati, tetapi yang sederhana dan yang bias digunakan klinisi adalah limfadenopati generalisata dan limfadenopati lokalisata. Limfadenopati generalisata jika membesar pada dua atau lebih darah yang tidak berdekatan sedangkan limfadenopatilokalisata apabila pembesaran KGB hanya pada satu daerah saja. Membedakan keduanya merupakan hal yang penting untuk mengetahui diagnosis penyakityang mendasarinya. Pada penderita limfadenopatiyang tidak diketahui penyebabnya, 3 dari 4 penderita limfadenopati adalah lokalisata dan 1 dari 4 penderita merupakan limfadenopati generalisata. Limfadenopati dapat menunjukkan adanya penyakit serius, pada umumnya disebabkan oleh infeksi. Bila di dapatkan limfadenopati lokal, harus dilakukan evaluasi kemungkinan adanya limfadenopati generalisata. Pada sebagian besar
1
kasus, diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kelenjar getah bening normal biasanya berdiameterkurang dari 1 cm dan cenderung lebih besar pada orang dewasa muda. Pada orang normal, kelenjar getah bening sering teraba di daerah inguinal karena trauma kronik dan infeksi yang sering terjadi di ekstremitas bawah; dapat juga teraba di daerah leher (terutama daerah sundibular) setelah infeksi daerah kepala dan leher. Pada umumnya, kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm merupakan temuan abnormal. Diperkirakan 1,1% penderita yang berobat ke sarana layanan kesehatan primer mengidap keganasan. Factor risiko utama keganasan meliputi usia tua, karakteristik kelenjar yang keras, terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, dan berlokasi di supraklavikula.
B.
Rumusan Masalah Adapun masalah yang terkait dengan makalah ini antara lain: 1. Apa yang dimaksud dengan getah bening dan fungsinya? 2. Bagaimana cara mengetahui gejala-gejala penyakit kelenjar getah bening? 3. Apa sajakah pantangan makanan untuk penderita kanker kelenjar getah bening?
C.
Tujuan Tujuan dari makalah ini, antara lain: 1. Untuk memahami tentang sistem getah bening dan fungsinya 2. Untuk mengetahui gejala-gejala penyakit kelenjar getah bening
D. Manfaat 1. Agar dapat menambah wawasan bagi pembaca 2. Agar dapat melakukan pencegahan penyakit kelenjar getah bening 3. Menjadi referensi untuk pembelajaran selanjutnya
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem Limfatik Apakah andah pernah mendengar mengenai sistem limfatik? Jika anda belum mengetahui mengenai salah sistem yang terdapat dalam tubuh ini. Dalam beberapa pengertian, berikut adalah definisi sistem limfatik dalam pandangan yang berbeda: o
Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening adalah suatu sistem yang membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah.Cairan memasuki sistem ini dgn cara.
o
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirk.an limfa ataugetah bening di dalam tubuh.
o
Sistem limfa merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan pentingdalam pertahanan tubuh terhadap penyakit. Dari semua pemahaman di atas, bisa kita simpulkan bahwa : Sistem
limfatik adalah sebuah sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa ataugetah bening dalam tubuh yang berasal dari cairan atau protein yang hilang, sistem ini dianggap juga sebagai sistem pelengkap dari sisitem imunitas tubuh.
B. Cara kerja Sistem Limfatik Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairandan protein yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kirakira sama dengan komposisi cairan interstisial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena, mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut
3
membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung. Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul) limfa (lymph node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah dengan ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-organ limfa diantaranya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa (spleen atau lien), limfonodulus. Sistem limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik, organ limfatik, nodul limfatik, sellimfatik.
4
C. Bagian-bagian Sistem Limfatik 1) Pembuluh Limfe Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh inimengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut: a. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan), pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, danlengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah venasubclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan). b. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada), pembuluh ini mengangkut limfe
yang
berasal
dari
bagian
tubuh
lain
dan
bermuara
ke
pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tula ng selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak y yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan. Limfe berasal dari cairan sel uruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfeter dapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.
2) Nodus limfatik Nodus
limfaticus terdapat di sepanjang
jalur pembuluh
limfe berupa
benda oval atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima
5
limfe dari bagian tubuh. Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring antigen dari limfe dan menginisiasi respon imun. Timus terletak di mediastinum anterior berupa 2 lobus. Pada bayi dan anak-anak, timus agak besar dan sampai ke mediastinum superior. Timus terus berkembang sampai pubertas mencapai berat 30-50 gr. Kemudian mengalami regresi dan digantikan oleh jaringan lemak.
3) Organ limfatik
4) Nodul limfatik a. Kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matrix extra celluler b. Bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit Bdan makrofag c. Limfosit T terdapat diluar pusat benih d. Berfungsi menyaring dan membunuh antigen
5) Sel limfatik a. TonsilMerupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang dibungkus oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap terdiri atas:= bagian tengah (germinal center) = Crypti, pinggir yang menonjol. Ditemukan dipharyngeal yaitu := tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posteriornaso pharynx= tonsil palatina, posteo lateral cavum oral= tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah.
D. Kompenen Organ limfoid 1) Saluran Limfatikus Kanan, mengumpulkan limfa dari kuadran tubuh kanan atas, termasuk lengan kanan dan sisi kanankepala dan dada 2) Vena Subklavia Kanan. salah satu dari dua pintu keluar utama saluran limfa ke sistem peredaran darah 3) Saluran Torasikus atau saluran limfatikus kiri; mengumpulkan limfa dari kedua tungkai kaki, perut, lengan kiri,dan sisi kepala dan dada
6
4) Sisterna Kili, pembuluh limfa yang membesar terbentuk dari gabungan pembuluh dari tungkai dan tubuh bagian bawah; akhirnya menyempit menuju saluran torasikus 5) Nodus Supratroklea, mengumpulkan limfa dari tangan dan lengan bawah 6) Nodus Limfa Lumbar , saluran limfa dari organ bagian perut 7) Nodus Iliaka Eksterna, menerima limfa dari organ di perut bagian bawah
8) Adenoid atau tonsil faring; terletak di belakang rongga hidung; membantu menyaring udara masukdan menghancurkan mikroorganisme 9) Tonsil, dua pasang tonsil (palatin dan lingual) di belakang mulut di setiap sisi faring dan di dasarlidah membantu berjaga-jaga terhadap mikroba yang terhirup 10) Nodus Servikal (Leher), mengumpulkan limfa dari sisi kanan atau kiri wajah, kulit kepala, rongga hidung, dan tenggorokan atas 11) Nodus Aksilar (Ketiak), saluran limfa dari lengan atas, dada, dinding dada, dan perut bagian atas 12) Vena Subklavia Kiri, titik masuk limfa dari sisi kiri tubuh bagian bawah ke dalam darah setelah masuk ke salurantorasikus
7
13) Kelenjar Timus, t empat perkembangan sel T sistem imun (limfoid T); sel T berkembang dari sel induk (stemcell), yang pindah ke sini dari sumsum tulang 14) LIMPA , organ limfa terbesar, limpa berperan sebagai penyimpan beberapa jenis limfosit dan tempatutama menyaring darah 15) PEYER PLAK, salah satu kumpulan nodulus limfoid di usus halus bagian bawah, membantu melindungiusus dari mikroba dalam makanan 16) NODUS INGUINAL DALAM (SELANGKANGAN) , saluran limfa dari tungkai kaki, dinding perut bagian bawah, dan alat kelamin bagian luar 17) NODUS LIMFA POPLITEA , terletak di bagian lutut; saluran limfa dari tungkai bawah dan telapak kaki 18) KAPILER LIMFA, pembuluh sangat kecil yang mengumpulkan cairan interstisial yang mengalir di antara sel dan jaringan dan akhirnya menjadi cairan limfa; kapiler lalu menyatu menjadi pembuluh lebih besar yang disebut limfatik (pembuluh limfa) 19) LIMFATIK, serupa dengan pembuluh pembawa darah, limfatik memiliki katup mirip lipatan untukmemastikan aliran limfa tetap satu arah 20) KELENJAR AIR MATA (LAKRIMAL) , Air mata mengandung enzim antibakteri, lisozim, yang membasahi bola mata di setiapkedipannya 21) MULUT DAN TENGGOROKAN ATAS , Kelenjar saliva menghasilkan air liur antibakteri, sedang lendir dan air liur mengikat partikeldari udara ke tenggorokan atas 22) SALURAN PERNAFASAN , Rambut hidung mengikat partikel di udara; lendir dan silia pada lapisan hidung dan trakeamengikat dan membuang debu, mikroorganisme, dan kotoran 23) LAMBUNG , Asam hidroklorida kuat dan enzim pencernaan di dalam cairan lambung membantumenghancurkan organism yang termakan 24) SALURAN GENITAL, URIN , Lapisan lendir membantu mengikat benda asing,
dan
bakteri
tak
berbahaya
organisme jahat
8
menghalangi pertumbuhan
25) USUS BESAR, Bakteri; “ bersahabat” alami dan mikroorganisme lain, disebut flora usus, menjaga keseimbangan kimia yang mencegah mikroba berbahaya 26) KULIT, benteng mekanis yang dibentuk kulit adalah pertahanan pertama terhadap organism jahat, juga melindungi tubuh dari kekuatan fisik, seperti perubahan suhu drastic, radiasi, dan berbagai zat kimia.
F.
Saluran Limfe
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan. Ductus thoracicus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan vertebralumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke sebelahkiri kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah kirileher dan menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu. Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagianyang menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran kanan).Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe darisebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkanisinya ke dalam vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.Sewaktu suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada pembengkakan kelenjar yang sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jarikaki terkena infeksi. Ductus Lymphaticus Dexter Menerima cairan limfe dari bagian kanan a tas tubuh Ductus Thoracicus Menerima cairan limfe dari bagian tubuh kiri & kanan saluran pencernaan makanan.*Dindingnya terdiri dari: T. Intima: Endotel Sabut Kollagen & Elastis T. Media: Beberapa lapis otot polos T. Adventitia: Sabut Kollagen Sabut Elastis dan otot polos Pada T. Adventitia terdapat Vasa Vasorum
G. Jaringan Limfatik Jaringan Limfatik dalam tubuh tdp dalam 4 bentuk: 1. Kelenjar Getah Bening 2. Thymus
9
3. Lien = Limpa 4. Aggregasi dari Limfosit tak berkapsul dalam jaringan ikat kendor Jaringan
Limfatik
merupakan
Parenchym
pada
organ-organ
LimfatikJaringan Limfatik secara mikroskopik dibagi 2 komponen: 1. Stroma merupakan kerangka seperti busa (Spongelike Framework) 2. Free Cells mengisi mata anyamanPerbandingan kedua nya berbeda. Jaringan Limfatik dibedakan: 1. Jaringan Limfatik Kendor 2. Jaringan Limfatik Padat3. Jaringan Limfatik Noduler Stroma terdiri dari - Sabut Retikuler hitam dan Sel Retikuler merah Free Cells: 1.
Limfosit
kecil,
sedang,
besar2.
Sel
Plasma3.
MakrofagDistribusi
jaringanDistribusi jaringan Limfoid kendor- Daerah Internoduler, Cortex bagian dalam & Medulla dari kelenjar getah bening- Selubung LImfoid Parietal pada Lien / Limpa- Daerah Internoduler dari Tonsil-Payer’s Patches (dibawah Epitel usus) 2. Nodulus Lymphaticus - Merupakan akumulasi padat dari sel-sel bebas didalam jaringan Limfoid kendorBerbatas jelas- Strukturnya: ~ Primary Nodule~ Secondary Nodule = Germinal Center Primary Nodule-Kumpulan padat limfosit kecil-Bentuk bulat Secondary Nodule / Germinal Center - Kumpulan sel-sel yang besar limfosit, plasma, makrofag -Tercat pucat -Ada kutub gelap, kutub pucat Fungsi:
pembentuk
limfosit,
penghancuran
limfosit
saat
di
fagositosis
olehMakrofagTubuh manusia memiliki dua sistem peredaran darah yaitu sistem kardiovaskular dansistem limfatik. Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkanlimfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yangkeluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini
10
kemudiandikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dandikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
H. Fungsi Sistem Limfatik Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluranlimfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungitubuh terhadap kelanjutan infeksi.
I.
Kelenjar limfe atau limfonodi Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di
sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempattempat terbentuknyalimfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, danlipat paha.Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiranyang cekung disebut hilum. Sebuah
kelenjar
terdiri
dari
jaringan
fibrous,
jaringan
otot,
dan jaringan kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibro us. Dari sinikeluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjardan membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan
kelenjar,
yang
mengandung banyak
sel
darah
putih
atau
limfosit.Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung danmenuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda benda kecildaripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya
campuran
inidikumpulkan
11
pembuluh
limfe
eferen
yang
mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.
Sistem limfatis terdiri atas cairan limfa atau cairan getah bening, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa. Berbeda dengan sistem peredaran darah yang bersifat tertutup, sistem peredaran getah bening bersifat terbuka. Sistem limfatis berperan pada pengangkutan lemak dan melumpuhkan kuman penyakit.
Cairan limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari dinding kapiler mengisi ruang-ruang antarsel sebagai cairan jaringan. Walaupun demikian, cairan ini berbeda dengan plasma darah karena ada penambahan dan pengambilan zat-zat oleh sel.
Cairan limfa yang berasal dari jaringan di daerah kepala, leher, dada bagian kanan, dan lengan kanan masuk ke dalam pembuluh limfa yang kecil lalu berkumpul pada pembuluh yang lebih besar, yaitu pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus delister ). Pembuluh limfa kanan bermuara pada vena subklaviakanan. Sementara itu limfa yang berasal dari bagian tubuh lainnya berkumpul ke dalam pembuluh limfa dada (duktus torasikus) yang bermuara pada vena subklavia kiri. Asam lemak yang diserap usus diangkut oleh pembuluh kil (pembuluh limfa usus) bermuara pada pembuluh limfa dada. Peredaran Limfa:
12
(Gambar Peredaran Getah Bening / Limfa)
Peredaran limfa dimulai dari jaringan dan berakhir pada pembuluh balik di bawah selangka. Cairan limfa berasal dari plasma darah dalam kapiler darah yang keluar menuju jaringan tubuh. Kemudian, cairan limfa ini masuk ke dalam dua macam pembuluh getah bening, yaitu duktus limfatikus dekster dan duktus toraksikus sinister. Duktus limfatikus dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Aliran di dalam pembuluh limfa sama halnya dengan aliran darah pada vena, yaitu disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi otot-otot yang ada di sekitarnya. Di dalam pembuluh limfa yang besar terdapat juga katup-katup untuk menjaga agar aliran limfe tetap searah. Kelenjar lainnya ditemukan hampir di sepanjang pembuluh limfa. Pada kelenjar limfa terdapat sel-sel yang menghasilkan limfosit. Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman atau bendabenda asing yang berasal dari luar tubuh atau yang sudah berkembang pada jaringan tubuh sehingga cairan limfa yang masuk ke dalam vena sudah tersaring dari kuman dan benda asing lainnya. Beberapa kelenjar limfa yang besar antara lain terdapat di ketiak, lipatan siku, leher, dan lipatan paha. Jika terjadi infeksi, kelenjar limfa mengalami peradangan serta membengkak yang menimbulkan rasa
13
sakit. Keadaan ini di kenal dengan sekelen (bahasa sunda) atau mlanjer (bahasa Jawa).
Sirkulasi limfatik memegang peranan penting dalam transport antarsel. Fungsi sirkulasi limfatik mengumpulkan cairan dari ruang- ruang jaringan (antarsel, interseluler) dan mengembalikan ke aliran darah dan akhirnya ke jantung. Cairan tersebut berwarna bening yang disebut cairan limfe (getah bening). Aliran limfe terjadi karena gerakan otot dan pengaruh gerakan thorak saat bernafas. Protein yang terlepas dari pembuluh darah kembali ke jantung lewat pembuluh limfe. Sistem limfatik berperan penting dalam memelihara volume darah dengan menjaga tekanan hidrostatik darah, transport lemak. Saluran limfe merupakan saluran berdinding tipis yang tersusun atas endotelium, berkatup, dan hanya terdiri atas satu aliran saja yang bergabung membentuk duktus thoracicus dan duktus limfatikus dekster, kemudian saluran limfe bermuara ke vena jugularis interna dan vena subklavia sinistra dan vena jugularis interna dekstra. Saluran limfe terdapat hampir pada semua organ kecuali pada saraf dan sumsum tulang. Nodus limfatikus merupakan jendolan pada saluran limfe yang berfungsi untuk memproduksi limfosit, filter penyakit infeksi. Lympha bagian dari sistem limfatik dan sirkulasi, memproduksi limfosit dan menghancurkan eritrosit.
Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening Infeksi : Terjadi peningkatan sel darah putih (limfosit) sebagai respon atas adanya zat asing ke dalam tubuh. Virus : Reaksi pertahanan terhadap infeksi yang umum diakibatkan oleh virus, biasanya berupa demam yang menyertai pembengkakan kelenjar getah bening. Kanker : Mekanisme penyusupan sel-sel kanker pada kelenjar getah bening juga sering menyebabkan pembengkakan, bahkan bisa menjadi keras dan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di tempat yang lain. Kanker darah: Kanker darah mungkin tidak terlihat seperti kanker biasa yang membuat pembengkakan kelenjar getah bening. Tetapi pada kanker darah
14
produksi limfosit di kelenjar getah bening sangat banyak dan tidak terkontrol. Keadaan ini sering disebut limfoma atau leukemia. Gejala pembengkakan kelenjar getah bening Kelenjar tampak membesar dan biasanya tidak disertai nyeri Gangguan menelan bila pembengkakan di tonsil(amandel) Gangguan pernafasan karena pengumpulan cairan di sekitar paru sehingga timbul sesak nafas. Berkurangnya nafsu makan karena terjadi penekanan usus. Nyeri perut Pembengkakan tungkai
Kelenjar Getah Bening - Mengenal Sistem Limfatik (Getah Bening) Mengenal Sistem Limfatik (Getah Bening) Sistem limfatik adalah sekumpulan jaringan dan organ yang membantu membersihkan tubuh dari racun, limbah dan apapun yang berbahaya terhadap tubuh termasuk mikroorganisme jahat. Fungsi utama dari sistem limfatik adalah untuk mengangkut getah bening, cairan yang mengandung sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Sistem limfatik atau sistem getah bening terutama terdiri dari pembuluh limfatik, yang mirip dengan pembuluh darah pada sistem peredaran darah vena dan kapiler. Pembuluh limfatik terhubung ke kelenjar getah bening dan menghubungkan antar kelenjar getah bening satu dengan lainnya. Kelenjar getah bening merupakan tempat di mana getah bening disaring, contohnya kelenjar amandel, kelenjar adenoid, dan sebagainya ada juga organ limpa dan timus, yang semuanya adalah bagian dari sistem limfatik. Gambaran Lengkap Sistem Limfatik Ada ratusan kelenjar getah bening dalam tubuh manusia. Mereka tersebar merata, ada yang jauh di dalam tubuh, seperti yang terdapat di sekitar paru-paru dan jantung, atau lebih dekat ke permukaan, contohnya kelenjar getah bening yang berada di bawah lengan, ketiak, atau pangkal paha. sebaran kelenjar getah bening pada tubuh Apabila ada virus atau bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu dan menimbulkan infeksi, maka kelenjar getah bening yang berdekatan yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut akan mengalami pembengkakan sebagai upaya untuk melawan infeksi.
15
Benjolan di Leher Benjolan di Ketiak Penjelasan mengenai organ-organ penyusun sistem limfatik yang terdiri dari limpa, timus, kelenjar getah bening, cairan getah bening, dan komponen lainnya akan kami jelasakan di bawah ini. Limpa terletak di sisi kiri tubuh tepat di atas ginjal, limpa adalah organ limfatik terbesar, menurut National Library of Medicine (NLM). Organ ini berfungsi mengontrol jumlah sel darah merah dan penyimpanan darah dalam tubuh, dan membantu melawan infeksi. Jika limpa mendeteksi bakteri yang berpotensi berbahaya, virus, atau mikroorganisme lainnya dalam darah, maka limpa bersama dengan kelenjar getah bening akan mempromosikan sel-sel
darah
putih
yang disebut
limfosit,
untuk melawan mikroorganisme penjajah. Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh mikroorganisme asing dan menghentikan penyebaran infeksi. Manusia memang bisa hidup tanpa limpa, misalnya pada orang-orang yang telah kehilangan limpa akibat penyakit atau cedera, namun sebagai konsekuensinya mereka akan lebih rentan terserang infeksi. Timus terletak di dada tepat di atas jantung, merupakan organ kecil yang berfungsi sebagai tempat pematangan limfosit sehingga menjadi limfosit matang yang aktif (sel T aktif), sel ini berguna untuk menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau sel kanker. Amandel adalah kelenjar getah bening besar yang terletak di faring. Menurut American Academy of
Otolaryngology,
amandel
merupakan baris
pertama
pertahanan
tubuh
terhadap bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung. Radang Amandel
masuknya plasma darah ke pembuluh limfe Getah bening
adalah cairan bening dan tidak berwarna; kata “bening” berasal dari kata Latin lympha, yang berarti “seperti air”. Asal muasalnya adalah dari plasma darah. Setelah plasma darah yang membawa nutrisi menyalurkannya ke sel-sel tubuh, kemudian sebagian besar akan kembali ke sirkulasi vena melalui pembuluh darah kecil yang disebut venula lalu mengalir ke pembuluh darah vena. Sisanya yang sebagian kecil mengalir ke sistem limfatik dan menjadi cairan getah bening. masuknya cairan getah bening ke pembuluh darah vena Kenali juga: 7 Macam Penyakit Kelenjar Getah Bening Tidak seperti darah, yang mengalir ke seluruh tubuh secara berputar-putar yang disebut sirkulasi darah, cairan getah bening mengalir hanya satu arah, yakni ke atas ke arah leher. Pembuluh limfatik
16
terhubung ke dua vena subklavia, yang terletak di kedua sisi leher dekat tulang selangka, dan getah bening akan kembali bergabung memasuki sistem peredaran darah.
Inilah 7 Daftar Penyakit Kelenjar Getah Bening Yang Perlu Diketahui 1. Pembesaran Atau Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati) Limfadenopati biasanya disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau kanker. Infeksi yang menyebabkan limfadenopati termasuk infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, luka kulit yang terinfeksi secara lokal, atau infeksi virus seperti mononukleosis atau infeksi HIV. limfadenopati kelenjar getah bening di leher Berbeda dengan limfadenitis, limfadenopati biasanya tidak terasa sakit, ataupun tanda-tanda
peradangan
lainnya
misalnya
kemerahan.
Lebih
lanjut:
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening 2. Pembengkakan Akibat Kelenjar Getah Bening (Lymphedema) Sekitar 2 sampai 4 liter getah bening beredar melalui sistem limfatik setiap harinya. Ketika pembuluh limfatik terputus, terpotong, atau tersumbat maka cairan limfe tidak dapat mengalir dengan lancar menuju vena subclavia untuk ke jantung, sebagai akibatnya cairan getah bening akan menumpuk di jaringan di dekatnya dan menyebabkan pembengkakan. Kondisi ini disebut lymphedema. Penyebab penyebab yang merusak pembuluh limfatik termasuk operasi, terutama jika kelenjar getah bening terpotong, dan pengobatan radiasi untuk kanker. Sirkulasi yang buruk – yang mungkin terjadi selama kehamilan – dan imobilitas (jarang bergerak) karena penyakit atau obesitas juga dapat menyebabkan lymphedema. limfedema pada tungkai Penyebab Kaki Bengkak dan Cara Mengatasinya 3. Limfadenitis Ketika kuman masuk ke dalam tubuh, mereka umumnya dijemput oleh sistem limfatik. Sering kali kemudian kuman tersebut menang dan menginfeksi kelenjar getah bening di dekatnya, menyebabkan pembengkakan dan nyeri. Istilah medis untuk kondisi ini adalah limfadenitis, tetapi lebih dikenal sebagai “infeksi kelenjar getah bening” Banyak infeksi bakteri dan virus umum dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar, yang kembali normal setelah infeksi sembuh.
17
4. Limfangitis Pembuluh limfatik juga dapat terinfeksi dan meradang, kondisi yang dikenal sebagai limfangitis. Jika ini terjadi akan terlihat garis-garis merah yang muncul pada kulit sepanjang rute pembuluh limfatik yang meradang, biasanya disertai dengan demam dan menggigil. Bakteri streptokokus adalah penyebab paling umum dari limfangitis. 5. Kanker Kelenjar Getah Bening Dan Penyebaran Kanker Limfoma adalah jenis kanker yang melibatkan sel-sel kekebalan tubuh dari sistem limfatik yang dikenal sebagai limfosit. Kanker ini dapat muncul di mana saja di selurun tubuh, dibagi menjadi 2 jenis; Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Lymphangiosarcoma adalah
jenis kanker
kelenjar
getah
bening
yang
jarang,
kadang-kadang
berkembang pada orang yang telah memiliki lymphedema selama bertahun-tahun. Kanker yang mulai di luar sistem limfatik – seperti kanker payudara, paru-paru dan kanker usus besar – juga sering menyebar ke kelenjar getah bening. Artinya kanker tersebut menginvasi kelenjar getah bening dan tumbuh di sana, ini disebut sebagai metastasis kelenjar getah bening. Lebih lanjut: Jenis dan Ciri-ciri Kanker Kelenjar Getah Bening 6. Gangguan Struktural Pembuluh limfatik kadang-kadang terbentuk dengan kondisi tidak benar atau tumbuh abnormal. Sebagai contoh, limfangioma adalah tumor jinak atau non-kanker, yang tumbuh ketika pembuluh limfatik kecil tidak terhubung secara normal dengan seluruh sistem limfatik. Pertumbuhan ini yang paling sering terlihat selama masa bayi dan kanak-kanak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena. Lymphangiectasia adalah jenis lain dari kelainan struktural dari sistem getah bening yang terjadi ketika pembuluh limfatik menjadi rusak dan getah bening mengalir balik. Sebagai akibatnya pembuluh limfe akan mengembang seperti balon, menyebabkan pertumbuhan non-kanker, bila terus terjadi dapat menimbulkan kebocoran cairan getah bening. Orang dengan kondisi ini juga umumnya memiliki lymphedema. 7. Gangguan Fungsional Kelenjar getah bening dapat ditemukan di seluruh tubuh tetapi paling banyak terkonsentrasi di daerah yang rentan terhadap infeksi. Setiap kelenjar getah bening memiliki sejumlah besar sel pelawan infeksi yang disebut limfosit. Ketika limfosit tidak berfungsi dengan baik – kondisi ini secara luas
18
dikenal sebagai immunodeficiency atau pelemahan sistem kekebalan tubuh – akan membuat seseorang mudah terserang infeksi, bahkan penyakit ringan seperti flu saja dapat menjadi mengancam nyawa. Gangguan immunodeficiency primer atau yang diwariskan terdapat pada saat lahir. Sedangkan jika berkembang di kemudian
hari
disebut
imunodefisiensi
sekunder,
seperti
pada
human
immunodeficiency virus (HIV) atau bahkan AIDS.
Benjolan di ketiak ini merupakan salah satu keluhan yang membuat pasien penasaran atau bertanya-tanya serta khawatir karena tak jarang benjolan di ketiak terasa sakit, membuat badan panas dingin, tak nyaman, sehingga akan menganggu aktifitas harian bahkan menganggu istirahat, serta khawatir jangan-jangan itu merupakan suatu tanda yang berbahaya. Memang kita harus selalu waspada terhadap sesuatu yang tidak normal yang terjadi pada tubuh, termasuk benjolan di ketiak ini, karena benjolan yang satu ini memiliki penyebab yang bervariasi mulai dari gangguan ringan seperti iritasi hingga penyakit yang mengerikan yaitu kanker. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, yuk kita sama-sama pelajari agar tahu penyebab – penyebab benjolan di ketiak serta pengobatannya. Benjolan di ketiak umumnya terjadi akibat membesarnya (bengkak) kelenjar getah bening yang terletak di ketiak kanan ataupun kiri. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik yang berperan sebagai sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, tetapi juga dapat mengalami pertumbuhan abnormal seperti kanker. Itulah sebabnya mengapa pembesaran getah bening menjadi tanda adanya proses infeksi, atau suatu keganasan (kanker).
Berbagai Penyebab Benjolan Di Ketiak, Gejala, serta Pengobatannya Seperti telah sedikit disinggung di atas benjolan di ketiak ini memiliki banyak penyebab, beberapa di antaranya relatif tidak berbahaya, namun ada pula yang berbahaya. Oleh karena itu mengetahui penyebabnya adalah penting, selain itu penting juga mengetahui gejalanya serta pengobatannya. Infeksi bakteri
19
Merupakan penyebab benjolan di ketiak yang paling sering nama lainnya adalah bisul di ketiak. Bisa terjadi secara lokal pada ketiak karena bakteri masuk melalui pori-pori dan folikel rambut misalnya setelah menggaruk-garuk ketiak atau mencabuti bulu ketiak dengan tidak memperhatikan kebersihan. Jika hal ini dibiarkan, akan berlanjut menjadi infeksi yang menyakitkan yang dapat menyebabkan abses (kumpulan nanah) badanpun menjadi panas dingin. Infeksi bakteri ini dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Dalam beberapa kasus contohnya ketika terjadi abses maka diperlukan prosedur operasi kecil untuk mengeluarkan nanah. Bisa juga terjadi akibat infeksi yang terjadi di bagian distal dari ketiak (bagian tubuh dengan sistem limfatik ke arah ketiak), misalnya ada koreng atau luka terinfeksi pada lengan atas, bawah, atau tangan maka akan menyebabkan benjolan pada ketiak karena kelenjar getah beningnya membesar. Infeksi virus Infeksi virus seperti AIDS, herpes zoster, atau cacar air juga dapat menyebabkan benjolan di ketiak. Kelenjar getah bening di ketiak akan menangkap virus agar tidak menyebar ke bagian tubuh yang lebih luas. Pada infeksi virus, tidak ada pengobatan yang spesifik. Oleh karena itu, benjolan kelenjar getah bening di ketiak akan mengempis seiring dengan waktu penyembuhan secara alami.
Reaksi alergi Reaksi alergi terhadap yodium , penisilin , sulfa dan obat-obatan lainnya juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak. Selain itu vaksin tifoid dan Cacar diketahui juga dapat menyebabkan reaksi ini. Walau kenyataannya memang sulit menentukan apa sebenarnya yang menjadi alergen
20
(penyebab alergi). Namun jika telah teridentifikasi, tinggal distop bengkak atau benjolan pun akan mereda. Lipoma Seringkali ditemukan pada orang dewasa. Pada dasarnya, benjolan ini merupakan deposit lemak antara kulit dan otot. Benjolan di ketiak ini tidak sakit. Lipoma biasanya akan dibuang melalui operasi, sedot lemak, atau suntikan steroid apabila mengganggu penampilan ataupun kenyamanan. Mencukur Bulu Ketiak Mencukur bulu ketek dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam, yang terkadang dapat menjadi benjolan berbahaya di bawah ketiak. Hal ini paling sering terjadi pada remaja wanita, karena saking care nya terhadap penampilan. Penggunaan Antiperspirant Antiperspirant atau deodorant ternyata bisa berbahaya karena berpotensi menyebabkan benjolan di ketiak. Umumnya, hal ini hanya karena reaksi dengan salah satu bahan kimia pada merek tertentu. Oleh karena itu, jika Anda mengalami benjolan di ketiak setelah memakai merek tertentu tinggal ganti aja dengan merek lain sampai menemukan yang cocok, atau tidak memakai sama sekali. Benjolan kanker Tidak hanya pada wanita, tapi juga pada pria. Kanker payudara merupakan masalah yang sangat serius. Jadi, jika Anda memiliki benjolan di ketiak serta memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, maka penting sekali untuk segera periksa ke dokter. Karena mengetahui secara dini akan meningkatkan peluang keberhasilan terapi, namun jika telat, karena meremehkan benjolan di ketiak atau suatu hal yang lain maka risiko yang sangat nyata adalah kematian. Kanker payudara mempengaruhi jutaan orang setiap tahun dan tidak boleh dianggap enteng. Kapan Harus Ke dokter? Pada kasus yang serius, benjolan di ketiak mungkin menjadi tanda kanker payudara atau infeksi pada payudara. Oleh karena cermati gejala-gejala berikut, jika ada segera periksakan ke dokter: Gangguang kesadaran Benjolan Keras dan terasa sangat menyakitkan Demam di atas 38 C Terjadi kejang Benjolan nyeri dan kemerahan Sesak napas atau
21
kesulitan bernapas Jika masih bingung dan penasaran apa penyebabnya. Pada beberapa kasus, pemeriksaan fisik oleh dokter saja sudah dapat memastikan penyebab benjolan tersebut. Namun, jika masih belum jelas dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan penunjang, termasuk: Hitung darah lengkap untuk mengukur jumlah sel darah merah dan putih Rongsen atau X – ray dada atau payudara (mammogram) Biopsi (mengambil sepotong kecil jaringan dari benjolan untuk di uji di lab.) Tes alergi Sekian, semoga bisa memberi gambaran mengenai penyebab benjolan di ketiak, gejala, pemeriksaan, dan pengobatannya. Banyak yang ketakutan ketika terdapat benjolan pada leher, takut jangan-jangan itu merupakan penyakit yang berbahaya seperti kanker. Padahal ada banyak penyebab selain kanker yang bahkan lebih sering terjadi, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening akibat adanya infeksi. Fokus pembahasan kita kali ini adalah tentang pembengkakan kelenjar getah bening di leher, kami akan memberikan gambaran apa saja penyebabnya dan juga apakah itu berbahaya atau tidak. Perlu diketahui bahwa kelenjar getah bening sebagai sistem limfatik yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh tersebar di seluruh tubuh, namun ada tempat-tempat tertentu yang lebih banyak memilikinya, salah satu yang terbanyak adalah kelenjar getah bening di leher. Normalnya ini tidak teraba karena berukuran kurang dari 1 cm (diameter), namun ketika ada penyakit, maka timbullah benjolan yang terlihat dari luar.
Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Di Leher Karena setiap lokasi kelenjar gatah bening (KGB) bertanggung jawab terhadap area tertentu pada tubuh (drainase limfatik), maka hal pertama yang harus kita cermati adalah terletak dimanakah pembengkakan kelenjar getah bening di leher itu, maka dari situ kita bisa menduga di mana sumber (penyebab) masalahnya. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Penyebab dan Pengobatan Berikut kami paparkan penyebab pembengkakan kelenjar getah bening berdasarkan lokasinya:
22
-Kelenjar Getah Bening Submandibular Letak: di bawah rahang di kedua sisi. Drainase limfatik: Lidah, kelenjar submaxillary, bibir dan mulut, konjungtiva. Penyebab: Infeksi kepala, leher, sinus, telinga, mata, kulit kepala, faring (tenggorokan). -Kelenjar Getah Bening Submental Lokasi: Terletak tepat di bawah dagu. Drainase limfatik: Bawah bibir, dasar mulut, gigi, kelenjar ludah submental, ujung lidah, kulit pipi. Penyebab: sindrom mononucleosis, virus Epstein-Barr, cytomegalovirus, toksoplasmosis, masalah gigi seperti periodontitis. -Kelenjar Getah Bening Jugularis Lokasi: Terletak di atas dan di bawah otot sternokleidomastoideus (SCM) di kedua sisi leher, dari sudut rahang ke atas klavikula. Drainase limfatik: Lidah, tonsil, pinna, parotis Penyebab pembesaran: Faringitis, rubella (campak jerman) -Kelenjar Getah Bening Leher Belakang Lokasi: leher bagian belakang Drainase limfatik: Kulit Kepala dan leher, kulit lengan dan dada, dada, dan kelenjar ketiak Penyebab pembesaran: Tuberkulosis, limfoma, kanker kepala dan leher -Kelenjar Getah Bening Suboksipital Lokasi: Terletak di perbatasan antara bagian belakang kepala dan leher. Drainase limfatik: Kepala Penyebab pembesaran: infeksi lokal -Kelenjar Getah Bening Postaurikular (Belakang Telinga) Lokasi: Terletak di belakang telinga. 23
Drainase limfatik: meatus auditori eksternal, pinna, kulit kepala Penyebab: infeksi lokal -Kelenjar Getah Bening Preauricular (Depan Telinga) Lokasi: Terletak di depan telinga. Drainase limfatik: Kelopak mata dan konjungtiva, wilayah temporal, dan pinna Penyebab umum pembesaran: infeksi telinga bagian luar. -Kelenjar Getah Bening Supraklavikula Kanan Lokasi: Terletak pada cekungan antara leher dan bahu kanan Drainase limfatik: mediastinum, paru-paru, kerongkongan Penyebab: Kanker paru-paru, retroperitoneal atau gastrointestinal (saluran cerna) -Kelenjar Getah Bening Supraklavikula Kiri Lokasi: Terletak pada cekungan antara leher dan bahu kiri Drainase limfatik: Rongga dada dan lambung Penyebab: Limfoma, kanker toraks atau retroperitoneal, infeksi bakteri atau jamur.
Penjelasan Secara Umum Infeksi Akut di Kepala dan Leher Infeksi akut yang baru-baru ini terjadi, baik karena virus ataupun bakteri, pada daerah kepala dan leher dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher sesuai dengan lokasi di atas. Biasanya bengkak terjadi mendadak seiring dengan adanya demam. KGB terkadang terasa nyeri, jika diraba akan terasa hangat, jika disentuh atau ditekan terasa lunak. Infeksi Kronik Jenis infeksi kronik (sudah berlangsung lama) yang paling sering menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher adalah kuman Mycobacterium tuberculosa atau lebih sering dikenal dengan sebutan TBC kelenjar. Hal ini bisa terkait dengan TBC paru-paru ataupun tidak, namun ketika pasien minum obat TBC (OAT=Obat Anti TBC) maka kelenjar bisa mengempes secara perlahan. Pada TBC kelenjar, KGB akan membesar secara perlahan, bertahun-tahun dan biasanya berkelompok, jadi semakin lama terlihat semakin banyak kelenjar getah bening di leher yang ikut bengkak.
24
Kanker Kelenjar Getah Bening Di Leher Pada kanker, kelenjar getah bening teraba keras dan sukar digerakkan dari jaringan sekitar. Kecepatan tumbuh bervariasi, namun umumnya tidak cepat, sehingga kerap kali luput dari perhatian tahu tahu sudah begitu besar dan stadiumnya lanjut. Pada stadium lanjut kelenjar makin besar dan inilah yang paling besar di antara yang lain bahkan juga dapat ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening di tempat lain seperti ketiak dan lipat paha. Ada dua macam kanker, yaitu kanker primer dan skunder, lebih lanjut silahkan baca: Kanker Kelenjar
Gatah
Bening
Dari
kemungkinan-kemungkinan
penyakit
penyebab pembengkakan kelenjar getah bening di leher, bisa kita simpulkan bahwa ada penyakit yang ringan (mudah diobati) yang lebih sering, tapi ada juga penyakit yang sangat serius, contohnya kanker. Sudah sering kami katakan bahwa, sebagain besar pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh penyakit yang tidak berbahaya, hanya disebabkan infeksi. Ketika infeksi diobati dengan tepat, maka seiring dengan sembuhnya penyakit kelenjar getah bening akan ikut kempes kembali normal. Walau demikian, kita harus selalu waspada ketika ada benjolan di leher atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher, maka sudah sepatutnya itu ditelusuri penyebabnya sampai dipastikan bahwa itu tidak berbahaya, kalaupun ada hal yang membahayakan agar segera ditangani sedini mungkin. Karena pada prinsipnya semakin cepat diobati akan semakin baik prognosisnya. Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.
25
Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KGB itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit, atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofaga (gaucher disease). Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB.
Pantangan Makanan Untuk Penderita Kanker Kelenjar Getah Bening a. Sayur-Sayuran
Tauge mengandung zat yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
Sawi putih dan kangkung yang mengurangi efektivitas kerja obat
Cabai merangsang aktifitas bawah sadar sehingga menurunkan jumlah oksigen dalam tubuh.
b. Buah-buahan
Lengkeng dan nagka yang mendorong zat tumbuh bagi sel kanker.
26
Durian,
duku,
nanas
dan
anggur
menghasilkan
alkohol
sehingga
merangsang berkembangnya sel kanker. 3. Daging dan ikan asin
Daging (sapi, kerbau, babi) memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.
Ikan asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh. Akhirnya, tubuh akan merasa meriang, gatal-gatal, dan bengkak. Sementara itu, bagi penderita kanker ini akan timbul reaksi berdenyut-denyut dan timbul rasa nyeri di bagian tubuh yang terkena kanker. Selanjutnya karena ada gangguan permeabilitas (penyerapan air) jaringan tubuh, permukaan luka akan tampak basah, benyek, dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Yang lebih memprihatinkan, beberapa produsen pengolah ikan sering menambahkan formalin atau bahan pengawet mayat, bukan pengawet makanan. Formalin ini bersifat hepatotoksik atau racun bagi organ hati, sehingga semakin lama mengganggu sistem kerja sel dan jaringan yang akhirnya memicu kanker.
4. Makanan yang diawetkan
Makanan awetan mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogenaktif.
Makanan yang dibakar, bagian yang gosong atau hangus mengandung zat karsinogen.
5. Sea food Udang, kerang, kepiting, cumi mengandung kandungan lemak tinggi. Penderita kanker atau tumor harus mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi karena bias merangsang berkembangnya sel kanker. 6. Daging Unggas Biasanya untuk memacu pertumbuhan ternak atau ungags digunakan obatobatan kimia termasuk hormone yang disuntikkan ke dalam tubuh hewan sehingga bobot ternak atau ungags cepat meningkat. Suntikan hormon yang
27
diberikan pada ternak mirip hormon anabolic pada manusia. Hormon ini diduga memicu kanker prostat dan kanker kelenjar. 7. Minuman
Minuman ringan atau soft drink bersifat karsinogen
Es atau minum dingin mengganggu kelancaran peredaran darah
Alkohol merangsang aktivitas bawah sadar sehingga jumlah oksigen dalam tubuh menurun. Itulah pantangan makanan untuk penderita kanker kelenjar getah bening dari
beberapa sumber yang telah ditemukan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bila ada yang menderita kanker ini dengan mengurangi ataupun menghindari ke tujuh pantangan di atas.
28
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang kelenjar getah bening, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem limfatik adalah sebuah sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa ataugetah bening dalam tubuh yang berasal dari cairan atau protein yang hilang, sistem ini dianggap juga sebagai sistem pelengkap dari sisitem imunitas tubuh. 2. Banyak pantangan yang tidak dapat di konsumsi penderita kanker kelenjar getah bening seperti tidak mengkonsumsi alkohol, sea food dll
B.
Saran Untuk pengembangan lebih lanjut maka penyusun memberikan saran yang sangat bermanfaat yaitu: 1. Manusia dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang diawetkan ataupun cepat saji dan alkohol. 2. Manusia dianjurkan untuk memperbanyak minum air mineral dan memiliki nilai gizi yang tinggi. 3. Manusia dianjurkan untuk menjaga sistem imunnya agar tidak terkena virus yang menyebabkan kanker kelenjar getah bening itu mengalami pembesaran atau menjaga sistem imun untuk menghindari terjadinya kanker kelenjar getah bening.
29