BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Be Belakang Kelenj Kelenjar ar getah getah bening bening (KGB) (KGB) terdapa terdapatt di beberap beberapaa tempat tempat dalam dalam tubuh kita. Sering timbul benjolan-benjolan di daerah tempat KGB berada dan sering pula hal itu menimbulk menimbulkan an kecemasan kecemasan baik pada pasien, ataupun orang orang tua pasien pasien.. paka pakah h pembesa pembesaran ran ini merup merupaka akan n hal !ang !ang norma normal, l, pen!akit !ang berbaha!a ataukah merupakan suatu gejala dari keganasan. "ntu "ntuk k itu itu perlu perlu dike dikena nali li kemu kemung ngki kina nan-k n-kem emun ungk gkin inan an pen! pen!eb ebab ab dari dari pembesaran KGB tersebut dan dikenali pula gambaran klinisn!a sehingga mengetahui tatalaksana !ang akan dilakukan (#eusner, $%%&). Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. 'ubuh kita memiliki kurang lebih %% KGB, namun han!a di daerah submandibula, aksila atau inguinal !ang normal teraba pada orang sehat. Seki Sekitar tar * * pemb pembesa esara ran n KGB KGB terjad terjadii pada pada daera daerah h kepa kepala la dan dan leher leher.. +enderita terban!ak dengan jenis kelamin laki-laki (,*) pada kelompok umur umur 1-% 1-% tahun tahun ($,1 ($,1*). *). /iagno /iagnosis sis hasil hasil biopsi biopsi terban! terban!ak ak adalah adalah 0etastasis karsinoma (1,**). (Kanar, $%%&). 2#3 memperkirakan sekitar 1, juta orang di dunia saat ini hidup dengan 4#L dan %% ribu orang meninggal karena pen!akit ini tiap tahun. Seki Sekitar tar perse persend ndar arii 4#L 4#L tipe tipen! n!aa agre agresi5 si5 dan dan tumb tumbuh uh cepat cepat.. 4#L 4#L merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhann!a setelah kanker kulit dan paru-paru. ngka kejadian 4#L meningkat % persen dibandingkan tahun 1&6%-an. Setiap tahun angka kejadian pen!akit ini meningkat -6 pesen. 4#L ban!ak ban!ak terjadi pada orang deasa dengan angka tertinggi pada rentang usia -% tahun (2illiams dan 2ilkins, $%%). Lim5ad Lim5adeno enopati pati meruju merujuk k pada pada KGB !ang !ang abnorm abnormal, al, baik baik ukuran ukuran,, konsistensi dan jumlahn!a. da beberapa klasi5ikasi lim5adenopati, tetapi !ang !ang sederh sederhana ana dan !ang !ang biasa biasa diguna digunakan kan klinis klinisii adalah adalah lim5ade lim5adenop nopati ati generalisata dan lim5adenopati lokalisata. Lim5adenopati generalisata jika KGB KGB memb membesa esarr pada pada dua dua atau atau lebi lebih h daera daerah h !ang !ang tida tidak k berd berdek ekat atan an,, sedangkan lim5adenopati lokalisata apabila pembesaran KGB han!a pada
satu daerah saja. 0embedakan keduan!a merupakan hal !ang penting untuk meng mengeta etahu huii diag diagno nosis sis pen! pen!aki akitt !ang ang mend mendasa asari rin! n!a. a. +ada +ada pend pender erit itaa lim5 lim5ad aden enop opati ati !ang !ang tida tidak k dike diketa tahu huii pen! pen!eba ebabn bn!a !a,, dari dari pend penderi erita ta lim5 lim5ad aden enop opat atii adal adalah ah loka lokali lisa sata ta dan dan 1 dari dari pend pender erit itaa meru merupa paka kan n lim5adenopati generalisata (Kanar, $%%&). lim5ad lim5adeno enopat patii dapat dapat menunj menunjukk ukkan an adan! adan!aa pen!ak pen!akit it serius, serius, pada pada umumn!a umumn!a disebabkan disebabkan oleh in5eksi. in5eksi. Bila didapatkan didapatkan lim5adenopati lim5adenopati lokal, lokal, harus dilakukan e7aluasi kemungkinan adan!a lim5adenopati generalisata. +ada sebagian besar kasus, diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan 5i sik. Kelenjar getah bening normal biasan!a berdiameter kurang dari 1 cm dan cenderung lebih besar pada orang deasa muda. +ada orang normal, kelenjar getah bening sering teraba di daerah inguinal karena trauma kronik dan in5eksi !ang sering terjadi di ekstremitas baah8 dapat juga teraba tera ba di daerah leher (terutama daerah submandibular) setelah in5eksi daerah kepala dan leher.1 +ada umumn!a, kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm merupakan temuan abnormal. /iperkirakan 1,1* penderita !ang berobat ke sarana la!anan kesehatan primer mengidap keganasan. 9aktor risiko utama keganasan meliputi usia tua, karakteristik kelenj kelenjar ar !ang !ang keras, keras, ter5i ter5i ksasi, ksasi, berlan berlangsu gsung ng lebih lebih dari dari $ minggu minggu,, dan berlokasi di suprakla7ikula (ma!lia, $%1). 1.$
'ujuan 1.$.1 1.$.1 'ujuan 'ujuan "mu "mum m 0aka 0akala lah h ini ini bert bertuj ujua uan n supa! supa!aa 0aha 0ahasis sisa a:i :i S';K S';Kes es Sant Santaa
lebi lebih h
khusu hususn sn! !a
pada ada
pasie asien n
!ang ang
menga engala lam mi
pembengkakan pada kelenjar getah bening dengan sistem aplikasi 44/, 43> dan 4;> dalam menerapkann!a kedalam praktik keperaatan medikal bedah di ?umah Sakit Santa
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
$.1
Konsep /asar 0edik $.1.1 +engertian kelenjar getah bening Lim5adenopati merupakan pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm.$ Kepustakaan lain mende5i nisikan lim5adenopati sebagai abnormalitas ukuran atau karakter kelenjar
getah
bening.
'eraban!a
kelenjar
getah
bening
suprakla7ikula, iliak, atau poplitea dengan ukuran berapa pun dan teraban!a kelenjar epitroklear dengan ukuran lebih besar dari mm merupakan keadaan abnormal (ma!lia, $%1). Lim5adenopati atau kelenjar getah bening merupakan masalah kesehatan mas!arakat !ang sering menimbulkan keresahan orang tua ataupun pasien itu sendiri. pakah itu merupakan tanda dari keganasan, atau suatu keadaan !ang normal. "ntuk itu diperlukan suatu pro5il Lim5adenopati untuk membantu menegakkan diagnosis agar diketahui cara penanganann!a dengan baik (?obbin dan >otran, $%%&) >airan getah bening atau sistem lim5atik adalah jalan penting cairan dari ruang intrasersial dalam darah !ang membaa protein dan pratikel besar ke luar dari ruang intersisial ke dalam darah sehingga protein tidak menumpuk di dalam ruang intersisial, apabila tidak ber5ungsi maka dalam $ jam akan mengalami pembentukkan berupa benjolan atau pembengkakan !ang biasan!a jarang menimbulkan rasa sakit (;r!ani, $%1%). >airan lim5atik adalah cairan putih men!erupai susu !ang mengandung protein lemak dan lim5osit !ang semuan!a mengalir ke seluruh tubuh leat pembuluh lim5atik. da dua macam sel lim5osit !aitu sel B dan '. Sel B ber5ungsi membantu melindungi tubuh melaan bakteri dengan membuat antibodi !ang memusnahkan bakteri. Gejala dan pen!akit kanker kelenjar getah bening meliputi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak atau pangkal paha (#eusner, $%%&). Lim5oma adalah kanker !ang tumbuh akibat mutasi sel lim5osit (sejenis sel darah putih) !ang sebelumn!a normal, seperti haln!a lim5osit normal, lim5osit ganas dapat tumbuh pada bebagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain (2illiams dan 2ilkins, $%%). da dua jenis kanker sistem lim5otik !aitu pen!akit hodgkin dan lim5oma non-hodgkin (4#L). Kanker kelanjar getah bening atau lim5oma adalah sekelompok pen!akit keganasan !ang berkaitan dan mengenai sistem lim5atik. Sistem lim5atik merupakan bagian penting
dari sistem kekebalan tubuh !ang membentuk pertahanan alamiah tubuh melaan in5eksi dan kanker (#eusner, $%%&). $.1.$
$.
b. Leukemia c. 4euplasma kulit d. 0etastasis Infeksi a. Bruselosis b. >at-Scratch disease c. >0= d. #;=, in5eksi primer e. Lim5ogranuloma 7enereum 5. 0ononukleosis g. 9aringitis h. ?ubela i. 'uberkulosis
Karakteristik
/emam, keringat malam, penurunan berat badan, asimtomatik. 0emar, splenomegali Lesi kulit karakteristik Ber7ariasi tergantung tumor kulit /emam, menggigil, malaise /emam, menggigil, asimptomatik #epatitis, pneumonitis 4!eri, promiskuitas seksual /emam, malaise, splenomegali /emam, eksudat oro5angineal ?uam kareakterisitik, demam /emam, keringat malam, hemoptisis /emam, ulkus pada tempat gigitan
.
j. 'ularemia k. /emam ti5oid l. Si5ilis m. #epatitis 7irus Autoimun a. Lupus eritematosus sistemik b. rtritis reumatoid c. /ermatomiositis d. Sindrom sjogren
/amam, konstipasi, diare ?uam, ulkus tanpa n!eri /emam, mual, muntah, diare rtritis, ne5ritis, anemia, ruam rtritis simetris, kaku pada pagi hari, demam +erubahan kulit, kelemahan otot proksimal Keratokonjungti7itis, gangguan ginjal, 7askulitis /emam, conjungti7itis, straberr! tongue
.
Lain-lain atau kondisi tak lazim a. +en!akit kaasaki +erubahan kulit, dispepsia, adenopati hilar b. Sarkoidosis /emam, urtikaria, 5atiue . Latrogenik a. Serum sicknnes Lim5adenopati asimptomatik b. 3bat (ma!lia, $%1).
$.1. +ato5isiologi dan natomi 9isiologi +embesaran KGB dapat dibedakan menjadi pembesaran KGB lokal (lim5adenopati lokalisata) dan pembesaran KGB umum (lim5adenopati generalisata). Lim5adenopati lokalisata dide5inisikan sebagai pembesaran KGB han!a pada satu daerah saja, sedangkan lim5adenopati generalisata apabila pembesaran KGB pada dua atau lebih daerah !ang berjauhan dan simetris. da sekitar %% KGB di daerah kepala dan leher, gambaran lokasi terdapatn!a KGB pada daerah kepala dan leher adalah sebagai berikut@
Gambar $.1 kelenjar getah bening leher dan drainage
Gambar $.1 kelenjar getah bening aksila dan drainage
Gambar $.1 kelenjar getah bening aksila dan drainage
Siste Li!atik
Gambar $.$ Letak getah bening pada pembuluh darah jantung Sistem lim5atik (lymphatic system) atau sistem getah bening membaa cairan dan protein !ang hilang kembali ke darah .>airan memasuki sistem ini dengan cara berdi5usi ke dalam kapiler lim5a kecil !ang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem kardio7askuler.
pabila suda berada dalam sistem lim5atik, cairan itu disebut lim5a (lymph) atau getah bening, komposisin!a kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial. Sistem lim5atik mengalirkan isin!a ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan 7ena ca7a dengan atrium kanan (sih, $%11). +embuluh lim5a, seperti 7ena , mempun!ai katup !ang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler lim5atik. Seperti 7ena, pembuluh lim5a juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung (sih, $%11). /i sepanjang pembuluh lim5a terdapat organ !ang disebut nodus (simpul) lim5a (l!mph node) atau nodus getah bening !ang men!aring lim5a. /i dalam nodus lim5a terdapat jaringan ikat !ang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruang !ang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut ber5ungsi untuk men!erang 7irus dan bakteri. 3rgan-organ lim5a diantan!a kelenjar getah bening (lim5onodus), tonsil, t!mus, limpa ( spleen atau lien) , lim5onodulus. S!stem lim5e terdiri dari pembuluh lim5e, nodus lim5atik, organ lim5atik, nodul lim5atik, sel lim5atik. +embuluh lim5e merupakan muara kapiler lim5e, men!erupai 7ena kecil !ang terdiri atas lapis dan mempun!ai katup pada lumen !ang mencegah cairan lim5e kembali ke jaringan. Kontraksi otot !ang berdekatan juga mencegah lim5e keluar dari pembuluh. 'onsil merupakan kelompok sel lim5atik dan matriC eCtra seluler !ang dibungkus oleh capsul jaringan pem!ambung, tapi tidak lengkap. 'erdiri atas bagian tengah (germinal center) dan >r!pti.'onsil ditemukan diphar!ngeal !aitu @ 1. 'onsil phar!ngeal (adenoid), dibagian posterior naso phar!nC $. 'onsil palatina, posteo lateral ca7um oral . 'onsil lingualis, sepanjang 1: posterior lidah (sih, $%11). 4odus lim5aticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh lim5e berupa benda o7al atau bulat !ang kecil. /itemukan berkelompok !ang menerima lim5e dari bagian tubuh. 9ungsi utama nodus lim5aticus untuk men!aring antigen dari lim5e dan menginisiasi respon
imun. 'imus terletak di mediastinum anterior berupa $ lobus. +ada ba!i dan anak-anak, timus agak besar dan sampai ke mediastinum superior. 'imus terus berkembang sampai pubertas mencapai berat % -% gr. Kemudian mengalami regresi dan digantikan oleh jaringan lemak (;r!ani, $%1%). +ada orang deasa timus mengalami atro5i dan hampir tidak ber5ungsi. Limpa terletak di Duadran atas kiri abdomen, di in5erior diaphragma !ang memanjang dari iga & E 11, terletak dilateralis ginjal dan posterolateral gaster. 9ungsi lim5a !aitu@ 1. 0enginisiasi respon imun bila ada antigen didalam darah $. ?eser7oir eritrosit dan platelet . 0em5agosit eritrosit dan platelet !ang de5ecti7 . +hagosit bacteri dan benda asing lainn!a (;r!ani, $%1%). Secara garis besar, sistem lim5atik mempun!ai 5ungsi @ 1. liran >airan ;nterestial >airan interestial !ang menggenangi jaringan secara terus menerus !ang diambil oleh kapiler kapiler lim5atik disebut dengan Lim5a. Lim5a mengalir melalui sistem pembuluh !ang akhirn!a kembali ke sistem sirkulasi. ;ni dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler lim5atik !ang dirancang untuk men!erap cairan dalam jaringan !ang kemudian dibaa melalui sistem lim5atik !ang bergerak dari kapiler ke lim5atik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari lim5atik e5eren. /ari sana getah bening meleati batang lim5atik dan akhirn!a ke dalam saluran lim5atik. +ada titik ini getah bening dileatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi. $. 0encegah ;n5eksi Sementara kapiler getah bening mengumpulkan
cairan
interstisial mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti 7irus dan bakteri, ini terbaa dalam getah bening sampai mereka mencapai kelenjar getah bening !ang mana dirancang untuk menghancurkan 7irus dan bakteri dengan menggunakan berbagai metode. +ertama sel makro5ag menelan bakteri, ini dikenal sebagai !a"ositosis. Kedua sel lim5osit menghasilkan antibo#i, ini dikenal
sebagai respon kekebalan tubuh. +roses ini diharapkan akan
berhubungan dengan semua in5eksi !ang berjalan melalui getah bening tetapi sistem lim5atik tidak meninggalkan ini di sana. Beberapa sel Lim5osit akan meninggalkan node dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika getah bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk menangani in5eksi pada jaringan lain. . +engangkutan Lipid ;ni bukan satu-satun!a daerah dimana perlaanan berlangsung, limpa juga men!aring darah dengan cara !ang sama seperti sebuah nodus !ang men!aring getah bening, sel B dan sel ' !ang bermigrasi dari sumsum tulang merah dan 'h!mus !ang telah matang pada limpa (da jenis sel ' !ang menakjubkan, itu adalah memori ' sel !ang dapat mengenali patogen !ang telah memasuki tubuh sebelumn!a. /an dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel ' lainn!a disebut helper dan sitotoksik) !ang melaksanakan 5ungsi kekebalan, sedangkan sel makro5ag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen !ang dilakukan oleh 5agositosis. da nodul lim5atik seperti amandel !ang menjaga terhadap in5eksi bakteri !ang mana ini menggunakan sel lim5osit. Kelenjar timus mematangkan sel !ang diproduksi di sumsum tulang merah. Setelah sel-sel ini matang, sel E sel ini kemudian bermigrasi ke jaringan lim5atik seperti amandel !ang mana kemudian berkumpul pada suatu ila!ah dan mulai melaan in5eksi. Sumsum tulang 0erah memproduksi sel B dan sel ' !ang bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu dalam respon kekebalan (sih, $%11). Faringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan 7itamin !ang larut lemak , /, < dan K ke dalam darah, !ang men!ebabkan getah bening berubah arna menjadi krem. Lipid dan 7itamin !ang diserap dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian dikumpulkan oleh getah bening pada saat ini dikirimkan ke darah. 'anpa sistem lim5atik kita akan berada dalam kesulitan, memiliki masalah dengan ban!ak pen!akit. Faringan
tubuh akan menjadi macet dengan cairan dan sisa-sisa !ang membuat kita menjadi bengkak. Kita juga akan kehilangan 7itamin !ang diperlukan (;r!ani, $%1%). Peb$%$& 'eta& Benin"
1. Kapiler getah bening Kapiler getah bening terdiri dari@ a. Saluran !ang berdinding tipis b. /ilapisi endotel c. Lumenn!a tidak teratur Kapiler getah bening merupakan pembuluh Lim5e !ang terkecil, membentuk an!aman !ang luas berakhir buntu. Ber5ungsi@ menampung cairan Lim5e !ang berasal dari masing$ kapiler . $. +embuluh getah bening !ang besar Kapiler-kapiler getah bening bergabung dengan pembuluh getah bening !ang lebih besar .'erdiri dari saluran !ang dindingn!a lebih tebal memiliki katub. /indingn!a terdiri dari lapisan@ a. '. ;ntima terdiri dari endotel dan sabut elastis. b. '. 0edia terdiri dari sabut otot plos. c. '. d7entitia terdiri dari sabut kolagen, sabut elastis, dan sabut otot polos (#eusner, $%%&). /alam perjalanan pembuluh getah bening !ang besar, pembuluh getah bening ini mencurahkan isin!a ke dalam kelenjar getah bening (L!mph 4odes). Katub pembuluh getah bening merupakan lipatan '. ;ntima !ang terdiri dari jaringan ikatkendor, dan dilapisi endotel !ang terletak berpasangan dan berhadapan kedua ujung bebas searah dengan aliran lim5e (Kanar, $%%&).
Gambar $. liran lim5e pada pembuluh getah bening
. +embuluh lim5e besar +embuluh lim5e besar merupakan gabungan dari pembuluh lim5e, membentuk $ pembuluh lim5e utama@ a. /uctus L!mphaticus /eCter, menerima cairan lim5e dari bagian kanan atas tubuh. d. /uctus 'horacicus, 0enerima cairan lim5e dari bagian tubuh kiri kanan saluran pencernaan makanan. /indingn!a terdiri dari@ '. ;ntima terdiri dari sabut kolagen dan sabut elastis, '. 0edia terdiri dari sabut otot plos, '. d7entitia terdapat pada =asa =asorum (#eusner, $%%&).
Ke%en(ar Li!atik
Faringan #aematopoetik terdiri dari $ jenis jaringan@ 1. Faringan 0!eloid $. Faringan Lim5oid : Lim5atik Faringan Lim5atik dalam tubuh tdp dalam bentuk@ 1. Kelenjar Getah Bening $. 'h!mus . Lien H Limpa . ggregasi dari Lim5osit tak berkapsul dalam jaringan ikat kendor. Faringan Lim5atik merupakan +arench!m pada organ-organ Lim5atik. Faringan Lim5atik secara mikroskopik dibagi $ komponen@ 1. Stroma merupakan kerangka seperti busa (Spongelike 9rameork) $. 9ree >ells mengisi mata an!aman +erbandingan kedua n!a berbeda. Faringan Lim5atik dibedakan@ 1. Faringan Lim5atik Kendor $. Faringan Lim5atik +adat . Faringan Lim5atik 4oduler (sih, $%11). Sistem lim5atik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder !ang ber5ungsi mengalirkan lim5a atau getah bening di dalam tubuh. Lim5a
(bukan limpa) berasal dari plasma darah !ang keluar dari sistem kardio7askular ke dalam jaringan sekitarn!a. >airan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem lim5a melalui proses di5usi ke dalam kelenjar lim5a dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi (sih, $%11). 'abel $.$ +erbandingan dan lim5atik Sistem Kardio7askular Siste Kar#io)ask$%er *Dara&+ Darah bertanggung jaab untuk mengumpulkan dan mendistribusikan oksigen, nutrisi dan hormon ke seluruh jaringan tubuh. Darah mengalir dalam suatu loop terus menerus tertutup seluruh tubuh melalui arteri, kapiler, dan 7ena.
Darah dipompa tubuh. Fantung memompa /arah ke dalam arteri !ang membaa ke semua dari. =ena kembali darah dari seluruh bagian tubuh ke jantung.
Darah terdiri dari plasma cair !ang mengangkut sel-sel darah putih dan merah dan platelet. Darah terlihat dan kerusakan pembuluh darah men!ebabkan tanda-tanda jelas seperti perdarahan atau memar. Darah disaring oleh ginjal. Semua darah mengalir melalui ginjal di mana sampah produk dan cairan kelebihan dihapus. /iperlukan cairan dikembalikan ke sirkulasi jantung.
Siste Li!atik *'eta& Benin"+ Getah bening bertanggung jaab untuk mengumpulkan dan mengeluarkan produkproduk sisa tertinggal dalam jaringan. Getah bening mengalir dalam rangkaian terbuka dari jaringan ke pembuluh lim5atik. Setelah di dalam kapal ini, getah bening mengalir han!a satu arah. Getah tidak dipompa. #al pasi5 mengalir dari jaringan ke kapiler getah bening. liran dalam pembuluh lim5atik dibantu oleh gerakan tubuh lainn!a seperti pernapasan dan tindakan otot di dekatn!a dan pembuluh darah. Getah bening !ang telah disaring dan siap untuk adalah cairan putih susu atau jelas.
Getah tidak terlihat dan kerusakan pada sistem lim5atik sulit untuk mendeteksi sampai bengkak terjadi. Limfe disaring oleh kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Simpul tersebut menghapus beberapa cairan dan puingpuing. 0ereka juga membunuh patogen dan beberapa sel-sel kanker.
(sih, $%11).
'abel $.$ +erbandingan dan lim5atik Sistem Kardio7askular Siste Kar#io)ask$%er *Dara&+ +embuluh darah kerusakan atau insu5isiensi menghasilkan pembengkakan !ang berisi cairan protein rendah.
(sih, $%11).
Siste Li!atik *'eta& Benin"+ Limfatik kapal kerusakan atau insufisiensi menghasilkan pembengkakan !ang berisi cairan ka!a protein.
A%iran #ara& Diban#in"kan #en"an A%iran Li!atik
liran darah !ang dipompa oleh jantung diedarkan di seluruh tubuh dan dibersihkan dengan menjadi disaring oleh ginjal. Sistem lim5atik tidak memiliki pompa untuk membantu dalam alirann!a, sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga han!a getah bening mengalir keatas melalui tubuh perjalanan dari ekstremitas (kaki dan tangan) dan keatas melalui tubuh menuju leher. kemudian berjalan melalui tubuh, meleati getah bening kelenjar getah bening di mana ia disaring.+ada pangkal leher, getah bening memasuki vena subklavia dan sekali lagi menjadi plasma dalam aliran darah (sih, $%11).
Li!atik Ka,i%er
Setelah meninggalkan jaringan, getah bening harus memasukkan sistem lim5atik melalui kapiler lim5atik khusus. Sekitar 6% persen di antaran!a kapiler dangkal !ang terletak dekat, atau han!a di baah, kulit. % persen sisan!a, !ang dikenal sebagai kapiler limfatik dalam, mengelilingi sebagian besar organ tubuh. Kapiler lim5atik mulai sebagai pembuluh buta-berakhir !ang han!a satu sel di tebal. Sel-sel ini disusun dalam pola sedikit tumpang tindih, sangat mirip dengan herpes Aoster di atap rumah.0asing-masing sel indi7idu diikat ke jaringan terdekat oleh penahan filamen. 'ekanan dari 5luida !ang mengelilingi ga!a kapiler sel-sel untuk memisahkan sejenak untuk memungkinkan getah bening untuk memasuki kapiler. Kemudian selsel dari dinding berdekatan. ;ni tidak memungkinkan getah bening untuk meninggalkan kapiler. 0elainkan dipaksa untuk bergerak maju (sih, $%11). Ka,i%er %i!atik
Kapiler lim5atik secara bertahap bergabung bersama untuk membentuk jaringan mesh-seperti tabung !ang terletak lebih dalam tubuh. Saat mereka menjadi lebih besar, struktur ini dikenal sebagai pembuluh lim5atik (?obbin dan >otran, $%%&).
Li!e No#es
da antara %%-6%% kelenjar getah bening hadir dalam tubuh manusia rata-rata. Lim5e nodes ini berperan untuk men!aring kelenjar getah bening sebelum dapat dikembalikan ke sistem peredaran darah. 0eskipun node dapat menambah atau mengurangi ukuran sepanjang hidup, setiap node !ang telah rusak atau hancur, tidak beregenerasi. +embuluh lim5atik a5eren membaa un5iltered getah bening ke node. +roduk-produk limbah sini, dan beberapa cairan, !ang disaring. /i bagian lain dari node, lim5osit, !ang khusus sel darah putih, membunuh patogen !ang mungkin ada (2illiams dan 2ilkins, $%%). #al ini men!ebabkan pembengkakan umumn!a dikenal sebagai pembengkakan kelenjar bengkak. Kelenjar
getah bening juga
perangkap sel-sel kanker dan memperlambat pen!ebaran kanker sampai mereka kealahan oleh itu. +embuluh lim5atik e5eren membaa keluar getah bening disaring dari node untuk melanjutkan kembali ke sistem peredaran darah (2illiams dan 2ilkins, $%%). $.1. +hata! >airan lim5e adalah cairan mirip plasma dengan kadar protein lebih rendah. Kelenjar lim5e menambahkan lim5osit, sehingga dalam saluran lim5e jumlah seln!a besar. Kedudukan s!stem lim5atik pada peredaran darah dapat digambarkan seperti gambar di baah ini@
Gambar $. Sistem perjalanan kelenjar getah bening dalam tubuh
9aktor pendorong gerak cairan lim5e@ 1. +embuluh lim5a mirip 7ena, pun!a katup !ang bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memecah cairan ke arah jantung. $. +erlaanan pertama !ang dilakukan tubuh adalah dengan respon immun non spesi5ik@ sel makro5ag dan cairan lim5a. Sehingga cairan lim5atik mengalir melalui sistem lim5atik !ang ber5ungsi juga dalam sirkulasi sistem immun seluler. . 9ungsi dari sistem saluran lim5e juga untuk mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kembali ke darah melalui sistem lim5atik, maka 5aktor pendorong gerak cairan lim5e juga dikarenakan adan!a cairan !ang keluar dari kapiler darah (sih, $%11).
$.1. 0ani5estasi klinik Gejala konstitusi, seperti fatigue, malaise, dan demam, sering men!ertai lim5adenopati ser7ikal dan lim5ositosis atipikal pada sindrom mononukleosis. /emam, keringat malam, dan penurunan berat badan lebih dari 1%* dapat merupakan gejala lim5oma B symptom. +ada lim5oma #odgkin, B symptom didapatkan pada * penderita stadium ; dan * penderita stadium ;=. B symptom juga didapatkan pada 1%* penderita lim5oma non-#odgkin. Gejala artralgia, kelemahan otot, atau ruam dapat menunjukkan kemungkinan adan!a
pen!akit
autoimun,
seperti
artritis
reumatoid,
lupus
eritematosus, atau dermatomiositis. 4!eri pada lim5adenopati setelah
penggunaan alkohol merupakan hal !ang jarang, tetapi spesi5i k untuk lim5oma #odgkin (ma!lia, $%1). $.1. Komplikasi 1. 'uberkulosis $. 'ripanosomiasis . Scrub t!phus . Leishmaniasis . 'ularemia . Bruselosis 6. Karsinoma organ dalam . Kanker kepala dan leher &. Kanker kulit (ma!lia, $%1).
$.1.6 +rognosis 1. Lim5adenopati daerah kepala dan leher Kelenjar getah bening ser7ikal teraba pada sebagian besar anak, tetapi ditemukan juga pada * orang deasa. +en!ebab utama lim5adenopati ser7ikal adalah in5eksi8 pada anak, umumn!a berupa in5eksi 7irus akut !ang sasirna. +ada in5eksi mikobakterium atipikal, cat-scratch disease, toksoplasmosis, lim5adenitis Kikuchi , sarkoidosis,
dan
pen!akit
Kaasaki ,
lim5adenopati
dapat
berlangsung selama beberapa bulan. Lim5adenopati suprakla7ikula kemungkinan besar (*-*) disebabkan oleh keganasan. Kelenjar getah bening ser7ikal !ang mengalami in5l amasi dalam beberapa hari, kemudian ber5l uktuasi (terutama pada anak-anak) khas untuk lim5adenopati akibat in5eksi sta5i lokokus dan streptokokus (ma!lia, $%1). Kelenjar getah bening ser7ikal !ang ber5l uktuasi dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan tanpa tanda-tanda in5l amasi atau n!eri !ang signi5i kan merupakan petunjuk in5eksi mikobakterium, mikobakterium atipikal atau Bartonella henselae (pen!ebab cat scratch disease).1 Kelenjar getah bening ser7ikal
!ang keras, terutama pada orang usia lanjut dan perokok menunjukkan metastasis keganasan kepala dan leher (oro5aring, naso5aring, laring, tiroid, dan eso5agus).1 Lim5adenopati ser7ikal merupakan mani5estasi lim5adenitis tuberkulosa !ang paling sering (-66* kasus), disebut skro5ula. Kelainan ini dapat juga disebabkan oleh mikobakterium nontuberkulosa (ma!lia, $%1). $. Lim5adenopati epitroklear 'eraban!a kelenjar getah bening epitroklear selalu patologis. +en!ebabn!a meliputi in5eksi di lengan baah atau tangan, lim5oma, sarkoidosis, tularemia, dan si5i lis sekunder (ma!lia, $%1).
. Lim5adenopati aksila Sebagian besar lim5adenopati aksila disebabkan oleh in5eksi atau jejas pada ekstremitas atas. denokarsinoma pa!udara sering bermetastasis ke kelenjar getah bening aksila anterior dan sentral !ang dapat teraba sebelum ditemukann!a tumor primer. Lim5oma jarang bermani5estasi sejak aal atau, kalaupun bermani5estasi, han!a di kelenjar getah bening aksila. Lim5adenopati antekubital atau epitroklear dapat disebabkan oleh lim5oma atau melanoma di ekstremitas, !ang bermetastasis ke kelenjar getah bening ipsilateral (ma!lia, $%1). . Lim5adenopati suprakla7ikula Lim5adenopati suprakla7ikula mempun!ai
keterkaitan erat
dengan keganasan. +ada penelitian, keganasan ditemukan pada * dan %* penderita. ?isiko paling tinggi ditemukan pada penderita di atas usia % tahun. Lim5adenopati suprakla7ikula kanan berhubungan dengan keganasan di mediastinum, paru, atau eso5agus.Lim5adenopati
suprakla7ikula
kiri
(nodus
=ircho)
berhubungan dengan keganasan abdominal (lambung, kandung empedu, pankreas, testis, o7arium, prostat) (ma!lia, $%1). . Lim5adenopati inguinal Lim5adenopati inguinal sering ditemukan dengan ukuran 1-$ cm pada orang normal, terutama !ang bekerja tanpa alas kaki. Lim5adenopati reakti5 !ang jinak dan in5eksi merupakan pen!ebab
tersering lim5adenopati inguinal. Lim5adenopati inguinal jarang disebabkan oleh keganasan. Karsinoma sel skuamosa pada penis dan 7ul7a, lim5oma, serta melanoma dapat disertai lim5adenopati inguinal. Lim5adenopati inguinal ditemukan pada * penderita karsinoma penis atau uretra (ma!lia, $%1).
. Lim5adenopati generalisata Lim5adenopati generalisata lebih sering disebabkan oleh in5eksi serius, pen!akit autoimun, dan keganasan, dibandingkan dengan lim5adenopati lokalisata. +en!ebab jinak pada anak adalah in5eksi adeno7irus. Lim5adenopati generalisata dapat disebabkan oleh leukemia, lim5oma, atau pen!ebaran kanker padat stadium lanjut. Lim5adenopati
generalisata
pada
penderita
luluh
imun
(immunocompromised ) dan ;/S dapat terjadi karena tahap aal in5eksi
#;=,
tuberkulosis,
kriptokokosis,
sitomegalo7irus,
toksoplasmosis, dan sarkoma Kaposi. Sarkoma Kaposi dapat bermani5estasi
sebagai
lim5adenopati
generalisata
sebelum
timbuln!a lesi kulit (ma!lia, $%1). $.1. +emeriksaan diganostik 1. "ltrasonograph! ("SG) "SG merupakan salah satu teknik !ang dapat dipakai untuk mendiagnosis lim5adenopati ser7ikalis. +enggunaan "SG untuk mengetahui ukuran, bentuk, echogenicity, gambaran mikronodular, nekrosis intranodal dan ada tidakn!a kalsi5ikasi. "SG dapat dikombinasi dengan biopsi aspirasi jarum halus untuk
endiagnosis
lim5adenopati
dengan
hasil
!ang
lebih
memuaskan, dengan nilai sensiti7itas &* dan spesi7isitas &*. $. >'-Scan >' scan dapat mendeteksi pembesaran KGB ser7ikalis dengan diameter mm atau lebih. Satu studi !ang dilakukan untuk mendeteksi lim5adenopati suprakla7ikula pada penderita nonsmall cell lung cancer menunjukkan tidak ada perbedaan sensiti7itas
!ang signi5ikan dengan pemeriksaan menggunakan "SG atau >' scan.
. Biopsi Kelenjar Fika diputuskan tindakan biopsi, idealn!a dilakukan pada kelenjar !ang paling besar, paling dicurigai, dan paling mudah diakses dengan pertimbangan nilai diagnostikn!a. Kelenjar getah bening inguinal mempun!ai nilai diagnostik paling rendah. Kelenjar getah bening suprakla7ikular mempun!ai nilai diagnostik paling tinggi. 0eskipun teknik pearnaan imunohistokimia dapat meningkatkan sensiti7itas dan spesi5i sitas biopsi aspirasi jarum halus, biopsi eksisi tetap merupakan prosedur diagnostik terpilih. dan!a gambaran arsitektur kelenjar pada biopsi merupakan hal !ang penting untuk diagnostik !ang tepat, terutama untuk membedakan lim5oma dengan hiperplasia reakti5 !ang jinak (ma!lia, $%1). $.1.& +enatalaksanaan Kelenjar getah bening !ang keras dan tidak n!eri meningkatkan kemungkinan pen!ebab keganasan atau pen!akit granulomatosa. Lim5oma #odgkin tipe sklerosa nodularmempun!ai karakteristik ter5i ksasi dan terlokalisasi dengan konsistensi ken!al. Lim5adenopati karena 7irus mempun!ai karakteristik bilateral, dapat digerakkan, tidak n!eri, dan berbatas tegas. Lim5adenopati dengan konsistensi lunak dan n!eri biasan!a disebabkan oleh in5l amasi karena in5eksi. +ada kasus !ang jarang, lim5adenopati !ang n!eri disebabkan oleh perdarahan pada kelenjar !ang nekrotik atau tekanan dari kapsul kelenjar karena ekspansi tumor !ang cepat (ma!lia, $%1). +ada umumn!a, kelenjar getah bening normal berukuran sampai diameter 1 cm, tetapi beberapa penulis men!atakan baha kelenjar epitroklear lebih dari %, cm atau kelenjar getah bening inguinal lebih dari 1, cm merupakan hal abnormal. 'erdapat laporan baha pada $1 penderita deasa, tidak ada keganasan pada penderita dengan
ukuran kelenjar di baah 1 cm, keganasan ditemukan pada * penderita dengan ukuran kelenjar 1-$,$ cm dan pada * penderita dengan ukuran kelenjar di atas $,$ cm. +ada anak, kelenjar getah bening berukuran lebih besar dari $ cm disertai gambaran radiologi toraks abnormal tanpa adan!a gejala kelainan telinga, hidung, dan tenggorokan
merupakan
gambaran
predikti5
untuk
pen!akit
granulomatosa (tuberkulosis, catscratch disease, atau sarkoidosis) atau kanker (terutama lim5oma).$ 'idak ada ketentuan pasti mengenai batas ukuran kelenjar !ang menjadi tanda kecurigaan keganasan. da laporan baha ukuran kelenjar maksimum $ cm dan 1, cm merupakan batas ukuran !ang memerlukan e7aluasi lebih lanjut untuk menentukan ada tidakn!a keganasan dan pen!akit granulomatosa (ma!lia, $%1). $.$
Konsep /asar Keperaatan $.$.1 +engkajian Keperaatan 1. ?ia!at Kesehatan a. 0engumpulkan data mengenai pasien dan menelaah masalah kesehatan dimasa lampau dan sekarang misaln!a data biogra5i, keluhatan utama (meliputi in5ormasi khusus mengenai gejala), pengobatan saat ini, ria!at medis pribadi dan keluarga, ria!at psikologis dan status 5ungsional. b. /ata sub!kti5@ in5ormasi !ang han!a dapat dipastikan oleh pasien sendiri, seperti keluhan pasien. c. 0embentuk dasar perencanaan peraatan dan pendekatan terapi holistik. $. +engukuran nadi a. 4adi mencerminkan jumlah darah !ang dipompa keluar pada setiap den!ut jantung. b. Fumlah den!ut nadi orang deasa normal adalah antara % sampai 1%% den!ut:menit. c. +alpasi salah satu dari titik pulsasi arteri pasien (biasan!a arteri radialis) dengan menggunakan bantalan jari telunjuk dan jari tengah tangan anda. d. #itung jumlah den!ut nadi selama 1 menit (normal atau abnormal). e. +eriksalah iraman!a (teratur atau tidak teratur).
5. +eriksalah amplitudo nadi dengan menggunakan skala numerik@ % H 'idak ada den!ut I1 H /en!ut lemah atau halus I$ H /en!ut normal I H /en!ut melompat . +engukuran tekanan darah . ;nspeksi a. ;nspeksi setiap sistem tubuh dengan menggunakan penglihatan, penciuman dan pendengaran untuk mengobser7asi kondisi normal dan pen!impangan. b. +erhatikan arna, ukuran,
lokasi,
pergerakan,
tekstur,
kesimetrisan, bau, dan bun!i ketika anda memeriksa setiap bagian tubuh. c. Gunakan inspeksi untuk membantu menentukan status mental, si5at kepribadian dan sikap dengan memperhatikan penampilan dan respons perilaku terhadap pertan!aan dan pemeriksaan 5isik. . +alpasi a. +alpasi memerlukan sentuhan anda terhadap pasien dengan bagian-bagian !ang berbeda dari tangan anda menggunakan berbagai derajat penekanan. b. Kuku anda harus pendek dan tangan anda harus hangat. c. +akai sarung tangan ketika melakukan palpasi membaran mukosa atau area !ang terkontaminasi dengan cairan tubuh. d. +alpasi daerah !ang n!eri dilakukan terakhir. Pa%,asi rin"an a. 'ekan kulit 1, E $% cm dengan bantalan jari tangan anda, sentuhan seringan mungkin. b. +eriksalah tekstur, n!eri tekan, suhu, kelembaban, elastisitas, pulsasi, organ super5isial dan masa. Pa%,asi #a%a a. +alpasi kulit , E ,% cm dengan penekanan dalam !ang kuat. Gunakan satu tangan diatas tangan lainn!a untuk menghasilkan tekanan !ang lebih kuat, bila diperlukan. b. Gunakan teknik ini untuk meraba organ dalam dan masa untuk menentukan ukuran, bentuk, n!eri tekan, kesimetrisan, dan mobilitas. . +erkusi a. +erkusi adalah mengetukkan jari atau tangan anda secara cepat dan tegas terhadap bagian-bagian tubuh pasien untuk membantu anda menentukan batas organ8 mengidenti5ikasi bentuk, ukuran,
dan posisi organ8 serta menentukan apakah suatu organ bersi5at padat atau terisi oleh cairan atau gas. b. +erkusi juga melibatkan penggunaan telinga !ang terlatih untuk mendeteksi 7ariasi ringan dari bun!i. 3rgan dan jaringan menghasilkan bun!i dengan kekerasan, ketinggia nada, dan durasin!a berbeda-beda. Perk$si %an"s$n" a. Ketuk secara langsung bagian tubuh dengan menggunakan satu atau dua jari. b. 0intalah pasien untuk mengatakan pada anda bagian mana !ang sakit, dan perhatikan tanda dari pasien !ang menunjukkan ketidakn!amanan. Perk$si ti#ak %an"s$n" a. 'ekan bagian tubuh dengan bagian distal jari tengah tangan anda !ang tidak dominan. b. Fauhkan bagian tangan lainn!a dari permukaan tubuh. c. 9leksikan pergelangan tangan anda !ang dominan dan pergunakan jari tengah untuk mengetuk secra cepat dan langsung pada titik dimana jari tengah anda !ang lainn!a men!entuh kulit pasien. 6. uskultasi (Saputra, $%1). $.$.$ /iagnosa Keperaatan Sebagai masalah keperaatan !ang muncul pada pasien !ang mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening antara lain@ 1. 4!eri akut b.d proses in5lamasi kelenjar getah bening. $. Kurang pengetahuan mengenai pen!akit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b.d tidak mengenal sumber in5ormasi. . #ipertemi b.d reaksi imunologi tubuh terhadap sumber pen!akit. . Gangguan pola tidur b.d peningkatan tekanan jumlah cairan pada kelenjar getah bening (L!nda Fuall >arpenio, $%1). $.$. ?encana Keperaatan 1. 4!eri akut b.d proses in5lamasi kelenjar getah bening. T$($an-
;ndi7idu akan men!atakan redan!a:berkurangn!a n!eri setelah tindakan pereda n!eri !ang memuaskan. Inter)ensi-
1. tasi kendala kurang pengetahuan, seperti@
a. Felaskan pen!ebab n!eri kepada indi7idu. b. Felaskan berapa lama n!eri akan berlangsung. c. Felaskan tentang pemeriksaan diagnostik dan prosedur !ang akan dilakukan dengan menjelaskan ketidakn!amanan dan sensasi !ang akan dirasakan. $. Berikan in5ormasi !ang akurat untuk mengurangi rasa takut akan kecanduan. . Sampaikan penerimaan anda atas respons klien terhadap n!eri. . /iskusikan alasan mengapa klien dapat mengalami peningkatan atau penurunan n!eri. .
Berikan klien kesempatan untuk istirahat pada siang hari dan periode tidur !ang tidak terganggu pada malam hari.
.
Bicarakan bersama klien dan keluarga mengenai penggunaan terapi distraksi, begitu pula dengan metode pereda n!eri lainn!a.
6.
jarkan metode distraksi selama n!eri akut.
.
jarkan tentang tindakan pereda n!eri nonin7asi5.
&.
Berikan pereda rasa sakit !ang optimal dengan analgesik.
1%. Setelah memberikan obat pereda n!eri, kembali % menit untuk mengkaji e5ekti7itasn!a. 11. Berikan
in5ormasi
!ang
akurat
untuk
meluruskan
kesalahpahaman keluarga (mis. Ketagihan, keraguan tentang n!eri). 1$. Berikan kesempatan kepada klien untuk membicarakan ketakutan, kemarahan dan rasa 5rustasin!a secara pribadi8 pahami sulitn!a situasi !ang dihadapi (L!nda Fuall, $%1). $. Kurang pengetahuan mengenai pen!akit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b.d tidak mengenal sumber in5ormasi. T$($an;ndi7idu akan men!atakan proses pen!akit !ang diala min!a. Inter)ensi-
1.
Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga.
$.
Felaskan pato5isiologi dari pen!akit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan 5isiologi, dengan cara !ang tepat.
.
Gambarkan tanda dan gejala !ang biasa muncul pada pen!akit, dengan cara !ang tepat.
.
Gambarkan proses pen!akit, dengan cara !ang tepat.
.
;ndikasi kemungkinan pen!ebab, dengan cara !ang tepat.
.
Berikan in5ormasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara !ang tepat.
6.
Berikan in5ormasi pada keluarga tentang kemajuan pasien dengan cara !ang tepat.
. #ipertemi b.d reaksi imunulogi tubuh terhadap sumber pen!akit. T$($an-
Setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan suhu tubuh dalam batas normal -6 o > . Inter)ensi-
1. 0onitor suhu sesering mungkin. $. 0onitor arna dan suhu kulit. . 0onitor tekanan darah, nadi dan ??. . Berikan kompres pasien pada lipat paha dan aksila. . 0onitor penurunan tingkat kesadaran. . 0onitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa. 6. Berikan anti piretik. . Selimuti pasien dengan kain tebal atau menggunakan selimut (L!nda Fuall >arpenio, $%1). $.$. <7aluasi
<7aluasi merupakan tahap akhir proses keperaatan !ang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan suatu asuhan keperaatan !ang telah dibuat. <7aluasai ini berguna untuk menilai setiap langkah dalam perencanaan, mengukur kemajuan klien dalam mencapai tujuan akhir (SmeltAer dan SuAanne, $%%1). <7aluasi terdiri dari @ <7aluasi proses dilakukan pada setiap akhir melakukan tindakan keperaatan, e7aluasi hasil memberikan arah apakah rencana tindakan dihentikan atau dimodi5ikasi atau dilanjutkan (SmeltAer dan SuAanne, $%%1). <7aluasi hasil dicatat dan dapat
dilihat
pada
catatan
perkembangan !ang meliputi subjekti5, objekti5, analisa dan planing. <7aluasi akhir menggambarkan apakah tujuan tercapai, tercapai sebagian atau tidak sesuai dengan rencana atau timbul masalah baru (SmeltAer dan SuAanne, $%%1).