"enurut Asta 7rata, pada diri seorang raja berkumpul sifat!sifat dari delapan Dewa yang masing!masing mempunyai kepribadian sendiri. Kedekapan sifat dan kepribadian itulah yang harus dijalankan oleh seorang raja( pemimpin yang baik. Asta 7rata dalam kakawin 1amayana, terdiri dari sepuluh seloka, di mana seloka pertama dan kedua, pada pokonya berisikan hal!hal sebagai berikut) a. 7ahwa Asta 7rata merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dipisah! pisahkan. b. Asta 7rata memberikan kepastian bahwa seorang pemimpin yang menjalannya, akan mempunyai kekuasan dan kewibawaan sehingga akan dapat menggerakan bawahannya.
Keadaan
demikian
dapat
menghindari
terjadinya
krisis
kepemimpinan. Krisis kepemimpinan akan terjadi oleh karena pemimpin tidak berani untuk mengambil keputusan, untuk bertindak dan oleh karena dia tidak jujur. "enurut Asta 7rata tersebut, maka kepemimpinan yang akan berhasil, adalah kepemimpinan yang mempunyai syarat!syarat sebagai berikut) a. 0ndra!brata, yang member kesenangan dalam jasmani. b. Bama!brata, yang menunjuk pada keahlian dan kepastian hokum. c. Surya!brata, yang menggerakan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja persuasion. d. 8aci!brata, yang member kesenangan rohaniah. e. 7ayu!brata, yang menunjukan keteguhan pendidikan dan rasa yang tidak segan! segan untuk turut merasakan kesukaran!kesukaran dari pengikut!pengikutnya. f. Dhana!brata, yang menunjukan pada suatu sikap yang patut dihormati. g. aca!brata, yang menunjukan kelebihan di bidang ilmu pengetahuan, kepandaian dan keterampilan. h. Agni!brata, yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah. Demikianlah beberapa sifat atau syarat yang harus dimiliki oleh seseorang pemimpin yang baik,menurut mitologi 0ndonesia. Sifat!sifat tesebut dengan perubahan di sana!sini dapat diterapkan pula dalam kepemimpinan modern. 3. Kepemimpinan dengan ajaran tradisional. Ajaran!ajaran tradisional seperti misalnya di %awa, menggambarkan tugas seorang pemimpin melalui pepatah sebagai berikut ) 0ng ngarsa asung tuladan $- | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
0ng madya mangun karsa ut wuri handayani epatah tersebut sering dipergunakan oleh almarhum Ki *ajar Dewantara, yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa 0ndonesia kurang lebih adalah sebagai berikut ) Di muka member tauladan Di tengah!tengah membangun semangat Dari belakang memberikan pengaruh Seorang pemimpin di muka, harus memiliki idealisme yang kuat, serta kedudukan tersebut akan tetapi, menurut watak dan kecakapannya, seorang pemimpin dapat dikatakan sebagai pemimpin di muka, di tengah dan di belakang (front leader, social leader, dan rear leader. Seorang pemimpin di muka, harus memiliki idealisme kuat, serta dia harus dapat menjelaskan cita!citanya kepada masyarakat dengan cara!cara sejelas mungkin, 7ahayanya bagi pemimpin di muka adalah, bahwa kemungkinan berjalannya terlalu cepat, sehingga masyarakat yang dipimpinnya tertinggal jauh. Seorang pemimpin di tengah!tengah, mengikuti kehendak yang dibentuk masyarakat. 0a selalu dapat mengamati jalannya masyarakat, serta dapat merasakan suka! dukanya. Dari dia diharapkan agar dapat merumuskan permasalahan!permasalahan serta keinginan!keinginan masyarakat dan juga menimbulkan keinginan masyarakat untuk memperbaiki keadaan yang kurang menguntungkan. emimpin di belakang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengikuti perkembangan masyarakat. Dia berkewajiban untuk menjaga agar perkembangan masyarakat tidak menyimpang dari norma!norma dan nilai!nilai yang pada suatu masa di hargai oleh masyarakat. Sendi!sendi kepemimpinan adalah keutuhan dan harmonis di dalam masyarakat. emimpin yang demikian berkecenderungan untuk menjadi formalistis, bahkan tradisionalistis. Kepemimpinan di belakang masih jelas tergambar dari istilah!istilah seperti &among raja' &among Desa' dan seterusnya, yang menggambarkan bahwa fungsi pemimpin adalah untuk membimbing masyarakat. Sifat kepemimpinan di belakang tersebut dengan jelas tersirat dalam pepatah adat asal "inagkabau yang diterjemahkannya adalah sebagai berikut ) &Sebatang kayu yang besar di tengah lapang, $3 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
empat berlindung di waktu hujan, empat bernaung di waktu panas, 6rat!uratnya tempat bersandar. "emang kepemimpinan tradisional 0ndonesia, pada umumnya bersifat sebagai kepemimpinan di belakang, yang hingga dewasa ini masih tetap dipertahankan terutama pada masyarakat!masyarakat tradisional yaitu masyarakat!masyarakat hukum adat.
4. Sandaran!sandaran kepemimpinan dan kepemimpinan yang dianggap efektif Secara sosiologis, kepemimpinan seseorang (pemimpin harus mempunyai sandaran!sandaran kemasyarakatan atau social basis. ertama!tama kepemimpinan erat hubungannya dengan susunan masyarakat. Selain daripada itu, ketentuan kepemimpinan ditentukan oleh suatu lapangan kehidupan masyarakat yang pada suatu saat mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat, daripada lapangan!lapangan kehitupan lainnya, lapangan khusus mana disebut cultural focus. 8ultural focus dapat berpindah!pindah2 Setiap kepemimpinan yang efektif, harus memperhitungkan social basis apabila tidak mengkehendaki timbulnya ketegangan!ketegangan atau setidak!tidaknya untuk mencegah adanya pemerintahan bomeka belaka. Kepemimpinan di dalam masyarakat!masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogeny, perlu disesuaikan dengan susunan!susunan masyarakat!masyarakat tersebut yang masih tegas!tegas memperlihatkan cirri!ciri gemeinscha$tlchnya di dalam masyarakat!masyarakat demikian, hubungan pribadi antara para pemimpin dengan mereka yang di pimpin, sangat dihargai. *al ini disebabkan oleh karena pada umumnya, pemimpim!pemimpin pada masyarakat tersebut adalah pemimpin!pemimpin tidak resmi informal leaders yang mendapat dukungan dari masyarakat karena tradisi atau karena sifat!sifat pribadinya yang menonjol. Dengan terhadap pemimpin!pemimpin tersebut, beserta peraturan!peraturan yang dikeluarkannya. erlu juga dicatat, bahwa kepemimpinaan
dalam masyarakat!masyarakat
tradisional, pada umumnya dilaksanakan secara kolegial (bersama!sama. Seorang penyumbang marga sebagai kepala adat di daerah ?ampung misalnya, tidak akan bertindak sendiri!sendiri, sebelum dirundingkan dalam suatu rapat yang dinamakan $4 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
proatin. Sifat kolegial dari daerah "inagkabau yang terjemahannya adalah sebagai berikut ) Air memancar dengan bulat karena pembuluh, Dan putusan menjadi bulat karena mufakat Dengan demikian, maka keputusan!keputusan pemimpin!pemimpin tersebut sekaligus merupakan pula rasa keadilan masyarakat yang bersangkutan. ada umumnya para pemimpin masyarakat!masyarakat tradisional tersebut adalah pemimpin!pemimpin di belakang atau di tengah. %arang sekali yang menjadi pemimpin di muka. Sebaliknya, apabila ditinjau dan di telaah keadaan di kota!kota besar, maka susunan masyarakat kota! kota tersebut menghendaki kepemimpinan yang lain dari pada kepemimpinan dari masyarakat!masyarakat tradisional seperti diterangkan di atas. 6ntuk memenuhi kebutuhan!kebutuhan setiap golongan di kota!kota tersebut, tak dapat lagi dilaksanakan melalui hubungan!hubungan pribadi, akan tetapi kebijaksanaan!kebijaksanaan rasionallah yang lebih diperlukan. 6ntuk masyarakat!masyarakat tersebut, pemimpin harus ambil kesimpulan bahwa pola!pola kepemimpinan di 0ndonesia khususnya dan pada masyarakat!masyarakat lainnya, harus memperhatikan susunan masyarakat dan &cultural focus' masyarakat, supaya kepemimpinan tersebut dapat terlaksana dengan efektif.
'.
%ir+krasi
Apabila didalam suatu masyarakat ada seorang atau sekelompok orang dari kekuasaan itu pada masyarakat umum terasa lebih meningkat dan mengekang dan daripada dalam :aman!:aman yang lampau. engertian birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Atau denggan lain perkataan, birokrasi adalah organisasi yang bersifat hierarkhis, yang ditetapkan secara rasional untuk mengkodinir pekerjaan orang!orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas!tugas administrati+e. Di dalam sosiologi pengertian tersebut
menunjuk
pada
suatu
keadaan
yang
netral2
artinya
sosiologi
tidak
mempersoalkan apakah birokrasi itu bersifat menghambat ataukah melancarkan berputarnya roda pemerintahan. 7iasanya dipergunakan istilah bureaucratism untuk menunjuk pada birokrasi yang malahan menghambat roda pemerintahan, yang berarti $9 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
bahwa birokrasi tersebut menyimpang dari tujuannya, dan sering disebut red tape. "akna pokok dari pada pengertian birokrasi tersebut adalah pada kenyataan bahwa organisasi tersebut menghimpun tenaga!tenaga demi jalannya organisasi yang bersangkutan, dengan tidak terlalu menekankan pada tujuan!tujuan pokok yang hendak dicapai organisasi tersebut. Secara panjang lebar, ma# weber telah menguraikan tentang beberapa cirri dari birokrasi yang biasanya terdapat pada organisasi!organisasi yang teratur dan sengaja dibentuk. 8iri!ciri birokrasi dan cara terlaksananya adalah sebagai berikut) $. Adanya ketentuan!ketentuan yang tegas dan resmi mengenai yang didasarkan pada
peraturan!peraturan
umum,
yaitu
ketentuan!ketentuan
hukum
dan
administrati+e. -. rinsip pertingkatan(hierarchy dan drajat wewenang merupakan system yang tegas perihal hubungan atasan dengan bawahan(super and subordination. 3. Ketatalaksanaan suatu birokrasi yang modern di dasarkan pada dokumen! dokumen tertulis(files yang disusun dan dipelihara aslinya ataupun salinannya. 6ntuk keperluan ini harus ada data tatausaha yang menyelenggarakan secara khusus. 4. elaksanaan birokrasi dalam bidang!bidang tertentu memerlukan latihan dan keahlian yang khusus dari para petugas. 9. 7ila birokrasi telah berkembang dengan penuh, maka kegiatan!kegiatannya meminta kemampuan bekerja yang masimal dari pelaksana!pelaksananya, terlepas dari kenyataan bahwa waktu bekerja pada organisasi tersebut secara dibatasi. ;. elaksanaan birokrasi didasarkan ketentuan umum yang dapat dipelajari. 7irokrasi mencakup lima unsur ) $. rganisasi -. engerahan tenaga 3. Sifatnya teratur 4. 7ersifat terus menerus 9. "empunyai tujuan Apabila dilihat dari kekuasaan maka dalam suatu organisasi terdapat ) $. -. 3. 4.
enguasa dari yang dikuasai *ierarki yaitu kekuasaan dari atas ke bawah Ada pembagian tugas hori:ontal Ada suatu kelompok sosial
Apabila suatu birokrasi telah mempunyai tujuan tertentu maka birokrasi tersebut tidak boleh menyimpang dari tujuannya semula. Sesuai dengan pendapat "a# Webber, $; | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
birokrasi merupakan suatu organisasi di dalam masyarakat dan karena itu birokrasi tidak boleh menyimpang dari dasar!dasar kehidupan masyarakat di mana birokrasi itu ada.
$< | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
ada penguasa biasanya mempunyai keahlian di bidang!bidang tertentu, misalnya bidang politik, ekonomi, militer dan seterusnya. Kekuasaan bersifat kumulatif, artinya bertumpuk atau berkumpul dalam suatu tangan penguasa atau sekelompok orang!orang, merupakan hal yang wajar dalam berbagai masyarakat. Apabila dalam salah satu bidang kehidupan terdapat orang kuat yang berkuasa, maka timbul suatu pusat kekuasaan ( power centre. penguasa mempunyai beberapa cara untuk memperkuat kedudukannya (yang khusus, yaitu antara lain ) $. Dengan menguasai bidang!bidang tertentu,*al ini pada umumnya dilakukan dengan cara!cara damai atau persuasi+e. -. Dengan jalan menguasai berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat dengan paksaan dan kekerasan.
.
%ebera$a bentuk $ela$isan kekuasaan
Kekuasaan bukanlah semata!mata berarti bahwa banyak orang tunduk di bawah seorang penguasa2 kekuasaan selalu berarti suatu sistem berlapis!lapisan yang bertingkat (hirarkis. "enurut "ac 0+er dapat dijumpai tiga pola umum dari sistem lapisan!lapisan kekuasaan, yaitu ) $. ipe pertama (tipe kata adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis!garis pemisahan yang tegas dan kaku. ipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang berkasta, di mana hampir tak terjadi gterak social yang +ertikal. aris!garis pemisah antara masing!masing lapisan hampir tak mungkin ditembus. -. ipe yang kedua (tipe oligarkis masih mempunyai garis!garis pemisah yang tegas, akan tetapi dasar pembedaan
kelas!kelas sosial ditentukan oleh
kebudaayaan masyarakat tersebut terutama dalam hal kesempatan yang diberikannya unutk memperoleh kekuasaan!kekuasaan yang tertentu. 7edanya dengan tipe yang pertama adalah, walaupun kedudukan para warga pada tipe kedua masih didasarkan pada kelahiran ascribed status, akan tetapi indi+idu tersebut masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Di setiap lapisan juga dapat dijumpai lapisan!lapisan yang lebih khusus lagi, sedangkan perbedaan antara satu lapisan dengan lapisan yang lainnya tidak begitu mencolok.
< | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
3. ipe ketiga (tipe demokratis menunjukkan kenyataan!kenyataan akan adanya garis!garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil sekali. Kelahiran tidak menentukan seseorang2 yang terpenting adalah kemampuannya dan kadang! kadang juga faktor keberuntungan, yang terakhir ini terbukti dari anggota!anggota partai politik, yang dalam suatu masyarakat demokratis dapat mencapai kedudukan!kedudukan tertentu melalui partainya.
e.
We&enan'
Wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam suatu tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaankebijaksaan, menentukan keputusan mengenai persoalan penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan!pertentangan (soerjono,-==3. erbedaan antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi fihak lain dinamakan kekuasaan, sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang dengan mendapat pengakuan dari masyarakat ( Selo Seomardjan, $>;4. ada dasarnya wewenang memerlukan pengakuan dari masyarakat, maka dalam masyarakat pedesaan wewenang belum belum terbatas, karena kekuasaan biasanya terpusat pada pemegang kekuasaan. ?ain halnya dalam masyarakat yang sudah kompleks dan sudah mengenal pembagian tugas secara terperinci, maka wewenangpun terbatas pada hal!hal tertentu, waktu, dan cara menggunakan kekuasaan. Wewenang hanya efektif apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata. 6ntuk itu, agar dapat digunakan secara efektif, maka kekuasaan dan wewenang memerlukan hubungan antara mereka yang memegang kekuasaan dan mereka yang dikuasai.
%entuk-%entuk We&enan'
7entuk wewenang adalah sebagai berikut) ! Wewenang kharismatik, Tradisional, dan rasional atau legal Wewenang kharismatik merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu kemampuan khusus (pulung atau wahyu dalam masyarakat %awa yang ada pada diri seseorang.
@ | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
Wewenang tradisional dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang bukan karena mereka mempunyai kemampuan!kemampuan khusus seperti dalam kharismatik, akan tetapi karena orang atau sekelompok orang tersebut mempunyai wewenang dan kekuasan yang telah melembaga atas dasar norma!norma dan nilai nilai yang berlaku dan bahkan menjiwai masyarakat. ada masyarakat dimana pemegang kekuasaan mempunyai wewenang tradisional tidak ada pembatasan yang tegas antara wewenang dan kemampuan!kemampuan pribadi seseorang. Wewenang tradisional diwariskan secara turun temurun. 8iri!ciri utama wewenang tradisional adalah) $. Adanya
ketentuan!ketentuan
tradisional
yang
mengikat
penguasa
yang
mempunyai wewenang, serta orang!orang lain dalam masyarakat. -. Adanya wewenang yang lebih tinggi daripada kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi. 3. Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan!ketentuan tradisional, orang!orang dapat bertindak secara bebas.
Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang bersandar pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum disini diartikan sebagai kaidah!kaidah yang telah diakui dan ditatati bersama, dan bahkan telah diperkuat oleh negara.
%! Wewenang resmi dan tidak resmi Seringkali wewenang yang berlaku di dalam kelompok kecil tersebut sebagai wewenang tidak resmi oleh karena sifatnya yang spontan, situasional dan didasarkan pada faktor saling kenal!mengenal, serata wewenang tersebut tidak diterapkan secara sistematis. Wewenang resmi si(atnya sistematis, dapat diperhitungkan dan rasional. 7iasana wewenang tersebut dapat
dijumppai
pada kelompok!kelompok
besar
yang
memerlukan aturan!aturan tata tertib yang tegas dan bersifat tetap.
'! Wewenang pribadi dan territorial embedaan antara wewenang pribadi dengan territorial sebenarnya timbul dari sifat dan dasar kelompok!kelompok tersebut mungkin timbul karena faktor ikatan > | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
darah, atau mungkin juga karena faktor ikatan tempat tinggal, atau karena gabungan kedua faktor tersebut. Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidaritas antara anggota!anggota kelompok yang bersangkutan, dan unsur kebersamaan memegang peranan yang sangat penting. 0ndi+idu!indi+idu dianggap lebih banyak memiliki kewajiban! kewajiban daripada hak. Struktur wewenang bersifat konsentris, artinya dari satu titik pusat lalu meluas melalui lingkaran!lingkaran wewenang tertentu. Setiap lingkaran wewenang dianggap mempunyai kekuasaan penuh di wilayahnya masing!masing. Apabila bentuk wewenang ini di hubungkan dengan ajaran "a# Weber, maka wewenang pribadi lebih didasarkan pada tradisi daripada peraturan!peraturan 2 dan juga mungkin didasarkan pada charisma seseorang.
(! Wewenang terbatas dan menyeluruh Suatu dimensi lain daripada wewenang adalah pembedaan antara wewenang terbatas dengan wewenang menyeluruh. Apabila dibicarakan tentang wewenang terbatas, maka maksudnya adalah wewenang terbatas tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, akan tetapi hanya terbatas pada salah satu sector atau bidang saja. Suatu wewenang menyeluruh berarti suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang kehidupan tertentu.
(.
Ke$emim$inan )leaers#i$*
Apabila kekuasaan diberikan pada seseorang, maka orang tersebut dinyatakan sebagai pemimpin, adapun cara memimpinnya adalah kepemimpinan. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain yaitu anggotanya dan pengikutnya dapat berperilaku sesuai dengan yang dikehendakinya (Soerjono,-==3 ada dasarnya dimensi kepemimpinan mengandung dua pengertian, yaitu kepemimpinan sebagai proses sosial dan kepemimpinan sebagai kedudukan. Kepemimpinan sebagai proses sosial, yaitu meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan yang menyebabkan gerak dari anggotanya. Kepemimpinan sebagai kedudukan merupakan suatu kompleks dari hak!hak dan kewajiban!kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan. $= | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN KEPEMIMPINAN
Secara umum konsep kekuasan, wewenang , dan kepemimpinan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana maupun yang telah kompleks, jadi menarik untuk dipelajari. Sosiologi sebagai ilmu, tidak memandang kekuasan sebagai sesuatu yang baik atau buruk, akan tetapi sosiologi memandang kekuasaan sebagai unsur yang penting dalam kehidupan masyarakat, masyarakat, karena melalui kekuasaan nasib masyarakat masyarakat ditentukan dan diarahkan. Kekuas Kekuasaanp aanpun un tidak tidak terlep terlepas as dengan dengan konsep konsep wewena wewenang, ng, karena karena wewena wewenang ng muncul muncul pada saat saat masya masyaraka rakatt mulai mulai mengat mengatur ur pembag pembagian ian kekuas kekuasan an dan menentu menentukan kan penggunaannya. We Wewenang wenang akan menjadi efektif apabila di dukung dengan kekuasaan yang yang nyata. nyata. Apabi Apabila la kekuasa kekuasaan an itu dijelm dijelmakan akan pada seseor seseorang, ang, maka maka orang orang terseb tersebut ut disebu disebutt sebagai sebagai pemimp pemimpin in dan masya masyaraka rakatt akan mengang menganggap gap sebaga sebagaii pemimp pemimpinn innya. ya. Dalam mempelajari mempelajari kepemimpinan, maka kuasaan, kuasaan, dan wewenang wewenang merupakan merupakan unsur yang penting juga untuk dipelajari, karena dalam fakta sosial penggunaan kekuasaan disetiap disetiap masyarakat masyarakat berbeda, sehinga sehinga kekuasaan. kekuasaan. Wewenang, ewenang, dan kepemimpinan kepemimpinan dari setiap masyarakat yang berbeda dapat dipahami sebagai pola perilaku dalam kehidupan masyarakat.
a. Hakikat Hakikat Kek Kekuasa uasaan an Dan Sumbern Sumbernya ya
Kekuasaan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihah lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaaan terdapat di semua bidang kehidupan Kekuasaaan tersebut mencakup baik suatu kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah patuh dan juga untuk memb member erii
kepu keputu tusa san! n!ke kepu putu tusa san n
yang yang
seca secara ra
lang langsu sung ng
maup maupun un
tida tidak k
lang langsu sung ng
mempengaruhi tindakan pihak!pihak lainnya. "a# weber mengatakan bahwa kekuasaan adalah kesempatan dari seseorang atau sekelompok sekelompok orang!orang orang!orang untuk menyadarkan menyadarkan masyarakat masyarakat akan kemauan!kema kemauan!kemauannya uannya sendiri, dengan sekaligus menerapakannya terhadap tindakan!tindakan perlawanan dari orang!orang atau golongan!golongan tertentu.
$ | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
%adi kekuasaan terdapat di mana!mana, dalam hubungan!hubungan sosial maupun organisasi!organisasi sosial, akan tetapi pada umumnya kekuasaan yang tertinggi ada pada organisasi yang dinamakan &negara'. olongan yang berkuasa harus berusaha untuk menanamkan kekuasaan dengan jalan menghubungkan dengan kepercayaan!keperca yaan dan perasaan!perasaan yang kuat di dalam masyarakat bersangkutan, yang pada dasarnya terwujud dalam nilai dan norma. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa sifat hakikat kekuasaan dapat terwujud dalam hubungan yang simetris dan asimetris. "asing!masing hubungan tersebut terwujud dalam kehidupan sehari!hari, sehingga dapat diperoleh gambaran sebagai berikut ) $. Simetris a. *ubungan persahabatan b. *ubungan sehari!hari c. *ubungan yang bersifat ambi+alen d. ertentangan antara mereka yang sejajar kedudukannya. -. Asimetris a. opularitas b. eniruan c. "engikuti pemerintah d. unduk kepada pemimpin yang formal maupun informal e. unduk pada seorang ahli f. ertentangan antara mereka yang tidak sejajar kedudukannya g. *ubungan sehari!hari. Kekuasaan dapat bersumber pada bermacam!macam hal atau faktor. Apabila sumber!sumber dari kekuasaan tersebut dikaitkan dengan kegunaannya, maka dapat diperoleh gambaran sebagai berikut ) $. Sumber a. "iliter
olisi
Kriminal
b. /konomi c. olitik - | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
d. *ukum e. radisi f.
0deologi
g. & Diversionary power '
-. Kegunaan a. engendalian kekerasan b. "engendalikan tanah, buruh, kekayaan material, produksi. c. engambilan keputusan d. "empertahankan, mengubah melancarkan interaksi e. Sistem kepercayaan, nilai!nilai f. andangan hidup, integrasi g. Kepentingan rekreatif.
b. Unsur-unsur saluran-saluran kekuasaan an imensinya
Kekuasaan yang dapat dijumpai pada interaksi sosial antara manusia maupun antar kelompok, mempunyai beberapa unsur pokok yaitu ) $. Rasa Takut erasaan takut pada seseorang (yang merupakan penguasa, misalnya menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti tadi. ejala tersebut dinamakan matched dependent behavior , gejala mana tak mempunyai tujuan yang konkrit bagi yang melakukannya. 1asa takut merupakan gejala uni+ersal yang terdapat di mama!mana dan biasanya dipergunakan sebaik!baiknya dalam masyarakat dengan pemerintahan yang otoriter. -. Rasa cinta 1asa cinta menghasilkan perbuatan!perbuatan yang pada umumnya positif. 1asa cinta biasanya telah mendarah daging (internalized dalam diri seseorang atau sekelompok orang!orang. 1asa cinta yang efisien seharusnya dimulai dari pihak penguasa2 dan, apabila ada suatu reaksi yang positif dari masyarakat yang dikuasai, maka sistem kekuasaan tersebut akan dapat berjalan dengan naik dan teratur. 3. Kepercayaan 3 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
Suatu kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua hubungan atau lebih yang bersifat asosiatif. 4. Pemujaan Suatu sistem kepercayaan mungkin masih dapat disangkal oleh orang!orang lain) akan tetapi di dalam sistem pemujaan, kekuasaan, mempunyai dasar pemujaan dari orang!orang lain. Akibatnya adalah bahwa segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak!tidaknya dianggap benar. Keempat unsur tersebut merupakan sarana yang biasanya dipergunakan oleh penguasa untuk dapat menjalankan kekuasaan yang ada ditangannya. Apabila seseorang hendak menjalankan kekuasaan, maka biasanya hal itu dilakukan secara langsung tanpa perantara. Keadaan semacam itu pada umumnya dapat dijumpai pada masyarakat! masyarakat yang kecil dan sederhana, di mana warga!warganya saling kenal!mengenal satu dengan lainnya dan dimana belum di kenal adanya diferensiasi. 5amun di dalam masyarakat yang sudah kompleks, hubungan anatara penguasa dan yang dikuasai, mungkin terpaksa dilaksanakan secara tidak langsung. "isalnya di 0ndonesia ini, tak akan mungkin residen setiap kali berhubungan langsung dengan rakyat 0ndonesia yang berjuta!juta dan yang tersebar tempat kediamannya. Apabila dilihat dalam masyarakat, maka kekuasaan di dalam pelaksanaannya, dijalankan melalui saluran!saluran yang tertentu. Saluran!saluran tersebut banyak sekali, akan tetapi hanya akan membatasi diri pada saluran!saluran sebagai berikut ) ! "aluran #iliter Apabila saluran ini yang digunakan, maka penguasa akan banyak mempergunakan paksaan (coercion serta kekuatan militer (militer $orce untuk melaksanakan kekuasaannya. ujuan utama adalah untuk menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat, sehingga mereka tunduk kepada kemauan penguasa atau sekelompok orang! orang yang dianggap sebagai penguasa. 6ntuk keperluan tersebut, maka sering kali dibentuk organisasi!organisasi atau pasukan!pasukan khusus yang bertindak sebagai dinas rahasia2 hal ini banyak dijumpai pada negara!negara totaliter seperti misalnya 0talia sebelum dan selama erang Dunia Kedua, pada waktu 7enito "ussolini berkuasa, %erman dibawah Adolf *ilter, So+iet 1usia dan seterusnya. %! "aluran &konomi 4 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
Dengan mempergunakan saluran!saluran di bidang ekonomi, penguasa berusaha untuk menguasaai kehidupan masyarakat, misalnya dengan jalan menguasai modal!modal yang besar, menguasai buruh dan selanjutnya. Dengan jalan menguasai ekonomi serta kehidupan rakyat tersebut, maka penguasa akan dapat melaksanakan peraturan! peraturannya dengan disertai saksi!saksi yang tertentu. '! "aluran Politik "elalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat peraturan!peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat. 8aranya adalah, antara lain, dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk mentaati peraturan!peraturan yang telah dibuat oleh badan!badan yang berwenang dan yang sah. (! "aluran Trasdisional Saluran tradisional ini biasanaya merupakan saluran yang paling disukai. Dengan cara menyesuaikan tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi yang dikenal di dalam sesuatu masyarakat, maka pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lebih lancar. 8aranya adalah anatara lain dengan jalan menguji tradisi pemegang kekuasaan, dengan tradisis yang dikenal di dalam masyarakat, yang sudah meresap di dalam jiwa masyarakat yang bersangkutan. Dengan cara yang demikian, maka diharapkan akan dapatnya ditemukan suatu titik peraturan antara tradisi!tardisi tersebut, sehingga pemerintah akan dapat berjalan dengan lancar yang berarti mencegah atau mengatasi reaksi negatif. )! "aluran *deologi enguasa!penguasa dalam masyarakat, biasanya mengemukakan serangkaian ajaran!ajaran atau doktrin!doktrin, yang bertujuan untuk menerangkan dan sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya. *al itu dilakukannya supaya kekuasaannya dapat menjelma menjadi wewenang. Setiap penguasa akan berusaha untuk dapat
menerangkan
ideologinya
tersebut
dengan
sebaik!baiknya
sehingga
institutionalized dan bahkan internalized dalam diri warga!warga masyarakat!masyarakat.
+! "aluransaluran lainnya Saluran lainnya di samping yang telah disebutkan di atas, dapat pula dipergunakan oleh penguasa, misalnya yang berupa alat!alat komunikasi massa seperti umpamanya surat kabar, film, brosur!brosur, teli+isi dan lain!lainnya. Kecuali daripada 9 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
itu
dapat pula dipergunakan
saluran!saluran
rekreasi misalnya yang biasanya
dipergunakan masyarakat untuk mengisi waktu!waktu senggangnya, seperti misalnya sandiwara rakyat. Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi alat!alat komunikasi massa, menyebabkan bahwa saluran pada akhir!akhir ini mendapatkan tempat yang penting sebagai saluran pelaksanaan ekuasaan yang dipegang oleh seorang penguasa. 7iasanya penguasa tidak hanya mempergunakan salah satu saluran sebagaimana di uraikan di atas, akan dipergunakan, tergantung daripada struktur masyarakat yang bersangkutan. "isalnya pada masyarakat yang tradisional, saluran tradisi akan lebih berhasil dalam meyakinkan masyarakat daripada misalnya saluran militer. Apabila ditelaah dimensi kekuasaan, maka ada kemungkinan sebagai berikut ) $. Kekuasaan yang sah dengan kekerasan -. Kekuasaan yang sah tanpa dengan kekerasan 3. Kekuasaan tidak sah dengan kekerasan 4. Kekuasaan tidak sah tanpa dengan kekerasan.
!.
"ara-!ara atau usa#a-usa#a mem$erta#ankan kekuasaan
Suatu kekuasaan yang telah dilaksanakan melalui saluran!saluran sebagaimana diterangkan di atas, memerlukan serangkaian cara!cara atau usaha!usaha untuk mempertahankannya. Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam masyarakat,
demi
stabilnya
masyarakat
tersebut,
akan
berusaha
untuk
mempertahankannya, cara!cara atau uasaha!usaha yang dapat dilakukannya adalah antara lain ) $. Dengan jalan menghilangkan segenap peraturan!peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa. -.
"engadakan sistem!sistem kepercayaan -belie$system yang akan dapat memperkokoh kedudukan penguasa atau golongannya, sistem!sistem kepercayaan tersebut meliputi agama ideologi dan seterusnya.
3. elaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik. 4. mengadakan konsolidasi secara hori:ontal dan secara +ertikal.
; | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n
ada penguasa biasanya mempunyai keahlian di bidang!bidang tertentu, misalnya bidang politik, ekonomi, militer dan seterusnya. Kekuasaan bersifat kumulatif, artinya bertumpuk atau berkumpul dalam suatu tangan penguasa atau sekelompok orang!orang, merupakan hal yang wajar dalam berbagai masyarakat. Apabila dalam salah satu bidang kehidupan terdapat orang kuat yang berkuasa, maka timbul suatu pusat kekuasaan ( power centre. penguasa mempunyai beberapa cara untuk memperkuat kedudukannya (yang khusus, yaitu antara lain ) $. Dengan menguasai bidang!bidang tertentu,*al ini pada umumnya dilakukan dengan cara!cara damai atau persuasi+e. -. Dengan jalan menguasai berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat dengan paksaan dan kekerasan.
.
%ebera$a bentuk $ela$isan kekuasaan
Kekuasaan bukanlah semata!mata berarti bahwa banyak orang tunduk di bawah seorang penguasa2 kekuasaan selalu berarti suatu sistem berlapis!lapisan yang bertingkat (hirarkis. "enurut "ac 0+er dapat dijumpai tiga pola umum dari sistem lapisan!lapisan kekuasaan, yaitu ) $. ipe pertama (tipe kata adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis!garis pemisahan yang tegas dan kaku. ipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang berkasta, di mana hampir tak terjadi gterak social yang +ertikal. aris!garis pemisah antara masing!masing lapisan hampir tak mungkin ditembus. -. ipe yang kedua (tipe oligarkis masih mempunyai garis!garis pemisah yang tegas, akan tetapi dasar pembedaan
kelas!kelas sosial ditentukan oleh
kebudaayaan masyarakat tersebut terutama dalam hal kesempatan yang diberikannya unutk memperoleh kekuasaan!kekuasaan yang tertentu. 7edanya dengan tipe yang pertama adalah, walaupun kedudukan para warga pada tipe kedua masih didasarkan pada kelahiran ascribed status, akan tetapi indi+idu tersebut masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Di setiap lapisan juga dapat dijumpai lapisan!lapisan yang lebih khusus lagi, sedangkan perbedaan antara satu lapisan dengan lapisan yang lainnya tidak begitu mencolok.
< | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n