KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Publik Dosen Pengampu : Dra. Sudati Nur Nur Sarifah MM.
Disusun Oleh : Kelompok 4 1. Nadia Handika Putri 2. Refa Oktafia Drie Utami 3. Melati Intan Kurnia 4. Paul Angga Pamungkas 5. Ilham Putratama 6. Farah Nur Haliza
(1610101038) () (1610101112) () () ()
Kelas K3 Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar 2018
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat. Sayangnya, kenyataannya asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi di dunia nyata. Sebagai akibatnya terjadilah kegagalan pasar di mana pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien. Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat . Dalam hal ini , mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal.Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kegagalan pasar ? 2. Apa faktor-faktor penyebab dari kegagalan pasar ? 3. Bagaimana campur tangan pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar ? 1.3 Tujuan : 1. Dapat memahami pengertian dari kegagalan pasar. 2. Dapat mengetahui Faktor-faktor Penyebab dari kegagalan pasar. 3. Dapat mengetahui bentukcCampur tangan pemerintah dalam mengatasi kegagalanpasar.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kegagalan Pasar Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi. Kegagalan pasar terjadi ketika pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Pemerintah berperan dalam menciptakan dan mempengaruhi kegagalan pasar. Kegagalan pasar juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien. 2.2 Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya Kegagalan Pasar 1. Adanya Barang Bersama (Common Goods) Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan (property rights) yang memberikan hak pemilikan kepada setiap individu atau suatu barang sehingga ia dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang tersebut. Pembuatan pagar, sistem hukum untuk memaksakan dilaksanakannya suatu kontrak pekerjaan merupakan pertanda diakuinya hak pemilikan oleh negara. Pertukaran pada dasarnya merupakan suatu tindakan untuk memindahkan hak pemilikan dari satu orang ke orang yang lainnya. Untuk beberapa jenis barang hak pemilikan tidak dapat diberikan kepada satu individu, melainkan diberikan kepada sekelompok masyarakat. Sebidang padang rumput milik desa dan sebagainya. Oleh karena manfaat dari barang-barang diatas tidak hanya dirasakan oleh satu individu saja, maka tidak seorang pun yang dapat menjual hak kepemilikannya. Dalam hal situasi seperti ini, maka Hum menyatakan akan timbul apa yang disebut dengan tragedi kebersamaan (tragedy of the coomons). Contohnya sebidang tanah gembala yang dimiliki oleh sekelompok orang yang dapat dimanfaatkan oleh anggota kelompok tersebut untuk menggembalakan ternaknya, akan tetapi tidak seorang pun secara individual dapat menjual hak kepemilikannya sehingga tidak ada pasar untuk tanah tersebut. Oleh karena setiap orang dapat menggembalakan ternaknya, maka setiap orang akan cenderung untuk menggunakan tanah tersebut secara berlebih-lebihan (over used) sehingga tanah tersebut akan menjadi tandus dengan cepat. 2. Adanya unsur ketidaksempurnaan Pasar Alokasi sumber-sumber ekonomi yang efisien tidak dapat diserahkan pada mekanisme pasar oleh karena adanya monopoli, atau adanya usaha yang mempunyai biaya marjinal yang selalu menuru , dan adanya usaha yang mempunyai biaya marginal nol. Mekanisme pasar dapat melakukan alokasi factor-faktor ekonomi secara efisien hanya pada pasar persaingan sempurna oleh karena hanya pada pasar persaingan sempurna terdapat kesamaan antar motivasi pengusaha dan tingkat produksi yang oleh
masyarakat dianggap efisien. Adapunfactor ketidak sempurnaan pasar antaralain Mobilitas, produksi yang terbatas, tingkat pendidikan masyarakat sangat rendah, kurangnya pengembangan teknologi, Kurangnya tenaga wirausaha 3. Barang Publik Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing untuk mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah. Namun begitu tersedia, akan sangat sulit mencegah orang-orang untuk mengkonsumsinya. Kegagalan pasar muncul apabila pasar gagal menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi banyak orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang publik. Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset teknologi baru yang tidak dapat dipatenkan. Begitu penemuan tersebut dipublikasikan, perusahaan lain dapat menirunya dan riset tadi tidak akan menguntungkan. Sehingga perusahaan tersebut cenderung untuk mengalokasikan sumber daya yang terlalu sedikit dalam menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.Jenis barang tersebut dinamakan barang publik murni yang mempunyai dua karakteristik utama yaitu, penggunaannya tidak bersaingan (non rivaly) dan tidak dapat diterapakan prinsip pengecualian (non excludability). Contoh lain adalah trotoar (yang tidak dipenuhi pedagang kaki lima). Trotoar bersifat non-rivalry, artinya bila seseorang berjalan di atasnya maka tidak akan merugikan atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di atasnya. Bersifat non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya dan kita tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya. Bersifat non-divisible artinya trotoar tersebut tidak dapat dibagi-bagi, setiap orang dapat menggunakan trotoar tersebut seutuhnya (kecuali bila trotoar itu digunakan secara ilegal oleh pedang kaki lima). Barang publik sering menimbulkan fenomena pendomplengan (free rider), yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membayar. Bila swasta yang menyediakan barang publik maka mereka dapat mengalami kerugian akibat free rider tersebut. Oleh karena itu biasanya barang publik disediakan oleh pemerintah. 4. Eksternalitas Masalah lain yang menyebabkan kegagalan pasar dalam mengalokasi faktor-faktor produksi secara efisien adalah adanya apa yang disebut dampak sampingan atau eksternalitas. Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mmpunyai pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak ada kompensasi yang dibayar oleh pihak yang menyebabkan atau kompensasi yang diterima oleh pihak yang terkena dampak tersebut. Jadi ada dua syarat terjadinya eksternalitas yaitu : 1) Adanya pengaruh dari suatu tindakan 2) Tidak adanya konpersasi yang dibayarkan atau diterima. Eksternalitas dapat timbul sebagai akibat tindakan konsumsi dan eksternalitas ini dapat bersifat positif atau negatif. Misalnya adil memainkan piano keras-keras dan didengarkan oleh tetangganya yang senang akan permainan piano, adil dikatakan menimbulkan eksternalitas positif karena adil saat bermain piano tidak bermaksud
untuk menyenangkan tetangganya itu tetapi tetangganya mendapat kenikmatan tanpa harus membayar suatu apapun kepada adil. Selain eksternalitas karena tindakan konsumsi diatas, eksternalitas juga timbul karena suatu aktivitvitas. Produksi.
4.
BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kegagalan pasar merupakan ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien. Penyebab terjadinya kegagalan pasar karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain adanya common goods, adanya unsur ketidaksempurnaan pasar, adanya barang public, adanya eksternalitas, adanya pasar tidak penuh(incomplete market) dan adanya kegagalan informasi. Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan dengan tujuan menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindaasan dapat dihindarkan, menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembanagan yang teratur dan stabil, mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-persahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan, menyediakan “barang bersama” yaitu barang seperti jalan raya, polisi dan tentara, ang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan social masyarakat, dan mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. Namun pemerintah juga memiliki fungsi pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dan peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yang paling utama ada 4 peran antara lain peran alokasi sumber daya, peran regulator, peran kesejahteraan sosial, dan peran mengelola ekonomi makro.