berbagai macam kegagalan gtc, cara penangananFull description
KEGAGALAN JEMBATANFull description
Full description
KEGAGALAN JEMBATAN
Dalam makalah ini, diuraikan beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kegagalan pondasi pada bangunan.Full description
Full description
pondasiDeskripsi lengkap
yooDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
IPSRSDeskripsi lengkap
IPSRS
Deskripsi lengkap
Kegagalan Pasar Dan Campur Tangan PemerintahDeskripsi lengkap
perkerasan lenturFull description
Bangunan Gedung
P. 5 Materi UAS
Perub h n kondisi ekonomi secara makro dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi di luar tetapi juga disebabkan perusahaan, pengelolaan perusahaan yang kurang baik
Beberapa
faktor penyebab perusahaan: faktor ekonomi, manajemen dan bencana alam
kegagalan kesalahan
Perusahaan yang mengalami kegagalan dalam operasinya akan berdampak pada kesulitan keuangan perusahaan
Apabila
prospek perusahaaan kurang baik, maka perusahaan dapat dilikuidasi, namun jika masih cukup baik, demi kepentingan pemegang saham, kreditur dan masyarakat perusahaan dapat d i reorganisasi.
Dapat dilakukan melalui kesepakatan antara pihak kreditur dan debitur Alternatif
penyelesaian :
b.
Extensions (perpanjangan) Composition
c.
Liquidation by voluntary agreement
a.
Extensions Pihak kreditur sepakat dengan pihak debitur untuk memperpanjang jangka waktu jatuh tempo kredit yang telah diberikan. Dengan demikian pihak debitur memiliki kesempatan untuk memanfaatkan dana yang mestinya dipakai untuk melunasi utang guna membiayai kegiatan operasi perusahaan
Composition Kreditur bersedia menerima pembayaran sebagian tagihannya, dan merelakan sebagian yang lainnya tidak terbayar, atau jika kreditur bersedia untuk merubah utang menjadi penyertaan modal. Hal ini akan meringankan perusahaan dari kewajiban membayar bnga dan pokok pinjaman
Liquidation by voluntary agreement Para kreditur secara bersama memutuskan meminta secara likuidasi perusahaan informal. Keuntungan yang bisa diperoleh, yaitu waktu penyelesaian likuidasi lebih cepat, biaya yang dikeluarkan lebih murah, nilai aset perusahaan yang dilikuidas masih tinggi
2.
Penyelesaian Lewat Pengadilan (settlements involving letigation) Apabila
pihak kreditur dan debitur tidak mencapai kesepakatan untuk penyelesaian secara sukarela, langkah selanjutnya adalah penyelesaian secara hukum.
Likuidasi Dilakukan kondisi keuangan apabila perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Keputusan pailit atau bangkrut ditetapkan oleh pengadilan niaga. Penjualan aset perusahaan yag sudah bangkrut dilakukan dengan cara lelang dan hasilnya dibagikan kepada kreditur setelah dikurangi biaya-biaya kepailitan. Pembagian hasil likuidasi kepada kreditur dilakukan berdasarkan % tertentu secara pro rata
Neraca PT. ABC (Rp. 000) Aktiva
Aktiva
Lancar
Tetap
Total Aktiva
Rp. 25 juta
Utang dagang Utang gaji Utang bank Total Utang Lancar
Rp. 10 juta Rp. 5 juta Rp. 30 juta Rp. 45 juta
Rp. 70 juta
Hipotek Obligasi Saham Biasa Laba/Rugi
Rp. 20 juta Rp. 20 juta Rp. 40 juta Rp.(30) juta
Rp. 95 juta
Total Pasiva
Rp. 95 juta
Penjualan aktiva lancar Rp. 20 juta dan penjualan aktiva tetap Rp. 50 juta. Biaya administrasi untuk penjualan aktiva Rp. 5 juta. isalkan hipotek tersebut dijamin dengan suatu aktiva tetap yang hasil penjualannya adalah Rp. 15 juta, maka hasil penjualan yang tersedia untuk para kreditur adalah«.
Hasil Penjualan aktiva
Rp. 70 juta
Dikurangi: -
Biaya
-
Likuidasi
Rp.
5
juta
Utang gaji
Rp.
5
juta
Utang hipotek
Rp.
15
juta Rp.
Juml. Yang tersedia untuk kreditur
-
Utang dagang
Rp.
-
Utang bank
Rp. 30 juta
-
Utang hipotek
Rp.
-
Obligasi
Rp. 20 juta
Total
Rp. 65 juta
-
5
juta
Rp. 45 juta
Juml. Utang yang belum terbayar 10
25
juta
juta
Pembayaran utang atas dasar prorata, berarti jumlah yang tersedia untuk kreditur Rp. 45 juta dibagi untuk utang sebesar Rp. 65 juta atau setiap tagihan 100% hanya dibayarkan 45/65 = 69,23% Pembayaran adalah:
untuk
masing-masing
-
Utang dagang
Rp. 6.923.000
-
Utang bank
Rp.
-
Hipotek Obligasi
Rp. 3.461.500 Rp. 13.846.000
-
20.769.000
utang
Reorganisasi Keuangan Yaitu penyusunan kembali struktur modal perusahaan, sehingga struktur modal yang baru dianggap cukup layak bagi operasi perusahaan di masa yang akan datang. Prosedur Reorganisasi a.
b. c.
enentukan reorganisasi
nilai
perusahaan
setelah
di
enentukan struktur modal yang baru enentukan nilai surat berharga lama untuk diganti dengan surat berharga baru
Menentukan
nilai perusahaan
Dengan jalan mengkapitalisasi keuntungan di masa yang akan datang dengan tingkat kapitalisasi tertentu Menyusun
kembali struktur modal Dilakukan dengan mengurangi beban tetap perusahaan, melalui: - Mengubah