PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai
penghitungan
gaji
atau
upah
kerja karyawan, namun
pihak
perusahaan
belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semenamena oleh
pihak
perusahaan.
Para
karyawan mengambil
tindakan
yaitu
dengan
mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan
manapun
pasti
pernah mengalami permasalahan internal.
Mulai
dari
tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang
besar.
Yang
relatif
kecil
seperti
masalah adu
mulut
tentang
pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara
kasat
mata
kita
bisa
ikuti berita
sehari-hari
di
berbagai
media.
Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan harus benar-benar dipahami
management
inti dari
perusahaan,
untuk
meminimalisir
dampak yang
timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system
yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya,
dengan
membuat papan
pengumungan
atau
pengumuman melalui
loudspeaker. 2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua du a arah dan d an intens akan mengurangi masalah di lapangan. 3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan men ingkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
Contoh Kasus Komunikasi BisnisKonflik buruh dengan PT Megariamas Sentosa Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas Sentosa, Selasa (23/9) siang ‘menyerbu’ Kantor ‘menyerbu’ Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka menuntutpemerintah mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan merekakarena mangkir memberikan tunjangan hari raya (THR).Ratusan buruh PT Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36 Q, Pluit,Penjaringan, Jakut, datang sekitar pukuk 12.00 WIB. Sebelum ditemui Kasudin Nakertrans Jakut,mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam poster yang mengecam usaha perusahaanmenahan THR mereka. Padahal THR merupakan kewajiban perusahaan sesuai denganketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1994 tentang THR. “Kami menuntut “Kami menuntut hak kami untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Dan jangan jangan dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan THR, karenasetahu kami perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan sebaliknya. Jadi kami minta pihak Sudin Nakertrans Jakut bisa memfasilitasi kami,” jelas kami,” jelas Abidin, koordinator unjuk rasa ketika berorasi di tengah-tengah rekannya yang didominasi kaum perempuan itu, Selasa (23/9)di depan kantor Sudin Nakertrans Jakut. Sekedar diketahui ratusan buruh perusahaan garmendengan memproduksi pakaian dalam merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, dan Young Heartuntuk ekspor itu telah berdiri sejak 1989 ini mempekerjakan sekitar 800 karyawan yangmayoritas perempuan.Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenangwenang pada karyawan.Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal.Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan HubunganIndustrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepadapekerjanya.Mengetahui hal tersebut, ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantorSudin Nakertrans Jakut. Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin NakertransJakut, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya perwakilan buruh diterimaoleh Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang rapat kantornya. Dalam peryataannya didepan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan menampung aspirasi para pengunjuk rasadan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. "Pasti kami akan bantu, dan kami siapuntuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Sahut.
Selain itu, Sahut juga akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena itu sudah kewajiban. “Kalau memang “Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib melaporkan ke pemerint ah dengan bukti konkret,” kata konkret,” kata Saut Tambunan kepada beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi.Sesuai peraturan, karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak menerimaTHR. Sementara bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di atas tiga bulan, THR-nya akan diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar 3/12X1 bulan gaji. Karyawanyang baru bekerja di bawah tiga bulan bisa daja dapat tergantung dari kebijakan perusahaan.Sahut menambahkan, sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang didemo karena mangkir membayar THR. “Sesuai dengan “Sesuai dengan peraturan H
-7 seluruh perusahaan sudah harusmembayar THR kepada karyawannya. Karena itu, kami upayakan memfasilitasi. Untuk kasuskaryawan PT Megariamas Sentosa memang sedang ada sedikit permasalahan sehinggamanajemen sengaja menahan THR mereka. Namun, sebenarnya itu tidak boleh dan besok kamiupayakan memfasilitasi ke manajemen perusahaan.Lebih lanjut dikatakannya, untuk kawasan Jakarta Utara tercatat ada sekitar 3000 badanusaha atau perusahaan di sektor formal. Untuk melakukan monitoring, pihaknya menugaskan15 personel pengawas dan 10 personel mediator untuk menangani berbagai kasus sepertikecelakaan kerja, pemutusan hubungan kerja, tuntutan upah maupun upah normatif dan THR. “Kami “Kami masih
kekurangan
personel,
idealnya
ada
150
personel
pengawas
dan
100
personelmediator,” tandas personelmediator,” tandas Saut Tambunan.
Tanggapan Kasus
Dalam kasus ini, kita tidak dapat menyalahkan atau menuntut kedua belah pihak untukmemberikan apa yang pihak lain inginkan. Baik buruh maupun perusahaan mengalami kerugiankarena konflik ini. Pihak buruh tidak salah, karena memang menuntut haknya. Dan pihakperusahaan juga pasti memiliki alasan yang kuat untuk tidak memberikan uang Tunjangan HariRaya (THR). Mungkin menurut para buruh perusahaan memiliki keuntungan yang besar namunbisa jadi ada masalah internal dalam manajemen yang sedang terjadi dan hal tersebut menjadirahasia orang-orang di manajemen atas.
Konflik Buruh Dengan PT Megariamas terjadi akibat kurangnya komunikasi internal yangbaik antara perusahaan dan buruh. Komunikasidalam menjalankan suatu bisnis adalah hal yangsangat penting demi menjaga kelangsungan bisnis yang dijalani, mengapa ? Komunikasi adalahkunci yang dapat membangun tim yang kuat dan mendorong bisnis terhadap kinerja yang lebihbaik.
Konflik ini membuat terjadinya ketegangan diametris hubungan atasan dengan bawahanyang bawahan yang menjadi bentuk akibat penyimpangan etika bisnis internal perusahaan. Hal ini terjadimungkin karena ketimpangan dalam proses penilaian kinerja, standar penilaian, dan perbedaanpersepsi atasan-bawahan tentang hasil penilaian kinerja.
Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal daneksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi(perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai danprinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll.Komunikasi eksternal termasuk merek, merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas,hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semuahal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create businessvalue). Karena Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kitatidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukankomunikasi. Saran dari Permasalahan
Seharusnya perusahaan lebih menjalin komunikasi yang baik pada buruh dan buruh jugaharus mencari tahu lebih pasti alasan mengapa perusahaan tidak memberikan Tunjangan HariRaya (THR). Perwakilan dari buruh dan manajemen harus berkomunikasi untuk membahastentang hak dan kepentingan masing-masing demi menghindarkan konflik yang membuatkedua belah pihak saling dirugikan. Dengan menghilangkan rasa takut dan menanamkankepercayaan buruh melalui komunikasi langsung dan teratur, banyak kesalahpahaman danmiskomunikasi yang akan dapat diselesaikan secara damai. Hal ini membuat lebih mudah bagiperusahaan untuk meminimalkan sengketa yang tidak perlu dan membebaskan pikiran paraburuh untuk lebih fokus pada tugas.
Jika komunikasi telah berlangsung dengan baik antaraburuh dan perusahaan, maka antara perusahaan dan dan buruh akan terjalin keterikatanseperti simbiosis mutualisme
Pekerja Menuntut Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah komunikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar dipahami manejemen inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul.
Contoh Kasus: Kru British Airways Mogok 3 Hari, 1.100 Penerbangan Akan Dibatalkan
London – London – Maskapai Maskapai penerbangan Inggris, British Airways (BA) dilanda aksi mogok kerja para krunya. Ribuan kru kabin BA hari ini memulai aksi mogok yang akan berlangsung tiga hari. Mogok tersebut dilakukan untuk memprotes rencana pengurangan ongkos operasional BA yang akan berdampak pada gaji pekerja. Sebelumnya BA berencana menghemat belanja sebanyak 62,5 juta poundsterling untuk mengatasi dampak negatif yang muncul karena menurunnya penumpang, fluktuasi harga bahan bakar dan persaingan dengan maskapai lainnya. Lebih dari 1.000 penerbangan BA akan mengalami pembatalan selama tiga hari pemogokan tersebut. Mogok kerja ini dilakukan setelah negosiasi antara pimpinan serikat dagang terbesar Inggris, Unite, Tony Woodley dengan kepala eksekutif BA Willie Walsh menemui jalan buntu. “Dengan kekecewaan besar saya harus katakan b ahwa semua negosiasi telah gagal,” kata Woodley kepada wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, S abtu (20/3/2010). “Perusahaan ini (BA) tidak ingin bernegosiasi, perusahaan ini hanya ingin berperang dengan anggota-anggota anggota-anggota saya,” imbuh Woodley. Total 1.100 penerbangan BA dari sekitar 1.950 penerbangan yang dijadwalkan selama aksi mogok ini akan dibatalkan. BA bertekad untuk tetap menerbangkan setidaknya 60 persen penumpang dengan mengandalkan para staf yang tidak ikut mogok. BA BA juga akan akan menggunakan 22 pesawat dengan pilot dan kru dari delapan maskapai Eropa lainnya. (sumber: detik.com)
Penjelasan Kasus: Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan dalam masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan sistem yang terstruktur. Karena jika masalah masalah komunikasi antara atasan atasan dan bawahan terjadi kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. Dari kasus tersebut, dapat dilakukan beberapa hal untuk mengurangi masalah komunikasi dalam berbisnis, diantaranya: Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumuman atau pengumuman melalui loudspeaker. Membuat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis. Misalnya, dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi melalui rapat rutin akan mengurangi masalah di lapangan.
Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi. Jika masalah komunikasi dapat di antisipasi dengan cara seperti diatas maka akan berkurangnya kekeliruan dalam berkomunikasi dan dapat menjalankan suatu kegiatan dengan baik.
Contoh Kasus Komunikasi Bisnis Di Indonesia [Kasus CRM di Perusahaan CPG Nasional] Pada puncak masa booming teknologi diawal 1999 seorang pimpinan (yang kebetulan juga pemilik) dari perusahaan barang konsumen nasional diundang mengikuti seminar tentang penggunaan terknologi informasi untuk industry Consumer Products (CPG) di Amerika A merika Serikat. Dari sekian banyak aplikasi TI yang diamati, beliau sangat tertarik pada aolikasi CRM (Customer Relationship Management) yang diharapkan bias membuka pasar untuk berbagai produk yang dihasilkan perusahaannya lebh cepat dan dalam volume yang jauh lebih besar. Sesampainya di tanah air semua direksi diundang rapat dan kahirnya diberikan tugas pada GM (general Manager) IT/EDP dengan support dari direktur keuangan untuk menjalankan proyek CRM secepat mungkin. Sebagai pimpinan proyek GM IT/EDP yang ditugasi langsung mengeluarkan RFP (Request For Proposal) serta mengundang beberapa vendor terkemuka dibidang CRM, kemudian dilakukan proses tender dan diputuskan pemenang dengan anggaran sekitar 2,5 juta dollar. Delapan bulan setelah proyek secara resmi dimulai terjadi perdebatan antara tim proyek dengan bagian pemasaran dimana direktur pemasaran menginginkan adanya solusi data mining untuk keperluan analisa otensi para pelanggan dimana satu perusahaan jasa TI disarankan untuk segera memulai proyek baru ini. Dalam jadwal proyek CRM meman g ada bagian yang verver hubungan dengan kemampuan analisa pelanggan dalam salah satu modul yang direncanakan akan diimplementasikan dalam waktu dekat. Namun bagian pemasaran merasa bahwa kebutuhan data mining mereka sangat mendesak, lagipula nilai investasinya juga tidak besar. Akhirnya diputuskan oleh dewan direksi untuk keduanya jalan pararel. Pada permualaan tahun 2002 hampir seluruh bagian proyek CRM sudah selesai dan pebayaran terakhir harus segera dilaksanakan, namun banyak keluhan yang disampaikan oleh pimpinan perusahaan. Bahkan direktur keuangan yang langsung membawahi GM TI/EDP juga kurang puas dengan apa yang bisa dicapai dengan aplikasi CRM yang konon katanya salah satu yang terbaik di dunia ini. Dalam satu kesempatan diskusi pimpinan proyek CRM ini mengemukakan bahwa pada awal proyek bagian marketing kurang mau terlibat, jadi banyak stategi yang diasumsikan yang akhirya ternyata kurang teat diterapkan. Apalagi dengan adanya beberapa proyek berbau TI yang dilakukan oleh bagian marketing ternyata justru menjadi duplikasi dari modul CRM yang diimplementasikan, sehingga akibatnya modul CRM-nya tidak dipakai, dan secara keseluruhan banyak data yang tidak terintegrasi dengan baik.
[Tanggapan] Terlihat dalam kasus ini bahwa secara formal tidak dibentuk organisasi proyek yang transparan dari awal. Direktur marketing tidak duduk sebagai sponsor proyek padahal bagiannyalah yang paling berkaitan langsung dengan urusan pelanggan (customer relation). Tujuan proyek pun terlalu abstrak tanpa dukungan detil deliverables yang harus dihasilkan’ seringkali memang perusahaan/organisasi cenderung cenderun g kurang menekankan perencanaan yang baik sehingga akhirnya akhirn ya resources yang ada malah dibuang dengan percuma.
[Saran] Organisasi proyek harus dibentuk secara transparan.
Kasus Komunikasi Mie Samyang PT. Korinus yang berdomisli di Marunda-Bekasi, menjadi satu satunya importir mie instan asal Korea Selatan yaitu Mie Samyang. Mie Samyang mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak pertengahan tahun 2015 lalu, dimana tengah maraknya penggemar dunia hiburan K-POP dikalangan anak muda ternyata berdampak positif juga untuk dunia industri Korea yang ada di Indonesia, maka dengan itu PT.Korinus mulai mengimpor langsung Mie Samyang dari Korea Selatan. Kepopuleran Mie Samyang ini selain disebabkan karena Korean Wave yang tengah melanda Indonesia, juga disebabkan adanya tantangan unik di media sosial untuk menyantap mi ini, Samyang Noodle Challange, selain itu lidah Indonesia yang menggemari aneka makanan pedas juga mendukung trend Mie samyang, Mie Samyang ini digemari oleh masyarakat Indonesia bukan hanya pada kalangan penggemar K-POP saja tetapi juga masyarakat biasa karena rasanya yang berbeda dengan mie instan lain yang sudah ada di Indonesia, rasanya yan g pedas pas untuk selera masyarakat Indonesia, inilah yang semakin dikedepankan oleh PT. Korinus untuk mempertahankan produknya. Minat yang tinggi pada mie Samyang ini dibuktikan lewat angka penjualan yang fantastis. Dimana pada tahun 2015 Mie Samyang berhasil terjual sebanyak 1.008.495 box, dan pada tahun 2016 Mie Samyang mengalami peningkatan sebesar 30% menjadi 3.361.650 box (sumber: tribunnews.co.id). Namun Ke Halalan Mie Samyang ini masih diragukan oleh beberapa kalangan masyarakat di Indonesia, karena belum tercantumnya label halal MUI di dalam kemasan Mie Samyang tersebut. Maka dengan ini saya akan membahas mengenai kasus ini.
Penjelasan kasus :
Di media sosial beredar isu terkait mie instan bersertifikat halal yang dicurigai mengandung babi. LPPOM MUI pun berikan klarifikasinya. Pada awal Juni lalu sempat muncul informasi simpang siur bahwa ada merek mie instan mengandung babi. Termasuk mie Samyang asal Korea Selatan yang memang belum punya sertifikasi halal. Disebutkan juga mie yang sudah halal seperti Indomie dan Mie Sedap diduga mengandung minyak babi. Berdasarkan sidak yang dilakukan MUI di sebuah mini market. Meski begitu LPPOM MUI membantah adanya inspeksi mendadak tersebut. Agar tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat dan melindungi produk halal, LPPOM MUI memberikan penjelasan seperti rilis yang diterima Detikfood (24/01) berikut ini. 1. Berita dan informasi adanya inspeksi mendadak terhadap produk mie instant di sejumlah supermarket, disertai foto Ketua Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bapak Dr. KH. Ma'ruf Amin adalah TIDAK BENAR (HOAX). MUI maupun LPPOM MUI tidak pernah melakukan sidak seperti yang disebut dalam berita dan disebarkan secara berantai oleh pihak-pihak tertentu. 2. Dalam melakukan sidak atau pemeriksaan ulang terhadap produk bersertifikat halal, LPPOM MUI telah memiliki kaidah dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sangat jelas, dimana jika terdapat indikasi awal adanya penyimpangan terhadap Sistem Jaminan Halal (SJH) pada produk yang telah memiliki sertifikat halal h alal MUI, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan benar tidaknya indikasi tersebut. 3. Berkaitan dengan hal tersebut, LPPOM MUI memastikan bahwa produk mie instant yang telah bersertifikat halal yang disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut, (yaitu Indomie dan Mie Sedap) tetap terjamin kehalalannya. Sedangkan mie instant merek Samyang, yang juga disebut dalam pemberitaan, sampai saat ini belum memiliki sertifikat halal MUI. 4. Kepada konsumen dan masyarakat luas pada umumnya, LPPOM MUI mengimbau agar tidak mudah percaya dan tidak ikut menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya demi menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat. 5. Informasi mengenai produk halal MUI dapat diperoleh melalui website resmi LPPOM MUI, www.halalmui.org, layanan pesan singkat (SMS) ke 98555 (XL Axiata, Indosat dan Telkomsel), serta melalui scan barcode khusus untuk restoran bersertifikat halal MUI.
Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) menyatakan mi instan Samyang asal Korea mengandung DNA spesifik babi. Ternyata ada dua importir mi bernama Samyang yang beredar di Indonesia. Yang disebut oleh BPOM adalah dari (importir) PT. Koin Bumi, berbeda dengan Mie Samyang yang diimpor oleh PT.Korinus. Samyang yang diimpor oleh PT.korinus sudah tersertifikasi Korean Halal Food dan tidak mengandung bahan tersebut (DNA spesifik babi). Jenis Samyang yang ditarik edar oleh BPOM adalah tipe Samyang U-Don dan Samyang Kimchi. PT Korinus hanya mengimpor dan mendistribusi ke retail dengan tipe Samyang Hot Chicken Ramen dan Samyang Cheese, jadi dapat di tegaskan selain dua produk itu bukan dari PT.Korinus.
Sebelumnya, BPOM mengeluarkan edaran terkait empat tipe mi Korea mengandung unsur babi, yakni Samyang U-dong, Nongsim Ramyun Black, Samyang Kimchi, dan Ottgei Ramen. Lewat edaran tersebut, BPOM meminta agar importir dari perusahaan terkait segera menarik produk tersebut. Namun karena dengan adanya isu tersebut Mie Samyang yang di impor oleh PT.Korinus juga mendapatkan imbasnya, karena banyak masyarakat yang menilai itu sama saja, Pada Bulan Juni hingga September penjualan Mie Samyang menurun drastis bahkan banyak Minimarket, Pasar Swalayan dan retail yang menarik dan mengembalikan barangnya kepada PT.Korinus, sehingga PT.Korinus pun sempat mengalami kendala dalam pembayaran ke pe rusahaan Mie Samyang yang ada di Korea. Dengan situasi ini, PT.Korinus dengan cepat untuk menyelesaikan kesalah pahaman ini, PT.Korinus segera meminta agar MUI dapat segera memproses sertifikat Halal tersebut, dan sebelumnya PT.Korinus dan MUI mengecek apakah seluruh bahan pembuat produk halal atau tidak. Rangkaian selanjutnya ialah pengecekan bahan produk di laboratorium hingga produk disidangkan di fatwa MUI. juga mengadakan audit a udit dan tes lab apakah apak ah Mie Samyang benar mengandung Minyak Babi atau tidak, dan hasilnya adalah bahwa Mie Samyang yang diimpor oleh PT.Korinus aman dari minyak babi dan dapat dipastikan Halal untuk di konsumsi. Sebelumnya Mie Sam yang yang diimpor oleh PT.Korinus sudah terdaftar di BPOM Dengan nomor BPOM dengan no ML 331510033167 (Hot Chiken Ramen 70gr,105gr dan 140 gr) dan no ML 231510055167 (Hot Chiken Ramen Cheese 140 gr). Dan kini Mie Samyang yang di impor oleh PT.Korinus sudah mendapat Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah melakukan pengujian dan pembahasan, menetapkan bahwa produk pangan Samyang Foods CO LTD halal menurut syariat Islam, dalam SERTIFIKAT HALAL NO 00090084950917. Dengan telah keluarnya Sertifikat Halal tersebut PT.Korinus pun mengklarifikasi hal tersebut pengajuan sertifikasi sertifikasi halal oleh PT Korinus Korinus sudah tepat karena pangsa pasar di Indonesia Indonesia mayoritas penduduk muslim yang memerlukan kepastian kehalalan produk. Ini kan mententramkan masyarakat, konsumen khususnya konsumen muslim di Indonesia. Jadi PT. Korinus demikian patut diapresiasi, diapresiasi, semakin jelas siapa produsennya dan tidak mengandung bahan yang diharamkan.