KASUS DILEMA ETIK
Suatu malam yang sepi, tiba-tiba terjadi kegaduhan di sebuah Rumah Sakit, rupanya mobil ambulans telah membawa “oleh-oleh” yaitu seorang pasien yang terluka parah setelah mengalami perampokan saat berkendara, pasien diduga mengalami pendarahan di otak dan harus sesegera mungkin di operasi, bila tidak segera di operasi, pasien akan meninggal, dan bila di operasi pasien bisa saja kembali ke keadaan normalnya namun untuk memulai operasi tentu saja di perlukan izin pasien ataupun keluarganya, namun sayangnya pasien tidak lagi sadar dan tidak ditemani oleh keluarga ataupun temannya, identitas pasien pun tak diketahui karena pasien juga telah telah kehila kehilanga ngan n dompet dompetnya nya saat saat diramp dirampok, ok, sebaga sebagaii seoran seorang g dokter dokter yang yang bertug bertugas as untuk untuk menyelamatkan nyawa pasien sesaat menjadi dilema, dia harus sesegera mungkin mengoperasi pasien, namun tanpa persetujuan pasien ataupun keluarganya tentu tidak boleh dilaksanakan operasi, karena jika terjadi apa-apa, dokter tersebut harus menerima segala konsekuensinya, namun demi menyelamatkan pasien, akhirnya dokter tersebut pun mengoperasi pasien tersebut. Pertanyaan : - Rumuskan beberapa dilema etik pada kasus ini - Bagaimana anda melihat dilema etik sentral pada kasus ini, dimana pada satu pihak anda sebagai dokter dan dilain pihak anda sebagai keluarga. - Dari dilema etik yang ada, cobalah anda analisis berdasarkan Kaidah Dasar Bioetik, Etika Klinik Jonsen Siegler. (gunakan tabel k riteria KDB & pertanyaan etik klinik Jonsen S) - Jelaskan Isu lain (jika ada isu Hukum & HAM) yang relevan dengan kasus ini dan bagaimana jika kita melihatnya dalam perspektif Agama.
Jawaban :
- Rumuskan beberapa dilema etik pada kasus ini 1. Dokter merasa bertanggung jawab atas keselamatan pasien 2. Dokter ingin menyelamatkan namun tidak mendapat persetujuan pasien ataupun keluarganya 3. Dokter dilema antara mengoperasi pasien atau tidak
- Bagaimana anda melihat dilema etik sentral pada kasus ini, dimana pada satu pihak anda sebagai dokter dan dilain pihak anda sebagai keluarga. Sebagai seorang dokter, tanggung jawab kita memang diharuskan untuk menyelamatkan pasien, semaksimal mungkin kita berusaha, bila saya berada pada posisi dokter saat itu, saya tetap akan melakukan usaha maksimal dengan melakukan operasi, dari sudut pandang keluarga saya tidak bisa menjelaskannya lebih lanjut karena dalam scenario di ataspasien tidak datang dengan keluarganya.
- Dari dilema etik yang ada, cobalah anda analisis berdasarkan Kaidah Dasar Bioetik, Etika Klinik Jonsen Siegler. (gunakan tabel k riteria KDB & pertanyaan etik klinik Jonsen S).
BENEFICIENCE
Kriteria 1) Mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain.
Ada Ada
2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.
Ada
3) Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh Menguntungkan dokter. 4) Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.
Tidak ada
Tidak ada
ada
5) Paternalisme bertanggung jawab/berkasih saying 6) Manjamin kehidupan- baik- minimal manusia
Tidak ada
7) Pembatasan goal-based . Kebahagiaan/preferensi pasien.
Tidak ada
8) Maksimalisasi pemuasan 9) Minimalisasi akibat buruk.
Tidak ada Ada
10) Kewajiban menolong pasien gawat – darurat.
Ada
11) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.
Tidak ada
12) Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.
Tidak ada
13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan.
Tidak ada
14) Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
Tidak ada
15) Memberikan obat berkhasiat namun murah.
Tidak ada
16) Menerapkan Golden Rule Principle.
ada
NONMALEFICIENCE
Kriteria
Ada
1) Menolong pasien emergensi.
ada
2) Kondisi untuk menggambarkan criteria ini adalah : pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan kedokteran teresebut terbukti efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya mengalami risiko minimal.
ada
3) Mengobati pasien yang luka.
Ada
Tidak ada
4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia).
Tidak ada
5) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien.
Tidak ada
6) Tidak memandang pasien hanya sebagai objek.
Tidak ada
7) Mengobati secara tidak proporsional.
Tidak ada
8) Tidak mencegah pasien dari bahaya.
Tidak ada
9) Menghindari misrepresentasi dari pasien.
ada
10) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian.
Tidak ada
11) Tidak memberikan semangat hidup.
Tidak ada
12) Tidak melindungi pasien dari serangan.
Tidak ada
13) Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/kerumah sakitan yang merugikan pihak pasien dan Keluarganya.
ada
AUONOMY
Kriteria
Ada
Tidak ada
1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien.
Tidak ada
2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif).
Tidak ada
3) Berterus terang.
Tidak ada
4) Menghargai privasi pasien.
Tidak ada
5) Menjaga rahasia pesien.
Tidak ada
6) Menghargai rasionalitas pasien.
Tidak ada
7) Melaksanakan Informed consent .
Tidak ada
8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten megambil keputusan sendiri.
Tidak ada
9) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien.
Tidak ada
10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri.
Tidak ada
11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
Tidak ada
12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
Tidak ada
13) Menjaga hubungan (kontrak). Bioetika, Humaniora Kesehatan & HAM
Tidak ada
JUSTICE
Kriteria
Ada
Tidak ada
1) Memberlakukan segala sesuatu secara universal.
Tidak ada
2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan.
Tidak ada
3) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama.
Tidak ada
4) Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability, and quality).
Tidak ada
5) Menghargai hak 6okum pasien.
Tidak ada
6) Manghargai hak orang lain.
Tidak ada
7) Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan).
Ada
8) Tidak melakukan penyalahgunaan.
Ada