BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Nilai-nilai, keyakinan dan filosofi individu memainkan peranan penting pada pengambilan keputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin perawat. Peran perawat ditantang ketika harus berhadapan dengan masalah dilema etik, untuk memutuskan mana yang benar dan salah; apa yang dilakukannya jika tak ada jawaban benar atau salah; dan apa yang dilakukan jika semua solusi tampak salah. Dilema Dilema etik dapat dapat bersifa bersifatt person personal al ataupun ataupun profesi profesiona onal. l. Dilema Dilema sulit sulit dipecah dipecahkan kan bila bila memerlu memerlukan kan pemilih pemilihan an keputu keputusan san tepat tepat dianta diantara ra dua atau lebih lebih prinsi prinsip p etis. etis. Penetap Penetapan an keputu keputusan san terhad terhadap ap satu piliha pilihan, n, dan harus harus membua membuang ng yang yang lain lain menjad menjadii sulit sulit karena karena keduan keduanya ya sama-sa sama-sama ma memili memiliki ki kebaikan dan keburukan apalagi jika tak satupun keputusan keputusan memenuhi semua kriteri kriteria. a. erhad erhadapa apan n dengan dengan dilema dilema etis bertam bertambah bah pelik pelik dengan dengan adany adanyaa dampak dampak emos emosio iona nall sepe seperti rti rasa rasa marah marah,, frus frustr trasi asi,, dan dan taku takutt saat saat pros proses es pengambilan keputusan rasional. Pada pasien dengan kasus-kasus terminal sering ditemui dilema etik, misalnya kematian batang otak, penyakit terminal misalnya gagal ginjal. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai dilema etik pada kasus pasien dengan gagal ginjal terimnal terimnal yang yang menuntut menuntut haknya haknya untuk untuk dilakukan dilakukan transplantasi transplantasi ginjal. ginjal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Masalah/ Dilema Etik Dilema etik adalah realitas sehari-hari dalam praktek praktek keperawatan. keperawatan. Dilema etik selalu ada bersam bersamaa dengan dengan manusia manusia termasuk termasuk perawat, perawat, tetapi tetapi sifat sifat alami alami mereka dalam seting keperawatan kesehatan dapat berubah secara radikal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi !"roskar, #$%&'. (ebu (ebuah ah dilem dilemaa dapa dapatt dide didefen fenis isik ikan an seba sebaga gaii suat suatu u masal masalah ah suli sulitt yang yang kelihatannya tidak dapat diatasi yang melibatkan pilihan yang sama-sama tidak memu memuas aska kan, n,
yang yang
seri sering ng
terj terjad adii
dala dalam m
prak prakti tik k
kepe kepera rawa wata tan n
!"ro !"rosk skar ar,,
)iaschencko, dan Drought, #$$*'. Dilema etik adalah situasi ketika seseorang dipaksa untuk memilih satu dari dua pilihan yang sama-sama tidak memuaskan !+an dan "hn, &&&'. Dilema etik adalah situasi yang melibatkan tuntutan konflik moral dan akan memunculkan pertanyaan seperti apa yang seharusnya dilakukan/ keputusan apa atau tindakan apa yang berbahaya dan yang memberikan manfaat/ !0asells dan 1edmen, #$$%'. 2enurut 0anadian Nurse "ssociation !&&' dilema etik adalah situasi yang timbul ketika secara bersamaan terjadi pemaksaan tindakan keperawatan yang bertentangan dengan pemahaman etika tertentu sedangakan tindakan tersebut harus harus dilaku dilakukan kan,, misalny misalnyaa ketika ketika seoran seorang g perawa perawatt terpak terpaksa sa melakuk melakukan an suatu suatu tindakan keperawatan tertentu walaupun tindakan tersebut menimbulkan resiko bagi dirinya. Phipps dkk, !#$%*, dikutip dari 3ownsend 3ownsend !&&4'' mengemukakan beberapa tahapan penting terjadinya dilema etik, yaitu5
1) eberapa bukti menunjukkan bahwa tindakan 6 benar secara moral dan beberapa bukti menunjukkan bahwa bahwa tindakan 6 salah secara moral
2) ukti-bukti dari kedua pernyataan di atas tidak dapat dibuktikan 3) 7ndividu berpandangan bahwa seseorang harus memperlihatkan dan tidak memperlihatkan suatu tindakan moral.
4) eberapa pilihan harus diambil 5) (uatu dilema etik terjadi
B. Klasifikasi Dilema Etik Dalam Praktik Keperaatan eberapa
penelitian
telah
mengeksplorasi
pengalaman
perawat
dan
mahasiswa perawat ketika berhadapan dengan dilema etik !0assels dan 1edmann, #$%$; 3abak dan 1eches, #$$8'. Dilema etik yang dihadapai perawat dalam praktik keperawatan terjadi pada situasi yang berbeda-beda. Dimensi etika dalam praktik keperawatan berorientasi pada tindakan, bukan pada perasaan dan keyakinan dengan mempertimbangakan pilihan yang merefleksikan prinsip etik !Post, #$$8'. (etiawan !&&9' menjelaskan dalam penelitiannya bahwa ada dilema etik yang dialami oleh perawat yang bekerja di ruang Intensive Care Unit !70:' di 2edan, yaitu 5
1) 2eneruskan atau menghentikan pengobatan 2) (iapa yang seharusnya diberi ventilator 3) Perawat ingin bertindak tetapi tindakannya melebihi wewenang 4) 2engatakan atau tidak mengatakan yang sebenarnya 5) ertindak sebagai penasehat bagi pasien vs membedakan hubungan tim kesehatan yang lain. (ebuah studi tentang dilema etik dan resolusi dilema etik dalam praktik keperawatan menemukan ada lima faktor yang mempengaruhi terjadinya dilema etik, yaitu5
1) urangnya kerjasama untuk mempertahankan standar keperawatan 2) 2engabaikan pasien dan keterlibatan keluarga serta kebulatan tekad diri sendiri.
3) 3idak memberi kepercayaan, dan mempertahankan keyakinan. 4) ewajiban profesional dan tugas untuk diri sendiri. 5) 2emperpanjang kehidupan 6) 2engakhiri kehidupan !0haowalit, (uttharangsee, dan 7nthanont, &'
4
(ebuah studi dari 0haowalit, +atthakit, (uttharangsee, Nasae, dan Parker, !&&, dalam Pujiastuti !&&<' menginvestigasi dilema etik dan resolusi dalam keperawatan, menunjukkan dilema etik dan praktik keperawatan terdiri dari5
1) 2enyeimbangkan kewajiban profesioanl vs melindungi diri dari bahaya 2) 2emperpanjang kehidupa vs mempercepat kematian 3) 2empertahan kerahasiaan pasien vs peringatan lain 4) onflik dalam intradisiplin dan interdisiplin 5) 2engatakan yang sebenarnya vs berbuat kebaikan dan menyimpan informasi
6) 7su mengakhiri kehidupan 7) Diskriminasi vs kewajiban untuk menyediakan perawatan secara adil.
C. Prinsip M!ral Dalam Men"elesaiakan Masalah Etik Prinsip-prinsip moral yang harus diterapkan oleh perawat dalam pendekatan penyelesaian masalah = dilema etis adalah 5
a. >tonomi Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. >rang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. >tonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. enefisiensi enefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. ebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
<
lain. adang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.
c. eadilan !justice' Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang
lain
yang
menjunjung
prinsip-prinsip
moral,
legal
dan
kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan
d. Nonmalefisien Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya = cedera secara fisik dan psikologik. (egala tindakan yang dilakukan pada klien.
e. ?eracity !kejujuran' Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. 7nformasi harus ada agar menjadi akurat, komprehensif
dan objektif
untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada pasien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya salama menjalani perawatan. @alaupun demikian terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis pasien untuk pemulihan, atau adanya hubungan paternalistik bahwa doctor knows best/ sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. ebenaran adalah dasar dalam membangun hubungan saling percaya
f. Aidelity Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
9
menepati janji serta
menyimpan rahasia pasien. etaatan, kesetiaan
adalah kewajiban seeorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. esetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. erahasiaan !confidentiality' "turan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga privasi-nya. "pa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. 3ak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
h. "kuntabilitas !accountability' Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai
orang lain. "kuntabilitas merupakan standar yang pasti yang
mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
#$ Langkah%langkah pen"elesaian masalah / &ilema etik
)angkah penyelesaian dilema etik
1. Tappen '())*+ a. Pengkajian +al pertama yang perlu diketahui perawat adalah adakah saya terlibat langsung dalam dilema/. Perawat perlu mendengar kedua sisi dengan menjadi pendengar yang berempati. 3arget tahap ini adalah terkumpulnya data dari seluruh pengambil keputusan, dengan bantuan pertanyaan yaitu 5
2. "pa yang menjadi fakta medik 3. "pa yang menjadi fakta psikososial
8
4. "pa yang menjadi keinginan klien 5. "pa nilai yang menjadi konflik b. Perencanaan :ntuk merencanakan dengan tepat dan berhasil, setiap orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus masuk dalam proses. 3homson and 3homson !#$%9' mendaftarkan 4 !tiga' hal yang sangat spesifik namun terintegrasi dalam perencanaan, yaitu 5
1. 3entukan tujuan dari treatment. 2. 7dentifikasi pembuat keputusan. 3. Daftarkan dan beri bobot seluruh opsi = pilihan. c. 7mplementasi (elama
implementasi,
klien=keluarganya
yang
menjadi
pengambil
keputusan beserta anggota tim kesehatan terlibat mencari kesepakatan putusan yang dapat diterima dan saling menguntungkan. +arus terjadi komunikasi terbuka dan kadang diperlukan bernegosiasi. Peran perawat selama implementasi adalah menjaga agar komunikasi tak memburuk, karena dilema etis seringkali menimbulkan efek emosional seperti rasa bersalah, sedih = berduka, marah, dan emosi kuat yang lain. Pengaruh perasaan ini dapat menyebabkan kegagalan komunikasi pada para pengambil keputusan. Perawat harus ingat (aya disini untuk melakukan yang terbaik bagi klien/. Perawat harus menyadari bahwa dalam dilema etik tak selalu ada !dua' alternatif yang menarik, tetapi kadang terdapat alternatif tak menarik, bahkan tak mengenakkan. (ekali tercapai kesepakatan, pengambil keputusan harus menjalankannya. adangkala kesepakatan tak tercapai karena semua pihak tak dapat didamaikan dari konflik sistem dan nilai. "tau lain waktu, perawat tak dapat menangkap perhatian utama klien. (eringkali klien = keluarga mengajukan permintaan yang sulit dipenuhi, dan di dalam situasi lain permintaan klien dapat dihormati.
d. Bvaluasi
*
3ujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang ditentukan sebagai outcome-nya. Perubahan status klien, kemungkinan treatment medik, dan fakta sosial dapat dipakai untuk mengevaluasi ulang situasi dan akibat treatment perlu untuk dirubah. omunikasi diantara para pengambil keputusan masih harus dipelihara. Dilema etik yang sering ditemukan dalam praktek keperawatan dapat bersifat personal ataupun profesional. Dilema menjadi sulit dipecahkan bila memerlukan pemilihan keputusan tepat diantara dua atau lebih prinsip etis. (ebagai tenaga profesional perawat kadang sulit karena keputusan yang akan diambil keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan. Pada saat berhadapan dengan dilema etis juga terdapat dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat. 2asalah pengambilan keputusan dalam pemberian transplantasi ginjal juga sering menimbulkan dilema etis karena sangat berhubungan dengan hak asasi manusia, pertimbangan tingkat keberhasilan tindakan dan keterbatasan sumber-sumber
organ tubuh yang dapat didonorkan kepada orang lain
sehingga memerlukan pertimbangan yang matang. >leh karena itu sebagai perawat yang berperan sebagai konselor dan pendamping harus dapat meyakinkan klien bahwa keputusan akhir dari komite merupakan keputusan yang terbaik.
($ K!,ier - Er. '0121+ a. 2engembangkan data dasar. :ntuk melakukan ini perawat memerlukan
pengumpulan informasi sebanyak mungkin meliputi 5 o (iapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan keterlibatannya o "pa tindakan yang diusulkan o "pa maksud dari tindakan yang diusulkan "pa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan o yang diusulkan. b. 2engidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
%
c. 2embuat
tindakan
alternatif
tentang
rangkaian
tindakan
yang
direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut$ d. 2enentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut. e. 2engidentifikasi kewajiban perawat f. 2embuat keputusan 3$
M4rph" a. 2engidentifikasi masalah kesehatan b. 2engidentifikasi masalah etik c. (iapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan d. 2engidentifikasi peran perawat e. 2empertimbangkan berbagai alternatif-alternatif
f.
yang
mungkin
dilaksanakan 2empertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif
keputusan g. 2emberi keputusan h. 2empertimbangkan bagaimana keputusan tersebut hingga sesuai dengan
i.
falsafah umum untuk perawatan klien "nalisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya.
5$ #4rtin a. 2engumpulkan berbagai latar belakang informasi yang menyebabkan
b. c. d. e. f. g. *$
masalah 7dentifikasi bagian-bagian etik dari masalah pengambilan keputusan 7dentifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan 7dentifikasi semua kemungkinan pilihan dan hasil dari npilihan itu "plikasi teori, prinsip dan peran etik yang relevan 2emecahkan dilemma 2elaksanakan keputusan
Le6ine 7 Ariff &an 8r!n a. 2endefinisikan dilemma b. 7dentifikasi faktor-faktor pemberi pelayanan c. 7dentifikasi faktor-faktor bukan pemberi pelayanan d. Pikirkan faktor-faktor tersebut satu persatu e. 7dentifikasi item-item kebutuhan sesuai klasifikasi f. 7dentifikasi pengambil keputusan g. aji ulang pokok-pokok dari prinsip-prinsip etik h. 3entukan alternatif-alternatif
$
i.
2enindaklanjuti
9$ P4rtill! &an #assel '0120+ Purtillo dan 0assel menyarankan < langkah dalam membuat keputusan
etik a. b. c. d. :$
2engumpulkan data yang relevan 2engidentifikasi dilemma 2emutuskan apa yang harus dilakukan 2elengkapi tindakan
Th!mps!n '0120+ a. 2eninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang
b. c. d. e. f. g.
diperlukan, komponen etis dan petunjuk individual 2engumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi 2engidentifikasi issue etik 2enentukan posisi moral 2enentukan posisi moral pribadi dan professional 2engidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait 2engidentifikasi konflik nilai yang ada
D$ Strategi Pen"elesaian Masalah Etik
Dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan etis, antara perawat dan dokter tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan pendapat. ila ini berlanjut dapat menyebabkan masalah komunikasi dan kerjasama, sehingga menghambat perawatan pada pasien dan kenyamanan kerja. !2ac Phail,#$%%'. (alah satu cara menyelesaikan masalah etis adalah dengan melakukan rounde !ioetics 1ounds' yang melibatkan perawat dengan dokter. 1ounde ini tidak difokuskan untuk menyelesaikan masalah etis tetapi untuk melakukan diskusi secara terbuka tentang kemungkinan terdapat permasalahan etis.
#&
BAB III KASUS DILEMA ETIK
(uatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu 1umah (akit di kota (urakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama 8 hari. (elain itu bapak-bapak tersebut !3n. "' menderita sariawan sudah 4 bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat badannya turun secara berangsur-angsur. (emula 3n. " badannya gemuk tapi 4 bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun #& g dari berat badan semula. 3n. " ini merupakan seorang sopir truk yang sering pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadangkadang minggu sekali bahkan sebulan sekali. 3n. " masuk :CD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena kondisi 3n. " yang sudah sangat lemas. eesokan harinya dokter yang menangani 3n. " melakukan visit kepada 3n. ", dan memberikan advice kepada perawatnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. 3n. " yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. (ore harinya pukul #8.&& @7 hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. +asilnya mengatakan bahwa 3n. " positif terjangkit penyakit +7?="7D(. emudian perawat tersebut memanggil keluarga 3n. " untuk menghadap dokter yang menangani 3n. ". ersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya. eluarga terlihat kaget dan bingung. eluarga meminta kepada dokter terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada 3n. ". eluarga takut 3n. " akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat. Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh 3n. " karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.
##
BAB I; PEMBAHASAN KASUS
asus diatas menjadi suatu dilema etik bagi perawat dimana dilema etik itu didefinisikan sebagai suatu masalah yang melibatkan dua ! atau lebih ' landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. 7ni merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif tindakan memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan kebingungan pada tim medis yang dalam konteks kasus ini khususnya pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. 2enurut 3hompson 3hompson !#$%#' dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. :ntuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat harus bisa berpikir rasional dan bukan emosional. Perawat tersebut berusaha untuk memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan etika dan legal yaitu dia menghargai keputusan yang dibuat oleh pasien dan keluarga. (elain itu dia juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai perawat dalam memenuhi hak-hak pasien salah satunya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan pasien atau informasi tentang kondisi dan penyakitnya. +al ini sesuai dengan salah satu hak pasien dalam pelayanan kesehatan menurut "merican +ospital "ssosiation dalam ill of 1ights. 2emberikan informasi kepada pasien merupakan suatu bentuk interaksi antara pasien dan tenaga kesehatan. (ifat hubungan ini penting karena merupakan faktor utama dalam menentukan hasil pelayanan kesehatan. eputusan keluarga pasien yang berlawanan dengan keinginan pasien tersebut maka perawat harus memikirkan alternatif-alternatif atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berbagai konsekuensi dari masing-masing alternatif tindakan. Dalam pandangan Btika penting sekali memahami tugas perawat agar mampu memahami tanggung jawabnya. Perawat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia dan bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan
#
dasar tersebut tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisiknya atau psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggung jawab perawat. Btika perawat melandasi perawat dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dalam pandangan etika keperawatan, perawat memilki tanggung jawab !responsibility' terhadap tugas-tugasnya. Penyelesaian kasus dilema etik seperti ini diperlukan strategi untuk mengatasinya karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat antar tim medis yang terlibat termasuk dengan pihak keluarga pasien. Eika perbedaan pendapat ini terus berlanjut maka akan timbul masalah komunikasi dan kerjasama antar tim medis menjadi tidak optimal. +al ini jelas akan membawa dampak ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan keperawatan. erbagai model pendekatan bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah dilema etik ini antara lain model dari Megan, Kozier dan Erb, model Murphy dan Murphy, model Levine-ariff dan Gron, model Curtin, model urtilo dan Cassel , dan model !hompson dan thompson. erdasarkan pendekatan model Megan, maka kasus dilema etik perawat yang merawat 3n. " ini dapat dibentuk kerangka penyelesaian sebagai berikut 5 0$ Mengka
Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah=situasi dan menganalisa situasi. Dari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut 5 •
3n. " menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dideritanya sekarang sehingga 3n. " meminta perawat tersebut memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya.
•
1asa kasih sayang keluarga 3n. " terhadap 3n. " membuat keluarganya pemeriksaan
berniat tersebut
menyembunyikan dan
meminta
informasi perawat
tentang
hasil
untuk
tidak
menginformasikannya kepada 3n. " dengan pertimbangan keluarga takut jika 3n. " akan frustasi tidak bisa menerima kondisinya sekarang •
c. Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia
#4
juga harus memenuhi haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya. ($ Men&iagn!sa Masalah Etik M!ral erdasarkan kasus dan analisa situasi
diatas maka bisa menimbulkan
permasalahan etik moral jika perawat tersebut tidak memberikan informasi kepada 3n. " terkait dengan penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasien termasuk penyakitnya. 3$ Mem.4at T4<4an &an =en>ana Peme>ahan "lternatif-alternatif rencana harus dipikirkan dan direncanakan oleh perawat
bersama tim medis yang lain dalam mengatasi permasalahan dilema etik seperti ini. "dapun alternatif rencana yang bisa dilakukan antara lain 5 a. Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan informasi hasil pemeriksaan=penyakit 3n. " kepada 3n. " saat itu juga, tetapi memilih waktu yang tepat ketika kondisi pasien dan situasinya mendukung. +al ini bertujuan supaya 3n. " tidak panic yang berlebihan ketika mendapatkan informasi seperti itu karena sebelumnya telah dilakukan pendekatan-pendekatan oleh perawat. (elain itu untuk alternatif rencana ini diperlukan juga suatu bentuk motivasi=support sistem yang kuat dari keluarga. eluarga harus tetap menemani 3n. " tanpa ada sedikitpun perilaku dari keluarga yang menunjukkan denial ataupun perilaku menghindar dari 3n. ". Dengan demikian diharapkan secara perlahan, 3n. " akan merasa nyaman dengan support yang ada sehingga perawat dan tim medis akan menginformasikan kondisi yang sebenarnya. etika jalannya proses sebelum diputuskan untuk memberitahu 3n. " tentang kondisinya dan ternyata 3n. " menanyakan kondisinya ulang, maka perawat tersebut bisa menjelaskan bahwa hasil pemeriksaannya masih dalam proses tim medis. "lternatif ini tetap memiliki kelemahan yaitu perawat tidak segera memberikan informasi yang dibutuhkan 3n. " dan tidak jujur saat itu walaupun pada akhirnya perawat tersebut akan menginformasikan yang sebenarnya jika situasinya sudah tepat. etidakjujuran merupakan suatu bentuk pelanggaran kode etik keperawatan.
#<
b. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi hak-hak pasien terutama hak 3n. " untuk mengetahui penyakitnya, sehingga ketika hasil pemeriksaan sudah ada dan sudah didiskusikan
dengan
tim
medis
maka
perawat
akan
langsung
menginformasikan kondisi 3n. " tersebut atas seijin dokter. "lternatif ini bertujuan supaya 3n. " merasa dihargai dan dihormati haknya sebagai pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan. +al ini juga dapat berdampak pada psikologisnya dan proses penyembuhannya. 2isalnya ketika 3n. " secara lambat laun mengetahui penyakitnya sendiri atau tahu dari anggota keluarga yang membocorkan informasi, maka 3n. " akan beranggapan bahwa tim medis terutama perawat dan keluarganya sendiri berbohong kepadanya. Dia bisa beranggapan merasa tidak dihargai lagi atau berpikiran bahwa perawat dan keluarganya merahasiakannya karena >D+" !>rang Dengan +7?="7D(' merupakan aib/ yang dapat mempermalukan keluarga dan 1umah (akit. ondisi seperti inilah yang mengguncangkan psikis 3n. " nantinya yang akhirnya bisa memperburuk keadaan 3n. ". (ehingga pemberian informasi secara langsung dan jujur kepada 3n. " perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut. endala-kendala yang mungkin timbul 5 1) eluarga tetap tidak setuju untuk memberikan informasi tersebut kepada 3n. ". (ebenarnya maksud dari keluarga tersebut adalah benar karena tidak ingin 3n. " frustasi dengan kondisinya. 3etapi seperti yang diceritakan diatas bahwa ketika 3n. " tahu dengan sendirinya justru akan mengguncang
psikisnya
dengan
anggapan-anggapan
yang
bersifat
emosional dari 3n. " tersebut sehingga bisa memperburuk kondisinya. Perawat tersebut harus mendekati keluarga 3n. " dan menjelaskan tentang dampak-dampaknya jika tidak menginformasikan hal tersebut. Eika keluarga tersebut tetap tidak mengijinkan, maka perawat dan tim medis lain bisa menegaskan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas dampak yang terjadi nantinya. (elain itu sesuai dengan epmenkes
#9
#4$=& yang mengatakan bahwa perawat berhak menolak pihak lain yang memberikan permintaan yang bertentangan dengan kode etik dan profesi keperawatan. 2) eluarga telah mengijinkan tetapi 3n. " denial dengan informasi yang diberikan perawat. Denial atau penolakan adalah sesuatu yang wajar ketika seseorang sedang mendapatkan permasalahan yang membuat dia tidak nyaman. Perawat harus tetap melakukan pendekatan-pendekatan secara psikis untuk memotivasi 3n. ". Perawat juga meminta keluarga untuk tetap memberikan
support
sistemnya
dan
tidak
menunjukkan
perilaku
mengucilkan 3n. " tersebut. +al ini perlu proses adaptasi sehingga lama kelamaan 3n. " diharapkan dapat menerima kondisinya dan mempunyai semangat untuk sembuh. 5$ Melaksanakan =en>ana "lternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan
dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. (ehingga bisa diputuskan mana alternatif yang akan diambil. Dalam mengambil keputusan pada pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral yang berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau diiFinkan dalam situasi tertentu ! "ohn #tone, $%&% ', yang meliputi 5 a. 'utonomy = >tonomi Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak 3n. " tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya. b. (enefesien)e = emurahan +ati Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau tindakan yang baik dan tidak merugikan 3n. ". (ehingga perawat bisa memilih diantara alternatif diatas mana yang paling baik dan tepat untuk 3n. " dan sangat tidak merugikan 3n. " c. "usti)e = eadilan
#8
Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien. "dil berarti 3n. " mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh informasi tentang penyakitnya secara jelas sesuai dengan konteksnya=kondisinya. d. *onmalefi)ien)e = 3idak merugikan eputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian pada 3n. " baik secara fisik ataupun psikis yang kronis nantinya. e.
+era)ity = ejujuran Perawat harus bertindak jujur jangan menutup-nutupi atau membohongi
3n. " tentang penyakitnya. arena hal ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab perawat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan 3n. " secara benar dan jujur sehingga 3n. " akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya. f. edelity = 2enepati Eanji Perawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan 3n. " sebelum dilakukan
pemeriksaan
yang
mengatakan bahwa
perawat
bersdia
akan
menginformasikan hasil pemeriksaan kepada 3n. " jika hasil pemeriksaannya sudah selesai. Eanji tersebut harus tetap dipenuhi walaupun hasilnya pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat kepercayaan 3n. " terhadap perawat tersebut nantinya. g. Confidentiality = erahasiaan Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperawatan yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya kecuali seijin pasien. erdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut keputusan yang bisa diambil dari dua alternatif diatas lebih mendukung untuk alternatif ke- yaitu secara langsung memberikan informasi tentang kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan dengan semua yang terlibat. 2engingat alternatif ini akan membuat pasien lebih dihargai dan dipenuhi haknya sebagai pasien walaupun kedua alternatif tersebut memiliki kelemahan masing-masing. +asil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana dengan pendekatan-pendekatan dan )aring serta komunikasi terapeutik.
#*
*$ Menge6al4asi Hasil "lternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana
3n. " beradaptasi tentang informasi yang sudah diberikan. Eika 3n. " masih denial maka pendekatan-pendekatan tetap terus dilakukan dan support sistem tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan.
#%
BAB ; PENUTUP
A$ KESIMPULAN
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. (ikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan
terhadap
hak-hak
pasien,
dan
akan
berdampak
terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. (elain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu pihak.
B$
SA=AN
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya !kode etik keperawatan'.
#$
DA?TA= PUSTAKA
Earingan Bpidemiologi Nasional. !#$$9'. 'I# dan .u/um 0 Eti/a1 (eri 2onogragi No5&9. Eakarta 5 Earingan Bpidemi Nasional bekerja sama dengan 3he Aord Aoundation.
Cuwandi,E. !&&'. .ospital La2 3Emerging do)trines 4 "urispruden)e51 Eakarta 5 alai penerbit Aakultas edokteran :niversitas 7ndonesia.
Cuwandi,E. !#$$'. !rilogi 6ahasia Kedo/teran1 Eakarta 5
alai
penerbit
Aakultas edokteran :niversitas 7ndonesia.
2arGuis, .) and +uston, 0arol.E. !&&8'. Leadership 6oles and Management un)tions in *ursing 7 !heory and 'ppli)ation1 9 th Bd. Philadelphia 5 )ippincott @illiams @ilkins.
3appen, 2.1., (ally ". @eiss, Diane .@. !&&<'. Essentials of *ursing Leadership and Management1 4 rd Bd. Philadelphia 5 A". Davis 0ompany.
&