etika dan hukum mahasiswa keperawatanDeskripsi lengkap
Makalah dilema etikFull description
gthbfFull description
dilema etikDeskripsi lengkap
etika dan hukum mahasiswa keperawatan
etika kep
dilema etik dalam keperawatanFull description
aturan atau petunjuk keharusan dan larangan, ada yang tertulis maupun tidak tertulis
Seorang pasien bernama Aisyah datang ke praktek dokter gigi swasta. Aisyah ingin melakukan pemeriksaan gigi dan mulutnya karena ia merasa giginya tidak beraturan sehingga mengurangi rasa per…Deskripsi lengkap
panduan dilema etikDeskripsi lengkap
dilema etik
Makalah dilema etikFull description
fsthkjyuyfkFull description
dilema etika kedokteranFull description
KeperawatanFull description
DILEMA ETIK MENGENAI CADAVER 1. DEFI DEFINI NISI SI ISTIL ISTILAH AH/K /KON ONSE SEP P
Cadaver Cadaver
adalah mayat/jenaza mayat/jenazah h yang digunakan digunakan untuk untuk diseksi diseksi (KBBI).
Cadaver merupakan mayat manusia yang secara legal dapat digunakan untuk keperluan anatomi. Dalam ahasa ara kata edah mayat diatikan seagai suatu upaya tim dokter ahli untuk memedah mayat untuk kepentingan tertentu. Dalam ilmu kedokteran cadaver dimaksud tranplantasi organ. !enggunaan !enggunaan mayat untuk pemelajaran pemelajaran anatomi anatomi diperolehk diperolehkan an namun harus ada ketentuan agaimana memperlakukan mayat yang aik dan terhormat dari dari sejak sejak mening meninggal gal sesuai sesuai dengan dengan agama agama yang yang dianut dianut oleh oleh mayat mayat terseu terseut. t. Cadaver Cadaver merupa merupakan kan instrum instrumen en yang yang pentin penting g agi agi mahasis mahasis"a "a kedokt kedoktera eran n dan tenaga medis yang digunakan untuk pemelajaran anatomi. 2. DILEMA DILEMA ETIK ETIK YA YANG DIHADAP DIHADAPII DITINJ DITINJAU AU DARI SISI MEDIS, MEDIS, EKONOMI-SOSIO KULTURAL DAN ISLAMIC PERSPEKTIF
!engaturan !engaturan tentang transplantasi transplantasi organ organ dalam ## $omor $omor %& 'ahun 'ahun % 'entang 'entang Kesehatan dan dalam !! $omor $omor * 'ahun 'ahun * 'entang 'entang Bedah +ayat Klinis dan Bedah +ayat ,natomis -erta 'ransplantasi ,lat dan atau aringan 'uuh 'uuh +anusia +anusia, leih leih spesii spesiik k jika jika diand dianding ingkan kan dengan dengan yang yang diatur diatur dalam dalam K#0!. K#0!. +isalnya mengenai transplantasi transplantasi tanpa izin1 jika dalam K#0! termasuk termasuk kejahatan terhadap tuuh manusia1 namun dalam ## $omor %& 'ahun % maupun !! $omor * 'ahun * dimasukkan dalam pasal sendiri yang leih jelas sehingga akan terlihat atasan pertanggungja"aan pidana apaila dokter melakukan malpraktek. ($asution1 %223) 'ahapa hapan n klin klinis is dono donorr jenaz jenazah ah (cad (cadav aver) er) sama sama seper seperti ti taha tahapa pan n yang yang dilakukan pada donor hidup. #ntuk dapat dilakukan eksplantasi organ tuuh aik terhad terhadap ap donor donor hidup hidup maupun maupun donor donor jenazah jenazah diperlu diperlukan kan adany adanyaa persetu persetujua juan n terlei terleih h dahulu dahulu11 namun namun hingga hingga saat ini perset persetuju ujuan an yang yang telah telah diatur diatur hanya hanya mengenai persetujuan dari donor jenazah yang sudah dituangkan dalam dala m !! $omor
* 'ahun *. Indonesia sendiri1 erdasarkan ketentuan yang tercantum dalam !! terseut dikategorikan seagai negara yang menganut sistem erdasarkan izin. (!rodjodikoro1 %22&) 0al terseut menunjukkan ah"a tidak oleh dilakukan suatu pegamilan organ tuuh tanpa adanya izin yang jelas/nyata yang dierikan oleh donor. Berdasarkan !! $omor * 'ahun *1 persetujuan pasien dalam upaya medis transplantasi organ tuuh1 persetujuan yang dierikan oleh seorang donor jenazah adalah ketika ia masih hidup aik dengan maupun tanpa sepengetahuan keluarga terdekatnya atau adanya persetujuan dari keluarga terdekatnya jika selama hidupnya donor tidak pernah memuat persetujuan1 menjadi suatu hal yang penting karena meskipun tuuh itu sudah tidak ernya"a lagi1 namun dalam hal ini kita masih harus tetap menghormati hak integritas dari donor yang telah mati atas jasad yang ditinggalkan. (!rodjodikoro1 %22&) Cadaver untuk keperluan kedokteran didapatkan dalam % cara yaitu pemilikan (toe-eigening ) dan penyerahan (levering ). 4ang dimaksud dengan cara pemilikan (toe-eigening ) ini adalah seperti yang tertulis dalam !! no.*/* pasal % huru c1 yaitu jika dalam jangka "aktu %5%6 jam tidak ada keluarga dari yang meninggal datang ke rumah sakit1 maka universitas penerima cadaver dari rumah sakit yang ersangkutan seketika eralih statusnya menjadi pemilik (eigenaar ) dari cadaver terseut. Cara penyerahan (levering ) didasari oleh hiah7 "asiat dari calon cadaver yang erisi pernyataan ah"a setelah meninggal jasadnya akan dierikan ke akultas kedokteran untuk dijadikan cadaver pendidikan1 tetapi hiah7"asiat ini elum memindahkan eigendom (hak milik) secara nyata. Eigendom aru eralih kepada akultas kedokteran apaila dilakukan penyerahan jasad calon cadaver itu oleh ahli "arisnya kepada akultas kedokteran yang ersangkutan. ,danya hiah7"asiat dari calon cadaver telah memerikan hak kepada akultas kedokteran ersangkutan untuk menuntut penyerahan jasad calon cadaver oleh ahli "aris1 saat itu ahli "aris erke"ajian untuk menyerahkan jasad calon cadaver kepada akultas kedokteran ersangkutan (0andoko1 %22).
$amun di Indonesia cara mendapatkan cadaver dengan levering sangat langka. 0al ini mungkin erkaitan dengan adat istiadat negara Indonesia sendiri. !enduduk Indonesia yang mayoritas eragama Islam1 yang mana dalam Islam seseorang yang meninggal "aji untuk dimandikan1 dikaani1 disolatkan dan dimakam secara layak. 0ukum Islam sangat menghotmati hak7hak umatnya1 termasuk yang sudah meninggal. +enguurkan mayat hukumnya ardlu kiayah agi manusia yang masih hidup. Dari air 8adiallahu anhu erkata9 ,rtinya9 : Aku keluar bersama Rasulullah SAW mengantar jenazah, beliau duduk dipinggir kuburan dan kamipun demikian, kemudian seseorang penggali kubur mengeluarkan tulang dan mematahkannya, maka Rasulullah SAW bersabda:
Janganlah kamu patahkan tulang itu meskipun sudah meninggal sama saja dengan kamu patahkan seaktu masih hidup, benamkan tulang itu disamping kuburannya; +enurut #mar 0uais mempelajari ilmu kedokteran adalah "aji atau adhu kiayah agi umat Islam1 karena 8asulullah sendiri eroat1 memeri oat serta menganjurkan untuk eroat. -alah satu agian ilmu kedokteran yang sangat penting adalah ilmu edah. Ilmu ini menghajatkan pengetahuan yang luas dan dalam tentang anatomi dan isiologi tuuh manusia. #ntuk mengemangkan ilmu ini maka penyelidikan terhadap organ tuuh manusia menjadi sesuatu yang tidak mungkin dihindarkan1 jika perlu mengadakan pemedahan dan pemeriksaan tuuh mayat1 memeriksa susunan sara1 rongga perut dalam rangka. 0al yang demikian dimaksudkan agar seorang tenaga medis dapat menunaikan tugas proesionalnya dengan aik1 memerikan pengoatan dan menyemuhkan penyakit yang diderita pasien.#ntuk
keperluan terseut1 para dokter dan mahasis"a kedokteran kadang7kadang memutuhkan mayat seagai sarana penelitian untuk pengemangan ilmu kedokteran. 4ang menjadi masalah apakah tindakan edah mayat untuk kepentingan penelitian dan ilmu itu diolehkan atau diharamkan dalam ajaran Islam. (,l7$ad"i1 <) Dalam Islam memang dilarang segala entuk agresi terhadap nya"a manusia termasuk pada mayat karena dapat dikategorikan mutilasi terhadap tuuh manusia dan termasuk pelanggaran kehormatan mayat terseut. $amun dalam hukum
Islam
juga
memasukkan
kepentingan
manusia
seagai
ahan
pertimangan yang didasarkan pada kaidah7kaidah erikut9 ) keterpaksaan memuat sesuatu yang haram menjadi oleh (muah)1 %) kemaslahatan umum didahulukan daripada kemaslahatan khusus1 &) ketika dua kepentingan yang saling ertentangan ertemu maka kepentingan yang dapat mema"a manaat yang leih esarlah yang didahulukan. (+uarok1 %22%)
+enutut penulis1 penyelesaian masalah cadaver ini adalah dengan memuat peraturan yang jelas tentang cadaver aik peraturan yang erlaku untuk seuah negara atau peraturan yang hanya erlaku hanya pada instansi tertentu yang menggunakan cadaver seagai proses pemelajaran. 0ukum mengenai cadaver juga telah diperolehkan dalam Islam menurut kaidah kemaslahatan umum/orang hidup leih diutamakan daripada kemaslahatan orang yang sudah meninggal. #ntuk peraturan yang leih aik dan jelas diperlukan persamaan pendapat oleh setiap orang maupun kelompok tertentu. Dalam keislaman juga diperlukan panduan yang leih jelas dan relevan agar anyaknya peredaan pendapat mengenai cadaver dapat dikurangi. ,gar leih dipahami oleh masyarakat a"am1 instansi pendidikan kedokteran atau tenaga medis lainnya isa memerikan penjelasan mengenai penggunaan cadaver1 tatacara pemelajaran melalui cadaver dan pentingnya cadaver dalam ilmu kedokteran untuk memantapkan ilmu dan penunjang proesi
kedokteran. Dengan demikian1 masyarakat leih paham dan mengerti serta tidak memandang salah mengenai perlakuan terhadap cadaver.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari dilema etik mengenai cadaver adalah penggunaan cadaver diperolehkan1 asalkan perlakuan terhadap cadaver disesuaikan dengan norma kehormatan sama seperti kehormatan orang hidup serta cadaver didapatkan dengan cara yang enar dan dengan izin aik dari sukarela"an itu sendiri1 keluarga maupun instansi yang memilik cadaver terseut (toe-eigening ). 5. REFERENSI
DAFTAR
PUSTAKA
PERATURAN/
NORMA
/
UNDANG-UNDANG YANG RELEVAN
.) !! no.*/* pasal % huru c1 Bedah +ayat Klinis dan Bedah +ayat ,natomis . DAFTAR PUSTAKA