TERBATAS
UPAYA MENINGKATKAN MENINGKATKAN PERAN KORAMIL DALAM RANGKA MENUMBUHKAN KEINGINAN MASYARAKAT BERPARTISIPASI DALAM BIDANG PERTAHANAN
BAB I PENDAHULUAN
1.
Umum
a.
Pros Proses es Perta Pertaha hana nan n meru merupa paka kan n tang tanggu gung ng jawa jawab b selu seluru ruh h komp kompon onen en
bangsa yang harus dilaksanakan secara terencana, terpadu dan melalui tahaptahap penyusunan disemua tingkatan dan sektor/bidang pembangunan sesuai dengan dengan aspirasi aspirasi masyaraka masyarakatt yang pada hakekatny hakekatnya a pembangu pembangunan nan tersebut tersebut bertujuan bertujuan mensejaht mensejahteraka erakan n bangsa bangsa dan terciptany terciptanya a stabilitas stabilitas nasional nasional yang kedua kedua faktor faktor terseb tersebut ut tidak tidak dapat dapat dipisa dipisahka hkan n bahkan bahkan saling saling mempe mempenga ngaruh ruhi, i, dimana dimana koram koramilil juga juga mempun mempunyai yai peran peran sebaga sebagaii satuan satuan kowil kowil terkec terkecilil yang yang berhubungan langsung dengan masyarakat
b.
Pembinaan Pembinaan Teritorial Teritorial yang dilaksana dilaksanakan kan koramil koramil merupakan merupakan bagian bagian
integral integral dari sistim pembanguna pembangunan n nasional nasional dengan dengan obyek garapan Geografi, Demogr Demografi afi dan Kondis Kondisii nasion nasional al melal melalui ui proses proses pengo pengolah lahan an dengan dengan segala segala aspek aspeknya nya dijadi dijadika kan n ruang ruang dan dan alat alat serta serta kondi kondisi si juang juang yang yang tanggu tangguh h dalam dalam rangka menghadapi menghadapi setiap ancaman oleh karena itu betapa pentingnya pentingnya peran koramil sebagai ujung tombak dari pada kowil sebagai alat komunikasi yang penting dengan masyarakat masyarakat dalam rangka meningkatkan meningkatkan partisipasi masyarakat masyarakat dalam turut berpartisipasi dalam pertahanan negara.
c.
Sejalan Sejalan dengan dengan bergulirnya bergulirnya Era Reformas Reformasii yang berpengaru berpengaruh h terdapat terdapat
perubahan baik konsep pemikiran maupun tataran kebijakan, hal ini mendorong semua elemen masyarakat untuk berperan aktif untuk menghadapi perubahanperuba perubahan han yang yang mungk mungkin in timbul timbul bahkan bahkan menga mengarah rah disint disintegr egras asii bangsa bangsa di beberapa wilayah Indonesia.
TERBATAS 2
d.
Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang dapat menyeimbangkan
dari berbagai kepentingan dalam pembangunan daerah-daerah yang beraspek pertah pertahana anan n wilaya wilayah h khusu khususny snya a di tingkat tingkat Desa Desa dan kecam kecamata atan n mengi menginga ngatt pertah pertahana anan n wilaya wilayah h ini merup merupaka akan n hal hal yang yang fundam fundament ental al sebaga sebagaii kekuat kekuatan an pert pertah ahan anan an
raky rakyat at
seme semest sta a
yang yang
impl implik ikas asin inya ya
berp berpen enga garu ruh h
terd terdap apat at
pemban pembangu gunan nan nasion nasional, al, upayan upayanya ya adala adalah h dengan dengan mengo mengoptim ptimalk alkan an peran peran koramil sebagai ujung tombak kowil dalam melaksanakan komunikasi dengan masyarakat.
2.
Maksud dan Tujuan a.
Maksud Maksud.. Maksud Maksud penulis penulisan an ini untuk untuk membe memberik rikan an gamba gambaran ran tentan tentang g
konsep pemikiran mengoptimalkan peran koramil sebagai ujung tombak kowil dalam dalam berkom berkomun unika ikasi si dengan dengan masya masyarak rakat at dalam dalam menum menumbuh buhkan kan keingi keinginan nan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pertahanan negara. b.
Tujuan. Tujuan penulisan ini sebagai masukan bagi komando atas untuk
mengambil kebijakan tentang tentang pentingnya peran koramil koramil sebagai ujung tombak dari kowil kedepan dalam upaya terciptanya ketahanan Nasional.
3.
Ruang lingkup dan Tata urut Ruan Ruang g ling lingku kup p penu penulis lisan an diba dibata tasi si pada pada pemb pembah ahas asan an stra strate tegi gi Pemb Pembin inaa aan n
Teritorial di bidang komunikasi sosial ditinjau dari aspek ketahanan nasional diharapkan pada Era Reformasi khususnya pada wilayah / Daerah pedesaan yang sumber daya manusianya masih murni dari pengaruh budaya, ideologi dan politik yang menyesatkan. Adapun tata urut penulisan adalah sebagai berikut: a.
Pendahuluan.
b.
Latar Belakang Pemikiran
c.
Peran koramil saat ini.
d.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi
e.
Peran koramil yang di harapkan.
f.
Upaya meningkatkan peran koramil.
TERBATAS 3
g.
4.
Penutup.
Metode dan Pendekatan. Metode yang digunakan dalam penulisan koramil ini adalah Deskripsi Analisis
yaitu berupa penjelasan suatu masalah yang dibahas secara teratur untuk memperoleh pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan Teoritis.
5.
Pengertian. a.
Binter TNI AD adalah merupakan kegiatan TNI AD dalam rangka
membina hubungan dengan masyarakat sehingga terciptanya kemanunggalan TNI dan Rakyat untuk di Dayagunakan bagi kepentingan pertahanan Negara Matra Darat.
b.
Bhakti TNI AD adalah pelibatan TNI sebagai komponen utama pertahanan
dalam membantu kegiatan manusia untuk menangani masalah sosial dan kemanusiaan yang dilaksanakan bersama instansi terkait untuk mewujudkan citacita Nasional. c.
Kemanunggalan TNI – Rakyat adalah suatu kondisi senasib dan
sepenanggungan TNI
dalam
rangka mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
BAB II LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6.
Umum.
Dalam pembangunan bangsa yang mencakup segenab aspek
kehidupan, permasalahan-permasalahan yang ada ditangani secara terpadu dan menyeluruh oleh segenab aparatur pemerintah beserta perangkatnya, serta peran serta dan partisipasi seluruh warga masyarakat. Kowil adalah satuan TNI yang berada di wilayah yang merupakan bagian dari aparat teritorial sebagai pelaksana/operasional do
TERBATAS 4
bidang teritorial untuk melaksanakan tugas Binter. Binter merupakan bagian dari tugas TNI-AD yang dilaksanakan dengan 3 (tiga) metode yaitu Bhakti TNI, pembinaan katahanan wilayah dan komunikasi sosial dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNI-rakyat. 7.
Landasan Pemikiran. a.
Landasan Ideal.
Setiap masyarakat mempunyai landasan falsafah
sebagai pandangan hidupnya agar tidak mudah terombang ambing dalam perjuangan. Pancasila sebagai kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang rumusan formalnya ada pada pembukaan UUD 1945 yang mengandung pengertian bahwa : 1)
Pancasila
dalam
pengamalannya
didasarkan
atas
keselarasan dan keseimbangan yang mencerminkan sikap kekeluargaan dan kegotong royongan serta musyawarah termasuk prajurit TNI-AD. 2)
Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia
mengandung konsepsi dasar, cita-cita bangsa dan gagasan wujud kehidupan yang baik bagi bangsa Indonesia, oleh karena itu pancasila merupakan nilai hidup dalam masyarakat Indonesia.
b.
Landasan Konstitusional (UUD 1945). 1)
Pembukaan UUD 1945 aleniaIV berisi untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenab Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, melaksanakan
mencerdaskan kehidupan
ketertiban
dunia
yang
bangsa,
berdasarkan
dan ikut
kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian tugas dan kewajiban seluruh komponen bangsa termasuk TNI wajib melindungi segenab bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan ikut
TERBATAS 5
memajukan kesejahteraan umum melalui program-program pembangunan yang direncanakan. 2)
UUD 1945 pasal 33 ayat 1 berisi perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. 3)
UUD 1945 pasal 30 ayat 1
berisi
tiap-tiap
warga
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Dari penjelasan pasal 33 dan 30 diatas sudah jelas bahwa pertahanan negara serta pembangunan perekonomian adalah menjadi tanggung jawab seluruh warga negara/bangsa Indonesia bukan hanya tanggung jawab TNI saja. b.
Landasan Operasional 1)
Undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara
sebagai UU pengganti UU Nomor 20 Tahun 1982, menjelaskan bahwa usaha bela negara oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai perwujudan pasal 30 ayat 1 UUD 1945. 2)
Tap MPR RI NO I/MPR/2000 tentang pemisahan Polri dan TNI,
berdasarkan hal tersebut, maka tentara ditetapkan sebagai alat negara yang berperan dalam mempertahankan negara, sedangkan Polri sebagai alat negara yang berperan dalam memilihara keamanan negara. 3)
Tap MPR No. VII/MPR/2000 tentang pemisahan pertahanan dan
keamanan (perubahan peran TNI), bahwa Tni merupakan alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan negara Kesatuan Republik Indonesia untuk melindungi segenab bagsa dan seluruh tumpah darah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 8.
Dasar pemikiran. a.
Peran TNI kedepan tidak dapat dipisahkan. Keterpaduan
peran
TNI
yang utuh dan menyeuruh, bijaksana dan bertaqwa dalam rangka pertahanan
TERBATAS 6
keamanan negara dan pembangunan bangsa, maka untuk mewujudkan peran TNI agar mempunyai prospek lebih baik dimasa depan maka TNI harus selalu melaksanakan keinginan yang berpijak kepada rakyat. Intuk itu TNI membuat apa yang desebut dengan paradigma baru peran TNI yang pada saat itu (awal reformasi) sebagai respon dari keinginan rakyat bahwa ABRI pada masa itu harus
mereformasi
perannya,
khususnya
dalam
berbagai
bidang yang
bersangkutan dengan pelaksanaan fungsisosial politiknya. Para digma Baru TNI tersebut hingga saat ini dijadikan salah satu pedoman bagi pelaksanaan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang mungkin di masa deoan akan mengalami ketidak sesuaian lagi dengan kondisi sosial masyarakat yang demikian pesat yang disebabkan meningkatnya kesejahteraan rakyat, pendidikan dan perubahan kondisi sosial masyarakat. Maka perlu diadakan evaluasi dan kajian yang terus menerus. b.
Peran TNI dimasa kini.
Pelaksanaan tugas TNI senantiasa adalah
dalam rangka tugas negara dan dalam masa transisi ini diarahkan dalam rangka pemberdayaan kelembagaan fungsional sesuai yang ada pada pedoman paradigma
TNI berperan mempertahankan kedaulatan dan integritas negara
terhadap ancaman dari luar negeri dan harus mampu memberi sumbangan Dharma bhakti dalam pembangunan bangsa dan harus turut serta secara aktif mengmbangkan demokrasi dan mengatur masyarakat Indonesia menuju masyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Uud 1945, secara khusus pula diatur dalam pembangunan bangsa pada masa kini yaitu : 1)
Merubah posisi dan metode tidak selalu harus didepan
dengan pedoman diharapkan dan telah dirasakan mampu menjadi lualitas politik dan kepastian hukum. 2)
Merubah dari konsep menduduki menjadi mempengaruhi
pada masa depanmemperkecil penugasan di luar
struktur TNI dan
dibatasi pada posisi yang memiliki nilai strategis, mempengaruhi bukab berartiointervensimtetapi lebih bermakna sumbang saran pemikiran yang membanguna.
TERBATAS 7
3)
Merubah dari cara-cara mempengaruhi secara langsung
menjadi tidak langsung. Hal ini untuk menghindari pelibatan TNI yang berlebihan. Kesedian kebersamaan dalam pengambilan keputusan
4)
penting kenegaraan dan pemerintahan dengan komponen bangsa lainnya.BAB II
BAB III PERAN KORAMIL SAAT INI
9.
Umum. Sebagai satuan kewilayahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, koramil adalah ujung tombak dalam pelaksanaan sistem pertahanan semesta yang merupakan
upaya
pengerahan
seluruh
kekuatan
nasional
untuk
menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta mengamankan segala usaha untuk mencapai tujuan nasional.Secara garis besar ada 2 peran koramil saat ini yaitu pembinaan teritorial dan menciptakan kesadaran perlawanan rakyat.
10. Pembinaan teritorial.
Peran koramil dalam pembinaan teritorial saat ini adalah dengan menyiapkan wilayah
pertahanan
dengan
semua
kekuatan
pendukungnya
guna
membangun,memelihara dan meningkatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat. Yang dijabarkan dalam 4 bidang yaitu : a.
Ruang juang yang Tangguh.
Disadari atau tidak saat ini sulit di temui
wilayah pertahanan yang dapat mendukung kepentingan operasi. Kurangnya kesadaran
masyarakat guna mendukung terciptanya ruang juang yang
tangguh . b.
Alat Juang yang Tangguh.
dan
pendukung yang telah terorganisir secara nyata dan siap digunakan
sebagai kekuatan pengganda.
Tidak tersedianya komponen cadangan
TERBATAS 8
Kondisi juang yang tangguh.
c.
Tidak berjalannya peran koramil dalam
menciptakan kondisi juang yang tangguh menyebabkan adanya kesenjangan antar daerah sehingga ada beberapa daerah yang berusaha melepaskan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia. Menciptakan Kemanunggalan TNI dan Rakyat.
d.
Kemanunggalan TNI
dan Rakyat adalah adanya kesepahaman pandangan tentang pertahanan negara dan saat ini belum dapat tercapai secara optimal , ini dapat dilihat dengan
masih banyaknya masyarakat yang tidak senang dan arogan pada
anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Perlawanan Rakyat.
11.
Sebagai komando teritoial pada tingkat yang
paling rendah yaitu tingkat
kecamatan , Koramil juga berperan dalam membangun kesadaran Perlawanan Rakyat melalui pembinaan beberapa bidang yaitu antara lain: a.
Pembinaan Geografi. Yaitu pembinaan terhadap tata ruang pertahanan
guna menciptakan ruang juang yang tangguh. Saat ini peran koramil dalam pembinaan geografi sangatlah kurang ini, dapat terlihat dari banyaknya tempat strategis yang seharusnya dapat menjadi daerah pangkal perlawanan berubah menjadi pemukiman padat penduduk. Hal ini dikarenakan aparat koramil kurang aktif dalam berkoordinasi dengan pemerintah daeah setempat dan juga kurangnya sosialisasi
tentang
pentingnya menyiapkan daerah cadangan pertahanan
terhadap masyarakat. b.
Pembinaan Demografi. Yaitu pembinaan tehadap penduduk agar dapat
menjadi alat juang yang tangguh sebagai komponen cadangan dan pendukung. Koramil diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk sadar bela negara dengan contoh
kecil adalah
besedia untuk
mengikuti
latihan
bela
negara
dan
melaksanakan poskamling, kenyataan di lapangan sangat sedikit masyarakat dan daerah yang mau mengikuti pelatihan bela negara dan mengadakan poskamling dan itu karena kurangnya keaktifan aparat koramil dalam sosialisasi pentingnya bela negara. c.
Kondisi Sosial.
Pembinaan dalam rangka untuk menciptakan kondisi
yang seimbang antar daerah ,namun dalam keadaan sebenarnya masih terjadi
TERBATAS 9
kesenjangan antar daerah yang menyebabkan adanya beberapa daerah yang berusaha melaksanakan diintregasi . Dan hal ini dikarenakan kurang aktifnya aparat teritorial terutama koramil dalam melaksanakan pembinaan kondisi sosial.
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
12
Umum.
Dengan bertitik tolak dari kondisi nyata kemampuan pada saat ini
dihadapkan dengan tuntutan kondisi Koramil yang diharapkan, tentunya banyak faktor yang mempengaruhinya yang menghambat pelaksanaan tugas seorang Danramil baik faktor intern maupun ekstern. Faktor-faktor ini perlu segera ditindaklanjuti sehingga kondisi yang terjadi saat ini dapat segera diatasi.
13. Faktor Internal
a. Kemampuan 1)
Organisasi TNI sampai saat ini masih solid dalam mengembangkan
amanat penderitaan rakyat yakni menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 2)
Personil / Aparat koramil secara kualitas masih dapat ditingkatkan
kemampuannya dalam membina hubungan dengan masyarakat dalam upaya menumbuhkan kesadaran bela negara maupun kesadaran berbangsa dan bernegara terhadap masyarakat akibat pengaruh Era Reformasi. 3). Sarana Prasarana yang ada masih dapat didaya gunakan secara optimal walaupun kondisi terbatas. 4). Komunikasi sosial terus dilakukan dengan masyarakat untuk menjelaskan keberadaan TNI yang bejuang untuk Negara kesatuan Republik Indonesia dengan sikap dan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat.
b. Kelemahan
TERBATAS 10
a. Aparatur teritorial tingkat koramil masih dirasakan kurang bersosialisasi dengan masyarakat hal ini disebabkan kemampuan personil itu sendiri masih kurang
memadai
sehingga
kurang
menyesuaikan
dengan
tuntutan
perkembangan masyarakat di Era Reformasi. c. Tingkat pendidikan aparatur koramil masih kurang memadai bahkan masih terdapat anggota / Aparat koramil hanya lulusan SMP sehingga secara kualitas kurang dapat dipercaya oleh masyarakat yang tingkat pendidikannya lebih tinggi.
d. Dukungan dana dan Sarana Prasarana masih terbatas sehingga terkadang menghambat pelaksanaan pembinaan teritorial.
12.
Faktor Eksternal a. Peluang
1)
Pancasila dan UUD 1945 masih diakui sebagai Landasan negara
sehingga tidak bertentangan dengan tugas pokok TNI menyelamatkan Pancasila dan UUD 1945 serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2)
Masih mendapat pengalaman dan perlunya TNI pada tingkat satuan
teritorial oleh masyarakat. 3)
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi masih dapat diikuti oleh
Institusi TNI sehinga aparatur teritorial tidak tertipa dengan perkembangan teknologi. 4)
Tuntutan / penegakan Hukum dan Hak Azasi Manusia secara
konsekwen TNI melaksanakan dan mendukung diterapkannya masalah hukum tersebut. 5)
Keterbukaan dan Demokrasi yang diinginkan masyarakat dilaksanakan
oleh TNI sesuai / dituangkan dalam Paradigma Baru TNI maupun pedoman tentang Netralitas TNI dalam Pemilu sesuai dengan TAP MPR NO VII / MPR / 2000.
b. Kendala
TERBATAS 11
1)
Ancaman Diintegrasi Bangsa yang disusun oleh agen asing untuk
menghasut masyarakat untuk mendirikan negara sendiri dengan berdalih sebagai Hak Azasi Manusia, dengan menimbulkan kekurang percayaan terhadap pemerintah. 2)
Konflik Vertikal dan Horinzontal dengan ditandai perkelahian antara
kelompok masyarakat maupun perseturuan antara kelompok Elit politik. 3)
Multi krisis yang berkepanjangan hanya kelompok-kelompok tertentu
saja yang hidup berkecukupan sedangkan tingkat Ekonomi menengah kebawah sangat sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. 4)
Rendahnya tingkat pendidikan karena biaya pendidikan yang cukup
tinggi usaha masyarakat tidak mampu menyekolahkan anaknya.
BAB V PERAN KORAMIL YANG DIHARAPKAN
13.
Umum Dalam rangka pencapaian tujuan pembinaan teritorial yang berdaya guna dan
berhasil guna yang diarahkan pada perwujudan ketahanan nasional maka diperlukan suatu sikap dan tekad aparatur koramil secara konsiten untuk berbuat dan bertindak bersama-sama dengan kekuasaan sosial lainnya khususnya dipedesaan beserta pada untuk membangun guna melayaknya guna tercipta kesejahteraan seluruh Rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dengan kondisi ketahanan wilayah yang stabil dan dinamis diharapkan akan tercipta daya tangkal masyarakat terhadap suatu gangguan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar negeri, perwujudan gangguan berupa ekstrimkanan yaitu fanatik keagamaan dan Ekstrim kiri idiologi komunis yang selalu mencari celah untuk merubah tatanan kebangsaan Indonesia dengan adanya keterpaduan antara TNI khususnya aparatur teritorial bersama-sama komponen
lainnya
diharapkan
timbul
adanya
daerah
pangkal
perlawanan, adanya kekeuatan Ratih yang direkrut dari pemuda desa. Sistim logistik wilayah serta bela negara yang mantap dari masyarakatnya.
TERBATAS 12
14
Pembinaan Teritorial.
Upaya pembinaan teritorial di harapkan dapat terarah
guna mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran bela negara, sehingga tercipta ketahanan negara dari berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang mempunyai sasaran antara lain: a.
Ruang juang yang Tangguh.
Untuk terciptanya ketahanan negara
yang tangguh harus di dahului oleh Ruang juang yang tangguh pula.Dalam hal ini koramil di harapkan berperan dalam pengawasan wilayah strategis terutama bagi koramil yang berada di wilayah perbatasan serta dapat berkoordinasi dengan aparat daerah dan masyarakat setempat guna penyiapan wilayah pertahanan strategis dan penyiapan tempat latihan militer . b.
Alat Juang yang Tangguh.
Koramil
diharapkan
dapat
berperan dalam menciptakan kesadaran masyarakat agar ikut serta dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing masing. Sehingga terwujud alat juang yang tangguh . hal ini akan dapat tercapai apabila koramil secara aktif terus mensosialisasikan doktrin doktrin pertahanan antara lain UUD 1945 pasal 30 ,UU RI no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara dll. c.
Kondisi juang yang tangguh.
Terciptanya
kondisi
sosial
yang
seimbang antar daerah sehingga tidak ada kecemburuan sosial di harapkan dapat mampu mencegah terjadinya diintegrasi bangsa . hal ini menjadi faktor yang dapat menciptakan terwujudnya kondisi juang yang tangguh dimana koramil dapat berperan sebagai mediator masyarakat dan pemerintah daerah dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. d.
Menciptakan Kemanunggalan TNI dan Rakyat.
Koramil diharapkan
dapat berperan dalam menciptakan kemanunggalan TNI dan Rakyat hal ini dapat dilaksanakan dengan cara selalu berbuat baik dengan rakyat dan selalu berusaha membantu kesulitan masyarakat sehingga terjalin kesepahaman antara TNI dan Rakyat.
TERBATAS 13 14. Perlawanan Rakyat.
menciptakan kesadaran
Koramil di harapkan dapat berperan dalam masyarakat untuk mengadakan perlawanan secara
sadardan tanpa paksaan dimana Koramil dapat berperan di bidang: a.
Pembinaan Geografi.
Keaktifan para aparat koramil berkoordinasi
dengan pemerintah daerah dan masyarakat merupakan faktor penting terciptanya tata ruang pertahanan yang tangguh .serta pengawasan terhadap daerah yang menjadi daerah cadangan pertahanan. b.
Pembinaan Demografi.
Koramil diharapkan dapat mensosialisasikan
pentingnya pertahanan negara sehingga tercipta kesadaran individu untuk berperan serta dalam menjaga keutuhan negara.serta kembali menghidupkan pengamanan lingkungan seperti poskamling. c.
Kondisi sosial.
Dapat
membantu
pemerintah
daerah
dalam
mensejahterakan masyarakat di daerahnya dapat memperkecil kesenjangan antar daerah sehingga tak ada lagi faham untuk berusaha melepaskan diri dari NKRI.Hal tersebut hanya mampu tercapai apabila koramil beserta seluruh aparatnya mau turun langsung ke tengah masyarakat dan mencari tahu kesulitan masyarakat dan mencoba mencarikan solusinya.
BAB V UPAYA MENINGKATKAN PERAN KORAMIL
15.Umum Dengan dilatar belakangi terpenuhnya citra TNI di masyarakat pada era reformasi sekarang ini, TNI berusaha untuk menginstrospeksi diri tentang kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukannya dimasa lampau yang digunakan sebagai alat penguasa, adapun usaha perbaikan citra adalah dengan dikeluarkannya paradigma baru tentang peran TNI setelah pemisahan antara TNI dan POLRI dengan fungsi utama sebagai pertahanan negara. Hal ini berpengaruh terhadap peran komando militer tingkat Korem, Kodim dan Koramil, oleh karena itu dianggap perlu dengan segera untuk upaya pembenahan di segala aspek kehidupan teritorial secara bertingkat, berlanjut dan berkesinambungan, sehingga setiap terwujudnya keterpaduan antara aparat
TERBATAS 14
pemerintah di daerah khususnya aparatur desa dan kecamatan dengan aparat teritorial setempat, kebersamaan dengan segenap komponen bangsa juga didahulukan guna kepentingan sistim pertahanan rakyat semesta didalam sistim pertahanan negara serta mewujudkan kesinambungan pembangunan segenap potensi sumber daya nasional guna kepentingan kesejahteraan bangsa.
16.Tujuan a.
Meningkatkan kualitas koramil dengan segala aspeknya agar terciptanya
kekuatan wilayah yang dikonstribusikan terhadap ketahanan wilayah yang tangguh dan budaya guna bagi kepentingan penyelenggaraan sistim pertahanan rakyat semesta. b.
Meningkatkan kualitas
sikap,
mental
dan
spiritual
masyarakat
yang
diarahkan agar memiliki nilai juang dan ketahanan mental yang tangguh guna kepentingan penyelenggaraan sistim pertahanan rakyat semesta di daerah. c.
Akumulasi dari semua diatas maka tercipta stabilitas yang selanjutnya
meningkatkan tahap kesejahteraan masyarakat.
17.
Sasaran a.
Terwujudnya tata laksana dan mekanisme pembinaan yang terpadu
serta melembaga antara TNI dengan Instansi pemerintah lainnya. b.
Semakin meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat secara lahir dan
batin. c.
Semakin mantapnya kesadaran berbangsa dan bernegara.
d.
Semakin mantapnya bela negara.
e.
Terciptanya daerah pangkal perlawanan.
f.
18.
Terbentuknya Ratih yang sudah diorganisir.
Subjek TNI dilahirkan dari rakyat, oleh rakyat dan berjuang untuk kepentingan rakyat oleh
sebab itu tanggung jawab memperkokoh keberadaan TNI adalah semua komponen
TERBATAS 15
negara khususnya TNI yang berada diwilayah seperti Kodim. Sebagai komando atas dari Koramil harus mampu membina dan memberikan arah tentang pedoman pelaksanaan yang dilaksanakan terhadap masyarakat. Sehingga kebijakan yang dilaksanakan tidak menyimpang dari prosedur yang telah ditentukan.
19.
Objek Objek yang dibangun adalah institusi TNI yang terendah yang berada di tingkat
kecamatan dalam hal ini adalah Koramil beserta aparatnya serta semua perangkat pendukungnya, dengan dilandasi kepribadian pancasila, sapta marga, sumpah prajurit, 8 wajib TNI di harapkan mampu menangkal segala pengaruh yang akan menghasut masyarakat untuk menentang kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional.
20.
Metode Metode yang digunakan adalah mengoptimalkan peran komunikasi sosial Koramil
dengan segala aspeknya guna membudayakan masyarakat desa sehingga masyarakat mempunyai daya tangkal terhadap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan integritas suatu bangsa. Dengan mengupayakan mensosialisasikan Doktrin Kartika Eka Paksi mengadakan pembinaan teritorial secara bertahap dan berlanjut serta berusaha menempatkan personil teritorial yang mempunyai kemampuan dalam bidang teritorial.
21. Sarana dan Prasarana
a.
Sarana.
Dengan
dukungan
aparat
koramil
yang
mempunyai
kemampuan dalam mensosialisasikan pembinaan teritorial dengan dilengkapi Markas yang dapat dimanfaatkan kegiatan masyarakat diharapkan timbul keamanan secara kesadaran dengan sendirinya untuk membantu melengkapi kebutuhan sarana dan parasarana yang diperlukan guna pelaksanaan tugas aparat koramil. Disisi lain anggaran dukungan dari komando atas tetap harus
TERBATAS 16
diberikan mengingat wilayah koramil sangat luas sehingga sangat diperlukan mobilisasi secara cepat, jangan terlalu berharap dengan dukungan masyarakat yang pada akhirnya menimbulkan membebani masyarakat yang sekarang ini masih
diliputi
degan
krisis
ekonomi
bahkan
belum
ada
tanda-tanda
pemulihannya: Adapun Sarana dan Parasarana hang diperlukan antara lain: 1) Sarana pendukung pelaksanaan tugas pokok yang meliputi:
2)
a)
Kendaraan.
b)
Alat komunikasi.
c)
Komputer
d)
Sarana olah raga.
Sarana pendukung kegiatan kemasyarakatan (Bhakti TNI) Meliputi: a)
b.
Cangkul
b)
Skop
c)
Alat Pertukangan
Prasarana. 1) Pembukaan
UUD
1945
aleniaIV
berisi
untuk
membentuk
suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenab Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian tugas dan kewajiban seluruh komponen bangsa termasuk TNI wajib melindungi segenab bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan ikut memajukan kesejahteraan umum melalui program-program pembangunan yang direncanakan. 2)
UUD 1945 pasal 33 ayat 1 berisi perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. 3)
UUD 1945 pasal 30 ayat 1
berisi
tiap-tiap
warga
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Dari penjelasan pasal 33 dan 30 diatas sudah jelas bahwa pertahanan
TERBATAS 17
negara serta pembangunan perekonomian adalah menjadi tanggung jawab seluruh warga negara/bangsa Indonesia bukan hanya tanggung jawab TNI saja. 22.
Upaya Meningkatkan Peran Koramil Dalam mengoptimalkan peran Koramil di pedesaan, maka perlu adanya upaya
dari segenap komponen dari Koramil itu sendiri dengan dukungan dari komando tingkat atasnya, adapun beberapa aspek yang dirasakan perlu guna dalam meningkatkan peran Koramil antara lain:
a. Meningkatkan Kemamuan Aparat Koramil
Dengan kondisi TNI yang sekarang ini masih solid dan dihadapkan pada Era Reformasi TNI harus berupaya untuk meningkatkan diri serta menempatkan dirinya sesuai fungsi dan kewenangannya, secara khusus sebagai pionir adalah Koramil, maka diupayakan peningkatan kemampuan para aparat Koramil dari Mulai Dan Ramil sampai Babinsa, antara lain: 1)
Diadakannya pembinaan satuan serta secara terus menerus yang
dilakukannya oleh komando atas, secara bertahap, berlanjut dan bertingkat sesuai dengan perkembangan situasi. 2)
Meningkatkan kemampuan sikap, mental dan spiritual bagi aparat
teritorial, melalui pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh komando atas yang meliputi materi kemampuan teritorial maupun materi spiritualnya sehingga diharapkan mampu bersosialisasi maupun membina masyarakat tanpa mengabaikan etika dan moral pergaulan. 3)
Meningkatkan kesejahteraan merupakan salah satu upaya yang sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan tugas karena kondisi di wilayah yang begitu luas dan terbatasnya anggaran yang ada upayanya adalah dengan memberikan kesempatan meningkatkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan skala prioritas. 4)
Penerapan tentang pemahaman terhadap Doktrin Kartika Eka Paksi
kepada aparat teritorial melalui penataran-penataran teritorial khususnya
TERBATAS 18
dalam meningkatkan kemampuan teritorial sesuai harapan pimpinan maupun harapan
masyarakat.
Dengan
pemahaman
terhadap
Doktrin
KEP
mengharapkan pendekatan terhadap masyarakat merupakan partner dalam kegiatan teritorial. 5)
Diupayakan
penempatan
personil
teritorial
kedepan disesuaikan
dengan keadaan wilayah penduduknya dan kondisi sosialnya, karena semakin kritisnya pendapat masyarakat oleh karena itu untuk penempatan personil TNI yang ditegaskan ke dalam wilayah tidak lagi dengan pendekatan emosional hubungan bidang teritorial sehingga dalam pelaksanaan tidak mengalami hambatan yang berarti. 6)
Tingkat pendidikan minimal adalah lulusan sekolah lanjutan atas agar
mampu
mensosialisasikan,
pintar
serta
mampu
sebagai
pengumpul
keterangan atau data guna pengambilan keputusan dalam kebijakan teritorial serta mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat dimana ditugaskan dari pengalaman yang ada dengan tingkat yang rendah, maka tingkat kepercayaan terhadap aparat berkurang bahkan mencemooh, karena rata-rata tingkat pendidikan diwilayah/daerah adalah SLA disamping itu pengaruh terhadap personil itu sendiri terutama moril prajurit sehinga terjadi keragu-raguan bahkan asal berjalan saja tetapi tidak mengenai sasaran atau harapan pimpinan komando atas.
b. Perbaikan Markas Koramil Markas Koramil kondisinya masih dirasakan asing dan bahkan orang yang berkunjung atau ke Koramil masih ada tanggapan dimasyarakat terjadi hal-hal yang menakutkan atau ditandai dengan orang-orang yang bermasalah hal ini masih
terjadi
di
daerah-daerah
atau
terjadi
dikoramil
perkotaan
untuk
menghilangkan pandangan jelek di mata masyarakat yang menakutkan maka diupayakan perubahan atau perbaikan antara lain: 1)
Rehabilitas sarana bangunan, memperbaiki kondisi tempat kerja/kantor
yang telah mengalami kerusakan akibat bocor/pengaruh cuaca, tembok yang rapuh, lantai yang tidak rata dan sebagainya yang berkaitan dengan kondisi
TERBATAS 19
bangunanan segera untuk diperbaiki hal ini dapat memotivasi kinerja aparat Koramil itu sendiri. 2)
Perlunya peningkatan/penambahan areal wilayah maupun bangunanan
yang digunakan sarana apel, kegiatan olah raga, kegiatan personil oleh satuan sendiri dapat menunjang pembinaan satuan maupun pembinaan fisik prajurit secara perorangan maupun satuan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar bahkan diharapkan kondisi bangunan maupun lapangan dapat dimanfaatkan oleh kegiatan masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasa memiliki, dalam bentuk perlombaan-perlombaan antar warga masyarakat sehingga kedepan image masyarakat tidak lagi memandang menakutkan. 3)
Penempatan
Markas.
Penempatan
markas
Koramil
diupayakan
ditempatkan pada sektor yang mudah dijangkau keseluruh wilayah pedesaan sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan menemukan markas, juga kedalam dalam pembinaan aparat dengan mudah melakukan pembinaan ke desa-desa disisi lain memberikan ketentraman masyarakat jangkauannya lebih dekat dari yang sekarang.
Untuk menghilangkan pandangan masyarakat yang menakutkan maka diupayakan perubahan ataupun perbaikan antara lain meliputi: 1).
Rehabilitas sarana bagunan, memperbaiki kondisi kantor/tempat kerja
yang telah rusak akibat bocor/cuaca; tembok yang rapuh dan sebagainya yang berkaitan dengan kondisi bangunan sehingga dengan kondisi kantor yang nyaman dan kondusif diharapkan merangsang/motivasi kerja tinggi. 2).
Perluasan areal perkantoran/markas. Perluasan yang dimaksud adalah
penambahan luas lapangan apel, lapangan olah raga, hal ini disamping digunakan oleh satuan itu sendiri baik pembinaan satuan maupun pembinaan fisik prajurit diharapkan sarana olah raga itu dimanfaatkan oleh masyarakat, baik pertandingan-pertandingan antara desa dan sebagainya dengan demikian kedepan diharapkan posisi koramil menjadi pusat kegiatan keolahragaan maupun pembinaan pusat kewilayahan bahkan masyarakat
TERBATAS 20
merasa memiliki, dengan demikian image Koramil tidak seram/menakutkan lagi. 3).
Peningkatan/pemenuhan prasarana. Prasarana sangatlah mutlak untuk
dipenuhi antara lain:
a).
Kendaraan bermotor sebagai sarana angkutan dalam rangka
pembinaan kedesa-desa guna pengumpulan keterangan.
b).
Alat komunikasi perlu ditingkatkan atau diadakan yang baru guna
penyampaian berita dengan cepat dapat diterima apabila terjadi permasalahan di masyarakat. Sarana yang ada masih menggunakan teknologi lama sehingga menghambat pelaksanaan tugas hubungan komando dengan aparat yang ada diwilayah-wilayah. Ditinjau dari sudut geografi kondisi markas koramil rata-rata berada di posisi kotanya terkadang ada yang jauh dari desa tertentu sehingga menyakitkan baik bagi masyarakat maupun aparat sendiri.
c. Perbaikan Sarana Prasarana.
Dalam
rangka menunjang
kecepatan
dan
ketepatan
dalam
rangka
pengumpulan keterangan/lapor cepat dan temu cepat maka harus diupayakan adanya peningkatan sarana dan prasarana yang meliputi antara lain: 1)
Peningkatan kebutuhan kendaraan bermotor yang digunakan sebagai
sarana angkutan dalam rangka pembinaan ke desa-desa guna pengumpulan keterangan tentang kondisi wilayah. 2)
Alat komunikasi, perlu ditingkatkan atau diadakan yang baru yang akan
digunakan dalam penyampaian berita dari suatu wilayah secara cepat dan tepat tanpa mengabaikan factor kebocoran berita serta berita-berita yang terjadi di masyarakat dapat diatasi dengan sendiri mungkin, alat komunikasi yang ada sekarang merupakan alat lama sehingga beritanya hanya dua arah dengan
komando
atas
saja
sedangkan
masyarakat
luas
sudah
TERBATAS 21
menggunakan saluran internal dan sebagainya. Hal demikian sangatlah mungkin apabila sistim komunikasi ini menjadi prioritas utama. 3)
Prasarana pendukung kerja seperti lemari, kursi, meja yang sekarang
ini juga merupakan asset lama pelru ditingkatkan dengan upaya pembelian atau diperbaiki sehingga dapat tertata dengan rapih dan teratur dan terciptanya tata ruang kerja yang kondusif dan nyaman yang berdampak pada meningkatnya motivasi kerja bagi aparat Koramil. 4)
Hubungan sarana olah raga. Guna melengkapi kebutuhan olah raga
maka dibutuhkan sarana-sarana yang memadai, seperti alat restok, matras, bola, net dan sebagainya, yang digunakan dalam pembinaan phisik personil sehingga diharapkan prajurit mempunyai kemampuan yang prima, tangguh dan trengginas dalam melaksanakan tugas pokoknya. Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang bulat dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yang mendukung dalam rangka peningkatan peran
komunikasi sosial koramil dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam upaya pertahanan negara. Dengan harapan kedepan satuan teritorial dapat kepercayaan dari masyarakat dalam rangka menunjang ketahanan wilayah.
BAB VII PENUTUP
26. Kesimpulan
. Bahwa masih banyak kendala yang dialami oleh koramil dalam
rangka meningkatkan perannya dalam bidang pertahanan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam institusi koramil itu sendiri.Untuk itu kita harus dapat besama sama dalam mencari pemecahan masalah tersebut karena mempunyai peran
koramil
penting dalam Menumbuhkan keinginan masyarakat dalam
bidang Pertahanan dengan melaksanakan pembinaan Teritorial dan pembinaan perlawanan rakyat . sehingga di harapkan adanya perbaikan kondisi dimana rakyat akan lebih berpartisipasi secara sadar untuk membela negara dan bangsanya.
TERBATAS 22
27. Saran
Agar peran kowil dalam hal ini koramil sebagai ujung tombak dalam melaksanakan komunikasi sosial dengan masyarakat dapat meningkat , disarankan : a.
Disiplin agar lebih ditingkatkan dengan upaya kualitas personil
teritorial tingkat koramil dididik dan dilatih sesuai kondisi masyarakat sekarang ini yang semakin kritis dalam penyampaikan pendapat (hak kebebasan menyampaikan pendapat). b.
Perlu ditingkatkan segala upaya dalam merebut hati rakyat, seperti
kegiatan bhakti sosial, olahraga bersama rakyat maupun kegiatan keagamaan. c.
Perlu
ditingkatkannya
kesejahteraan prajurit teritorial melalui
kenaikan pangkat, perumahan prajurit, kesempatan pendidikan yang mendukung tugas teritorial dan pemenuhan sarana prasarana lainnya dalam rangka hubungan dengan masyarakat. d.
Diadakannya pembinaan satuan dan tingkat komando atas secara
berkala dan terus menerus melalui ceramah maupun jam komando sehingga setiap perubahan dapat diketahui sedini mungkin. Bandung, April 2011 Penulis
Acuk Andrianto LETTU INF NOSIS 236
TERBATAS 23
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Ridhonya, penulis dapat menyelesaikan karangan militer yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN
PERAN
KORAMIL
MENUMBUHKAN KEINGINAN MASYARAKAT
DALAM
RANGKA
BERPATISIPASI DALAM
PERTAHANAN DAERAH”
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan harapan penulis adanya tanggapan dan masukan guna perbaikan dalam setiap pembuatan karangan militer selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya diri penulis dalam menghadapi tugas-tugas kedepan.
Bandung, April 2011 Penulis
Acuk Andrianto LETTU INF NOSIS 236
TERBATAS 24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Nama
2.
Pangkat/Nrp
3.
TMT TNI
: 01 - 12 – 2004.
4.
Agama
: Islam.
5.
Status
6.
Alamat Kantor
: Kompi Senapan D Yonif 752/VYS.
7.
Alamat Rumah
: Asrama Kompi Senapan D Yonif 752/VYS.
8.
Pendidikan
:
a.
b.
: Acuk Andrianto. : Lettu Inf NRP 11040019280781.
Keluarga
Umum
: 1.
SD tahun 1993.
2.
SMP tahun 1996.
3.
SMA tahun 1999.
Militer
: 1. 2.
9.
: K-01.
Akmil tahun 2004.
Sesarcab If tahun 2005.
Riwayat Jabatan : a.
Danton III C Yonif 752/VYS.
b.
Danton II C Yonif 752/VYS.
c.
Danton I C Yonif 752/VYS.
d.
Danton Bant D Yonif 752/VYS
TERBATAS 25
DAFTAR PUSTAKA
1.
UUD RI pasal 30 tentang pertahanan negara
2.
Tap MPR No. 7 tahun 2000 tentang peran TNI.
3.
UU RI tahun 2003 tentang pertahanan negara.
4.
Bujuk induk Pembinaan Teritorial