MODEL SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Sistem pertanian berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan menggunakan empat macam model sistem, yaitu sistem pertanian organik, sistem pertanian terpadu, sistem pertanian luar rendah, dan sistem pengendalian hama terpadu. A. Sistem Sistem Perta Pertanian nian Terpadu erpadu Secara teoritis banyak pakar pertanian ataupun ekologi yang sepaham bahwa
sistem pertanian organik merupakan salah satu alternatif solusi atas kegagalan sistem pertanian industrial. Secara teknis, sistem pertanian organik merupakan suatu sistem produksi pertanian di mana bahan organik, baik yang masih hidup atau sudah mati, menjad menjadii faktor faktor penting penting dalam dalam proses proses produk produksi si usaha usaha tani tanaman tanaman,, perkeb perkebuna unan, n, pertenakan, perikanan dan perhutanan. Pengunaan pupuk organik (alami atau buatan) dan pupuk hayati serta pemberantasan hama, penyakit dan gulma secara biologis adalah contoh-contoh aplikasi sistem pertanian organik. Krit Kriteri eriaa sistem sistem pert pertani anian an orga organi nik k yang yang dibe diberi rikan kan oleh oleh !"# !"#$ $ ( International Federation of Organic Agriculture Movement ) setidaknya harus memenuhi empat prinsip standar% &. 'okalita (localism). (localism). Pertanian organik berupaya mendayagunakan potensi lokalita yang ada sebagai suatu agroekosistem yang tertutup dengan memanfaatkan bahan bahan baku atau input dari sekitar. sekitar. . Perbaikan tanah (soi (soill impr improv ovem emen ent) t).. Pertan Pertanian ian organ organik ik berupa berupaya ya menjag menjaga, a, merawat, dan memperbaiki kualitas kesuburan tanah melalui tindakan pemupukan organik, pergiliran tanaman, konserasi lahan, dan sebagainya. *. $eredam polusi (pollution (pollution abatement) abatement).. Pert Pertan ania ian n orga organi nik k dapa dapatt mere meredam dam terjadinya polusi air dan udara dengan menghindari pembangunan limbah dan pembakaran sisa-sisa tanaman secara sembarangan serta menghidari penggunaan bahan sintetik yang dapat menjadi sumber polusi. +. Kualita itas pro produk (quality of product). product) . Pertanian organik menghasilkan produk produk pertanian bekualitas yang memenuhi standar mutu gii dan aman bagi lingkungan serta kesehatan. . Pemanfaa faatan energi (energy (energy use). use). Pengel Pengelola olaan an pertan pertanian ian organ organik ik menghi menghidar darii sejauh mungkin penggunaan energi dari luar yang berasal dari bahan bakar fosil yang berupa pupuk kimia, pestisida, dan bahan bakar minyak.
. Kesempatan kerja (employment). /alam mengelola usaha tani organiknya, para petani organik memperoleh kepuasan dan mampu menghargai pekerja lainnya dengan upah yang layak. Sistem pertanian organik paling tidak memilki 0 keunggulan dan keutamaan sebagai berikut% &.
"risinil. Sistem pertanian organik lebih mengandalkan keaslian atau orisinalitas sistem budidaya tanaman atau hewan dengan menghindari rekayasa genetika ataupun introduksi teknologi yang tidak selaras alam.
.
1asional.
*.
2lobal.
+.
#man. Sistem petanian organik menempatkan keamanan produk pertanian, baik bagi kesehatan manusia ataupun bagi lingkungan, sebagai pertimbangan umum.
.
3etral. Sistem pertanian organik tidak menciptakan ketergantungan atau bersifat netral sehingga tidak memihak pada salah satu bagian atau pelaku dalam sistem agroekosistem.
.
nternal. Sistem pertanian organik selalu berupaya mendayagunakan potensi sumber daya alam internal secara intensif.
0.
Kontinuitas. Sistem pertanian organik tidak berorientasi jangka pendek, tetapi lebih pada pertimbangan jangka panjang. #njuran simpatik untuk melakukan gerakan efisien dan efektiitas penggunaan
energi pada saat harga-harga sarana produksi pertanian (pupuk kimia dan pestisida) semakin mahal dipelopori oleh /r. 4ogi Sugito (&55). #njuran simpatik tersebut antara lain% &. Petani dapat mengurangi penggunaan energi melalui penggunaan pupuk organik dan pengolahan tanah minimum atau tanpa pengolahan tanah. . Petani dapat menggunakan beberapa spesies tanaman yang memerlukan input energi dari luar sesedikit mungkin.
*. Petani dapat menggunakan teknologi alternatif, yaitu dengan mengganti jenis input yang tidak tergantung pada bahan bakar atau fosil. +. Petani dapat memilih teknologi baru dengan sumber daya lain. . Petani dapat mengubah sistem pertanian mereka agar lebih efisien terhadap pemanfaatan lingkungna yang ada tanpa tergantung pada input energi. . Petani dapat menghentikan sama sekali usaha pertanian mereka bila pendekatan di atas telah menjadi sangat sulit dan mahal, atau bila produuksi sudah semakin banyak berkurang.
B. System Pertanian Terpadu
$enurut 6ididana (&555), terdapat dua model sistem pertanian terpadu (integrated agriculture management), yaitu sistem pertanian terpadu konensional dan sistem pertanian terpadu dengan teknologi 7$ (effective microorganism). $odel pertanian terpadu konensional misalnya tumpang sari antara peternakan ayam dengan balong ikan (longyam) dimana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagai pakan ikan, atau tumpang sari antara tanaman palawija dan peternakan, di mana sisa-sisa tanaman digunakan sebagai pakan ternak kambing atau sapi dan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang bagi pertanaman berikutnya. Pratek-pratek pertanian terpadu konensional ini belum tentu merupakan siklus yang berkelanjutan, karena hanya mengandalkan proses dekomposis biomassa alamiah yang berlangsung sangat lambat. $odel sistem pertanian terpadu dengan teknologi 7$ telah dikembangkan dengan cukup baik oleh nstitusi Pengembangan Sumber /aya #lam (PS#) di 8ali. $odel ini memadukan budidaya tanam, perkebunan, peternakan, perikanan dan pengolahan daur limbah secara selaras, serasi dan berkesinambungan. 8udi daya tanaman yang dipilih adalah tanaman semusim dan tahunan. Kebutuhan input budidaya tanaman menggunakan prinsip penggunaan pupuk kimia dan pestisida seminimal mungkin atau bahkan tanpa menggunakan pupuk kimia atau pestisida sama sekali.
$odel pertanian dengan teknologi 7$ dapat mengurangi masukan energi dari luar sistem pertanian untuk menghasilkan produk pertanian. Proses fermentasi dapat menaikkan kandungan nutrisi pakan ternak yang berasal dari kotoran ternak. Sehingga masukan energi dari luar sistem pertanian dapat diperkecil atau ditiadakan sama sekali. /emikian juga dengan budidaya tanaman, limbah tanaman yang terbuang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk melalui fermentasi. /engan sistem terpadu, terdapat siklus yang tidak terputus dan saling menguntungkan dari sub-bidang budi daya tanaman, perkebunaan, pertenakan, dan perikanan untuk jangka waktu yang panjang tanpa kekhawatiran terjadinya pencemaran at beracun, karena semua input berasal dari ekosistem sendiri.
C. Sistem Pertanian Masuan Luar Renda!
1eijntjes et. all. (&555) dalam bukunya yang berjudul 9Pertanian $asa /epan: secara
lugas
dan
komprehensif
membahas
pertanian
berkelanjutan
dengan
menggunakan input luar rendah atau popular dengan istilah '7S# (Low !ternal Input "ustainable Agriculture). $etode '7S# mengacu pada bentuk-bentuk pertanian sebagai berikut% &. "ptimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal yang ada dengan mengombinasikan berbagai macam komponen sistem usaha tani, yaitu tanaman, ternak, ikan, tanah, air, iklim dan manusia sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang paling besar. . Pemanfaatan input luar dilakukan hanya bila dipelukan untuk melengkapi unsurunsur yang kurang dalam agroekosistem dan meningkatkan sumber daya biologi, fisika, dan manusia. /alam pemanfaatan input luar, perhatian utama diberikan pada mekanisme daur ulang dan minimalisasi kerusakan lingkungan.
$etoda '7S# tidak bertujuan memaksimalkan produk dalam jangka pendek, namun untuk mencapai tingkat produk yang stabil dan memadai dalam jangka panjang. '7S# berupaya mempertahankan dan sedapat mungkin meningkatkan
potensi sumber daya alam serta memanfaatkannya secara optimal. Pada prinsipnya, hasil produksi yang keluar dari sistem atau dipasarkan harus diimbangi dengan tambahan unsur hara yang dimasukkan kedalam sistem tersebut. ;onway (&5<0) menyarankan beberapa contoh teknologi
pertanian yang
potensional untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan, antara lain sebagai berikut% &. =umpang sari (intercropping). Pertumbuhan dua tanaman atau lebih secara bersama-sama pada satu lahan akan memberikan banyak keuntungan, antara lain optimalisasi pemanfaatan unsur hara karena masing-masing tanaman akan memanfaatkan unsur hara yang berbeda, adanya interaksi yang saling menguntungkan antar tanaman, penghambatan pertumbuhan gulma karena interaksi antar tanaman, serta pengendalian hama. . 1otasi tanman. *. #groforestri. #groforestri merupakan pola tanam tumpang sari antara tanaman tahunan, khususnya tanaman hutan, dan tanaman semusim. =anaman tahunan mampu menyimpan banyak air dan menghasilkan humus dari serasah dedaunan, serta memberikan naungan untuk tanaman semusim. Sebaliknya, tanaman semusim dapat menahan laju erosi permukaan tanah. +. "ilvi#pasture. "ilvi pasture merupakan perpaduan antara tanaman hutan dengan rerumputan hijauan pakan ternak sehingga konserasi lebih terjamin dan kebutuhan hijauan pakan ternak tercukupi tanpa merusak lingkungan. . Pupuk hijau (green manuring). =umpang sari tanaman leguminosa dengan tanaman budi daya akan memberikan keuntungan mutualistik melalui proses fiksasi nitrogen yang terjadi secara sempurna serta menjaga stabilitas kesuburan tanah. . Konserasi lahan (conservation tillage). Sistem "lah =anah $inimum ("=$) atau =anpa "lah =anah (="=) merupakan cara konserasi praktis untuk mempertahankan kesuburan tanah dan menghindari erosi, serta pencucian unsur hara.
0. Pengendalian
biologi
(biological
control).
Pengendalian
biologi
adalah
penggunaan musuh-musuh alami, parasit dan predator untuk memberantas hama. $usuh alami ini dapat dikembangkan dari dalam atau luar agroekosistem. <. Pengelolaan hama terpadu (intregrated pest management). Pengelolaan hama terpadu merupakan perpaduan pengelolaan hama baik secara hayati, mekanik dan kimiawi, dengan mengutamakan pengendalian hama dari pemberantasan hama secara selektif.
D. Sistem Pen"enda#ian $ama Terpadu
Konsepsi Pengelolaan >ama =erpadu (P>=) merupakan suatu teknologi pengendalian hama yang menggunakan pendekatan komprehensif, menggunakan prinsip-prinsip ekologi, dan mengintegrasikan berbagai
teknik pengendalian yang
kompatibel sehingga kondisi populasi hama selalu berada dalam tingkat yang tidak merugikan
secara
ekonomis,
sekaligus
dapat
mempertahanakan
kelestarian
lingkungan hidup serta menguntungkan bagi petani. 'angah-langkah yang harus ditempuh untuk mengimplementasikan P>=% &. $engidentifikasi dan menganalisis status hama yang akan dikelola. . $empelajari anasir dan saling tidak dalam ekosistem, terutama yang berpengaruh terhadap hama-hama utama. *. Penetapan dan pengembangan ambang ekonomi. 4aitu ketetapan tentang pengembilan keputusan waktu pelaksanaan penggunaan pestisida. +. $engembangkan sistem pengamatan dan monitoring hama, untuk mengetahui letak dan keadaan suatu jenis hama pada waktu dan tempat tertentu terhadap ambang ekonomi hama tersebut. . $engembangkan model deskriptif dan peramalan hama. . $engembangkan strategi pengelolaan haman. 0. Penyuluhan.
$enurut pengamatan /r. da 8agus "ka (&55) yang turut membidangi kelahiran program P>= di ndonesia, ada beberapa manfaat yang diraih selama program P>= digulirkan yaitu% &. Pengeluaran petani dapat dihemat, terutama pengularan untuk membeli insektosida. . Produksi setiap musim panen lebih mantap. *. 6abah hama, terutama wereng tidak muncul lagi. +. Kesadaran akan bahaya racun pestisida meningkat. . $asalah keracunan dapat dikurangi. . "rganisme non-hama benar-benar berperan sebagai sahabat untuk mengatasi serangan hama. 0. >ewan bermanfaat dapat diselamatkan. <. Polusi udara, tanah dan air oleh insektisida dapat diminimalisasikan.
TU%AS EKOLO%I TANAMAN
K7'#S /
DOSEN & Dr. Ir' Nasre( A!ir' MS
"'7>%
K$AIRUN NISAK )*)+,),+-
PRO%RAM STUDI A%ROTEKNOLO%I /AKULTAS PERTANIAN UNI0ERSITAS ANDALAS PADAN% ,+)1