BAB 2 TI NJ AUAN PUSTAK PUSTAK A 2.1. Prostat 2.1.1. 2.1.1. A Anatom natomii Prosta rostat adal adalah organ geni genital tal yang hanya hanya di temukan pada pria pri a karena merupakan penghasil sil cairan cairan sem semen yang hanya hanya dihasi dihasillkan oleh oleh pria. pri a. Pro Prosta statt berbentuk piram piramid, tersusun atas jaringa aringan n fibromuskular yang mengandung kelenj kelenjar. ar. Prostat pada pada um umumnya memiliki ukuran dengan ngan panj panjan ang g 1,25 inchi inchi atau kira kira – kira kira 3 cm, mengelilingi uretra pria. (Gambar 2.1)
K eterangan : Urinary bladder Sem Seminal vesicle cle Prostate Openi Opening of of ejaculatory ejaculatory duct Urogenital diaphragm Bulbou Bul bourethtral rethtral (Copw (Copwers) gland gland Rectovesical(Denonvilliers) fascia
=K andung kemih =Vesikula seminalis =Prostat =muara duktus ejakulatorius =diafragm diafragma urogenital =kelenjar bulborethral =lapisan Denonvilliers
Sumber : K . OH, Wi William (2000) (2000)
Gambar 2.1. Organ prostat pada pria Dalam alam hubungannya dengan organ lai lain, n, batas atas prostat prostat bersambung dengan leher bladder atau kandung kemih. Di dalam prostat didapati uretra. uretra. S Sedan edangkan gkan batas bawah prostat yakni ujung prostat bermuara ke eksternal spinkter bladder yang
Universitas Sumatera Utara
terbentang diantara lapisan peritoneal. peritoneal. Pada bagian bagian depannya terdapat simfisis pubis yang dipisahkan oleh lapisan ekstraperitoneal. ekstraperitoneal. L apisan tersebut rsebut dina dinam makan cave of Retzius atau ruanga ruangan retropubik. retropubik. Bagian agian belakangnya dekat dekat dengan dengan rectum, dipisa dipisahkan hkan olehfas oleh fascia cia Deno Denonv nvilliers Prostat Prostat memiliki lapisan pisan pem pembungkus bungkus yang yang di sebut sebut dengan kapsul. kapsul. K apsul ini terdiri dari 2 lapisan yaitu : 1. Tru True capsule :
lapisan fibrosa tipi tipis s pada pada bagian bagian luar luar prostat prostat
2. False alsecapsu capsulle :
lapisan ekstraperitoneal yang sali saling bersambung, menyelimuti bladder atau kandung kandung kemi kemih. Sedangkan Sedangkan Fascia Denonvilliers berada pada bagian bagian belakang. belakang. (Gambar 2)
2.1.2 2.1.2.. Histologi Prosta rostat merupakan suatu kumpulan pulan kelanj kelanjar ar yang terdir terdiri dari 30 - 50 kelenjar kelenjar tubuloalveolar, tubuloalveolar, dibe dibentuk dari epitel pitel bertingkat rtingkat sili silindri ndris s atau kuboid kuboid yang bercabang. rcabang. Duktusnya Duktusnya bermuara ke ke dalam uretra pars prostatika, prostatika, menembus prostat. prostat. Secara Secara histol histologi ogi,, prosta prostat memiliki 3 zona yang berbeda rbeda yaitu yaitu (gam (gambar 2.2) : 1. Zona Zona sentral 2. Zona perifer 3. Zona transisional
Gambar 2.2. Zona prostat secara histologi
Universitas Sumatera Utara
2.2. K anke ankerr Prosta P rostatt Kanker prostat ad adalah alah keganasan nasan pada prostat prostat yang dideri diderita ta pria pria berusi berusia a lanjut lanjut dengan dengan kejadian kejadian puncak pada usai 65 - 75 tahun. tahun. Pe Penyebab nyebab kanker prostat prostat tidak tidak diketahui diketahui secara tep tepa at, meskipun eskipun beberapa peneli peneliti tian an telah telah menunj enunjukk ukkan an adanya hubungan hubungan antara antara diet tinggi tinggi lemak dan peni peningkatan ngkatan kadar horm hormontestosteron on testosteron.. Pada bagian lain, Rindiastuti (2007) menyimpulkan bahwa usia lanjut mengalami penurunan penurunan beberap eberapa a unsur unsur esensial nsial tubuh tubuh sep seperti erti kalsi kalsium um dan vitam vitamin D. Penurunan enurunan kandungan kalsi kalsium um tubuh mengaki engakibatkan batkan berbagai penyakit, penyakit, dianta diantaranya adalah dalah osteoporosis oporosis, sehingga sehingga tim timbul
paradigm paradigma bahwa pada usia usia lanjut lanjut untuk
mengko engkonsum nsumsi kalsi alsium um dalam dalam juml umlah banyak. Tetapi pol pola makan den dengan kalsi kalsium um tinggi tinggi secara berlebihan dapa dapat meningkatkan eningkatkan risiko siko kan kanker prostat pada usia usia lanjut Lebih.dari 95 % kanker prostat bersifat adenokarsinoma. adenokarsinoma. Selebihnya didomi didominasi tra transi nsisiona sional sel sel karsinoma. (Pr (Pre esti, J . C, 20 2008 08). ). Peneli Peneliti tian an menunj nunjukkan bahwa 60 - 70% kasus kanker prostat terjadi pada zonaperifer zona perifer sehingga dapat diraba sebagai nodul – nodul keras irr irreg egul ular. ar. Fen Fenom omena ena ini nyata pada pada saa saat pemerik eriksaan rectum dengan jari jari (Digital Rectal Examination). Examination). Nodul – nodul ini memperkecil rkecil kemungkinan terjadinya obstruksi saluran saluran kemih atau uretra tra yang yang berjal rj alan an tepat tepat di tengah tengah prostat. prostat. Sebanyak 10 – 20 % kanker prostat terjadi terjadi pada zona transisional transisional,, dan 5 – 10 % terjadi pada zona sentral. 2.2.1 .2.1.. Eti E tiolog ologii dan Faktor Resiko iko Kanke K ankerr Pr P rostat ostat Dari berbagai penelitian dan survei, disimpulkan bahwa etiologi dan faktor resiko resiko kan kanker ker prostat adalah adalah sebagai ber berikut. kut. 1. Usia Resiko esiko mende enderrita kanker prostat dim dimulai ulai saat usia 50 tahun pada pria pria kuli kulit putih, putih, dengan dengan tidak ada ada riwaya riwayat keluarga keluarga menderi derita ta kanker kanker prosta prostat. t. Sedangkan Sedangkan pada pada pri pria kuli kul it hitam hitam pada pada usia usia 40 tahun dengan dengan riwayat keluarga satu satu generasi sebelum elumnya mende enderrita kanker prostat. prostat. Data yang yang dipe dipero rolleh
Universitas Sumatera Utara
melaui autopsi di berbagai berbagai negara menunj enunjukk ukkan an sekitar sekitar 15 – 30% pria pria berusia rusi a 50 tahun menderita kanker prost prostat at secara samar. Pada usia usia 80 tahun sebanyak 60 – 70% pria memiliki gam gambaran histology histology kanker kanker prostat. (K. (K . OH, OH, Wil William et al, al, 2000). 2. Ras dan tempat tinggal tinggal Pende Penderita rita prostat prostat tertinggi tertinggi ditem ditemukan pada pri pria a dengan ras Af Afrika rika – Amerika.Pr rika.Pria ia kulit kulit hitam memiliki resi resiko 1,6 kali lebi ebih besar untuk untuk menderi derita ta kanker prostat prostat di dibandi ndingkan ngkan den dengan gan pri pria a kulit kulit putih (Moul, (M oul, J . W., W., et al, al, 2005). 3. Riwaya iwayat keluarga Carter dkk menunjukkan enunjukkan bahwa kanker anker prostat prostat didi didiagnosa agnosa pada pada 15% pria pria yang memiliki ayah atau atau sauda saudara lel lelaki aki yang mende enderrita kanker kanker prostat, prostat, bil bila diba dibandingkan ndingkan denga dengan 8% populasi kontrol kontrol yang yang tida tidak k memiliki kerabat kerabat yang terk terke ena kanker kanker prosta prostat (H (Haas, G. G. P dan dan Wael A. S., S., 1997). Pria ria yang yang satu satu generasi sebe sebelumnya menderita rita kanker kanker prostat prostat memiliki resiko resiko 2 - 3 kali lipat pat lebih besa besarr menderi enderita ta kanker prostat prostat diban dibandingkan dingkan dengan populasi populasi um umum. Sedangkan Sedangkan untuk pria pria yang 2 gene generasi sebelum elumnya menderi enderita ta kanker prostat memiliki resiko resiko 9 - 10 kal kali lipat pat leb lebiih bes besar ar menderi derita ta kanke kankerr prostat. 4. Faktor hormonal Tes Testosteron adalah lah hormon pada pria ria yang diha ihasilka ilkan oleh sel Leydig pada pada testis stis yang akan dituk ditukar ar menjadi
bentuk bentuk meta metaboli bolit,
berupa berupa
dihidrotestosteron (DHT) di organ prostat oleh enzim 5 - α reduktase. Beberap eberapa a teori ori menyim enyimpulkan pulkan bahwa kanker prostat prostat terjadi terjadi karen karena a adanya peningka ningkatan tan kadar kadar testosteron testosteron pada pria, pria, tetapi tetapi hal hal ini bel belum dapa dapatt dibukti dibuktikan kan secara il ilmiah. Bebe Beberapa penel nelitian ti an menem enemukan terjadin terjadinya ya penurunan kadar testosteron testosteron pada pada pende penderita kanker kanker prostat. prostat. Selai Selain n it itu, u, jjuga uga ditem ditemukan peningka ningkatan tan kadar DHT pada pada pende nderita rita prostat, tanpa tanpa dii diikuti denga dengan meni eningkatnya ngkatnya kadar testoste testosteron. ron. (H (Haas, G. G. P dan dan Wael A. A. S S., ., 1997).
Universitas Sumatera Utara
5. Pola makan Pola ola makan diduga diduga memiliki pengaruh pengaruh dalam perkem rkembangan berbagai jen jenis kanker atau keganasan. Pengaruh makanan da dalam lam te terja rjadiny inya kan kanker prosta prostat belum belum dapat dapat dij dijelaskan elaskan secara rinci ri nci karena adanya danya perbedaan konsum konsumsi makanan pada rasa atau suku yang berbeda, bangsa, tem tempat tinggal, tinggal, status ekonom konomi dan lain lain seba sebagainya. gainya. 2.2.2 .2.2.. Ge Gej ala K linis li nis K anke ankerr Pros Pr ostat tat Secara medik, dik, kanker prostat prostat umumnya tidak tidak menunj enunjukk ukkan an gejala ala khas. K arena arena itu, itu, sering sering terjadi terjadi kete keterlam rlambatan batan di diagn agnosa. osa. Gejal Gejala a yang ada ada umumnya sam sama dengan dengan gejala gejala pembesaran besaran prostat prostat jinak, ji nak, yaitu yaitu buang air kecil kecil tersendat tersendat atau tidak tidak lancar. K eluhan eluhan dapat dapat juga berupa nyeri tulang tulang dan gangguan gangguan saraf. Dua keluhan keluhan itu muncul bil bila sudah sudah ada penyeb penyebaran aran ke tulang tulang belakang Tah Tahap aw awal (early stage) stage) yang mengalami kanker kanker prostat prostat umumnya tidak tidak menunj enunjukkan ukkan gej gejala kl klinis nis atau atau asimptom asimptomatik. atik. Pada ada taha tahap beri berikutnya kutnya (locally (locally advanced) advanced) dida didapa pati ti obstruksi seba sebagai gejala gejala yang yang paling sering ri ng ditemukan. ukan. Bi B iasanya ditemukan jugahem juga hematuri aturia yakni yakni urin urin yang mengan engandung da darah, inf i nfeksi eksi sal saluran kemih, sert serta a rasa nyer nyeri saat saat berkem rkemih. Pada Pada tahap lanj lanjut ut (advanced (advanced)) pende penderita yang yang telah telah mengalam engalami metastase di tulang tulang sering mengeluh sakit tulang tulang dan sangat sangat jarang menhgal enhgalam ami kelem kelemahan tungkai maupun kelum kelumpuhan tungkai karena kom kompresi korda spinalis. spinalis. 2.2.3 2.2.3.. P Pe emeriksaan K anker anker Prostat ostat Diagnosa kanker prostat prostat dapat dil dilakukan atas atas kecurigaa kecurigaan pada saat pemeriksaan eriksaan colok colok dubur yang abnorm ormal atau peni peningkatan ngkatanProstate Prostate Specific Antigen (PSA (PSA). ). K ecurigaan curigaan ini kemudian dikonf dikonfiirmasi rmasi denga ngan bi biposi,di posi,diba bantu ntu ole oleh trans rectal ultrasound scanning (TRU (T RUSS) SS).. Ada 50 50% % lebi lebih lesi yang dicurigai dicurigai pada pada saa saat colok colok dubur dubur yang yang terbukti suatu kanker prostat. prostat. Ni Nilai prediksi prediksi col colok dubur dubur untuk
Universitas Sumatera Utara
mendeteksi kanker kanker prostat 21,53%. 21,53%. Se Sensitif nsiti fitas colok colok dubur dubur ti tidak dak memadai adai untuk mendeteksi kanker prostat tap tapii spesif sifisitasnya sitasnya tinggi, tinggi,nam namun bil bila didapatkan tanda tanda ganas pada col colok dubur maka hampir pir semua kasus memang terbukti terbukti kanker kanker prostat prostat karena ni nilai predikt prediktiifnya 80 80% % (Um (U mar dan Agoes, goes, 2002). 2002).
a. Digital Rectal Examination Pemeriksaan eriksaan ruti rutin prostat yang yang di perlukan perlukan adalah adalah pem pemerik eriksaan rektum dengan dengan jari atau atau digital rectal examination. examination. Pemeriksaan ini menggunakan jari telunj telunjuk uk yang dim dimasukkan ke ke dalam rekt rektum um untuk meraba prostat. Penemuan prostat abnorm ormal pada pada DRE DRE berupa nodul atau atau iindurasi ndurasi hanya 15 – 25 % kasus yang mengarah garah ke kanker kanker prostat (Moul (Moul,, J . W., W., et al, al, 2005).
b. Peme Pemeriksaan ksaan kadar Prostat ostat Spesifik fi k A Anti ntig gen Prostat Spesif Spesifiik Antigen A ntigen (PSA (PSA)) adalah adalah enzim zi m proteol proteoliitik tik yang di dihasil silkan ole oleh epitel epitel prostat prostat dan dikel dikeluarkan uarkan bersamaan deng dengan an cairan cairan sem semen dalam juml umlah yang banyak. Prosta Prostatt Spesifi sifik Antigen A ntigen memiliki nil nilai normal ≤ 4ng/ml. Pemeriksaan PSA sangat sangat baik diguna di gunakan bersamaan dengan pemeriksaan eriksaan DRE DRE dan TRUSS dengan dengan biopsy. biopsy. Pen Peniingkatan kadar kadar PSA PSA bias bias terjadi rjadi pada keadaan daan Benign Prostate Hyperplasya (BPH), infeksi saluran kemih dan kanker prostat sehingga dilakukan penyem nyempurnaan purnaan dalam interpretasi rpretasi nil nilai PS PSA yaitu PSA PSA velocity atau peruba perubahan han laj laju u nil nilai PSA PSA, dens densiitas tas PSA dan nil nilai rata – rata PS PSA A, yang yang nilainya nilainya bergantung tung kepada umur pende penderita Tab Tabel 2.1. Rata-ra -rata nilai ilai normal Prostat Spesifik Antigen menurut enurut umur
Umur (tahun (tahun))
40 – 49 50 – 59 60 – 69
Rata – Rata Nilai Normal PSA (ng/m (ng/mL L) 0.0 – 2.5 0.0 – 3.5 0.0 – 4.5
Universitas Sumatera Utara
70 – 79 0.0 – 6.5 Sumber : Choen, J. J . J dan Douglas M. D (2008). (2008). Pasien Pasien yang yang memiliki kadar PSA PSA lebi ebih dari 10 ng/mL bias biasany anya a menderita rita kanker prosta prostat. t. Dalam Dalam sebua sebuah pene penellitian tian ditemukan bahwa hanya hanya 2% la laki – laki yang menderita rita BPH yang memiliki kadar kadar PSA PSA lebi ebih dari 10 ng/mL . S Se edangkan dari dari 103 pasi pasien en denga dengan semua stadium dium kanker prostat, prostat, 44 44% % memiliki kadar PSA lebi ebih dari 10 ng/mL . Dimana 305 nya dapat di ditem temukan pada pasien pasien den dengan gan stadium kanker T1 T1 – 2, N NX X, M0. Den Dengan dem demikian ki an jelasl jelaslah ah bahwa ada hubun hubungan antara ntara peningkata ningkatan PSA PSA dengan ngan stadium kanke kanker prostat prostat (K (K . OH, OH, Wil William, et al,. al,. 2000). c. Biopsi prostat Biopsi prostat prostat merupakan “gold “gold standart” standart” untuk menegakkan kkan diagn diagnose ose kanker kanker prostat. (J efferson, K dan
Natasha J ., 2009 2009). ). P Pem emeriksa riksaan an biopsi prostat
menggunakan enggunakan panduan transurectal ultrasound scanning (TRUSS) sebagai sebuah biopsi biopsi standa standar. Namun seringn ri ngnya ya penem nemuan mikroskopi kroskopis s kanker prostat prostat ini ini terjadi terjadi secara inside nsidenti ntill dari dari hasi hasill TURP atau pe pemotongan otongan prostat pada pada penyakit kit BP BPH Pemeriksaa ri ksaan bi biopsi opsi prostat dil dilakukan apabi pabila ditem ditemukan peni peningkata ngkatan kadar kadar PSA serum serum pasien sien atau atau ada kelai kelainan nan pada saat pemeriksaan eriksaan DRE DRE atau atau kom kombinasi binasi keduanya keduanya yai yaitu ditem ditemukannya peningkatan peningkatan kadar PSA PSA serumdan kelai elainan nan pada pada DRE. Pada pemeriksaan eriksaan mikrosk kroskopi opis s ini ini sebagian agian besar karsinom karsinoma prostat prostat adalah jenis enis adenokarsinom nokarsi noma a dengan deraj derajat at dif diferensiasi berbeda beda – beda. 70% adenokarsinom nokarsi noma prostat terletak di zona perifer, 20% di zona transisional dan 10% di zona sentral (Mou (Moul, l, J udd udd W, et al, al, 2005). Namun peneli elitian ti an lain lain menyatakan bahwa bahwa 70% kanker prostat berkembang dari zona perifer, 25% zona sentral dan zona transisional dan beberapa daerah periuretr periuretral al duct adalah adalah tempat – tempat yang khusus u untuk ntuk beni beningn ngn prostate hyperplasia (BPH) (Seitz, M., et al, al, 2009). 2009). Pad Pada a hasil sil biopsi biopsi prosta prostat, t, sebagian gian besar kanker kanker prostat prostat adalah adenokarsi denokarsinom noma dengan derajat rajat yang berbeda – beda. da. K elenjar elenjar pada pada kanker kanker prostat inva invasi siff sering ri ng mengandung fokus fokus atipia atipi a sel atau
Universitas Sumatera Utara
Neop Neopllasi asia Int I nte eraepi raepitel Prostat (PI (PI N) yang yang diduga merupakan rupakan prekusor prekusor kan kanker ker prostat.
d. Pencitraan Dalam melakukan elakukan pencitr citraa aan, n, ada beberapa berapa jeni jenis s pencitr citraa aan n yang biasa di pakai dalam dalammendi endiagnosi agnosis s kanker prostat di dianta antaranya yaitu : 1) Tra Transrectal Ult Ultra ras sound Scanning ing (TRUSS) Tra Transrectal Ultra Ultras sound Scanning (TRUSS) adalah pemeriksaan yang diguna digunakan untuk menentukan lokasi lokasi kanker kanker prostat yang yang lebih lebih akurat diba dibandingkan ndingkan denga dengan
DRE, juga merupakan rupakan panduan duan kli kl inisi nisi untuk untuk
melakukan biopsi prostat sehingg hingga a TRU TRUSS juga sering ring dikata dikatakan seb sebagai “a biopsy – guidence”. guidence”. Selain untuk panduan biopsi, TRUSS juga digunakan untuk mengukur engukur besarnya vol volume prostat yang diduga diduga terken rkena kanker. Tra Transrectal Ultra Ultras sound juga digunakan dalam tindakan cryosurgery dan brachytherapy. brachytherapy. Untuk tem temuan DRE DRE yang yang norm normal namun ada ada peningkatan ningkatan kada kadar PSA PSA (bia (biasanya sanya lebi ebih dari 4) dapa dapat jug juga a digunakan TRU TRUSS SS untuk untuk meli elihat apakah apakah ada kemungkinan ungkinan terjadi keganasan asan pada prostat (E (Evidence vidence Based Guideline Transrectal Ultrasound BlueCross BlueShield of North Carolina, 1994) 2) Endorectal Magne Magnetic tic Resonance Resonance I maging aging(MRI) (MRI) 3) Axial I magi aging(C ng (CT T – MRI) MRI ) Pemeriksaan ini diguna digunakan kan untuk meli elihat apakah pasien pasien pender derita kanker prostat mende enderrita metastase etastase ke tulang tulang pelvi pelvis atau kelenjar kelenjar li limfe sehi sehingga klinisi nisi bias bias menetukan enetukan terapi yang yang tepat bagi pasien pasien.. Nam Namun perlu dii diingat ngat juga juga bahwa penncitr nncitraa aan ini ini cukup cukup memakan bi biaya dan sensiti sitivi vitasnya tasnya jug juga terbatas hanya sekit kitar 30 – 40 40% .
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Grading dan StagingK Staging K anke ankerr Pros Prostat tat K anker prostat biasanya mengal engalam ami metastase etastase ke kelenjar kelenjar li limfe pelvi pelvis kemudian udian metastas tastase e berlanjut rlanjut ke tulang – tulan tulang g pelvis vis→ vertebra lumbalis → femur → vertebra torakal → kosta. Lesi yang sering sering terjadi pada metastase di tulang adalah adalah lesi osteoliti osteolitik k (destruktif) (destruktif),, lebih sering ri ng osteoblas oblasti tik k (membentuk bentuk tulan tulang). g). Adanya metastasis osteoblasti osteoblastik k merupakan isyarat isyarat yang yang kuat bahwa bahwa kanker prostat prostat berada pada tahap lanjut. lanjut. Untuk menen enentuk tukan angrading grading,, yang paling paling umum di gunakan di A merika ri ka adalah adalah siste sistem m Gleason (Presti, (Presti, J . C., C., 20 2008 08). ). Skor Skor untuk si sistem stem ini adal adalah 1 – 5 berdasa rdasarkan rkan pola pola secara cara pemeriksaa riksaan n spesim simen prostat prostat di laboratori aboratorium um Patologi Patologi Anatomi tomi (Tab (T abel 2.2). Ada 2 skor yang yang harus dil dilihat hat dalam sistem sistemGleason ason yaitu : 1) Skor Skor pri primer adalah dalah penil penilaian aian yang dibe diberrikan berdasarkan erdasarkan gambaran mikroskopi kroskopik k yang yang pal paling dominan nan pada pada spe spesi sim men yang dipe diperiksa riksa 2) Skor Skor sekunder adalah adalah gambaran baran mi mikroskopi kroskopik k berikutnya ri kutnya yang yang pali paling dominan nan setelah setelah yang pertam pertama. Tot Total sk skor un untuk Gle Gleason adalah lah jum jumlah lah dari sk skor pr primer da dan skor se sekunder dim dimana masing asing – masing asing rentang nilai nil ai untuk skor skor prim pri mer dan dan sekunde kunder adalah 1 - 5 dan totalnya 2 – 10. Bila total skor Gleason 2 – 4, maka specimen dikelompokkan kedalam kategor kategorii well – differentiated, differentiated, sedang sedangkan kan bila bila skor skor Gleason 5 – 6 dikategorikan sebagai moderate differentiated dan skor Gl Gleason ason 8 – 10 dikelompokkan sebagai poor differentiated differentiated.. Tidak jarang skor Gleason bernilai 7 sese sesekali kali di masukkan ke dal dalam kategori moderate differentiated, differentiated, namun bisa bisa dimasukkan kedalam kategori poor differentiated differentiated.. Ke K erancuan iini ni diata di atasi denga dengan cara sebagai berikut berikut : 1. Bila skor skor prim pri mer Glea Gl eason adalah dalah 3 dan s sko korr sekunder 4, maka di masukkan ke dalam kategor kategorii moder oderate diff diffe erentiate ntiated d. 2. Bila skor pri primer Gleason ason 4 dan skor skor sekunder 3 maka di masukkan ke dalam kategori poor differentiated differentiated,, karena memiliki prognosis yang lebih buruk daripa ripada yang yang memiliki skor prim primer Gl Gleason 3 (Pres (Presti, ti, J . C., C., 20 2008 08).
Universitas Sumatera Utara
Tab Tabel 2.2. Skor Grading menurut enurut Gleason Skor Skor Gle Gleason ason
Gambaran mikroskopi kroskopik k
1– 2
K elenjar kecil kecil dan unif uniform orm, menya enyatu tu dekat dengan ngan sedikit stroma
3
Cribiform pattern
4
I ncomple plete gland gland form ormation ation
5
Tidak ada kelenjar kelenjar terbentuk terbentuk atau atau penam penampakan lumen
SedangkanStaging Sedangkan Staging TNM di gunakan untuk melihat hasil dari DRE dan TRUS bukan dari hasl biopsy. Tab Tabel 2.3. Lu Lua as Tum Tumor Primer (T) K lasifi sif ikasi kasi TNM T1 T1a T1a
Temuan uan anatomi Les Lesi tida idak teraba ≤ 5% jaringan yang direseksi untuk BPH memiliki kanker
dengan DRE normal T1b T1b
> 5% ja jarin ringan ya yang dir dire eseksi untuk BPH BPH me memiliki iliki kan kanker dengan DRE normal
T1c T1c
Kan Kanker di temukan pada biop iopsi jar jarum
T2
Kan Kanker teraba atau terliha lihat terbatas di prostat
T2a T2a
Ket Keterlib rliba atan ≤50% dari satu lobus
T2b T2b
Ket Keterlib rliba atan >5 >50 0% dari satu lob lobus tapi unilat ilateral
T2c T2c
Ket Keterlib rliba atan kedua lob lobus
T3
Perlua luasan ektraprostat lok lokal
T3a T3a
Unila Unilatteral
Universitas Sumatera Utara
T3b T3b
Bilateral
T3c T3c
Inv Invasi ke vesika ika semina inalis
T4
Inv Invasi ke organ dan/atau struktur penunjan jang di jari jarin ngan sekitar
T4a T4a
Inv Invasi ke leher kandung kemih, ih, rectumatau sfingter eksternal
T4b T4b
Inv Invasi ke otot levator anus atau dasar panggul Tab Tabel 2.4. Status kelenjar jar getah bening ing region ional (N) (N)
K lasi asifikasi kasi TNM N0
Temuan uan anatomi Tidak ada metastase ke kelenjar kelenjar regional regional
N1
Satu kelenjar kelenjar regional gari garis s tengah≤ 2 cm
N2
Satu kelenjar kelenjar regional denagn gari garis s tengah gah 2 – 5 cm atau atau banyak kelenjar kelenjar denga dengan n gar garis tengah tengah <5 cm cm
N3
K elenjar elenjar regional denga dengan gari garis s tengah >5 cm
Tab Tabel 2.5. .5. Met Metastasis jauh (M) K lasi asifikasi kasi TNM M0
Temuan uan anatomik Tidak ada ada metastasis sis jauh
M1
Terdapat erdapat metastasi etastasis s jauh
M1a
Metastasis tastasis ke kelenjar kelenjar getah beni bening ng jauh
M1b
Metastasis tastasis ke tulan tulang g
M1c Metasta tastasis jauh lainnya Sumber : Buku Buku Ajar Ajar Patologi Robin Robin Edi Edisi si 7 Vol V olum ume 2 (2007)
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 2.2.5.. Pe Penanganan nanganan K anker anker Prostat ostat Sebelum dil dilakukan penanganan ganan terhadap terhadap kank kanker prostat, perlu perlu dipe diperhati rhatik kan faktor – faktor yang berhubungan hubungan dengan prognosi prognosis s kanker prostat yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu faktor – faktor prognostik klinis dan patologis kanker prostat. Faktor prognostik klinis adalah faktor – faktor yang dapat dinilai melalui pemeriksaan fisik, tes darah, pemeriksaan radiologi dan biopsi prostat. Faktor klinis ini sangat gat penti penting ng karena karena akan menj enjadi acuan untuk untuk mengide gidenti ntiffikasi karakteri karakteristi stik k kanker sebelu sebelum m dil dilakukan peng pengobatan obatan yang sesuai. sesuai. Sedangkan faktor faktor patologi patologis s adalah faktor faktor – faktor yang yang yang memerlukan erlukan pemeriksaan, eriksaan, pengan pengangk gkata atan n dan evaluasi kes kesuruhan uruhan prostat. prostat. (B (Buhmeida, A ., et al, 2006). Faktor – prognostik antara lain : 1. Usia pasien 2. Volum olume tumor 3. Grading atau Gleason score 4. Ekstraka kstrakapsu psullar ekstensi ekstensi 5. I nvasi ke kel kelenjar vesik vesikul ula a se seminal nalis 6. Zona asal kanker prostat 7. Faktor biol biologi ogis s se seperti perti serum PSA SA,, IGF I GF,, p53 ge gen penekan tumor dan lain – lain. Penangangan kanker prostat prostat di tentukan berdasarkan penyakitnya apakah kanker prostat prostat tersebut tersebut terlok terlokal aliisasi, penyakit kekam kekambuhan atau atau sudah mengal engalam ami metastas tastase e. S Selai elain n itu itu juga perlu rlu diperhati diperhatikan kan faktor – faktor prognosti prognostik k dia diatas yan yang g sangat penting untuk melakukan terapi kanker prostat. Untuk penya penyakit kit yang masi asih terlokal terlokaliisasi sasi langkah angkah pertama yang dil dilakukan adalah melakukan elakukan watchful watchfulll waiti waiting ng atau memantau antau perkembangan penyakit. nyakit. Watchfull waiting merupakan pil pilihan yang tepat untuk pria pria yang memiliki harapan harapan hidup hidup kurang dari dari 10 tahun tahun atau memiliki skor Gle Gleason ason 3 +3 + 3 dengan volume tumor yang kecil ecil yang memiliki kemungkinan ungkinan metastase dalam dalam kurun kurun waktu 10 tahun tahun apabil bila tida tidak dioba diobati (Choe (Choen, J. J . J . dan Douglas Douglas M. D., D., 20 2008 08). ). Sum Sumber lain lain menuli uliskan skan
Universitas Sumatera Utara
bahwa watchfull waiting dilakukan bila pasien memiliki skor Gleason 2 – 6 dengan tida tidak k adany adanya a ni nilai 4 dan 5 pada pada ni nilai prim pri mer dan sekunde sekunder karena karena memiliki resiko resiko yang yang rendah rendah untuk untuk berkem rkembang (Pres (Presti ti,, J . C, 2008) 2008) Sekarang Sekarang ini, ini, pria pria yang yang memiliki resiko resiko sanga sangatt rendah rendah (very low risk) risk) terhadap terhadap kanker prostat prostat dan memilih untuk ti tidak melakukan elakukan pengobatan, gobatan, tteta etapo po tetap tetap dil dilakukan monitori onitoring ng.. Menurut Dr. Dr. J onathan Eps Epste teiin, seorang orang ahl ahlii patologi tologi dari Rumah Sakit Sakit J ohns Hopki opkins (Epste (E psteiin, J., J ., 2011) mengem gemukakan bebe beberapa kri kriteria teria yang terma termasuk ked kedal alam am golongan golongan resiko resiko ren rendah terhadap kanker prostat prostat (very (very low risk) risk) : 1) Tida Tidak teraba kanker pada pemerik riksaan DRE DRE (st (staging ing T1c T1c) 2) Densitas PSA PSA (jumlah serum PS PSA A diba dibagi gi denga dengan volum volume prostat) kura kurang dari dari 0,15 3) Skor Skor Glea Gleason kurang kurang atau atau sama denga dengan n 6 dengan dengan tidak tidak ditem ditemukannya pola pola yang bernil nilai 4 atau 5 4) Pusat kanker tida tidak k lebi ebih dari 2 atau atau kanker kanker tida tidak k melebihi 50 50% % dari dari bagian gian yang di biopsi. Radikal adikal prostate prostatektom ktomi adalah prosedur bedah bedah standar yang mengan engangkat gkat prostat prostat dan dan vesi vesika seminalis. nali s. Prognosi Prognosis s pasi pasien en yang yang melakukan radikal radikal prostatektomi tergantung dengan dengan gambaran patolog patologiis spesim simen prost prostat. at.
Universitas Sumatera Utara