KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT) SISI DARAT BANDAR UDARA BARU TRINSING- KEC. TEWEH SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2016
DISETUJUI DI : PADA TANGGAL :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN UPBU MUARA TEWEH
......................................... Pangkat (golongan) NIP. .....................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG STUD I / PEKERJAAN Bandar Udara Muara Teweh merupakan salah satu Bandar Udara yang di kelola oleh Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara (UPBU) Muara Teweh di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Utara. Keberadaan Bandar Udara Muara Teweh Kabupaten Barito Utara memang menjadi kebutuhan masyarakat dalam membuka simpul simpul taransportasi khususnya transportasi udara. Oleh karenanya kehadiran moda transportasi udara sebagai salah satu alternatif transportasi yang murah dan cepat sangat di harapkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Namun kendala yang masih ada dan dihadapi untuk memperlancar arus transportasi penumpang, barang dari dan ke Muara Teweh masih menjadi penghalang kemajuan daerah. Sampai dengan tahun 2015 ini Bandar Muara Teweh memiliki panjang ............ m x .......... m dengan kondisi perkerasan berupa aspal kolakan. Dengan manimal pesawat terbesar yang dapat mendarat adalah Grand Caravan/DHC 6 yang berkapasitas 12/16 orang penumpang dan volume penerbangan ........x dalam seminggu. Agar Bandar Udara Muara Teweh bisa lebih maju, maka perlu dilakukan pembenahan baik di Fasilitas Sisi Udara maupun Fasilitas Sisi Darat. Untuk saat ini studi yang diperlukan Studi Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh agar pembangunan dan pengembangan Bandar Udara lebih terarah sesuai dengan Rencana Induk Bandar Udara yang telah dibuat.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN Pekerjaan perencanaan yang harus dilaksanakan merupakan Studi Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh. Maksud pelaksanaan pekerjaan adalah untuk mewujudkan prasarana bandar udara yang sesuai dengan ketentuan teknis operasional yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan serta pembangunan bandara udara yang efektif dan efisien. Tujuan pelaksanaan pekerjaan ini adalah diperolehnya Dokumen Rancangan Teknik Terinci Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh sebagai standar dan pedoman pelaksanaan konstruksi fasilitas sisi udara dan darat yang mencakup seluruh kebutuhan dan penggunaan tanah untuk fasilitas penerbangan dan mempertimbangkan aspek teknis, aspek keselamatan operasi penerbangan dan lain sebagainya.
1.3
SASARAN Sasaran yang ingin dicapai pada Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh adalah :
1.4
a)
Pembangunan / pengembangan pengembangan prasarana prasarana Bandar Udara Udara Muara Muara Teweh dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan profesional. profesional.
b)
Hasil pembangunan / pengembangan prasarana Bandar Udara Muara Teweh dapat memenuhi ketentuan standar teknis operasional dan peraturan-peraturan keselamatan dan keamanan penerbangan serta pelayanan jasa bandar udara.
c)
Pembangunan / pengemban pengembangan gan prasarana Bandar Udara Muara Teweh dapat memenuhi kaidah-kaidah kaidah-kaidah legalitas, transparansi, transparansi, akuntabel, adil dan bermanfaat bermanfaat secara optimal.
GAMBARAN UMUM Kabupaten Barito Utara adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan Tengah yang berada di pedalaman Pulau Kalimantan dan terletak di daerah khatulistiwa khatulistiwa yaitu
pada posisi 114º27’3,32” – 115º50’47” Bujur Timur dan 0º49’00” Lintang Utara – 1º27’00” Lintang Selatan, dengan batas -batas wilayah antara lain : sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Murung Raya dan Propinsi Kalimantan Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Barito Selatan dan Propinsi Kalimantan Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan sebelah barat berbatasan dengan dengan Kabupaten Kapuas. Kapuas. Luas wilayah wilayah Kabupaten Barito Utara lebih lebih kurang 8.300 Km 2 dan terdiri dari 9 kecamatan , 103 desa dan 10 kelurahan. Pada umumnya Kabupaten Barito Utara dari sebelah Selatan ke Timur merupakan dataran agak rendah sedangkan ke arah Utara dengan bentuk daerah berbukit-bukit lipatan, patahan yang dijajari oleh pegunungan Muller/Schwaner. Bagian wilayah dengan kelerengan 0-2% terletak dibagian selatan tepi Sungai Barito yaitu Kecamatan Montallat dan Teweh Tengah. seluas 165 Km2 (2%). Bagian wilayah dengan kemiringan 2-15% tersebar di semua kecamatan seluas 1.785 Km2 (21,5%). Bagian wilayah dengan kemiringan 15-40% tersebar di semua kecamatan seluas 4.275 Km2 (51,5%) dan bagian wilayah dengan kemiringan di atas 40% seluas 2.075 Km2 (25%). Sungai yang berada di Kabupaten Barito Utara terdapat Sungai Barito yang sejalur dengan Kabupaten Barito Selatan dengan panjang sungai lebih kurang 900 Km dan lebar rata-rata 650 m dengan kedalaman rata-rata 8 m yang bermuara di Laut Jawa. Di Kabupaten Barito Utara terdapat juga danau yang berada di sekitar Desa Butong.
Menurut keadaan wilayahnya Kabupaten Barito Utara tanahnya terdiri dari berbukitbukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 25-100 m. Sedangkan dataran rendah terdapat pada bagian Selatan membentang sejauh lebih kurang 150 Km ke Utara dan merupakan tanah dengan derajat keasaman kurang dari 7. Pada kiri kanan dataran rendah tersebut terdiri dari dataran tinggi, perbukitan, pegunungan lipatan dan patahan, terdapat adanya tanah berwarna merah, kuning serta batuan induk hasil endapan, batuan beku dan batu-batuan lainnya. Berdasarkan keadaan tanah yang ada, maka jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Barito Utara yaitu : -
Aluvial terdapat di aliran sungai
-
Regosol, terdapat menyebar di bagian selatan wilayah Kabupaten Barito Utara
-
Podsolik, merah kuning dengan induk batu-batuan dan batuan beku, terdapat pada wilayah yang berbukit
-
Kambisol
-
Okisol (Laterik) terdapat di wilayah bagian atas dan paling luas, keadaan medan bergelombang dan berbukit.
Iklim di daerah Kabupaten Barito Utara termasuk iklim tropis yang lembab dan panas. Sesuai pengamatan Statiun Meteorologi Beringin Muara Teweh, keadaan temperatur udara rata-rata maximum lebih kurang 31,72ºC dan minimum kurang lebih 22,71ºC dengan kelembaban nisbi rata – rata 86 %
a.
Data Umum Bandar Udara Kode IATA/ Kode ICAO
:
NamaBandara
:
NamaKepalaBandara
:
Alamat
:
Telepon
:
Fax
:
Kabupaten – Propinsi
:
Kelas
:
Pengelola
:
JenisPesawatUdaraTerbesar
:
Koordinat ARP
:
Elevasi
:
b.
LLU
:
LayananRuteBandara
:
JenisPenyelenggaraan
:
JenisPelayanan
:
Jam Operasi
:
JarakdariKota
:
TransportasikeBandara
:
Fasilitas Sisi Udara 1.
2.
3.
4.
5.
Runway -
Panjang×Lebar
:m× m
-
Konstruksi
:
-
Kondisi Saat ini
:
Strip -
Panjang×Lebar
:m× m
-
Konstruksi
:
-
Kondisi Saat ini
:
Taxiway -
Panjang×Lebar
:m× m
-
Konstruksi
:
-
Kondisi Saat ini
:
Apron -
Panjang×Lebar
:m× m
-
Konstruksi
:
-
Kondisi Saat ini
:
Marking
: m2
-
Runway Edge Marking
:-
-
Runway Centreline Marking
: m2
-
Treshold Marking
: m2
-
Runway Designation Marking : 97 m 2
6.
Approach Area
: m2
7.
Acces Road
: m2
-
Panjang × Lebar
:m× m
-
Konstruksi
:
-
Kondisi Saat ini
:
c.
Fasilitas Sisi Darat 1.
e.
Gedung Kantor
: Ada
-
Gedung Genset
: Ada
-
Gedung SSB
:-
-
Gedung PKP-PK
: Ada
-
Gedung NDB
: Ada
-
Gedung Tower
:-
Bangunan Terminal
3.
Rumah Dinas
: Ada
-
Rumah type 50
: unit
-
Rumah type 36
: unit
Pagar, Saluran dan Jalan -
Pagar
:m
-
Saluran Terbuka
:-
-
Jalan lingkungan
: m2
-
Jalan masuk Bandara
: m2
Fasilitas Navigasi 1.
NDB
: buah
2.
Windsock
: buah
Fasilitas Listrik 1.
f.
-
2.
4.
d.
Bangunan Operasional
Genset
: buah
Fasilitas Peralatan Keselamatan Penerbangan 1.
Kendaraan PKP-PK
: unit
2.
Sirine
: unit
3.
Kendaraan Dinas roda 2
: unit
4.
Kendaraan Dinas roda 4
: unit
1.5
DASAR / ACUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Dasar / acuan peraturan perundang-undangan dalam penyusunan dan pelaksanaan Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh mengacu pada : a) Undang Undang 1) Undang – undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan 2) Undang – undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi b) Peraturan Pemerintah 1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan ( Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075) 2) Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146). 3) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup 4) Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. c) Keputusan Menteri dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara 1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2002, tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil ( CASR). 2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 24 Tahun 2002, tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil ( CASR ). 3)
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Penyelenggraan Bandar Udara Umum.
48
Tahun
2002,
tentang
4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2005, tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai Terminal Penumpang Bandar Udara sebagai Standar Wajib. 5) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2005, tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai Perancangan Fasilitas Bagi Pengguna Khusus di Bandar Udara sebagai Standar wajib. 6) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006, tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di lingkungan Departemen Perhubungan. 7) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2013, tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
8) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP /347/XII/1999 tentang Standard Rancang Bangun dan / atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara. 9) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP /113/VI/2002 tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan listrik Penerbangan. 10) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP /77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara. 11) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP /79/VI/2005 tentang Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaam Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara. 12) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP /80/VI/2005 tentang Pedoman Teknis Spesifikasi Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara. 13) Standar dan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan RI yang relevan.
Jenderal
d) Referensi Teknis Nasional 1) Standar dan spesifikasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum RI. 2) Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 3) Standar Industri Indonesia ( SII ) 4) Peraturan dan Standar lain yang relevan e) Standar Internasional 1) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-6C, Airport Pavement Design and Evaluation. 2) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-5B, Airport Drainage. 3) Standard Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh Pabrikan Pesawat. 4) American Standard Testing Material ( ASTM ). 5) ASHTO dan standard lainnya yang relevan dengan jenis pekerjaan. 6) IATA – Airport Development Reference Manual. 7) Dan standard lainnya yang relevan dengan jenis pekerjaan. f)
Studi Terkait Lainnya 1) Rencana Induk Bandar Udara Muara Teweh 2) Dll
1.6
NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Pengguna Barang / jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen – UPBU Muara Teweh yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan.
1.7
SUMBER DANA Sumber dana yang akan digunakan sebagai pembiayaan pekerjaan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) Tahun Anggaran 2016, melalui Daftar isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) Nomor : ............/.............../.../ 2015 tanggal ..............2015.
BAB II LINGKUP STUDI / PEKERJAAN
2.1
LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan pembuatan Rancangan Teknik Terinci ( RTT ) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh mencakup Rancangan Teknis Terinci ( Detail Engineering Design / DED ) yang mencakup perancangan fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana berdasarkan Rencana Induk Bandar Udara Muara Teweh . Lingkup pekerjaan Pembuatan Rancangan Teknik Terinci ( RTT ) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Inventarisasi data dan informasi terkait, meliputi : 1)
Hasil studi / pekerjaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara terakhir.
2)
Hasil studi / pekerjaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) serta Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Bandar Udara.
3)
Data topografi dan fisiografi ( peta situasi bandar udara ).
4)
Data utilitas ( kapasitas dan jaringan )
5)
Rencana Pengembangan Wilayah ( RTRW, RDTR, RTBL, atau lainnya )
6)
Data hasil penyelidikan tanah ( soil investigation )
7)
Data kondisi / kualitas air tanah dan air permukaan setempat
8)
Data temperatur dan kelembaban udara tiapa bulan dalam satu tahun penuh dari BMG
9)
Harga satuan barang dan jasa setempat
10) Data hidrologi dan klimatologi 11) Dan data-data lainnya yang diperlukan b.
Kajian awal terhadap faktor-faktor terkait dengan pengembangan bandar udara.
c.
Survey lapangan ( lokasi bandar udara ), meliputi :
d.
1)
Pemetaan topografi ( situasi ) bandar udara
2)
Situasi bangunan eksisting bandar udara
3)
Penyelidikan tanah ( soil investigation )
Analisis data dan informasi berdasarkan hasil inventarisasi data dan informasi serta survey lapangan.
e.
Analisis dan Penyusunan Rancangan Teknik Terinci ( RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh mencakup hal-hal sebagai berikut ;
Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1)
Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2)
Rencana arsitektur, dan konsep yang mudah dimengerti
3)
Rencana sistem mekanikal / elektrikal
4)
Rencana utilitas
5)
Perkiraan biaya
Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1)
Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan ME yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui
2.2
2)
Rencana kerja dan syarat-syarat ( RKS )
3)
Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
4)
Laporan akhir perencanaan
HASIL / PRODUK YANG DIHARAPKAN Hasil / produk yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan Studi Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh adalah Dokumen Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh yang terdiri dari :
Gambar-gambar detail desain
Spesifikasi teknis
Bill of Quantity
Engineer Estimate lengkap dengan volume, analisa harga satuan, harga material, peralatan dan upah.
Metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
BAB III PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
3.1
PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) Penyedia jasa diharapkan memberikan pemahaman terhadap kerangka acuan kerja (KAK) agar dapat memahami lingkup kerja jasa konsultasi dan juga aspek utama dari kegiatan penyusunan Rancangan Teknik Terinci dan Rekayasa Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara.
3.2
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) Berdasarkan pemahaman penyedia jasa, penyedia jasa dapat menyampaikan tanggapan terhadap kerangka acuan kerja ( KAK ) dalam rangka pencapaian sasaran.
BAB IV URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1
PENDEKATAN TERHADAP PERMASALAHAN Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan / atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Dalam upaya penyediaan prasarana bandar udara tersebut, penyelenggara Bandar Udara perlu memperhatikan persyaratan teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan
Udara
dan
Peraturan
lainnya
yang
relevan
dalam
perencanaan, perancangan/ rekayasa dan pembangunan / instalasi fasilitas sisi udara dan sisi darat bandar udara. Dalam menyiapkan / menyediakan fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara, konsistensi antara pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK), lingkup pekerjaan serta layanan, rencana kerja, tenaga ahli, organisasi dan fasilitas penunjang harus terjadi dengan baik, guna mendapatkan kelengkapan dokumen Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh, sehingga pekerjaan pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
4.2
PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaaan persiapan teknis dan administrasi harus dilakukan oleh Konsultan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah-langkah yang akan dilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup : a) Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci / detail b) Metodologi pelaksanaan pekerjaan c) Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan ( Time Schedule ), susunan Tenaga Ahli yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan, perlengkapan / peralatan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan d) Pengumpulan data dan informasi sekunder ( Studi Kepustakaan /Literatur )
e) Menyiapkan cheklist data , kuisioner dan form-form penelitian yang diperlukan dalam pengumpulan data Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan, konsultan melakukan koordinasi / konsultansi teknis dengan Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis terkait, bila diperlukan dapat meminta bimbingan teknis Direktorat Bandar Udara dan dapat melibatkan para pakar dibidang terkait ruang lingkup studi.
4.3
PEKERJAAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS TERINCI BANDAR UDARA Pekerjaan penyusunan Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh yang dilakukan oleh penyedia jasa berpedoman kepada standard/spesifikasi teknis yang relevan dengan di sertai analisa/perhitungan/asumsi yang dapat diterima. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RTT ini mengacu pada : a)
Hasil studi Rencana Induk ( Master Plan ) yang telah ada, antara lain : Kebutuhan ( kapasitas, kualitas dan kuantitas ) dari masing-masing
kelompok/komponen/jenis Sisi Darat dan penunjangnya
Perletakan, tata letak dari masing-masing kelompok/komponen/jenis sisi darat dan penunjangnya.
Spesifikasi teknis dari masing-masing kelompok/komponen/jenis sisi darat dan penunjangnya.
Perkiraan biaya pengadaan, pemasangan, pelaksanaan pembangunan dari masing-masing kelompok / komponen/jenis sisi darat dan penunjangnya.
Rencana jadwal pengadaan, pemasangan, pelaksanaan dari masing-masing kelompok/komponen/jenis sisi darat dan penunjangnya.
b)
Inovasi desain, meliputi : Mengekspresikan bandara “world class” yang mampu bersaing di kawasan
regional dalam upaya pemenuhan kepuasan pelanggan.
Inovasi desain bernafaskan kebudayaan setempat yang berfokus ke masa depan dengan penerapan desain interior yang modern namun tetap menjunjung tinggi nilai budaya lokal atau dengan kata lain keberadaan bangunan asli sebagai konteks.
Inovasi desain secara ekstetika dapat diterima oleh seluruh lapisan
masyarakat dan menciptakan suasana nyaman dengan berbagai tampilan ruang dalam yang membangkitka n daya tarik visual atau “eye catching” dengan tetap mengedepankan aspek operasional.
Inovasi desain memberikan dukungan efektifitas dan efisiensi ekonomi baik pada tahap konstruksi maupun pemeliharaan dengan tetap mengutamakan kualitas dan fleksibilitas fungsi yang disediakan.
Inovasi desain memberikan suatu panduan (guidelines) terhadap kegiatan fitting out for tenant di setiap area komersil yang di sediakan oleh pengelola bandar udara inovasi desain tetap memenuhi kriteria andalan daya tahan terhadap waktu, cuaca maupun ancaman bahaya kebakaran serta ramah lingkungan.
Innovasi desain eco-terminal meliputi strategi pemanfaatan cahaya alam dengan tetap mengantisipasi dampak terhadap kondisi micro – climate lingkungan serta terminal, efisiensi penggunaan air bersih, efisiensi penggunaan energi, penanganan polusi suara dsb.
4.4
Inovasi desain tata cahaya dan tata suara ( akustik ) terminal.
PENDEKATAN TEKNIK Dalam merencanakan suatu bandar udara penyedia jasa perlu melakukan pendekatan teknis yang membutuhkan integrasi berbagai bidang dan tingkat keahlian yang berkualitas ( qualified ).
4.5
INVENTARISASI DATA DAN INFORMASI
4.5.1
Pekerjaan Persiapan A. Inventarisasi dan kompilasi data sekunder yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaan ini meliputi : 1)
Data harga satuan daerah setempat a. Harga bahan bangunan b. Harga upah pekerja c. Harga peralatan
2)
Data Topografi, Fisiografi dan Meteorologi yang melanjutkan survey terdahulu yang telah dilakukan, berupa : a. Peta situasi lokasi bandar udara b. Peta topografi lokasi bandar udara c. Data peil banjir tertinggi d. Data kondisi tanah hasil penyelidikan tanah di lokasi bandara udara e. Data sumber material / quarry yang ada di lokasi
3) Dokumen / hasil studi yang terkait dengang perencanaan konstruksi sipil B. Data Primer yang diperlukan meliputi : 1.
Pengukuran Topografi Pengukuran Topografi dimaksudkan untuk memetakan keadaan dan situasi bandar udara dengan ketelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, sesuai dengan cakupan studi yang dilaksanakan, meliputi : a.
Orientasi Lapangan Orientasi lapangan dimaksudkan untuk pengenalan lebih jauh tentang kondisi
areal
survei,
mengumpulkan
berbagai
informasi
tentang
keadaan lapangan yang akan di survei beserta perubahan-perubahan yang di temui di lapangan sebagai masukan dalam penyempurnaan peta rencana kerja. b.
Pemasangan Patok Tetap ( Benchmark ) Jumlah Bench Mark (BM) yang akan dipasang minimum adalah 10 buah, dilengkapi dengan notasi dan dipasang pada lokasi yang sesuai dengan rencana perletakan BM yang telah ditentukan di atas peta dasar. Bench Mark berukuran ( 1,00 x 0,30 x 0,30 ) m3 dibuat dari campuran beton, diberi kerangka besi di tengah-tengahnya. Bench Mark ditanam 0,75 m sehingga bagian yang berada diatas permukaan tanah 0,25 m. BM ditanam di tempat yang aman dan mudah di cari dan dipasang sesuai dengan tempat yang telah direncanakan pada tahap persiapan.
c.
Pengukuran Koordinat ( Kerangka Dasar Horizontal ) Pengukuran koordinat titik Bench Mark (BM) dilakukan dengan menggunakan peralatan Global Possisting System ( GPS ) Geodetik yang ikatkan pada titik-titik kerangka dasar horizontal nasional terdekat atau
Bench
Mark
Bakorsurtanal,
(BM)
BPN
eksisting atau
yang
instansi
telah lain
ditetapkan yang
oleh dapat
dipertanggungjawabkan akurasi datanya. d.
Pengamatan Azimuth Pengamatan Azimuth dengan menggunakan Global Possistioning System ( GPS ) Geodetik yang diikatkan pada titik-titik kerangka dasar horizontal nasional terdekat atau Bench Mark ( BM ) eksisting yang telah ditetapkan oleh Bakosurtanal, BPN atau instansi lain yang dapat dipertanggungjawabkan akurasi datanya melalui pengamatan sekurangkurangnya 1 jam.
e.
Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi : 1)
Pengukuran Sipat Dasar Utama Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik T inggi Nasional (TTG) atau titik-titik lain yang ketinggiannya dalam sistem nasional / MASL ( Mean Sea Level ). Jalur Pengukuran Sipat Data Primer akan mengikuti jalur pengukuran Poligon Primer kecuali bila ditemui daerah yang terjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran waterpass, maka akan menggunakan cara trigonometris. Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu :
Alat sipat datar yang digunakan adalah Automatic Level Arde 2 sperti : Wild NAK – 2, Zeiss – Ni.
Jalur Pengukuran mengikuti jalur poligon. Pembacaan
dilakukan
terhadap
3
(tiga)
benang
(
atas,tengah,bawah)
Minimal 2 kali dalam setiap minggu alat harus di cek kesalahan garis bidik ( kolimasi ).
Jumlah slog perseksi harus genap.
Pada waktu pembidikan akan diusahakan agar jarak belakang
( DB ) sama dengan jarak muka (DM) apabila ∑ db ≠∑ dm hasil hitungan beda tinggi perlu dikorelasi terhadap faktor koreksi garis bidik.
Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambu maksimum 50 meter
Pengukuran perseksi dilakukan pergi dan pulang.
Rambu harus diberi alas atau staatpot, kecuali pada patok kayu atau BM.
Dalam pengukuran sipat datar, rambu-rambu harus digunakan secara selang-seling sehingga rambu yang diamati pada titik awal akan menjadi rambu titik akhir pada setiap seksi.
Tinggi patok kayu BM dari permukaan tanah harus diukur.
Kesalahan penutup maksimum 8 √ D mm dimana : D adalah jarak dalam km.
2)
Pengukuran Sipat Datar Cabang ( Sekunder ) Pengukuran Sipat Datar Utama
Jalur pengukuran Sipat Datar Cabang akan mengikuti jalur pengukuran
poligon
cabang.
Adapaun
spesifikasi
teknis
pengukuran sebagai berikut :
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon cabang ( sekunder ) dan menggunakan alat ukur Automatic Orde ( WILD NAK – 1, Sokkisa C – 3a ).
Pengukuran perseksi dilakukan untuk arah pergi saja dan dilakukan dengan double stand dengan pembacaan rambu lengkap
(BT,BA,BB).
Toleransi salah penutup beda tinggi ( T )
-
T = ( 15 √ D ) mm
-
D = jarak antar 2 titik kerangka dasar vertikal dalam satuan kilometer
3)
Ketentuan lain sama seperti pada sipat datar utama
Pengukuran Situasi Area pengukuran situasi meliputi : 1. Area bandar udara eksisting 2. Area rencana pengembangan bandar udara 3. Area diluar angka 1 dan 2 diatas, dimana data hasil pengukuran situasi tersebut diperlukan untuk perencanaan bandar udara
C. Penyelidikan Tanah Pekerjaaan penyelidikan tanah yang dilakukan meliputi pengambilan sample di lapangan dan pengujian dilaboratorium untuk mendapatkan data kondisi / karakteristik tanah terutama pada areal rencana pembangunan fasilitas bandar udara, serta kesempatan / kajian tanah terhadap jenis perkerasan baik fleksibel maupun rigid. 1) Pekerjaan di lapangan, meliputi :
Sondir, dilakukan sampai kedalaman lebih dari 20 meter atau sampai ditemukan tanah keras yang dinyatakan dalam tegangan konus qc.150 kg/cm2. Jumlah sample minimal 4 titik.
Bor mesin, dilakukan sampai kedalaman 20 meter atau sampai lapisan tanah keras yang didefinisikan dari hasil pembacaan SPT > 50. SPT dilakukan setiap 1,5 m jika SPT telah mencapai > 50, maka pengeboran akan dihentikan meskipun belum mencapai 20 m atau jika SPT tidak
pernah mencapai > 50, pengeboran dihentikan pada kedalaman 20 m dari permukaan tanah. Pada saat booring, dilakukan pula pengambilan sample undisturbed ( tidak terganggu ) dengan menggunakan tabung sample pada setiap penggantian tanah sample boring .
Test Pit minimal 4 titik ( dilokasi ).
Pengambilan sample pada lokasi sumber material ( quarry ) minimal 2, jumlah sample minimal 3.
2) Pekerjaan di Laboratorium Dengan diperolehnya sample tanah dari hasil boring maka test laboratorium yang dilakukan adalah :
Soil Description
Kadar air
Spesifik Gravity
Atterberg Limit
Analisa Saringan / Hidrometer
Direct Shear
Consolidasi
Uncofined
Dari hasil Test Pit test laboratorium yang dilakukan adalah :
Kadar air
Spesifik Gravity
Atterberg Limit
Analisa Saringan / Hidrometer
Modified Proctor
Soaked CBR
Pemeriksaan untuk tanah timbunan dari quarry, maka test laboratorium yang dilakukan adalah :
Kadar air
Spesifik Gravity
Atterberg Limit
Analisa Saringan / Hidrometer
Modified Proctor
Soaked CBR
Sand Equivalent
Berat isi
Abrassi
Soundness
Material Campuran Aspal Beton :
Kadar air
Spesifik Gravity
Atterberg Limit
Analisa Saringan / Hidrometer
Modified Proctor
Soaked CBR
Sand Equivalent
Berat isi
Abrassi
Soundness
Marshal Test
Pemeriksaan
untuk
material
konstruksi
dari
quarry,
maka
test
laboratorium yang dilakukan adalah :
Soaked CBR
Soundness Test
Abrasion Test
Grading Limit/Sieve Analyze
Clay Lump dll
3) Penyelidikan Hidrologi dan Klimatologi Penyelidikan Hidrologi dan dimaksudkan untuk mendapatkan data intensitas curah hujan, debit banjir 15 tahun dan sebagainya guna perencanaan drainase dan desain konstruksi landasan. Data hidrologi harus diambil yang terbaru dan aktual dalam kurun waktu yang memadai, termasuk data air tanah
permukaan
dimaksudkan
untuk
apabila
dipandang
mendapatkan
perlu.
data-data
Penyelidikan cuaca/iklim,
menentukan arah landasan yang sesuai.
4.5.2
Analisa Penyusunan Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Bandara Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam analisis ini meliputi : a.
Pekerjaan Awal, meliputi : 1)
2)
Data dan Konsep Perencanaan
Data perencanaan
Standar dan peraturan yang digunakan
Analisa pekerjaan tanah
Klimatologi angin
guna
3)
Penyiapan dan pembersihan lahan
Rencana ketinggian rencana ( leveling )
Volume galian dan timbunan
Sumber material timbunan
Analisa Bahan Konstruksi dan Peralatan Perencanaan pembangunan agar memperhatikan kondisi setempat dengan memanfaatkan bahan konstruksi yang ada serta mengoptimalkan perelatan/alat-alat beray yang tersedia dilokasi
b.
Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Darat, meliputi : 1)
Analisa dan perancangan kebutuhan dan kapasitas bangunan, sesuai dengan masterplan
2)
Analisa dan perancangan kebutuhan fasilitas parkir kendaran, jalur – jalur transportasi, landscape dan pedestrian serta drainase
4)
c.
Analisa dan perancangan struktur dan arsitektur bangunan
Rancangan Teknik Terinci Sistem Mekanikal untuk Fasilitas Gedung / bangunan, analisa meliputi : 1)
Articial Environment System a) Air Conditioner
2)
Fire Alarm System a) Detector ( smoke, thermal ) & Fire Alarm b) Hydrant Pilar c) Fire Extinguisher / Fighting d) Fire Fighting Vehicle
3)
People Mover System ( Elevator )
4)
Solid Waste Disposal System ( incenerator )
5)
Plumbing & Piping System a) Water Supply System ( sistem distribusi air bersih ) b) Sewerage System ( sistem pembuangan limbah cair )
d.
6)
Garbarata
7)
Baggage Handling System
8)
Kursi tungggu
9)
Trolly
Rancangan Teknik Terinci Sistem Elektrikal untuk fasilitas gedung bangunan, analisa meliputi : Peralatan Elektrikal Arus Kuat 1)
Lighting System
e.
4.5.3
2)
Instalasi Penangkal Petir
3)
Peralatan System pembumian
4)
Power Supply System ( power distribustion apparature )
5)
Dan fasilitas lainnya yang di pandang perlu
Rancangan Teknis Terinci lainnya yang dipandang perlu
Prakiraan Kebutuhan Biaya Prakiraan biaya pembangunan agar dibuat secara rinci disesuaikan dengan pentahapan pembangunan fasilitas Sisi Darat Bandar Udara yang optimal berdasarkan kebutuhan operasional dan standar harga satuan upah, bahan dan peralatan terakhir yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat dan / atau satuan harga pasar yang berlaku.
BAB V KETENTUAN PELAKSANAAN RENCANA KERJA
Uraian mengenai pelaksanaan pekerjaan meliputi Pola Kerja, Struktur Organisasi Pelaksana Studi, kebutuhan dan persyaratan personil, fungsi tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli, jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil, dan sistem pelaporan.
5.1
PERSYARATAN UMUM 1. Usulan Teknis Usulan teknis wajib dibuat oleh konsultan untuk menjelaskan pandangan dan rencana pelaksanaan pekerjaan secara rinci dan jelas mudah dimengerti yang isinya mencakup hal-hal sebagai berikut : a.
Tanggapan dan saran mengenai lingkup pekerjaan konsultan sesuai Kerangka Acuan Kerja ( Team of Reference )
b.
Pendekatan teknis dan metodologi yang akan diterapkan dalam pekerjaan
c.
Rencana kerja dan susunan organisasi pelaksana serta jadwal pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh konsultan
d.
Daftar personil dan rencana penugasan untuk kegiatan di kantor maupun
dilapangan serta perkiraan kebutuhan “Man Month” dalam bentuk diagram dan Bar Chart e.
Perincian tugas masing-masing personil dalam pelaksanaan pekerjaan
f.
Daftar riwayat hidup personil yang diusulkan dengan mencantumkan nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir disertai lampiran fotocopy ijasah terakhir, pengalaman kerja disertai bukti dari pengguna jasa berupa surat keterangan atau kontrak, jabatan dalam perusahaan di tandatangani yang bersangkutan sertai cap perusahaan.
g.
Surat pernyataan bersedia ditugaskan sebagai tenaga ahli untuk pekerjaan Pembuatan RTT Banda Udara Muara Teweh dan sanggup melaksanakan tugas yang diberikan sampai dengan pekerjaan dimaksud selesai.
h.
Daftar peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan status kepemilikannya
di
ketahui
oleh
pimpinan
perusahaan
disertai
cap
perusahaan. i.
Daftar pengalaman perusahaan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, dengan mancantumkan nama proyek, lokasi, nilai kontrak, lingkup pekerjaan, pemberi tugas, waktu pelaksnaan secara lengkap bulan dan tahunnya, diketahui oleh pimpinan perusahaan disertai cap perusahaan. Pengalaman harus di lengkapi
dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukan kinerja perusahaan yang bersangkutan selama 7 (tujuh) tahun terakhir atau perjanjian kontrak. j.
Daftar
pekerjaan
yang
sedang
dan
akan
dilaksanakan
dengan
mencantumkan perincian sebagaimana butir (1), dan diketahui oleh pimpinan perusahaan disertai cap perusahaan. k.
Usulan pelaksanaan pekerjaan lapangan Keterangan lebih lanjut mengenai Dokumen Penawaran Teknis akan diuraikan secara rinci dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
5.2
USULAN BIAYA Usulan biaya berupa penjelasan secara rinci uraian biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini wajib dibuat oleh konsultan, yang mencakup : a.
Biaya langsung personil, meliputi biaya tenaga ahli dan tenaga pendukung yang besarnya ditentukan berdasarkan usulan kebutuhan man month dan billing rate dari masing-masing jabatan personil yang
diusulkan untuk pelaksanaan
pekerjaan. b.
Biaya langsung non personil, meliputi biaya survei lapangan, biaya kantor dan komunikasi, biaya pelaporan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku.
c.
Surat usulan biaya, dengan menyebutkan besarnya yang ditawarkan atau di usulkan, diatas kertas bermaterai.
d.
Rekapitulasi biaya pekerjaan termasuk pajak Keterangan lebih lanjut mengenai Dokumen Penawaran Harga akan di uraikan secara lebih rinci dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
5.3
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA Penyedia jasa harus memperhatikan substansi Kerangka Acuan, maksud dan tujuan pekerjaan, serta tugas dan wewenang yang akan diberikan. Penyedia jasa juga menyusun tenaga profesional yang terdiri dari berbagai bidang keahlian serta tenaga pendukung yang merupakan kesatuan tim kerja. Tenaga Ahli yang akan disusulkan adalah Tenaga Ahli yang sepenuhnya dapat dilibatkan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Man Month yang ditetapkan. Adapaun tenaga ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional sesuai bidang tugasnya masingmasing adalah sebagai berikut :
No.
Uraian
Tahun Pengalaman Profesional
Pendidikan
TENAGA AHLI
1
Team Leader ( Ahli Perencana Bandar Udara, Teknik Arsitektur)
> 12
S1
2
Ahli Struktur ( Teknik Sipil )
>8
S1
3
Ahli Sipil ( Teknik Sipil )
>8
S1
4
Ahli Hidrologi/Drainase Sipil)
>8
S1
5
Ahli Arsitektur ( Teknik Arsitektur )
>8
S1
6
Ahli Landscape ( Arsitektur/Landscape )
Teknik
>8
S1
7
Ahli Geodesi ( Geodesi/Teknik Sipil )
Teknik
>8
S1
8
Ahli Geoteknik Sipil/Geologi)
Teknik
>8
S1
9
Ahli Elektrikal ( Teknik Elektro )
>8
S1
10
Ahli Mekanikal ( Teknik Mesin )
>8
S1
11
Ahli Quantity Surveyor
>8
S1
12
Ahli Dokumen Spesialis
>8
S1
(
(Teknik
TENAGA PENDUKUNG
1
Operator Komputer ( Typist )
>4
D3/SMU
2
CAD Operator
>4
D3/SMU
3
Administrasi
>4
D3/SMU
4
Office Boy
>4
SMU
5.4
TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN KEWAJIBAN TENAGA AHLI Penyedia jasa harus menguraikan tugas, tanggungjawab dan kewajiban tenaga ahli yang diusulkan dalam penyusunan kegiatan ini. Adapun kebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultansi dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional dalam bidangnya masing-masing adalah sebagai berikut : No.
Uraian
Kualifikasi
Jumlah
Man Month
SKA Madya Landasan Terbang
1
6
TENAGA AHLI 1
Team Leader ( Ahli Perencana Bandar Udara, Teknik Arsitektur)
2
Ahli Struktur ( Teknik Sipil )
SKA Bangunan Gedung
1
5
3
Ahli Sipil ( Teknik Sipil )
SKA Jalan
1
5
4
Ahli Hidrologi/Drainase (Teknik Sipil)
SKA Sumber Daya Air
1
3
5
Ahli Arsitektur ( Teknik Arsitektur )
SKA Arsitektur
1
5
6
Ahli Landscape ( Arsitektur/Landscape )
Teknik
SKA Lanscape
1
3
7
Ahli Geodesi ( Geodesi/Teknik Sipil )
Teknik
SKA Geodesi
1
2
8
Ahli Geoteknik Sipil/Geologi)
9
(
Teknik
SKA Geoteknik
1
2
Ahli Elektrikal ( Teknik Elektro )
SKA Elektrikal
1
3
10
Ahli Mekanikal ( Teknik Mesin )
SKA Mekanikal
1
3
11
Ahli Quantity Surveyor
SKA Sipil (Jalan/Bangunan Gedung)
1
3
12
Ahli Dokumen Spesialis
SKA
1
2
TENAGA PENDUKUNG
5.5
1
Operator Komputer ( Typist )
Staff
1
D3/SMU
2
CAD Operator
Staff
2
D3/SMU
3
Administrasi
Staff
1
D3/SMU
4
Office Boy
Staff
1
SMU
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Pekerjaan Rancangan Teknik Terrinci ( RTT ) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh ini dilaksanakan paling lama dalam waktu 180 ( seratus delapan puluh ) hari kalender, dengan perincian sebagai berikut : 1) Penyusunan Laporan Pendahuluan
: 20 hari
2) Penyusunan Laporan Antara
: 60 hari
3) Penyusunan Laporan Konsep Akhir
: 60 hari
4) Penyusunan Laporan Akhir
: 40 hari
5.6
JADWAL PENUGASAN PERSONIL Untuk melaksanakan serangkaian kegiatan Penyusunan Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Muara Teweh, maka konsultan harus menyampaikan usulan jadwal penugasan personil dengan membuat penjadwalan personil ( manning schedule )
5.7
PRESENTASI DAN DISKUSI Presentasi dan diskusi harus dilakukan oleh Konsultan dengan Tim Teknis yang dibentuk / ditunjuk oleh KPA/PPK
dalam upaya pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan sesuai kontrak serta hasil pekerjaan dapat sesuai dengan sasaran studi serta tidak bertentangan dengan peraturan,pedoman, kriteria dan standar yang berlaku.
5.8
SISTEM PELAPORAN DAN PENGGAMBARAN Pelaporan pelaksanaan pekerjaan dan penggambarannya wajib dibuat oleh konsultan pelaksana untuk disampaikan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut : a. Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan dibuat oleh Konsultan yang berisi : 1) Penjabaran ruang lingkup pekerjaan 2) Hasil pengumpulan data sekunder 3) Rencana kerja, termasuk rencana kegiatan survey/pengukuran/penyelidikan tanah dan lampiran-lampiran ( check list data, kuisioner,pemetaan rencana soil investigation, dll ) yang diperlukan untuk pengumpulan data primer dan pencapaian output. Laporan pendahuluan harus mendapat persetujuan PPK sebelum konsultan dapat melanjutkan pekerjaan. Setelah disetujui, maka laporan pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku salinan.
b. Laporan Antara Laporan Antara dibuat oleh Konsultan yang terdiri dari 3 (tiga) buku berisi : 1)
Buku 1
:
Hasil dan analisa awal pengukuran topografi
2)
Buku 2
:
Hasil dan analisa awal penyelidikan tanah
3)
Buku 3
:
Hasil dan analisa keadaan eksisting dan rencana kebutuhan fasilitas Bandar Udara serta Konsep Desain Prasarana Sisi Udara dan Sisi Darat
Laporan antara harus mendapat persetujuan PPK sebelum konsultan dapat melanjutkan pekerjaan.. Setelah disetujui, maka laporan konsep akhir masing-masing dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku salinan.
c. Lapoaran Konsep Akhir Laporan Konsep Akhir dibuat oleh Konsultan yang berisi : 1)
Buku 1
:
Rencana detail kebutuhan fasilitas sisi udara dan sisi darat bandar
udara
yang
melingkupi
rencana
detail
Runway,
Taxiway, Apron, bangunan terminal penumpang bangunan dan bangunan lainnya, parkir, drainase, fasilitas jalan, pagar pengaman dan kebutuhan telekomunikasi, serta penyedia listrik. 2)
Buku 2
:
Penyempurna hasil konsep awal rencana yang dituangkan melalui konsep akhir rencana kebutuhan fasilitas sisi udara dan sisi
darat
bandar
udara
dengan
memperhatikan
tanggapan,masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan kelompok teknis pendamping. 3)
Buku 3
: Konsep desain,
analisa dan perhitungan masing-masing
prasarana sisi udara dan sisi darat. 4)
Buku 4
:
Konsep gambar desain
5)
Buku 5
:
Spesifikasi Teknis
Laporan konsep akhir harus mendapat persetujuan PPK sebelum dapat melanjutkan pekerjaan. Setelah disetujui, maka laporan konsep akhir masing-masing dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku salinan.
d. Laporaan Akhir ( Final Report ) Laporan Akhir dibuat oleh konsultan yang berisi : 1)
Buku 1
:
Laporan
utama,
yang
berisi
penjelasan
lengkap
merupakan penyempurnaan dari laporan konsep akhir 2)
Buku 2
:
Gambar detail desain masing-masing prasarana
3)
Buku 3
:
Spesifikasi Teknis masing-masing prasarana
dan
4)
Buku 4
:
Bill of Quantity dan Engineer Estimate lengkap dengan analisa harga satuan, harga material, peralatan dan upah
5)
Buku 5
:
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
6)
Buku 6
:
Bahan Paparan dalam format power point
Laporan akhir harus mendapat persetujuan PPK sebelum dapat dimintakan pengesahan Direktur Bandar Udara. Setelah disetujui, maka laporan akhir masing-masing dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku salinan. Album gambar detail desain ( buku 2) dibuat dalam format kertas A3, sedangkan laporan akhir lainnya ( buku 1,3,4,5,6) dibuat dalam format k ertas A4.
e. Ringkasan Laporan Akhir ( Executive Summary ) Ringkasan laporan akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan pelaksana yang berisi : 1)
Ringkasan laporan akhir analisa dan rencana detail kebutuhan fasilitas pokok dan penunjang sisi darat dan sisi udara.
2)
Ringkasan laporan akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku salinan yang di cetak diatas kertas ukuran A4 dan 5 (lima) copy dalam bentuk CD ( Compact disc )
f.
Album Gambar Gambar-gambar Rancangan Teknik Terinci Bandar Udara ( Detail Engineering Design ) yang telah disahkan dalam format kertas A3 sebanyak 5 ( lima) album dan 5 (lima) soft copy dalam bentuk CD (compact disc).
g. Dokumen Lelang Dokumen Lelang dibuat mengacu pada konsultan Presiden Nomor : 54 Tahun 2010 beserta perubahannya, masing-masing dibuat sebanyak 10 buah buku dan 5 (lima) buah softcoy dalam bentuk CD ( compact disc) yang berisi : 1)
Dokumen Prakualifikasi
2)
Draft Kontrak
3)
Rencana kerja dan syarat-syarat
4)
Bill of Quantity ( BOQ )
5)
Engineer Estimate dan Analisa harga satuan
6)
Gambar perencanaan
7)
Spesifikasi Teknis