KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)
PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN
PENGADAAN BIBIT MANGROVE DAN AJIR KEGIATAN PEMBENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DELTA MAHAKAM
DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUP KAB UPA ATEN KUTAI KUTAI KA KART RTANEG ANEGARA ARA
TAHUN 2014 Jl. A.P.T A.P.T.. Pranoto Telp. Telp. (0541) (05 41) 661076 661 076 Teng Tenggaron garong g
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Hutan mangrove merupakan jalur hijau daerah pantai yang mempunyai fungsi ekologis dan sosial ekonomi. Secara ekonomis, hutan mangrove merupakan sumber hasil hutan kayu dan bukan kayu bagi masyarakat setempat, disamping manfaat jasa lingkungan dan secara fisik berperan melindungi lahan pantai karena mampu memecah energi kinetik gelombang air laut. Di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya pada kawasan Delta Mahakam hutan mangrove sudah banyak berubah fungsi menjadi areal pengelolaan migas dan areal pertambakan, pembukaan lahan tiap tahun terjadi bila tidak ditindak lanjuti secara serius dan diikuti dengan kegiatan rehabilitasi dengan cara menanam kembali jenis-jenis mangrove,
maka akan timbul dampak berupa abrasi penurunan hasil tambak,
pendangkalan,
dan bisa menyebabkan hilangnya suatu pulau serta terganggunya
ekosistem mangrove. Menyadari akan pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan rehabilitasi terhadap sumber daya tersebut. Menyadari akan pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan maka dilaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan pada kawasan delta Mahakam di Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Anggana.
B. Tujuan
Melakukan rehabilitasi hutan mangrove yang terdegradasi pada areal tambak yang sudah tidak produktif, sehingga mampu memulihkan dan meningkatkan fungsi hutan sebagai penyangga ekosistem pantai, pelestarian plasma nutfah, yang selanjutnya dapat mendukung kelestarian sumberdaya hutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar pantai khususnya di kawasan delta mahakam.
C. Sasaran
Sasaran lokasi kegiatan adalah hutan mangrove yang kondisinya kritis atau terdegradasi yang berada di wilayah kawasan delta mahakam khususnya areal bekas tambak yang tidak produktif dan bibir pulau/pantai
D. Manfaat
1. Memulihkan hutan mangrove dengan penanaman bakau (Rhizophora sp.) 2. Berkurangnya lahan kritis dan lahan tidak produktif di dalam kawasan delta mahakam 3. Melestarikan dan meningkatnya sumberdaya hasil tambak 4. Terciptanya tambak berwawasan kelestarian lingkungan dan ekonomis. 5. Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya keberadaan hutan mangrove disekitar mereka.
E. Total Pembiayaan
Total biaya pekerjaan pengadaan barang/bahan tersebut di dibawah ini untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan pada kawasan Delta Mahakam tahun 2014 sebesar Rp. 356.400.000 (Tiga Ratus Lima Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kehutanan Tahun 2014.
F. Ruang Lingkup Pekerjaan
No.
I.
II.
Uraian Tahapan kegiatan
Volume
Wilayah Desa Sepatin Kec. Anggana 1. Pengadaan bibit bakau (Rhizophora sp.) 2. Pengadaan ajir
90.750 Btg 82.500 Btg
Wilayah Desa Salo Palai Kec. Ma. Badak 1 Pengadaan bibit bakau (Rhizophora sp.) 2 Pengadaan ajir
72.600 Btg 66.000 Btg
G. Dasar Hukum
Dasar Hukum pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan lahan antara lain : 1. Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 2. Undang – undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan; 3. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 4. Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 6. Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 diubah Peraturan Presiden RI N0. 70 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Pemerintah. 7. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia P.26/Menhut-II/2010No. 70 Tentang Perubahan terhadap peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.70/MenhutII/2008 Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 8. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia P.9 /Menhut-II/2013 Tanggal 28 Januari 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Pendukung dan Pemberian Insentif Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 9. Peraturan Menteri Kehutanan No. 67 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kehutanan TA 2014. 10. Peraturan Direktur Jendral Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutan Sosial Nomor : P.1 /V-Set/2013 Tanggal 5 Mei 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah 13. Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 7 Tahun 2008 tentang sistem dan prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara; 14. Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pedoman pertanggungjawaban belanja yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah Kab. Kutai Kartanegara. 15. Keputusan Bupati Kutai Kartanegara tentang Standar biaya dan standar satuan harga barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kutai Kartanegara tahun anggaran 2014. 16. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Tahun 2014 Nomor : 2.02.01.15.11.5.2 tanggal 27 Desember 2013
BAB. II. URAIAN KEGIATAN
A. Lokasi
Lokasi pengiriman bahan/barang/bibit kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan pada Kawasan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara berada : 1. Titik koordinat/titik geografis berada pada S 00° 46' 35,0" E 117 ° 35' 26,5" didalam kawasan hutan dan lokasi tersebut berbatasan/berdekatan dengan Desa Sepatin Kecamatan Anggana dan secara administrasi masuk dalam wilayah RT. 12 Desa Sepatin Kec. Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. 2. Titik koordinat/titik geografis berada pada S 00° 24' 16,1" E 117 ° 27' 23,0" didalam kawasan hutan dan lokasi tersebut berbatasan/ berdekatan dengan Desa Salo Palai Kecamatan MuaraBadak dan secara administrasi masuk dalam wilayah RT. 07 Desa Salo Palai Kec. Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. B. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan bibit dan ajir tanaman kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan pada kawasan Delta Mahakam selama 45 (empat puluh lima) hari kalender terhitung setelah tanda tangan surat perjanjian dan prosedur pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
C. Pendekatan Studi
1. Cek Lapangan Cek lapangan pada masing-masing rencana lokasi. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data mengenai lokasi pengiriman bibit dan ajir tanaman meliputi : -
Menentukan tempat menampungan sementara (TPS) dengan memperhatikan keamanan dan mendistribusian bibit/ajir tanaman ke lokasi tanam dalam setiap blok/hamparan.
-
Mengumpulkan data penerima bibit dan ajir tanaman dari kelompok tani/kelompok kerja.
3. Kordinasi dan Konsultasi Dalam pelaksanaan pemeliharaan ditekankan untuk selalu berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara dan UPT Dinas Perkebunan dan Kehutanan tiap lokasi kegiatan, KPHP Delta Mahakam serta camat dan desa setempat.
D. Permasalahan
Beberapa permasalahan dalam pengadaan bibit dan ajir tanaman. 1.
Terbatasnya tenaga kerja dan sarana praserana pendukung ( kapal motor).
2.
Terbatasnya
bibit
tanaman
berkualitas
yang
diperlukan
untuk
kegiatan
penanaman. 3.
Resiko kegagalan pengiriman bibit salah satunya akibat iklim dan musim serta hama yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
4.
Budaya, sosial ekonomi serta pendidikan masyarakat yang masih rendah disekitar lokasi pengiriman bibit dan ajir tanaman, sehingga perlu pendekatan secara khusus dan mendalam.
E. Kebijakan Pembuatan Tanaman Mangrove
1. Proyeksi Rehabilitasi Kawasan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara diprioritaskan untuk pembangunan dan perbaikan hutan dan lahan dengan sasaran fisik pembuatan hutan tanaman baru dan pemeliharaan lanjutan. 2. Tersedianya bibit mangrove dan ajir tanaman guna kelancaran kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan. 3. Tertatanya lingkungan yang hijau baik di Kawasan Delta maupun Kawasan Pesisir, 4. Menyediakan data/informasi bagi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi.
F. Prinsip Pelaksanaan
1. Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada prinsip-prinsip kontraktual (contractual basic) dengan melibatkan/mengikutsertakan
sebesar-besarnya masyarakat baik
pengadaan bibit maupun pengadaan ajir tanaman yang tujuannya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahtraan masyarakat ( petani tambak ) serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat arti pentingnya hutan mangrove.
2. Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Kutai Kartanegara kegiatan Rehabilitasi hutan dan lahan pada Kawasan Delta Mahakam menunjuk pengawas lapangan yang bertugas sebagai pengawas/mandor/ketua kelompok kerja untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pengiriman bibit dan ajir tanaman di lokasi
kegiatan
sesuai ketentuan yang berlaku dengan mengacu pada rancangan teknis kegiatan.
3.
Prinsip pelaksanaan adalah : a. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara teknis maupun administrasi (accountability). b. Hasil kegiatan dapat dilestarikan dan bisa bermanfaat bagi kepentingan umum, khususnya petani tambak disekitar kegiatan.
G. Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian bibit tanaman dan ajir tanaman kegiatan Rehabilitasi Kawasan Delta Mahakam dapat optimal dan selesai tepat waktu diperlukan Sarana dan Prasarana yang memadai seperti baket/keranjang, perahu, kapal motor, kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, tempat
penampungan bibit
sementara (TPS), administrasi pengiriman meliputi nota/tanda terima barang dan GPS serta kemera.
III. KETENTUAN PELAKSANAAN
A. Prinsip - Prinsip Dasar Dalam rangka pelaksanaan kegiatan rehabilitasi delta mahakam, Pengada harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut : 1. Efektifitas dan efesiensi pelaksanaan pekerjaan untuk memahami dan mengkaji kondisi obyektif yang dijumpai di lapangan dan pengerahan sumber daya (waktu, tenaga dan biaya) tanpa mengorbankan kualitas dan obyektifitas pelaksanaan pekerjaan. 2. Berorientasi kepada pencapaian maksud, tujuan dan sasaran pelaksanaan pekerjaan yang hendak dicapai. 3. Adanya faktor pendukung dan faktor penghambat/kendala yang sudah dapat diantisipasi sebelumnya. 4. Setiap pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan dan / atau penetapan sikap oleh peserta kegiatan harus dilaksanakan secara partisipatif dan akomodatif, dengan didasarkan pada prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan dan jelas. 5. Menyusun rencana kerja (jadwal pelaksanaan dan perincian kerja). 6. Membuat laporan stok bibit bakau dengan alamat lengkap meliputi RT, Pulau, Dusun, Desa, Kecamatan serta letak geogafis/titik koordinat. 7. Penyiapkan administrasi pengiriman barang meliputi surat jalan, nota pengiriman, tanda terima barang serta BAP penerimaan barang.
B . Spesifikasi
Teknis Bahan
1. Bibit
Ketentuan teknis bibit adalah sebagai berikut : a.
Perusahaan memiliki rekaman rekomendasi sebagai pengada/ pengedar bibit tanaman hutan dari Belai Perbenihan Tanaman Hutan dan Surat Keputusan Penetapan Rekanan Terdaftar sebagai pengada/pengedar bibit tanaman hutan dari Kabupaten/Kota yang masih berlaku.
b. Mempunyai
dan
melaporkan
stok
bibit
yang
akan
ditanam
(bibit
bakau/Rhizophora sp.) minimal 50 % dari rencana jumlah bibit yang akan ditanam atau melampirkan ada kerjasama bagi pemilik persemaian dibuktikan dengan surat kerjasama dan atau melampirkan jaminan suplay bibit
dari
pengelola
persemaian/pembibitan
dengan
masing-masing
mencantumkan alamat persemaian lengkap. c.
Jumlah bibit untuk jenis tanaman yang tersedia harus sesuai spek dengan menyampaikan dokumentasi bibit yang ditawarkan.
d. Kondisi Fisik dan fisiologis bibit sesuai standar sebagai berikut : Spesifikasi teknis Bibit Bakau sebagai berikut :
- Bibit normal
adalah bibit berbatang tunggal, sehat dan pada pangkal
batang berkayu
- Tinggi bibit yang diukur mulai dari pangkal batang, sampai titik tumbuh teratas tinggi batang dipersyaratkan minimal 35 cm, telah tumbuh minimal 2 helai daun pada saat pemeriksaan tim pengadaan barang/jasa dan pada saat penanaman minimal 50 cm dan mempunyai 4 helai daun.
- Media kompak dengan sistem perakaran padat dengan media utuh akar belum keluar polybag. e. Sebelum diumumkan pemenang ULP / panitia pengadaan barang/jasa melakukan evaluasi/verifikasi lapangan atas laporan rekanan penyedia barang/jasa. 2. Ajir Tanaman
Ketentuan teknis ajir tanaman adalah sebagai berikut : a. Mempunyai dan melaporkan stok ajir tanaman yang akan dipancang/ditancap minimal 50 % dari rencana jumlah ajir tanaman yang akan dipancang. b. Jumlah ajir tanaman yang tersedia harus sesuai spek dengan menyampaikan dukomentasi barang yang ditawarkan. c. Kondisi Fisik ajir tanaman sesuai standar sebagai berikut :
Bahan adalah terbuat dari bambu/kayu atau pelepah nipah
Tinggi ajir tanaman dipersyaratkan minimal 120 cm s/d 135 cm, dan
tegak lurus ( tidak bengkok/lapuk )
Diameter ajir tanaman dipersyaratkan minimal 1,5 cm s/d 3 cm
Pengepakan disetiap 200 batang ajir tanaman diikat penggunakan tali
C.
Persiapan yang dipersyaratkan 1. Penyiapan gambaran TPS (tempat penumpukan bibit/ajir sementara). 2. Menyusun rencana kerja (jadwal pelaksanaan dan perincian kerja). 3. Pembuat laporan stok bibit dan ajir (stok bibit sesuai dengan jenis atau jumlah/rhizophora sp. dan foto masing-masing barang). 4. Memiliki atau sewa atau kerja sama alat-alat penunjang (khususnya perahu, kapal motor dan kendaraan roda empat serta GPS dan kemera).
D . Jangka
Waktu Pekerjaan
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan maksimal 45 (empat puluh lima) hari kalender, tiap perusahaan diwajibkan membuat jadwal pelaksanaan.
BAB. IV. PELAPORAN A.
Jenis Laporan
Jenis laporan yang akan diserahkan oleh Kontraktor kepada pemberi pekerjaan adalah : 1. Laporan Pendahuluan 2. Laporan Kemajuan 3. Laporan Akhir B.
Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Lapaoran pendahuluan memuat latar belakang, lokasi, uraian kegiatan, tugas dan tanggung jawab pelaksana pekerjaan, rincian rencana kerja, kebutuhan peralatan dan sarana/prasarana, struktur organisasi dan personil disertakan jadwal kegiatan. diselesaikan 1 (satu) minggu setelah ditandatangani kontrak dan diserahkan 2 (dua) buku. C.
Laporan Kemajuan (Interim Report )
Laporan kemajuan dibuat berdasarkan hasil pekerjaan dilapangan yang telah dicapai kurun waktu tertentu, yang berisi uraian tentang komponen pekerjaan kegiatan yang telah dilaksanakan, laporan kemajuan ini berupa laporan bulanan yaitu laporan mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan selama kurun waktu satu bulan kalender dan dibuat rangkap 2 (dua) buku dilampiri peta realisasi pendistribusian bibit dan dokumentasi, ditujukan kepada Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Kutai Kartanegara tembusan kepada PPTK kegiatan . D.
Laporan Akhir
Laporan akhir yang dibuat memuat realisasi fisik pekerjaan yang telah dilaksanakan jangka waktu berlangsungnya pekerjaan pada jatuh tempo pencapaian target fisik sebesar 100 %, sesuai dengan kontrak/SPK. Buku dibuat dalam rangkap 5 (lima) buku dijilid rapi dengan sampul keras (hard cover). Laporan akhir dilampiri Nota Pengiriman Barang, Tanda Terima Barang, Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Serah Terima, foto-foto dan pelaksanaan kegiatan berupa softcopy (file digital) diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan sebagai arsip.
BAB. V. SERAH TERIMA PEKERJAAN
A.
Penyerahan Hasil Pekerjaan
1. Pembayaran pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan mencapai 100 % baik fisik mapun administrasi dengan mempertimbangkan pekerjaan pengadaan bibit tanaman dan ajir tanaman setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Panitia Pemeriksa Barang dan Jasa/penerima hasil pekerjaan rehabilitasi hutan dan lahan pada Kawasan Delta Mahakam kegiatan Pembentukan KPHP Delta Mahakam. 2. Pemeriksaan yang memenuhi spesifikasi teknis dinyatakan layak untuk dipergunakan,
selanjutnya
dilakukan/dilengkapi
dengan
berita
acara
pemeriksaan/penerima hasil pekerjaan.
B.
Pembiayaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan pengadaan Bibit Tanaman dan ajir tanaman kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan pada kawasan delta mahakam tahun 2014 dibiayai dari anggaran DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014. Harga pekerjaan yang ditawarkan sudah termasuk keuntungan pajak dan biaya umum lai nnya.
Tenggarong,
2014
Menyetujui, Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Drs.H. Burhan.MM NIP. 19600620 198303 1 014
Syahruni Ahmad,S.Hut NIP :19740323 199903 1 005