Pengelolaan Mangrove -
1
Pengelolaan Mangrove
URAIAN SINGKAT A. Dasar Pemikiran
Ekosistem mangrove, sebagai ekosistem utama di pesisir selain Terumbu Karang, Padang Lamun, Lamun, akhir-ak akhir-akhir hir ini jumlahn jumlahnya ya terus menurun menurun..
Jika Jika dihitu dihitung ng luas totalnya totalnya di
Indonesia, Indonesia, maka hutan mangrove telah mengalami penurunan dari 5.209.453,16 ha pada sekita sekitarr tahun tahun 1982 menjad menjadii sekita sekitarr 2.500.0 2.500.000 00 ha pada tahun tahun 1990, 1990, yang berarti berarti luas luas penutupan menurun sampai 50 %. Dampak yang terjadi akibat hilangnya hutan mangrove sangat luas, baik yang bersifat biologis (dampak terhadap ekosistem), ekonomis maupun dampak fisik yang berakibat langsu langsung ng kepada kepada kondisi kondisi lahan lahan pantai. pantai.
Meliha Melihatt hal tersebut tersebut,, maka maka kerusa kerusakan kan hutan
mangrove harus segera diperbaiki dengan cara pengelolaan yang benar agar kerusakan sumberdaya alam pesisir tersebut tidak semakin parah.
B. Pengertian dan Cakupan Sumberdaya Mangrove
Mangrove berasal dari kombinasi antara istilah Bahasa Portugis mangue dan Bahasa Inggris grove Inggris grove (Macnae, 1968). Menurut Bahasa Inggris, kata mangrove digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di laut, atau setiap individu jenis tumbuhan yang berasosiasi dengannya. Menurut Saenger et Saenger et al. (1983), sumberdaya mangrove di suatu daerah terdiri atas :
1. Satu Satu atau lebih lebih jenis jenis pohon pohon atau atau sema semak k belu beluka karr yang yang hanya hanya tumb tumbuh uh di habi habita tatt mangrove (ekslusif mangrove). 2. Setiap jenis nis tumbuhan han yang tumbuh di habitat mang angrove ove, yang ang mana keberadaanya tidak terbatas di habitat mangrove saja (non (non mangrove)
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
2
3. Jenis Jenis biota biota yang yang beraso berasosia siasi si dengan dengan habit habitat at mangro mangrove ve 4. Setiap Setiap proses proses yang yang berperan berperan penting penting dalam dalam menjaga menjaga atau memeli memelihara hara keberadaa keberadaan n ekosistem mangrove, misal abrasi dan sedimentasi.
C. Beberapa Sifat dan Karakteristik Mangrove
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuhnya mangrove : 1. Fisi Fisiog ogra rafi fi pan panta taii 2. Pasang 3. Gelo Gelomb mban ang g dan dan arus arus 4. Iklim 5. Salinitas 6. Oksi Oksige gen n ter terla laru rutt (DO) (DO) 7. Tanah 8. Hara
D. Struktur dan Zonasi Mangrove Mangrove
Di Indonesia, Indonesia, seluruh hutan mangrove mangrove luasnya luasnya sekitar 3,7 juta ha. Floranya Floranya terdiri terdiri dari 35 jenis yang berbentuk pohon, 9 jenis berbentuk terna, 9 jenis berbentuk liana, 29 jenis tumbuhan epifit dan 2 jenis tumbuhan parasit, 5 jenis berbentuk perdu, atau ada 31 suku tumbuhan (Soerianegara dan Kusmana, 1993). Zonasi di hutan mangrove merupakan tanggapan terhadap perubahan dari lamanya waktu penggenangan, salinitas tanah, tersedianya sinar matahari, aliran pasang surut dan aliran air tawar. tawar.
Hal ini berarti berarti bahwa zonasi zonasi dalam dalam hutan mangrove mangrove tergantu tergantung ng kepada
keadaan tempat tempat tumbuh spesifik spesifik yang berbeda dari satu tempat tempat ke tempat lain. Zonasi juga juga mengga menggamba mbarka rkan n tahapan tahapan sukses suksesii yang yang terjad terjadii sejala sejalan n dengan dengan perubah perubahan an tempat tempat tumbuh. tumbuh. Tempat Tempat tumbuh hutan mangrove mangrove memang selalu selalu berubah sebagai akibat akibat laju pengend pengendapa apan n atau atau pengik pengikisa isan. n.
Daya Daya adaptas adaptasii dari dari tiap tiap jenis jenis tumbuhan tumbuhan mangrove mangrove
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
3
terhadap keadaan tempat tumbuh akan menentukan komposisi komposisi jenis tiap tiap spesies (Istomo, (Istomo, 1992).
Adaptasi Mangrove
Adaptasi tumbuhan mangrove terhadap keadaan tanah dan kekurangan oksigen dalam tanah adalah melalui morfologi sistem perakaran yang khas dan berfungsi sebagai akar nafas (pneumatofora) serta serta penunj penunjang ang tegak tegaknya nya pohon. pohon.
Ada 3 jeni jeniss
bentuk bentuk sist sistem em
perakaran pada tumbuhan mangrove, yaitu : 1. Akar lut lutut (knee (knee roots) roots) pada Bruguiera spp. spp. Merupakan Merupakan akar yang memberikan memberikan kesempatan bagi oksigen masuk ke sistem perakaran. 2. Akar na nafas (pneumatofora roots) pada Soneratia spp. spp. dan Avicenia dan Avicenia spp. spp. Merupakan akar yang muncul di atas permukaan tanah untuk menyerap zat hara tumbuh. 3. Akar tunjang ang (stilt roots) pada Rhizopora spp. spp. akarnya berbentuk seperti jangkar yang panjang dan berguna untuk menopang pohon dan mungkin untuk mencegah tumbuhnya semai di dekatnya. Pada dasarnya, sistem perakaran tumbuhan mangrove terdiri dari 3 komponen, yaitu : 1. Komp Kompon onen en aeras aerasi, i, yaitu yaitu bagian bagian akar akar yang yang mencu mencuat at ke bagia bagian n atas atas dari siste sistem m perakaran dan berfungsi dalam pertukaran gas. 2. Komp Kompon onen en penye penyera rapa pan n dan penj penjan angk gkar aran an,, berf berfung ungsi si untu untuk k memb membent entuk uk basis basis penjangkaran pada seluruh sistem dan untuk melakukan penyerapan zat hara. 3. Komponen Komponen jaringan, jaringan, yaitu yaitu bagian bagian horizonta horizontall yang meluas meluas dan dan berfungsi berfungsi menyat menyatu u dengan penyerapan dan penjangkaran dari sistem perakaran.
Fisologi Mangove
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
4
Tumbuha Tumbuhan n mangro mangrove ve bersif bersifat at halofi halofit, t, yaitu yaitu tahan tahan terhada terhadap p tanah tanah yang yang mengand mengandung ung garam atau genangan air laut, tetapi hanya bersifat bersifat halofit fakultatif fakultatif.. Transpiras Transpirasii jenis mangrove adalah rendah, sedangkan akarnya terus-menerus mengabsorbsi air garam. Hal ini menyeba menyebabkan bkan terjadi terjadinya nya akumulas akumulasii garam garam pada daun. daun.
Untuk Untuk mengat mengatasi asi hal ini, ini,
beberapa jenis mangrove mempunyai kelenjar pengeluaran garam (excretion gland) pada daunnya daunnya,, sedangk sedangkan an bagi jenis jenis mangro mangrove ve yang yang tidak tidak memili memiliki ki kelenj kelenjar ar pengel pengeluar uaran an garam dilakukan dengan cara mengalirkan garam tersebut ke daun-daun muda yang baru terbentuk.
E. Ragam Jenis Peranan Mangrove
Peranan hutan mangrove terdiri atas dua tingkatan, yaitu pada tingkat ekosistem dan tingkat komponen sebagai primary sebagai primary biotic component .
Peranan hutan mangrove pada tingkat ekosistem
Pada tingkat ekosistem, perannya adalah : •
Pembangun lahan dan pengendapan lumpur
•
Habitat fauna, terutama fauna laut, yang menyediakan 5 tipe habitat bagi fauna antara lain : tajuk pohon, lobang yang terdapat di cabang dan genangan air, permukaan permukaan tanah, lobang permanen dan semi permanen serta saluran-sal saluran-saluran uran air yang ada.
•
Lahan pertanian dan kolam garam
•
Lindungan lingkungan ekosistem pantai secara global, yakni sebagai pelindung pantai dari gempuran ombak, arus dan angin, pencegah intrusi air asin ke daratan, perangkap banjir melalui kemampuan lumpurnya menyerap air, pengolah limbah organik dan polutan trap dalam fitomassa.
•
Keindahan bentang darat yang bisa dimanfaatkan untuk pariwisata
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
•
5
Pendidikan dan penelitian
Pada tingkat komponen sebagai primary biotic component , perannya perannya adalah sebagai sebagai tempat berlindung flora dan fauna. Dari golongan fauna, terdapat terdapat berbagai macam fauna daratan (burung, amphibi dan reptilia, mamalia dan serangga), fauna lautan ( berbagai jenis jenis moluska moluska yang menyeb menyebar ar secara vertika vertikal, l,
serta serta fauna yang menyeb menyebar ar secara secara
horizontal) horizontal).. Sedangkan Sedangkan flora flora yang ada, menurut menurut Umali Umali et al. (1987), sampai saat ini dilaporkan terdapat sekitar 130 jenis tumbuhan di 11 negara Asia Pasifik.
Dalam skala komersial, berbagai jenis kayu mangrove dapat digunakan sebagai chips untuk bahan baku kertas, penghasil industri papan dan polywood dan polywood , kebutuhan tongkat dan tiang pancang serta untuk keperluan kayu bakar dan arang berkualitas sangat baik
F. Faktor Penyebab Kerusakan Mangrove Tebang Habis
Berubahnya Berubahnya komposisi komposisi tumbuhan, pohon-pohon mangrove akan digantikan digantikan oleh spesies spesies yang nilai komersialnya rendah dan hutan mangrove yang ditebang habis ini tidak lagi berfungsi berfungsi sebagai sebagai daerah daerah mencari mencari makanan makanan (feeding ground) dan daerah pengasuhan (nursery ground) yang yang optima optimall bagi bagi berbag berbagai ai macam macam anakan anakan ikan ikan dan udang udang yang yang komersial penting
Pangalihan aliran air tawar, misalnya pada pembangunan irigasi •
Terjadi peningkatan salinitas hutan (rawa) mangrove yang menyebabkan dominasi spesies yang lebih toleran terhadap air yang menjadi lebih asin; ikan dan udang stadium larva dan juvenil mungkin tidak dapat mentoleransi peningkatan salinitas, kare karena na jeni jeniss ikan/ ikan/ud udang ang pada pada stad stadiu ium m ini ini lebi lebih h sens sensit itif if terh terhad adap ap peru peruba baha han n lingkungan
•
Menurunnya tingkat kesuburan hutan mangrove karena pasokan zat hara melalui aliran air tawar menjadi berkurang
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
6
Konversi menjadi lahan pertanian dan perikanan •
Mengancam regenerasi stok-stok ikan dan udang di perairan pertanian, perikanan, lepas pantai yang memerlukan hutan (rawa) mangrove sebagai nursery ground larva, ground larva, ikan dan udang dan atau stadium muda dari ikan dan udang.
•
Pencemaran laut oleh bahan-bahan pencemar sebelum hutan mangrove di konversi yang mengendap di hutan mangrove.
•
Intrusi garam melalui saluran-saluran alam yang bertahankan keberadaannya atau melalui saluran-saluran buatan manusia yang bermuara di laut.
•
Erosi garis pantai yang sebelumnya ditumbuhi mangrove.
Pembuangan sampah cair ( sewage)
•
Penuru Penurunan nan kandung kandungan an oksige oksigen n terlar terlarut ut dalam dalam air, air, bahkan bahkan dapat dapat terjad terjadii keadaan keadaan anoks anoksik ik dala dalam m air air sehi sehing ngga ga bahan bahan organi organik k yang yang terd terdap apat at
dalam dalam samp sampah ah cair cair
mengalami dekomposisi anaerobik yang antara lain menghasilkan H2S dan amonia yang keduanya merupakan racun bagi organisme hewani di air. Bau H2S seperti telur busuk dapat dijadikan indikasi berlangsungnya dekomposisi anaerobik.
Pembuangan sampah padat •
Kemungkinan terlapisnya pneumatofora dengan sampah yang akan mengakibatkan kematian pohon-pohon mangrove
•
Perembesan bahan-bahan pencemar dalam sampah padat yang kemudian larut dalam air ke perairan di sekitar tempat pembuangan sampah
Pencemaran minyak, penambangan dan ekstraksi mineral •
Kematian pohon mangrove akibat terlapisnya pneumatofora terlapisnya pneumatofora oleh lapisan minyak
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
•
7
Kerusa Kerusakan kan total total ekosist ekosistem em hutan hutan mangro mangrove ve di lokasi lokasi penamba penambanga ngan n dan ekstra ekstraksi ksi mineral yang dapat mengakibatkan musnahnya daerah asuhan bagi larva dan bentuk bentuk juvenil ikan dan udang yang komersial penting di lepas pantai; dan dengan demikian mengancam regenerasi ikan dan udang.
•
Peng Pengen enda dapa pan n
sedi sedime men n
yang yang
berl berleb ebih ihan an
dapa dapatt
meng mengak akib ibat atka kan n
terl terlap apis isny nyaa
pneumatofora oleh sedimen yang pada akhirnya dapat mematikan pohon mangrove.
G. Teknik Rehabilitasi Hutan Mangrove
Suatu proses reforestasi mangrove agar berhasil dengan baik harus diawali dengan suatu perencanaan yang memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut : 1. Aspek Aspek ekologi ekologiss dan dan fisik fisik lahan lahan 2. Aspek sosial sosial ekonomi ekonomi dan kelemba kelembagaan gaan dari masyar masyarakat akat sekitar sekitar lahan lahan yang akan akan direhabilitasi. 3. Aspe Aspek k fina finans nsia iall (benefit cost analysis) dari kegiatan reforestasi yang direncanakan 4. Aspek Aspek teknis teknis (terutam (terutamaa silvik silvikult ultur) ur) untuk untuk melakuk melakukan an kegiata kegiatan n refore reforesta stasi si yang direncanakan 5. Aspek Aspek ketenagake ketenagakerja rjaan an yang yang akan akan diguna digunakan kan untuk operasio operasional nalisa isasi si kegiat kegiatan an reforestasi mangrove.
Rehabilitasi Vegetasi
Beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan dalam reforestasi mangrove meliputi : 1. Seleks Seleksii dan pers persiap iapan an areal areal penan penanama aman n 2. Pendeka Pendekatan tan reforest reforestasi asi,, melipu meliputi ti pendeka pendekatan tan regener regenerasi asi alam dan pendekatan pendekatan regenerasi buatan 3. Pemil Pemiliha ihan n jenis jenis poho pohon n untuk untuk ditan ditanam am 4. Pemb Pembua uata tan n pers persem emai aian an Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
8
5. Penanaman Penanaman dan penjara penjarangan ngan untuk untuk meningkatka meningkatkan n kualitas kualitas pertubuha pertubuhan n mangrove. mangrove.
Rehabilitasi Kualitas Air
Upaya untuk merehabilitasi hutan mangrove tidak akan berhasil tanpa diikuti secara bers bersam amaa aan n denga dengan n rehab rehabil ilit itas asii kuali kualita tass air air meng mengin inga gatt bahw bahwaa kara karakt kter eris isti tik k huta hutan n mangrove yang sangat tergantung pada keadaan kualitas air, tidak saja air yang berasal dari daratan yang dikirim melalui DAS, tetapi juga dari air laut di sekitarnya.
Rehabilitasi Kualitas Tanah
Kualitas tanah sangat berkaitan dengan kualitas air. Oleh karena itu, perbaikan kualitas air akan berakibat juga pada perbaikan kualitas tanah. Kualita Kualitass tanah tanah suatu suatu ekosist ekosistem em mangro mangrove ve sangat sangat tergan tergantun tung g pada kualit kualitas as partik partikelel partikel tanah akibat erosi di daerah hulu yang terbawa aliran sungai yang bermuara dimana ekosistem ekosistem mangrove mangrove itu berada. Selain Selain itu, kesuburan kesuburan tanah mangrove juga dipengaruhi oleh material (partikel tanah, serasah, limbah) yang terbawa pasang surut yang sampai ke hutan mangrove mangrove tersebut. tersebut. Dalam hal ini perlu perlu dibuat kanal-kanal kanal-kanal yang dapat menjangkau hutan mangrove yang jarang terkena pasang surut sebagai salah satu subsidi energi bagi ekosistem mangrove. Secara makro, dapat dikatakan bahwa perbaikan kualitas tanah mangrove harus secara simultan diiringi dengan upaya perbaikan kualitas tanah DAS, dimana sungai-sungainya mengalir ke ekosistem mangrove tersebut.
Rehabilitasi Komunitas Fauna
Kelangsungan Kelangsungan kehidupan fauna sangat bergantung bergantung pada komponen komponen ekosistem ekosistem mangrove lainnya, baik komponen flora flora maupun air dan tanah. Perbaikan habitat fauna fauna berarti juga sebagai perbaikan perbaikan komunitas komunitas fauna. Bagi hutan-hutan hutan-hutan mangrove mangrove yang letaknya letaknya tidak merupa merupakan kan satu satu kesatu kesatuan an yang yang kompak kompak,, maka maka perlu perlu adanya adanya korido koridor-k r-kori oridor dor untuk untuk
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
9
mobilitas satwa agar suatu jenis satwa di hutan mangrove yang satu dapat mengunjungi hutan mangrove mangrove yang lain. Begitu Begitu pula di kawasan hutan produksi, produksi, kantong-ka kantong-kantong ntong konservasi yang dibuat sebaiknya berupa jalur mulai dari pinggir pantai/sungai sampai pedalaman
H. Strategi Pengelolaan dan Rehabilitasi Mangrove
Pengertian
Dalam kerangka pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove, terdapat dua konsep utama yang dapat diterapkan, yakni konsep perlindungan hutan mangrove dan rehabilitasi hutan mangrove.
1. Perlindungan hutan mangrove
Pengup Pengupaya ayaan an perli perlindun ndungan gan terhad terhadap ap keberad keberadaan aan hutan hutan mangro mangrove ve adalah adalah dengan dengan menunjuk menunjuk suatu kawasan hutan mangrove mangrove untuk menjadi kawasan hutan konservasi, konservasi, dan sebagai suatu bentuk sabuk hijau di sepanjang pantai dan tepi sungai. 2. Rehabilitasi Hutan Hutan Mangrove
Kegiata Kegiatan n penghi penghijau jauan an yang yang dilaku dilakukan kan terhad terhadap ap hutanhutan-hut hutan an yang yang telah telah gundul gundul,, meru merupa paka kan n sala salah h satu satu upay upayaa reha rehabi bili lita tasi si yang yang bert bertuj ujua uan n buka bukan n saja saja untu untuk k mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan mangrove tersebut.
Strategi pengelolaan mangrove dengan melibatkan masyarakat
Pelestarian hutan mangrove merupakan salah satu usaha yang sangat komplek untuk dilaksanakan dilaksanakan karena kegiatan kegiatan tersebut tersebut membutuhkan membutuhkan sifat akomodatif akomodatif terhadap terhadap segenap pihak, baik baik yang berada di sekitar sekitar kawasan kawasan maupun di luar kawasan. kawasan. Pada dasarnya dasarnya kegiatan kegiatan ini dilakukan dilakukan demi memenuhi kebutuhan kebutuhan dari berbagai berbagai kepentingan. kepentingan. Namun demikian, demikian, sifat sifat akomodatif akomodatif ini akan lebih dirasakan dirasakan manfaatnya manfaatnya bilamana keberpihakan keberpihakan
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
10
kepada masyarakat yang sangat rentan terhadap sumberdaya mangrove diberikan porsi yang lebih besar. Dengan Dengan demiki demikian, an, yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan adalah adalah menjad menjadika ikan n masyar masyaraka akatt sebaga sebagaii kompone komponen n utama utama pengger penggerak ak pelest pelestari arian an hutan hutan mangro mangrove. ve.
Oleh Oleh karena karena itu, persep persepsi si
masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove perlu untuk diarahkan kepada cara pandang masyarakat mengenai pentingnya sumberdaya hutan mangrove. Beber Beberapa apa keny kenyat ataa aan n dila dilapan panga gan n menu menunj njuk ukan an bahwa bahwa keeng keengga gana nan n pendu pendudu duk k untu untuk k melestarikan mangrove dengan alasan : (1) tidak tahu cara menanam mangrove; (2) lokasi hutan mangrove yang jauh; (3) tidak punya bibit mangrove; dan (4) masyarakat lebih senang menanam tanaman pangan dari pada menanam tumbuhan mangrove. Salah Salah satu satu strat strategi egi penting penting yang yang saat saat ini sedang sedang banyak banyak dibica dibicarak rakan an orang orang adalah adalah (community based management) management).. pengelolaan pengelolaan berbasis berbasis masyarakat masyarakat (community
Rahard Rahardjo jo (1996) (1996)
mengem mengemukak ukakan an bahwa bahwa pengel pengelola olaan an berbas berbasis is masyar masyarakat akat mengan mengandung dung arti arti bahwa bahwa keterlibatan keterlibatan langsung masyarakat dalam mengelola mengelola sumberdaya sumberdaya alam di suatu kawasan. Mengelo Mengelola la disini disini mengand mengandung ung arti arti masyar masyaraka akatt ikut ikut memiki memikirka rkan, n, memfor memformul mulasi asikan, kan, merenc merencana anakan, kan, mengim mengimple plemen mentas tasika ikan, n, memoni memonitor tor dan mengeva mengevalua luasi si sesuat sesuatu u yang yang menjadi menjadi kebutuhannya. kebutuhannya. Istilah Istilah ini juga mengandung mengandung arti suatu pendekatan pendekatan (approach), (approach), dalam dalam hal ini pendekata pendekatan n dari dari bawah bawah (bottom (bottom up approach), approach), sebagai sebagai kebalikan kebalikan dari pendekatan pendekatan dari atas (top-down approach).
Dengan membiarkan membiarkan masyarakat masyarakat sendiri sendiri
mengelola mengelola dan mengusulkan, mengusulkan, diharapkan apa yang menjadi kebutuhannya, kebutuhannya, keprihatinan keprihatinan dan aspirasiasiya aspirasiasiya dapat tertampung. Dalam hal ini, perlu juga diperhatikan karakteristik karakteristik lokal masyarakat. Beberapa karakteristik dari kelompok berbasis masyarakat yang dianggap sukses menurut Narayan (1944) dalam Rahardjo (1996) adalah sebagai berikut : 1.
Jika
manfaat
yang
dirasakan
lebih
besar
daripada
harga
yang
harus
dibayar/diberikan. Jika tidak, masyarakat masyarakat kurang intensif untuk ikut berpartisipasi, berpartisipasi, atau menghindari kegiatan-kegiatan. kegiatan-kegiatan. Manfaat atau keuntungan selain bisa di dalam arti ekonomi, juga dapat bersifat sosial, seperti pengetahuan, keterampilan dalam memecahkan masalah, dan sebagainya.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
2.
Jika Jika mem meman ang g
dira dirasa saka kan n menj menjad adii kebu kebutu tuha han n bers bersam ama. a.
11
Jika Jika masy masyar arak akat at tid tidak ak
merasakan sebagai kebutuhan mereka tidak berminat berminat untuk ikut. Kebutuhan, selain hanya dapat dirasakan dirasakan oleh sekelompo sekelompok k orang saja saja (wanita, kelompok kelompok ekonomi ekonomi lemah, lemah, dsb), juga dapat dapat menjad menjadii kebutuh kebutuhan an semua. semua.
Keberh Keberhasi asilan lan pendekata pendekatan n
berbasis masyarkat akan lebih besar jika kebutuhan dirasakan oleh semua kelompok masyarakat. 3.
Jika Jika kelo kelomp mpok ok berb berbas asis is masy masyar arak akat at dapa dapatt mele meleka katt pada pada orga organi nisa sasi si sosi sosial al atau atau pembauran yang sudah ada.
4.
Kel Kelompo ompok k
ber berbasi basiss
mas masyar yarakat akat mempu empuny nyai ai kapa kapasi sita tass,
kepe kepemi mim mpina pinan n
dan dan
pengetahuan serta kemampuan dalam mengelola tugasnya. 5.
Pera Peratu tura ran n dan dan tatac tatacar araa dipu dipuny nyai ai oleh oleh kelo kelomp mpok ok berb berbas asis is mas masya yara raka kat. t.
Para Para
anggotanya juga mengakui, menerima dan mematuhi, begitu juga ada kekuatan untuk melaksanaka melaksanakan n dan mematuhinya. mematuhinya. Jika anggota anggota kelompok tidak tidak tahu atau tidak mau mematuhi peraturan dan tata cara, jelas ini memperlihatkan rapuhnya kelompok tadi. Selain Selain itu, itu, strate strategi gi peliba pelibatan tan masyar masyarakat akat dalam dalam pelest pelestari arian an hutan hutan mangro mangrove ve adalah adalah menerapkan sistem insentif yang diharapkan dapat merangsang dan memacu usaha-usaha kegiatan pengelolaan ekosistem hutan hutan mangrove. Sistem insentif insentif tersebut adalah sebagai berikut : Pening Peningkat katan an kualit kualitas as sumber sumberday dayaa manusi manusia, a, melipu meliputi ti pelati pelatihan han ketera keterampi mpilan lan hutan hutan mangro mangrove, ve, penyulu penyuluhan han tentan tentang g peratu peraturan ran perund perundanga angan, n, pelati pelatihan han intens intensifi ifikas kasii perika perikanan nan,, pelati pelatihan han intens intensifi ifikas kasii pertan pertanian ian,, pembent pembentukan ukan kelomp kelompok ok swaday swadayaa masyar masyarakat akat,, dan penyeba penyebaran ran data data dan inform informasi asi perenc perencanaa anaan n rehabi rehabilit litasi asi dan pengelolaan hutan mangrove. •
Peni Pening ngka kata tan n
pera peran n
sert sertaa
masy masyar arak akat at,,
deng dengan an mela melalu luii
bebe bebera rapa pa pend pendek ekat atan an
diantaranya diantaranya pendekatan pendekatan P3MD (Program (Program Perencanaan Perencanaan Partisip Partisipasi asi Pembangunan Pembangunan Masyar Masyaraka akatt Desa) Desa) yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk membuat membuat perenca perencanaa naan n dan rumusa rumusan n berdasarkan berdasarkan pelibatan pelibatan masyarakat masyarakat dan kelembagaan kelembagaan desa, dan pendekatan pendekatan PRA (Participat (Participatory ory Rural Appraisal) Appraisal) yang bertujuan bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan partisipas partisipasii Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
12
masyar masyarakat akat dalam dalam perenc perencana anaan an pemban pembanguna gunan n khusus khususnya nya yang yang terkai terkaitt dengan dengan ekosistem mangrove. Dalam Dalam kaitan kaitan ini, ini, penggal penggalian ian akar akar budaya/ budaya/atu aturan ran setemp setempat at menjad menjadii salah salah satu satu fokus fokus kegiatan yang perlu diprioritaskan; sedangkan upaya penyediaan sarana dan prasarana menjadi bagian dari insentif, diantaranya : 1.
Sara Sarana na kese keseha hata tan, n, sara sarana na perh perhub ubun unga gan, n, sara sarana na air air bers bersih ih,, sani sanita tasi si ling lingku kung ngan an,, sarana umum dan sosial, pendidikan, penerangan dan pemugaran rumah.
2.
Penyed Penyediaa iaan n perat peratura uran n yang yang dapat dapat memper mempermud mudah ah penge pengelol lolaan aan huta hutan n mangr mangrove ove
3.
Pemb Pember eria ian n ban bantu tuan an perm permod odal alan an luna lunak. k.
4.
Pemb Pembua uata tan n proy proyek ek perc percont ontoha ohan n (dem (dempl plot ot)) perta pertani nian an yang yang meli meliba batk tkan an masy masyar araka akatt (community based management).
5.
Pemb Pember eria ian n hak hak pengg penggar arapa apan n tanahtanah-ta tana nah h nega negara ra yang yang kurang kurang produ produkt ktif if agar agar dapat dapat dimanfaatkan secara maksimum.
6.
Pemb Pember eria ian n info inform rmas asii seca secara ra jelas jelas tenta tentang ng pemanf pemanfaa aata tan n huta hutan n mangr mangrov ovee baik baik dari dari aspek konservasi, preservasi dan pemanfaatan.
TUJUAN
Peserta pelatihan diharapkan : 1. Mengetahui Mengetahui kerusakan kerusakan mangrove mangrove dan dampaknya dampaknya bagi bagi kelestari kelestarian an sumberdaya sumberdaya 2. Mengetahui Mengetahui jenisjenis-jenis jenis hutan mangrove mangrove yang yang bisa bisa diperbai diperbaiki ki 3. Menget Mengetahu ahuii cara cara pengel pengelola olaan an mangr mangrove ove 4. Pesert Pesertaa mampu mampu untuk untuk mengident mengidentifi ifikas kasii setiap setiap aspek yang mempunya mempunyaii peluan peluang g bagi terjadinya kerusakan mangrove, serta cara-cara penanggulanga nnya
WAKTU
: 120 menit
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
13
BAHAN DAN ALAT
1. Gamb Gambar ar beber beberap apaa kawa kawasa san n huta hutan n mang mangro rove ve yang yang menga mengala lami mi kerus kerusak akan, an, sert sertaa dampaknya terhadap kondisi lingkungan SDHP dan SDnHP yang ada di sekitarnya (data sebelum dan setelah timbulnya kerusakan). 2. Nask Naskah ah perm permai ainan nan simu simula lasi si tekni teknik k reha rehabi bili lita tasi si dan dan peng pengel elol olaa aan n mang mangro rove ve yang yang terbaik yang dapat menimbulkan dampak negatif terkecil ke kawasan pesisir sehingga pemanfaatan SDHP dan atau SDnHP tidak terganggu.
METODE
: Simulasi Simulasi membuat perencanaan perencanaan teknik rehabilitas rehabilitasii dan pengelolaan pengelolaan mangr mangrove ove,, yang yang terb terbai aik k yang yang dapa dapatt damp dampak ak negat negatif if terk terkec ecil il ke kawasan pesisir sehingga pemanfaatan SDHP dan atau SDnHP tidak terganggu.
PROSES PENYAJIAN
1. Pese Pesert rtaa dimi dimint ntaa untu untuk k memb membag agii diri diri dala dalam m kelo kelomp mpok ok yang yang memp mempuny unyai ai lata latar r belakang pendidikan atau pekerjaan yang berbeda; 2. Seti Setiap ap kelo kelomp mpok ok pese pesert rtaa memi memili lih h sala salah h satu satu nask naskah ah perm permai aina nan n simu simula lasi si peren perencan canaan aan teknik teknik rehabi rehabilit litasi asi dan pengel pengelola olaan an mangro mangrove, ve, lengkap lengkap dengan dengan gambarnya yang akan dijadikan bahan pokok diskusi, upayakan setiap kelompok memilih naskah/gambar yang berbeda; 3. Setiap Setiap kelomp kelompok ok mendisk mendiskusi usikan kan penyeb penyebab ab dan akibat akibat dari dari kerusak kerusakan an magrove magrove,, jenis kegiatan apa saja yang dapat dikembangkan dari SDHP atau SDnHP, dan bagai bagaiman manaa teknik teknik rehabi rehabilit litasi asi dan pengelo pengelolaa laan n magrov magrove, e, jangan jangan lupa lupa untuk untuk mengkaitkann mengkaitkannya ya dengan potensi SDM yang ada di sekitarnya sekitarnya serta faktor-fakto faktor-faktor r khusus baik yang dapat menjadi faktor pendukung ataupun penghambat; dengan
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
mela melalu luii
bebe bebera rapa pa
pend pendek ekat atan an
dian dianta tara rany nyaa
pend pendek ekat atan an
P3MD P3MD
14
(Pro (Progr gram am
Perencanaan Partisipasi Pembangunan Masyarakat Desa) 4. Hasil Hasil diskus diskusii tersebut tersebut ditua dituangk ngkan an dalam bentuk bentuk rancan rancangan gan (draft (draft ) perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu, yang dilengkapi dengan denah lokasi dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan; 5. Rancan Rancangan gan perenca perencanaa naan n pengelo pengelolaa laan n kawasa kawasan n pesisi pesisirr secara secara terpadu terpadu tersebut tersebut dipresentasikan dihadapan kelompok lainnya serta didiskusikan dengan melihat beberapa aspek terkait berikut ini: ♦
karakteristik dan teknik rehabilitasi dan pengelolaan mangrove;
♦
kelestarian SDHP dan atau SDnHP yang tersedia di kawasan pesisir;
♦
kesiapan masyarakat pengelola mangrove serta aparat pelaksana program, untuk menerima konsep baru tentang teknik rehabilitasi dan pengelolaan mangrove dan dapat memberikan manfaat bagi semua masyarakat secara keseluruhan;
♦
ketersediaan sarana dan prasarana di lokasi pengembangan (komunikasi, akomodasi, dll);
♦
keterkaitan fasilitas pengelolaan.
♦
Keeterkaitan dengan kegiatan lainnya.
PEMBAGIAN SESI WAKTU
METODE
KEGIATAN TRAINER
(menit)
10
Diskusi
Tentang tinjauan umum dan tujuan khusus
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
20
Diskusi
Prinnsip-prinsip dasar perlunya pengelolaan mangrove, Membahas pengertian dan cakupan sumberdaya
30
Diskusi
mangrove Membahas beberapa sifat dan karakteristik mangrove dan faktor-faktor penyebab kerusakan ekosistem
20 30 10
15
Disk Diskus usii
mangrove serta dampak yang ditimbulkan Meny Menyu usun sun Renc Rencan anaa Tekn Teknik ik rehab ehabiilitas itasii dan dan
Presentsi
Pengelolaan mangrove Penyajian hasil penyusunan te t eknik rehabilitasi dan
Diskusi
pengelolaan mangrove Kesimpulan dan saran
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
16
NASKAH PENGELOLAAN MANGROVE
1. Dalam Dalam suatu daerah daerah pesisir, pesisir, terdap terdapat at SDHP berikut: berikut: mangrov mangrove, e, terumbu terumbu karang, karang, udang karang, tongkol, tuna, teri, pepetek, dan rumput laut. 2. Disk Diskus usik ikanl anlah ah akiba akibatt dari dari kerus kerusaka akan n mangr mangrove ove dan dan fakt faktor or-f -fak akto torr penye penyebab bab kerusakan ekosistem tersebut. 3. Disk Diskus usik ikanl anlah ah kombin kombinas asii tekni teknik k reha rehabi bili litas tasii dan penge pengelo lolaa laan n
ekos ekossi sist stem em
mangrove apa yang dapat dibuat yang bermanfaat paling besar bagi kesejahteraan penduduk setempat.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
17
Lembar Pertanyaan Progress Test :
Modul– Pengelolaan Mangrove Nama:___________________________
Tgl ________________________ _________________________ _
1) Q : Seb Sebutka utkan n definisi definisi mangrov mangrovee ?
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________
2) Q : Sumbe Sumberday rdaya a mangro mangrove ve terdir terdirii atas atas ?
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________
3) Q : Sebu Sebutk tkan an sala salah h satu satu fakt faktor or ling lingku kung ngan an yang yang tida tidak k mempe empeng ngar aruh uhii mempengaruhi mangrove ?
a. Pasang-surut
b. Subtrat
c. Suhu
d. Salinitas
4) Q : Dibawah Dibawah ini yang yang bukan bukan termasuk termasuk jenis jenis mangrove mangrove yaitu :
a. Rhizopora
b. Bruiguera
c. Avicenia
d. Annelida
5) Q : Akar lutut (knee (knee roots) roots) terdapat terdapat pada jenis jenis mangrove mangrove Rhizopora Rhizopora,, benar atau atau salah
6) Q : Sebutkan Sebutkan fungsi hutan mangrove mangrove pada tingkat ekosistem ?
7) Q : Sebu Sebutk tkan an fakt faktor or-f -fak akto torr yang yang dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n keru kerusa saka kan n hu huta tan n mangrove ? 8) Q : Sebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rehabilitasi hutan mangrove ?
9) Q : Sebutkan Sebutkan tahap-tahap tahap-tahap dalam dalam rehabilita rehabilitasi si hutan mangrove mangrove ? Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
10) Q : Apa pengertian dari perlindungan hutan mangrove dan rehabilitasi hutan mangrove ?
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
18
Pengelolaan Mangrove -
19
Lembar Jawaban Lembar Jawaban : Modul – Pengelolaan Mangrove
1) Definisi mangrove adalah komunitas tumbuhan yang tumbuh dilaut, atau setiap individu jenis tumbuhan yang berasosiasi dengannya. 2) Sumberd Sumberdaya aya mangrov mangrove e terdi terdiri ri atas atas : •
Satu atau lebih jenis pohon atau semak belukar yang hanya tumbuh di habitat mangrove (ekslusive mangrove).
•
Seti Setiap ap jeni jenis s tumb tumbuh uhan an yang yang tumb tumbuh uh di habi habita tatt mang mangro rove ve,, yang yang mana mana keberadaanya tidak terbatas di habitat mangrove saja (non-ekslusive mangrove)
•
Jenis biota yang berasosiasi dengan habitat mangrove
•
Seti Setiap ap pros proses es yang yang berp berper eran an pent pentin ing g dala dalam m menj menjag aga a atau atau meme memeli liha hara ra keberadaan ekosistem mangrove, missal abrasi dan sedimentasi.
3) Salah Salah satu satu faktor faktor lingkunga lingkungan n yang tidak tidak mempenga mempengaruhi ruhi mempen mempengaru garuhi hi mangrove mangrove ? a. Suhu.
4) Yang Yang bukan bukan termas termasuk uk jenis jenis mangro mangrove ve yaitu yaitu : d. d. Annelid Annelida. a.
5) Akar lutut lutut (knee roots) terdapat terdapat pada pada jenis jenis mangrove mangrove Rhizopora Rhizopora ? b. Salah Salah A : salah
6) Fungsi Fungsi hutan hutan mangrove mangrove pada pada tingkat tingkat ekosist ekosistem em adalah adalah : •
Pembangun lahan dan pengendapan lumpur
•
Habitat fauna, terutama fauna laut, yang menyediakan 5 tipe habitat bagi fauna antara lain : tajuk pohon, lobang yang terdapat di cabang dan genangan air, permukaan tanah, lobang permanen dan semi permanen serta saluran-saluran air yang ada.
•
Lahan pertanian dan kolam garam
•
Lindungan lingkungan ekosistem pantai secara global, yakni sebagai pelindung panta pantaii dari dari gemp gempura uran n omba ombak, k, arus arus dan dan angin angin,, pence pencega gah h intru intrusi si air air asin asin ke darat daratan an,, peran perangka gkap p banj banjir ir melal melalui ui kema kemamp mpua uan n lumpu lumpurny rnya a menye menyerap rap air, air, pengolah limbah organik dan polutan trap dalam fitomassa.
•
Keindahan bentang darat yang bisa dimanfaatkan untuk pariwisata
•
Pendidikan dan penelitian
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
20
7) Faktor-faktor Faktor-faktor yang dapat menyebabkan menyebabkan kerusakan kerusakan hutan mangrove mangrove ? a. Tebang habis b. Pangalihan aliran air tawar, misalnya pada pembangunan irigasi c. Konversi menjadi lahan pertanian dan perikanan d. Pembua Pembuanga ngan n samp sampah ah cair (sewage (sewage)) Pembuangan sampah padat b. Pencema Pencemaran ran minyak, minyak, penamb penambang angan an dan ekstraksi ekstraksi mineral mineral 8) Faktor-faktor Faktor-faktor yang yang perlu diperhatikan diperhatikan dalam dalam rehabilitasi rehabilitasi hutan mangrove mangrove ? c. Aspe Aspek k ekol ekolog ogis is dan dan fisi fisik k laha lahan n d. Aspe Aspek k sosia sosiall ekon ekonom omii dan dan kelem kelemba baga gaan an dari dari masya masyarak rakat at sekit sekitar ar lahan lahan yang yang akan direhabilitasi.
e. Aspek finansial (benefit cost analysis) dari kegiatan reforetasi yang direncanakan f.
Aspe Aspek k teknis teknis (terutam (terutama a silvik silvikult ultur) ur) untuk untuk mela melakuk kukan an kegia kegiatan tan reforst reforstasi asi yang direncanakan
g. Aspek Aspek ketenagake ketenagakerjaa rjaan n yang akan digunaka digunakan n untuk untuk operasional operasionalisasi isasi kegiatan kegiatan reforestasi mangrove.
9) Tahap-tahap Tahap-tahap dalam dalam rehabilitasi rehabilitasi hutan mangrove mangrove adalah adalah sebagai sebagai berikut : a. Seleksi Seleksi dan persiapa persiapan n areal areal pena penanam naman an b. Pendek Pendekatan atan reforesta reforestasi, si, meliputi meliputi pendek pendekatan atan regenera regenerasi si alam dan pendeka pendekatan tan regenerasi buatan c. Pemiliha Pemilihan n jenis jenis pohon pohon untuk untuk ditan ditanam am d. Pemb Pembua uatan tan perse persema maia ian n e. Pena Penana nama man n mangrove.
dan dan
penj penjar aran anga gan n
untu untuk k
meni mening ngka katk tkan an
kual kualit itas as
pert pertub ubuh uhan an
10) Pengertian Pengertian dari perlindungan hutan mangrove mangrove dan rehabilitasi hutan mangrove ? Perlindungan hutan mangrove
Pengupayaan perlindungan terhadap keberadaan hutan mangrove adalah dengan menunjuk suatu kawasan hutan mangrove untuk menjadi kawasan hutan konservasi, dan sebagai suatu bentuk sabuk hijau di sepanjang pantai dan tepi sungai. Rehabilitasi Hutan Mangrove Kegiata Kegiatan n penghij penghijaua auan n yang yang dilakuka dilakukan n terhada terhadap p hutan-hu hutan-hutan tan yang yang telah telah gundul gundul,, meru merupa paka kan n sala salah h satu satu upay upaya a reha rehabi bilit litas asii yang yang bert bertuj ujua uan n buka bukan n saja saja untu untuk k mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan mangrove tersebut.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB
Pengelolaan Mangrove -
21
REFERENSI Bengen, D.G. 1999. Tipologi Tipologi Mangrove Mangrove di di Indonesia Indonesia dan Pengelolaany Pengelolaanya. a. Pelatihan Pelatihan Mangrove Forest Management (Rehabilitation). PKSPL dan Bapedal. ____________, 2000. 20 00. Sinopsis Ekosistem Wwilayah Pesisir. PKSPL-IPB. Dahuri, Dahuri, R., Jacub Jacub R., R., Sapta Sapta P.G., P.G., dan M.J. Sitepu Sitepu.. 2001. Pengelolaan Pengelolaan Sumberd Sumberdaya aya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Terpadu. PT. Pradnya Pradnya Paramita. Paramita. Jakarta. Kusman Kusmana, a, C. 1999. 1999. Teknik Teknik dan dan Peren Perencana canaan an Rehab Rehabili ilitas tasii Kawasa Kawasan n Mangro Mangrove. ve. Pelatihan Mangrove Forest Management (Rehabilitation). PKSPL dan Bapedal. Rahardjo, Rahardjo, Y. 1996. Community Community Based Management Management di Wilayah Wilayah Pesisir. Pesisir. Pelatihan Pelatihan Perencanaan Wilayah Pesisir Pesisir Secara Terpadu. Terpadu. PKSPL IPB. IPB. Soemohardjo dan Soerianegara. 1989. The Status Status of Mangrove Forest Forest in in Indonesia. In Indonesia. In Sorianegar Sorianegara., a., D.M. Sitompul Sitompul & U. Rosalina Rosalina (Eds). Symposium Symposium on Mangrove Mangrove Management Management : Its Ecological Ecological and Economic Economic Considerat Considerations. ions. Biotrop Biotrop Special Publication 37 : 73 – 114
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB