Studi Struktur Morfologi Tanaman Sawi (Brassica rapa) Menggunakan Metode Wholemount Tumbuhan Dengan Pewarnaan Safranin Sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X Materi Plantae Dewi Rosita Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang E-mail :
[email protected] ABSTRACT Mustard (Brassica rapa) is a type of vegetable that is quite popular. Also known as caisim, caisin, or mustard meatballs, vegetables are easily cultivated and can be eaten fresh (usually withered with hot water) or processed into pickles. In the process of cultivation, good water quality is one of the main factors in the fulfillment of nutrients. This study was conducted to determine the structural morphology of the plant mustard (Brassica rapa) the overall. To know the morphological structure done by using whole mount with safranin staining Structural Studies of Plant Morphology mustard (Brassica rapa) Method Using whole mount Plants With safranin Staining can dijadika as a learning resource materials Plantae on X Biology class. Key Words : Mustard, Brassica rapa, wholemount, safranin ABSTRAK Sawi (Brassica rapa) merupakan jenis sayuran yang cukup populer. Dikenal pula sebagai caisim, caisin, atau sawi bakso, sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar (biasanya dilayukan dengan air panas) atau diolah menjadi asinan. Dalam proses budidayanya, kualitas perairan yang baik merupakan salah satu faktor utama dalam pemenuhan unsur hara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur morfologi pada tumbuhan Sawi (Brassica rapa) secara keseluruhan. Untuk mengetahui struktur morfologinya dilakukan dengan menggunakan metode wholemount dengan pewarnaan safranin Studi Struktur Morfologi Tanaman Sawi (Brassica rapa) Menggunakan Metode Wholemount Tumbuhan Dengan Pewarnaan Safranin bisa dijadika sebagai sumber belajar Biologi kelas X materi Plantae. Kata kunci : Sawi, Brassica rapa, wholemount, safranin 1. PENDAHULUAN Dalam melaksanakan kegitan belajar mengajar guru sewajarnya memanfaatkan sumber belajar, karena pemanfaatan sumber belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks belajar mengajar tersebut. Di katakan demikian karena memanfaatkan sumber belajar akan dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang berpartisipasi serta dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan dapat di capai dengan efisien dan efektif. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar sangat penting guna mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, harapannya dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Menurut Association Educational Comunication and Tehnology (AECT, 1977) dalam Kurniawan (2007) Sumber Belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Menurut Sadiman (1989) dalam Novrianti (2008) sumber belajar yaitu segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan atau memudahkan terjadinya proses belajar. Sawi adalah sekelompok tunbuhan dari genus atau marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran). Genus Brassica memiliki beberapa spesies, yang masing-masing jumlah kromosomnya berbeda-beda. Brassica rapa, atau yang sering kita sebut dengan sawi hijau, biasa digunakan sebagai sayuran memiliki jumlah kromosom diploid sebanyak 20 (2n = 20). Brassica nigra, yang lebih dikenal dengan black mustard dimana bijinya digunakan sebagai rempah, memiliki kromosom diploid sebanyak 16 (2n = 16). Sawi (Brassica rapa) merupakan jenis sayuran yang banyak diminati masyarakat. Dikenal pula sebagai caisim, caisin, atau sawi bakso, sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar (biasanya dilayukan dengan air panas) atau diolah menjadi asinan. Jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya), dan sifat ini kurang disukai. Dalam proses pemanenan sawi hijau dibutuhkan beberapa unsur hara dan mineral dari perairan sehingga asupan mineral bagi tanaman tidak kurang. Haryanto (1994) menjelaskan bahwa sawi hijau termasuk herba semusim yang mudah tumbuh. Perkecambahannya epigeal. Setelah daun ketiga dan seterusnya akan membentuk setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak berkayu. Daun elips, dengan bagian ujung biasanya tumpul. Warnanya hijau segar, biasanya tidak berbulu. Menjelang berbunga sifat rosetnya agak menghilang, menampakkan batangnya. Bunganya kecil, tersusun majemuk berkarang. Mahkota bunganya berwarna kuning, berjumlah 4 (khas Brassicaceae). Benang sarinya 6, mengelilingi satu putik. Buahnya menyerupai polong tetapi memiliki dua daun buah dan disebut siliqua. Struktur morfologi pada tanaman sawi (Brassica rapa) dapat dimanfaatkan sebagai alternatif sumber belajar bagi dunia pendidikan khususnya sebagai penunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah terutama di SMA. Mata pelajaran biologi, kelas X semester ganjil yaitu pada Kompetensi Inti 3 Dan kompetensi dasar 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan
metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. Salah satu metode mikroteknik untuk pembuatan preparat utuh yaitu dengan menggunakan metode wholemount. Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului dengan adanya proses pemotongan. Pada metode ini preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuh seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologinya saja secara umum (Fitri, 2007).
II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Penelitian ini di lakukan tanggal 6 Mei 2015 jam 12.30 pagi di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. 2.1 ALAT dan BAHAN 2.1.1 ALAT
Botol flakon Gelas arloji Kaca benda Kaca penutup Mikroskop.
2.1.2 BAHAN
Sawi hijau (Brassica rapa) KOH Aquades Safranin alcohol bertingkat 30%,50%,70%,80%,100% Xylol Enthelan
2.2 CARA KERJA Langkah kerja yang pertama yaitu mencuci tumbuhan hingga bersih, kemudian memasukkan tumbuhan sawi kedalam botol flakon selanjutnya memfikasai FAA hingga seluruh tumbuhan terendam dan
mendiamkan selama 24 jam kemudian memindahkan tumbuhan ke dalam gelas arloji lalu menetesi dengan aquades dan memdiamkan selama 10 menit. Selanjtnya memberi pewarnaan safranin dan mendiamkan selama 2 jam. Kemudian mencuci dengan aquades selama 10 menit selanjtnya mendehidrasi alcohol dengan konsentrasi 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, 100% masing-masing selama 15 menit. Langkah selanjutnya yaitu menetesi dengan alcohol : xylol dengan perbandingan 3:1, 1:1, dan 1:3 masing-masing selama 15 menit. Kemudian mengamati dibawah mikroskop. Langkah yang terakhir yaitu memberikan enthelen dan menutupnya dengan menggunakan kaca benda. 2.2.1 FIKSASI Proses fiksasi dilakukan dengan mencuci tumbuhan sawi terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam botol flakon. Merendan dalam larutan FAA Selama 24 Jam.
2.2.2 PERLAKUAN TUMBUHAN
PEMBUATAN
WHOLE
MOUNTH
Bahan dipindahkan ke gelas arloji, menetesi dengan alcohol dan memdiamkan selama 10 menit, memberi pewarnaan safranin dan mendiamkan selama 2 jam , mencuci dengan aquades selama 10 menit, mendehidrasi alcohol dengan konsentrasi 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, 100% masing-masing selama 15 menit, menetesi dengan alcohol : xylol dengan perbandingan 3:1, 1:1, dan 1:3 masing-masing selama 15 menit, menetesi xylol murni selama 15 menit, mengamati dibawah mikroskop , menambahkan dengan enthelen dan menutup dengan kaca penutup kemudian memberi label. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului dengan adanya proses pemotongan. Pada metode ini preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuh seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologinya saja secara umum (Fitri, 2007). Dalam pembuatan preparat Whole menggunakan beberapa zat penting antara lain :
Mount
tumbuhan
ini
a. Larutan FAA fungsinya untuk memfiksasi Sawi (Brassica rapa) b. Alkohol fungsinya sebagai senyawa desinfektan yang dipakai untuk memutihkan specimen atau bahan.
c. Safranin fungsinya untuk memberi warna pada Sawi (Brassica rapa) yang akan diamati. d. Xylol berfungsi sebagai clearing (penjernih) preparat agar mudah dilihat bagian sel-sel dan jaringannya. Berdasarkan hasil preparat yang telah dibuat yaitu preparat whole mount tumbuhan menggunakan pewarnaan safranin yaitu dapat diketahui bahwa preparat terlihat jelas mulai dari bagian akar, batang hingga daun. Pada akar ditemukan adanya rambut-rambut akar dan jaringan pembuluh. Pada batang juga terlihat jelas adanya jaringan pembuluh. Pada bagian daun terlihat jelas adanya ibu tulang daun, cabang tulang daun dan urat-urat daun. Dari segi pewarnaan sudah terlihat bagus karena warna yang dihasilkan tidak telalu merah/pekat atau pudar sehingga struktur tumbuhan dapar terlihat dengan jelas. Pada praktikum mikroteknik pada pembuatan preparat utuh Sawi (Brassica rapa) dengan menggunakan metode Whole mount tumbuhan ini tidak begitu banyak terjadi kesulitan. Karena tidak perlu melakukan penyayatan terlebih dahulu. Dari hasil penelitian Studi struktur morfologi tanaman Sawi (Brassica rapa) dengan menggunakan pewarnaan safranin ini dapat dijadikan sebagai alternatif sumber belajar bagi siswa dan dapat membangkitkan semangat serta memotivasi siswa dalam belajar biologi. Seorang guru harus memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan alam sekitar. Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru bila sumber belajar dirancang sehingga memungkinkan dijadikan sebagai sumber belajar. struktur morfologi tanaman Sawi (Brassica rapa) dengan menggunakan pewarnaan safranin dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar, sesuai dengan Abdul (2008:70) bahwa salah satu kategori sumber belajar yaitu tempat atau lingkungan alam sekitar dimana saja seseorang dapat melakukan belajar. Berdasarkan kurikulum 2013 untuk SMA/MA, kelas X semester ganjil maka dapat dilihat: a. Kompetensi Inti : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia b. Kompetensi Dasar : 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. Indikator : 3.7.1. Menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi.
Pada indikator 3.7.1 Menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi.berdasarkan pengamatan, pengalaman belajar yang dapat dilakukan oleh guru yaitu guru dapat mengajak siswa untuk melakukan pengamatan secara langsung dengan mengamati struktur morfologi sawi yang dilakukan dengan menggunakan metode wholemount tumbuhan di laboratorium biologi menggunakan mikroskop. Maka kegiatan pembelajaran yang tepat diberikan kepada siswa yaitu diberikan Penuntun Praktikum Siswa (PPS) sebagai penuntun dalam proses pengamatan struktur morfologi tumbuhan sawi.
3.1 . DATA PENGAMATAN
No 1.
Gambar
Keterangan 1. Ibu tulang daun 2. Cabang tulang daun 3. Urat-urat daun
Bagian Daun
3
Perbesaran : 400 kali
2 1
2.
Bagian Batang
1. Jaringan Pengangkut 2. Jaringan Epidermis Perbesaran : 400 kali 2
1
3.
Bagian Akar
1. Jaringan Pembuluh pada Akar 2. Rambut akar 2 Perbesaran : 400 kali
1
Tabel Parameter Pengamatan No
Parameter
Daun
Bagian Batang
Akar
1.
Warna
Merah
Merah
Pink
2.
Kecerahan
Cerah
Cerah
Cerah
3.
Lebar
3mm
3mm
4mm
4.
Panjang
9mm
15mm
4mm
5.
Diameter
9mm
15mm
4mm
3.2 Gambar Literatur
Gambar 3.2.1 Literatur Pengamatan Akar Sumber : www. botani. blogspot. com
Gambar 3.2.2 Literatur pengamatan Whole mount tumbuhan pada Hydrilla Sumber : Anonymous. 2011
Gambar 3.2.3 Literatur Wholemount tumbuhan daun Heliconiaceae Sumber : Anonymous. 2011
IV. KESIMPULAN Whole mount merupakan mikroteknik keseluruhan dari suatu objek utuk melihat struktur yang berhubungan dengan organ tanaman atau hewan seluruhnya. Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului dengan adanya proses pemotongan. Dari hasil penelitian diketahui pada bagian daun Sawi (Brassica rapa) terlihat jelas adanya ibu tulang daun, cabang tulang daun dan urat-urat daun, pada batang juga terlihat jelas adanya jaringan pembuluh, pada akar ditemukan adanya rambut-rambut akar dan jaringan pembuluh. Studi Struktur Morfologi Tanaman Sawi (Brassica rapa) Menggunakan Metode Wholemount Tumbuhan Dengan Pewarnaan Safranin dapat dijadikan Sebagai Sumber Belajar Biologi Kelas X Materi Plantae.
DAFTAR PUSTAKA Anonymous.
2011.
Gambar
Whole
Mount
Akar.
Online
http://
www.botani.blogspot.com Diakses tanggal 23 Mei 2015 Fitri Damayanti. Analisis Jumlah Kromosom dan Anatomi Stomata
Pada
Beberapa Plasma Nutfah Pisang (Musa Sp.) Asal Kalimantan Timur. Volume 4, Nomor 2, Juli 2007, halaman
53-61.
Kurniawan, D. 2007. Mengenal Sumbar Belajar. Diakses di http://pena deni.blogspot.com/ di akses 30 Mei 2015. Novrianti. 2008. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. http://sweetyhome.wordpress.com/, di akses 30 Mei 2015 Sutrian Y. 2002. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang.