20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu, jaringan dimanfaatkan untuk mengembangbiakkan tumbuhan dengan teknologi maju, misalnya dengan kultur jaringan, dll. Secara khusus dalam bidang farmasi, tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai obat dengan teknik pembuatan tertentu. Namun, tentu perlu dipelajari dan dipahami terlebih dahulu tentang anatomi dan fisiologi tumbuhan, termasuk di dalamnya mengenai sel, jaringan, dan organ tumbuhan. Di dunia farmasi, pengetahuan tersebut dapat membantu kita untuk mengetahui posisi bahan aktif pada tumbuhan, mempermudah pengambilan zat aktif, serta pempermudah penerapan metode dalam pembuatan obat dengan bahan dasar tumbuhan. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih khusus tentang organ-organ penyusun tubuh tumbuhan.
1. 2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam makalah ini antara lain.
Apa saja organ-organ pada tumbuhan ?
Apa saja jaringan penyusun organ tumbuhan serta strukturnya ?
1. 3. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
Mengetahui dan memahami organ-organ utama pada tumbuhan.
Mengetahui dan memahami jaringan-jaringan penyusun organ tumbuhan beserta ciri-ciri strukturnya?
1. 4. Manfaat
Sebagai bahan informasi bagi para mahasiswa secara umum dan para mahasiswa farmasi secara khusus mengenai organ-organ penyusun tubuh tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Organ tumbuhsn biji yang penting ada tiga, yakni akar, batang, dan daun. Sedangkan bagian organ selain ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh umbi merupakan modifikasi akar, bunga merupakan modifikasi ranting dan daun. Berikut akan diuraikan secara lebih rinci tentang organ-organ utama penyususn tubuh tumbuhan tersebut.
Akar
Akar merupakan salah satu organ tumbuhan yang pertumbuhannya ke arah bawah tanah, sehingga akar umumnya tertanam di dalam tanah. Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Fungsi Akar
Adapun fungsi akar antara lain :
Sebagai penyokong batang tumbuhan.
Tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
Menyerap air dan garam nmineral melalui bulu-bulu akar.
Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Sifat Akar
Merupakan bagian tumbuhan yang iasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau yang menuju ke air (hidrotop), serta meninggalka udara dan cahaya.
Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik atau bagian-bagian lainnya.
Warnanya tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
Tumbuh terus pada ujungnya tapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Struktur Akar
Struktur akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
Tudung Akar (Kaliptra)
Tudung akar merupakan bagian akar yang terletak paling ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda. Tudung akar berperan dalam menentukan arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi, serta melindungi maristem dan mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu akar menembus tanah. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis kaya akan protoplasma, dan memiliki sedikit vakuola.di belakang tudung akar terdapat titik tumbuh berupa sel-sel maristem yang selalu membelah.
Di belakang titik tumbuh maristem terdapat kumpulan sel-sel besar yang memanjang atau disebut juga daerah pemanjangan. Di belakangnya lagi terdapat sel-sel yang berdiferensiasi membentuk protoderm (jaringan yang akan menjadi epidermis) dan prokambium (jaringan yang akan menjadi stele), atau disebut daerah diferensiasi. Di daerah diferensiasi tersebut terjadi diferensiasi rambut-rambut akar dari sel-sel epidermis.'
Epidermis
Epidermis akar merupakan selapis sel berdinding tipis, berkutikula. Susunan sel-selnya rapat, dinding selnya mudah dilewati air. Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut atau bulu-bulu akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Rambut atau bulu-bulu akar tersebut berfungsi memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan mineral lebih efisien.
Korteks
Korteks akar merupakan susunan sel-sel parenkim berdinding tipis dan tersusun longgar. Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan. Penampang melintang akar memperlihatkan bahwa korteks tampak sebagai lingkaran. Pada penampang membujur korteks tampak sebagai bentukan yang memanjang. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa korteks secara keseluruhan menyerupai silinder.
Di dalam korteks terdapat ruang antar-sel yang memanjang di sepanjang akar. Satu atau beberapa lapis sel korteks memiliki suberin, yaitu materi gabus yang melapisi dinding sel tumbuhan dan terletak di bawah epidermis. Bagian korteks ini disebut eksodermis atau kulit pertama.
Endodermis
Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan dinding sel radial dan vertikalnya dengan penambahan materi suberin (zat gabus) sehingga membentuk suatu pita yang disebut pita caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Silinder Pusat/ Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan :
Persikel/Perikambium
Perisikel/perikambium merupakan lapisan terluar dari stele. Pada perkembangan selanjutnya, sel-sel perisikel yang letaknya segaris dengan xylem dapat berubah menjadi jaringan maristem. Sel-sel tersebut membelah ke arah luar dan membentuk cabang akar. Pertumbuhan cabang akar bersifat endogen, yaitu pertumbuhan dari dalam ke luar.
Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pembuluh xylem berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. Xylem primer terletak di pusat akar dan berbentuk bintang, sedangkan floem primer terletak di sebelah luar xylem primer. Pada akar tumbuhan monokotil, xylem primer terletak berselang-seling dengan floem primer.
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium (tipe kolateral terbuka), sedangkan pada akar tumbuhan monokotil, di antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium (tipe kolateral tertutup). Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kea rah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk floem.
Empulur
Empulur merupakan jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas vaskuler (berkas pembuluh) pada daerah stele. Berikut adalah ilustrasi struktur pada akar sebuah tanaman :
Sitem Perakaran
Akar Tunggang ( Radix Primaria)
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon kayu api.
Gambar akar tunggang :
Akar Serabut (Radix Adventicia)
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
Gambar akar serabut :
Perakaran Adventitif
Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer. Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.
Batang
Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di permukaan tanah. Batang tumbuh dari batang lembaga yang terdapat di dalam biji. Selanjutnya,pertumbhan batanf berasal darititik tumbuh berupa maristem apikal (ujung) yang terdapat pada batang. Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan papaya.
Gambar jaringan batang tumbuhan :
Fungsi Batang
Adapun fungsi batang antara lain :
Sebagai penopang tubuh tumbuhan.
Pada beberapa tumbuhan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Sebagai alat perkembangbiakkan.
Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Memperluas bidang fotosintetis dengan adanya percabangan pada batang.
Sebagai jalur pengangkutan hasil fotosintesis.
Sifat Batang
Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Struktur Batang
Batang Tumbuhan Dikotil
Pada ujung batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa maristem apikal. Di belakang maristem apikal secara berurutan terdapat protoderm yang nantinya akan membentuk epidermis; serta prokambium yang akan membentuk xylem, floem, dan kambium vaskuler , serta maristem dasar yang membentuk empulur dan korteks.
Struktur batang tumbuhan dikotil dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
Epidermis
Epidermis batang tumbuhan dikotil merupakan selapis sel pipih yang tersusun rapat. Epidermis batang berfungsi melindungi jaringan di dalam batang setelah batang mengalami pertumbuhan sekunder. Di tempat-tempat tertentu, epidermis pecah dan diisi jaringan gabus yang dihasilkan oleh kambium gabus (falogen). Lapisan gabus ini disebut lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan.
Korteks
Korteks batang tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang terutama tersusu oleh sel-sel parenkim sebagai jaringan dasarnya. Korteks batang terdiri dari korteks luar dan korteks dalam (endodermis). Korteks luar tersusun dari sel-sel kolenkim yang berkelompok atau sel-sel kolenkim yang berselang-seling dengan sel-sel parenkim yang membentuk lingkaran tertutup.
Korteks luar tidak dapat dijumpai pada setiap batang tumbuhan, sedangkan korteks dalam dapat dijumpai pada batang setiap tumbuhan. Korteks dalam (endodermis) berfungsi sebagai pemisah antara korteks luar dengan stele (silinder pusat batang). Korteks dalam pada tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) memiliki lapisan sel yang membentuk lingkaran dan berisi butir pati, sehingga lapisan sel tersebut disebut seludang pati (sarung tepung).
Gambar potongan melintang batang tanaman dikotil :
Stele
Stele atau silinder pusat batang tumbuhan dikotil merupakan bagian terdalam dari batang yang terletak di sebelah dalam korteks (endodermis). Stele terdiri dari lapisan luar yang disebut perikambium atau perisikel. Pada bagian dalam perikambium, terdapat empulur dan berkas vaskuler yang tersusun dari floem dan xylem.
Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele. Empulur juga berada di sekitar pembuluh vaskuler berbentuk seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur.
Berkas vaskuler floem dan xylem pada tumbuhan dikotil tersusun seperti cincin yang di antara keduanya terdapat kambium. Berkas vaskuler ini terbentuk dari kambium awal (prokambium) yang berdiferensiasi menjadi berkas kolateral xylem dan floem primer. Sedangkan kambium yang terbentuk dari parenkim pada daerah antara xylem dan floem yang berdampingan disebut kambium intervaskuler . kedua kambium tersebut membentuk lingkaran kambium yang utuh.
Batang Tumbuhan Monokotil
Maristem apikal tumbuhan monokoyil berhubungan berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dnegan maristem apikal tumbuhan dikotil. Maristem tersebut membentuk tunas aksiler (tunas di ketiak daun), bakal daun, da epidermis. Di bawah maristem apikal terdapat maristem perifer (maristem tepi). Maristem perifer merupakan maristem primer yang melebar dan menebeal di sekitar maristem apikal. Maristem perifer berkembang menjadi bagian utama batang yang berisi ikatan pembuluh. Seperti pada tumbuhan dikotil, batang tumbuhan monokoti juga tersusun atas lapisan epidermis, korteks, dan stele.
Epidermis
Epidermis batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan pada tumbuhan dikotil. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu akar.
Korteks
Korteks batang tumbhan monokotil berupa jaringan yang terdapat di bawah epidermis. Korteks umumnya terdiri dari sel-sel sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.
Stele
Stele batang tumbuhan monokotil merupakan jaringan di bawah korteks. Umumnya batas antara stele dan korteks tidak jelas. Stele berisi berkas vaskuler yang tersebar pada empulur, terutama konsentrasi mendekati kulit batang.
Pada irisan melintang batang, tiap berkas vaskuler dikelilingi oleh sarung sklerenkim yang menunjang sel-sel di dalamnya. Tipe berkas vaskuler tumbuhan monokoti adalah kolateral tertutup. Ini berarti antara xylem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumuhan sekunder. Tumbuhan monokotil umumnya, hanya mengalami pertumbuhan primer memanjang.
Pembesaran batang yang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Rongga tersebut terbentuk dengan menghilangkan bagian empulur, kecuali empulur pada buku-buku batang. Misalnya, rongga seperti saluran pada tanaman padi.
Berbeda dengan tumbuhan dikotil, struktur anatomi batang tumbuhan monokotil muda sama persis dengan tumbuhan yang sudah tua.
Jenis Batang
Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang rumput, dan batang basah. Perhatikan gambar di bawah ini!
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti.
Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput.
Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan patah tulang.
Daun
Daun berasal dari maristem apikal yang tumbuh membentuk suatu kuncup yang menonjol ke samping. Pertumbuhan dau berbeda dengan pertumbuhan pada akar dan batang karena pertumbuhan daun terbatas.
Fungsi Daun
Fungsi utama daun adalah sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis atau tempat produksinya bahan makanan bagi tumbuhan.
Struktur Daun
Sebagaimana pada akar dan batang, daun juga terdiri dari tiga sistem jaringan. Helai daun (lamina) terdiri dari selapis epidermis pelindung, bagian jaringan dasar parenkim yang dikenal sebagai mesofil dan berkas vaskuler.
Epidermis
Epidermis daun terdapat pada permukaan atas daun (permukaan adaksial) da permukaan bawah daun (permukaan abaksial). Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan pertukaran air.
Stomata pada permukaan bawah daun letaknya tersebar dan jumlahnya lebih banyak ditemukan pada bagian permukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air stomata lebih banyak di bagian permukaan atas daun. Pada tumbuhan terestrial, stomata banyak ditemukan pada again permukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air, stomata lebih banyak di bagian permukaan atas daun.
Mesofil (Jaringan Dasar)
Mesofil daun merupakan jaringa dasar yang tersusun dari parenkim palisade (jaringan tiang), dan jaringan spons (jaringan bunga karang). Pada tumbuhan dikotil, di bawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim tersebut membentuk jaringan parenkim palisade yang merupakan jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas, sehingga pada jaringan inilah tempat terjadinya fotosintesis. Sel pada prenkim palisade tersusun sangat rapat.
Jaringan spons pada tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut . pada jaringan ini terdapat kloroplas , namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kloroplas dalam parenkim palisade.
Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, tetapi hanya jaringan spons. Proses fotosntesis terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang berbetuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar-sel. Sama seperti tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan monokotil di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar-sel.
Berkas Vaskuler
Berkas vaskuler daun yaitu xylem dan floem yang terdapat pada ibu tulang daun, tulang-tulang cabang, dan urat-urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun. Berkas vaskuler ini merupakan lanjutan berkas vaskuler pada batang, walaupun tidak seluas pada batang.
Gambar daun dikotil :
Gambar daun monokotil :
Bunga
Bunga merupakan modifikasi dari batang dan daun. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Fungsi Bunga
Stuktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (Divisio Magnoliophyta/Angiospermae, "tumbuhan biji tertutup")
Sebagai tempat terbentuknya buah dan biji
Struktur Bunga
Pada bunga terdapat organ reproduksi yaitu putik dan benang sari. Bunga dikatakan sempurna bila dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) yang biasanya kita sebut dengan bunga banci atau hermafrodit. Selain itu bunga diktakan lengkap bila dalam satu bunga terdapat 4 bagian utama bunga yaitu:
Kelopak bunga
Mahkota bunga yang biasanya berwarna-warni yang fungsinya untuk mengikat serangga.
Alat kelamin jantan berupa benang sari.
Alat kelamin betina berupa putik
Macam-Macam Bunga
Bunga Tunggal. Contoh : bunga mawar, bunga kembang sepatu.
Bunga Majemuk.
Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. Rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya, kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi, phyllotaxy) dan lain-lain.
Susunan bunga majemuk juga biasa disebut dengan istilah perbungaan atau infloresens (inflorescence). Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian perbungaan disebut sebagai "bunga" saja (atau variasinya), terlebih bila susunannya rapat atau kuntum-kuntum bunganya kecil-kecil, seperti misalnya bunga kenikir dan bunga kelapa (disebut mayang)
Penyerbukan Bunga
Dalam penyerbukan biasanya bunga dibantu oleh beberapa perantara yaitu :
Perantara angin yang biasa disebut anemogami , cirinya bila serbuk benang sari kecil,ringan dan kering. Contohnya pinus, damar, rumput-rumputan.
Perantara air disebut hidrogami. Contohnya pada tanaman air.
Perantara hewan yang disebut zoogami. Contohnya bila perantaranya serangga disebut entomogami, bila perantaranya burung disebut ornitogami, bila perantaranya siput disebut malakogami.
Perantaranya manusia disebut antropogami. Contohnya penyerbukan pada vanili, salak.
Gambar struktur bunga :
Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Macam – Macam Buah
Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
Buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Struktur Buah
Buah terdiri dari kulit buah dan biji. Berdasarkan struktur kulit buahnya, buah dapat dibedakan menjadi buah kering dan buah berdaging. Buah berdaging adalah buah yang mempunyai kulit buah tebal dan berdaging sedangkan buah kering mempunyai kulit buah yang tipis.
Adapun struktur buah adalah sebagai berikut :
Kulit Buah
Kulit buah dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu :
Eksokarp (kulit buah luar)
Mesokarp (kulit buah tengah)
Endokarp (kulit buah dalam)
Biji
Pada umumnya biji memiliki tiga bagian utama, yakni :
Lembaga (embrio).
Lembaga (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan yang baru akan berkembang manakala kondisi lingkungannya sesuai. Lembaga ini memiliki satu helai daun lembaga (kotiledon) pada tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan dua helai daun lembaga pada hampir semua tumbuhan berkeping dua (dikotil), serta dua atau lebih pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Selanjutnya lembaga juga memiliki calon akar yang disebut radikula dan calon tunas yang disebut plumula. Calon batang yang terletak di atas titik perlekatan daun lembaga disebut epikotil, dan yang terletak di bawahnya disebut hipokotil.
Cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio.
Cadangan makanan, yang diperlukan oleh tumbuhan baru ketika mulai tumbuh membesar. Bentuk nutrisi yang disimpan bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Pada Angiospermae, cadangan ini bermula dari jaringan yang disebut endosperma, yang berasal dari tumbuhan induk melalui proses pembuahan ganda. Endosperma yang biasanya triploid ini kaya akan minyak nabati atau zat pati dan protein. Pada Gymnospermae seperti halnya konifera, jaringan makanan cadangan ini berasal dari bagian gametofit betina, jadi bersifat haploid.
Kulit biji
Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga dari kekeringan dan kerusakan mekanis.
Gambar biji :
BAB III
PENUTUP
3. 1. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan penjelasan tentang organ-organ tumbuhan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Organ-organ utama penyusun tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Sedangkan organ modifikasi lainnya adalah bunga dan buah.
Jaringan-jaringan penyusun organ tumbuhan antara lain:
Organ akar : epidermis, korteks, stele (perisikel, berkas vaskelar/ pembuluh xylem dan pembuluh floem).
Organ batang : epidermis, korteks, stele (floem, kambium, xylem, empulur) untuk tumbuhan dikotil).
Organ daun : kutikula, epidermis, jaringan palisade, jaringan spons, berkas pembulh (xylem dan floem), stomata.
Organ bunga : kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
Organ buah : kulit buah dan biji.
3. 2. Saran
Demikianlah makalah tentang organ-organ tumbuhan sebagaimana yang telah diuraikan di atas, semoga dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Selain itu kami juga berharap adanya perbaikan atas segala kekurangan yang terdapat di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adit.2010.Struktur dan Organ Tumbuhan. http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/struktur-dan-organ-tumbuhan/
Anonim. 2008.Organ Tumbuhan. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/21/organ-tumbuhan/
Anonim.2009.Organ Tumbuhan:Akar (Radix).http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/08/organ-tumbuhan-akar-radix.html
Budix.2011. STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Iaia.JPG
Diah,dkk.2007.Biologi SMA 2 SMA dan MA kelas XI.Jakarta: Esis.
Faidah,dkk.Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA.Jakarta:Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Akar
Jurig, 2011. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2099868-struktur-dan-fungsi-batang-daun/ , Struktur dan Fungsi Batang, Daun Pada Tumbuhan.