Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan.......
54
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan pada Pasien Pasca Operasi dengan General Aenesthesia di Ruang Pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember !The Correlation between Nurse’s Knowledge Leel and Nursing A!tions o" Postoperatie Postoperatie Patients with General General Aenesthesia Aenesthesia in the #e!oer$ #oo% &'( #() dr. (oebandi *e%ber " Rie#k$ Dwi %riawan& 'anti$ah& (nisah (rdiana Program Studi Ilmu Keperawatan& )ni*ersitas ember e+%ail korespondensi + rie#k$,eriawan--gm rie#k$,eriawan--gmail.com ail.com
Abstract Knowledge !o%es "ro% edu!ation, tea!hing, training and eperien!e. The higher the edu!ation o" a person, the knowledge leel. -ill be the knowledge is in"luential "a!tor in per"or%ing a nursing a!tions, the better the knowledge o" nurses the better the a!tion taken b$ nurses in %anaging postoperatie patients. The design o" this resear!h was stud$ !orrelation with obserational anal$ti! stud$ used !ross se!tional %ethod. The sa%pling te!hniue used was total sa%pling. #esear!h sa%ple in this stud$ were /0 nurses in the re!oer$ roo%, the the data anal$sis used !hi+suare statisti!al test with 123 Cl 45 6 0.027 in get 4p alue 6 0.0027, these result indi!ate that p alue is lower than the signi"i!ant leel 4p 80.027, so there is a !orrelation between nurse’s knowledge leel and nursing a!tions o" postoperatie patients with general anesthesia in the re!oer$ roo% &'( #() dr. (oebandi *e%ber. The result showed that 9: respondens 41037 nurse nurses s hae hae a good good know knowle ledg dge e and and 9: resp respon onde dens ns 4103 410377 nurs nurses es hae hae a good good nurs nursin ing g a!tion.Hope"ull$ the leader o" the roo% gie support to the nurses in the re!oer$ roo% so that nurses !an i%proe and in!rease their knowledge and skills o" nursing’ in %anaging postoperatie patients.
Abstrak Keywords6 Knowledge leel, Nursing A!tion o" Postoperatie Patiens, General Anesthesia
Abstrak Pengetahuan berasal dari pendidikan& penga/aran& pelatihan dan pengalaman. Semakin tinggi pendi pendidik dikan an seseor seseorang ang&& menun/ menun/ukk ukkan an tingka tingkatt penget pengetahu ahuan an $ang $ang lebih lebih baik. baik. Penge Pengetah tahuan uan merupakan 0aktor $ang berpengaruh dalam melakukan tindakan keperawatan. Pengetahuan $ang lebih baik dari perawat tindakan baik $ang dilakukan oleh perawat dalam menangani pasien pasca operasi. Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi dengan studi obser*asional analitik menggunakan metode !ross se!tional. Teknik se!tional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampel. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah -1 perawat di ruang pemulihan menggunakan u/i statistik chi2s3uare dengan 456 7I !8+ 1&15"& analisis data dalam mendapatkan !p alue+ alue+ 1&115"& hasil ini menun/ukkan bahwa p lebih kecil dari tingkat signi0ikan !p 91&15"& sehingga ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dan tindakan keperawatan pasien pasca operasi dengan anestesi umum dalam pemulihan ruang IBS RSD dr. Soebandi ember. Hasil penelitian menun/ukkan bahwa :; responden !416" perawat memiliki pengetahuan $ang baik dan :; responden !416" perawat memiliki tindakan keperawatan $ang baik. Kata kunci+ kunci+ Tingkat Pengetahuan& Tindakan Keperawatan Pascaoperasi& (nestesi )mum
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................55
Pendahuluan Pembedahan& baik elekti0 atau kedaruratan merupakan peristiwa kompleks $ang menegangkan. Indi*idu dengan masalah perawatan kesehatan $ang memerlukan inter*ensi pembedahan biasan$a men/alani prosedur pembedahan dengan pemberian anestesi lokal& regional atau umum <:=. (nestesi general adalah keadaan hilangn$a n$eri di seluruh tubuh dan hilangn$a kesadaran $ang bersi0at sementara $ang dihasilkan melalui penekanan sistem s$ara0 pusat karena adan$a induksi secara 0armakologi atau penekanan sensori pada s$ara0. Pasien $ang baru men/alani tindakan pembedahan selan/utn$a dibawa ke ruang pemulihan <-=. Ruang pemulihan mempun$ai angka cidera dan tuntutan pengadilan $ang tinggi dibanding area lain di rumah sakit <-=. Pasien di ruang pemulihan dilakukan pengka/ian pasca2operasi meliputi enam hal $ang harus diperhatikan atau $ang lebih dikenal dengan monitoring B>& $aitu masalah breathing !napas"& blood !darah"& brain !otak"& bladder !kandung kemih"& bowel !usus" d an bone !tulang" <-=. Tindakan keperawatan $ang dilakukan pasca2operasi terdiri dari ; tindakan $ang meliputi pengelolaan /alan napas& monitor sirkulasi& monitoring cairan dan elektrolit& monitoring suhu tubuh& menilai dengan aldrete s!ore, pengelolan keamanandan ken$amanan pasien& serah terima dengan petugas ruang operasi dan serah terima dengan petugas ruang perawatan !bangsal" <-=. Tingkat pengetahuan perawat $ang kurang dapat men$ebabkan komplikasi dan keluhan $ang membaha$akan bagi pasien sehingga dapat men$ebabkan kematian =. Pengetahuan $ang kurang akan memberikan dampak $ang negati0 terhadap pasien maupun terhadap perawat& hal ini dapat men$ebabkan pela$anan $ang diterima kurang bermutu& memperberat kondisi sakit pasien karena pela$anan $ang diperoleh tidak sesuai dengan kebutuhan pasien <@=. Penatalaksanaan pasca2operasi dan pemulihan dari anestesia sangat memerlukan pengetahuan dan keterampilan keperawatan $ang pro0essional. Perawat harus mempun$ai pengetahuan dan keterampilan $ang memadai dalam semua aspek perawatan perioperati0 mencakup 0ungsi pernapasan $ang optimal& meminimalkan n$eri dan ketidakn$amanan pasca2operasi !mual dan mutah& distensi abdomen& cegukan"&pemeliharaan suhu tubuh normal& bebas dari cidera& pemeliharaan keseimbangan nutrisi& kembalin$a 0ungsi
perkemihan $ang normal& dan tidak adan$a komplikasi <5=. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian untuk mengetahui A(pakah ada hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan tindakan keperawatan pada pasien pasca2operasi dengan general aenesthesia di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi emberC
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi& dengan /enis penelitian analitik obser*asional dengan menggunakan metode pendekatan !ross+se!tional . Teknik sampel dalam penelitian ini adalah total sa%pling dengan responden -1 perawat $ang dinas di ruang pemulihan.Kriteria Sub$ek penelitian terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi perawat $ang dinas di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember& perawat dalam keadaan sehat 0isik& perawat dengan pendidikan minimal D? keperawatan& dan perawat $ang telah memberikan persetu/uan untuk di/adikan sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah+ perawat $ang cuti saat dilakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember awa Timur. Pada bulan Oktober -1:- sampai dengan uli -1:?. (lat pengumpul data pada penelitian ini terdiri dari lembar kuesioner dan lembar obser*asi.Data mengenai tingkat pengetahuan diperoleh dari kuesioner $ang dibagikan pada perawat. Obser*asi tindakan keperawatan saat penelitian. Peneliti melakukan obser*asi selama ?1 hari& mulai dari pukul 1;.11 2 :@.11 'IB. Dalam : minggu peneliti datang untuk melakukan obser*asi han$a ? !senin& selasa& dan kamis". Setiap perawat mempun$ai tanggung /awab terhadap - pasien. Peneliti mengobser*asi @ 2 5 perawat dalam : hari. Setiap perawat dilakukan - obser*asi pada hari $ang berbeda& penilaian obser*asi tindakan keperawatan dilakukan dengan mengambil nilai rata2rata dari kedua obser*asi tersebut. Pengolahan data menggunakan u/i !hi+suare dengan dera/at keperca$aan 456 !8E1&15". Peneliti menggunakan program SPSS untuk proses pengolahan data dan analisis statistik.
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................56
Hasil Penelitian Data Umum Tabel : Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan )sia& Fama ker/a di RR dan Fama ker/a di area lain d i Ruang Pemulihan IBS dr. Soebandi ember (pril2Gei -1:? !nE-1" Karakteristik
Mean Median
es!onden )sia
"#h$ ?-&15
Fama ker/a di RR Fama ker/a di Ruang lain
SD
Min- 95% CI
Maks ?:&51 >&:11 -?2@> -4&-1 2 ?@&41 ;&@5 ;&11 ?&>?@ -2:5 >&H5 2 :1&:5 &-1 H&11 :4?> @2:1 >&-4 2 ;&::
Tabel : menun/ukkan bahwa rata2rata usia perawat adalah ?-&15 tahun. Rata2rata lama ker/a di RR rata2rata ;&@5 tahun. Rata2rata lama ker/a sebagai perawat di ruang lain tahun. Tabel
-
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan enis kelamin& Tingkat Pendidikan dan Status kepegawaian di Ruang Pemulihan IBS dr. Soebandi ember (pril2Gei -1:? !nE-1"
Karakteristik Kateori res!onden enis Kelamin #otal Pendidikan
#otal Status Kepegawaian
Faki2laki
:-
>1
Perempuan
; '( :;
@1 )(( 41
-
:1
'( ?
)(( :5
:H
;5
'(
)((
D? Keperawatan S: Keperawatan on PS PIS
#otal
¨ah Persentase "%$
Tabel - menun/ukkan bahwa dari -1 perawat $ang telah diteliti diketahui bahwa sebagian besar /enis kelamin adalah laki2laki :perawat !>16"& dengan tingkat pendidikan terbesar !416" adalah D? keperawatan. Sebagian besar status kepegawaian atau se/umlah : perawat !;56" adalah PS.
Data Khusus #inkat Penetahuan Pera*at di uan Pemulihan I+S SD dr, Soebandi &ember Tabel ? Distribusi Tingkat Pengetahuan Perawat di Ruang Pemulihan IBS dr. Soebandi ember (pril2Gei -1:? !nE-1" -ariabel
Tingkat pengetahua n perawat
Kateori ¨ah Peresentase "%$ Baik :; 41
7ukup Kurang Total
2 -1
:1 2 :11
Tabel ? menun/ukkan dari -1 perawat $ang telah diteliti diketahui bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori baik adalah 416 !:; responden" dan tidak ada perawat $ang mempun$ai tingkat pengetahuan kurang. #indakan Ke!era*atan Pasca .!erasi denan /general aenesthesia” di uan Pemulihan I+S SD dr, Soebandi &ember Tabel @ menun/ukkan dari -1 perawat $ang telah diobser*asi diketahui bahwa tindakan keperawatan dengan kategori baik adalah 416 !:; responden" dan tidak ada perawat $ang melakukan tindakan keperawatan dengan kategori kurang. Tabel 4 Distribusi Tindakan Keperawatan Pasca Operasi di Ruang Pemulihan IBS dr RSD S!ebandi "ember #pril$%ei &'() *n+&', -ariabel Kateori ¨ah Persentase "%$ Tindakan :; 41 Baik Keperawatan 7ukup :1 Kurang 2 2 -1 :11 Total
Tabel 5 di bawah ini menun/ukan dari -1 perawat $ang diobser*asi ma$oritas melakukan semua tindakan keperawatan !:116" pasca operasi $ang terdiri dari pengelolaan /alan napas& monitoring sirkulasi& monitoring cairan dan elektrolit& monitoring suhu& menilai dengan adrete s!ore & keamanan dan ken$amanan& serah terima dengan petugas OK dan serah terima dengan petugas di bangsal.
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................5-
Tabel
5
Distribusi Indikator Tindakan Keperawatan Pasca Operasi di Ruang Pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember (pril2Gei -1:? !nE-1"
Indikator +aik
%
Kateori Cuku! % Kuran %
Hasil analisis statistik "isher ea!t test didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan perawat dengan tindakan keperawatan pasca operasi dengan Ageneral aenesthesia< di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember !p + 1&115 8 + 1&15".
Pengelolaan alan apas Gonitoring Sirkulasi Gonitoring 7airan J %lektrolit Gonitoring Suhu Genilai dengan adrete s!ore Keamanan dan Ken$amanan Serah terima dengan OK Serah terima dengan bangsal
>
Pembahasan Tabel : menun/ukkan bahwa rata2rata usia dari -1 perawat adalah ?-&15. Dalam beker/a umur mempengaruhi produkti*itas& usia rata2 rata perawat tergolong dalam usia produkti0 sehingga berpeluang untuk mencapai
:11
2
2
2
:4
45
:
5
2
2
:4
45
:
5
2
2
-1 -1
:11 :11
2 2
2 2
2 2
-
produkti*itas kiner/a $ang lebih baik. Peneliti berpendapat bahwa usia produkti0 adalah usia
-1
:11
2
2
2
-
dewasa pertengahan& pada usia ini perawat
-1
:11
2
2
2
-
-1
:11
2
2
2
Hubunan #inkat Penetahuan Pera*at denan #indakan Ke!era*atan Pasca .!erasi di uan Pemulihan I+S SD dr, Soebandi &ember Tabel > Genun/ukkan perawat $ang mempun$ai pengetahuan dan tindakan keperawatan dengan kategori baik ada :; perawat !416". Sedangkan perawat $ang mempun$a tingkat pengetahuan dan tindakan keperawatan dengan kategori cukup ada perawat !:16". Tabel
-
-1
Distribusi Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan Pasca Operasi dengan Ageneral aenesthesia< di Ruang Pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember (pril2Gei -1:? !nE-1"
#inkat #indakan Ke!era*atan ! !enetah alue +aik Cuku! #otal uan 0 0 % 0 % % 2 2 Baik :; 41 :; 41 1&115 2 2 7ukup :1 :1 #otal )1 9( )( '( )(( ' E bermakna pada 8 E 1&15
2
-
akan memusatkan harapann$a untuk mendapatkan peker/aan& memilih teman hidup& membentuk keluarga dan bersosialisasi <>=. Karakteristik kedua adalah /enis kelamin& hasil penelitian pada tabel - menun/ukan bahwa dari -1 perawat& sebagian besar ber/enis kelamin laki2laki ada :- perawat !>16". Pen/elasan $ang paling logis adalah bahwa secara historis perempuan bertanggung /awab terhadap rumah tangga dan keluarga <=. Karakteristik ketiga adalah tingkat pendidikan& sebagian besar tingkat pendidikan adalah D? keperawatan seban$ak :; perawat. otoatmod/o menerangkan pengetahuan sangat erat kaitann$a dengan pendidikan& dengan pendidikan tinggi maka indi*idu tersebut akan semakin luas pengetahuann$a <;=. Pendidikan diharapkan mampu mengubah pola pikir seseorang $ang pada berikutn$a mempengaruhi pengetahuan dan pengambilan keputusan seseorang. Karakteristik keempat adalah status kepegawaian& tabel 5 menun/ukkan dari -1 perawat $ang diteliti sebagian besar status kepegawaian adalah PS seban$ak : perawat !;56". Pandangan PS dari teman se/awat dan mas$arakat adalah penghargaan& rasa hormat terhadap statusn$a sebagai perawat pemerintah. Karakteristik selan/utn$a adalah lama ker/a di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi. Tabel - menun/ukkan bahwa rata2rata lama ker/a di pemulihan dari -1 perawat adalah ;&@5 tahun. Fama ker/a paling singkat adalah - tahun dan lama ker/a paling lama adalah :5 tahun. Proses bela/ar dapat memberikan keterampilan& apabila keterampilan tersebut dipraktikkan& akan
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................5.
semakin tinggi tingkat keterampilann$a& hal ini dipengaruhi oleh masa ker/a seseorang $ang beker/a dalam suatu badanLinstansi. Semakin lama seseorang beker/a& maka keterampilan dan pengalamann$a /uga semakin meningkat <4=. Karakteristik $ang terakhir adalah lama ker/a di area lain& menun/ukkan bahwa lama ker/a di ruang lain dari -1 responden adalah tahun. Gasa ker/a seseorang akan menentukan pengalaman dan keterampilan perawat $ang merupakan dasar prestasi dalam beker/a. Sebagaimana pendapat $ang dikemukakan oleh Swansbrug J swansbrug $ang men$atakan bahwa semakin bertambah masa ker/a seseorang maka semakin bertambah pengalaman klinikn$a& sehingga pengalaman dan masa ker/a saling terkait. Semakin bertambah masa ker/a seseorang maka akan bertambah pula pengalaman klinik dan keterampilan klinisn$a <:1=. Tingkatan dalam pengetahuan ada enam antara lain tahu ! know " & memahami !!o%prehension"& aplikasi !appli!ation"& analisis !anal$sis"& sintesis !s$nthesis"& dan e*aluasi !ealuation" <;=. %nam domain dalam tingkatan pengetahuan harus diberikan sehingga hasil $ang diinginkan untuk merubah suatu perilaku dapat tercapai. Gubarak et al & men$atakan perilaku $ang didasari pengetahuan akan men/adi langgeng dari pada perilaku $ang tidak didasari pengetahuan <::=. Pendidikan& umur& pengalaman merupakan 0aktor20aktor $ang dapat mempengaruhi pengetahuan dari seorang perawat $ang dapat diambil dari 0aktor20aktor $ang mempengaruhi pengetahuan <:-=. Dari hasil penelitian $ang telah dilakukan terhadap -1 perawat di ruang pemulihan didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan perawat dengan kategori baik ada :; responden !416"& dan tidak ada perawat $ang mempun$ai tingkat pengetahuan dengan kategori kurang. Pendidikan merupakan suatu 0aktor $ang menentukan dalam mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan seorang perawat ber*ariasi tergantung pola pendidikan $ang dimiliki. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dari ilmu keperawatan& kedalaman dan luasn$a ilmu pengetahuan akan mempengaruhi kemampuan perawat untuk berpikir kritis dalam melakukan tindakan keperawatan.
Maktor selan/utn$a adalah perbedaan pengalaman& pengalaman merupakan suatu ke/adian $ang pernah dialami oleh seseorang sebagai akibat interaksi dengan lingkungann$a. Ga$oritas lama ker/a perawat di ruang pemulihan lebih dari 5 tahun. Penelitian ini se/alan dengan penelitian $ang dilakukan Rohim <:?=& bahwa semakin lama seseorang beker/a maka semakin baik hasil ker/an$a dalam melakukan tindakan. Pengalaman beker/a ban$ak memberikan keahlian dan keterampilan dalam beker/a. Pengetahuan dan keterampilan $ang terus diasah dengan *ariasi kasus $ang dihadapi dapat menambah pengetahuan perawat. Hasil penelitian pada tabel menun/ukkan telah dilakukan obser*asi terhadap -1 responden menun/ukkan ma$oritas perawat melakukan tindakan keperawatan dengan kategori baik ada :; responden !416"& dan tidak ada perawat $ang melakukan tindakan keperawatan dengan kategori kurang. Tindakan2 tindakan $ang dilakukan adalah monitoring /alan napas& monitoring sirkulasi& monitoring cairan dan elektrolit& monitoring suhu& menilai dengan adrete s!ore& mengelola keamanan dan ken$amanan pasien& serah terima dengan petugas OK dan serah terima dengan petugas di bangsal. Indikator pertama pengelolaan /alan napas $ang dipantau antara lain& memantau 0rekuensi pernapasan& mengka/i adan$a suara napas& mengka/i adan$a pergerakan rongga dada& melakukan su!tion terhadap pen$umbatan sekret di/alan napas dan memberikan terapi oksigen sesuai indikasi. Genurut Smelt#er J Bare& bahwa kepatenan /alan na0as dan 0ungsi perna0asan selalu die*aluasi pertama kali setiap :5 menit diikuti dengan sistem kardio*askuler <:=. Indikator kedua monitoring sirkulasi $ang dipantau adalah memantau nadi& tekanan darah& mengka/i adan$a sianosis& mengka/i akral pasien& memantau keadaan kulit dan memantau turgor kulit. Baradero <@=& men$atakan nadi $ang cepat dan lemah disertai dengan penurunan tekanan darah& gelisah& kulit pucat& dingin dan basah menun/ukkan perdarahan atau kegagalan sirkulasi. Indikator ketiga monitoring cairan dan elektrolit $ang dipantau adalah monitoring aliran cairan in0us& mengatur tetesan cairan in0us dan
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................5/
memberikan cairan in0us sesuai kebutuhan pasien. Tabel ? menun/ukan dari -1 responden $ang diobser*asi pada indikator monitoring cairan dan elektrolit dengan kategori baik seban$ak :4 responden !456" dan sisan$a kategori cukup. Kondisi di ruang pe mulihan tidak sesuai dengan pedoman perawatan pasacaoperati0 di ruang pemulihan $ang disarankan A%eri!an (o!iet$ o" Post Anesthesia Nurses = $ang mengatakan masukan dan keluaran cairan perlu diukur secara teliti di ruang pemulihan. Pemantauan cairan pasca2operasi di ruang pemulihan sangat diperlukan karena bila pasien bisa mengalami hipo*olemia dan hiper*olemia. Indikator keempat monitoring suhu& pada tabel ? menun/ukan dari -1 perawat $ang diobser*asi terhadap indikator monitoring suhu dengan kategori baik seban$ak -1 reponden !:116". Pada dasarn$a tidak semua pasien mengalami hipotermia sehingga pengelolaan ini sering tidak mendapat perhatian. Genurut Smelt#er J Bare& bahwa pasien $ang mengalami anestesi mudah menggigil& selain itu pasien men/alani pema/anan lama terhadap dingin dalam ruang operasi dan menerima cairan intra*ena $ang cukup ban$ak sehingga harus dipantau terhadap ke/adian hipotermia -@ /am pertama pasca operasi <:=. Indikator kelima adalah menilai dengan adrete s!ore $ang dipantau adalah melakukan penilaian dengan menggunakan aldrete s!ore& mendokumentasikan skor pemindahan pasien ke ruang perawatan& dan mendokumentasikan semua penatalaksanan tindakan pasca operasi $ang dilakukan di ruang pemulihan. Pada tabel ? menun/ukan dari -1 perawat $ang diobser*asi pada indikator menilai dengan adrete s!ore dengan kategori baik seban$ak -1 responden !:116". Penilaian pasien dengan aldrete s!ore semua dilakukan dengan baik. Keadaan ini sesuai dengan kriteria dan pedoman penilaian unit perawatan pasca operasi $ang disarankan oleh Smelt#er J Bare men$atakan penilaian pasien pasca operasi di ruang pemulihan menggunakan adrete s!ore <:=. Indikator keenam adalah pengelolaan keamanan dan ken$amanan pasien $ang dipantau mengka/i kesadaran pasien& memasang side rail pada tempat tidur pasien& memberikan posisi supinasi pada pasien pasca operasi& mengka/i kebersihan mulut& monitoring adan$a mual dan muntah. Tabel ? menun/ukan
dari -1 perawat $ang diobser*asi pada indikator menilai dengan adrete s!ore dengan kategori baik seban$ak -1 responden !:116". Kondisi ini sesuai dengan prosedur tetap $ang dibuat ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember. Tindakan $ang dilakukan di ruang pemulihan untuk mencegah komplikasi lebih lan/ut adalah melakukan tindakan pengamanan pasien diantaran$a memasang pengaman pada tempat tidur <:5=. Indikator ketu/uh adalah serah terima dengan petugas ruang operasi $ang dipantau adalah mengkomunikasikan dengan dokter ahli anestesiL ahli bedah mengenai pemindahan pasien ke ruang pemulihan& mengkomunikasikan dengan perawat intra operasi mengenai pemindahan pasien ke ruang pemulihan. Tabel ? menun/ukan dari -1 perawat $ang diobser*asi pada indikator serah terima dengan petugas ruang operasi dengan kategori baik seban$ak -1 responden !:116". Hal ini sesuai dengan kriteria $ang dian/urkan oleh A%eri!an (o!iet$ o" Post Anesthesia Nurses <5= $ang mengatakan bahwa setelah pasien diterima di ruang pemulihan& prosedur serah terima harus dilakukan secara *erbal dan diberikan secara langsung kepada petugas ruang pemulihan. Indikator terakhir adalah serah terima dengan petugas ruang perawatanLbangsal $ang dipantau adalah mengkomunikasikan dengan dokter ahli anestesiLahli bedah mengenai pemindahan pasien ke ruang perawatan& mengkomunikasikan dengan perawat di bangsal mengenai pemindahan pasien ke bangsal& dan mengkomunikasikan dengan keluarga pasienL orang terdekat tentang pemindahan pasien ke ruang perawatan !bangsal". Tabel ? menun/ukan dari -1 perawat $ang diobser*asi pada indikator serah terima dengan petugas ruang perwatanLbangsal dengan kategori baik seban$ak -1 perawat !:116". Maktor keamanan harus dipertimbangkan dalam memindahkan pasien dari ruang pemulihan. Sebelum dipindahkan& laporan $ang perlu disampaikan meliputi prosedur operasi $ang dilakukan& kondisi umum pasien& ke/adian pasca2operasi& in0ormasi tentang balutan& drain& alat pemantauan& obat $ang diberikan& cairan $ang masuk dan keluar dan in0ormasi lain $ang ditentukan oleh protokol institusi& in0ormasi kepada keluarga tentang kondisi pasien <@=.
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................6'
Hasil penelitian $ang dilakukan di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember menun/ukkan ada :; perawat !416" mempun$ai tingkat pengetahuan dan melakukan tindakan keperawatan dengan kategori baik& dan - perawat !:16" mempun$ai tingkat pengetahuan dan melakukan tindakan keperawatan dengan kategori cukup. Peneliti berpendapat walaupun pendidikan perawat adalah D? keperawatan& namun 0aktor $ang $ang paling berpengaruh adalah pengalaman ker/a perawat lebih dari 5 tahun. Penelitian ini /uga se/alan dengan penelitian Rokim <@= men$atakan semakin lama seseorang beker/a& maka keterampilan dan pengalamann$a /uga semakin meningkat.
Hasil analisa data pengetahuan perawat dengan tindakan keperawatan pasca operasi dengan general aenesthesia di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember dapat dilihat pada pada tabel ?.-.@. Genun/ukan adan$a hubungan $ang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan perawat dengan tindakan keperawatan pasca operasi dengan general aenesthesia di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember. Semakin baik pengetahuan perawat tentang tindakan pasca operasi maka semakin baik pula tindakan keperawatan pasca operasi $ang dilakukan oleh perawat tersebut <:5=. Hasil penelitian ini se/alan dengan teori $ang dikemukakan oleh otoatmo/o <:>= $ang men$atakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan terhadap suatu ob$ek tertentu& pengetahuan atau kogniti0 merupakan domain $ang sangat tinggi untuk terbentukn$a tindakan seseorang 4oer behaior7. Hal ini diperkuat dengan penelitian $ang dilakukan oleh Rahard$an dan Gurdeani <:?= bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan responden tentang keperawatan pasca operasi maka semakin baik dalam melakukan tindakan keperawatan pasca operasi. Karena itu dari pengalaman dan penelitian terbukti perilaku $ang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku $ang tidak didasari ilmu pengetahuan <:?=. Pengetahuan merupakan pangkal dari sikap& sedangkan sikap akan mengarah pada tindakan seseorang <:>=. Pengetahuan $ang didapatkan oleh responden sangat berpengaruh terhadap tindakan $ang dilakukan oleh perawat dalam melakukan tindakan pasca operasi. Semakin baik pengetahuan perawat maka semakin baik
pula tindakan $ang dilakukan oleh perawat terhadap penanganan pasca operasi . Pengetahuan tidak selaman$a didapatkan dari pendidikan tetapi bisa diperoleh melalui pelatihan maupun seminar <:=.
Sim!ulan dan Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian $ang telah dilakukan di ruang pemulihan IBS dr. Soebandi ember& maka dapat disimpulkan karakteristik perawat $ang ada di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember sebagai berikutN rata2rata usia perawat adalah ?- tahun& ma$oritas /enis kelamin laki2 laki& dengan tingkat pendidikan D? keperawatan dan status kepegawaian sebagai pegawai negeri sipil !PS"& perawat di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik& perawat di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember sebagian besar melakukan tindakan keperawatan dengan kategori baik& terdapat hubungan $ang bermakna antara tingkat pengetahuan perawat dengan tindakan keperawatan pasca operasi dengan general aenesthesia di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi ember !p + 1&115 8 + 1&15". Hasil penelitian ini dapat di/adikan sebagai dasar bahan a/ar pemberian materi khususn$a area keperawatan klinik perioperati0& dan /uga sebagai bahan dasar penelitian selan/utn$a dalam keperawatan perioperati0. Dapat /uga di/adikan masukan untuk bahan pertimbangan rumah sakit $ang digunakan untuk merancang kebi/akan pela$anan keperawatan dalam menentukan standar operasional prosedur penanganan perioperati0 khususn$a pasca operasi& dengan cara melakukan pendidikan atau pelatihan berkelan/utan sehingga tingkat pengetahuan dan tindakan keperawatan men/adi lebih baik.
Da2tar Pustaka <:= Smelt#er S7 dan Bare B. Buku a/ar keperawatan medikal bedah BrunnerJ Suddarth. akarta+ %7N -11: 0&1 Rothrock. Perencanaan asuhan keperawatan perioperati0. akarta+ %7N :441 = ashrulloh G. Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan tindakan keperawatan pasca bedah dengan general aenesthesia di Ruang (l Ma/r dan (l Ha//i di Rumah Sakit Islam Islam Surakarta
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;
Eriawan et al., Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Tindakan Keperawatan..........................6(
SurakartaN Makultas Ilmu Kesehatan. )ni*ersitas Guhammadi$ah SurakartaN -114 <@= Hamid (. Pengenalan konsep komite keperawatan dan kedudukkan$a di dalam Rumah Sakit iwa. urnal Gane/emen dan (dministrasi Rumah Sakit Indonesia. -111
<::=
<:-=
th
ar$ D. Human resource mana/ement ; %dition& Prentice2Hall International+ )S(N :44; <>= ambril %. 7ritical Thingking in 7linical Practice+ impro*ing the 3ualit$ o0 <5=
<:?=
nd
/udgements and decisions. ed. Hoboken& + ohn 'ile$ J sonsN -115 <= %l*arida G. Hubungan pengetahuan dengan perawatan lansia.
<:@= <:5=
<:>= <:=
Gubarak '. Pomosi kesehatan+ sebuah pengantar proses bela/ar menga/ar dalam pendidikan. %disi pertama. og$akarta+ raha IlmuN -11 Swanburg R7. Pengantar Kepemimpinan dan Gana/emen Keperawatan untuk Perawat Klinis. akarta+ %7N -111 Rahard$an J Gurdechi. Hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang teknik perawatan luka post operasi dengan pencegahan in0eksi nosokomial di ruang rawat inap Rmah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto <(rtikel Ilmiah=N -11> Baradero G. Keperawatan perioperati0 . akarta+ %7N -11;. Subetikti T. ambaran penatalaksanaan pasien pascaoperati0 dengan anestesi umum di Ruang Pemulihan Instalasi Bedah Sentral RS)P dr. Sard/ito og$akarta <(rtikel Penelitian. og$akarta=+ Instalasi Rawat InapN -11 otoatmod/o S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. akarta+ Rineka 7iptaN -11 Ga/id (& et al . Keperawatan perioperati0. %disi :. og$akarta+ o$sen PublishingN -1::
*urnal Pustaka Kesehatan, ol. 9 4no. 97, (epte%ber /09;