JAWABAN SOAL LATIHAN BAB 2 1. Standar auditing sama dengan prosedur auditing, karena mencakup mutu profesional auditor independen dan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan penyusunan laporan auditor. JAWABANNYA : SALAH Karena Standar Auditing berbeda dengan Prosedur Auditing. “Prosedur” berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan “Standar” berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. (Halaman 56)
2. Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur yang bersangkutan. JAWABANNYA : BENAR Karena “Standar” berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. (Halaman 56)
3. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh IAPI terdiri atas sepuluh standar yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu: Standar Umum (3 standar), Standar Pekerjaan Lapangan (4 standar) dan Standar Pelaporan (3 standar). JAWABANNYA : SALAH Karena standar umum terdiri dari 3 standar, Standar Pekerjaan Lapangan terdiri dari 3 standar dan Standar Pelaporan terdiri dari 4 standar. (Halaman 57)
4. Standar umum yang ketiga mengatakan bahwa : “Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. JAWABANNYA: SALAH Karena standar umum ketiga mengatakan bahwa: “Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan saksama”. (Halaman 57)
5. Standar pekerjaan lapangan yang kedua mengatakan: “Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menemukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”. JAWABANNYA : BENAR Karena standar umum kedua mengatakan bahwa: “Pemahaman yang memadai atas pengandalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan da n lingkup penujian yang akan dilakukan.” (Halaman 57) 6. Standar pelaporan yang pertama menyatakan: “Laporan “L aporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”. JAWABANNYA : BENAR Karena standar pelaporan yang pertama menyatakan: “Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntans yang berlaku seluruh Indonesia.” (Halaman 57) 7. Materialitas dan risiko audit melandasi penerapan semua standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. JAWABANNYA : BENAR Karena materialitas dan risiko audit melandasi penerapan standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. (Halaman 57) 8. Standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia berkaitan dengan pelaksanaan penugasa audit secara individual; standar pengendalian mutu berkaitan dengan pelaksanaan praktik auditor kantor akuntan publik secara keseluruhan. JAWABANNYA : BENAR Karena standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia berkaitan dengan pelaksanaan penugasaan audit secara individual; standar pengendalian mutu berkaitan dengan pelaksanaan praktik audit kantor akuntan publik secara keseluruhan. (Halaman 58)
9. Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya, dan berbeda dengan standar yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan lapangan auditor. JAWABANNYA : BENAR Karena standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya, dan berbeda dengan standar yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan lapangan auditor. (Halaman 58) 10. Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan akuntan di lapangan, mulai dari perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan evaluasi pengendalian intern, pengumpulan bukti-bukti audit melalui compliance test , analytical review, review, sampai selesainya audit field work . JAWABANNYA : BENAR Karena standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan akuntan di lapangan (audit ( audit field work), mulai dari perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan evaluasi pengendalian intern, pengumpulan bukti bukti audit melalui compilance test, substantive test, analytical review, sampai selesainya audit field work. (Halaman 63) 11. Asersi ( Assertions) Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit. JAWABANNYA : BENAR Karena asersi (assertions (assertions)) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit. (Halaman 64) 12. Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aset merupakan hak perusahaan dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. JAWABANNYA : BENAR Karena asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aset merupakan hak perusahaan dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. (Halaman 65)
13. Dalam memperoleh bukti audit yang mendukung asersi dalam laporan keuangan, auditor independen merumuskan tujuan audit spesifik ditinjau dari sudut asersi tersebut. JAWABANNYA : BENAR Karena di dalam memperoleh bukti audit yang mendukung asersi dalam laporan keuangan, auditor independen merumuskan tujuan audit spesifik ditinjau dari sudut asersi tersebut. (Halaman 65) 14. Standar pelaporan yang terdiri atas tiga standar merupakan pedoman bagi auditor independen dalam menyusun laporan auditnya. JAWABANNYA : SALAH Karena standar pelaporan yang merupakan pedoman bagi auditor independen dalam menyusun laporan auditnya terdiri dari empat standar. (Halaman 65) 15. Tujuan standar konsistensi adalah untuk memberikan jaminan bahwa jika daya banding laporan keuangan di antara dua periode dipengaruhi secara material oleh perubahan standar akuntansi, auditor akan mengungkapkan perubahan tersebut dalam laporannya. JAWABANNYA : BENAR Tujuan standar konsistensi adalah untuk memberikan jaminan bahwa jika daya banding laporan keuangan di antara dua periode dipengaruhi secara material oleh perubahan standar akuntansi, auditor akan mengungkapkan perubahan tersebut dalam laporannya. (Halaman 66) 16. Seorang akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan jika ia mencantumkan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi tertulis yang berisi laporan tersebut. JAWABANNYA : BENAR Karena seorang akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan jika ia mengijinkan namanya dicantumkan dalam suatu laporan, dokumen, atau komunikasi yang berisi laporan tersebut. (Halaman 68)
17. Akuntan yang pemakaian gelarnya dilindungi oleh Undang-Undang No. 34/1964 adalah profesi yang berdiri di atas landasan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, dalam melaksanakan tugasnya akuntan harus mengutamakan kepentingan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. JAWABANNYA : BENAR Karena Undang-Undang No. 34/1964 berisi tentang: a. Bahwa berhubung dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, sebagai langkah pertama menuju ke suatu sistem jaminan sosial (social security) sebagaimana ditetapkan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No.II/MPRS/1960, beserta lampiran-lampirannya dianggap perlu untuk mengadakan dana kecelakaan lalu lintas jalan. b. Bahwa sesuai dengan Ketetapan Majelis Kemusyawaratan Rakyat Sementara No.II/MPRS/1960, dana tersebut yang terhimpun, yang belum digunakan dalam waktu dekat untuk menutup akibat keuangan disebabkan karena kecelakaan lalu lintas jalan, dapat disalurkan penggunaannya untuk pembiayaan rencana-rencana pembangunan. (Tidak ada dibuku (https://dokumen.tips/technology/uu-34-1964.html)) 18. Dalam usaha memperoleh penugasan, akuntan publik boleh saja memberikan imbalan (misalnya Komisi 10%) kepada pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung turut menentukan penugasan tersebut. JAWABANNYA : SALAH Karena komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan kepada atau diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh perikatan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi. (Halaman 74) 19. Seorang akuntan publik memasang iklan di sebuah surat kabar yang isinya: o Pemberitahuan pindah alamat, telepon, faks, dan telex. o Mencantunkan jasa-jasa yang diberikan kantornya. o Memberitahukan bahwa kantornya sudah berpraktik selama 30 tahun dan merupakan salah satu kantor akuntan publik terbaik di Indonesia. Hal tersebut melanggar Kode Etik Akuntan Indonesia. JAWABANNYA : SALAH Karena anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran sepanjang tidak merendahkan citra profesi. (Halaman)
20. Seorang Partner Kantor Akuntan ABC pindah kerja ke Kantor Akuntan XYZ dengan membawa serta lima orang audit supervisor dan sepuluh orang audit senior. Surat permohonan pengunduran diri kepada pimpinan Kantor Akuntan ABC diajukan sebuelum tanggal pengunduran diri. Hal tersebut tidak melanggar Kode Etik Akuntan Indonesia, karena sudah sesuai dengan peraturan tenaga kerja di Indonesia. JAWABANNYA : SALAH Karena dalam kode etik Akuntan Indonesia, apabila akuntan publik ingin pindah atau berhenti dari sebuah kantor akuntan publik harus memberitahukan pengunduran dirinya seharusnya 6 bulan sebelum berhenti. (Halaman)
JAWABAN SOAL LATIHAN BAB 3 1. Profesi Akuntan Publik di Indonesia dan diluar negeri menghadapi risiko tuntutan hukum yang sangat tinggi. JAWABANNYA : BENAR Karena profesi Akuntan Publik di seluruh dunia merupakan profesi yang menghadapi risiko yang sangat tinggi. Mereka harus memberikan jasa profesionalnya sesuai dengan standar profesional akuntan publik mentaati kode etik akuntan publik dan memiliki standar pengendalian mutu. Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam memberikan jasa profesionalnya. (Halaman 84) 2. Bapepam mengeluarkan Sarbanes Oxley Act untuk mencegah terulangnya kasus Enron dan Kimia Farma. JAWABANNYA: SALAH Karena Sarbanes Oxley Act dikeluarkan di Amerika untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Bapepam-Kementerian Keuangan di Indonesia pun membuat berbagai aturan, antara lain menyangkut independensi akuntan publik, pembatasan jangka waktu pemberian jasa audit (3 tahun untuk Akuntan Publik dan 6 tahun untuk KAP yang memiliki lebih dari satu partner ). (Halaman 84) 3. Tuntutan hukum bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk . JAWABANNYA : BENAR Karena tuntutan hukum juga bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk. (Halaman 84) 4. Business failure terjadi karena perusahaan bangkrut. JAWABANNYA : BENAR Karena Business failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajiban atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang memberatkan. (Halaman 84)
5. Audit failure terjadi karena akuntan publik tidak independen. JAWABANNYA : BENAR Karena audit failure terjadi manakala akuntan publik memberikan opini yang salah karena gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing. (Halaman) 6. Jenis pelanggaran oleh KAP dapat dibedakan menjadi: ordinaris negligence, gross negligence, conctructive fraud dan fraud . JAWABANNYA : BENAR Karena jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi; Ordinary negligence (Kesalahan ringan) , gross negligence (Kesalahan agak berat) , constructive fraud (Pelanggaran berat) , dan fraud (Pelanggaran sangat berat) (Halaman 85) 7. Gross negligence adalah kesalahan ringan karena auditor menerapkan due professional care. JAWABANNYA : SALAH Karena gross negligence adalah kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi ji ka auditor menerapkan due professional care. (Halaman 85) 8. Di Indonesia tuntutan hukum hanya bisa berasal dari pengguna laporan keuangan. JAWABANNYA : SALAH Karena di Indonesia tuntutan hukum bisa berasal dari; klien, (calon) investor, Bapepam-LK (sekarang OJK), PPAJP-Departemen Keuangan (Sekarang PPPK Kementerian Keuangan), Bank Indonesia, dan Pengguna Laporan Keuangan. (Halaman 85) 9. PPAJP-Kementerian Keuangan bisa mencabut izin praktik akuntan publik. JAWABANNYA : BENAR PPAJP-Departemen Keuangan (Sekarang PPPK Kementerian Keuangan) bisa dalam bentuk peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian jasa akuntan publik atau usulan kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik akuntan publik tergantung berat atau ringannya pelanggaran. (Halaman 85)
10. Beberapa hal yang dilakukan Akauntan Publik untuk menhindari tuntutan hukum antara lain: a. Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas. b. Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas. c. Patuhi standar auditing dan kode akuntan publik. JAWABANNYA : a, b, dan c BENAR Karena beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik ubtuk menghindari tuntutan hukum antara lain:
Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas. Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas. Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.
(Halaman 85)
JAWABAN SOAL LATIHAN BAB 4
1.
Pada akhir pemeriksaan, dalam suatu general audit , KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri atas: a. Lembaran opini, yang menyatakan tanggung jawab akuntan publik b. Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen. JAWABANNYA : BENAR Karena bahwa pada akhir pemeriksaan, dalam suatu pemeriksaan umum ( general audit), KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri atas lembaran opini, yang menyatakan tanggung jawab akuntan publik yang memberikan pendapatnya terhadap keawajaran laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen. (Halaman 108)
2.
Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat peryataan langganan, karena menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi. JAWABANNYA : BENAR Karena tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat peryataan langganan, karena menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi. (Halaman 108)
3.
Dalam hal tertentu, bisa saja laporan akuntan mempunyai dua tanggal (disebut dual dating ), yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal terjadinya peristiwa penting, misalnya kebakaran. JAWABANNYA : BENAR Karena jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan (audit field work ), terjadi peristiwa penting yang jumlahnya materialdan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadian penting tersebut dalam catatan atas laporan keuangan dan lembaran opini. Maka laporan akuntan mempunyai dua tanggal (disebut dual dating ), yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut, misalnya kebakaran. (Halaman 108)
4.
Menurut NPA ada lima jenis pendapat akuntan, sedangkan menurut SPAP (PSA 29) ada empat jenis pendapat akuntan. JAWABANNYA : SALAH Karena menurut Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 (PSA 29 SA Seksi 508), ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu: 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified opinion) 2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified opinion with explanatory language) 3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified opinion) 4. Pendapat tidak wajar ( Adverse opinion) 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( Disclaimer opinion)
5.
Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan jika auditor telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian yang cukup serta tidak menemukan adanya kesalahan material atau penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS. JAWABANNYA : BENAR Karena auditor akan menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian yaitu jika laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.
6.
Dalam pelaksanaan audit, auditor tidak diperbolehkan klien untuk mengirim konfirmasi kepada 5 pelanggan yang saldo piutangnya material. Namun dari pemeriksaan subsequent collection ternyata kelima pelanggan tersebut sudah melunasi piutang tersebut di periode sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Dalam hal ini auditor harus memberikan qualified opinion karena adanya pembatasan ruang lingkup pemeriksaan. JAWABANNYA : BENAR Karena auditor dapat memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau qualified opinion pada saat auditor meyakini kondisi yang material tapi lingkup audit sang auditor dibatasi baik oleh klien maupun oleh kondisi yang ada, yang mencegah auditor untuk melaksanakan proses audit secara lengkap.
7.
Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku, merupakan jenis unqualified opinion, dan diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambah paragraf penjelasan dalam laporan audit. JAWABANNYA : SALAH Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion with explanatory language) merupakan jenis pendapat yang berbeda dengan unqualified opinion karena kondisi yang dihadapi berbeda.
8.
Keadaan tersebut di No. 7 meliputi, antara lain : o
o
Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit. Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan standar akuntansi atau dalam metde penerapannya.
JAWABANNYA : BENAR Karena pada pendapat wajar tanpa pengecualian, terdapat kondisi di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan standar akuntansi atau dalam metde penerapannya. Sehingga harus menggunakan bahasa penjelasan yang ditambahkan. 9.
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan bilamana auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, yang dampaknya tidak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar. JAWABANNYA : SALAH Karena auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian ketika: Auditor, setelah memperoleh bukti audit cukup tepat, menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi, adalah material, tetapi tidak pervasif, terhadap laporan keuangan; atau Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang
mendasari opini, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdektesi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material, tetapi tidak pervasif. (Halaman 116)
10. Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS JAWABANNYA : BENAR
Karena auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi, adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan (Halaman 116) 11. Apabila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia tidak perlu menjelaskan dalam paragraf terpisah, semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar. JAWABANNYA : BENAR Karena apabila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar tersebut dan dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal itu. (Halaman 116 )
12. Pernyataan tidak memberikan pendapat cocok diberikan jika auditor, karena adanya pembatasan terhadap lingkup auditnya, tidak dapat melaksanakan audit yang cukup untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan. JAWABANNYA : BENAR Karena pernyataan tidak memberikan pendapat cocok diberikan jika auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan, maka auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah semua alasan substantive yang mendukung pernyataannya tersebut. Ia harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. (Halaman 116 )
13. Jika auditor yakin, berdasarkan auditnya, terdapat penyimpangan material dari SAK/ETAP/IFRS, ia dapat memberikan disclaimer opinion. JAWABANNYA : SALAH Karena auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini, dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan pen yajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif. (Halaman 116)
14. Untuk menandatangani laporan audit, bisa saja auditor menggunakan stempel tanda tangan. JAWABANNYA : SALAH Karena auditor harusnya menggunakan menandatangani laporan audit.
tanda
tangan
aslinya
dalam
(Halaman 111) 15. Walaupun laporan keuangan yang diaudit adalah tanggung jawab manajemen, namun dalam audit report , yang terdiri atas pendapat akuntan dan laporan keuangan, semuanya harus diketik di dalam kop surat kantor akuntan publik. JAWABANNYA : SALAH Karena bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab pihak pihak dalam organisasi yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. Laporan auditor tidak perlu merujuk secara khusus pada “manajemen,’’ tetapi harus menggunakan istilah yang tepat dalam konteks kerangka hukum dalam yurisdiksi tertentu. Dalam beberapa yurisdiksi, pengacuan yang tepat dapat menggunakan “pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola” (Halaman 110)
JAWABAN SOAL LATIHAN BAB 5
1.
Pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat tercapai. JAWABANNYA : BENAR Karena pengendalian internal merupakan proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan dengan keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan kepatuan terhadap Perundang-undangan. (Halaman 162)
2.
Pengendalian intern suatu usaha terdiri atas empat unsur berikut ini : a. Lingkungan pengendalian b. Sistem akuntansi c. Prosedur pengendalian d. Sistem otoritas JAWABANNYA : SALAH Karena pengendalian internal terdiri atas 5 komponen yang saling terkait, yaitu: 1. Lingkungan pengendalian 2. Penaksiran risiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi da komunikasi 5. Pemantauan (Halaman 162)
3.
Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan dari dewan komisaris, manajemen, pemilik dan pihak lain mengenai pentingnya pengendalian dan tekanannya pada satuan usaha yang bersangkutan. JAWABANNYA : BENAR Karena lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya yang merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern yang lain, meyediakan disiplin dan struktur. Jadi, lingkungan pengendalian dapat mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan dari dewan komisaris, manajemen, pemilik dan pihak lain mengenai pentingnya pengendalian dan tekanannya pada satuan usaha yang bersangkutan, karena (Halaman 162)
4.
Dalam sistem akuntansi yang baik terdapat pengendalian intern yang baik. Dengan demikian sistem akuntansi lebih luas dan mencakup pengendalian intern. JAWABANNYA : BENAR Karena pengendalian internal merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi. Dengan menetapkan serta menerapkan pengendalian internal maka perusahaan mampu mencapai tujuan dan meminimalkan resiko. Sebagai hasil dari ditetapkannnya pengendalaian internal dalam sisten informasi akuntansi adalah dihasilkannya informasi akuntansi yang berkualitas dan dapat di audit.
5.
Beberapa prosedur berikut ini merupakan contoh dari prosedur pengendalian yang baik : •
•
Otoritas yang semestinya atas transaksi dan kegiatan Pengamatan yang cukup atas akses dan penggunaan aset perusahaan dan catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otoritas untuk akses ke program dan arsip data komputer
JAWABANNYA : BENAR Karena prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Prosedur pengendalian mempunyai beberapa tujuan dan diterapkan pada berbagai tingkatan organisasi dan pemprosesan data. Beberapa contoh dari prosedur pengendalian yang baik yaitu otoritas yang semestinya atas transaksi dan kegiatan dan pengamatan yang cukup atas akses dan penggunaan aset perusahaan dan catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otoritas untuk akses ke program dan arsip data komputer.
6.
Penerapan unsur-unsur pengendalian intern berlaku sama, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. JAWABANNYA : BENAR Karena pengendalian intern terdiri atas 5 komponen yang saling terkait, yaitu: a. Lingkungan Pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. b. Penaksiran Risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relavan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko haruus dikelola. c. Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang mmemungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Dan setiap perusahaan baik besar maupun kecil umumnya menerapkan hal yang sama. (Halaman 162)
7.
Jika auditor menyimpulkan, setelah mengevaluasi pengendalian intern klien, bahwa pengendalian intern berjalan efektif, maka lingkup pemeriksaan pada waktu melakukan subtantive test bisa dipersempit. JAWABANNYA : BENAR Karena dalam tabel exhibit 5-1 cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern dijelaskan bahwa jika auditor menyimpulkan, setelah mengevaluasi pengendalian intern klien, bahwa pengendalian intern berjalan efektif, maka lingkup pemeriksaan pada waktu melakukan subtantive test bisa dipersempit. (Halaman 168)
8.
Jika kesimpulan sementara dari evaluasi pengendalian intern klien mnyatakan bahwa pengendalian intern perusahaan lemah, auditor tidak perlu melakukan compliance test tetapi boleh langsung melakukan substantive test yang diperluas. JAWABANNYA : BENAR
Karena dalam tabel exhibit 5-1 cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern dijelaskan bahwa jika kesimpulan sementara dari evaluasi pengendalian intern klien mnyatakan bahwa pengendalian intern perusahaan lemah, auditor tidak perlu melakukan compliance test tetapi boleh langsung melakukan substantive test yang diperluas. (Halaman 168) 9.
Walaupun pengendalian intern suatu satuan usaha kuat, namun kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan tetap sangat besar. JAWABANNYA : SALAH Karena jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. (Halaman 164)
10. Baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap tiggi rendahnya audit fee. JAWABANNYA : BENAR Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap salah satunya adalah tiggi rendahnya audit fee. (Halaman 165) 11. Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik untuk memahami dan mengevaluasi pengendalian intern: Internal control questionnaires Flow chart Narrative
JAWABANNYA : BENAR Karena ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik untuk memahami dan mengevaluasi pengendalian intern yaitu Internal control questionnaire, Flow chart, dan Narrative. (Halaman 165)
12. Untuk menghemat waktu pemeriksaan, auditor dapat menyerahkan satu set internal control questionnaires (ICQ) kepada klien dan meminta mereka untuk mengisi ICQ tersebut. JAWABANNYA : SALAH Karena yang harus diperhatikan adalah dalam menggunakan ICQ, auditor harus menanyakan langsung pertanyaan-pertanyaan di ICQ kepada staf klien
dan kemudian mengisi sendiri jawabannya, menyerahkan ICQ kepada klien untuk diisi.
jangan
hanya
sekedar
(Halaman 166) 13. Dalam melakukan compliance test , beberapa hal yang harus diperiksa akuntan publik adalah: •
Kelengkapan dokumen pendukung
•
Keabsahan otorisasi
•
Keberaran perhitungan matematis
•
Kebenaran pendebitan dan pengkreditan di perkiraan yang tepat
•
Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar.
JAWABANNYA : BENAR Karena beberapa hal yang harus diperiksa akuntan publik dalam melakukan compliance test, yaitu : Kelengkapan dokumen/bukti pendukung Keabsahan otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang Keberaran perhitungan matematis Kebenaran pendebitan dan pengkreditan di perkiraan yang tepat Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar
(Halaman 181)
14.
Dalam melakukan compliance test , ada dua siklus yang harus diperiksa: Siklus penjualan, piutang dan penerimaan kas/bank Siklus pembelian, utang dan pengeluaran kas/bank
JAWABANNYA : SALAH Karena ada empat siklus yang harus diperiksa, yaitu: a. Transaksi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas b. Transaksi Pembelian, Utang dan Pengeluaran Kas c. Pembayaran Gaji ( Payroll Test ) d. Journal Voucher (Halaman 168) 15. Adanya internal control yang sangat baik, biasanya tidak dapat menemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pegawai secara individu, tetapi
akan segera menemukan kecurangan yang dilakukan dengan kerjasama beberapa pegawai (collusion) JAWABANNYA : SALAH Karena dengan adanya pengendalian intern yang baik dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilakukan dengan baik. Suatu entitas justru akan lebih muudah menemukan kesalahan, kecurangan dan tindakan penipuan yang dlakukan oleh seorang individu. Dengan adanya pengendalian intern yang sangat baik tidak memungkinkan seorang individu berbuat kecurangan, atau dalam kata lain kemungkinan kesalahan yang dilakukan individu sangat kecil karena mudah dilacak dan dikendalikan. (Di Internet)
JAWABAN SOAL LATIHAN BAB 6
1.
Sebagian besar pekerjaan akuntan publik dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan terdiri atas usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit yang sifatnya sama dengan bukti hukum (legal evidence). JAWABANNYA : SALAH Karena sebagian besar pekerjaan auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan terdiri atas usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit. Ukuran keabsahan ( validity) bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan auditor independen. Dalam hal ini bukti audit (audit evidence) berbeda dengan bukti hukum (legal evidence) yang diatur secara tegas oleh peraturan yang ketat. (Halaman 179)
2.
Standar pekerjaan lapangan keempat berbunyi: “Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit” JAWABANNYA : SALAH Karena Standar pekerjaan lapangan hanya memiliki 3 bunyi saja. Dan dari soal diatas yang benar adalah standar pekerjaan lapangan ketiga yang berbunyi: “Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit”. (Halaman 64)
3.
Untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern di suatu perusahaan, akuntan publik harus melakukan substantive test . JAWABANNYA : SALAH Karena untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern di suatu perusahaan, akuntan publik harus melakukan compliance test atau test of recorded transaction. (Halaman 179)
4.
Untuk membuktikan kewajaran saldo-saldo perkiraan laporan posisi keuangan (neraca) dan laba rugi, akuntan publik harus melakukan compliance test dan analytical review. JAWABANNYA : SALAH Karena untuk membuktikan kewajaran saldo-saldo perkiraan laporan posisi keuangan (neraca) dan laba rugi, akuntan publik harus melakukan substantive test dan analytical review. (Halaman 179)
5.
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri atas data akuntan dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor. JAWABANNYA : BENAR Karena bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri atas data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor. (Halaman 179)
6.
Bukti audit penguat meliputi segala dokumen seperti check , faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi, pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui dan rekonsiliasi bank. JAWABANNYA : SALAH Karena bukti audit penguat meliputi baik informasi tertulis maupun elektronik, seperti cek; catatan electronic fund system; faktur; surat kontrak; notulen rapat; konfirmasi dan representasi tertulis dari pihak yang mengetahui; informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik; serta infomasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang kuat. (Halaman 179)
7.
Untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit harus sah, relavan dan material. JAWABANNYA : SALAH Karena untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit harus sah dan relevan. (Halaman 179)
8.
Bukti intern, yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri, dianggap lebih kuat, dalam arti dapat lebih diandalkan/dipercaya keabsahannya daripada bukti yang diperoleh dari pihak di luar perusahaan. JAWABANNYA : SALAH Karena bukti ekstern yang diperoleh dari pihak independen di luar perusahaan dianggap lebih kuat, dalam arti dapat lebih diandalkan/dipercaya keabsahannya daripada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri (bukti intern). (Halaman 179)
9.
Dalam melakukan compliance test , jika auditor menemukan penyimpangan dalam pemprosesan dan pencatatan transaksi, jika jumlah rupiahnya tidak material, auditor tidak perlu memperhitungkan pengaruh dari penyimpangan tersebut terhadap efektivitas pengendalian intern. JAWABANNYA : SALAH Karena jika terjadi penyimpangan dalam pemrosesan dan pencatatan transaksi, walaupun jumlah (rupiah)-nya tidak material, auditor harus memperhitungkan pengaruh dari penyimpangan tersebut terhadap efektivitas pengendalian intern. (Halaman 181)
10. Compliance test bisa dilakukan pada waktu interim audit dan melanjutkan setelah perusahaan melakukan penutupan buku pada akhir tahun. JAWABANNYA : BENAR Karena compliance test bisa dilakukan pada waktu interim audit dan dilanjutkan setelah perusahaan melakukan penutupan buku pada akhir tahun. (Halaman 182)
11. Beberapa prosedur pemeriksaan yang biasa dilakukan dalam substantive test antara lain: investarisasi aset tetap kas opname Pemeriksaan rekonsiliasi bank
JAWABANNYA : BENAR Karena inventarisasi aset tetap, kas opname, dan pemeriksaan rekonsiliasi bank termasuk dalam beberapa prosedur pemeriksaan yang biasa dilakukan dalam substantive test . Tapi yang lebih lengkapnya untuk prosedur pemeriksaan yang biasa dilakukan dalam substantive test, yaitu:
•
inventarisasi aset tetap
•
observasi atas stock opname
•
konfirmasi piutang, utang dan bank
•
•
•
subsequent collection dan subsequent payment kas opname pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain
(Halaman 182)
12. Jika pada waktu melakukan substantive test , auditor menemukan kesalahan yang tidak material, maka auditor harus mengusulkan audit adjustment , jika klien menolak untuk membukukan adjustment tersebut, auditor tidak boleh memberikan unqualifed opinion. JAWABANNYA : SALAH Karena jika pada waktu melakukan substantive test , auditor menemukan kesalahan-kesalahan, harus dipertimbangkan apakah kesalahan tersebut jumlahnya material atau tidak. Jika kesalahannya material, auditor harus mengusulkan audit adjustment secara tertulis (dalam bentuk daftar audit adjustment ). Jika usulan adjustment tidak disetujui klien, dan auditor yakin usulan adjustment tersebut benar, maka auditor tidak boleh memberikan unqualified opinion. (Halaman 182)
13. Dalam melaksanakan pemeriksaannya, auditor harus memeriksa seluruh transaksi dan bukti-bukti yang terdapat di perusahaan. JAWABANNYA : SALAH Karena dalam melakukan pemeriksaannya, akuntan publik biasanya tidak memeriksa keseluruhan transaksi dan bukti-bukti yang terdapat dalam perusahaan. (Halaman 182)
14. Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo perkiraan atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo perkiraan atau kelompok transaksi tersebut. JAWABANNYA : SALAH Karena sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang 100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga
semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan. (Halaman 183)
15. Beberapa cara pemilihan sampling ( statistical sampling ) yang sering digunakan adalah: random/judgement sampling, block sampling, dan statistical sampling . JAWABANNYA : SALAH Karena beberapa cara pemilihan sampling yang sering digunakan adalah : •
•
•
Random/Judgement Sampling Block Sampling Statistical Sampling
(Halaman 184)
JAWABAN SOAL LATIHAN BAB 7
1. Audit working papers terutama berguna untuk membantu akuntan publik membuktikan apakah ia telah memenuhi auditing standards dalam melaksanakan pekerjaannya dan memberikan dukungan yang penting atas opini yang diberikannya. JAWABANNYA : BENAR Karena Audit working papers bertujuan untuk mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya. (Halaman 191)
2.
Walaupun kebanyakan dari kertas kerja pemeriksaan (KKP) dibuat oleh akuntan publik, pada akhirnya KKP tersebut harus diserahkan pada klien karena KKP tersebut bukanlah milik akuntan publik. JAWABANNYA : SALAH Karena kertas kerja pemeriksaan adalah milik akuntan publik. Hak auditor sebagai pemilik kertas kerja pemeriksaan terikat pada batasan-batasan moral yang dibuat untuk mencegah kebocoran-kebocoran yang tidak semestinya mengenai kerahasiaan (confidentiality) data klien. (Halaman 194)
3.
Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan audit, yang berasal dari pihak klien dan pihak ketiga (bank, pelanggan, dan lain-lain. JAWABANNYA : SALAH Karena kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan, yang berasal: a. Dari pihak klien b. Dari analisis yang dibuat oleh auditor c. Dari pihak ketiga (Halaman 190)
4.
Berkas yang berasal dari klien, misalnya: Neraca saldo, rekonsiliasi bank, WBS, WPL, Top Schedule, dan Supporting Schedule. JAWABANNYA : SALAH Karena berkas yang berasal dari klien, misalnya: a. Neraca Saldo (Trial Balance) b. Rekonsiliasi Bank ( Bank Reconciliation) c. Analisis Umur Piutang ( Accounts Receivable Aging Schedule) d. Rincian Persediaan ( Final Inventory List ) e. Rincian Liabilitas f. Rincian Beban Umum dan Administrasi g. Rincian Beban Penjualan h. Surat Pernyataan Langganan (Halaman 190)
5.
Berkas yang berasal dari pihak ketiga, mislanya: Jawaban konfirmasi bank dan rekonsiliasi bank. JAWABANNYA : SALAH Karena berkas yang diperoleh dari pihak ketiga, misalnya: a. Piutang b. Liabilitas c. Dari Bank d. Dari Penasihat Hukum Perusahaan (Halaman 190)
6.
Kertas kerja pemeriksaan mempunyai beberapa tujuan, antara lain: o
o
o
Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPAP. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak pajak, pihak bank maupun calon investor.
JAWABANNYA : BENAR
Karena kerja kertas pemeriksaan mempunyai beberapa tujuan, antara lain mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan, sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPAP, dan sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak pajak, pihak bank maupun calon investor. Tapi yang lebih lengkapnya untuk tujuan kertas kerja pemeriksaan antara lain: o
o
o
o
o
Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak pajak, pihak bank maupun pihak klien. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner , sesudah selesai suatu penugasan. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.
(Halaman 191)
7.
Kertas kerja pemeriksaan biasanya dikelompokkan dalam: a. Current file. b. Permanent file. c. Miscellaneous file JAWABANNYA : SALAH Karena kertas kerja pemeriksaan biasanya dikelompokkan dalam: a. Berkas tahun berjalan (Current File) b. Berkas permanen ( Permanent File) c. Berkas surat-menyurat (Correspondence File) (Halaman 192)
8. Permanent File berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan, misalnya: o
neraca saldo
o
rincian piutang
o
rincian biaya
o
akta pendirian
o
notulen rapat
JAWABANNYA : SALAH Karena kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan yaitu Current File. Dan Current File berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan, misalnya: •
•
Neraca Saldo. Berita Acara Kas Opname.
•
Rekonsiliasi Bank.
•
Rincian Piutang.
•
Rincian Persediaan.
•
Rincian Liabilities.
•
Rincian Biaya, dna Lain-lain.
(Halaman 192)
9. Permanent File berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk beberapa tahun, misalnya: o
accounting manual
o
kontrak sewa gedung
o
top schedule aset tetap
JAWABANNYA : SALAH Karena Permanent File berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk beberapa tahun, misalnya: o
Akta Pendirian.
o
Buku Pedoman Akuntansi ( Accounting Manual ).
o
Kontrak-kontrak.
o
Notulen Rapat.
(Halaman 192)
10. Miscellaneous File, berisi surat-menyurat dengan klien, faksimile, engagament letter, dan lain-lain. JAWABANNYA : SALAH Karena yang berisi surat-menyurat dengan klien, faksimile, engagament letter , dan lain-lain yaitu Correspondence File. (Halaman 192)
11. Kertas kerja pemeriksaan harus rapi dan bersih, sehingga jika terlihat kotor atau banyak coretan, harus ditulis kembali. JAWABANNYA : BENAR Karena kertas kerja pemeriksaan harus rapi dan bersih. Dan harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak kerugiannya, antara lain: o
o
Membuang waktu Dapat salah menyalin
(Halaman 192 dan 193)
12. Supaya kertas kerja terlihat baik dan tebal, auditor harus sebanyak mungkin memfotokopi dokumen klien, seperti buku besar, kartu piutang dan bukti-bukti pendukung. JAWABANNYA : SALAH Karena jangan hanya memfotokopi data dari klien tanpa diberi suatu penjelasan. (Halaman 193)
13. Kertas kerja pemeriksaan harus disimpan oleh auditor minimal selama sepuluh tahun. JAWABANNYA : SALAH Karena Akuntan Publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk keamanan kertas kerja pemeriksaannya dan menyimpan kertas kerja tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku (minimal lima t ahun). (Halaman 194)