BAB I PENDAHULUAN I.
Latar Belakang
Kota Surakarta mempunyai luas wilayah 44,4 km 2 dengan jumlah penduduk mencapai 503.421 jiwa . Kota Surakarta diagi menjadi 5 kecamatan dan 51 kelurahan. Kondisi sanitasi di Surakarta dinilai elum memenuhi standar kesehatan dan masih memprihatinkan. !erikut merupakan merupakan persentase persentase dari kondisi kondisi sanitasi masyarakat masyarakat Surakarta Surakarta adalah 5"#
memiliki memiliki
tangki tangki septik, septik, 1$# memakai memakai %&K dan 12# tidak memilik memilikii sanitasi sanitasi yang memadai memadai,, ini merupakan pemakaian sistem on site. Sisanya sekitar 14# memakai sistem o'' site. (roduksi air limah di Surakarta sagian esar adalah dari limah domestik yaitu seanyak ")# dan sisanya seanyak 11# dari limah industri dan rumah sakit. (engertian air limah sendiri adalah air uangan uangan yang yang erasal dari rumah tangga tangga termasuk termasuk tinja manusia dari lingkungan lingkungan permukiman serta air limah industri rumah tangga yang tidak mengandung ahan eracun dan erahaya. Kota Kota Suraka Surakarta rta mempun mempunyai yai 2 sistem sistem pengel pengelola olaan an limah limah dosme dosmetik, tik, yaitu yaitu * Off Site System merupa merupakan kan sistem sistem pengol pengolaha ahan n air limah limah dengan dengan menggu menggunak nakan an suatu suatu jaringa jaringan n perpiaan untuk menampung dan mengalirkan air limah ke suatu tempat untuk selanjutnya diolah. +ir limah di dalam sistem o'' site ini erasal dari air limah rumah tangga, kemudian seagai seagai media penyalurnya penyalurnya memakai sistem jaringan perpiaan yang yang disalurkan disalurkan ke (+ (+-, (+- melakukan sistem pengolahan kemudian disalurkan ke sungai dan saluran air seagai tujuan akhir. i surakarta memakai sistem ini sekitar 14 # dan On Site System merupakan System merupakan sistem pengolahan air limah setempat yang seagai media pengolah setempatnya seperti septik tank, culuk, jaman dan pit latrin, kemudian pengurasan dan pengangkutan dilakukan oleh truk tinja setelah itu di olah di nstalasi (engolahan -umpur /inja (-/ kemudian disalurkan ke sungai dan saluran air . (enggunaan sistem on site merupakan yang leih anyak dipakai di masyarakat dengan presentase seesar "$ #. II. •
Dasar Dasar Huku Hukum m Penge Pengelol lolaan aan Limb Limbah ah Perk Perkota otaan an Surak Surakar arta ta Surat (erintah alikotamadya Kepala aerah /ingkat Surakarta omor *"00$4$
•
tanggal * 10 uni 1))". Keputusan alikotamadya Kepada aerah /ingkat Surakarta omor * 002 /ahun
•
1))) /anggal /anggal * 2$ uni 1))" tentang * S6/ (+% Kodya ati Surakarta. (eratu (eraturan ran aerah aerah Kotama Kotamady dyaa aerah aerah /ingk /ingkat at Suraka Surakarta rta omor omor * 3 /ahun ahun 1))) 1))) /anggal /anggal 27 %ei 1))) tentang (engelolaan -imah &air.
•
Keputusan (8 Kota Surakarta omor * 2)(892002 /anggal * 3 2) o:emer 2002 tentang * (ersetujuan (enetapan /ari' (engelolaan -imah dan
•
;olongan (elanggan. Keputusan (8 Kota Surakarta omor * 10(8<2004 tentang (ersetujuan (eruahan +tas Keputusan alikota Surakarta omor 15 /ahun 2002 tentang
•
(enetapan /ari' (engelolaan -imah dan ;olongan (elanggan -imah. Keputusan alikota Surakarta omor 5 /ahun 2004 tentang peruahan +tas Keputusan alikota Surakarta omor 15 /ahun 2002 tentang (enetapan /ari' (engelolaan -imah
dan ;olongan (elanggan. III. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sarana dan prasarana pengolahan air limah merupakan semua peralatan dan angunan penunjangnya yang er'ungsi dalam pengolahan air limah mulai dari sumer timulan air limah sampai pengolahan akhir. Salah satu sistem pengolahan air limah adalah nstalasi (engolahan +ir -imah (+-. (+- adalah perangkat peralatan teknik erserta perlengkapannya yang memproses atau mengolah cairan sisa proses produksi parik, sehingga cairan terseut layak diuang ke lingkungan. /ujuan (+- yaitu menyaring dan memersihkan air yang sudah tercemar dari air limah domestik maupun ahan kimia industri. %an'aat (+- agi masyarakat serta makhluk hidup lainnya, antara lain * a
%engolah air limah domestik atau industri, agar air terseut dapat digunakan kemali
c
sesuai keutuhan masing=masing> +gar air limah yang akan dialirkan kesungai tidak tercemar> dan +gar iota=iota yang ada di sungai tidak mati.
i Surakarta sendiri terdapat 4 (+- diantaranya adalah (+- Semanggi, (+- %ojosongo, (+- -aweyan dan (+- (ucangSawit.
BAB II GABA!AN UU I.
Gambaran Umum
nstalasi (engolahan +ir -imah (+- %ojosongo yang erlokasi di Kampung Sarang -or, Kelurahan %ojosongo, Kecamatan eres, Surakarta. %ulai eroperasi pada tahun 1))7. (+- %ojosongo mempunyai kapasitas 24 -iteretik serta melayani dan mengolah air limah rumah tangga pada kawasan utara Surakarta meliputi dari (erumnas %ojosongo, Kelurahan non perumnas %ojosongo, Kelurahan Kadipiro, Kelurahan %ojosongo dan Kelurahan usukan serta melayani pelanggan sekitar 4.557 S8.
Gambar ".#. Peta Persebaran IPAL $i Surakarta
iangun pada area seluas 1,2 ?a, yang meliputi angunan instalasi dan kolam aerasi. aringan air limah sistem (erumnas %ojosongo diangun pada tahun 1)"0 panjang pipa 20,5 km, diameter 200=500. Karena kondisi lahan pada lokasi (+- %ojosongo mengalami kontur tanah yang tidak seimang maka tidak memungkinkan untuk dapat mengalirkan air limah rumah tangga secara gra:itasi, sehingga di angun 3 stasiun pompa, yaitu * a. . c.
Stasiun pompa Siela 2 unit> Stasiun pompa empo> dan Stasiun pompa %alaar. Kapasitas pompa masing=masing 7 ltdt. Ketiga stasiun pompa yang terletak di Siela,
empo dan %alaar akan dialirkan dan ditampung pada sump pump yang erlokasi dekat dengan Sungai Kalianyar.
Gambar ".". Instalasi Pengolahan Air Limbah o%osongo
@ntuk masyarakat yang ingin menjadi pelanggan (+- akan dikenakan setiap ulannya retriusi, dan pihak (+- sendiri akan memasang 'asilitas (+- secara gratis. ;olongan (elanggan Samungan 8umah +ir -imah ada 3 golongan yaitu * 1 8umah /angga> 2 Komersial> 3 iaga. Karena pelanggan (+- merupakan golongan 8umah /angga yaitu 8umah /angga yang terdiri dari * 1 8umah /angga dengan luas angunan A 100 m2> 2 %&K> dan 3 (uskesmas.
BAB III SIS&E PENG'LAHAN IPAL ''S'NG' I.
Diagram Alir
Sistem pengaliran limah di (+- %ojosongo erasal dari limah rumah tangga lalu disalurkan ke pipa lateral dan pipa sekunder setelah dari pipa lateral dan pipa sekunder masuk ke pompa, setelah itu masuk ke ak pengendap awal kemudian diolah, masuk ke ak aerasi kemudian ke ak aerasi dan ak aerasi , setelah diolah di ak aerasi , dan kemudian masuk ke ak sedimentasi. (emompaan dilakukan karena kontur tanah menuju ke lokasi (+- leih tinggi dari daerah pelayanan. ?asil pengolahan dari (+- %ojosonggo dialirkan ke kali +nyar dan !ermuara ke Sungai !engawan Solo dengan pengaliran secara gra:itasi. (roses akhir ini memuktikan ahwa proses pengolahan akhir sudah dinyatakan aku mutu air agus. Sistem (+- %ojosongo digunakan sistem kominasi aerasi dan 'acultati:e untuk mengolah air limah rumah tangga, dengan !6 200=400 mglt menjadi air olahan dengan !6 Biological Oxygen Demand 20 mglt.
Gambar ".. Diagram Alir IPAL o%osongo
II. Proses Pengolahan IPAL o%osongo
(roses pengolahan air limah di (+- %ojosongo meliputi eerapa tahap antara lain * ".
Pengaliran Dari Bak Penam*ung
+ir limah rumah tangga yang erasal dari (erumnas %ojosongo, usukan, Kadipiro dan %ojosongo non (erumnas akan ditampung terleih dahulu di ak penampung dan dipompa ke pengolahan. (emompaan dilakukan karena kontur tanah menuju ke (+- leih tinggi dari daerah pelayanan. .
Saringan (Bar Screen)
+ir limah yang dialirkan melalui pipa kemudian disaring di ar screen untuk menahan sampah dan plastik agar tidak masuk ke pengolahan limah. Seelum masuk ke pengolahan air limah akan dipompa menuju ak pengendap awal pada sump pump yang dilengkapi 3 uah pompa submersible dengan deit 20 ltdt. +.
Bak Pengen$a* A,al
+ir uangan yang dipompa dari sump pump masuk ke ak pengendap awal dengan !6 masih tinggi yaitu 11$ mglt, di sini air limah isa diukur deitnya melalui V notch, iasanya pada ak pengendap awal ini air limah akan dipisahkan, pasir akan mengendap dan plastik maupun usa akan tertahan pada penyekat yang kemudian akan diamil secara manual dan diuang ketempat sampah. Sedangkan pasir yang ikut terawa aliran akan mengendap. -umpur yang menendap pada ak pengendap awal perlu dikuras secara manual dan lumpurnya ditampung di ak pengering lumpur.
Gambar ".+. Bak Pengen$a*an A,al
-.
Bak Aerasi akultati/ I ( Aerated Facultatif Lagoon I)
ari ak pengendap awal air uangan secara gra:itasi akan mengalir menuju ak aerated facultatif lagoon I , pada ak ini aerator dihidupkan untuk menamah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan Bat organik. +ir limah yang masuk pada ak aerasi perlu diiarkan selama 1 sampai dengan 2 minggu untuk dapat mengemangiakkan mikroorganisme dan untuk percepatan perlu dilakukan seeding dengan cara memasukkan lumpur akti' dari tangki septik ke dalam ak aerasi. engan ukuran kolam seagai erikut * (anjang * 3$,$0 m -ear * 21,00 m Kedalaman * 3,50 m
Gambar ".-. Bak Aerasi akultati/ I
!ak aerasi dilengkapi 3 uah aerator dengan daya 2,2 kgjam per unitnya dan 1 kgjam akan menghasilkan daya seesar 1,345 kgjam, ila pemerian oksigen kurang akan ditandai dengan timulnya au dimana akan terjadi proses anaerobic, untuk itu operator harus menjalankan atau mengoperasikan aerator terseut.
Gambar ".0. esin Aerator 0.
Bak Aerasi akultati/ II ( Aerated Facultatif Lagoon II)
ari ak aerasi air akan mengalir secara gra:itasi ke lagoon dan di sini aerator juga harus dihidupkan untuk menamah oksigen. Keutuhan penamahan oksigen pada lagoon dan seanyak 2$ kg oksigen perjam, kemudian lumpur yang mengendap di dua lagoon terseut diproses dengan cara memompa lumpur terseut ke ak pengering (sludge drying bed). @ntuk itu perlu dilakukan pengurasan secara periodik, untuk pengurasan lumpur disediakan pompa lumpur dilengkapi dengan pontoon serta pipa 'leksiel untuk hisap maupun tekan. +dapun pompa lumpur kapasitasnya " literdt. engan ukuran kolam seagai erikut * (anjang * 41,50 m -ear * 1",00 m Kedalaman * 3,50 m
Gambar ".1. Bak Aerasi akultati/ II
1.
Bak Se$imentasi (Sedimentation Pond)
+ir uangan dari lagoon secara gra:itasi akan mengalir ke ak sedimentasi. +ir limah yang telah diaerasi pada ak aerasi dan seagian esar partikel=partikelnya akan mengendap di dalam ak sedimentasi ini, dari ak ini air limah sudah isa di uang ke adan air penerima, dan kadar !6 sudah mulai turun. engan ukuran kolam seagai erikut * (anjang * 55,50 m -ear * 4$,50 m Kedalaman * 2,00 m
Gambar ".2. Bak Se$imentasi
BAB I3 4ELA5A4AN BA4U U&U LIBAH PADA IPAL ''S'NG' I.
Baku utu Limbah
!aku %utu -imah sendiri adalah ukuran atas atau kadar unsur pencemar dan atau umlah unsur pencemar yang diperolehkan keeradaannya dalam air limah yang akan diuang ke lingkungan. (+- %ojosongo sendiri erada di Kota Surakarta awa /engah, jadi untuk standar aku mutu limah mengacu pada (erda ateng omor 10 /ahun 2004. @ntuk standar=standar aku mutu limah yang tertera di (erda ateng omor 10 /ahun 2004 sendiri diantaranya * ".
isika 1 Suhu Kadar maksimalnya = satuan C& 2 /SS Kadar maksimalnya 100 satuan mgl . 4imia 1 p? Kadar maksimalnya $.0=).0 2 6 Kadar maksimalnya = satuan mgl 3 ?- Kadar maksimalnya = satuan D5cm 4 !65 Kadar maksimalnya 50 satuan mgl 5 &6 Kadar maksimalnya 100 satuan mgl
!erikut merupakan karakteristik air limah domestik diantaranya * ".
4arakteristik isika
Si'at 'isik suatu limah ditentukan erdasarkan au, suhu, warna, dan Bat padat tersuspensi. Si'at 'isik ini diantaranya dapat dikenali secara :isual tapi untuk mengetahui secara leih pasti maka digunakan analisis laoratorium. a.
Suhu
+ir limah pada umumnya mempunyai suhu yang leih tinggi daripada suhu udara setempat. Suhu air limah merupakan parameter penting, sea e'eknya dapat mengganggu dan meninggalkan reaksi kimia kehidupan akuatik. -imah yang mempunyai temperatur panas akan mengganggu iota tertentu. /emperatur yang dikeluarkan suatu limah cair harus merupakan temperatur alami. Suhu er'ungsi memperlihatkan akti'itas kimiawi dan iologis. (ada suhu tinggi pengentalan cairan erkurang dan mengurangi sedimentasi. /ingkat Bat oksidasi leih esar pada suhu tinggi dan pemusukan jarang terjadi pada suhu rendah.
b.
&SS (&otal Sus**en$e$ Soli$)
Eat yang tersuspensi iasanya terdiri dari Bat organik dan anorganik yang melayang= layang dalam air, secara 'isika Bat ini seagai penyea kekeruhan pada air. -imah cair yang mempunyai kandungan Bat tersuspensi tinggi tidak oleh diuang langsung ke adan air karena disamping dapat menyeakan pendangkalan juga dapat menghalangi sinar matahari masuk kedalam dasar air sehingga proses 'otosintesa mikroorganisme tidak dapat erlangsung. . a.
4arakteristik 4imia *H ( puissance d`Hydrogen Scale)
p? adalah ukuran yang menunjukan kadar asam atau asa dalam suatu larutan untuk menyatakan akti'itas ion hidrogen. (engukuran p? isa dilakukan secara elektrik menggunakan alat yang dinamakan p? meter dan dapat juga menggunakan indikator pewarna yaitu dengan kertas lakmus. ilai p? air digunakan untuk mengetahui kondisi keasaman konsentrasi ion hidrogen air limah. Skala p? erkisar antara 1=14, kisaran nilai p? 1=7 termasuk kondisi asam, p? 7=14 termasuk kondisi asa, dan p? 7 adalah kondisi netral. b.
D' ( Dissolved !ygen)
+ir dikategorikan seagai air terpolusi jika konsentrasi oksigen terlarut menurun sampai di awah atas minimal yang diutuhkan untuk kehidupan iota di dalam perairan terseut. (enyea utama erkurangnya oksigen terlarut di dalam air adalah adanya ahan=ahan uangan yang mengkonsumsi oksigen. !ahan=ahan terseut terdiri dari ahan yang mudah diusukan atau dipecah oleh akteri dengan adanya oksigen, sehingga oksigen yang tersedia dikonsumsi oleh akteri yang akti' untuk memecah ahan=ahan terseut, akiatnya semakin anyak ahan=ahan terseut semakin erkurang konsentrasi oksigen terlarutnya. alam menentukan nilai oksigen terlarut menggunakan metode /itrasi inkler atau iodometri Azide Modification yang iasa dilakukan di laoratorium pada metode ini tata kerja erdasarkan pada kemampuan mengoksidasi oksigen terlarut. (rinsip analisis metode ini adalah oksigen di dalam sampel akan mengoksidasi %nS64 yang ditamahkan ke dalam larutan pada keadaan alkalis, maka akan terjadi endapan %n6?2, dengan adanya oksigen akan dioksidasi menjadi endapan %n62. engan penamahan asam sul'at dan kalium iodida maka akan dieaskan iodin yang jumlahnya eFui:alen dengan oksigen terlarut. odin yang dieaskan terseut kemudian dianalisis dengan metode titrasi iodometri yaitu dengan menggunakan larutan standar tiosul'at dengan indikator amilum. 6.
DHL (Da7a Hantar Listrik)
aya hantar listrik ?- merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan arus listrik diseut juga onduti!itas. ?- pada air merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. 6leh karena itu, semakin anyak garam=garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai ?-. !esarnya nilai ?- ergantung kepada kehadiran ion=ion anorganik, :alensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relati'nya. (engukuran daya hantar listrik ertujuan mengukur kemampuan ion=ion dalam air untuk menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air. (engukuran yang dilakukan erdasarkan kemampuan kation dan anion untuk menghantarkan arus listrik yang dialirkan dalam contoh air dapat dijadikan indikator, dimana semakin esar nilai daya hantar listrik yang ditunjukkan pada onduti!itimeter erarti semakin esar kemampuan kation dan anion yang terdapat dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. ?al ini mengindikasikan ahwa semakin anyak mineral yang terkandung dalam air. $.
B'D (Biologycal !ygen Demand)
(emeriksaan !6 dalam air limah didasarkan atas reaksi oksidasi Bat=Bat organik dengan oksigen dalam air dimana proses terseut dapat erlangsung karena ada sejumlah akteri. !6 adalah keutuhan oksigen agi sejumlah akteri untuk menguraikan mengoksidasikan semua Bat=Bat organik yang terlarut maupun seagai tersuspensi dalam air menjadi ahan organik yang leih sederhana. ilai ini hanya merupakan jumlah ahan organik yang dikonsumsi akteri. (enguraian Bat=Bat organik ini terjadi secara alami, akti'nya akteri=akteri menguraikan ahan= ahan organik ersamaan dengan hais pula terkonsumsi oksigen.
(enetapan angka !65 adalah rangkaian penetapan kadar oksigen terlarut antara sampel pada hari kelima setelah inkuasi pada suhu 20o &. 8umus yang digunakan untuk menghitung nilai* !65 G H&o I &5 I k +(o I +(5J p 3 imana * &o G Kadar oksigen terlarut nol hari dari sampel mglt, &5 G Kadar oksigen terlarut lima hari dari sampel mglt, +(o G Kadar oksigen terlarut nol hari dari larutan pengencer mglt, +(5 G Kadar oksigen terlarut lima hari dari larutan pengencer mglt, k G Laktor koreksi G 1, p G Laktor pengenceran. e.
8'D ("#emical !ygen Demand )
(arameter keutuhan oksigen kimiawi leih dikenal dalam istilah asingnya "hemical O#ygen Demand &6 termasuk parameter yang cukup penting seagai salah satu indikator kualitas air. (arameter ini dapat menggamarkan kualitas lingkungan air akiat pengaruh gejala alam dan akti:itas manusia. &6 merupakan salah satu parameter kimia yang digunakan untuk mengetahui esarnya tingkat pencemaran limah organik yang telah terjadi pada sungai, danau, sumur penduduk dan air laut. Semakin esar nilai &6 suatu sumer alam, semakin esar pula tingkat pencemaran yang terjadi terhadap sumer terseut. (arameter &6 terkait sangat erat dengan kandungan Bat organik dan anorganik yang dapat dioksidasi dalam suatu adan air. +ngka &6 merupakan ukuran agi pencemaran air oleh Bat=Bat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikroiologis, dan mengakiatkan erkurangnya oksigen terlarut di dalam air. +da eerapa metode persiapan sampel yang telah lama dikenal dalam analisis &6 yaitu metode re'luks dengan pemanas listrik konduksi. %etode ini iasanya menggunakan pemanas listrik kon:ensional seperti hot plate$ 6:en listrik ataupun heating bloc yang didasarkan pada pemindahan panas dari wadah ke larutan dan selanjutnya ke sampel yang akan didestruksi, sehingga memutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 2 jam pada suhu 145=200o & untuk mencapai hasil destruksi yang sempurna. %etode ini dapat diagi 2 yaitu sistem re'luk teruka dan sistem re'luk tertutup. (ada sistem re'luk teruka dapat digunakan ermacam jenis air limah dan jumlah sampel dapat leih anyak karena menggunakan gelas erlenmeyer erukuran 250 ml. (ada sistem ini iasanya menggunakan
hot plate seagai pemanasnya. Sedangkan pada sistem re'luk tertutup menggunakan sejenis taung reaksi yang teruat dari borosiliat dan tertutup dengan ukuran tertentu 1,$ 10 cm> 2 15 cm> atau 2,5 15cm dengan diameter 2 cm dan kapasitas 2,5 I 10 ml larutan sampel. ika diandingkan dengan sistem re'luk teruka pada sistem re'luk tertutup ini leih ekonomis dari segi ahan pereaksi dan dapat mengoksidasi senyawasenyawa organik yang mudah menguap dengan sempurna karena senyawasenyawa terseut mengalami kontak yang cukup lama dengan Bat pengoksidasi yang digunakan. !iasanya pada sistem ini digunakan o:en listrik seagai pemanasnya. Keuntungan menggunakan metode re'luk (Martini% &ri$ ') * 1.
aya oksidasinya leih kuat diandingkan dengan Bat pengoksidasi yang lainnya secara
teoritis metode ini dapat mengoksidasi senyawa organik seesar )5=100#. 2. apat digunakan untuk ermacam=macam sampel air. 3. %udah pengerjaannya. Selain metode diatas masih ada metode lain yang digunakan untuk pengujian &6 yaitu menggunakan metode angka permanganat. !ahan kimia yang digunakan merupakan oksida kuat dalam keadaan asam yaitu Kalium (ermanganat K%n64. +nalisis angka permanganat erguna untuk menunjukkan adanya ahan=ahan organik pencemar yang mudah dioksidasi oleh permanganat. !ahan organik yang teroksidasi seanding dengan jumlah K%n64 yang digunakan. II. Baku utu Limbah IPAL o%osongo
(+- %ojosongo sendiri telah melakukan tes untuk !aku %utu -imah pada (+- ini di (erusahaan aerah +ir %inum (+% Kota Surakarta. ?asil tes untuk (+- %ojosongo sendiri untuk !aku %utu -imah diantaranya, ".
isik 1 Suhu nletG 25.0 6utletG 24." satuan C& 2 /SS nletG27 6utletG ).$ satuan mgl . 4imia 1 p? nletG 7.77 6utletG ".05 2 6 nletG 3.)1 6utletG 7.71 satuan mgl 3 ?- nletG)21 6utletG 102) satuan D5cm 4 !61 nletG $0 6utletG 40 satuan mgl 5 &6 nletG147 6utletG $) satuan mgl
Gambar ".9. La*oran Hasil U%i IPAL o%osongo
Sesuai dengan (erda ateng omor 10 /ahun 2004 tentang !aku %utu -imah, maka (+- %ojosongo sendiri dengan parameter terseut telah memenuhi standar yang diterapkan untuk !aku %utu -imah omestik.
BAB 3 ASALAH DAN S'LUSI DI IPAL ''S'NG' I.
asalah
%asalah=masalah yang dihadapi oleh (+- di Kota Surakarta secara teknis maupun non=teknis, entah dari (+- Semanggi, (+- -aweyan, (+- %ojosongo, (+- (ucangsawit secara umum sama. !erikut merupakan masalah yang dialami oleh (+- %ojosongo, antara lain * 1. Kesadaran dari masyarakat pelanggan untuk memayar tagihan -imah &air masih rendah dan sulitnya koordinasi antara pihak (+- dengan pelanggan. 2. Sanksi agi pelanggan yang nunggak pemayaran tagihan -imah &air tidak ada. 3. %asyarakat masih menganggap permasalahan samungan air limah, elum egitu penting. 4. /ari' yang dieankan kepada pelanggan -imah &air dinilai sudah tidak sesuai dengan iaya operasional sekarang. 5. %inimnya 'asilitas yang dierikan untuk penjagakaryawan di (+- %ojosongo. $. %inimnya keamanan yang dierikan oleh penjagakaryawan di (+- %ojosongo, sehingga mengakiatkan adanya 2 orang meninggal dunia. 7. Kurangnya tenaga kerja di (+- dan minimnya sumer daya manusia yang kualitati' ". (ompa aerator sering tersumat II. Solusi Solusi=solusi dari permasalahan yang telah dipaparkan di a < untuk (+- %ojosongo diantaranya * 1. %elakukan re:iew terhadap Keputusan alikota Surakarta omor 5 /ahun 2004 tanggal 7 uni 2004 dan keputusan (8 Kota Surakarta omor 10(8<2004 tanggal 7 uni 2004 /entang (ersetujuan (eruahan +tas Keputusan alikota Surakarta omor 15 /ahun 2003 /entang (ersetujuan /ari' (engelolaan -imah dan ;olongan (elanggan -imah. 2. %eningkatkan jumlah S8 +ir -imah aik rumah tangga maupu kawasan !isnis, karena aringan +ir -imah sudah anyak yang diangun di jalur=jalur utama Kota Surakarta. 3. %enyamung S8 +ir -imah pada pelanggan +ir %inum, egitu juga sealiknya, %enyamung S8 +ir %inum pada pelanggan +ir -imah, untuk peningkatan pendapatan dari /agihan +ir -imah. 4. %enyiapkan Sanksi !agi (elanggan +ir -imah yang %enunggak, aik sanksi administrasi maupun denda. 5. %eningkatkan Sosialisasi kepada %asyarakat, dalam entuk pertemuan warga, media cetak dan elektronik tentang tagihan=tagihan, serta larangan memuang sampah padat di )kamar mandi. $. %eningkatkan Lasilitas untuk (ara (enjagaKaryawan di (+- %ojosongo, karena setelah sur:ey 'aktanya untuk 'asilitas di (+- %ojosongo sendiri untuk penjagakaryawan sangatlah minim.
7. %eningkatkan /ingkat Keamanan 6leh (ara (enjagaKaryawan di (+- %ojosongo, dengan mendirikan temok tinggi untuk daerah atas (+- terseut dan menggemok pagar esi apaila sudah tutup. ". (erawatan pompa secara erkala dan penamahan tenaga kerja yang mampu di (+%ojosongo.
BAB 3I DA&A! PUS&A4A
http*www.slideshare.netmetrosanitasistem=pengolahan=air=limah=terpusat=o''site= system http*www.slideshare.netmetrosanitasistem=pengolahan=air=limah=setempat=onsite= system=7"$)03$ /ugas +khir (engujian Kualitas +ir di nstalansi (engolahan +ir -imah %ojosongo Kota Surakarta. 2011. @ni:ersitas Seelas %aret.
(eraturan aerah awa /engah o. 10 /ahun 2004 tentang !aku %utu -imah. ?asil @ji -aoratorium (+% Surakarta.