PROPOSAL PROYEK KEDAI BIR PLETOK
“
, HERITAGE , AND HEAL TH TOURIS ’’ CULINARY TOURISM M
Disusun Oleh: Rindo Bagus Sanjaya // 732013601 Fitri Ciptosari // 732013610 Alvianov Da Costa // 732013602
DESTINASI PARIWISATA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA SALATIGA 2014
1. Latar Belakang
Wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik pariwisata yang populer untuk disinggahi wisatawan, baik wisatawan lokal atau wisatawan mancanegara.Dalam survei yang dilakukan kepada 2.700 wisatawan dari 9 negara di Asia Pasifik, ditemukan bahwa 36 persen wisatawan menjadikan makanan dan minuman sebagai penentu tujuan wisata. Di Indonesia sendiri, 33 persen wisatawannya mengatakan bahwa makanan merupakan faktor penting dalam menentukan tujuan wisata (Irdayanti, 2014). Karena sektor ini dapat menjadi salah satu usaha yang dapat mengundang banyak orang, kami tertarik untuk membuat usaha kuliner. Dimana Indonesia juga kaya akan makanan dan minuman khas yang bisa menjadi salah satu daya tarik tersebut. Mengingat makanan dan minuman tradisional sendiri mungkin sudah banyak dilupakan oleh sebagian masyarakat, yang mana masyarakat ini mulai beralih ke makanan dan minuman siap saji atau junkfood atau junkfood . Produk utama yang kami tawarkan adalah makanan dan minuman tradisional.Selain menjadi keunikan tersendiri tetapi juga bisa menjadi salah satu usaha untuk melestarikan makanan dan minuman tradisional khas Indonesia. Tetapi, kami hanya akan fokus pada minuman saja, sedangkan makanannya hanya sebagai pelengkap. Minuman tradisional yang kami tawarkan adalah Bir Pletok, sedangkan makanannya hanya makanan pendamping saja seperti tahu petis, tahu gejrot, tahu pletok, tahu gimbal dan sebagainya. sebagainya. Kami mengambil Kota Salatiga sebagai pusat usahanya. Membuka usaha kuliner di kota transit dengan hawa sejuk dan dingin ini sangat cocok menurut kami, karena orang-orang yang datang ke Kota Salatiga bisa menikmati kudapan tradisional sembari mereka beristirahat atau berbisnis. berbisnis.
2. Gambaran Umum
Kedai Bir Pletok yang menjadi ide bisnis merupakan pertimbangan dari berbagai alternatif ide-ide kuliner di sekitar. Kami memilih Bir Pletok sebagai unit usaha karena beberapa hal yang berbeda (menurut kami), diantaranya :
Bir Pletok merupakan warisan turun-temurun masyarakat Betawi. Bir Pletok ini ada dan dikenal sebagai minuman khas sudah sejak jaman Belanda. Minuman ini merupakan replika dari Bir ( Beer ) pada aslinya, yang merupakan minuman
beralkohol yang terbuat dari malt atau tanaman sejenis gandum yang menjadi salah satu minuman penghangat orang barat. Tetapi pada Bir Pletok bahan-bahan yang digunakan sangat berbeda dengan Beer pada pada aslinya, bahan dasarnya adalah jahe yang dipadu dengan rempah-rempah. Bir Pletok ini juga memberikan efek hangat pada tubuh meskipun minuman ini tidak memabukkan.
Melestarikan budaya Indonesia dan mengenalkan kembali keanekaragaman kuliner (khususnya minuman) asli Indonesia. Dimana ini merupakan konsep pariwisata
saat
ini
yaitu
menerapkan
konsep
sustainable
development /keberlanjutan, /keberlanjutan, yaitu menjaga semua budaya-budaya dan kelestarian turun-temurun yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Jadi kami ingin ikut melestarikan salah satu kuliner khas Indonesia yang mulai hilang tergeser era junkfood dan dan gaya hidup modern.
Selain menjaga keberlanjutan budaya, minuman yang berbahan dasar utama jahe ini juga memberikan berbagai manfaat seperti meredakan nyeri lambung dan memulihkan
radang
sendi,
berkhasiat
sebagai
karminativum karminativum atau
dapat
merangsang keluarnya gas dari perut, kandungan enzim protease dan protease dan lipase yang lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak, dan sebagainya. Jadi selain rasanya yang enak dan menghangatkan ada juga manfaat yang dihasilkan dari minuman Bir Pletok ini.
Usaha Kedai Bir Pletok menurut kami cocok dilakukan di Salatiga yang merupakan kota transit yang masih dingin dan terkenal kesejukannya. Di kedai ini semua orang bisa menikmati kehangatan Bir Pletok sambil melakukan kegiatankegiatannya seperti rapat, mengerjakan tugas kuliah, atau hanya sekedar tongkrong dan dan bersantai dengan teman-teman.
Bir Pletok tidak berpatok pada musim tertentu, artinya bisa dijual saat musim panas atau musim penghujan.
Kompetitornya masih sangat sedikit atau bisa dibilang belum ada kedai Bir di Salatiga dibanding dengan kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Di Salatiga ada minuman khas yang mirip dengan Bir Pletok namanya Wedang Ronde yang sama-sama berbahan dasar jahe. Tetapi tidak menjadi penghalang kami untuk membuka usaha kedai Bir Pletok, karena konsep yang ditawarkan jelas berbeda dari Wedang Ronde.
Beer House merupakan House merupakan salah satu influence kami. influence kami. Konsep yang ditawarkan cukup menarik, selain minum bir pelanggan bisa melakukan aktifitasnya bersama rekan
kerja atau teman-temannya atau hanya bersantai melepas lelah mendengarkan musik. Di Jakarta dan Bandung terdapat beberapa Beer House yang House yang terkenal yaitu Borneo Beer Borneo Beer House atau House atau Kage Beer Kage Beer House dimana House dimana kedua Beer kedua Beer House ini House ini menjual berbagai macam bir dan minuman keras/beralkohol selain itu banyak events yang events yang dibuat disana seperti festival musik, pameran lukisan, dsb. Kami mengadopsi ide yang ada di Beer di Beer House tersebut, House tersebut, ingin membuat berbagai macam minuman tetapi dari bahan dasar Bir Pletok. Jadi kami mix mix kembali ramuan Bir Pletok dengan berbagai pelengkap seperti buah, sirup, soft sirup, soft drink .
Multi
Concept ,
artinya
culinary, culinary,
heritage, heritage,
and
health
tourism. tourism.
Yaitu
menggabungkan 3 konsep dalam satu kedai. Selain menjual makanan dan minuman, kami juga menjadi salah satu kedai yang peduli terhadap warisan budaya Indonesia dan memberikan manfaat kesehatan bagi siapa pun yang datang dan mencobanya.
Itulah yang menjadi pertimbangan-pertimbangan kami dalam membuat bisnis usaha Kedai Bir Pletok. Dalam pariwisata segala aspek perlu dipertimbangkan secara matang, jadi kami mengambil beberapa influence influence usaha semacam atau yang mempunyai kemiripan konsep, namun kajian dari beberapa aspek seperti budaya, lingkungan dan ekonomi akan menjadi acuan dari bisnis usaha kami.
3. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari proyek Kedai Bir Pletok ini adalah sebagai berikut: a) Kedai ini dapat menjadi kedai dengan Multi dengan Multi Concept yaitu culinary, culinary, heritage, heritage, and health tourism. tourism. b) Menjadi Kedai untuk semua kalangan, baik anak kecil, dewasa, hingga orang tua. c) Kedai ini memberikesan vintage, vintage, maka mencari bahan dan peralatan yang sesuai dengan konsep.
4.
Waktu dan Jadwal Pekerjaan
5.
Biaya yang Dibutuhkan
No
ITEM PEMBIAYAAN
A
BIAY IAYA LAN LANG GSUNG SUNG PER PERSONI SONILL
QTY
SATUAN
LAMA/Bulan HARG A PERSATUAN TOTAL
1 Manage r Proye k
1 Orang
2
3,500,000
7,000, 000
2 Pe rancang De sai n Ruangan
1 Orang
2
2,500,000
5,000, 000
3 Pe l ati h Me masak/Che f 4 Ti m Promosi
1 Orang 3 Orang
2 1
2,500,000 300,000
5,000, 000 900, 000
TOTAL BIAYA LANGSUNG PERSONIL
B BIAYA IAYA LAN LANG GSUNG SUNG NON NON PE PERSONI SONILL BIAYA PELAPORAN 1 Laporan Awal 2 Laporan Antara 3 Laporan Fi nal Sub Total Bi aya Pe l aporan BIAYA PENGADAAN PERALATAN 1 Bar Di spl ay 2 Me ja dan Kursi 3 Rak Buku 4 Gal e ri Foto 3 Ki tche n Se t Sub Total Bi aya Pe ngadaan Pe ral atan BIAYA BAHAN DAN K ONSUMSI ONSUMSI 1 ATK 2 Bahan Pe l ati han 3 Konsumsi Pe l ati han Sub Total Bi aya Bahan dan Konsumsi BIAYA PEMASARAN DAN PROMOSI 1 Le af l e t/pamf l e t 2 Promosi k e Me di a Ce tak dan V i sual 3 Sof t Ope ni ng Sub Total Bi aya Pe masaran dan Promosi TOTAL BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
17,900,000
5 Ekse mpl ar 5 Ekse mpl ar 5 Ekse mpl ar
1 1 1
75,000 75,000 75,000
375, 000 375, 000 375, 000 1,125, 000
1 Uni t 1 Uni t 1 Uni t 1 Uni t 1 Uni t
1 1 1 1 1
5,000,000 5,000,000 1,000,000 300,000 5,000,000
5,000, 000 5,000, 000 1,000, 000 300, 000 5,000, 000 16,300,000
1 Pake t 5 Pake t 5 Pake t
1 1 3
250,000 250,000 25,000
250, 000 1,250, 000 250, 000 1,750, 000
1 1 1
500,000 300,000 1,000,000
500, 000 900, 000 1,000, 000 2,400, 000 21,575,000
1000 Le mbar 3 Uni t 1 Uni t
TOTAL BIAYA SEBELUM PAJAK PA JA K ( ppn & pph) 14% TOTAL BIAYA SETELAH PAJAK
39,475,000 5,241, 675 45,001,500
REKAPITULASI BIAYA No
Item Pembiayaan
A
Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Personil
B
Sub Total
17,900,000 17,900,000
Biaya Langsung Non Personil Sub Total Biaya pelaporan
Total
21,575,000 1,125,000
Sub Total Biaya pengadaan Peralatan
16,300,000
Sub Total Biaya Bahan dan Konsumsi
1,750,000
Sub Total Biaya Pemasaran dan Promosi
2,400,000
6.
Jaminan Kualitas
Aktivitas
1. Menganalisa Pasar
Standar Kualitas
Sesuai dengan manfaat minuman rempah – rempah – rempah yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, maka target sasaran adalah semua kalangan.
2. Membuat Nama Usaha
Nama
usaha
pertimbangan
kuliner nama
kami yang
dengan
sederhana,
mudah diingat dan berciri khas.
Nama
KEDAI
sesuai
BIR
PLETOK
dirasa
dengan persyaratan tersebut. 3. Menciptakan Logo dan Branding
Logo usaha tentunya mewakili minuman khas
utama
dikreasikan berkesan
yaitu
Bir
sesederhana mewakili
Pletok, mungkin
konsep
yang dan
Culinary,
Heritage dan Health Tourism. 4. Mencari Mitra Kerja
Pencarian mitra kerja disini juga dalam pencarian sponsor dan investor dana, yang mengerti dan sepaham dengan visi - misi
5. Mengajukan Modal Usaha (Bank)
Sebagian dari pendanaan juga merupakan modal pinjaman usaha dari Bank
6. Mencari Lokasi
Lokasi
sekiranya
yang
jauh
dari
kebisingan, namun tetap mudah dijangkau. Tempat yang sejuk dan banyak pepohonan. 7. Negosiasi Harga Kontrak / Sewa Setelah menemukan gedung / bangunan Gedung
yang sesuai dengan harapan, yaitu : besar, dengan
halaman
parkir
luas
dan
lingkungan yang sejuk. Negosiasi harga sewa diperlukan untuk kesepakatan harga terbaik dan menguntungkan. 8. Pembelian Alat Kontruksi
Sesuai
dengan
mengarah
ke
pembelian
bahan
konsep
kami
yang
Heritage-Tradisional, bangunan
ataupun
dekorasi
akan
sangat
selektif
dan
disesuaikan dengan konsep. 9. Penataan dan Desain Interior
Dengan
nuansa
foto/lukisan
kayu
kuno
dan
sehingga
gallery berkesan
heritage-tradisional. Selain itu, beberapa rak buku beserta buku – buku bertema sejarah, seni dan budaya, serta kuliner tentunya akan semakin menambah waktu tinggal konsumen (semakin betah) di Kedai Bir Pletok. 10. Membuka Lowongan Pekerjaan
Membuka lowongan pekerjaan untuk : Cook, Waitress dan Kasir. Lowongan di publish melalui media surat kabar/koran. Dibutuhkan tenaga yang sudah familiar dengan ketrampilan memasak.
11. Interview dan Pemilihan Karyawan
Dalam
satu
hari
Interview,
langsung
memilih karyawan yang direkrut : 2 Cook, 3 Waitress dan 1 Kasir. 12. Pelatihan
Posisi cook : dilatih untuk menguasai menu utama „Bir Pletok‟ dan menumenu - menu tradisional yang lain, secara tepat dan cepat saji. Waitress : dilatih untuk melayani tamu dengan manner sesuai dengan tata cara jawa. Kasir : dilatih bagaimana menggunakan mesin hitung/ mesin struk serta peralatan transaksi lainnya, serta cara membuat arsip keuangan dan manner dalam melayani tamu.
13. Pembuatan Leaflet
Desain
Leaflet
dipromosikan.
/
Dalam
selebaran Leaflet
untuk tersebut
disebutkan menu khas utama yaitu Bir Pletok
dan
Aneka
Kudapan,
serta
dimasukkan peta lokasi Kedai Bir Pletok. 14. Penyebaran Leaflet
Leaflet
disebarkan
di
titik – titik
keramaian, seperti di area perkantoran, kampus, di supermarket, di selasar kartini dan area Lapangan Pancasila. 15. Soft Opening
Dalam tiga hari soft opening dari Kedai Bir Pletok, akan diundang band music untuk menghibur pengunjung yang datang.
7. Sumber Daya Manusia Yang Dibutuhkan Dalam Proyek a.
Identifikasi kebutuhan SDM Aktivitas
1. Menganalisa Pasar
Kebutuhan SDM
Pemilik
Proyek
bersama
Manajer
Proyek 2. Membuat Nama Usaha
Manajer Proyek
3. Menciptakan Logo dan Branding
Manajer Proyek
4. Mencari Mitra Kerja
Manajer Proyek
5. Mengajukan Modal Usaha (Bank)
Pemilik Proyek
6. Mencari lokasi
Manajer
Operasional,
Surveyor&
quality control 7. Negosiasi harga kontrak / sewa Manajer Operasional gedung 8. Pembelian Alat Kontruksi
Pelaksana Logistik
9. Penataan dan Desain Interior
Pelaksana Arsitektur
10.
Membuka Lowongan Pekerjaan
Manajer HRD, Recruitment Spv.
11. Interview dan pemilihan karyawan
Manajer HRD, Recruitment Spv.
12. Pelatihan
Training & Dev. Spv.
13. Pembuatan Leaflet
Manajer Marketing
14. Penyebaran Leaflet
Staff Marketing
15. Soft Opening
Manajer Marketing, quality control
b.
Uraian Tugas Berdasarkan Keahlian
1. Pemilik Proyek (Owner (Owner ) Adapun tugas-tugas dari owner atau atau pemilik adalah:
Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek,
Mengeluarkan surat perintah kerja kepada Manajer Proyek mengenai pembangunan proyek proyek sesuai dengan dokumen kontrak,
Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu proyek,
Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan,
Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan.
2. Manajer Proyek Tugas dari Manager Proyek diantaranya adalah :
Bertanggung jawab kepada Pemilik Proyek (owner ( owner )
Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai
Mengambil keputusan yang berkenaan dengan proyek atas persetujuan owner
Melaksanakan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak
Memotivasi seluruh staf-nya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan tugasnya masing – masing – masing masing
3. Manajer Operasional Tugas manajer operasional yaitu :
Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan
Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak
Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi
Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan
4. Manajer Administrasi Tugas – Tugas – tugasnya tugasnya adalah :
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan
Membuat laporan keuangan mengenai seluruh penggunaan proyek
Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek
Memeriksa pembukuan arsip – arsip – arsip arsip selama pelaksanaan proyek
5. Manajer HRD Sedangkan uraian tugas dari HRD (Human Resources of Development) Manager adalah sebagai berikut:
Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan
Bertanggung
jawab
terhadap
perencanaan,
pengawasan
dan
melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Melaksanakan seleksi untuk karyawan baru.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan pengetahuan karyawan sesuain dengan standard perusahaan.
Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan,perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
6. Manajer Pemasaran Manajer Pemasaran memiliki tugas diantaranya :
Melaksanakan fungsi pemasaran dan penjualan
Membuat perencanaan dan strategi pemasaran
Mengelola keluhan para pelanggan pada saat soft launching yang yang kemudian disampaikan kepada manajemen
Melakukan survey order
Membuat program pemasaran (target penjualan, anggaran pemasaran, penetapan harga, dan alokasi bauran pemasaran)
7. Surveyor Tugas surveyor / drawing yaitu :
Membuat gambar – gambar – gambar gambar kerja yang diperlukan dalam proyek
Bertanggung jawab atas data – data – data data pengukuran di lapangan
Melakukan pengukuran sebelum atau sesudah pelaksanaan proyek
8. Quality Control Tugasnya diantaranya adalah :
Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai
Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan dokumen
Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
9. Pelaksana Tugas pelaksana yaitu :
Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak
Mengkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efisien
Melaksanakan pekerjaan harian lapangan
10.Bendahara 10. Bendahara Tugas dan kewajiban bendahara yaitu :
Membuat buku kas umum beserta buku penunjangnya
Mengadakan data yang bersifat kearsipan yang menyangkut dengan pembukuan
Bertanggung jawab atas uang kas proyek yang diamanatkan oleh pemimpin proyek
Menyelenggarakan pengurusan keuangan baik bersifat penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pengolahan keuangan proyek
Membuat
surat
pertanggungjawaban
pelaksanaan
anggaran
pembangunan 11.Tata 11. Tata Usaha Tugas tata usaha diantaranya adalah :
Menginventaris semua barang – barang – barang barang milik proyek
Membuat pembukuan arsip – arsip – arsip arsip selama pelaksanaan proyek
Memelihara peralatan administrasi dan bangunan kantor
Mempersiapkan semua kebutuhan perlengkapan administrasi dan alat – alat – alat kantor untuk menunjang kelancaran proyek tersebut
12.Recruitment 12. Recruitment Spv. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada HRD (Human Resources Of Development) Manager dalam bidang hiring & firing tenaga tenaga kerja.
Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru.
Memasang
iklan
lowongan
kerja,
melakukan
sortir
lamaran,
melakukan tes psikologi dan interview awal untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai.
Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes psikologi dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan (user, hrd, presdir), agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta mengupdate masa berlakunya kontrak kerja.
Menginput data karyawan ke sistem agar semua terdata dengan baik
Membuat laporan status karyawan.
13.Training 13.Training & Dev. Spv. Bertugas dalam :
Melakukan proses trainning staff yang baru direkrut.
Melakukan proses trainning motivasi kepada karyawan
Melakukan
proses
trainning
sesuai
dengan
masing-masing
tugas/keahlian yang ditentukan.
Menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan trainning.
Mendata karyawan yang butuh trainning khusus.
Membuat laporan rekapitulasi pelaksanaan training dan evaluasi pelaksanaan.
14.Staff 14. Staff Marketing Tugas staff marketing adalah :
Melakukan kegiatan promosi sebelum kegiatan soft launching dilaksanakan
Mendistribusikan flyers ke calon konsumen dan mensetting banner di lokasi yang sudah ditentukan oleh Marketing Manager
15.Pelaksana 15.Pelaksana Arsitektur Tugas pelaksana arsitektur diantaranya adalah :
Melaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Melaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja, metode kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.
Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di lapangan.
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.
16.Pelaksana 16.Pelaksana Logistik Tugas logistik proyek diantaranya adalah :
Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaianya.
Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas pendatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan.
Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material tersebut diperlukan dengan biaya termurah serta memenuhi persyaratan mutu spesifikasi bahan dalam kontrak konstuksi.
Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format yang sudah menjadi standar proyek.
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah melalui control kualitas bahan oleh qualit y qontrol.
Menyusun
macam-macam
laporan
logistic
yang
diminta
oleh
pemimpin proyek.
Berkoordinasi dengan supervisor pelaksana lapangan dan bagian pelaksana
arsitektur
proyek
mengenai
jumlah
dan
schedule
pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing-masing waktu pelaksanaan pembangunan.
c.
Struktur Organisasi Proyek
8. Resiko Proyek a.
Perencanaan Managemen Resiko : Kami akan mengambil beberapa tindakan untuk meminimalisir resiko yang mungkin saja terjadi ketika proyek dan bisnis dijalankan. Kami akan meninjau dari 2 pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif, bertujuan untuk proses memutuskan, bagaimana mendekati dan melaksanakan aktivitas manajemen risiko proyek.
b.
Identifikasi Resiko: Kami mengidentifikasi beberapa resiko yang mungkin saja terjadi ketika proyek dijalankan dan dioperasikan.
Anggaran dan biaya yang harus dikeluarkan ketika proyek sedang dijalankan dan ketika bisnis sudah berjalan
Manajemen pengoperasian (siapa saja yang menjalankan proyek dan bisnis)
Strategi pemasaran dan promosi, seperti memberi nama KEDAI BIR PLETOK bukan tanpa resiko, nama “BIR” akan menimbulkan persepsi yang salah / negatif dari masyarakat.
c.
Analisis kualitatif (dari sisi supply) : Melakukan pendekatan dengan beberapa tenaga proyek, rekan bisnis, ataupun masyarakat tentang bagaimana pengalaman menjalankan sebuah proyek dan bisnis, mencari informasi terkait usaha kuliner dan cara mengelolanya.
d.
Analisis kuantitatif (dari sisi demand) : Mencari data responden dari masyarakat tentang usaha yang akan dijalankan, bagaimana respon dan masukan masyarakat terhadap ide usaha yang akan dijalankan.
e.
Perencanaan respon terhadap resiko.
Anggaran dan biaya Proyek : Anggaran proyek harus dirinci dan dihitung dengan tepat dan teliti untuk menghindari anggaran yang membengkak dan menanggulangi pembelian yang kurang diperlukan, sehingga bisa melakukan alternatif lain (menyewa alat). Menekan pengeluaran dan mencari bahan baku dan peralatan yang murah tetapi mempunyai kualitas yang baik.
Manajemen pengoperasian : Mencari tenaga ahli proyek sehingga proyek dapat selesai tepat waktu sesuai jadwal proyek yang telah dibuat. Mencari desainer yang baik untuk penataan desain interior kedai. Mencari tenaga ahli memasak, waiter, dan tenaga yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dengan melakukan tes dan training terlebih dahulu, sehingga ketika bisnis beroperasi dapat berjalan dengan baik.
f.
Strategi pemasaran dan promosi : Menampilkan produk Bir Pletok sebagai minuman tradisional pada brosur / flyer, untuk lebih mensosialisasikan bahwa “ bir ” dalam kategori ini bukanlah minuman keras, melainkan minuman herbal yang menyehatkan. Penataan kedai baik desain dalam dan luar ruangan haruslah berkesan yang baik sesuai dengan konsep, sehingga lebih meyakinkan calon pelanggan, bahwa kedai ini adalah tempat yang nyaman dan bukan tempat yang terkesan negatif untuk menghindarkan persepsi masyarakat yang salah. Pemasaran dan promosi yang baik akan memberi rasa penasaran kepada pelanggan.
g. Pengawasan dan dan pengendalian pengendalian resiko : Terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan, supaya dapat menekan resiko yang akan muncul dan memaksimalkan hasil yang terbaik.
Logo Usaha
Arti / Pemaknaan Logo : Logo diciptakan sesuai dengan multi concept “Culinary, Heritage dan Health Tourism”
Bertuliskan Nama Usaha dan Konsep : Kedai Bir Pletok dan Culinary, Heritage, and Health Tourism
Logo dalam bentuk memanjang horisontal, mengartikan bahwa usaha ini diharapkan menjadi usaha yang luas dan berkelanjutan
Dalam tulisan Bir terdapat unsur gambar “gelas “ gelas bir” bir” menunjukkan menu utama menu utama bisnis ini yaitu Bir Pletok dan mewakili dari konsep Culinary
Dalam tulisan Pletok terdapat unsur gambar “pohon” menunjukkan gambaran situasi usaha Kedai Bir Pletok, yaitu : menu herbal / menu sehat, di lingkungan hijau dan green building
Secara pemaknanaan pemaknanaan “gambar pohon” menunjukkan harapan usaha yang terus tumbuh berkelanjutan.
Gambar “Atap hijau” bermakna harapan keberhasilan usaha yang mampu menaungi harapan – harapan seluruh pelaku didalamnya, seperti : kepuasan pengunjung, kesejahteraan karyawan, kesuksesan usaha itu sendiri, serta keberlanjutan khasanah menu tradisional Indonesia agar tetap lestari.