3. Intervensi Keperawatan a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental atau sekresi yang berlebihan. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan pada anak tercapai bersihan jalan nafas normal,dengan Kriteria hasil: 1) Anak akan 2) Tidak mengalami aspirasi. 3) Menunjukkan batuk yang efektif dan peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru.
Intervensi
Rasional
1. Kaji pola, kedalaman, fekuensi napas. 2. Isap sekresi dari jalan nafas sesuai kebutuhan, misalnya : Bersihkan sekret dari mulut dan trakea; suction sesuai dengan indikasi.
1. Untuk dapat menentukan intervensi selanjutnya. 2. Mencegah obstruksi/aspirasi. Penghisapan dapat diperlukan bila anak tak mampu mengeluarkan sekret.
3. Lakukan fisioterapi dada atau postural drainase 4. Posisi untuk mencegah aspirasi. Bantu anak dalam posisi semi atau fowler tinggi. 5. Berikan lingkungan yang lembab
3. Dapat dilakukan jika anak tidak mampu mengeluarkan sekret sendiri 4. Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan 5. Mencegah pengeringan membrane mukosa, membantu pengenceran secret
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat anoreksia.
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatn diharapkan anak menunjukkan pola nutrisi yang adekuat dengan Kriteria hasil : 1) BB normal 2) IMT normal 3) Intake dan Output seimbang
Intervensi 1. Ukur BB tiap hari
2. Pastikan pola diet anak, makanan yang disukai/tidak disukai. Modifikasi pemberian makanan pada anak misalnya dengan: a. Menghias makanan b. Menggunakan piring atau gelas yang menarik 3. Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
4. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat.
Rasional 1. Berguna dalam mendefinisikan derajat/luasnya masalah dan pilihan intervensi, berguna dalam mengukur keefektifan nutrisi dan dukungan cairan. 2. Membantu mengidentifikasi kebutuhan khusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet.
3. Menurunkan rasa tidak enak karena sisa sputum atau obat untuk pengobatan respirasimerangsang pusat muntah. 4. Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak perlu/kebutuhan energi dari makan makanan
5. Kolaborasi. Rujuk ahli gizi untuk menentukan komposisi diet
banyak dan menurunkan iritasi gaster 5. Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet
c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber energi akibat malnutrisi. 1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan toleran aktivitas. 2) Memperlihatkan kemajuan (khususnyatingkat yang lebih tinggi dari mobilitas yang mungkin). 3) Melaporkan penurunan gejala-gejala intoleran aktivitas.
Intervensi 1. Berikan permainan dan aktivitas sesuai usia yang tenang dan menantang: a. Petualanagan sensori (seperti apa bau, bunyi, atau pemandanganrumah sakit?) b. Menceritakan dan menulis cerita, membuat susunan benda, bermain dengan boneka, bermain drama. 2. Evaluasi respons anak terhadap aktivitas
Rasional
1. Meningkatkan antusiasme anak dalam melakukan aktivitas 2. Menetapkan kemampuan/kebutuhan anak dan memudahkan pilihan intervensi 3. Meningkatkan istirahat 4. Pembatasan aktivitas ditentukan dengan respons anak terhadap aktivitas dan perbaikan kegagalan pernafasan 5. Anak mungkin nyaman dengan kepala tinggi atau menunduk ke bantal 6. Meminimalkan kelelahan dan 3. Berikan lingkungan tenang membantu keseimbangan 4. Jelaskan pentingnya istirahat
pada orang tua dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat 5. Bantu anak pada posisi yang nyaman untuk istirahat dan/atau tidur 6. Anjurkan orang tua untuk Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.berikan aktivitas kemajuan peningkatan aktivitas selam masa penyembuhan