INTERVENSI KEPERAWATAN HYPOTYROID - sistem endokrin
INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KASUS HYPOTYROID
IntervensiDeskripsi lengkap
qw343Full description
Intervensi Keperawatan Dosen: Ibu Ari Pebru Nurlaily, S.Kep., NersFull description
Deskripsi lengkap
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
TUJUAN/KRITERIA TUJUAN/KRITERIA HASIL
INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN 1
Nyeri akut berhubungan
Setelah
dilakukan
tindakan
1. Kaji dan catat keluhan nyeri Untuk menetukan intervensi
dengan agens cedera
keperawatan selama 1 x 24 jam,
termasuk
biologis (Gastritis)
klien akan memperlihatkan tingkat
instensitas skala nyeri (0-10).
lokasi,
lamanya dan mengetahui efek terapi.
nyeri yang akan dibuktikan dengan indicator 1 – 5 5 ( sangat berat, berat,
2. Monitor Tanda-tanda vital
sedang, ringan, tidak ada) -
-
mengetahui
perubahan
Ekspresi nyeri pada wajah (5)
Untuk
keadaan
adanya umum
klien 3. Jelaskan agar klien menghindari
Gelisah atau ketegangan
makanan
otot (5)
lambung, seperti makanan pedas, dapat
-
Merintih dan menangis (5)
asam dan mengandung gas.
-
Gelisah (5) 4. Atur
yang
posisi
mungkin.
tidur
merangsang Makanan yang merangsang mengiritasi
mukosa
lambung.
senyaman Posisi yang nyaman dapat menurunkan nyeri
5. Anjurkan klien melakukan teknik Teknik relaksasi, seperti napas dalam,
relaksasi
dapat
mengalihkan perhatian klien
mendengarkan music, menonton sehingga dapat menurunkan TV.
6. Kolaborasi dengan tim medis lain
nyeri
Untuk menghilangkan nyeri
untuk pemberian terapi sesuai lambung. kebutuhan 2
Perubahan nutrisi kurang
Setelah
dilakukan
tindakan
dari kebutuhan tubuh
keperawatan selama 1x24 jam
faktor resiko mual dan
klien akan menunjukkan status gizi
nafsu makan menurun
dengan indikator (1-5 : tidak adekuat, ringan, sedang, berat atau adekuat total)
1. Kaji status nutrisi dan pola Sebagai makan klien.
dasar
untuk
menetukan intervensi
2. Berikan makanan sedikit tapi Makanan sebagai penetralisir sering
asam lambung.
1. Makanan oral atau pemberian lewat slang (5) 2. Asupan cairan oral/IV (5)
3. Puasakan pasien selama fase akut.
Menurunkan
rangsangan
lambung sehingga mencegah muntah
4. Berikan nutrisi enteral atau parental, jika klien dipuasakan.
Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi.
5. Berikan minum peroral secara Untuk bertahap
jika
fase
merangsang
gaster
akut secara bertahap.
berkurang. Mencegah terjadinya iritasi 6. Berikan makan peroral secara pada mukosa lambung bertahap, mulai dari makanan saring. Kafein 7. Jelaskan menghindari
dapat
agar
klien aktivitas gaster
minuman
yang
merangsang
mengandung kafein. Untuk
mengetahui
status
8. Timbang berat badan klien nutrisi klien. setiap hari dengan alat ukur yang sama.
Untuk
meningkatkan
nafsu
makan menghilangkan mual. 9. Berikan terapi multivitamindan antasid sesuai program medik.
3
Defisit Pengetahuan
Setelah
berhubungan dengan
keperawatan
kurang pemenuhan
menunjukan
informasi tentang
pengetahuan dengan kriteria hasil :
penyakit
-
dilakukan 1x24
tindakan jam
klien
peningkatan
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien membuat pengetahuan dasar tentang makanan yang baik buat dan memberika beberapa berbuka puasa kesadaran yang konstruktif pada individu ini.
Klien mampu mengenal penyakit
Klien mampu mengenal proses terjadinya penyakit
2. Membeerikan pendidikan tentang memberikan
pengetahuan
makanan yan baik buat berbuka dasar dimana pasien dapat puasa membuat pilihan informasi/keputusan
tentang
masa depan kotrol masalah kesehatan
3. Mengevaluasi tentang peningkatan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien perkembangan pasien dalam meningkatkan terhadap penyakit
4. Memberikan reinforcemen atas apa yang di capai pasien
pengetahuan
evaluasi
medic
cepat/intervensi
dibituhkan
untuk mencegah komplikasi lebih serius 4
Risiko jatuh faktor risiko
Setelah
dilakukan
Faktor internal (disfungsi
keperawatan selama 2x 24 jam
fisik pasien yang berpotensi untuk jatuh pada pasien
sensori)
risiko
jatuh
cedera
dapat
tindakan
dihindari
1.
Identifikasi defisit kognitif atau Mengetahuai adanya resiko
dengan : 2. Identifikasi -
Klien terbebas dari cedera
-
Klien mampu menjelaskan
karakteristik
Mencegah terjadinya cedera
lingkungan yang memungkinkan pada pasien potensi jatuh (lantai licin)
cara/metode untuk mencegah injury/cedera -
Klien mampu menjelaskan factor resiko dari
3. Monitor
gaya
keseimbangan Mengetahui
adanya
resiko
berjalan dengan kelemahan gaya cedera pada pasien ambulasi
lingkungan/perilaku personal -
Mampumemodifikasi gaya
4. Berikan perlatan yang menunjang Mengurangi terjadinya cedera seperti alat bantu jalan
hidup untukmencegah injury
5. Tempatkan benda-benda disekitar Mempermudah pasien untuk mudah dijangkau
kebutuhan pasien
menjangkau
-
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Mampu
mengenali
status kesehatan
perubahan
6. Identifikasi dan pindahkan benda- Mengurangi risiko terjadinya benda yang beresiko dilingkungan cedera pada pasien