PROFESIONALISME PROFESIONALISM E ISLAM PERMASALAHAN APOTEK DALAM TINJAUAN SYARIAH “Implementasi Nilai Syaria Dalam !isnis "i Ap#te
%$Dis&s&n Ole' Han"y Septian ()A *+,-,.,*//
PRO0RAM STUDI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNI1ERSITAS MUHAMMADIYAH PUR2OKERTO .,*3
!A! I PENDAHULUAN *)* Latar !ela$an4
Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pengertian ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1!"Menkes"#K"$"!%%! tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. &!!"Menkes"Per"$"1&& tentang Ketentuan dan 'ata (ara Pemberian I)in Apotek. Pekerjaan kefarmasian menurut ** Kesehatan No. + 'ahun !%%& yaitu meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan keenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan perlu mengutamakan kepentingan masyarakat dan berkeajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan keabsahannya terjamin. Apotek dapat diusahakan oleh lembaga atau instansi pemerintah dengan tugas pelayanan kesehatan di pusat dan daerah, perusahaan milik negara yang ditunjuk oleh pemerintah dan apoteker yang telah menguapkan sumpah serta memperoleh i)in dari #uku /inas Kesehatan setempat. Menurut PP 01 'ahun !%%& 'entang Pekerjaan Kefarmasian, yang dimaksud Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah menguapkan sumpah jabatan Apoteker. Apoteker sendiri mempunyai keahlian dan keenangan di bidang kefarmasian baik di apotek, rumah sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang kefarmasian. Apotek merupakan tempat pengabdian profesi kefarmasian. Namun tidak dapat dipungkiri di sisi lain baha apotek adalah salah satu model badan usaha retail , yang tidak jauh berbeda dengan badan usaha retail lainnya. Apotek sebagai badan usaha retail, bertujuan untuk menjual komoditinya, dalam hal ini obat dan alat kesehatan, sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan profit. Profit memang bukanlah tujuan utama dan satu-satunya dari tugas keprofesian apoteker, tetapi tanpa profit apotek sebagai badan usaha retail tidak dapat bertahan.
leh karena itu, segala usaha untuk meningkatkan profit perlu dilaksanakan, di antaranya menapai kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan sumber profit. leh karena itu, sebagai seorang retailer berkeajiban
mengidentifikasi
apa
yang menjadi
kebutuhan
pelanggan,
menstimulasi kebutuhan pelanggan agar menjadi permintaan, dan memenuhi permintaan tersebut sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan. /alam praktiknya, ada beberapa pelanggaran yang beberapa kali dilakukan oleh apotek, maupun petugas dan pegaai yang bekerja di apotek. 2eberapa pelanggaran yang biasanya dijumpai antara lain3 menjual obat dengan harga relati4e lebih tinggi dibanding apotek ompetitor, bahkan lebih tinggi dibanding harga eer tertinggi yang telah ditetapkan. Penjualan beberapa obat " bahan obat yang tidak semestinya, misalkan obat-obatan keras yang bebas diperjualbelikan serta tidak ada batasan dalam pembeliannya, serta masih banyak lagi keurangan yang dilakukan oleh suatu oknum dari apotek tersebut. 5al tersebut semata-mata dilakukan untuk mendapat keuntungan dan profit yang besar, alaupun harus melanggar ketentuan yang berlaku. /ari sisi kode etik maupun dalam pandangan Islam, hal itu sangat tidak dibenarkan. Islam tidak membatasi umatnya untuk menari harta sebanyak-banyaknya, dengan atatan diperoleh dengan ara yang benar serta tidak merugikan suatu pihak. Islam sendiri memberikan penghargaan yang besar terhadap pebisnis yang shaleh, karena baik seara makro maupun mikro pebisnis yang shaleh akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian suatu negara, yang seara langsung atau tidak akan membaa kemaslahatan bagi umat Islam. 5arta yang diperoleh dengan ara yang halal dan baik akan mendatangkan keberkahan pada harta tersebut, sehingga pemanfaatan harta dapat lebih maksimal bagi dirinya maupun bagi orang lain. #ebaliknya, harta yang diperoleh dengan ara yang tidak halal atau tidak baik, meskipun berjumlah
banyak namun tidak
mendatangkan manfaat
menimbulkan kegelisahan dan selalu merasa kurang.
*). R&m&san Masala
1. 2agaimanakah ara berbisnis yang baik dan benar menurut Islam6 !. 2agaimanakah ara penerapan nilai Islami pada bisnis di Apotek6 . Apa saja nilai #yariah yang dapat diterapkan di Apotek6
*)5 T&6&an Pen&lisan
bahkan senantiasa
1. Mengetahui ara berbisnis yang baik dan benar menurut Islam. !. Mengetahui ara penerapan nilai Islami pada bisnis di Apotek . Mengetahui nilai #yariah yang dapat diterapkan di Apotek.
!A! II PEM!AHASAN
2isnis adalah sebuah akti4itas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang 7produksi8. /alam terminologi bahasan ini, pembiayaan merupakan pendanaan, baik aktif maupun pasif, yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan kepada nasabah.#edangkan bisnis merupakan akti4itas berupa jasa, perdagangan dan industri guna memaksimalkan nilai keuntungan. Islam menempatkan akti4itas bisnis dalam posisi yang amat dihargai di tengah kegiatan manusia menari re)eki dalam penghidupan. 5al tersebut dapat dilihat dari hadist Rasulullah #A9 yang diriayatkan oleh perai hadis3
:perhatikanlah olehmu sekalian, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada sembilan dari sepuluh pintu re)eki; 75.R. Ahmad8. :pedagang 7pebisnis8 yang jujur dan amanah akan tinggal bersama para Nabi, #hiddi
/ari hadis-hadis tersebut jelas sekali Islam memberikan penghargaan yang sangat tinggi bagi para pedagang.'erkait dengan penghargaan yang tinggi ini agar akti4itas pedagang itu berjalan dengan baik, tidak dikotori oleh praktek perdagangan yang merugikan, Islam juga mengatur etika perdagangan 7bisnis8 bagi mereka yang menggelutinya./alam garis besarnya Islam memberikan bimbingan dalam bentuk etika menari keuntungan dan etika profesi.
=tika Menari Keuntungan
/alam al->ur?an dijelaskan paling tidak ada empat sifat yang bersemi dalam diri seseorang yang berhak mendapat keuntungan dalam berbisnis. Pertama, meajibkan akti4itas perdagangan dengan landasan keimanan dan keta<aan. Kedua, memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan )ikir dan bersyukur. Ketiga, berjia bersih dan mau bertobat. Keempat, memiliki antusiasme yang tinggi dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar .
=tika Profesi
Menjadi pebisnis syariah merupakan suatu profesi yang memerlukan etika seara khusus sebagai way of life yang selaras dengan kayakinan agama Islam. Manusia yang memilih keyakinan agama Islam selain mendapat bimbingan melalui kalamullah 7ayat-ayat Al->ur?an8, ia juga mendapat bimbingan dalam bentuk alam 7 filullah8. Perpaduan antara bimbingan kalamullah dan filullah inilah yang membentuk etika profesi Islam memberikan kebebasan kepada pemeluknya untuk melakukan usaha 7bisnis8, namun dalam Islam ada beberapa prinsip dasar yang menjadi etika normatif yang harus ditaati ketika seorang muslim akan dan sedang menjalankan usaha, diantaranya3 1.Proses menari re)eki bagi seorang muslim merupakan suatu tugas ajib. !.Re)eki yang diari haruslah ri)ki yang halal. .2ersikap jujur dalam menjalankan usaha. @. #emua proses yang dilakukan dalam rangka menari re)eki haruslah dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah #9'. 0. 2isnis yang akan dan sedang dijalankan jangan sampai menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. +. Persaingan dalam bisnis dijadikan sebagai sarana untuk berprestasi seara fair dan sehat 7fastabikul al-khayrat8. .'idak boleh berpuas diri dengan apa yang sudah didapatkan. B. Menyerahkan setiap amanah kepada ahlinya, bukan kepada sembarang orang, sekalipun keluarga sendiri /an dalam bertransaksi seara syari?ah, ada beberapa prinsip yang harus dipegang, yakni3 saling ridha 7CAn 'aradhin8, bebas manupulasi 7Dhoror8, aman"tidak membahayakan 7Mudharat8, tidak spekulasi 7Maysir8, tidak ada monopoli dan menimbun 7ihtikar8, bebas riba, dan halalan thayyiban. 5al-hal tersebut dapat diimplementasikan pada saat berbisnis di dalam apotek, yaitu dengan ara3 1. An 'aradhin3 dalam bertransaksi di apotek, kedua belah pihak harus saling ridha, dalam artian kedua belah pihak sudah menyetujui suatu jenis transaksi serta telah mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Misalkan dalam membeli obat. 9alaupun dengan harga berapapun, pasien haruslah ridha serta tidak ada beban dalam membeli obat di apotek. !. 2ebas Dhoror 3 alaupun konsumen tidak mengetahui seara pasti dan rini harga dari obat maupun jasa yang kita berikan, hendaknya apotek tidak melebih-lebihkan " melakukan manipulasi harga. 5arga yang dipatok haruslah harga yang telah ditetapkan dan menjadi harga standar di seluruh apotek
. Aman3 segala sesuatu yang kita lakukan baik berupa rekomendasi obat maupun rekomendasi berupa saran lain yang diberikan kepada konsumen hendaklah telah terbukti aman dan tidak merugikan dari sisi pasien. @. 'idak spekulasi3 spekulasi yang dimaksud dapat berupa spekulasi harga maupun keilmuan. Apoteker hendaknya memiliki keilmuan yang mumpuni saat melayani pasiennya di apotik, sehingga tidak terjadi adanya keraguan dalam pemilihan terapi yang baik bagi pasien. 0. 'idak memonopoli3 apotek hendaknya melakukan bisnis yang sehat dengan ara tidak memonopoli pasar. Misalkan apotek yang kita buka memiliki obat dengan harga yang jauh di baah harga pasaran, sehingga mengakibatkan harga pasaran jatuh, sehingga banyak konsumen yang enderung memilih pergi ke apotek kita dan menjadikan apotek lain merugi. +. 2ebas riba3 hendaknya praktik riba ini dihindari dalam melakukan segala kegiatan di Apotek. Misalkan mengurangi dosis maupun jumlah obat yang seharusnya diberikan, dengan tujuan mengurangi barang yang keluar akan tetapi tetap mendapat untung. . 5alalan 'hayyiban3 apabila syarat-syarat di atas telah terpenuhi, keuntungan yang kita dapatkan dalam berbisnis di Apotek Insha Allah 5alal dan berkah.
*ntuk pribadi seorang Apoteker maupun pegaai dari apotek sendiri sendiri, hendaklah dalam menari keuntungan maupun harta dalam bisnis apotek selalu mengingat pedoman pedoman yang telah ditetapkan oleh Allah #.9.' sendiri. Pedoman yang harus diingat sebagai seorang Muslim dalam menari harta diantaranya adalah3 1. 'idak lalai /)ikrullah. #ebagaimana telah diterangkan dalam >.#. Al-Munafi#. An Nuur3 yang berbunyi3 :rang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak 7pula8 oleh jual beli dari mengingat Allah, dan 7dari8 mendirikan shalat, dan 7dari8 membayarkan )akat. Mereka takut kepada suatu hari yang 7dihari itu8 hati dan penglihatan menjadi gonang;. /ari ayat tersebut dapat disimpulkan baha hendaknya dalam menari harta di dunia,
jangan sampai melupakan dan meninggalkan ibadah-ibadah yang ajib seperti #halat. #esibuk apapun kita, hendaknya selalu menyempatkan diri dalam beribadah dan menari ridha Allah #.9.'. . 'idak lupa mati. #ebagaimana telah diterangkan dalam >#. At 'akatsur3 1-! yang berbunyi3 ;2ermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.; /engan ingat akan datangnya ajal berupa kematian, maka moti4asi kerja seseorang selain menari ri)ki duniai juga tidak akan lupa menari bekal untuk di akhirat nanti. @. 'idak lupa berbagi. #ebagaimana telah diterangkan dalam >#. Al 5addid3 yang berbunyi3 :2erimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan menafkahkan 7sebagian8 dari hartanya memperoleh pahala yang besar. /alam implementasinya di apotek, kita dapat menyisihkan sebagian harta atau keuntungan yang kita peroleh untuk orang yang membutuhkan, misalkan untuk subsidi bagi pasien yang kurang mampu.
!A! III KESIMPULAN
/ari pembahasan tersebut di atas, dapat disimpulkan baha setiap kaum Muslim tidak dibatasi dalam menari harta. 2ahkan, dianjurkan kaum Muslim menjadi seorang yang kaya harta, baik di dunia maupun di akhirat. Menari harta sendiri banyak sekali aranya, salah satunya adalah berbisnis dalam bidang Apotek. Perlu diingat baha ara menari harta lah yang
penting, dimana prosesnya harus memenuhi nilai-nilai Islami dan menjauhi segala perbuatan yang mendekati haram. #ebagai seorang pebisnis, hendaklah kita menontoh perilaku Rasulullah #.A.9 yaitu #hiddi<, Amanah, Eatanah, dan 'abligh. Menari harta juga haruslah seimbang, antara harta duniai dan bekal untuk akhirat. Fang tidak kalah penting selanjutnya adalah menyisihkan sebagian harta kita untuk kepentingan bersama dan untuk orang lain yang membutuhkan. Apabila segala sesuatu yang kita kerjakan dilandasi atas Ridha Allah #.9.', nisaya harta yang kita dapatkan akan 2arokah serta mendapatkan kenikmatan baik di dunia maupun untuk bekal di Akhirat nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.M. !%11. 9irausaha 2erbasis #yariah. 2anjarmasin3 Antasari Press. 5al. @!. Amalia, E. !%1. =tika 2isnis Islam3 Konsep /an Implementasi Pada Pelaku *saha Keil. *IN #yarif 5idayatullah Gakarta. 5al. 11+ H 1!0. Anonim. Akhlak /alam 2isnis Islami. http3"".takaful4esta.ordpress.om" /iakses pada tanggal 10 Ganuari !%1+.
Anonim. 2entuk Gual 2eli Fang /ilarang3 Riba /alam Gual 2eli. http3"".rumaysho.om" /iakses pada tanggal 10 Ganuari !%1+. #lide Pembelajaran 2p. Mintaraga =man #urya, .., M.A. #trategi #ukses 2isnis Islami.