perencanaan implementasi dan evaluasi dari asuhan keperawatan ketidakefektifan pola nafasFull description
renpraDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
BISMILLAHDeskripsi lengkap
nafasFull description
Ketidakefektifan Bersihan Jalan NafasDeskripsi lengkap
Full description
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
1. KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS.docx
Deskripsi lengkap
Full description
FFFFF
Deskripsi lengkap
pola nafas tidak efektif
rencana tindakan asuhan keperawatan ketidakefektifan koping
rencana keperawatan, noc dan nicFull description
rencana keperawatan, noc dan nicDeskripsi lengkap
algoritma CHF Penurunan Curah Jantung
Hhj
Diagnosa keperawatanDeskripsi lengkap
RENCANA KEPERAWATAN, KEPERAWATAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Catatan perkembangan RENCANA KEPERAWATAN Diagnose
Tujuan
keperawatan
Criteria hasil
JAM
\ Intervensi - Catat
Tujuan : setelah
efektifan pola
dilakukan
pernafasan
napas
tindakan
penggunaan otot bantu
mencapai
keperawaatan RR
nafas
kedalaman
upaya
Kecepatan
10.28 Memantau adanya pucat dan sianosis
termasuk biasanya
normal, tidak ada
pernafasan
bunyi nafas
bervariasi
tambahan dan
tergantung
penggunaan otot
derajat
bantu pernafasan
nafas - Auskultasi bunyi nafas dan
catat
EVALUASI
Rasional
Ketidak
dan GDA normal
IMPLEMENTASI
bila
ada
bunyi nafas tambahan
Hasil: kulit tidak pucat
S:
Tidak tampak sianosis
- klien
10.29 Mengkaji kebutuhan insersi jalan
gagal
mengatakan
napas
masih merasa
Hasil: SpO2: 85%
sesak
pasien membutuhan bantuan O2
- Klien kurang
dengan simple mask untuk
kooperatif
memaksimalkan ventilasi, tetapi
dengan
pasien tidak mau dipasang simple
penjelasan
sering
mask sehingga hanya digunakan
yang diberikan
menimbulkan
binasal kanul. Terpasang nasal kanul
O:
kongesti paru
3L/menit
- SpO2: 86%
Kelebihan volume
cairan
10.35 Memantau kecepatan, irama dan - Tinggikan kepala dan
Jam : 10.45
Menurunkan konsumsi
frekuensi pernapasan
- Tampak pernapasan
PARAF
bantu untuk mencapai
oksigen/kebutuh
frek.napas: 38x/menit
posisi yang senyaman
an
irama: regular
mungkin
meningkatkan inflamasi
dan
paru
maksimal
-
Kolaborasi
Meningkatkan
pemberian oksigen
kosentrasi
dan pemeriksaan
oksigen alveolar
GDA
yang dapat memperbaiki
10.40 Memperhatikan pergerakan dada,
bibir mencucu - Frek.napas: 40x/menit
mengamati kesimetrisan.
A: masalah pola
Hasil: tampak gerakan dada simetris
napas belum
kiri dan kanan
teratasi
10.36 Mengauskultasi suara napas, Hasil: tidak ada suara napas tambahan 10.37 Memantau peningkatan kegelisahan
P: lanjutkan intervensi pemberian
atau
Hasil: pasien tampak sangat gelisah,
terapi oksigen
menurunkan
sering bergerak dan marah-marah
binasal kanul
hipoksemia
pada orang sekitar
4L/menit
jaringan. Hipoksemia dapat menjadi berat selama edema paru.
10.38 Menginformasikan pada pasien tentang teknik relaksasi napas dalam untuk memperbaiki pola napas. Hasil: klien kurang kooperatif 10.40 Memonitor aliran oksigen Hasil: oksigen binasal kanul terpasang dengan baik
- Mengkaji
Penurunan curah jantung
Tujuan:
setelah
dilakukan tindakan
dan
pernapasan, dan status mental
frekuensi
i
Hasil: Tekanan darah: 110/70 mmhg
kooperatif
Status pernapasan : RR : 38x/menit
dengan
jantung,
normal,
nadi
normal,
tidak
gelisah,
tidak
penurunan
kontraktilitas ventrikuler
- Mengkaji
menunjukkan TD
terhadap
kulit pucat
dan
sianosis.
10.40 Mengevaluasi respon pasien terhadap
Pucat menunjukkan menurunnya perfusi
perifer
sekunder
pucat.
terhadap
-
S:
mengkompensas
irama, dan nadi. akan
10.35 Mengkaji tekanan darah, status
mendokumentasikan
keperawaatan, klien
Untuk
tidak
terapi oksigen: Hasil: SpO2: 86%
penjelasan yang diberikan - Klien
Pasien mengatakan masih merasa
mengatakan
sesak
merasa letih
10.41 Memantau pengisian kapiler, dan
adekuatnya
suhu serta warna ekstremitas
curah
Hasil: CRT < 3 dtk
jantung,
- Klien kurang
O: - Tekanan darah : 110/70
vasokontriksi
Suhu badan 36,50C
- RR :40x/menit
dan anemia.
Warna ekstremitas: warna kulit tidak
- N:107x/meni
tampak pucat
- SB: 360C
Mengkaji perubahan
Sianosis
dapat
pada sensori seperti
terjadi
bingung,
refraktori GJK.
disorientasi, cemas
Area yang sakit
dan depresi
sering berwarna
sebagai
10.45 Menjelaskan kepada pasien tentang
A: masalah
tujuan pemberian oksigen persungkup belum teratasi Hasil: pasien masih tetap tidak mau
P: lanjutkan
menggunakan sungkup
intervensi
karena
Menginstruksikan pasien dan keluarga
monitor TTV
peningkatan
untuk membatasi aktivitas klien
dan pemberian
biru atau belang
kongesti vena.
Hasil: keluarga tampak mengerti
terapi oksigen
Dapat
tentang penjelasan, dan kooperatif
4L/menit
menunjukkan tidak adekuatnya perfusi serebral sekunder terhadap penurunan curah jantung.