Laporan Praktikum Penentuan Perubahan Entalpi ReaksiFull description
laporan praktikumFull description
Full description
hhhmmDeskripsi lengkap
jurnalDeskripsi lengkap
RPP kurikulm 2013Deskripsi lengkap
RPP kurikulm 2013Full description
hhhmmFull description
SMA XI IPA TermokimiaFull description
ujian ppl sma n 2 salatigaDeskripsi lengkap
Rpp Dan Silabus Hukum Hess BungaFull description
Descripción completa
guia test de hess estrabismo pareticoDescripción completa
practica de laboratorio de fisicoquimica IDescripción completa
PRUEBA DE HESSDescripción completa
Descripción: laboratorio: ley de Hess UNI
Proposal KP sebagai prasyarat kuliah
Descripción completa
ritmos.Full description
Hess's Law Lab Reacting Mg and MgO with HCl solution to determine molar enthalpy of combustion of MgFull description
Zat hasil reaksi harus dengan cara satu kali reaksi atau dapat pula diperoleh melalui beberapa tahapan reaksi. Cara apapun yang ditempuh baik langsung atau melalui beberapa tahapan reaksi untuk mencapai hasil, tidak akan mempengaruhi perubahan entalpi reaksi total. Menurut Hukum Hess, perubahan entalpi reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi). Contoh: Pembentukan CO 2 dari C secara langsung: C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆ H = -a kJ/mol Pembentukan CO 2 dari C secara bertahap : C(s) + 1/2O2(g) → CO(g) ∆H = -b kJ/mol CO(g) + 1/2O2(g) → CO2(g) ∆H = -c kJ/mol ........................................... ................................................................. .....................................+ ...............+ C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = (-b-c) (-b-c) kJ/mol Menurut Hukum Hess – Hess – a =(-b-c)
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia biasanya digunakan alat seperti kalorimeter, termometer dan sebagainya yang mungkin lebih sensitif. o – S DHf o reaktan Perhitungan : DH reaksi = S DH f produk – S
HUKUM HESS ―Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi r eaksi kimia tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir.‖ Contoh: C(s) + O2(g)
You are here: Home // Uncategorized // Menghitung Entalpi Dengan Menggunakan Hukum Hess
Menghitung Entalpi Dengan Menggunakan Hukum Hess Posted by indigoMorie on Oct 15, 2009 | 6 Comments Hukum Hess menyatakan bahwa, “entalpi suatu reaksi tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi akan tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir. Jadi untuk menentukan entalpi suatu reaksi kita bisa memperolehnya dengan mengambil semua jalan yang tersedia”
Artinya untuk menentukan entalpi suatu reaksi tunggal maka kita bisa mengkombinasi beberapa reaksi sebagai ―jalan‖ untuk menentukan entalpi reaksi tunggal tersebut. Hasil akhir yang akan kita peroleh akan menunjukkan nilai yang sama. Sebagai contoh: Entalpi pembentukan NO2 dapat kita cari dari reaksi berikut: N2(g) + O2(g) -> 2NO2(g) deltaH = 68 KJ
Dengan mengetahui entalpi standart pembentukan NO2 maka kita bisa menghitung besarnya berapa nilai entalpi untuk reaksi diatas. Atau kita bisa menghitungnya dengan menggunakan kombinasi beberapa reaksi (minimal 2 reaksi dan bahkan bisa lebih) berikut:
Dengan mengethaui besarnya entalpi dari reaksi I dan II diatas maka kita bisa mencari entalpi pembentukan NO2. Tentu saja kita harus mengatur satu reaksi dengan reaksi yang lain agar nantinya jika kesemua reaksi dijumlahkan akan diperoleh reaksi yang diingkan. Lalu apa kegunaan daripada hukum Hess? Salah satu manfaat hukum Hess adalah kita dapat menghitung entalpi suatu reaksi yang sangat sulit sekali diukur dilaboratorium. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan hukum hess adalah:
Kita dapat mengkombinasikan beberapa reaksi yang telah diketahui entalpinya untuk memperoleh entalpi reaksi yang kita cari. Kebalikan dari suatu reaksi mengakibatkan perubahan tanda entalpi, artinya jika suatu reaksi berjalan secara eksoterm maka kebalikan reaksi tersebut adalah endoterm
dengan tanda entalpi yang saling berlawanan.
Jika suatu reaksi dikalikan dengan suatu bilangan maka entalpi reaksi tersebut juga harus dikalikan dengan bilangan yang sama.
Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisik untuk ekspansi Hess dalam siklus Hess. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH).
Daftar isi [sembunyikan]
1 Penjelasan 2 Kegunaan 2.1 Contoh umum o 2.2 Contoh lainnya o 3 Lihat pula
[sunting] Penjelasan Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya. Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH). Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan. Secara matematis .
Untuk reaksi-reaksi lainnya secara umum
.
[sunting] Kegunaan Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi keseluruhan dari suatu proses hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi, dan tidak tergantung kepada rute atau langkah-langkah diantaranya. Dengan mengetahui ΔHf (perubahan entalpi pembentukan) dari reaktan dan produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi r eaksi apapun, dengan rumus ΔH=ΔHf P-ΔH f R
Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpi pembakaran reaktan dan produk, dengan rumus ΔH=-ΔHcP+ΔHcR
[sunting] Contoh umum Contoh tabel yang digunakan untuk menerapkan hukum Hess Zat
ɵ
ΔHf
-1
/KJ.mol
CH4 (g) -75 O2 (g) 0 CO2 (g) -394 H2O (l) -286
Dengan menggunakan data entalpi pembentukan di atas dapat diketahui perubahan entalpi untuk reaksi-reaksi dibawah ini: CH4(g)+2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ɵ
Sehingga penjumlahan persamaan-persamaan di atas akan menghasilkan
2B(s) + (3/2)O2(g) → B2O3(s) ΔH = -1273 kJ
Konsep dari hukum Hess juga dapat diperluas untuk menghitung perubahan fungsi keadaan lainnya, seperti entropi dan energi bebas. Kedua aplikasi ini amat berguna karena besaranbesaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara langsung, sehingga perhitungan dengan hukum Hess digunakan sebagai salah satu cara menentukannya. Untuk perubahan entropi:
o
o
o
ΔS = Σ(ΔSf produk) - Σ(ΔSf reaktan ) o o ΔS = Σ(ΔS produk) - Σ(ΔS reaktan).
Untuk perubahan energi bebas:
o
o
o
ΔG = Σ(ΔGf produk) - Σ(ΔGf reaktan) o o ΔG = Σ(ΔG produk) - Σ(ΔG reaktan).