MAKALAH GENETIKA
SIKLUS SEL, MITOSIS DAN MEIOSIS
OLEH : KELOMPOK VII
DWI WAHYUNI HASWIN
G111 15
REZKI MIRANDA
G111 15 514
RESKY WULANDARI R JAHUDDIN
G111 15 519
DWI REGITA ANGGIANI
G111 15 530
ISNA NURFADHILAH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul Siklus Sel, Mitosis dan Meiosis. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan
masukan-masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1
Latar Belakang ...................................................................................
1.2
Rumusan Masalah ..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Siklus Sel............................................................................................
2.2
Pembelahan Mitosis ...........................................................................
2.3
Fase Pembelahan Mitosis ...................................................................
2.3.1
Interfase ..............................................................................................
2.3.2
Profase ................................................................................................
2.3.3
Metafase .............................................................................................
2.3.4
Anafase ...............................................................................................
2.3.5
Telofase ..............................................................................................
2.4
Pembelahan Meiosis ..........................................................................
2.5
Fase Pembelahan Meiosis ..................................................................
2.5.1
Meiosis I.............................................................................................
2.5.2
Meiosis II ...........................................................................................
2.6
Perbedaan Mitosis dan Meiosis .........................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................... KESIMPULAN .............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Unit terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Makhluk hidup dapat tumbuh dan semakin membesar dikarenakan oleh sel-sel yang terus membelah dan bertambah banyak. Oleh karena itu pembelahan sel merupakan bagian terpenting dari pertumbuhan makhluk hidup. Pembelahan sel terbagi menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis). Pembelahan secara mitosis dan meiosis tersebut sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan, reproduksi dan juga pewarisan sifat pada makhluk hidup. 1.2
Rumusan Masalah
Apa itu siklus sel?
Apa yang dimaksud dengan pembelahan mitosis?
Bagaimana fase-fase pembelahan mitosis?
Apa yang dimaksud dengan pembelahan meiosis?
Bagaimana fase-fase pembelahan meiosis?
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Siklus Sel
Siklus sel adalah sebuah pergerakan dari satu pembelahan ke pembelahan berikutnya dan dalam proses tersebut adanya periode diantara pembelahan sel yang berurutan. Pada sel eukariotik siklus sel terbagi menjadi 2 fase fungsional yaitu fase S dan M kemudian fase persiapan yaitu fase G1 dan G2. Pada siklus sel ini fase pertama adalah G1 selanjutnya fase S kemudian fase G2 dan barulah fase M. Dalam Fase G1, S dan G2 termasuk dalam interfase sedangkan M adalah fase mitotik yang didalamnya ada tahap mitosis dan sitokinesis. 1.
Fase G1 Fase G1 ini adalah fase dengan lama waktu yang bervariasi tergantung
pada tipe selnya tetapi kebanyakan dari fase ini memiliki waktu yang lebih lama dibandingkan dengan fase lainnya. Dalam fase ini ukuran sel bertambah besar akibat dari pertumbuhan sel dan pada fase ini juga terjadi proses pembentukan organel-organel. 2.
Fase S Pada fase S terjadi penduplikasian kromosom dan sintesis DNA (replikasi
DNA). Kromosom yang semula tunggal menjadi ganda, tetapi pada keadaan ini masih belum bisa dibedakan sendiri-sendiri kromosomnya karena masih dalam bentuk serabut kromatin yang terkemas longgar. Pada umumnya fase ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikannya. Kemudian hasil dari replikasi kromosom yang telah utuh segera dipilah bersama dengan dua nukleid masing-masing yang berguna untuk proses mitosis pda fase M. 3.
Fase G2 Fase G2 merupakan fase persiapan untuk fase M. Pada fase ini yaitu
dilakukan pengumpilan energi sebanyak-banyaknya untuk proses pembelahan sel. Waktu yang diperlukan untuk fase ini sekitar 2 jam. Nukleus masih nyata dibungkus membran inti mengandung satu atau lebih nukleolus. Dua sentrosom
muncul di luar inti, terbentuk selama awal interfase melalui proses replikasi dari sentrosom tunggal. 4.
Fase M Fase ini berlangsung sekitar 1 jam dan merupakan tahap terjadinya
pembelahan sel. Untuk fase M dibagi menjadi dua bagian tahap yaitu mitosis dan sitokinesis. 2.2
Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua anak sel yang mengandung jumlah kromosom atau materi hereditas yang sama atau identik. Mitosis terjadi pada sel somatik. Bertujuan untuk mengganti sel-sel yang rusak (regenerasi) dan memperbanyak sel untuk proses pertumbuhan. Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Pada hewan dan manusia, mitosis terjadi pada sel meristem somatis (sel tubuh yang masih muda) yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pada tumbuhan berbungan, pertumbuhan terbesar terjadi pada ujung akar dan ujung tunas batang. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel meristem di kedua tempat tersebut.
2.3
Fase Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan sel-sel tubuh. Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri fase istirahat (interfase), fase pembelahan inti (kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pada tahap kariokinesis akan berlangsung dalam beberapa fase seperti profase, metafase, anafase dan telofase. 2.3.1
Interfase
Interfase adalah tahap dimana sel dianggap sedang beristirahat dan tidak melakukan pembelahan. Tetapi tahap ini merupakan tahap yang paling penting karena sel sedang mempersiapkan pembelahan atau melakukan metabolisme sel. Pada fase ini inti sel belum membelah dan dan kromosom belum nampak karena masih berbentuk benang-benang kromatin yang halus. Walaupun begitu sel anak yang baru terbentuk sudah melakukan metabolisme. Pada interfase sel mengalami subfase berikut: a.
Fase Pertumbuhan Primer/growth 1 (G1), pada fase ini sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan dan diploid (1c 2n).
b.
Fase Sintesis (S), pada fase ini DNA dalam ini mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan) sehingga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c 2n).
c.
Fase Pertumbuhan Sekunder/growth 2 (G2), pada fase ini replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.
2.3.2
Profase
Pada fase ini memakan waktu yang terlama dan memerlukan banyak energi, sentriol menduplikasi dan membentuk benang spindel, lalu sentriol bergerak menuju kutub-kutub yang berlawanan. Membran inti dan anak inti pun melebur. Selain itu kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom menduplikasi menjadi kromatid.
2.3.3
Metafase
Metafase adalah tahap yang singkat dalam mitosis. Pada fase ini kromosom bergerak ke bidang ekuator benang spindel (bidang pembelahan). Kromosom terikat pada benang spindel melalui sentromer. Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA yang diberikan pada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya. 2.3.4
Anafase
Anafase juga merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap ini masing-masing
sentromer
yang
mengikat
kromatidmembelah
bersamaan.
Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindel. Pada saat kontraksi, benang spindel memendek kemudian menarikkromatid menjadi dua bagian ke dua ktub yang berlawanan. Tahap anafase menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c, 2n). 2.3.5
Telofase
Kromosom mulai berkumpul pada kutubnya masing-masing, lalu kromosom mulai menipis menjadi kromatin. Benang spindel mulai menghilang, membran inti mulai terbentuk. Selain itu nukleus dan nukleolus terbentuk kembali. Setelah itu terjadi kariokenesis yaitu pembelahan inti sel menjadi dua. Setelah inti sel terbelah menjadi dua terjadi sitokenesis yaitu pelekukan sitoplasma, lekukan semakin lama semakin dalam yang akhirnya membagi sel menjadi dua. 2.4
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan selsel kelamin (sperma dan sel telur). Meiosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom induknya. Sebagai contoh, manusia memiliki jumlah kromosom sebanyak 46, kecuali pada sel reproduksi atau sel kelaminnya memiliki jumlah kromosom sebanyak 23 yang
dibentuk oleh pembelahan meiosis. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini dibutuhkan agar jumlah kromosom anak tetap 46 karena anak terbentuk dari peleburan sel sperma dan sel telur. 2.5
Fase Pembelahan Meiosis
Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa dengan dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama yaitu interfase, profase I, metafase I, anafase I, telofase I, sitokinesis I, interkinesis, profase II, metafase II, anafase II, telofase II dan sitokinesis II. 2.5.1
Meiosis I
Meiosis I dibagi kedalam beberapa tahap : a.
Profase I
Profase dibagi kedalam beberapa fase : 1.
Leptonema : Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom homolog.
2.
Zygonema : Kromosom homolog (sama bentuk) saling berdekatan dan berpasangan (sinapsis). Pasangan kromosom homolg ini disebut bivalen.
3.
Pakinema : Tiap bagian kromosom homolog mengganda dan membentuk tetrad.
4.
Diplonema : Kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
5.
Diakinesis : Terbentuk dua sentriol dan juga benang spindel. Lalu sentriol bergerak menuju kutub-kutub yang berlawanan. Nukleus dan nukleolus melebur dan kromatid-kromatid bivalen yang terbentuk tadi terjerat oleh benang spindel.
b.
Metafase I
Tetrad berkumpul dibidang ekuator. Pada bidang ekuator benang-benang spindel melekatkan diri pada tiap sentromer kromosom. Ujung benang spindel yang lainnya membentang melekat di kedua kutub yang berlawanan. c.
Anafase I
Setiap pasangan kromosom homolog berpisah dan bergerak kekutub yang berlawanan tertarik oleh benang spindel. d.
Telofase I
Kromatin terbentuk kembali dan nukleus kembali terbentuk. Terjadi sitokenesis I dan benang spindel pun menghilang. 2.5.2
Meiosis II
Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang haploid (karena kini sel anakan mengandung setengah pasang kromosom homolog). Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa kromosom tersebut masih berisi sepasang kromatid, yang berarti kandungan DNA-nya masih rangkap (2c). Tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan yang baru.
a.
Profase II
Pada fase ini terbentuk dua sentriol dan juga benang spindel, sentriol bergerak menuju kutub-kutub yang berlawanan. Selain itu kromatin menebal menjadi kromosom dan membran inti melebur. b.
Metafase II
Kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terjerat benang spindel. c.
Anafase II
Kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan. d.
Telofase II
Kromosom berubah kembali mejadi kromatin dan nukleus kembali terbentuk.
Terjadi
sitokenesis
(pelekukan
sitoplasma)
dan
kariokenesis
(pembelahan inti). Selama meiosis II, setiap sel mengandung 46 kromatid menghasilkan dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Awalnya, ada dua sel yang mengalami meiosis II, sehingga hasil dari meiosis II adalah empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Masing-masing dari empat sel adalah haploid, yaitu, setiap sel berisi satu set kromosom. 23 kromosom dalam empat sel dari meiosis tidak identik karena pindah silang telah terjadi di profase I. Ini pindah silang
menghasilkan variasi sehingga masing-masing empat sel yang dihasilkan dari meiosis berbeda dari tiga lainnya. Dengan demikian, meiosis menyediakan mekanisme untuk memproduksi variasi dalam kromosom. Juga, itu menyumbang pembentukan empat sel haploid dari sel diploid tunggal. 2.6
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Antara mitosis dan meiosis memiliki perbedaan yang sangat jelas, perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah : No 1
Mitosis Terjadi satu kali pembelahan
Meiosis Terjadi dua kali pembelahan
2 3
Menghasilkan dua sel anak Sel anak sama secara genetik
Menghasilkan 4 sel anak Sel anak tidak sama secara genetik
4
Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk. Rumus { 2n} Bersifat diploid
5
Terjadi di sel tubuh
Jumlah kromosom sel anak sama dengan setengah kromosom sel induk. Rumus { 1n } Bersifat haploid Terjadi di organ reproduksi { tempat pembentukan sel kelamin } Berfungsi untuk membentuk sel kelamin.
6
7
Berfunsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan/regenerasi , dan reproduksi aseksual. Terdiri dari tahap : Profase >Metafase >Anafase >Telofase 1. >Interfase
Terdiri dari tahap : Meiosis I : Profase l >Metafese l >Anafase l > telofase l Meiosis ll : Profase ll> Metafase ll > Anaase ll > Telofase ll Tanpa Interfase
BAB III PENUTUP Kesimpulan 1.
Siklus sel adalah sebuah pergerakan dari satu pembelahan ke pembelahan berikutnya dan dalam proses tersebut adanya periode diantara pembelahan sel yang berurutan. Pada sel eukariotik siklus sel terbagi menjadi 2 fase fungsional yaitu fase S dan M kemudian fase persiapan yaitu fase G1 dan G2.
2.
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua anak sel yang mengandung jumlah kromosom atau materi hereditas yang sama atau identik, terjadi pada sel somatik dan bertujuan untuk memperbanyak sel untuk proses pertumbuhan. Fase-fase mitosis yaitu Profase, Metafase, Anafase, Telofase, Interfase
3.
Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin yaitu sperma dan sel telur. Terjadi dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari induknya. Meiosis di bagi dua tahap yaitu meiosis I dan meiosis II. Fase-fase dari meiosis I yaitu :Profase I yang terdiri dari; leptonema, zygonema, pakinema, diplonema dan diakinesis, Metafase I, Anafase I, Telofase I. Fase fase meiosis II yaitu : Profase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Mitosis dan Meiosis pada Sel. http://arulgroup.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 8 Maret 2016 pukul 21.34. Aryulina, Diah dkk. 2004. Biologi 3. Jakarta : Erlangga. Rohany, Achmad. 2014. Tahap-Tahap pada Proses Meiosis & Mitosis. http://salladin-achmad.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 8 Maret 2016 pukul 21.36. Sulistiyorini, Ifa. 2014. Siklus Sel dan Pembelahan sel. http://ifasulistiyorini.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 8 Maret 2016. Pukul 22.10