TUGAS GENETIKA Pembe Pembelah lah an M it osi osi s Dan M eiosis
Disusun oleh ADHITA LIORA MAULIDA 200110130325 C
UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS PETERNAKAN 2014
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tumbuh dan berkembang biak . Kemampuan makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak disebabkan oleh sel sel terus mengalami pembelahan. Sel sel tersebut terus menerus memperbanyak diri. Dalam pembelahan sel sendiri dibagi menjadi 2, yaitu pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung. Yang akan kita bahas kali ini adalah pembelahan secara tidak langsung yaitu pembelahan yang melalui beberapa tahapan .Pembelahan tidak langsung terdiri dari meiosis dan mitosis tahapan tahapan tersebut diantaranya seperti penampakan krmosom yang berbeda beda pada setiap tahap pembelahan. Ketika sel membelah benang benang kromatid ada yang memanjang dan memendek maupun menebal. Kumpulan benang benang itulah yang disebut kromosom. Menurut peneliti kromosom dapat berikatan dengan warna warna tertentu dan dapat diamati denga menggunakan mikroskop. Untuk itu disusunlah makalah ini guna mengetahui lebih dalam mengenai pembelahan sel secara ti dak langsung 1.2 Tujuan
Mengetahui pembelahan sel secara mitosis
Mengetahui pembelahan sel secara meiosis
II ISI
Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Proleptotene Profase Mitosis
Anafase Telofase
Tidak Langsung
Leptotene
Metafase
Zygotene Profase I Metafase I
Pembelahan I
Pembelahan Sel
Anafase I
Pachitene Diplotene Diakenesis
Telofase I
Meiosis Interfase
Profase II Pembelahan II Langsung
Amitosis
Metafase II Anafase II Telofase II
2.1 Mitosis
Berlangsung pada sel somatic ,Kromosom melakukan replikasi DNA (2n-4n) Jumlah akhir kromosom pada pembelahan mitosis : kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 46. Pembelahan mitosis hanya melakukan pembelahan sekali . Pembelahan yang bertujuan untuk mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus, Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya bertambah) Membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat induk sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda.
2.1.1 Profase 1. Kromatin menebal, memendek kromosom 2. Nukleolus melebur 3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk 4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya 5. Kromosom menduplikasi kromatid 2.1.2 Metafase 1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas 2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator) 3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan 4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal ) 2.1.3 Anafase 1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya 2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua 3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson 4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal ) 2.1.4 Telofase 1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin 2. Anak inti dibentuk kembali 3. Dinding inti dibentuk kembali 4. Benang-benang gelendong hilang 2.2 Meiosis 2.2.1 Fase Meiosis I
Meiosis I membagi kromosom homolog, menjadi dua sel haploid(n). Jadi meiosis I dapat dikatakan pembelahan reduksi sel.
2.2.1.1 Prophase I
Selama prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang disebut dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan akan terjadi kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi. Tahap-tahap yang terjadi saat prophase I: 1. Nukleus mulai menghilang 2. Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom 3. Kromoson mereplikasi diri menjadi kromatid. 4. Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal. 5. Kromatid menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus 6. Kromosom yang homolog membentuk sinapsis. 7. Homolog tersusun atas 4 kromatid/ tetra 8. Membran inti mulai menghilang 9. Pembentukan benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus. Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan. Pada tahap prophase I terjadi juga yang disebut dengan pindah silang (crossing over ). Hal ini terjadi karena masing-masing kromatid yang homolog saling menempel, sehingga memungkinkan antara kromatid-kromatid homolog tersebut melalukan pertukaran gen. 2.2.1.2 Metaphase I : 1. Tetrad membagi diri di ekuator, sehingga setengahnya saling menghadap ke kutub yang berlawanan. 2. Tetrad yang telah membelah menggantung ke spindle dengan menggunakan sentromer 3. Benang-benang spindle semakin terlihat jelaS 2.2.1.3 Anaphase I
1. Benang spindle menarik kromosom menuju masing-masing kutub yang berlawanan.
2. Masing-masing kutub separuh dari jumlah kromosom (tidak terjadi pembelahan sentromer).mendapatkan Karena sentromer tidak membelah, maka setiap kutub akan mendapatkan kromosom yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini berbeda dengan pembelahan mitosis yang mana sentromer membelah sehingga masing-masing kutub mendapatkan kromosom yang sama 2.2.1.4 Telophase I
1. Membran nucleus terbetuk disekeliling kromosom pada setiap kutub dan kromoson memanjang. 2. Proses sitokinesis 3. Terjadi pembagian sitoplasma dan organela-organela lain 4. Didapatkan 2 sel anakan yang haploid (n) Sel anakan yang dihasilkan dalam proses meiosis I mengandung jumlah kromatid yang sama dengan induknya. Tapi tetap disebut haploid karena kromosom-kromosom tersebut adalah homolog. 2.2.2 Interfase
Interphase dilakukan sel untuk mengumpulkan energy yang akan digunakan dalam proses pembelahan sel. Pada fase ini juga terjadi berbagai macam proses sintesis berbagai macam bahan organic. Fase yang terdapat dalam interphase adalah: 1. Fase G1 (fase petumbuhan pertama): sel mengalami pertumbuhan (organelorganel sel menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan). 2. Fase sintesis (S): sel melakukan replikasi/penganan moekul DNA dan tahap sintesis mareri seprti DNA sel dan protein untuk pembelahan sel. 3. Fase G2 (fase pertumbuhan kedua): tidak terjadi pada proses meiosis . 2.2.3 Fase Meiosis II Merupakan bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua sel anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. Adapun tahap-tahap yang terjadi sebagai berikut:
2.2.3.1 Prophase II
1. Kromosom masih berpasangan dengan sentromer 2. Kromosom tidak menggandakan diri. 3. Membrane nucleus melebur kembali. 4. Sentriol (pada sel hewan) membelah diri, memisah ke kutub-kutub yang berlawan. 5. Benang-benang spindle mulai terbentuk. 2.2.3.2 Metaphase II 1. Kromatid terletak di bagian ekuator, bergantung pada spindle melalui sentromer. 2. Sentromer membelah sehingga kromosom menjadi dua. 3. Benang-benang spindle tampak semakin jelas 4. Benang-benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer 2.2.3.3 Anaphase II 1. Kromatid yang telah terbagi menjadi dua dibawa ke masing-masing kutub sel. 2. Hal itu terjadi karena adanya benang-benang spindle yang menarik masing masing bagian kromosom ke bagian masing-masing kutub. 3. Sehingga masing-masing kutub mendapatkan bagian yang sama dengan kromosom induk 2.2.3.4 Telophase II 1. Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing masing. 2. Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. 3. Membran nucleus mulai terbentuk. 4. Nukleolus mulai muncul kembali. 5. Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma. 6. Sel terbentuk menjadi empat sel anakan yang haploid(n).
III PENUTUP
Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-sel somatis (sel tubuh). Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat penyalinan DNA sebelum pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap sel anak memiliki genom yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan baik karena molekul- molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap species sel eukariotik memiliki jumlah kromosom yang khas di dalam setiap nukleus sel. Misalnya sel somatik manusia (semua sel tubuh kecuali sel reproduktif atau gamet) mengandung 46 kromosom. Sel sperma dan sel telur manusia memiliki jumlah kromosom setengah kromosom sel somatik, yaitu 23 kromsom. Sedangkan pada pembelahan sel secara tidak langsung meiosis, pembelahan terjadi pada alat kelamin. Oogenesis dan Spermatogenesis merupakan contoh dari pembelahan meiosis dimana jumlah kromosom yang dihasilkan yaitu setengah jumlah kromosom sel induknya (haploid).
KESIMPULAN
Mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang memiliki jumlah kromosom seperti sel induknya ( diploid) sedangkan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom sel induknya (haploid). Pada saat pembelahan mitosis, terjadi melalui rangkaian tahapan, yaitu profase, anafase, metafase dan telofase, sedangkan pada saat pembelahan meiosis terjadi melalui dua rangkaian tahapan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga Jai. 2011. http://jai.staff.ipb.ac.id/tag/analisis-meiosis/ (diakses pada rabu 26 agustus 2014 , pukul 20.12) Kusnadi,dkk 2010. http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR.PEND.BIOLOGI/1968-591994031- KUSNADI/ BUKU _ SAKU _ BIOLOGI _ SMA, KUSNADI_ dkk/ Kelas_XII/ Reproduksi sel/ (diakses pada tanggal jumat 28 agustus 2014, pukul 15.30)