PENGARUH KADAR ETANOL DAN HYDROXYEHTYL CELLULOSA TERHADAP GEL ASAM SALISILAT SEBAGAI BAHAN ANTI INFLAMASI Ramadhanti, S, F,* F,* , Zenifa, Ermira*, Panggalih, Pandan*, Pertiwi, D, I,*, Widarno Widarno I, S,*, Dhasry, Aldy*, Firmansyah, M, S,* *Prodi Farmasi Fakltas MIPA !"I#ERSI$AS IS%AM I"D&"ESIA' (ogyakarta
ABSTRAK ABSTRAK Dilakkan )enelitian ntk formlasi gel asam salisilat dengan asis gel yang ert+an ntk mengetahi )engarh kestailan fisik sediaan gel asam salisilat' $iga formla gel diat dengan asis gel hydroyethyl-elllose' .emdian diat diat )eredaan )eredaan )ada konsentra konsentrasi si hydroy hydroyethy ethyl-ell l-elllose lose dan ethanol ethanol'' Pada formla formla / dignakan dignakan ethanol ethanol dan hydroye hydroyethyl thyl-ell -elllose lose seanyak seanyak 01 gram dan 2 gram' gram' Pada formla formla 0 dignakan dignakan ethanol dan hydroy hydroyethy ethyl-ell l-elllose lose seanyak 03 gram dan 2 gram' Pada formla 4 dignakan ethanol dan hydroyethyl-elllose hydroyethyl-elllose seanyak 01 gram dan 5 gram' E6alasi yang dilakkan adalah +i )7 dan kekentalan 86iskositas9' 86iskositas9' Pada )engkran 6iskositas di)eroleh di)eroleh hasil ahwa formla / ,0 dan 4 menghasilkan sediaan yang lengket di klit akiat konsentrasi minyak yang terlal tinggi' 7al ini erakiat )ada krang nyamannya sediaan gel ketika ketika dignakan' Antara ketiga ketiga formla telah menghasilkan sediaan yang homogen, hals ketika dignakan 8tidak ada enda)an9, serta mdah ter--i' Penelitian leih lan+t hars dilakkan ntk menghasilkan sediaan gel asam salisilat dengan konsentrasi minyak leih sedikit sehingga tidak lengket di klit .
Kata kunci: Asam salisilat gel, hydroxyethylcellulose, ethanol
1. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N Prev Preval alen ensi si terj terjad adin iny ya aler alerg gi dila dilapo pork rkan an mening meningkat kat di berbag berbagai ai negara negara,, diperki diperkirak rakan an akibat akibat perubahan gaya hidup dan lingkungan yang berhubungan dengan dengan urbanisasi urbanisasi dan pembanguna pembangunan. n. Penyakit Penyakit alergi alergi berjalan menahun dan akan mempengaruhi kualitas hidup. Diperkirakan tiap tahun sekitar 33 ! "#$$ %& dike dikelu luar arka kan n oleh oleh seti setiap ap kelu keluar arga ga,, jika jika sala salah h satu satu '"( anggotanya terkena eksim . Penyebab Penyebab pasti peningkata peningkatan n prevalensi prevalensi alergi alergi belum jelas diketahui. )aktor yang diduga berperan disamping *aktor genetik adalah *aktor yang yang lain, misalnya misalnya jumlah anggota keluarga keluarga kecil, peningkatan peningkatan gaya hidup kebarat+ba kebarat+barata ratan n atau 'esternis 'esternisasi(, asi(, paparan paparan aler alerg gen, en, perb perbai aika kan n ling lingku kung ngan an temp tempat at ting tingga gal, l, '"( penggunaan perabot rumah tangga dan polusi udara .
Paradigma patogenesis alergi yang berkembang saat ini, baha alergi hanya terjadi pada individu dengan predisposisi genetik yang kemudian terpapar dengan alerg alergen. en. -anya -anyak k *aktor *aktor pada pada lingkun lingkungan gan yang yang dapat dapat mence mencetus tuskan kan alerg alergi, i, misaln misalnya ya alerg alergen en hirupa hirupan n dalam dalam ruma rumah h 'aero allergen in*eksi, i, polusi polusi,, dan lain+l lain+lain ain.. allergen(, in*eks Kondis Kondisii lingku lingkunga ngan n yang yang semaki semakin n kom komple pleks ks akibat akibat kemaju kemajuan an ekonom ekonomii akan akan membua membuatt alerg alergen en semaki semakin n meningkat jumlahnya. Alergen ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa cara, antara lain hirupan, kontak, salura saluran n cerna, cerna, dll. Dengan Dengan menget mengetahu ahuii *aktor *aktor+* +*akt aktor or resiko resiko timbulny timbulnyaa alerg alergii dihara diharapka pkan n dapat dapat dilakuk dilakukan an tindakan pencegahannya '"(. Asam Asam salisil salisilat at merupa merupakan kan salah salah satu satu bahan bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan sehari+hari serta serta mempun mempunya yaii nilai nilai ekonom ekonomis is yang yang cukup cukup tinggi tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediet dari pembuatan obat+obatan seperti antiseptik dan analgesic serta pembuatan bahan baku untuk keperluan *armasi.
Pada penelitian ini, dibuat sediaan gel asam salisilat. Asam salisilat dibuat dalam sediaan gel karena ujud dan arna sediaan yang lebih menarik. Dipasaran sediaan dengan at akti* asam salisilat banyak dibuat dalam sediaan salep dan krim disini kami mencoba membuat sediaan gel. Karena sediaan gel memiliki si*at yang lebih dingin saat digunakan, penampilan sediaan yang lebih menarik, mudah dicuci dengan air, pelepasan obat dan kemampuan penyebaran pada kulit yang lebih baik. /el merupakan sediaan setengah padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel organik dan anorganik. /el dikelompokkan ke dalam gel *ase tunggal dan *ase ganda. /el *ase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul besar yang terdispersi dan cairan. /el *ase tunggal dapat dibuat dari makro molekul sintetik 'misalnya karbomer( atau dari gom alam 'seperti tragakan(. Karbomer membuat gel menjadi sangat jernih dan halus. /el *ase ganda yaitu gel yang terdiri dari jaringan partikel yang terpisah misalnya gel alumunium hidroksida. /el ini merupakan suatu suspensi yang terdiri dari alumunium hidroksida yang tidak larut dan alumunium oksidahidrat. 0ediaan ini berbentuk kental, berarna putih, yang e*ekti* untuk menetralkan asam klorida dalam lambung'.#( /el segera mencair jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Absorpsi pada kulit lebih baik dari pada krim. /el juga baik dipakai pada lesi di kulit yang berambut. -erdasarkan si*at dan komposisinya, sediaan gel memilliki keistimeaan '#(. a. 1ampu berpenetrasi lebih jauh dari krim. b. 0angat baik dipakai untuk area berambut. c. Disukai secara kosmetika. d. Penyebaran bahan baik. e. 1emberikan e*ek pendinginan karena penguapan pelarut. 2api gel memiliki kekurangan yaitu tidak cocok untuk agen terapi yang rentan terhadap hidrolisis '$( . bat analgesik anti in*lamasi non steroid merupakan suatu kelompok sediaan dengan struktur kimia yang sangat heterogen, dimana e*ek samping dan e*ek terapinya berhubungan dengan kesamaan mekanisme kerja sediaan ini pada enim -y-looygenase '45(. 6al ini terjadi berdasarkan atas penghambatan biosintesis prostaglandin 'P/(. 1ekanisme kerja yang berhubungan dengan biosintesis P/ ini diperlihatkan secara in vitro baha dosis rendah aspirin 'turunan asam salisilat( dan indometason menghambat produksi enimatik P/. Dimana juga telah dibuktikan baha jika sel mengalami kerusakan maka P/ akan dilepas. 7amun demikian obat A870 secara umum tidak menghambat
biosintesis leukotrin, yang diketahui turut berperan dalam in*lamasi. A870 menghambat enim -y-looygenase '45( sehingga konversi asam arakidonat menjadi P//# terganggu. 0etiap obat menghambat -y-looysigenasedengan cara yang berbeda. A870 dikelompokkan berdasarkan struktur kimia, tingkat keasaman dan ketersediaan aalnya. Dan sekarang yang populer dikelompokkan berdasarkan selekti*itas hambatannya pada penemuan dua bentuk enim -onstitti6e -y-looygenase:/ '45+"( dan ind-ile -y-loo-ygenase:0 '45+#(. 45+" selalu ada di berbagai jaringan tubuh dan ber*ungsi dalam mempertahankan *isiologi tubuh seperti produksi mukus di lambung tetapi sebaliknya, 45+# merupakan enim indusibel yang umumnya tidak terpantau di kebanyakan jaringan, tapi akan meningkat pada keadaan in*lamasi atau patologik. A870 yang bekerja sebagai penyekat 45 akan berikatan pada bagian akti* enim, pada 45+" dan atau 45 +#, sehingga enim ini menjadi tidak ber*ungsi dan tidak mampu merubah asam arakidonat menjadi mediator in*lamasi prostaglandin . A870 yang termasuk dalam tidak selekti* menghambat sekaligus 45+" dan 45+# adalah ibupro*en, indometasin dan naproxen. Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selekti* menghambat menghambat 45+". Piroxicam lebih selekti* menyekat 45+", diclo*enak, meloxicam, dan nimesulid. 4elecoxib dan ro*ecoxib sangat selekti* menghambat 45+# '9(. Asam salisilat merupakan bahan keratolitik tertua. 0elain memiliki e*ek keratolitik, bahan ini juga memiliki e*ek keratoplastik, anti+pruritus, anti+in*lamasi, analgetik, bakteriostatik, *ungistatik dan tabir surya. Asam salisilat, dikenal juga dengan 0:hydroy: en;oi-a-id atau orthohydroen;oi- a-id . Asam salisilat dapat diekstraksi dari pohon illo bark, daun intergreen, spearmint, dan seet birch. 0aat ini asam salisilat telah dapat diproduksi secara sintetik. Asam salisilat mengandung tidak kurang dari ,$; dan tidak lebih dari "",; 4<6=3,dihitung terhadap at yang telah dikeringkan. 6ablur putih biasanya berbentuk jarum halaus atau sernuk hablur halus putih> rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. -entuk sintesis arana putih dan tidak berbau. ?ika dibuat dari metil salisilat alami dapat berarna kekuning+ kuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip menthol. 0ukar larut dalam air dan dalam benena> mudah larut dalam ethanol dan dalam eter> larut dalam air mendidih> agak sukar larut dalam kloro*orm. 0ediaan asam salisilat telah lama diketahui memiliki khasiat anti+in*lamasi. 0ebagaimana diketahui, aspirin 'asam asetil salisilat( telah digunakan secaraluas sebagai analgesik, anti+piretik, dan anti+in*lamasi sistemik. Asam sal isi lat menghambat biosistesis prostaglandin dan
memiliki e*ek anti+in*lamasi pada sediaan topical dengan konsentrasi ,$+$; '3(.
E'aluas S"&aa% G"l Asam Salsla$
Bvaluasi yang dilakukan adalah uji p6 dan uji kekentalan 'viskositas(.
METODOLOGI PENELITIAN
P"%(m)ula% Hasl
Penelitian ini dilakukan di @aboratorium 2erpadu, @aboratorium 2eknologi )armasi )+18PA %niversitas 8slam 8ndonesia ogyakarta pada bulan 1ei #"9! juni #"9. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, mixer, batang pengaduk, gelas ukur, corong, gelas beaker, label, aterbath, pot gel, hot plate, caan petri, kertas p6. -ahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Asam salisilat, Propylene /lycol, Bthanol, 6ydroxyethylcellulose, BD2A, PB/ 9, Cat Pearna, &lem roses
7ilai viskositas yang didapatkan disajikan dalam gra*ik untuk dianalisa tipe aliran sediaan. %ji viskositas
-ahan Asam 0alisilat Propylene /lycol Bthanol 6ydroxyethylcellulose BD2A PB/ 9 Cat Pearna &lem roses
)8 $ 3< # 9,# #" E.s E.s
) 88 $ 3< # 9 9,# #" E.s E.s
Asam
menilai
tingkat
digunakan sebagai acuan terkait kestabilan Asam 0alisilat dalam p6 sediaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
$ " # $ = $ # " $
salisilat
dilarutkan
dengan
ethanol
glikol
dan
dicampur
dengan
6ydroxyethylcellulose untuk membentuk basis gel 'b(. Ditambah BD2A kedalam PB/ 9, dipanaskan hingga 'c(. 4ampurkan
4p )ormula " 0pindel =3 #"= " "3= "<3 "# "=<# #9#3 #=3 33""
4p )ormula # 0pindel =# "3$.= "9".= ##.3 BBBB BBBB BBBB #9. "=.# 3<."
4p )ormula 3 0pindel =3 9=< 399< 3$= BBBB BBBB BBBB 993 $"$ ==3
)ormula " $
)ormula # $
)ormula 3 $
$
$
$
)ormula # Bncer Bncer
)ormula 3 0edang Kental
2abel #. %ji p6
secukupnya 'a(. 0isa etanol ditambahkan ke dalam
selanjutnya
untuk
kekentalan sediaan gel yang dihasilkan. 6asil dari uji p6
Fpm
) 888 $ 3< #$ 9,# #" E.s E.s
P"m#ua$a% S"&aa% G"l Asam Salsla$
larut
dilakukan
2abel ". %ji Fheologi
Formulas !
Propilen
juga
p6 minggu " p6 minggu #
larutan 'b( dan 'c( untuk
ditambahkan
campuran
at
akti* atau
2abel 3. %ji kekentalan
campuran 'a(. 0etelah menjadi gel, untuk mempercantik arnanya ditambahkan pearna dan ditambahkan &lem roses untuk memberikan aroma yang berbeda.
1inggu " 1inggu #
)ormula " 0edang 0edang
Pengujian p6 yang dilakukan pada ketiga *ormulasi, pada minggu pertama menghasilkan nilai $. Dan pada minggu kedua nilai p6 tetap $. p6 yang didapat baik karena berada pada rentang nilai p6 yang stabil, yaitu 9 ! . Dari perbandingan p6 minggu pertama dan kedua dapat disimpulkan baha p6 ketiga *ormulasi stabil, karena tidak ada perubahan p6. %ji kekentalan pada *ormula " menghasilkan sediaan yang kekentalannya sedang. 2ingkat kekntalan pada *ormula " tidak berubah dari minggu pertama
/ra*ik Fheologi )3
hingga minggu kedua. 0ehingga *ormula " cocok untukdijadikan sebagai gel. Pada *ormula #, dihasilkan sediaan yang encer. 0ehingga tidak cocok untuk digunakan sebagai gel. 0ediaan yang encer dikarenakan pada *ormula #, kadar 6P14 lebih sedikit daripada kadar
*ormula
".
0edangkan
pada
*ormula
3
menghasilkan sediaan yang memiliki kekentalan sedang pada minggu pertama, namun pada minggu kedua sediaan
berubah
menjadi
lebih
kental.
6al
ini
dikarenakan adanya penambahan etanol yang lebih banyak daripada *ormula " dan *ormula #. /ra*ik Fheologi )"
/ra*ik di atas merupakan gra*ik yang diuji pada minggu pertama. Akan tetapi untuk minggu kedua belum dilakukan uji rheologi sehingga perubahan rheologi dari minggu pertama hingga kedua belum bisa digambarkan secara objekti*. )ormula ", #, dan 3 menghasilkan sediaan yang lengket di kulit akibat konsentrasi minyak yang terlalu tinggi. 6al ini berakibat pada kurang nyamannya sediaan gel ketika digunakan. Antara ketiga *ormula telah /ra*ik Fheologi )#
menghasilkan sediaan yang homogen, halus ketika digunakan 'tidak ada endapan(, serta mudah tercuci.
Penelitian
lebih
menghasilkan
lanjut
sediaan
gel
harus asam
dilakukan salisilat
untuk dengan
konsentrasi minyak lebih sedikit sehingga tidak lengket di kulit.
KESIMPULAN -erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan baha *ormula " ,# dan 3 menghasilkan sediaan yang lengket di kulit akibat konsentrasi minyak yang terlalu tinggi. 6al ini berakibat pada kurang nyamannya sediaan gel ketika digunakan. Antara ketiga *ormula telah menghasilkan sediaan yang homogen, halus ketika digunakan 'tidak ada endapan(, serta mudah tercuci. Parameter gel yaitu p6 yang didapatkan pada *ormula ", # dan 3 adalah $, sesuai dengan p6 gel Asam 0alisilat yaitu 9+=.
DAFTAR PUSTAKA
".
1ovieta, 7. ., Prevalensi dan )aktor Fesiko Alergi
#.
Pada Anak %sia =+< 2ahun di 0emarang, #$. anhendri, enny, 0atyaGydya.
3.
#"#> volume 3 'no. =(: 9#3+93 0ulistyaningrum, 0ri Katon, 7ilasari,
6anny,
B**endi, Bvita6alim. Penggnaan Asam Salisilat dalam Dermatologi' ? 8ndon 1ed Assoc. #"#>
9.
volume =# 'no. <(: #<<+#9 )ajriani. Pemberian bat+obatan Anti+in*lamasi 7on 0teroid 'A870( Pada Anak ' Indonesian =ornal of
$.
Dentistry' #. Holume "$ '7omer 3(: #+#9 ?ones, David., # , Pharma-eti-s >Dosage Form
=.
and Design, Pharmaceutical Press, 4hicago : <=+<< Katung, -ertram /., ed. #9'
6ill 4ompanies : "#