TOPIKAL PAPER
Social Environment PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN SUMATERA BARAT TERHADAP BANK NAGARI Pengajar:
Sjafri Sairin, MA, Ph.d., Prof
Aufa Fitria Yulius 13/360577/PEK/19076
REGULER ANGKATAN 35 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2014
1. Pendahuluan Keberlanjutan dan perkembangan suatu unit bisnis sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam memahami dan memanfaatkan semua informasi yang ada. Dalam dunia bisnis, para pebisnis yang berkecimpung didalamnya, sering menemukan permasalahan tentang ketidakpastian yang bisa ditimbulkan dari berbagai macam hal. Seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, dengan terjadi peristiwa-peristiwa seperti meningkatnya kesenjangan sosial masyarakat, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, yang menjadi permasalahan-permasalahan sosial yang berdampak pada dunia binis. Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang berpengaruh kuat terhadap aktivitas bisnis, yang akan menentukan apakah suatu bisnis itu berhasil atau tidak. Salah satu aspek dari lingkungan bisnis yaitu lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai peran yang penting dalam dunia bisnis tak terkecuali pada bisnis perbankan. Apabila lingkungan sosial mengalami kondisi yang kondusif, maka akan memberikan manfaat bagi perbankan untuk melakukan investasi terhadap lingkungan yang dirasa akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Namun sebaliknya apabila kondisi sosial tidak mendukung maka sebuah organisasi harus berhati-hati dalam melakukan investasi. Terdapat empat cara untuk menghadapi dampak perubahan lingkungan sosial terhadap suatu aktivitas bisnis. Pertama, adanya perubahan lingkungan sosial secara alamiah akan menghasilkan peluang ataupun ancaman terhadap aktivitas bisnis. Kedua, perubahan lingkungan sosial yang terjadi akan digunakan oleh organisasi sebagai faktor penentu untuk membuat suatu keputusan berinvestasi. Ketiga, adanya perubahan lingkungan sosial akan mempunyai dampak terhadap keputusan organisasi untuk menjalankan bisnis di lokasi tertentu. Dan yang keempat adalah, dengan perubahan yang ada menuntut sebuah organisasi untuk menerapkan cara berpikir baru dalam menjalankan bisnis. (Ancok, 2009). Dalam faktor lingkungan sosial terdapat pula unsur budaya,politik dan sosial itu sendiri. Budaya suatu daerah akan mempengaruhi kebijakan dan kegiatan suatu perbankan. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan berbagai macam adat
istiadatnya. Salah satu daerah Indonesia yang mempunyai budaya unik yaitu Sumatera Barat dengan suku Minangkabau. 2. Profil Perusahaan
Pada awal dasawarsa enam puluhan baik Pemerintah Daerah maupun tokoh-tokoh pengusaha
swasta,
sama-sama
menyadari
bahwa
untuk
dapat
memacu
gerak
pembangunan daerah lebih cepat lagi di Sumatera Barat, diperlukan adanya suatu lembaga keuangan yang berbentuk bank yang secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah.
Dengan keluarnya kemudian Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tanggal 16 Agustus 1962 yaitu tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, maka dasar hukum pendirian Bank Pembangunan Daerah harus diganti yaitu dengan Peraturan Daerah. Sehubungan dengan ketentuan tersebut, maka Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat baru dapat dipenuhi pada Tahun 1973, yaitu dengan keluarnya Peraturan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat No. 4 Tahun 1973 tanggal 8 November 1973 tentang Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat. Dengan keluarnya Perda tersebut, maka akte Notaris Hasan Qalbi No. 9 tanggal 12 Maret tidak berlaku lagi dan PT. Bank Pembangunan Daerah dirobah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat .
Visi Bank Nagari
Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dalam arti dikenal dan menonjol di Indonesia. Terpercaya memberi arti bahwa bank sudah menjalankan prinsip prinsip pengelolaan perusahaan yang baik, memberikan layanan yang memuaskan dan kepatuhan terhadap peraturan dengan kejujuran. Hal tersebut dituangkanlah kedalam Visi bank Nagari yaitu: “Menjadi Bank Pembangunan Daerah Terkemuka dan Terpercaya di Indonesia”
Misi Bank Nagari
1. Memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Mencerminkan dasar atau latar belakang yang didirikannya bank, sesuai yang diamanahkan dalam Akta Pendirian, yang merupakan cita-cita dan tujuan yang akan diperankan, yaitu turut membangun kegiatan ekonomi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang. Bank akan senantiasa dijalankan dengan prinsip untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemilik, nasabah, karyawan dan masyarakat. -
Menjaga agar bank ini bertumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat
-
Memberikan pelayanan yang prima
-
Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham
-
Memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Dari Visi dan Misi tersebut lahirlah statement sebagai berikut :
“Bersama Membina Citra Membangun Negeri”
3. Pembahasan
Suatu unit bisnis di suatu tempat akan dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang ada di daerah dimana perusahaan tersebut beroperasi. Oleh karena itu suatu perusahaan harus bisa menyesuaikan dan menselaraskan dirinya terhadap kondisi lingkungan sosial yang ada. Bank nagari ini merupakan bank pembantu daerah yang beroperasi di Sumatera Barat.
Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang pengaruh lingkungan sosial terhadap Bank Nagari. Dengan melihat diagram diatas pengeluaran masyarakat Sumatera Barat sangat besar. Hal ini menjelaskan bahwa lingkungan sosial masyarakat Sumatera Barat menjadi lebih konsumtif. Oleh karena itu ini akan memberikan peluang serta ancaman terhadap Bank Nagari kedepan. Dari sebuah analisis penulis yaitu dengan meningkatnya pengeluaran seseorang maka sama dengan meningkatnya konsumsi seseorang. Konsumsi mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat tabungan dimana tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi atau dibelanjakan. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin besar jumlah uang yang ditabung sehingga semakin kecil jumlah uang yang dibelanjakan untuk dikonsumsi. Sebaliknya, semakin rendah tingkat bunga, maka jumlah uang yang ditabung semakin rendah maka semakin besar jumlah uang yang digunakan untuk konsumsi. Sehingga hubungan antara konsumsi dan suku bunga mempunyai arah yang bertentangan dimana peningkatan suku bunga akan mengurangi pola konsumsi masyarakat. Jadi, Bank Nagari mempunyai peluang untuk mendapatkan nasabah yang banyak dengan peningkatan pengeluaran seseorang. Budaya masyarakat Sumatera Barat yang lebih condong suka berdagang dan berbisnis itu merupakan manfaat yang bisa dicapai oleh Bank Nagari. Dengan budaya masyarakat Sumatera Barat yang hobi berdagang dan berbisnis maka Bank Nagari mempunyai kesempatan dengan memberikan pinjaman
kredit kepada masyarakat. Dengan pemberian kredit tersebut bank nagari membantu masyarakat untuk melakuka perluasan dan pengembangan usaha masyarakat Sumatera Barat. Tetapi dibalik peluang yang bisa didapatkan terdapat ancaman yang dihadapi oleh Bank Nagari. Ancaman nya dengan meningkatnya kebutuhan kredit akibat budaya masyarakat yang suka berbisnis, maka bank nagari harus punya dana yang cukup untuk dapat menyalurkan kredit kepada para debitur. Oleh karena itu bank nagari harus mempunyai strategi untuk bisa menghadapi masalah tersebut yaitu dengan cara memberikan tingkat suku bunga yang tinggi agar masyarakat Sumatera Barat. Dengan meningkatnya suku bunga ini maka berharap masyarkat tersebut akan beralih pengeluaran nya dari yang semula hanya untuk belanja saja sekarang untuk menabung. dengan banyak orang menabung ke bank maka bank nagari mempunyai sumber dana yang banyak sehingga bank nagari akan mampu memberikan kredit kepada para kreditornya. 4. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan analisis diatas, maka bank nagari dapat menentukan perancangan rencana dan strategi yang tepat untuk bisa mendapatkan manfaat dan mengurangi resiko dari kondisi lingkungan di Sumatera Barat. Kondisi lingkungan Sumatera Barat dilihat dari pengeluaran masyarakatnya mengalami peningkatan sehingga itu akan menjadi keuntungan bank nagari dalam mencari nasabah sebanyak mungkin. Dan budaya yang ada di daerah sumatera barat yang rata-rata masyarakat nya senang berdagang atau berbisnis itu juga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan dengan memberikan kredit usaha. Dan untuk mengurangi ancaman strategi bank nagari memberikan tingkat suku bunga yang tinggi sehingg orang mau menabung di bank nagari dan uang nasabah itu di putar untuk memberikan kredit kepada kreditor. Hal ini akan membantu bank nagari dalam kekurangan dana untuk pemberian kredit.
Daftar Pustaka
Ancok, Djamaludin. 2009. “Social Environment and Business.” General Business Environment: Syllabus and Material. MM UGM. Yogyakarta. Link Persentase Penduduk menurutGolongan Pengeluaran Perkapita diSumatera Barat, 2012 http://sumbar.bps.go.id/sumbar/publikasi/arc/23Statistik%20DAerah%202013.pub/files/a ssets/basic-html/page63.html