I. 1
Definisi
Psikot Psikotik ik adalah adalah ganggu gangguan an jiwa jiwa yang yang ditand ditandai ai dengan dengan ketida ketidak k mampua mampuan n indivi individu du menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau aneh.2 Gangguan psikotik adalah semua kondisi yang menunjukkan adanya hendaya berat dalam kemampuan daya nilai realitas, baik dalam perilaku individu dlm suatu saat maupun perilaku individu dalam perjalanannya mengalami hendaya berat kemampuan daya nilai realitas ( perlu dipertimbangkan faktor budaya ). !ukti langsung hendaya daya nilai realitas terganggu misal adanya " •
waham, halusinasi tanpa tilikan akan sifat patologinya"
•
adanya perilaku yang demikian kacau ( grossly disorgani#ed ) misalnya bicara yang inkoheren, perilaku agitasi
•
tanpa tujuan, disorientasi pada delirium dst"
adanya kegagalan fungsi sosial dan personal dgn penarikan diri dari pergaulan sosial dan tidak mampu dlm tugas pekerjaan sehari$hari. Gangguan Gangguan psikotik psikotik adalah gangguan gangguan mental mental yang ditandai dengan kerusakan kerusakan
menyeluruh menyeluruh dalam uji realitas seperti yang ditandai dengan delusi, halusinasi, bicara inkohern yang jelas, atau perilaku yang tidak teratur atau mengacau, biasanya tanpa ada kewaspadaan pasien terhadap inkomprehensibilitas dalam tingkah lakunya. % I. 2
Etiologi Gangguan Psikotik
&aktor psikodinamik yang harus diperhatikan di dalam kelompok gangguan psikotik ini adalah adalah stresor stresor pencetu pencetuss dan lingku lingkunga ngan n interp interperso ersonal nal.. 'i dalam dalam mengam mengambil bil riwayat penyakit dan memeriksa pasien, klinisi harus memperhatikan tiap perubahan atau stres pada lingkungan interpersonal pasien. Pasien rentan terhadap kebutuhan psikosis untuk mempertahankan jarak interpersonal tertentu" seringkali, pelanggaran batas pasien oleh orang lain dapat menciptakan stres yang melanda yang menyeb menyebabk abkan an dekom dekompen pensasi sasi.. 'emiki 'emikian an juga, juga, tiap keberh keberhasil asilan an atau atau kehilan kehilangan gan mungkin merupakan stresor yang penting dalam kasus tertentu. 1
Pemeriksaan pasien psikotik harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa gejala psikotik adalah disebabkan oleh kondisi medis umum (sebagai contohnya, suatu tumor otak) atau ingesti #at (sebagai contohnya, phencyclidine). ond ondisi isi fisik fisik seper seperti ti neop neopla lasm smaa sereb serebral ral,, khus khusus usny nyaa di daera daerah h oksip oksipit itali aliss dan dan temporalis dapat menyebabkan halusinasi. Pemutusan sensorik, seperti yang terjadi pada orang buta dan tuli, juga dapat menyebabkan pengalaman halusinasi dan waham. esi yang mengenai lobus temporalis dan daerah otak lainnya, khususnya di hemisfer kanan dan lobus parietalis, adalah disertai dengan waham. *at psikoaktif psikoaktif adalah penyebab penyebab yang umum dari sindroma psikotik. *at yang yang paling paling sering terlibat adalah alkohol, alkohol, halusinoge halusinogen n indol sebagai contohny contohnya, a, lysergic lysergic acid diethy diethylam lamid id (+') (+') amfetam amfetamin, in, kokain kokain.. -escali -escalin, n, phency phencyclid clidine ine (PP), (PP), dan ketami ketamin. n. !anya !anyak k #at lain, lain, termasu termasuk k steroid steroid dan thyro/ thyro/ine ine,, dapat dapat diserta disertaii dengan dengan halusinasi akibat #at.2 !eberapa obat$obatan seperti fenilpropanolamin bromocriptine dan juga dapat menyebabkan atau memperburuk gejala$gejala psikotik. 0 I. 3
Klasifikasi 1. Skizofre Skizofrenia nia dan gangguan gangguan psikotik psikotik lainnya lainnya
a. +ki# +ki#of ofre reni niaa +ki#ofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering. 1amper 3 penduduk di dunia menderita ski#ofrenia selama hidup mereka. -emenuhi kriter kriteria ia umum umum diagno diagnosis sis ski#of ski#ofren renia, ia, dimana dimana adany adanyaa gejala gejala$ge $gejala jala khas khas tersebut tersebut telah berlangsung berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal). prodromal). 4abel 4abel . riteria 'iagnostik '+-$56$47 '+-$56$47 +ki#ofrenia. % 8.
Gejala Gejala arak arakter teristi istik k 9 'ua (atau (atau lebih) lebih) poin poin beri berikut kut,, masing masing masin masing g terjadi terjadi dalam dalam porsi waktu yang signifikan selama periode bulan (atau kurang bila berhasil diobati) 9 () () :aham ham (2) (2) 1alu 1alusin sinasi asi () !icara kacau kacau (sering melantur melantur atau inkoheren inkoherensi) si) (%) Perilaku Perilaku yang sangat sangat kacau kacau atau katatonik katatonik
2
(0) Gejala negative, yaitu afektif mendatar, alogia, atau kehilangan minat !.
'isfungsi social;okupasional 9 selama satu porsi waktu yang signifikan sejak awitan gangguan, terdapat satu atau lebih area fungsi utama, seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, atau perawatan diri, yang berada jauh di bawah tingkatan yang telah dicapai sebelum awitan (atau apabila awitan terjadi pada masa kanak kanak atau remaja, kegagalan mencapai tingkat pencapaian interpersonal, akademik, atau okupasional yang diharapkan ).
.
'urasi 9 tanda kontiyu gangguan berlangsung selama setidaknya < bulan. Periode < bulan ini harus mencakup setidaknya bulan gejala(atau kurang bila berhasil diobati) yang memenuhi criteria 8 (gejala fase aktif) dan dapat mencakup periode gejala prodromal atau residual ini, tanda gangguan dapat bermanifestasi sebagai gejala negative saja atau dua atau lebih gejala yang terdaftar dalam riteria 8 yang muncul dalam bentuk yang lebih lemah (cth, keyakinan aneh, pengalaman perceptual yang tidak la#im)
'.
=kslusi gangguan mood dan ski#oafektif 9 Gangguan ski#oafektif dan gangguan mood dengan cirri psikotik telah disingkirkan baik karena () tidak ada episode depresif,manic, atau campuran mayor yang terjadi bersamaan denga gejala fase aktif, maupun (2) jika episode mood terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya relative singkat dibandingkan durasi periode aktif dan residual.
=.
=klusi kondisi medis umum;#at 9 gangguan tersebut tidak disebabkan oleh fisiologis langsung suatu #at(cth obat yang disalahguakan,obat medis) atau kondisi medis umum
&.
1ubungan dengan gangguan perkembangan pervasive 9 jika terdapat riwayat gangguan autistic atau gangguan perkembangan pervasive lainnya, diagnosis tambahan ski#ofrenia hanya dibuat bila waham atau halusinasi yang prominen juga terdapat selama setidaknya satu bulan(atau kurang bila telah berhasil diobati)
4abel 2. riteria 'iagnostik '+-$56$47 +ubtipe +ki#ofrenia. % Tipe Paranoid
4ipe +ki#ofrenia yang memenuhi criteria berikut 8. Preokupasi terhadap satu atau lebih waham atau halusinasi auditorik yang sering !. 4idak ada hal berikut ini yang prominen9 bicara kacau, perilaku kacau atau katatatonik, atau afek datar atau tidak sesuai.
3
Tipe Heefrenik ('isorgani#ed)
4ipe ski#ofrenia yang memenuhi criteria berikut 8. +emua hal di bawah ini prominen () !icara kacau (2) Perilaku kacau () 8fek datar atau tidak sesuai !. 4idak memenuhi criteria tipe katatonik Tipe Katatonik
4ipe ski#ofrenia yang gambaran klinisnya didominasi setidaknya dua hal berikut 9 () 5mobilitas motorik sebagaimana dibuktikan dengan katalepsi (termasuk fleksibilitas serea) atau stupor (2) 8ktivitas motorik yang berlebihan (yaitu yang tampaknya tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal) () >egativism ekstrim (resistensi yang tampaknya tak bermotif terhadap semua instruksi atau dipertahankannya suatu postur rigid dari usaha menggerakkan) atau mutisme (%) eanehan gerakan volunteer sebagaimana diperlihatkan oleh pembentukkan postur (secara volunteer menempatkan diri dalam postur yang tidak sesuai atau bi#ar), gerakan stereotipi, menerisme prominen, atau menyeringai secara prominen (0) =kolalia atau ekopraksia
Tipe tak Terdiferensiasi
4ipe ski#ofrenia yang gejalanya memenuhi riteria 8, namun tidak ,memenuhi c riteria tipe paranois,hebefrenik, atau katatatonik. Tipe !esidual
4ipe +ki#ofrenia yang memenuhi criteria sebagai berikut 8. 4idak ada waham, halusinasi, bicara kacau yang prominen, serta perilaku sangat kacau atau katatonik !. 4erdapat bukti kontinu adanya gangguan sebagaimana diindikasikan oleh adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala yang tercantum pada riteria 8 untuk 4
ski#ofrenia, yang tampak dalam bentuk yang lebih lemah (cth keyakinan yang aneh, pengalaman perceptual tak la#im)
b. Gangguan +ki#otipal 4idak terdapat onset yang pasti dan perkembangan serta perjalanannya biasanya menyerupai gangguan kepribadian. c. Gangguan :aham -enetap elompok ini meliputi gangguan dengan waham$waham yang berlangsung lama (paling sedikit selama bulan) sebagai satu$satunya gejala klinis yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organic, ski#ofrenia atau gangguan efektif. d. Gangguan Psikotik 8kut dan +ementara -emiliki onset yang akut (dalam masa 2 minggu), kesembuhan yang sempurna biasanya terjadi dala 2$ bulan, sering dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari, dan hanya sebagian kecil dari pasien dengan gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap dan berhendaya. < e. Gangguan :aham 5nduksi 'ua orang atau lebih mengalami waham atau system waham yang sama, dan sling mendukung dalam keyakinan waham itu. ?ang menderita waham orisinil (gangguan
psikotik)
hanya
satu
orang,
waham
tersebut
terinduksi
(mempengaruhi) lainnya, dan biasanya menghilang apabila orang$oarang tersebut dipisahkan. 1ampir selalu orang$orang yang terlibat mempunyai hubungan yang sangat dekat. @ika ada alas an untuk percaya bahwa duaorang yang tinggal bersama mempunyai gangguan psikotik yang terpisah, maka tidak astupun diantaranya boleh dimasukkan dalam kode diagnosis ini. f. Gangguan +ki#oafektif -erupakan gangguan yang bersifa episodic dengan gejala afektif dan ski#ofrenik yang sama$sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama.
g. Gangguan Psikotik >on$Arganik ainnya Gangguan psikotik yang tidak memenuhi criteria untuk ski#ofrenia atau untuk gangguan afektif yang bertipe psikotik, dan gangguan$gangguan yang psikotik yang tidak memenuhi criteria gejala untuk gangguan waham menetap.
5
2. Gangguan Suasana Perasaan "#ood $%fektif&'
a. =pisode -anik esamaan karakteristik dalam afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai derajat keparahan. b. Gangguan 8fektif !ipolar Gangguan ini bersifat episode berulang (sekurang$kurangnya 2 episode) dimana afek
pasien dan yingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada wktu
tertentu terdiri dari peningkatan afekdisertai penembahan energy dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energy dan aktivitas (depresi). c. =pisode 'epresi Gejala utama berupa afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas. Pada episode depresi, dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan sekurang$kurangnya 2 minggu untuk menegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. d. Gangguan 'epresif !erulang 4erbagi atas episode depresi ringan, episode depresi sedang dan episode depresi berat. -asing$masing episode tersebut rata$rata lamanya sekitar < bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar. e. Gangguan +uasana Perasaan -enetap 4erbagi atas (i)Skilotimia, ciri esensialnya adalah ketidak$stabilan menetap dari afek(suasana perasaan), meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania ringan, diantaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi criteria gangguan afektif bipolar. (ii)Distimia, cirri esensialnya ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi criteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang. f. Gangguan +uasana Perasaan ainnya ategori sisa untuk gangguan suasana perasaan menetap yang tidak cukup parah atau tidak berlangsung lama untuk memenuhi criteria skilotimia dan distimia.
6
I. (
#anifestasi Klinis Perilaku ka)au
ewajiban umum dan dasar manusia dalam masyarakat lingkungan kehidupan serta rumah tangga adalah bekerja untuk mendapatkan nafkah, atau bekerja sesuai fungsinya, walaupun bukan untuk mendapatkan uang atau materi. ewajiban dalam rumah tangga, kehidupan sosial dalam masyarakat yaitu bersosialisasi dan penggunaan waktu senggang. Pada penderita psikotik fungsi pekerjaan sering tak bisa dijalankan dengan seksama, tak mau bekerja sesuai kewajiban dan tanggungjawab dalam keluarga, atau tak mampu bekerja sesuai dengan tingkat pendidikan. +ering terjadi tak mau, tak mampu bekerja dan malas. 'alam kehidupan sosial sering ada penarikan diri dari pergaulan sosial atau penurunan kemampuan pergaulan sosial. -isalnya setelah sakit stres berat menarik diri dari organisasi sosial kemasyarakatan, atau sering terjadi kemunduran kemampuan dalam melaksanakan fungsi sosial dan pekerjaannya. % Pada penggunaan waktu senggang orang normal bisa bercengkrama dengan anggota keluarga atau masyarakat, atau membuat program kerja rekreasi dan dapat menikmatinya. >amun pada penderita gangguan jiwa berat keadaan tersebut dilewatkan dengan banyak melamun, malas, bahkan kadang$kadang perawatan diri sehari$hari dilalaikan seperti makan, minum, mandi, dan ibadah. *a+a,
:aham adalah isi pikir (keyakinan atau pendapat) yang salah dari seseorang. -eskipun salah tetapi individu itu percaya betul, sulit dikoreksi oleh orang lain, isi pikir bertentangan dengan kenyataan, dan isi pikir terkait dengan pola perilaku individu. +eorang pasien dengan waham curiga, maka pola perilaku akan menunjukkan kecurigaan terhadap perilaku orang lain, lebih$lebih orang yang belum dikenalnya. !isa terjadi kecurigaan kepada orang sekitarnya akan meracuni atau membunuh dia. 8kibat waham curiga ini pada orang yang sebelumnya bersifat
7
emosional agresif. 5a bisa membunuh orang karena wahamnya kalau tidak dibunuh, ia akan dibunuh. 8tau ia akan diracuni dan dibuat celaka oleh orang yang dibunuhnya.
Halusinasi
1alusinasi adalah sensasi panca indera tanpa ada rangsangan. Pasien merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap meskipun tak ada sesuatu rangsang pada kelima indera tersebut. 1alusinasi dengar adalah gejala terbanyak pada pasien psikotik (BB 3). Pasien psikotik yang nalar (ego)$nya sudah runtuh, maka halusinasi tersebut dianggap real dan tak jarang ia bereaksi terhadap halusinasi dengar. !ila halusinasi berisi perintah untuk membunuh ia pun akan melaksanakan pembunuhan. 5ni memang banyak ter jadi pada pasien psikotik yang membunuh keluarganya sendiri. +ebaliknya halusinasi yang memerintah untuk bunuh diri tak jarang pasien pun akan bunuh diri.
Illusi
5llusi adalah sensasi panca indera yang ditafsirkan salah. Pasien melihat tali bisa ditafsirkan sebagai seekor ular. 5llusi ini sering terjadi pada panas yang tinggi dan disertai kegelisahan, dan kadang$kadang perubahan kesadaran (delirium). 5llusi juga sering terjadi pada kasus$kasus epilepsi (khususnya epilepsi lobus temporalis), dan keadaan$keadaan kerusakan otak permanen.
Tilikan -ang uruk
Pasien psikotik merasa dirinya tidak sakit, meskipun sudah ada bukti adanya perubahan perilaku yang jelas tidak wajar. Pasien tak mau minum obat atau tak mau diajak berobat, atau bila ada waham dianggap mau diracuni. eadaan merasa tidak sakit ini yang mempersulit pengobatan, apalagi keluarga juga mengiyakan karena merasa tak sakit ia tak mau mencari pengobatan.
8
4ilikan yang buruk ini merupakan ciri khas pasien psikotik. 'i sini peran keluarga penting, kalau memang menemukan gejala tersebut seperti waham, halusinasi dan illusi, segera berkonsultasi kepada tenaga kesehatan jiwa.
8. Gangguan; gejala Psikotik 8kut Gambaran Ctama Perilaku •
Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu 9
•
-endengar suara$suara yang tidak ada sumbernya
•
eyakinan atau ketakutan yang aneh;tidak masuk akal
•
ebingungan atau disorientasi
•
Perubahan perilaku" menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah$marah atau memukul tanpa alasan
Pedoman 'iagnostik Cntuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut 9 •
1alusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan 9 misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
•
:aham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati;diawasi oleh orang lain)
•
8gitasi atau perilaku aneh (bi#ar)
•
Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
9
•
eadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
!. Gangguan Psikotik kronik Gambaran Perilaku Cntuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada. •
Penarikan diri secara sosial
•
-inat atau motivasi rendah, pengabaian diri
•
Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh)
•
Perilaku aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang dilaporkan keluarga
Perilaku lain yang dapat menyertai adalah 9 •
esulitan berpikir dan berkonsentrasi
•
-elaporkan bahwa individu mendengar suara$suara
•
eyakinan yang aneh dan tidak masuk akal sepert 9 memiliki kekuatan supranatural, merasa dikejar$kejar, merasa menjadi orang hebat;terkenal
•
eluhan fisik yang tidak biasa;aneh seperti 9 merasa ada hewan atau objek yang tak la#im di dalam tubuhnya
•
!ermasalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran
Cntuk lebih jelasnya mengenai psikotik kronik, disini dapat dijelaskan melalui ski#ofrenia 'imana +ki#ofrenia adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang mengalaminya tidak dapat menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri buruk. Gejala klinis dari ski#ofrenia dapat dilihat di bawah ini9
10
•
1arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)9 a.
Dthought echoE F isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda " atau Dthought insertion or withdrawalE F isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)" dan Dthought broadcastingEF isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya"
b.
Ddelusion of controlE F waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar" atau Ddelusion of passivitiyE F waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar" (tentang EdirinyaE F secara jelas merujuk kepergerakan tubuh ; anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus)" Ddelusional perceptionE F pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukji#at"
c. 1alusinasi auditorik9
suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.
d. :aham$waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di 11
atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain) •
8tau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas9 a. halusinasi yang menetap dan panca$indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide$ide berlebihan (over$valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan$bulan terus menerus" b. arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme" c. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh$gelisah (e/citement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor" d. gejala$gejala DnegativeE, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial" tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika"
•
8danya gejala$gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)
1arus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall uality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self$absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.2
II. /
Epide,iologi 12
-enurut penelitian :1A prevalensi gangguan jiwa dalam masyarakat berkisar satu sampai tiga permil penduduk. -isalnya @awa 4engah dengan penduduk lebih kurang H juta, maka akan ada sebanyak H.HHH$BH.HHH penderita psikotik. !ila H3 dari penderita perlu pelayanan perawatan psikiatrik ada .HHH$B.HHH yang harus dirawat. 4etapi tidak semua bisa dirawat karena kapasitas pelayanan perawatan psikiatrik di @ateng masih di bawah .HHH tempat tidur. +isa yang tidak terawat berada dalam masyarakat dan pasien ini seharusnya perlu pengawasan yang seksama. Pasien psikotik yang mungkin tenang terkadang tak terduga akan menjadi agresif tanpa stressor psikososial yang jelas. Pada #aman pemerintahan kolonial !elanda semua pasien psikotik (ski#ofrenia) dirawat di 7umah +akit @iwa seumur hidup (dibuat koloni). 1al ini sekarang menjadi stigma masyarakat, bahwa 7+@ identik dengan gila. 4etapi sekarang situasi sudah berbeda, tidak semua pasien dapat dirawat di 7+@. -ereka yang fase aktif gangguan psikotiknya dirawat, sedang yang tenang dipulangkan namun masih dalam pengawasan dalam bentuk perawatan jalan. &ase aktif adalah pasien$pasien yang menunjukkan perilaku yang membahayakan diri atau membahayakan lingkungannya, dan mudah dikenali gejalanya. Pada fase tenang pasien dapat beradaptasi dengan lingkungannya, meskipun terbatas. II. 0
Patofisiologi Gambar otak pertama dari sebuah individu dengan psikosis selesai sejauh kembali
sebagai B0 dengan menggunakan teknik yang disebut pneumoencephalography (prosedur yang menyakitkan dan sekarang usang di mana cairan serebrospinal dikeringkan dari seluruh otak dan digantikan dengan udara untuk memungkinkan struktur otak untuk menunjukkan lebih jelas pada gambar sinar$I). 4ujuan dari otak adalah untuk mengumpulkan informasi dari tubuh (nyeri, kelaparan, dll), dan dari dunia luar, menafsirkannya dengan pandangan dunia yang koheren, dan menghasilkan respon yang bermakna. 5nformasi dari indera masuk ke otak di daerah sensorik primer. -ereka memproses informasi dan mengirimkannya ke daerah$daerah sekunder dimana informasi itu ditafsirkan. 8ktivitas spontan di daerah sensorik primer dapat menghasilkan halusinasi yang disalahartikan oleh daerah sekunder sebagai informasi dari dunia nyata. +ebagai contoh, P=4 scan atau f-75 dari seseorang yang mengaku sebagai mendengar suara$suara dapat menunjukkan aktivasi di korteks pendengaran primer, atau bagian otak yang terlibat dalam persepsi dan pemahaman berbicara. 13
4ersier korteks otak mengumpulkan penafsiran dari corte/es sekunder dan menciptakan sebuah pandangan dunia yang koheren itu. +ebuah studi yang menyelidiki perubahan$perubahan struktural dalam otak orang dengan psikosis menunjukkan ada pengurangan materi abu$abu yang signifikan dalam gyrus medial temporal yang tepat, frontalis lateral yang temporal, dan inferior, dan di cingulate korteks bilateral orang sebelum dan setelah mereka menjadi psikotik. 4emuan seperti ini telah memicu perdebatan tentang apakah psikosis itu sendiri menyebabkan kerusakan otak dan apakah perubahan eksitotoksik berpotensi merusak otak berhubungan dengan panjang dari episode psikotik. Penelitian terbaru telah menyarankan bahwa hal ini tidak terjadi meskipun penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung. +tudi dengan kekurangan indera telah menunjukkan bahwa otak tergantung pada sinyal dari dunia luar untuk berfungsi dengan baik. @ika aktivitas spontan di otak tidak diimbangi dengan informasi dari indra, kerugian dari realitas dan psikosis mungkin terjadi sudah setelah beberapa jam. &enomena serupa paranoid pada orang tua ketika mendengar penglihatan, miskin dan memori menyebabkan orang menjadi abnormal curiga terhadap lingkungan. 'i sisi lain, kerugian dari realitas juga dapat terjadi jika aktivitas kortikal spontan meningkat sehingga tidak lagi diimbangi dengan informasi dari indra. 7eseptor 0$ 1428 tampaknya menjadi penting untuk ini, karena obat yang mengaktifkan mereka menghasilkan halusinasi. >amun, fitur utama dari psikosis bukan halusinasi, tetapi ketidakmampuan untuk membedakan antara rangsangan internal dan eksternal. erabat dekat untuk pasien psikotik mungkin mendengar suara$suara, tapi karena mereka sadar bahwa mereka tidak nyata
mereka
dapat mengabaikan
mereka, sehingga halusinasi tidak
mempengaruhi persepsi realitas mereka. Aleh karena itu mereka tidak dianggap sebagai psikotik. Psikosis telah secara tradisional dikaitkan dengan dopamin neurotransmitter. +ecara khusus, hipotesis dopamin psikosis telah berpengaruh dan menyatakan bahwa hasil psikosis dari overactivity dari fungsi dopamin di otak, khususnya di jalur mesolimbic.
14
'ua sumber utama bukti yang diberikan untuk mendukung teori ini adalah bahwa reseptor dopamin '2 memblokir obat (misalnya, antipsikotik) cenderung mengurangi intensitas gejala psikotik, dan bahwa obat yang meningkatkan aktivitas dopamin (seperti amfetamin dan kokain) dapat memicu psikosis di beberapa orang. >amun, bukti meningkat dalam waktu belakangan ini telah menunjuk kemungkinan disfungsi neurotransmitter glutamat e/citory, khususnya, dengan aktivitas reseptor >-'8. 4eori ini diperkuat oleh fakta bahwa antagonis reseptor >-'8 disosiatif seperti ketamin, PP dan dekstrometorfan ; detrorphan (pada overdosis besar) menginduksi keadaan psikotik yang lebih mudah daripada stimulan dopinergic, bahkan pada JnormalJ dosis rekreasi. Gejala$gejala keracunan disosiatif juga dianggap cermin gejala ski#ofrenia, termasuk gejala psikotik negatif, lebih erat dari psikosis amphetamine. Psikosis yang diinduksi disosiatif terjadi secara lebih handal dan diprediksi daripada psikosis amphetamine, yang biasanya hanya terjadi dalam kasus$kasus overdosis, penggunaan jangka panjang atau dengan kurang tidur, yang secara independen dapat menghasilkan psikosis. Abat antipsikotik baru yang bertindak pada reseptor glutamat dan yang sedang menjalani uji klinis. 1ubungan antara dopamin dan psikosis umumnya diyakini menjadi kompleks. +ementara reseptor dopamin '2 menekan aktivitas adenilat siklase, reseptor ' meningkat itu. @ika '2$blocking obat diberikan dopamin diblokir tumpah ke reseptor '.
II.
Penatalaksanaan
i.
&armakoterapi Pada keadaan gawat darurat, seorang pasien yang teragitasi parah harus diberikan suatu obat antipsikotik secara intramuskular. :alaupun percobaan klinik yang dilakukan secara adekuat dengan sejumlah pasien belum ada, sebagian besar klinisi berpendapat bahwa obat antipsikotik adalah obat terpilih untuk gangguan delusional. Pasien gangguan delusional kemungkinan menolak medikasi karena mereka dapat secara mudah menyatukan pemberian obat ke dalam system wahamnya. 'okter tidak boleh memaksakan medikasi segera setelah perawatan di rumah sakit, malahan, harus menggunakan beberapa hari untuk mendapatkan rapport dengan pasien. 'okter harus menjelaskan efek 15
samping potensial kepada pasien, sehingga pasien kemudian tidak menganggap bahwa dokter berbohong. 7iwayat pasien tentang respon medikasi adalah pedoman yang terbaik dalam memilih suatu obat. +eringkali, dokter harus mulai dengan dosis rendah K sebagai contoh, haloperidol (haldol) 2 mg K dan meningkatkan dosis secara perlahan$lahan. @ika pasien gagal berespon dengan obat pada dosis yang cukup dalam percobaan selama enam minggu, antipsikotik dari kelas lain harus dicoba. !eberapa peneliti telah menyatakan bahwa pimo#ide (Arap) mungkin efektif dalam gangguan delusional, khususnya pada pasien dengan waham somatik. Penyebab
kegagalan
obat
yang
tersering
adalah
ketidakpatuhan,
dan
kemungkinan tersebut harus diperhitungkan. @ika pasien tidak mendapatkan manfaat dari medikasi antipsikotik, obat harus dihentikan. Pada pasien yang berespon terhadap antipsikotik, beberapa data menyatakan bahwa dosis pemeliharaan adalah rendah. :alaupun pada dasarnya tidak ada data yang mengevaluasi penggunaan antidepresan, lithium (=skalith), atau antikonvulsan K sebagai contohnya, carbama#epine (4egretol) dan valproate ('epakene) K di dalam pengobatan gangguan delusional, percobaan dengan obat$obat tersebut mungkin diperlukan pada pasien yang tidak responsif terhadap obat antipsikotik. Percobaan dengan obat$obat tersebut harus dipertimbangkan jika seorang pasien memiliki ciri suatu gangguan mood atau suatu riwayat keluarga adanya gangguan mood. 'ua kelas utama obat yang harus dipertimbangkan di dalam pengobatan gangguan psikotik singkat adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan ben#odia#epine. @ika dipilih suatu antipsikotik, suatu antipsikotik potensi tinggi K sebagai contohnya, haloperidol (1aldol) K biasanya digunakan. hususnya pada pasien yang berada dalam resiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal (sebagai contohnya, orang muda), suatu obat antikolinergik kemungkinan harus diberikan bersama$sama dengan antipsikotik sebagai profilaksis terhadap gajala gangguan pergerakan akibat medikasi. +elain itu, ben#odia#epine dapat digunakan dalam terapi singkat psikosis. :alaupun ben#odia#epine memiliki sedikit kegunaan atau tanpa kegunaan dalam pengobatan jangka panjang gangguan psikotik, obat dapat efektif untuk jangka 16
singkat dan disertai dengan efek samping yang lebih jarang daripada antipsikotik.
Pada kasus
yang
jarang ben#odia#epine
disertai
dengan
peningkatan agitasi, dan pada kasus yang lebih jarang lagi, dengan kejang putus obat (withdrawal sei#ure), yang biasanya hanya terjadi pada penggunaan dosis tinggi terus menerus. Penggunaan obat lain dalam terapi gangguan psikotik singkat, walaupun dilaporkan di dalam laporan kasus, belum didukung oleh penelitian skala besar. 4etapi, medikasi hipnotik seringkali berguna selama satu sampai dua minggu pertama setelah resolusi episode psikotik. Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam pengobatan gangguan ini. @ika medikasi pemeliharaan diperlukan, klinisi harus mempertimbangkan ulang diagnosis.
ii.
Psikoterapi +ecara umum tujuan psikoterapi adalah untuk memperkuat struktur kepribadian, mematangkan
kepribadian,
memperkuat
ego,
meningkatkan
citra
diri,
memulihkan kepercayaan diri yang semuanya itu untuk mencapai kehidupan yang berarti dan bermanfaat. a.
Psikoterapi supportif Cntuk memberi dukungan, semangat, dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semngat juang dalam menghadapi hidup ini tidak kendur dan menurun
b. Psikoterapi re$edukatif Cntuk memberi pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu dan juga dengan pendidikan ini dimaksudkan mengubah pola pendidikan lama dengan baru sehingga penderita lebihadaptif terhadap dunia luar. c.
Psikoterapi re$konstruktif Cntuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi pribadi yang utuh seperti semula sebelum sakit.
17
d. Psikoterapi kognitif Cntuk memulihkan kembali daya kognitif (daya piker dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai$nilai moral etika, mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, mana yang halal dan haram dan sebagainya. e.
Psikoterapi psiko$dinamik Psiko$dinamik adalah suatu pendekatan konseptual yang memandang proses$proses mental sebagai gerakan dan interaksi kuantitas$kuantitas energy psikik yang berlangsung intra$individual (antar bagian$bagian struktur psikik) dan inter$individual (antar orang). L Cntuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan upaya untuk mencari jalan keluarnya. 'iharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan dirinya dan mampu menggunakan mekanisme pertahanan diri dengan baik.
f.
Psikoterapi perilaku Cntuk memulihkan gangguan prilaku yang terganggu menjadi prilaku yang adaptif (mampu menyesuaikan diri). emampuan adaptasi penderita perlu dipulihkan agar penderita mampu berfungsi kembali secara wajar dalam kehidupannya sehari$hari baik dirumah, disekolah dan lingkungan sosialnya.
g. Psikoterapi keluarga Cntuk memulihkan hubungan penderita dengan keluarganya diharapkan keluarga dapat memahami mengenai gangguan jiwa ski#ofrenia dan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita.
iii.
Psikososial 'iupayakan untuk tidak menyendiri, tidak melamun, banyak kegiatan dan kesibukan dan banyak bergaul (silaturahmi;sosialisasi) 18
iv.
PsikospiritualB '.!. arson, dkk (BB2) dalam penilitiannya sebagaimana termuat dalam D7eligious ommitment and 1ealthE (8P8, BB2), menyatakan antara lain bahwa agama (keimanan) amat penting dalam meningkatkan seseorang dalam mengatasi penderitaan bila ia sedang sakit serta mempercepat penyembuhan selain terapi medis yang diberikan. +ynderman (BB<) menyatakan bahwa terapi medis tanpa agama (doa), tidak lengkap" sebaliknya agama (doa) saja tanpa terapi medis, tidak efektif.
II.
Prognosis 1
a.
Prognosis kearah baik i. ii.
Anset akut dengan factor pencetus yang jelas 7iwayat hubungan social dan pekerjaan yang baik (Premorbid)
iii.
8danya gejala afekstif (depresi)
iv.
+ubtipe paranoid
v.
+ubtipe katatonik
vi. vii. viii. i/. b.
+udah menikah !anyak simptom positif ebingungan 4ension, cemas hostilitas Prognosis kearah buruk
i.
Anset perlahan$lahan dengan factor pencetus tidak jelas 19
ii. iii.
-enarik diri, tingkah laku yang artristik
iv.
4ipe hebepenik dan tipe tak tergolongkan
v. vi.
!elum manikah 7iwayat ski#ofrenia dalam keluarga
vii.
8danya gejala neurologik
viii.
!anyak simptom negatif
i/.
II. 4
7iwayat hubungan social dan pekerjaan buruk (premorbid)
4idak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelas
Pen)ega+an 4
Perkembangan kepribadian seseorang manusia itu ditentukan oleh interaksi dari % pilar" yaitu organobiologik, psiko$edukatif, psikososial dan psikoreligius. 1al ini sesuai dengan batasan sehat oleh :1A (BL%) yaitu sehat fisik, sehat jiwa;mental, sehat social, dan sehat spiritual yang juga diadopsi oleh 8P8 (8merican Psychiatric 8ssociatiom, BB2) a) Arganobiologik -enghindari kemungkina adanya factor genetic (turunan), maka perluditeliti riwayat atau silsilah keluarga. -enghindari adanya kemungkinan factor epigenetic, maka hendaknya selama kehamilan seorang ibu perlu mendapatkan perawatan yang baik agar tidak terjadi gangguan pada perkembangan otak janin. b) Psiko$edukatif Pendidikan anak hendaknya sedemikian rupa sehingga dapat dihindari terbentuknya sifat atau cirri kepribadian yang rawan atau rentan bagi
20
terjadinya gangguan ski#ofrenia, misalnya yang tergolong kepribadian promorbid (kepribadian paranoid, schi#oid, ski#otipal dan ambang). c) Psiko$religius +etiap manusia (meskipun ia seorang atheis sekalipun) pada hakekatnya ada kebutuhan dasar kerohanian. +etiap orang membutuhkan rasa aman, tenang, tentram, terlindungi" bebas dari rasa cemas, ketakutan, depresi, stress, dan lain sebagainya. !agi mereka yang beragama kebutuhan rohani ini dpat diperoleh lewat agama" namun bagi mereka yang sekuler dan mengingkarinya, menempuh lewat penyalahgunaan >8*8 ataupun jalur lainnya.
d) Psikososial 'alam kehidupan sehari$hari anak tumbuh kembang di tiga tempat, yaitu di rumah (eluarga), di sekolah (lembaga pendidikan) dan di lingkungan masyarakat sosialnya. ondisi social di masing$masing tempat tersebut akan berinteraksi satu dengan lainnya dan mempengaruhi tumbuh kembang anak. -aka untuk mencegahnya kita harus menciptakan keluarga yang harmonis, lembaga pendidikan yang baik dan lingkungan pergaulan social yang sehat.
21
D%5T%! P6ST%K%
. usumawardhani 8, 1usain 8!, dkk. !uku 8jar Psikiatrik. @akarta9 !alai Penerbit &akultas edokteran Cniversitas 5ndonesia, 2HH. 1al 2. >urmah, 5slamiyah >, dkk. Psikotik dan +ki#ofrenia. 2 8pril 2H. 'iunduh dari9 http9;;id.scribd.com;doc;M%<<<2HM;P+5A45$lengkap . +adock !@, +adock 68. aplan N +adock !uku 8jar Psikiatri linis. =disi ke$2. etakan 2HH. @akarta9 Penerbit !uku edokteran =G, 2HH. 1al %M$< %. 4irtakusuma 8, >ugraha 8, dkk. !isikan Gaib. 2B &ebruari 2H2. 'iunduh dari9 http9;;id.scribd.com;doc;L%2
ews -edical. 8pa Penyebab Psikosis. >ovember 2H2. 'iunduh dari9 http9;;www.news$medical.net;health;:hat$auses$Psychosis$(5ndonesian).asp/
22
<. +adock !@, +adock 68. aplan N +adock !uku 8jar Psikiatri linis. =disi ke$2. etakan 2HH. @akarta9 Penerbit !uku edokteran =G, 2HH. 1al ews -edical.
Psikosis Patofisiologi. >ovember 2H2. 'iunduh dari9
http9;;www.news$medical.net;health;Psychosis$Pathophysiology$(5ndonesian).asp/ L. usumawardhani 8, 1usain 8!, dkk. !uku 8jar Psikiatrik. @akarta9 !alai Penerbit &akultas edokteran Cniversitas 5ndonesia, 2HH. 1al L B. 1awari 1'. Pendekatan holistic pada gangguan jiwa ski#ofrenia. =disi ke$2. etakan . @akarta9 !alai Penerbit &akultas edokteran Cniversitas 5ndonesia, 2HH< H. -aramis :&. 5lmu kedokteran jiwa. etakan <. @akarta9 8irlangga Cniversity Press, BB% .
23