Gangguan Mood dan Afek
Mood adalah suasana perasaan atau emosi yang bersifat pervasif/internal dan bertahan lama, mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan. Afek adalah respon emosional yang tampak/ ekspresi eksternal dari mood. Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi wajah, gerak tubuh, irama suara. adalah Suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya Ganggua Gangguan n mood adalah perasaan kendali dan pengalaman subjektif.
Gangguan mood dibagi menjadi 2 a. !epresi !epresi suasana suasana perasaan perasaan yang menurunkan/ menurunkan/ tertekan tertekan b. Manik suasana perasaan yang meningkatkan/ ekspansif "anda dan gejala lain dari gangguan mood adalah perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, kognitif, pembi#araan, pembi#araan, dan fungsi fungsi vegetative vegetative $seperti tidur, nafsu makan, aktivitas aktivitas seksual, dan irama irama biolog biologis is lainny lainnya%. a%. &erubah &erubahan an terseb tersebut ut hampir hampir selalu selalu menyeb menyebabka abkan n ganggua gangguan n fungsi fungsi interpersonal, sosial, dan pekerjaan. Etiologi
!asar umum untuk gangguan depresif berat tidak diketahui. 'anyak usaha untuk mengena mengenali li suatu suatu penyebab penyebab biolog biologis is atau atau psikos psikososi osial al untuk untuk ganggua gangguan n mood mood telah telah dihala dihalangi ngi heterogenitas populasi pasien yang ditentukan oleh sistem diagnostik yang didasarkan se#ara klinis yang ada, termasuk !(M)*+. aktor penyebab dapat se#ara buatan dibagi menjadi faktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial. -. aktor 'iologis (ejumlah besar penelitian telah melaporkan berbagai kelainan di dalam metabolit amin biogenik)seperti )hydroyindolea#eti# a#id $)0*AA%, homovanilli# a#id $0+A $0+A%, dan 1) methoy))hy methoy))hydroy droyphenylgl phenylgly#ol y#ol $M0&G%) $M0&G%) di dalam darah, urine, urine, dan #airan #airan serebrospina serebrospinalis lis pada pasien dengan gangguan mood. !ata yang dilaporkan paling konsisten dengan hipotesis bahwa gangguan mood adalah berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik. 2. aktor Genetika !ata !ata gene geneti tik k deng dengan an kuat kuat meny menyat atak akan an bahw bahwaa suat suatu u fakt faktor or pent pentin ing g di dala dalam m perkembangan gangguan mood adalah genetika. "etapi, "etapi, pola penurunan genetika adalah jelas
melalui mekanisme yang kompleks3 bukan saja tidak mungkin menyingkirkan efek psikososial, tetapi faktor non genetik memungkinkan memainkan peranan kausatif dalam perkembangan gangguan mood sekurangnya pada beberapa orang. 1. aktor &sikososial (atu pengamatan klinis lama yang telah direplikasi adalah bahwa peristiwa kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya. (atu teori yang diajukan untuk menjelaskan pengamatan tersebut adalah bahwa stres yang menyertai episode pertama menyebabkan perubahan biologi otak yang bertahan lama. &erubahan bertahan lama tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmiter dan sistem pemberi signal intraneuronal. 0asil akhirnya dari perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang berada pada resiko yang lebih tinggi untuk menderita episode gangguan mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya stresor eksternal.
Gangguan mood terdiri dari Gangguan !epresi $depresi unipolar%, Gangguan bipolar, dan dua kelainan berdasarkan etiologi3 Gangguan Mood akibat 4ondisi Medis umum dan Gangguan Mood akibat &enyalahgunaan 5at. Gangguan depresi $seperti3 gangguan depresif berat, gangguan distimik, dan gangguan mood yang tak tergolongkan% dibedakan dengan gangguan bipolar dengan melihat tidak adanya episdode manik, episode #ampuran, atau episode hipomanik. Gangguan bipolar $seperti3 gangguan bipolar *, bipolar **, gangguan siklotimik, dan gangguan bipolar yang tak tergolongkan% memiliki riwayat episode manik, episode #ampuran, atau episode hipomanik, yang biasanya disertai dengan riwayat episode depresif berat. &ada !(M)*+, gangguan mood diklasifikasikan sebagai berikut •
•
•
-
Episode mood Episode depresif mayor Episode mani# Episode #ampuran Episode hipomanik Gangguan bipolar - Gangguan bipolar * - Gangguan bipolar ** - Gangguan siklotimik - Gangguan bipolar yang tak tergolongkan Gangguan mood lainnya Gangguan mood akibat kondisi medis umum Gangguan mood akibat 5at
-
Gangguan mood yang tak tergolongkan
Episode Mood Episode Depresif Mayor
Suatu mood depresi dan hilangnya minat atau kesenangan merupakan gejala utama dari depresi. Pasien mungkin mengatakan mereka merasa murung, putus asa, dalam kesedihan, atau tidak berguna. Bagi pasien mood terdepresi seringkali memiliki kualitas yang terpisah yang membedakannya dengan
emosi
normal
kesedihan
atau
duka
cita.
Pasien
seringkali
menggambarkan gejala depresi sebagai suatu rasa nyeri emosional yang menderita sekali. Pasien terdepresi kadang-kadang mengeluh tidak dapat menangis, suatu gejala yang menghilang saat mereka membaik.
&aling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat simtom/tanda yaitu ) mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang ) menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan ) sulit atau banyak tidur ) agitasi atau retardasi psikomotor ) fatig atau berkurangnya tenaga ) menurunnya harga diri ) ide)ide tentang rasa bersalah, ragu)ragu dan menurunnya konsentrasi ) pesimis ) pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri $dengan atau tanpa rena#ana% atau tindakan bunuh diri.
Gejala)gejala di atas menyebabkan penderitaan atau mengganggu fungsi personal, sosial, atau pekerjaan. Episode Manik
(uatu mood yang meningkat, meluap)luap, atau lekas marah merupakan tanda episode manik. 6alaupun orang yang tidak terlibat mungkin tidak mengetahui sifat mood pasien yang tidak biasanya, mereka yang mengetahui pasien mengenalinya sebagai abnormal. (elain itu mood mungkin mudah tersinggung, khususnya jika ren#ana pasien yang sangat ambisius teran#am. (ering kali, seorang pasien menunjukkan suatu perubahan mood yang utama dari euforia awal pada perjalanan penyakit menjadi lekas marah di kemudian hari. &asien sering kali terokupasi oleh gagasan agama, politik, finansial, seksual, atau penyiksaan yang dapat berkembang menjadi sistem waham yang kompleks. 4adang)kadang pasien manik menjadi teregresi dan bermain dengan urine dan fesesnya. 7riteria diagnosti# A. (uatu periode yang nyata dari mood yang meningkat, meluap)luap, atau iritabel yang se#ra abnormal dan menetap, paling kurang - minggu $atau durasi kapan saja jika membutuhkan perawatan di rumah sakit%. '. (elama periode gangguan mood, tiga $atau lebih% gejala berikut menetap $empat jika mood hanya iritabel% dan terjadi dalam derajat yang bermakna -. 0arga diri yang melambung atau kebesaran 2. &enurunan kebutuhan tidur $misalnya, merasa telah beristirahat setelah tidur hanya 1 jam% 1. 'erbi#ara lebih banyak dari yang biasanya atau tekanan untuk terus berbi#ara . 8on#at gagasan atau pengalaman subyektif bahwa pikirannya berpa#u . !istraktibilitas yaitu, prhatian sangat mudah dialihkan pada stimulus eksternal yang tidak penting atau tidak relevan% 9. &eningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan $baik se#ara sosial, pada pekerjaan atau sekolah, atau se#ara seksual atau agitasi psikomotor :. 4eterlibatan berlebihan pada aktivitas menyenangkan yang kemungkinan besar mempunyai akibat yang menyakitkan $misalnya, berbelanja yang tidak terkendali, melakukan hubungan seksual yang tidak bijaksana, atau investasi bisnis yang bodoh% 7. Gejala tidak memenuhi kriteria episode #ampuran
!. Gangguan mood #ukup parah untuk menyebabkan gangguan yang nyata pada fungsi pekerjaan atau pada aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain seoerti yang biasanya, atau membutuhkan perawatan rumah sakit untuk mn#egah bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain, atau terdapat #iri psikotik. E. Gejala bukan efek fisiologis langsung dari 5at atau suatu kondisi medis umum. Episode Campuran
Episode #ampuran ditandai dengan adanya suatu periode waktu $paling sedikit - minggu% yang sesuai dengan kriteria episode manik dan episode depresi, yang tejadi hampir setiap hari $kriteria A%. gangguan yang terjadi dapat menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, bahkan kadang perlu dirawat untuk men#egah supaya penderita tidak membahayakan dirinya maupun orang lain. &ada episode ini dapat pula ditemui adanya gambaran psikotik $kriteria '%. gejala yang timbul tidak diakibatkan oleh efek langsung dari penggunaan 5at atau akibat suatu kondisi medis umum $kriteria 7%. Episode #ampuran ini lebih sering ditemui pada usia muda dan usia di atas 9; tahun dengan gangguan bipoar dan lebih sering terdapat pada pria daripada wanita.
Episode Hipomanik
Episode hipomanik didefinisikan sebagai adanya periode yang terpisah dari mood yang abnormal dan se#ara menetap meningkat, meluap dan lekas marah yang berlangsung selama minimal hari $kriteria A%. Episode mood yang abnormal ini disertai oleh sedikitnya 1 gejala tambahan, yaitu harga diri yang meninggi atau kebesaran $bukan waham%, penurunan kebutuhan tidur, tekanan pada pembi#araan, flight of ideas, distraktibilitas, peningkatan aktivitas, keterlibatan berlebiahan pada aktivitas yang berlebihan $kriteria '%. episode dihubungkan dengan suatu perubahan yang jelas pada fungsi yang tidak karakteristik dari orang tersebut jika tidak ada gejala $kriteria 7%. Gangguan mood dan perubahan fungsi dapat diamati oleh orang lain $kriteria !%. episode tidak #ukup parah untuk menyebabkan gangguan yang nyata pada fungsi sosial dan pekerjaan, atau membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak memiliki #iri psikotik.
Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I Epidemiologi
Gangguan bipolar * merupakan gangguan yang lebih jarang dari gangguan depresif berat, dengan prevalensi seumur hidup adalah 2<, sama dengan angka untuk ski5ofrenia. 'erbeda dengan gangguan depresif berat, gangguan bipolar * mempunyai prevalensi yang sama bagi laki) laki dan wanita. &ada umumnya, onset gangguan bipolar * adalah lebih awal daripada onset gangguan depresif berat. =sia onset untuk gangguan bipolar * terentang dari masa anak)anak $paling awal usia atau 9 tahun% sampai ; tahun atau bahkan lebih lanjut pada kasus yang jarang, dengan rata)rata usia 1; tahun. Gangguan bipolar * lebih sering pada orang yang ber#erai dan hidup sendirian daripada orang yang menikah. *nsidensi gangguan bipolar * yang lebih tinggi dari biasanya memang ditemukan pada sosioekonomi tinggi, kemungkinan karena adanya praktik diagnostik yang mengalami bias. Gangguan ini lebih sering pada orang yang tidak lulus dari perguruan tinggi daripada lulusan perguruan tinggi, kemungkinan men#erminkan usia onset yang relatif awal untuk gangguan tersebut. Diagnosis
!(M)*+ $ Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV % telah membuat definisi kriteria Gangguan 'ipolar *, yaitu gejala klinis yang ditandai dengan satu atau lebih episode manik atau episode #ampuran. (ering individu juga telah ada riwayat satu atau lebih episode depresi mayor. !(M *+ telah membuat klasifikasi dan kriteria diagnosis untuk masing) masing klasifikasi. A. Gangguan 'ipolar *, Episode Manik "unggal 4riteria !iagnosis a. "erdapat hanya satu Episode Manik dan tidak ada Episode !epresi Mayor sebelumnya. 7atatan >ekurensi didefinisikan sebagai suatu perubahan polaritas dari depresi atau suatu interval paling kurang 2 bulan tanpa gejala manik. b. Episode Manik tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan (ki5oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan (ki5ofrenia, Gangguan (ki5ofrenifrom, Gangguan 6aham, atau Gangguan &sikotik yang tidak ditentukan. '. Gangguan 'ipolar *, Episode &aling Akhir Manik 4riteria !iagnosis
a. (aat ini $atau paling akhir% dalam Episode Manik b. "erdapat paling kurang satu Episode !epresi Mayor, Episode Manik, atau Episode 7ampuran sebelumnya. #. Episode Mood pada kriteria A dan ' tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan (ki5oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan (ki5ofrenia, Gangguan (ki5ofreniform, Gangguan 6aham, atau Gangguan &sikotik ?ang "idak !itentukan. 7. Gangguan 'ipolar *, Episode &aling Akhir 7ampuran 4riteria !iagnosis a. (aat ini $atau paling akhir% dalam Episode 7ampuran. b. "erdapat paling kurang satu Episode !epresi Mayor, Episode Manik, atau Episode 7ampuran sebelumnya. #. Episode Mood pada 4riteria A dan ' tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan (ki5oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan (ki5ofrenia, Gangguan (ki5ofreniform, Gangguan 6aham, atau Gangguan &sikotik ?ang "idak !itentukan. !. Gangguan 'ipolar *, Episode &aling Akhir !epresi 4riteria !iagnosis a. (aat ini $atau paling akhir% dalam Episode !epresi Mayor. b. "erdapat paling kurang satu Episode Manik, atau Episode 7ampuran sebelumnya. #. Episode Mood pada 4riteria A dan ' tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan (ki5oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan (ki5ofrenia, Gangguan (ki5ofreniform, Gangguan 6aham, atau Gangguan &sikotik ?ang "idak !itentukan. E. Gangguan 'ipolar *, Episode &aling Akhir "idak !itentukan 4riteria !iagnosis a.
4e#uali durasi, saat ini $atau paling akhir% memenuhi kriteria untuk suatu Episode Manik, 0ipomanik, 7ampuran, atau !epresi Mayor.
b.
"erdapat paling kurang satu Episode Manik, atau Episode 7ampuran sebelumnya.
#.
Gejala mood menyebabkan penderitaan se#ara klinis yang bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang penting lainnya.
d.
Gejala Mood pada 4riteria A dan ' tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan (ki5oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan (ki5ofrenia, Gangguan (ki5ofreniform, Gangguan 6aham, atau Gangguan &sikotik yang "idak !itentukan.
e.
Gejala mood pada 4riteria A dan ' bukan karena efek fisiologis langsung dari 5at $misalnya, penyalahgunaan 5at, pengobatan, atau terapi lainnya% atau suatu kondisi medis umum $misalnya, hipertiroidisme%.
Perjalanan Penyakit
Gangguan bipolar * paling sering dimulai dengan depresi $:< pada wanita, 9:< pada laki)laki% dan gangguan yang rekuren. (ebagian besar pasien menjalani episode depresif maupun manik walaupun -;)2; persen hanya mengalami episode manik. Episode manik biasanya memiliki onset yang #epat $beberapa jam atau beberapa hari%, tetapi dapat berkembang lebih dari satu minggu. 'eberapa pasien gangguan bipolar * mengalami episode yang berulang dengan #epat. Episode manik biasanya mulai dengan tiba)tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai ) bulan, episode depresi #enderung berlangsung lebih lama $rata)rata sekitar 9 bulan% meskipun jarang melebihi - tahun ke#uali pada orang usia lanjut. Gangguan bipolar * dapat mengenai anak yang sangat muda maupun lanjut usia, insidensi gangguan bipolar pada anak dan remaja adalah kira)kira satu persen dan onset awalnya pada usia delapan tahun. Gangguan bipolar * dengan onset awal tersebut disertai prognosis buruk.
Gangguan Bipolar II
7iri khas yang penting pada gangguan bipolar ** se#ara klinis adalah ditandai dengan mun#ulnya satu atau lebih episode depresif berat $kriteria A%, yang disertai dengan paling sedikit satu episode hipomanik $kriteria '%. adanya episode manik atau episode #ampuran menyingkirkan diagnosis gangguan bipolar ** $kriteria 7%. selain itu gejala mood pada kriteria A dan ' tidak lebih baik untuk dimasukkan ke dalam gangguan ski5oafektif, dan tidak tumpang tindih dengan ski5ofrenia, ski5ofreniform,gangguan delusional, atau gangguan psikotik ?"" $kriteria !%. gejala menyebabkan gangguan yang nyata pda fungsi sosial, pekerjaan, dan bidang penting lainnya $kriteria E%. Epidemiologi
Gangguan bipolar ** adalah tidak diketahui se#ara tepat pada saat ini karena relatif baru dikenalinya gangguan ini. 4riteria diagnostik untuk gangguan bipolar ** menyebutkan keparahan, frekuensi, dan durasi tertentu untuk gejala hipomanik. 4riteria diagnostik untuk episode hipomanik dituliskan se#ara terpisah dari kriteria untuk gangguan bipolar **.
Gambaran Klinis
Gangguan bipolar ** adalah gangguan depresif berat dikombinasikan dengan gambaran episode hipomanik. !iagnosis bandingnya termasuk gangguan bipolar *, gangguan depresif berat, dan gangguan kepribadian ambang. &engobatan gangguan bipolar ** harus dilakukan se#ara berhati)hati, karena pengobatan episode depresif dengan antidepresan sering kali dapat men#etuskan suatu episode manik.
Gangguan Siklotimik
!alam !(M)*+, gangguan siklotimik dibedakan dari gangguan bipolar **, yang ditandai oleh adanya episode depresif berat dan episode hipomanik. (eperti gangguan distimik, kategorisasi gangguan siklotimik dengan gangguan mood menyatakan adanya hubungan, kemungkinan biologis, dengan gangguan bipolar *. Epidemiologi
&asien dengan gangguan siklotimik mungkin berjumlah 1 sampai -; persen dari semua pasien psikiatrik rawat jalan. !iperkirakan -; persen dari rawat jalan dan 2; persen dari rawat inap gangguan kepribadian ambang memiliki diagnosis gangguan siklotimik se#ara bersama) sama. >asio wanita terhadap laki)laki dalam gangguan siklotimik adalah kira)kira 1 berbanding 2, dan ; sampai : persen dari semua pasien memiliki onset antara usia - dan 2 tahun. Etiologi
Etiologi gangguan siklotimik diperkirakan sama dengan gangguan distimik, yaitu faktor biologis dan faktor psikososial. Criteria Diagnostik
A. (elama sekurangnya 2 tahun, adanya banyak episode dengan gejala hipomanik dan banyak periode dengan gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif berat. '. (elama periode 2 tahun di atas, orang tidak pernah tanpa gejala dalam kriteria A selama lebih dari 2 bulan. 7. "idak ada episode depresif berat, episode manik, atau episode #ampuran yang ditemukan selama 2 tahun pertama gangguan. 7atatan setelah 2 tahun pertama dari gangguan siklotimik, mungkin terdapat episode manik atau #ampuran yang menumpang atau episode depresif berat.
!. Gejala dalam kriteria A tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan ski5oafektif dan tidak menumpang pada ski5ofrenia, gangguan ski5ofreniform, gangguan delusional, atau gangguan psikotik yang tidak ditentukan. E. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu 5at atau suatu kondisi medis umum. . Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna se#ara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Penatalaksanaan 1 !armakoterapi
Medikasi yang diberikan sesuai dengan keadaan episode bipolar $manik atau depresi%. Maka itu, beberapa obat diindikasikan untuk episode akut manik, terutama antipsikotik, valproat, dan ben5odia5epine$#ontoh lora5epam, #lona5epam%. &ilihan dari obat tersebut tergantung dari gejala yang ada seperti gejala psikosis, agitasi, agresif, dan gangguan tidur. Antipsikotik atipikal digunakan untuk pengobatan mania akut dan untuk menstabilkan mood . Antidepresi spektrum luas dan E7" $Ele#ro 7onvulsive "herapy% digunakan untuk episode depresi akut $#ontoh depresi mayor%. a. Mood Stabilizing Medications $Medikasi &enstabil Mood % biasanya merupakan terapi lini
pertama. =mumnya, pasien dengan gangguan bipolar melanjutkan terapi ini selama beberapa tahun. $-% 8ithium sangat efektif mengontrol gejala mania dan men#egah rekuren episode mania dan depresi. $2% Asam valproat atau divalproe $!epakote@%, juga sama efektifnya dengan lithium. Asam valproat dan antikonvulsan lainnya dapat meningkatkan risiko pikiran bunuh diri. &asien yang mengkonsumsi obat antikonvulsan harus diawasi dan mereka tidak diperbolehkan mengganti dosis tanpa konsultasi dengan dokternya. b. Atipikal antipsikotik kadang)kadang diberikan juga. $-% lan5apine, jika diberikan bersama dengan antidepresan dapat meringankan gejala mania yang parah atau psikosis. Bamun beberapa studi menyebutkan bahwa medikasi olan5apine dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung. $2% Aripipra5ole $1% Cuetiapine
$% >isperidone #. Antidepresan juga kadang)kadang diberikan untuk mengatasi gejala depresi pada gangguan bipolar. 'aru)baru ini, studi yang didanai oleh B*M0 menunjukkan bahwa penambahan antidepresan dengan mood stabilizer tidak lebih efektif dibandingkan dengan hanya memberikan antidepresan. " Psikoterapi
&enatalaksanaan pasien dengan gangguan bipolar termasuk edukasi pasien saat awal dan terus menerus. Edukasi tidak hanya ditujukan kepada pasien, tetapi juga keluarga mereka. "idak hanya untuk mengatasi saat gejala mun#ul, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. a #erapi kognitif $ Cognitive Beavioral !erapy%
=ntuk menghilangkan episode depresif dan men#egah rekurennya dengan membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif, mengembangkan #ara berfikir alternatif, fleksibel dan positif, juga melatih kembali respon kognitif dan pikiran yang baru. b #erapi interpersonal
Memusatkan pada satu atau dua masalah interpersonal pasien yang sedang dialaminya sekarang. & #erapi perilaku
!engan memusatkan pada perilaku mal adaptif di dalam terapi, pasien belajar untuk berfungsi di dunia dengan #ara tertentu dimana mereka mendapat dorongan positif dari lingkungan. d #erapi berorientasi psikoanalitik
&endekatan psikoanalitik didasarkan pada depresi dan mania. "ujuannya adalah untuk mendapatkan perubahan pada struktur atau karakter kepribadian pasien, bukan untuk hilangkan gejala. e #erapi keluarga
!iindikasikan jika gangguan membahayakan perkawinan atau fungsi keluarga pasien. ' #erapi (ain a EC# $ Electro Conv"lsive !erapy% dapat meringankan gangguan bipolar yang parah, yang
tidak dapat diatasi dengan terapi lainnya. E7" sangat efektif untuk depresi yang parah, manik, atau episode #ampuran, tetapi bukan terapi lini pertama.
b Medikasi #idur &asien dengan gangguan bipolar biasanya tidur lebih baik setelah mendapat
terapi gangguan bipolar. "etapi jika masalah tidur ini tetap ada, dokter dapat meresepkan sedatif atau obat tidur lainnya.
>eferensi &&!GD)*** Google.#om