REFRESHING GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
OLEH Mutiara Sartika Suhardi 201073007
PEMBIMBING ! "r# RR "$ah Rika$a%ti N& S'# K(
STASE ILMU KESEHATAN (I)A KEPANITERAAN KLINIK RSU" KOTA BAN(AR PROGRAM STU"I PEN"I"IKAN "OKTER FAKULT FAKULTAS KE"OKTERAN KE" OKTERAN "AN KESEHATAN KESEHATAN UNI*ERSITAS MUHAMMA"I+AH (AKARTA 201
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas refreshing ini tepat pada waktu. Shalawat serta salam semoga terurah kepada Nabi !uhammad SAW" keluarga" serta para pengikutnya hingga akhir #aman. $efreshing dibuat d ibuat dengan tujuan memenuhi tugas di stase %lmu &esehatan 'iwa dan juga menambah kha#anah ilmu tentang ()angguan Afektif *ipolar+ Terima Terima kasih penulis uapkan kepada pembimbing pembimbing dr# RR "$ah Rika$a%ti N& S'# K( yang telah membantu membantu serta membimbing membimbing penulis dalam kelanaran kelanaran pembuatan
refreshing. Semoga refreshing ini dapat bermanfaat kepada penulis pada khususnya dan bagi pembaa pada umumnya. Penu Penuli liss hara harapk pkan an krit kritik ik dan dan sara saran n dari dari para para pemb pemba aaa untu untuk k mena menamb mbah ah kese kesemp mpur urnaa naan n refr refres eshi hing ng ini. ini. Penul Penulis is moho mohon n maaf maaf apab apabil ilaa ada kesal kesalah ahan an dan dan kekurangan dalam penulisan. Wassalamualaikum Wr.Wb
*anjar" , Agustus /,
Penulis
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas refreshing ini tepat pada waktu. Shalawat serta salam semoga terurah kepada Nabi !uhammad SAW" keluarga" serta para pengikutnya hingga akhir #aman. $efreshing dibuat d ibuat dengan tujuan memenuhi tugas di stase %lmu &esehatan 'iwa dan juga menambah kha#anah ilmu tentang ()angguan Afektif *ipolar+ Terima Terima kasih penulis uapkan kepada pembimbing pembimbing dr# RR "$ah Rika$a%ti N& S'# K( yang telah membantu membantu serta membimbing membimbing penulis dalam kelanaran kelanaran pembuatan
refreshing. Semoga refreshing ini dapat bermanfaat kepada penulis pada khususnya dan bagi pembaa pada umumnya. Penu Penuli liss hara harapk pkan an krit kritik ik dan dan sara saran n dari dari para para pemb pemba aaa untu untuk k mena menamb mbah ah kese kesemp mpur urnaa naan n refr refres eshi hing ng ini. ini. Penul Penulis is moho mohon n maaf maaf apab apabil ilaa ada kesal kesalah ahan an dan dan kekurangan dalam penulisan. Wassalamualaikum Wr.Wb
*anjar" , Agustus /,
Penulis
BAB I PEN"AHULUAN
Alam perasaan seseorang dapat berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi tertentu yang dialaminya. Suasana alam perasaan seseorang mungkin normal" meninggi atau bahkan terdepresi. 0rang normal dapat mengalami berbagai maam suasana perasaan dan memili memiliki ki ekspre ekspresi si afekti afektiff yang yang sama sama luasny luasnya1 a1 mereka mereka mampu mampu mengen mengendali dalikan kan suasana perasaan dan afeknya. 2ain halnya dengan seseorang yang mengalami gangguan pada alam perasaannya. )angguan )angguan bipolar bipolar 3gangguan 3gangguan alam perasaan4 atau !ani-5epre !ani-5epressi6 ssi6ee %llness %llness 3!5%4 3!5%4 merupak merupakan an salah salah satu satu ganggua gangguan n jiwa jiwa terser tersering ing yang yang berat berat dan persis persisten ten.. )angguan bipolar ditandai oleh suatu periode depresi yang dalam dan lama" serta dapat berubah menjadi suatu periode yang meningkat seara epat dan7atau dapat menimb menimbulk ulkan an amarah amarah yang yang dikena dikenall sebagai sebagai mania. mania. )ejala )ejala-ge -gejal jalaa mania mania melipu meliputi ti kurangnya kurangnya tidur" tidur" nada suara tinggi" tinggi" peningkatan peningkatan libido" perilaku yang enderung enderung kaau tanp tanpaa
memp memper erti timb mban angk gkan an
kons konsek ekue uens nsin iny ya"
dan dan
gang ganggu guan an
piki pikira ran n
bera beratt
yang yang
mungkin7tidak termasuk psikosis. 5i antara kedua periode tersebut" penderita gangguan bipolar memasuki periode yang baik dan dapat hidup seara produktif. )angguan bipolar merupakan suatu gangguan yang lama dan jangka panjang. )angguan bipolar mendasari satu spektrum kutub dari gangguan mood7suasana perasaan meliputi *ipolar % 3*P %4" *ipolar %% 3*P %%4" Siklotimia 3periode mani dan depresif yang bergantian7naikturun4" dan depresi yang hebat.
BAB II
TIN(AUAN PUSTAKA
)angguan *ipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi" yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan" dan proses berfikir. 5isebut *ipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub" yakni kondisi manik 3bergairah tinggi yang tidak terkendali4 dan depresi. A# EPI"EMIOLOGI
5i dunia" tingkat pre6alensi gangguan bipolar sebagai gangguan yang lama dan menetap sebesar "8 9 /", :. 5i Amerika Serikat" tingkat pre6alensi ini dapat menapai / 9 /"; :" dimana dua jenis gangguan bipolar ini berbeda pada populasi dewasa" yaitu sekitar "< : populasi mengalami *P % dan ", : populasi mengalami *P %%. !orbiditas dan !ortalitas dari gangguan bipolar sangat signifikan. *anyaknya angka kehilangan pekerjaan" kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari gangguan tingkat produkti6itas yang disebabkan gangguan ini di Amerika serikat sepanjang periode awal tahun /==an diperkirakan sebesar /,", miliar dolar Amerika. Perkiraan lainnya" sekitar , 9 , : indi6idu dengan gangguan bipolar melakukan perobaan bunuh diri dan // : benar benar tewas karena bunuh diri. B# ETIOPATOFISIOLOGI
>tiologi dari gangguan bipolar memang belum dapat diketahui seara pasti" dan tidak ada penanda biologis 3biologial marker4 yang objektif yang berhubungan seara pasti dengan keadaan penyakit ini. 5ahulu 6irus sempat dianggap sebagai penyebab penyakit ini. Serangan 6irus pada otak berlangsung pada masa janin dalam kandungan atau tahun pertama sesudah kelahiran. Namun" gangguan bipolar bermanifestasi /,- tahun kemudian. Telatnya manifestasi itu timbul karena diduga pada usia /, tahun kelenjar timus dan pineal yang memproduksi hormon yang mampu menegah gangguan psikiatrik sudah berkurang ,:.
Penyebab gangguan *ipolar multifaktor. !enakup aspek bio-psikososial. Seara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. Seara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kana-kanak" stres yang menyakitkan" stres kehidupan yang berat dan berkepanjangan" dan banyak lagi faktor lainnya. 5idapatkan fakta bahwa gangguan alam perasaan 3mood4 tipe bipolar 3adanya episode manik dan depresi4 memiliki keenderungan menurun kepada generasinya" berdasar etiologi biologik. ,: pasien bipolar mimiliki satu orangtua dengan gangguan alam perasaan7gangguan afektif" yang tersering unipolar 3depresi saja4. 'ika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka ?: anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. *ila kedua orangtua mengidap gangguan bipolar maka ?,: anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. &eturunan pertama dari seseorang yang menderita gangguan bipolar berisiko menderita gangguan serupa sebesar ? kali. *ahkan risiko pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar mono#igot 3@-<:4" sedangkan kembar di#igot lebih rendah" yakni /-:. *eberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan bipolar dengan kromosom /< dan " namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari kromosom tersebut yang benar-benar terlibat. *eberapa diantaranya yang telah diselidiki adalah @p/;" /8-@" /< sentromer" /<" /<-8" dan /. Bang menarik dari studi kromosom ini" ternyata penderita sindrom 5own 3trisomi /4 berisiko rendah menderita gangguan bipolar. Sejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar" peneliti mulai menduga adanya hubungan neurotransmiter dengan gangguan bipolar. Neurotransmiter tersebut adalah dopamine" serotonin" dan noradrenalin. )en-gen yang berhubungan dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti seperti gen yang mengkode monoamine oksidase A 3!A0A4" tirosin
hidroksilase" atehol-0-
metiltransferase 3C0!T4" dan serotonin transporter 3,DTT4.? Penelitian terbaru menemukan gen lain yang berhubungan dengan penyakit ini yaitu gen yang mengekspresi brain deri6ed neurotrophi fator 3*5NE4. *5NE adalah
neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps" neurogenesis dan perlindungan neuron otak. *5NE diduga ikut terlibat dalam mood. )en yang mengatur *5NE terletak pada kromosom //p/8. Terdapat 8 penelitian yang menari tahu hubungan antara *5NE dengan gangguan bipolar dan hasilnya positif. &elainan pada otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini. Terdapat perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar. !elalui penitraan magneti resonane imaging 3!$%4 dan positron-emission tomography 3P>T4" didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang pada korteks prefrontal subgenual. Tak hanya itu" *lumberg dkk dalam Arh )en Psyhiatry 8 pun menemukan 6olume yang keil pada amygdala dan hipokampus. &orteks prefrontal" amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari otak yang terlibat dalam respon emosi 3mood dan afek4. Penelitian lain menunjukkan ekspresi oligodendrosit-myelin berkurang pada otak penderita bipolar. Seperti diketahui" oligodendrosit menghasilkan membran myelin yang membungkus akson sehingga mampu memperepat hantaran konduksi antar saraf. *ila jumlah oligodendrosit berkurang" maka dapat dipastikan komunikasi antar saraf tidak berjalan lanar.
,# FAKTOR RISIKO a# Ra-
Tidak ada kelompok ras tertentu yang memiliki predileksi keenderungan terjadinya gangguan ini. Namun" berdasarkan sejarah kejadian yang ada" para klinisi menyatakan bahwa keenderungan tersering dari gangguan ini terjadi pada populasi Afrika-Amerika.
.# (/%i- K/ai%
Angka kejadian dari *P %" sama pada kedua jenis kelamin" namun rapidyling bipolar disorder 3gangguan bipolar dengan @ atau lebih episode dalam setahun4 lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. %nsiden *P %% lebih tinggi pada wanita daripada pria. # U-ia
Fsia indi6idu yang mengalami gangguan bipolar ini ber6ariasi ukup besar. $entang usia dari keduanya" *P % dan *P %% adalah antara anak-anak hingga , tahun" dengan perkiraan rata-rata usia / tahun. &asus ini terbanyak pada usia /, 9 /= tahun" dan rentang usia terbanyak kedua adalah pada usia 9 @ tahun. Sebagian penderita yang didiagnosa dengan depresi hebat berulang mungkin saja juga mengalami gangguan bipolar dan baru berkembang mengalami episode mani yang pertama saat usia mereka lebih dari , tahun. !ereka mungkin memiliki riwayat keluarga yang juga menderita gangguan bipolar. Sebagian besar penderita dengan onset mani pada usia lebih dari , tahun harus dilakukan penelusuran terhadap adanya gangguan neurologis seperti penyakit serebro6askular. )angguan bipolar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor" meliputi genetik" biokimiawi" psikodinamik dan lingkungan. d# G/%/tik
)angguan bipolar" terutama *P %" memiliki komponen genetik utama. *ukti yang mengindikasikan adanya peran dari faktor genetik dari gangguan bipolar terdapat beberapa bentuk" antara lain G Dubungan keluarga inti dengan orang yang menderita *P % diperkirakan ? kali lebih sering mengalami *P % dibandingkan populasi umum. Perlu digaris bawahi" keturunan dari orang tua yang menderita gangguan bipolar memiliki kemungkinan , : menderita gangguan psikiatrik lain. Penelitian pada orang yang kembar menunjukkan hubungan 88 9 = : menderita *P % dari saudara kembar yang identik.
Penelitian pada keluarga adopsi" membuktikan bahwa lingkungan umum bukanlah satu-satunya faktor yang membuat gangguan bipolar terjadi dalam keluarga. Anak dengan hubungan biologis pada orang tua yang menderita *P % atau gangguan depresif hebat memiliki resiko yang lebih tinggi dari perkembangan gangguan afektif" bahkan meskipun mereka bertempat tinggal dan dibesarkan oleh orang tua yang mengadopsi dan tidak menderita gangguan. Cardno dan kawan-kawan di 2ondon menunjukkan bahwa ski#ofrenia" ski#oafektif" dan sindrom mani berbagi faktor resiko genetik dan genetik yang bertanggung jawab terhadap gangguan ski#oafektif seluruhnya seara umum juga terdapat pada dua sindrom yang lain tadi. Penemuan ini menimbulkan dugaan suatu genetik tersendiri bertanggungjawab pada psikosis berbagi dengan gangguan mood dan ski#ofrenia. Tsuang dan kawan-kawan mengindikasikan adanya kontribusi genetik pada !5% dengan gambaran psikotik" serta menunjukkan adanya hubungan antara ski#ofrenia dan gangguan bipolar. Studi tentang ekspresi gen juga menunjukkan orang dengan gangguan bipolar" depresif berat" dan ski#ofrenia mengalami penurunan yang sama dalam ekspresi dari gen hubungan oligodendrosit-myelin dan abnormalitas substansia nigra pada bermaam daerah otak. *eberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan bipolar dengan kromosom /< dan " namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari kromosom tersebut yang benar-benar terlibat. *eberapa diantaranya yang telah diselidiki adalah @p/;" /8-@" /< sentromer" /<" /<-8" dan /. Bang menarik dari studi kromosom ini" ternyata penderita sindrom 5own 3trisomi /4 berisiko rendah menderita gangguan bipolar. Penelitian terbaru menemukan gen lain yang berhubungan dengan penyakit ini yaitu gen yang mengekspresi brain derived neurotrophic factor 3*5NE4. *5NE adalah neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps" neurogenesis dan perlindungan neuron otak. *5NE diduga ikut terlibat dalam
pengaturan mood. )en yang mengatur *5NE terletak pada kromosom //p/8. Terdapat 8 penelitian yang menari tahu hubungan antara *5NE dengan gangguan bipolar dan hasilnya positif. /# N/urtra%-it/r
0tak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini" dikenal sebagai neurotransmiter" sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan" mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-pesannya. *ila satu sel syaraf 3neuron4 berakhir" di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di dekatnya melalui elah sinaptik" ditangkap reseptor-reseptor pada elah sinaptik tersebut. Neurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan bipolar adalah dopamin, norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan asetilkolin. Selain itu" penelitian-penelitian juga menunjukksan adanya kelompok neurotransmiter lain yang berperan penting pada timbulnya mania" yaitu golongan neuropeptida" termasuk endorfin" somatostatin" 6asopresin dan oksitosin. 5iketahui bahwa neurotransmiter-neurotransmiter ini" dalam beberapa ara" tidak seimbang 3unbalanced 4 pada otak indi6idu mania dibanding otak indi6idu normal. !isalnya" )A*A diketahui menurun kadarnya dalam darah dan airan spinal pada pasien mania. Norepinefrin meningkat kadarnya pada elah sinaptik" tapi dengan serotonin normal. 5opamin juga meningkat kadarnya pada elah sinaptik" menimbulkan hiperakti6itas dan nsgresi6itas mania" seperti juga pada ski#ofrenia. Antidepresan trisiklik dan !A0 inhibitor yang meningkatkan epinefrin bisa merangsang timbulnya mania" dan antipsikotik yang mem-blok reseptor dopamin yang menurunkan kadar dopamin bisa memperbaiki mania" seperti juga pada ski#ofrenia. /4
!onoamin dan 5epresi
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa #at-#at yang menyebabkan berkurangnya monoamin" seperti reserpin" dapat menyebabkan depresi.Akibatnya
timbul
teori
yang
menyatakan
bahwa
berkurangnya
ketersediaan neurotransmiter monoamin" terutama N> dan serotonin" dapat menyebabkan antidepresan
depresi. Teori trisiklik
dan
ini
diperkuat
monoamin
dengan
oksidase
ditemukannya
inhibitor
yang
obat
bekerja
meningkatkan monoamin di sinap. Peningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi. 4
Serotonin
Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks serebri" hipotalamus" talamus" ganglia basalis" septum" dan hipokampus. Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguangangguan psikiatrik. Ada sekitar /@ reseptor serotonin" ,-DT/A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat. Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur" selera makan" dan libido. Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian 3siklus tidur-bangun" temperatur tubuh" dan fungsi aHis DPA4. Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia. Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. 5ari penelitian dengan alat penitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap ,-DT/A dan ,-DTA pada pasien dengan depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi. 5ari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. &adar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri. Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun pada pasien depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan indi6idu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi. !emori" atensi" dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh
kekurangan triptofan. Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. %a dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan. Dasil metabolisme serotonin adalah ,-D%AA 3hidroxyindolaceticacid 4. Terdapat penurunan ,-D%AA di airan serebrospinal pada penderita depresi. Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri. Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian >>) tidur dan DPA aksis. Dipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin. Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal. %ni menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi. 84 Noradrenergik *adan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di locus ceruleus 32C4 batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri" sistem limbik" basal ganglia" hipotalamus dan talamus. %a berperan dalam mulai dan mempertahankan keterjagaan 3proyeksi ke limbiks dan korteks4. Proyeksi noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan akti6asi locus ceruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus ceruleus juga tempat neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer. Stresor akut dapat meningkatkan akti6itas 2C. Selama terjadi akti6asi fungsi 2C" fungsi 6egetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi terhadap stressor ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke 2C" selanjutnya ke komponen simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses kognitif dapat memperbesar atau memperkeil respon simpatoadrenal terhadap stressor akut tersebut. $angsangan terhadap bundel forebrain 3jaras norepinefrin penting di otak4 meningkat pada perilaku yang menari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. Stressor yang menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial.
Penurunan ini dapat menyebabkan anergia" anhedonia" dan penurunan libido pada depresi. Dasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy--hydroxyphenilglycol 3!DP)4. Penurunan akti6itas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi !DP). *eberapa penelitian menunjukkan bahwa !DP) mengalami defisiensi pada penderita depresi. &adar !DP) yang keluar di urin meningkat kadarnya pada penderita depresi yang di >CT 3terapi kejang listrik4. 4#
P-ikdi%aik
*anyak praktisi melihat dinamika !5% sebagai suatu hal yang berhubungan melalui suatu jalur. !ereka melihat depresi sebagai manifestasi dari suatu kehilangan" ontohnya hilangnya pegertian terhadap diri dan adanya perasaan harga diri rendah. 0leh karena itu" manik timbul sebagai mekanisme defens dalam melawan rasa depresi 3!elanie &lein4 5# Li%5ku%5a%
Pada beberapa kejadian" suatu siklus hidup mungkin berkaitan langsung dengan stres eksternal atau tekanan eksternal yang dapat memperburuk berulangnya gangguan pada beberapa kasus yang memang sudah memiliki predisposisi genetik atau biokimiawi. . Dubungan tersebut telah dilaporkan untuk pasien gangguan depresif berat dan gangguan bipolar %. &ehamilan merupakan stres tertentu bagi wanita dengan riwayat !5% dan meningkatkan kemungkinan psikosis postpartum. Contoh lain" oleh karena sifat pekerjaan" beberapa orang memiliki periode permintaan yang tinggi diikuti periode kebutuhan yang sedikit. Dal ini didapati pada seorang petani" dimana ia akan sangat sibuk pada musim semi" panas" dan gugur" namun selama musim dingin akan relatif inaktif keuali membersihkan salju" sehingga ia akan tampak mani pada hampir sepanjang tahun dan tenang selama musim dingin. Dal ini
menunjukkan lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap keadaan psikiatri seseorang. "# GAMBARAN KLINIS
*erdasarkan 5iagnosti and Statistial !anual 35S!4 %I" gangguan bipolar dibedakan menjadi yaitu gangguan bipolar % dan %%. Perbedaannya adalah pada gangguan bipolar % memiliki episode manik sedangkan pada gangguan bipolar %% mempunyai episode hipomanik. *eberapa ahli menambahkan adanya bipolar %%% dan bipolar %I namun sementara ini yang terakhir belum dijelaskan. )angguan bipolar % dibagi lagi menjadi beberapa bagian menurut perjalanan longitudinal gangguannya. Namun hal yang pokok adalah paling tidak terdapat / episode manik di sana. Walaupun hanya terdapat / episode manik tanpa episode depresi lengkap maka tetap dikatakan gangguan bipolar %. Adapun episode-episode yang lain dapat berupa episode depresi lengkap maupun episode ampuran" dan episode tersebut bisa mendahului ataupun didahului oleh episode manik. )angguan bipolar %% mempunyai iri adanya episode hipomanik. )angguan bipolar %% dibagi menjadi yaitu tipe hipomanik" bila sebelumnya didahului oleh episode depresi mayor dan disebut tipe depresi bila sebelum episode depresi tersebut didahului oleh episode hipomanik. *erdasarkan Pedoman Penggolongan dan 5iagnosis )angguan 'iwa 3PP5)'4 %%%" gangguan ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat akti6itasnya jelas terganggu" dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan akti6itas 3mania atau hipomania4" dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan akti6itas 3depresi4. Bang khas adalah terdapat penyembuhan sempurna antar episode. >pisode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara minggu sampai @-, bulan" sedangkan depresi enderung berlangsung lebih lama. >pisode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak-kanak sampai tua. &ebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia -8 tahun. Semakin dini
seseorang menderita bipolar maka risiko penyakit akan lebih berat" kronik bahkan refrakter. >pisode manik dibagi menjadi 8 menurut derajat keparahannya yaitu hipomanik" manik tanpa gejala psikotik" dan manik dengan gejala psikotik. Dipomanik dapat diidentikkan dengan seorang perempuan yang sedang dalam masa o6ulasi 3’estrus’4 atau seorang laki-laki yang dimabuk inta. Perasaan senang" sangat bersemangat untuk berakti6itas" dan dorongan seksual yang meningkat adalah beberapa ontoh gejala hipomanik. 5erajat hipomanik lebih ringan daripada manik karena gejala- gejala tersebut tidak mengakibatkan disfungsi sosial. Pada manik" gejala-gejalanya sudah ukup berat hingga mengaaukan hampir seluruh pekerjaan dan akti6itas sosial. Darga diri membumbung tinggi dan terlalu optimis. Perasaan mudah tersinggung dan uriga lebih banyak daripada elasi. Tanda manik lainnya dapat berupa hiperaktifitas motorik berupa kerja yang tak kenal lelah melebihi batas wajar dan enderung non-produktif" euphoria hingga logorrhea 3banyak berbiara" dari yang isi biara wajar hingga meneraau dengan Jword saladJ4" dan biasanya disertai dengan waham kebesaran" waham kebesaran ini bisa sistematik dalam artian berperilaku sesuai wahamnya" atau tidak sistematik" berperilaku tidak sesuai dengan wahamnya. *ila gejala tersebut sudah berkembang menjadi waham maka diagnosis mania dengan gejala psikotik perlu d itegakkan.
E# "IAGNOSIS "AN KLASIFIKASI
*erdasarkan 5iagnosti and Statistial !anual 35S!4 %I" gangguan bipolar dibedakan menjadi yaitu gangguan bipolar % dan %%. )angguan bipolar % atau tipe klasik ditandai dengan adanya episode yaitu manik dan depresi" sedangkan gangguan bipolar %% ditandai dengan hipomanik dan depresi. PP5)' %%% membaginya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu menurut episode kini yang dialami penderita.
Tabel /. Pembagian )angguan Afektif *ipolar *erdasarkan PP5)' %%% 3E8/4
E8/. E8/./ E8/. E8/.8 E8/.@ E8/., E8/.; E8/.? E8/.< E8/.=
)angguan afektif bipolar" episode kini hipomanik )angguan afektif bipolar" episode kini manik tanpa gejala psikotik )angguan afektif bipolar" episode kini manik dengan gejala psikotik )angguan afektif bipolar" episode kini depresif ringan atau sedang )angguan afektif bipolar" episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik )angguan afektif bipolar" episode kini depresif berat dengan gejala psikotik )angguan afektif bipolar" episode kini ampuran )angguan afektif bipolar" kini dalam remisi )angguan afektif bipolar lainnya )angguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan
F31 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar
)angguan ini tersifat oleh episode berulang 3yaitu sekurang-kurangnya dua4 yang menunjukkan suasana perasaan 3mood4 pasien dan tingkat akti6itasnya jelas terganggu" dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan 3mood4 serta peningkatan enersi dan akti6itas 3mania atau hipomania4" dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan 3mood4 serta pengurangan enersi dan akti6itas depresi4. Bang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode" dan insidensi pada kedua jenis kelamin kurang lebih sama dibanding dengan gangguan suasana perasaan 3mood4 lainnya. 5alam perbandingan" jarang ditemukan pasien yang menderita hanya episode mania yang berulang-ulang" dan karena pasien-pasien tersebut menyerupai 3dalam riwayat keluarga" kepribadian pramorbid" usia onset" dan prognosis jangka panjang4 pasien yang mempunyai juga episode depresi sekali-sekali" maka pasien itu digolongkan sebagai bipolar.
F31#0 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& E'i-d/ Ki%i hi'a%ik
Pedoman diagnostik a.
>pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania 3E8.4
b.
dan" Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau.
F31#1 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& E'i-d/ Ki%i Ma%ik ta%'a G/6aa P-iktik
Pedoman diagnostik
a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik 3E8./4 dan" b. Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau. F31#2 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& E'i-d/ Ki%i Ma%ik d/%5a% G/6aa P-iktik
Pedoman diagnostik a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik 3E8.4 dan" b. Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau. F31#3 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& /'i-d/ ki%i "/'r/-i4 Ri%5a% atau S/da%5
Pedoman diagnostik Fntuk mendiagnosis pasti G a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan 3E8.4 ataupun sedang 3E8./4" dan b. Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau. &arakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya gejala somati dalam episode depresif yang sedang berlangsung. E8/.8 Tanpa gejala somatik E8/.8/ 5engan gejala somati
F31# Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& E'i-d/ Ki%i "/'r/-i4 B/rat ta%'a G/6aa P-iktik
Pedoman diagnosti Fntuk mendiagnosis pasti G a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik 3E8.4" dan b. Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau.
F31# Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& E'i-d/ Ki%i "/'r/-i4 B/rat d/%5a% G/6aa P-iktik
Pedoman diagnostik Fntuk mendiagnosis pasti G a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik 3E8.84" dan b. Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau. 'ika dikehendaki" waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afeknya.
F31#8 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& E'i-d/ Ki%i ,a'ura%
Pedoman diagnosti a. >pisode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik" hipomanikdan depresif
yangterampur
atau
bergantian
dengan
epat
3gejala
mania7hipomania dan depresi sama-sama menolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang" dan telah berlangsung sekurangkurangnya minggu4 dan b. Darus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau.
F31#7 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar& Ki%i daa R/i-i
Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini" tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik" manik atau ampuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain 3hipomanik" manik" depresif atau ampuran4.
F31#9 Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar Lai%%$a F31#: Ga%55ua% A4/kti4 Bi'ar +TT
F#
PENATALAKSANAAN
1# P/%/%tua% K/5a;atdarurata% P/%d/rita
Pengobatan dari gangguan bipolar seara langsung terkait pada fase dari episodenya" seperti depresi atau mani" dan derajat keparahan fase tersebut. Contoh" seseorang dengan depresi yang ekstrim dan menunjukkan perilaku bunuh diri memerlukan7mengindikasikan pengobatan rawat inap. Sebaliknya" seseorang dengan depresi moderat yang masih dapat bekerja" diobati sebagai pasien rawat jalan. a4 Pengobatan pasien rawat inap G indikasi seseorang dengan gangguan bipolar untuk dirawat inap adalah sebagai berikut G -
*erbahaya untuk diri sendiri G Pasien yang terutama dengan episode depresif" dapat terlihat dengan resiko yang signifikan untuk bunuh diri. Perobaan bunuh diri yang serius dan ideasi spesifik dengan renana menghilangkan bukti" memerlukan obser6asi yang ketat dan perlindungan penegahan. Namun" bahaya bagi penderita bisa datang dari aspek lain dari penyakit" ontohnya seorang penderita depresi yang tidak ukup makan beresiko kematian" sejalan dengan itu" penderita dengan mani yang ekstrim yang tidak mau tidur atau makan mungkin mengalami kelelahan yang hebat.
-
*erbahaya bagi orang lain G Penderita gangguan bipolar dapat menganam nyawa ornag lain" ontohnya seorang penderita yang mengalami depresi yang berat meyakini bahwa dunia itu sangat suram7gelap" sehingga ia berenana untuk membunuh anaknya untuk membebaskan mereka dari kesengsaraan dunia.
-
&etidakmampuan total dari fungsi G Adakalanya depresi yang dialami terlalu dalam" sehingga orang tidak dapat melakukan fungsinya sama sekali" meninggalkan orang seperti ini sendirian sanagt berbahaya
dan tidak
menyembuhkannya. -
Tidak dapat diarahkan sama sekali G Dal ini benar-benar terjadi selama episode mani. 5alam situasi ini" perilaku penderita sangat di luar batas" mereka menghanurkan karir dan berbahaya bagi orang di sekitarnya.
-
&ondisi medis yang harus dimonitor G Contohnya penderita gangguan jiwa yang disertai gangguan jantung harus berada di lingkungan medi" dimana obat psikotropik dapat dimonitor dan diobser6asi.
b4 $awat inap parsial atau program perawatan sehari -
Seara umum" penderita ini memiliki gejala yang berat namun memiliki tingkat pengendalian dan lingkungan hidup yang stabil. Contohnya" penderita dengan depresi berat yang berpikir akan bunuh diri tapi tidak berenana untuk melakukannya dan dapat memiliki tingkat moti6asi yang tinggi bila diberi banyak dukungan interpersonal" terutama sepanjang hari dan dengan bantuan dan keterlibatan dari keluarga. &eluarga harus selalu berada di rumah setiap malamdan
harus
peduli
terhadap
penderita.
$awat
inap
parsial
juga
menjembatani untuk bisa segera kembali bekerja. &embali seara langsung ke pekerjaan seringkali sulit bagi penderita dengan gejala yang berat" dan rawat inap parsial memberi dukungan dan hubungan interpersonal. 4 Pengobatan rawat jalan G Pengobatan rawat jalan memiliki @ tujuan utama. -
Pertama" lihat stresornya dan ari ara untuk menanganinya. Stres ini bisa berasal dari keluarga atau pekerjaan" namun bila terakumulasi" mereka mendorong penderita menjadi mani atau depresi. Dal ini merupakan bagian dari psikoterapi.
-
&edua" memonitor dan mendukung pengobatan. Pengobatan membuat perubahan yang luar biasa. &uninya adalah mendapatkan keuntungan dan menegah efek samping. Penderita memiliki rasa yang bertentangan dengan pengobatan mereka. !ereka mengetahui bahwa obat membantu dan menegah mereka untuk dirawat inap" namun mereka juga menyangkal memerlukannya. 0leh karena itu" harus dibantu untuk mengarahkan perasaan mereka dan membantu mereka untuk mau melanjutkan pengobatan.
-
&etiga" membangun dan memelihara sekumpulan orang yang peduli. Dal ini merupakan satu dari banyak alasan bagi para praktisi setuju dengan ambi6alensi penderita tentang pengobatan. Seiring perjalanan waktu" kekuatan sekumpulan
orang yang peduli membantu mempertahnkan gejala penderita dalam keadaan minimum dan membantu penderita tinggal dan diterima di masyarakat. -
&eempat" aspek yang melibatkan edukasi. &linisi harus membantu edukasi bagi penderita dan keluarga tentang penyakit bipolar. !ereka harus sadar dan waspada terhadap bahaya penyalahgunaan #at" situasi yang mungkin memiu kekambuhan" dan peran pengobatan yang penting. 5ukungan kelompok bagi penderita dan keluarga memiliki arti penting yang sangat luar biasa.
-
&eadaan kesehatan tubuh penderita gangguan bipolar juga harus diperhatikan oleh para praktisi" termasuk keadaan kardio6askular" diabetes" masalah endokrin" infeksi" komplikasi sistem urinari" dan gangguan keseimbangan elektrolit.
2# T/ra'i
a4 Terapi Earmakologi EluoHetin 3pro#a4 telah digunakan dengan suatu keberhasilan pada remaja dengan gangguan depresif barat. &arena beberapa anak dan remaja yang menderita depresif akan mengalami gangguan bipolar" klinisi harus menatat gejala hipomanik yang mungkin terjadi selama pemakaian fluoHetin dan anti depresan lain. Pada kasus tersebut medikasi harus dihentikan untuk menentukan apakah episode hipomanik selanjutnya menghilang. Tetapi" respon hipomanik terhadap antidepresan tidak selalu meramalkan bahwa gangguan bipolar telah terjadi.< )angguan bipolar pada masa anak-anak dan remaja adalah diobati dengan lithium 3>skalith4 dengan hasil yang baik. Tetapi" anak-anak yang memiliki gangguan defisit-atensi7hiperakti6itas4 dan selanjutnya mengalami gangguan bipolar pada awal masa remaja adalah lebih keil kemungkinannya untuk berespon baik terhadap lithium dibandingkan mereka yang tanpa gangguan perilaku.
Pasien dengan gangguan bipolar membutuhkan dorongan untuk menari dan mempertahankan pengobatan dan tindak lanjutnya dengan segala keterbatasannya lithium merupakan pengobatan untuk gangguan bipolar yang telah lama digunakan meskipun banyak obat-obat generasi baru yang ditemukan" namun efektifitas penegahan bunuh diri masih belum jelas. )aram 2ithium 3arbonate4 merupakan antidepresan yang dianjurkan untuk gangguan depresi bipolar 3terdapatnya episode depresi dan mania4 dan penderita gangguan depresi. 2ithium tidak bersifat sedati6e" depresan ataupun eforian" inilah yang membedakannya dari antidepresan lain.
!ekanis aksi lithium mengendalikan alam perasaan belum diketahui" diduga akibat efeknya sebagai membrana biologi. Sifat khas ion lithium dengan ukuran yang amat keil tersebar melalui membrana biologik" berbeda dari ion Na dan &. %on lithium menggantikan ion Na mendukung aksi potensial tunggal di sel saraf dan melestarikan membrana potensial itu. !asih belum jelas betul makna interaksi antara lithium 3dengan konsentrasi / m> per liter4 dan transportasi mono6alent atau di6alent kation oleh sel saraf. Aksi lithium disusunan saraf pusat dispekulasikan merobah distribusi ion didalamsel susunan saraf pusat" perhatian terpusat pada efek konsentrasi ionnya yang rendah dalam metabolisme biogenik amin yang berperanan utama dalam patofisiologi gangguan alam perasaan. Sudah lebih dari , tahun lithium digunakan sebagai terapi gangguan bipolar. &eefekti6itasannya telah terbukti dalam mengobati ;-<: pasien. KPamornya+ semakin berkibar karena dapat menekan ongkos perawatan dan angka kematian akibat bunuh diri. Tapi bukan berarti lithium tanpa ela. Terdapat orang-orang yang kurang memberi respon terhadap lithium di antaranya penderita dengan riwayat edera kepala" mania derajat berat 3dengan gejala psikotik4" dan yang disertai dengan komorbid. *ila penggunaanya dihentikan tiba-tiba" penderita epat mengalami relaps. Selain itu" indeks terapinya sempit dan perlu monitor ketat kadar lithium dalam darah. )angguan ginjal menjadi kontraindikasi penggunaan lithium karena akan menghambat proses eliminasi sehingga menghasilkan kadar toksik. 5i samping itu" pernah juga dilaporkan lithium dapat merusak ginjal bila digunakan dalam jangka lama. &arena keterbatasan itulah" penggunaan lithium mulai ditinggalkan. Antipsikotik mulai digunakan sebagai antimanik sejak tahun / =,. Antipsikotik lebih baik daripada lithium pada penderita bipolar dengan agitasi psikomotor. Perhatian ekstra harus dilakukan bila hendak merenanakan pemberian antipsikotik jangka panjang terutama generasi pertama 3golongan tipikal4 sebab dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti ekstrapiramidal" neurolepti malignant syndrome" dan tardi6e dyskinesia. Ialproat menjadi pilihan ketika penderita bipolar tidak memberi respon terhadap lithium. *ahkan 6alproat mulai menggeser dominasi lithium sebagai
regimen lini pertama. Salah satu kelebihan 6alproat adalah memberikan respon yang baik pada kelompok rapid yler. Penderita bipolar digolongkan rapid yler bila dalam / tahun mengalami @ atau lebih episode manik atau depresi. >fek terapeutik terapai pada kadar optimal dalam darah yaitu ;-= mg72. >fek samping dapat timbul ketika kadar melebihi /, mg72" di antaranya mual" berat badan meningkat" gangguan fungsi hati" tremor" sedasi" dan rambut rontok. 5osis akselerasi 6alproat yang dianjurkan adalah loading dose 8 mg7kg pada hari pertama dilanjutkan dengan mg7kg pada ? hari selanjutnya. Penarian obat alternatif terus diupayakan. Salah satunya adalah lamotrigine. 2amotrigine merupakan antikon6ulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi. *eberapa studi aak" buta ganda telah menyimpulkan" lamotrigine efektif sebagai terapi akut pada gangguan bipolar episode kini depresi dan kelompok rapid yler. Sayangnya" lamotrigine kurang baik pada episode manik.
/4
2itium %ndikasiG >pisode mania akut" depresi" menegah bunuh diri" dan bermanfaat sebagai terapi rumatan )*. 5osisG
$espons litium terhadap mania akut dapat dimaksimalkan dengan menitrasi dosis hingga
menapai dosis terapeutik yang
berkisar antara /"-/"@ m>72. Perbaikan terjadi dalam ?-/@ hari.5osis awal yaitu mg7kg7hari. 5osis untuk mengatasi keadaan akut lebih tinggi bila dibandingkan dengan untuk terapi rumatan. Fntuk terapi rumatan" dosis berkisar antara "@-"< m>l72. 5osis keil dari "@ m>72" tidak efektif sebagai terapi rumatan. Sebaliknya" gejala toksisitas litium dapat terjadi bila dosis /", m>72. 4
Ialproat. 5osisG 5osis terapeutik untuk mania diapai bila konsentrasi 6alproat dalam serum berkisar antara @, -/, ug7m2. Fntuk )* %% dan siklotimia diperlukan di6alproat dengan konsentrasi plasma , ug7m2. 5osis awal untuk mania dimulai dengan /,- mg7kg7hari atau , 9 , mg7hari dan dinaikkan setiap 8 hari hingga menapai konsentrasi serum @,- /, ug7m2. >fek samping" misalnya sedasi" peningkatan nafsu makan" dan penurunan leukosit serta trombosit dapat terjadi bila konsentrasi serum / ug7m2. Fntuk terapi rumatan" konsentrasi 6alproat dalam plasma yang dianjurkan adalah antara ?,-/ ug7m2. %ndikasiG Ialproat efektif untuk mania akut" ampuran akut" depresi mayor akut" terapi rumatan )*" mania sekunder" )* yang tidak berespons dengan litium" siklus epat" )* pada anak dan remaja" serta )* pada lanjut usia.
84 2amotrigin %ndikasiG >fektif untuk mengobati episode depresi" )* % dan )* %%" baik akut maupun rumatan. 2amotrigin juga efektif untuk )*" siklus epat. 5osisG
*erkisar antara ,- mg7hari. A%ti'-iktika Ati'ik
/4 $isperidon 5osisG Fntuk preparat oral" risperidon tersedia dalam dua bentuk sediaan yaitu tablet dan airan. 5osis awal yang dianjurkan adalah mg7hari dan besoknya dapat dinaikkan hingga menapai dosis @ mg7hari. Sebagian besar pasien membutuhkan @-; mg7hari. $isperidon injeksi jangka panjang 3$%'P4 dapat pula digunakan untuk terapi rumatan )*. 5osis yang dianjurkan untuk orang dewasa atau orang tua adalah , mg setiap dua minggu. *ila tidak berespons dengan , mg" dosis dapat dinaikkan menjadi 8?", mg - , mg per dua minggu. %ndikasiG $isperidon bermanfaat pada mania akut dan efektif pula untuk terapi rumatan 4 0lan#apin %ndikasiG 0lan#apin mendapat persetujuan dari E5A untuk bipolar episode akut mania dan ampuran. Selain itu" olan#apin juga efektif untuk terapi rumatan )*. 5osisG &isaran dosis olan#apin adalah antara ,-8 mg7hari. 84 Luetiapin. 5osisG &isaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu -< mg7hari. Tersedia dalam bentuk tablet %$ 3immediate release4 dengan dosis , mg" / mg" mg" dan 8 mg" dengan pemberian dua kali per hari. Selain itu" juga tersedia uetiapin-M$ dengan dosis 8 mg" satu kali per hari. %ndikasiG
Luetiapin efektif untuk )* % dan %%" episdoe manik" depresi" ampuran" siklus epat" baik dalam keadaan akut maupun rumatan. @4 Aripipra#ol 5osisG Aripipra#ol tersedia dalam bentuk tablet ,"/"/,"" dan 8 mg. &isaran dosis efektifnya per hari yaitu antara /-8 mg. 5osis awal yang direkomendasikan yaitu antara / - /, mg dan diberikan sekali sehari. Apabila ada rasa mual" insomnia" dan akatisia" dianjurkan untuk menurunkan dosis. *eberapa klinikus mengatakan bahwa dosis awal , mg dapat meningkatkan tolerabilitas. %ndikasiG Aripipra#ol efektif pada )*" episode mania dan episode ampuran akut. %a juga efektif untuk terapi rumatan )*. Aripipra#ol juga efektif sebagai terapi tambahan pada )* %" episode depresi. A%tid/'r/-a%
Antidepresan
efektif
untuk
mengobati )*"
episode
depresi.
Penggunaannya harus dalam jangka pendek. Penggunaan jangka panjang berpotensi meginduksi hipomania atau mania. Fntuk menghindari terjadinya hipomania dan mania" antidepresan hendaklah dikombinasi dengan stabilisator mood atau dengan antipsikotika atipik I%t/r%-i P-ik--ia
%nter6ensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya" ogniti6e beha6ioral therapy 3C*T4" terapi keluarga" terapi interpersonal" terapi kelompok" psikoedukasi" dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial
lainnya.
%nter6ensi
psiksosial
sangat
perlu
untuk
mempertahankan keadaan remisi.
Tabel E5A-Appro6ed *ipolar Treatment $egimens Naa G/%/rik
Naa "a5a%5 Ma%i Mi=/d Mai%t/%a%/ "/'r/-i
Ialproate
!epakote
M
Carbama#epine eHtended release
"#uestro
M
2amotrigine
Lamictal
2ithium
M M
M
M
Aripipra#ole
Abilify
M
M
iprasidone
Geodon
M
M
$isperidone
$isperdal
M
M
Luetiapine
%ero#uel
M
Chlorproma#ine
&hora'ine
M
0lan#apine
(yprexa
M
0lan#apine7fluoHetine Combination %ymbyax
M
M M
M M
Tabel dikutip dari !edsape.
b4 Terapi Non Earmakologi )onsultasi Suatu konsultasi dengan seorang psikiater atau psikofarmakologis selalu sesuai bila penderita tidak menunjukkan respon terhadap terapi kon6ensional dan medikasi. Sedikit data yang menguatkan keunggulan salah satu pendekatan psikoterapi dibandingkan yang lain dalam terapi gangguan mood masa anak-anak dan remaja. Tetapi" terapi keluarga adalah diperlukan untuk mengajarkan keluarga tentang gangguan mood serius yang dapat terjadi pada anak-anak saat terjadinya stres keluarga yang berat. Pendekatan psikoterapetik bagi anak terdepresi adalah pendekatan kognitif dan pendekatan yang lebih terarah dan lebih terstruktur dibandingkan yang biasanya digunakan pada orang dewasa. &arena fungsi psikososial anak yang terdepresi mungkin tetap terganggu untuk periode yang lama" walaupun setelah episode depresif telah menghilang" inter6ensi keterampilan sosial jangka panjang adalah diperlukan. Pada beberapa program terapi" modeling dan permainan peran dapat membantu menegakkan keterampilan memeahkan masalah yang baik. Psikoterapi adalah pilihan utama dalam pengobatan depresi.
!iet Terkeuali pada penderita dengan monoamine oHidase inhibitors 3!A0%s4" tidak ada diet khusus yang dianjurkan. Penderita dianjurkan untuk tidak merubah asupan garam" karena peningkatan asupan garam membuat kadar litium serum menurun dan menurunkan efikasinya" sedangkan mengurangi asupan garam dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas. Aktivitas Penderita dengan fase depresi harus didukung untuk melakukan olahraga7akti6itas fisik. 'adwal akti6itas fisik yang reguler harus dibuat. *aik akti6itas fisik dan jadwal yang reguler meupakan kuni untuk bertahan dari penyakit ini. Namun" bila akti6itas fisik ini berlebihan dengan peningkatan perspirasi dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas litium. "dukasi *enderita Pengobatan penderita gangguan bipolar melibatkan edukasi penderita awal dan lanjutan. Tujuan edukasi harus diarahkan tidak hanya langsung pada penderita" namun juga melalui keluarga dan sistem disekitarnya. 2agipula" fakta menunjukkan peningkatan dari tujuan edukasi ini" tidak hanya meningkatkan ketahanan dan pengetahuan mereka tentang penyakit" namun juga kualitas hidupnya. -
Pertama" penjelasan biologis tentang penyakit harus jelas dan benar. Dal ini mengurangi perasaan bersalah dan mempromosikan pengobatan yang adekuat.
-
&edua" memberi informasi tentang bagaimana ara memonitor penyakit terkait apresiasi tanda awal" pemunulan kembali" dan gejala. Pengenalan terhadap adanya perubahan memudahkan langkah-langkah penegahan yang baik.
-
&elompok pengobatan yang adekuat tinggal suatu bagian yang penting dari perawatan dan edukasi.
-
>dukasi juga harus memperhatikan bahaya dari stresor. !embantu identifikasi indi6idu dan bekerja dengan stresor yang ada menyediakan aspek kritis penderita dan kewaspadaan keluarga.
-
Akhirnya" informasikan kepada penderita tentang kekambuhan dalam konteks gangguan.
-
Cerita-erita tentang indi6idu membantu penderita dan keluarga" terutama erita tentang indi6idu dengan !5% dapat membantu penderita untuk berusaha menghadapi tantangan dari perspektif lain.
F# PEN,EGAHAN
Pre6ensi merupakan kuni dari terapi jangka panjang dari gangguan bipolar. Dal ini menakup beberapa hal sebagai berikut G -
Pertama" medikasi seperti litium bertindak sebagai mood stabili#ers.
-
&edua" psikoedukasi dimulai dari penderita dan keluarga penderita. &eduanya harus memahami dan mengetahui pentingnya pengobatan adekuat dan tandatanda awal dari mani dan depresi" ini merupakan hal yang penting.
G# KOMPLIKASI
&omplikasi dari gangguan ini antara lain bunuh diri" pembunuhan" dan adiksi.
H# PROGNOSIS
Pada kasus mengarah ke buruk Prognosis *uruk Akut +nset teradi pada usia muda $iwayat kerja yang buruk Penyalahgunaan alohol Gambaran psikotik
Prognosis *aik Ease mani 3dalam durasi pendek4 0nset terjadi pada usia yang lanjut Pemikiran untuk bunuh diri yang rendah )ambaran psikotik yang rendah !asalah kesehatan 3organik4 yang rendah.
)ambaran
depresif
diantara
episode
mani dan depresi Adanya bukti keadaan depresif 'enis kelamin laki-laki.
Penderita dengan *P % lebih buruk daripada penderita depresi berat. 5alam tahun pertama setelah episode awal" @ 9 , : penderita mengalami serangan mani lain. Danya , 9 ; : penderita *P % dapat dikontrol dengan litium terhadap gejalanya. Pada ? : penderita" gejala tidak kembali7mengalami penyembuhan" @, : penderita mengalami episode berulang" dan @ : mengalami gangguan yang menetap. Seringkali perputaran episode depresif dan mani berhubungan dengan usia. Eaktor-faktor yang membuat prognosis menjadi lebih buruk antara lain G -
$iwayat kerja yang buruk
-
Penyalahgunaan alkohol
-
)ambaran psikotik
-
)ambaran depresif diantara episode mani dan depresi
-
Adanya bukti keadaan depresif
-
'enis kelamin laki-laki.
%ndikator prognosis yang baik adalah sebaga i berikut G -
Ease mani 3dalam durasi pendek4
-
0nset terjadi pada usia yang lanjut
-
Pemikiran untuk bunuh diri yang rendah
-
)ambaran psikotik yang rendah
-
!asalah kesehatan 3organik4 yang rendah.
BAB III KESIMPULAN
)angguan alam perasaan adalah suatu kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya kendali perasaan akibat pengalaman subjektif yang berhubungan dengan penderitaan berat. )angguan bipolar adalah gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan" dan proses berfikir.
Eaktor risiko gangguan bipolar multifaktor dan mennakup G ras" usia" jenis kelamin" genetik" neurotransmiter" psikodinamik" lingkungan. *erdasarkan !iagnostic and %tatistical anual 35S!4 %I" gangguan bipolar dibedakan menjadi yaitu gangguan bipolar % dan %%. )angguan bipolar % atau tipe klasik ditandai dengan adanya episode yaitu manik dan depresi" sedangkan gangguan bipolar %% ditandai dengan hipomanik dan depresi. PP5)' %%% membaginya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu menurut episode kini yang dialami penderita. Walaupun banyak penelitian telah berusaha untuk menemukan perbedaan yang dapat diperaya antara episode depresif gangguan bipolar dan episode gangguan depresif" perbedaan tersebut sulit ditemukan. 5i dalam situasi klinis" hanya riwayat penyakit pasien" riwayat keluarga" dan perjalanan penyakit di masa mendatang dapat membantu membedakan kedua kondisi tersebut. Pengobatan dari gangguan bipolar seara langsung terkait pada fase dari episodenya" seperti depresi atau manik" dan derajat keparahan fase tersebut. Pengobatan yang tepat tergantung pada stadium gangguan bipolar yang dialami penderita. Pilihan obat tergantung pada gejala yang tampak" seperti gejala psikotik" agitasi" agresi" dan gangguan tidur. Antipsikosis atipikal semakin sering digunakan untuk episode manik akut dan sebagai mood stabili#er. Antidepresan dan >CT juga dapat digunakan untuk episode
depresi
akut
3ontoh"
depresi
berat4.
Selanjutnya"
terapi
pemeliharaan7maintenance dan penegahan juga harus diberikan. Prognosis pada penderita dengan gangguan bipolar % lebih buruk daripada penderita dengan depresi berat.
"AFTAR PUSTAKA
5orland" W.A Newman. &amus &edokteran 5orland edisi kedua puluh sembilan. 'akartaG >)C. . &aplan D%" Sadok *'" )rebb 'A. Sinopsis Psikiatri %lmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri &linis 'ilid 5ua. 'akarta. *inarupa Aksara. /. &aplan D%" Sadok *'" )rebb 'A. Sinopsis Psikiatri %lmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri &linis 'ilid Satu. 'akarta. *inarupa Aksara. / 5epkes $% 5irektorat 'enderal Pelayanan !edik. Pedoman Penggolongan dan 5iagnosis )angguan 'iwa di %ndonesia %%%. 'akarta. 5epartemen &esehatan. /==8.