BAB I
PENDAHULUAN Alam Alam perasaa perasaan n seseora seseorang ng dapat dapat beruba berubah-u h-ubah bah sesuai sesuai situasi situasi dan kondis kondisii tertentu yang dialaminya. Suasana alam perasaan seseorang mungkin normal, meninggi atau bahkan bahkan terdepr terdepresi. esi. Orang Orang normal normal dapat dapat mengala mengalami mi berbag berbagai ai macam macam suasana suasana perasaan dan memiliki ekspresi afektif yang sama luasnya; mereka mampu mengendalikan suasana perasaan dan afeknya. Lain halnya dengan seseorang yang mengalami gangguan pada alam perasaannya. Gang Ganggu guan an alam alam pera perasaa saan n adal adalah ah suat suatu u kond kondis isii klin klinis is yang yang dita ditand ndai ai oleh oleh hilangnya hilangnya kendali perasaan perasaan akibat pengalaman subjektif yang berhubung berhubungan an dengan dengan penderitaan berat. asien dengan suasana perasaan yang meninggi !ele"ated# yaitu mania, menunjukkan sikap meluap-luap, gagasan yang meloncat-loncat !flight of ideas#, penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri, dan gagasan kebesaran. asien dengan suasana perasaan terdepresi !yaitu depresi# merasakan hilangnya energi dan minat, minat, perasaan perasaan bersalah, bersalah, kesulitan kesulitan berkonsentr berkonsentrasi, asi, hilangnya hilangnya nafsu makan dan fikiran fikiran tentang kematian atau bunuh diri. $anda dan gejala lain dari gangguan susana perasaan adalah perubahan tingkat akti"itas, kemampuan kognitif, pembicaraan dan fungsi "egetatif !seperti tidur, nafsu makan, akti"itas seksual dan irama biologis lainnya#. erubahan tersebut hampir selalu menyebabkan gangguan fungsi interpersonal, sosial, dan pekerjaan. Sekelompok penyakit yang ber"ariasi antara berat dan gejala utamanya adalah perubahan mood yang secara periodic berganti-ganti antara mania dan depresi, biasanya diikuti oleh gejala-gejala lain yang khas. Gangguan ini dikenal sebagai gangguan afektif bipolar. ada sebuah penelitian di %oston, &SA ditemukan bah'a pasien bipolar pada fase manik(campuran menunjukkan defisit signifikan dalam memori kerja dan memori episodik, perhatian spasial, dan pemecahan masalah ! problem ! problem solving #. #. enelitian lain mengatakan bah'a bila dibandingkan dengan subjek kontrol, terlihat secara signifikan
1
bah'a pasien dengan gangguan bipolar menunjukkan kurangnya kemampuan menghasilkan solusi untuk memecahkan masalah sosial.
BAB II
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR Sekarang, penyebab gangguan bipolar diketahui multifaktor. )encakup aspek bio-psikososial. Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. Secara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kanakanak, stres yang menyakitkan, stres kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi faktor lainnya. Herediter 2
*idapatkan fakta bah'a gangguan alam perasaan !mood# tipe bipolar !adanya episode manik dan depresi# memiliki kecenderungan menurun kepada generasinya, berdasar etiologi biologik. + pasien bipolar memiliki satu orangtua dengan gangguan alam perasaan(gangguan afektif, yang tersering unipolar !depresi saja#. ika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka /0 anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. %ila kedua orangtua mengidap gangguan bipolar maka 0+ anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. 1eturunan pertama dari seseorang yang menderita gangguan bipolar berisiko menderita gangguan serupa sebesar 0 kali. %ahkan risiko pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar mono2igot !3-4#, sedangkan kembar di2igot lebih rendah, yakni 5-/. Genetik
%eberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan bipolar dengan kromosom 54 dan //, namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari kromosom tersebut yang benar-benar terlibat. %eberapa diantaranya yang telah diselidiki adalah 3p56, 5/7/8-7/3, 54 sentromer, 547//, 547//-7/8, dan /57//. 9ang menarik dari studi kromosom ini, ternyata penderita sindrom *o'n !trisomi /5# berisiko rendah menderita gangguan bipolar. enelitian terbaru menemukan gen lain yang berhubungan dengan penyakit ini yaitu gen yang mengekspresi brain derived neurotrophic factor !%*:#. %*: adalah neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan perlindungan neuron otak. %*: diduga ikut terlibat dalam pengaturan mood. Gen yang mengatur %*: terletak pada kromosom 55p58. $erdapat 8 penelitian yang mencari tahu hubungan antara %*: dengan gangguan bipolar dan hasilnya positif. Neurotransmitter
Sejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar, peneliti mulai menduga adanya hubungan neurotransmiter dengan gangguan bipolar. :eurotransmiter tersebut adalah dopamine, serotonin, dan noradrenalin. Kelainan otak
1elainan pada otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini. $erdapat perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar. )elalui pencitraan magnetic resonance imaging !)<=# dan positron-emission tomography !>$#, didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran dara h yang berkurang 3
pada korteks prefrontal subgenual. $ak hanya itu, %lumberg dkk dalam Arch Gen Psychiatry /8 pun menemukan "olume yang kecil pada amygdala dan hipokampus. 1orteks prefrontal, amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari otak yang terlibat dalam respon emosi !mood dan afek#. enelitian lain menunjukkan ekspresi oligodendrosit-myelin berkurang pada otak penderita bipolar. Seperti diketahui, oligodendrosit menghasilkan membran myelin yang membungkus akson sehingga mampu mempercepat hantaran konduksi antar saraf. %ila jumlah oligodendrosit berkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar saraf tidak berjalan lancar.
Faktor Psikososial •
Peristiwa keidu!an dan stress lin"kun"an
Satu pengamatan klinis yang telah lama yang telah direplikasi adalah bah'a peristi'a kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama gangguan suasana perasaan daripada episode selanjutnya. ?ubungan tersebut telah dilaporkan untuk pasien gangguan depresif berat dan gangguan bipolar. •
Faktor !sikoanalitik dan !sikodinamika
*alam upaya untuk mengerti depresi, Sigmund reud mendalilkan suatu hubungan antara kehilangan suatu objek dan melankolia. =a menyatakan bah'a kekerasan yang dilakukan pasien depresi diarahkan secara internal karena identifikasi dengan objek yang hilang. reud percaya bah'a introjeksi mungkin merupakan satusatunya cara bagi ego untuk melepaskan suatu objek. =a membedakan melankolia atau depresi dari duka cita atas dasar bah'a pasien terdepresi merasakan penurunan harga diri yang melanda dalam hubungan dengan perasaan bersalah dan mencela diri sendiri, sedangkan orang yang berkabung tidak demikian. )elanie 1lein selanjutnya menghubungkan depresi dengan posisi depresif. =a mengerti siklus manik-depresif sebagai pencerminan kegagalan pada masa anak-anak untuk mendapatkan introjeksi mencintai. *i dalam pandangannya, pasien depresi menderita akibat permasalahan bah'a mereka mungkin memilki objek cinta yang dihancurkan melalui destrukti"itas dan ketamakan mereka sendiri. Sebagai akibat dari destruksi yang dikhayalkan tersebut, mereka berguna yang karakteristik untuk pasien depresi melebihi perasaan bah'a orang tua internal mereka yang baik telah ditransformasikan menjadi penyiksa karena 4
khayalan dan impuls destruktif pasien. 1lien memandang mania sebagai kumpulan operasi defensif yang disusun untuk mengidealisasikan orang lain, menyangkal adanya agresi atau destrukti"itas terhadap orang lain, dan mengembalikan objek cinta yang hilang. %ibring memandang depresi sebagai suatu keadaan afektif primer yang tidak dapat melakukan apa-apa terhadap agresi yang dihadapkan ke dalam. Selain itu, ia memandang depresi sebagai suatu afek yang berasal dari ketegangan di dalam ego antara aspirasi seseorang dan kenyataan seseorang. ika pasien terdepresi menyadari bah'a mereka tidak hidup sesuai dengan idealnya, sebagai akibatnya mereka putus asa dan sebagai akibatnya mereka merasa putus asa dan tidak berdaya. ada intinya, depresi dapat disimpulkan sebagai keruntuhan parsial atau lengkap dari harga diri di dalam ego. ?ein2 1ohut mendefinisikan kembali depresi di dalam istilah psikologi diri. ika objek diri yang diperlukan untuk bercermin, kekembaran, atau idealisasi tidak datang dari orang yang bermakna, orang yang terdepresi merasakan suatu ketidaklengkapan dan putus asa karena tidak menerima respon yang diinginkan. *i dalam pengertian tersebut, respon tertentu di dalam lingkungan adalah diperlukan untuk mempertahankan harga diri dan perasaan kelengkapan •
Ketidak#erda$aan $an" di!ela%ari &learned el!lessness'
*i dalam percobaan dimana binatang secara berulang dipaparkan dengan kejutan listrik yang tidak dapat dihindarinya, binatang akhirnya menyerah dan tidak melakukan usaha sama sekali untuk menghindari kejutan selanjutnya. )ereka belajar bah'a mereka tidak berdaya. ada manusia yang terdepresi, kita dapat menemukan keadaan ketidakberdayaan yang mirip. )enurut teori ketidakberdayaan yang dipelajari, depresi dapat membaik jika klinisi mengisi pada pasien yang terdepresi suatu rasa pengendalian dan penguasaan lingkungan. 1linisi menggunakan teknik perilaku berupa dorongan yang menyenangkan dan positif di dalam usaha tersebut. •
Teori ko"niti(
)enurut teori kognitif, interpretasi yang keliru !misinterpretation# kognitif yang sering adalah melibatkan distorsi negatif, pengalaman hidup, penilaian diri yang negatif, pesimisme, dan keputusasaan. andangan negatif yang dipelajari tersebut selanjutnya menyebabkan perasaan depresi. Seorang ahli terapi kognitif berusaha untuk mengidentifikasi hal yang negatif dengan menggunakan tugas perilaku, seperti mencatat dan secara sadar memodifikasi pikiran pasien.
5
Dia"nostik dan Pemeriksaan Fisik
%erdasarkan edoman enggolongan dan *iagnosis Gangguan i'a !*G# ===) gangguan afektif bipolar ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat akti"itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada 'aktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan akti"itas !mania atau hipomania#, dan pada 'aktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan akti"itas !depresi#. 9ang khas adalah terdapat penyembuhan sempurna antar episode. >pisode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara / minggu sampai 3-+ bulan, sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. >pisode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanakkanak sampai tua. 1ebanyakan kasus terjadi pada de'asa muda berusia /-8 tahun. Semakin dini seseorang menderita bipolar maka risiko penyakit akan lebih berat, kronik bahkan refrakter.
Kriteria Dia"nostik
%erdasarkan Diagnostic and Statistical Manual !*S)# =@, gangguan bipolar dibedakan menjadi / yaitu gangguan bipolar = dan ==. Gangguan bipolar = atau tipe klasik ditandai dengan adanya / episode yaitu manik dan depresi, sedangkan gangguan bipolar == ditandai dengan hipomanik dan depresi. *G === membaginya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu menurut episode kini yang dialami penderita.
F.31 Gangguan Afektif Bipolar Gangguan ini tersifat oleh episode berulang !yaitu sekurang-kurangnya dua# yang menunjukkan suasana perasaan !mood# pasien dan tingkat akti"itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada 'aktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan !mood# serta peningkatan energi dan akti"itas !mania atau hipomania#, dan pada 'aktu lain berupa penurunan suasana perasaan !mood# serta pengurangan energi dan akti"itas !depresi#. 9ang khas adalah bah'a biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. >pisode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara / minggu sampai 3-+ bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama !rata-rata sekitar 6 bulan# meskipun jarang melebihi 5 tahun kecuali pada orang usia lanjut.
6
1edua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristi'a hidup yang penuh stres atau trauma mental lain !adanya stres tidak esensial untuk penegakkan diagnosis#.
F.31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini ipo!anik" a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria hipomania !8.# dan b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain !hipomanik, manik, depresif atau campuran# di masa lampau.
F.31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini #anik tanpa Ge$ala %sikotik a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik !8.5#. b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain !hipomanik, manik,depresif atau campuran# di masa lampau.
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini #anik &engan Ge$ala %sikotik" a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik !8./# 'aham atau halusinasi dapat di tentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan mood,dan b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain !hipomanik, manik,depresif atau campuran# di masa lampau.
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini &epresif 'ingan atau (edang a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan !8/.# ataupun sedang !8/.5#, dan b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau. 1arakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya gejala somatic dalam episode depresif yang sedang berlangsung.
)
85.8 $anpa gejala somatik 85.85 *engan gejala somatik
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini &epresif Berat tanpa Ge$ala %sikotik a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik !8/./#, dan b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini &epresif Berat dengan Ge$ala %sikotik a. >pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik !8/.8#, dan b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau. ika dikehendaki, 'aham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afeknya.
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini *a!puran" a. >pisode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat !gejala mania( hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit sekarang, dan telah berlangsung sekurang-kurangnya / minggu#; dan b. ?arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektik hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau. F*+,- Gan""uan A(ekti( Bi!olar) Kini dalam Remisi
Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain !hipomanik, manik, depresif, atau campuran#. F*+,. Gan""uan A(ekti( Bi!olar Lainn$a
+
F*+,/ Gan""uan A(ekti( Bi!olar 0TT
Penatalaksanaan
Rawat Ina!
i.
Ber-aa/a untuk diri sendiri %asien /ang teruta!a dengan episode depresif, dapat terliat dengan resiko /ang signikan untuk -unu diri. %ero-aan -unu diri /ang serius dan idea spesik dengan renana !engilangkan -ukti, !e!erlukan o-serasi /ang ketat dan perlindungan penegaan. a!un, -aa/a -agi penderita -isa datang dari aspek lain dari pen/akit, onton/a seorang penderita depresi /ang tidak ukup !akan -eresiko ke!atian.
ii.
Ber-aa/a -agi orang lain %enderita gangguan -ipolar dapat !engana! n/aa orang lain, onton/a seorang penderita /ang !engala!i depresi /ang -erat !e/akini -aa dunia itu sangat sura!gelap, seingga ia -erenana untuk !e!-unu anakn/a untuk !e!-e-askan !ereka dari kesengsaraan dunia.
iii.
enda/a Berat Adakalan/a depresi /ang diala!i terlalu dala!, seingga orang tidak dapat !elakukan fungsin/a sa!a sekali, !eninggalkan orang seperti ini sendirian sangat -er-aa/a dan tidak !en/e!-ukann/a. Rawat %alan
engobatan ra'at jalan memiliki 3 tujuan utama. a.
)encari stressornya dan mencari cara untuk menanganinya. Stressor ini dapat berasal dari keluarga atau pekerjaan, dan bila terkumpul dapat mendorong
b.
penderita menjadi depresi. ?al ini merupakan bagian dari psikoterapi. )emonitor dan mendukung pemberian obat. engobatan membuat perubahan yang luar biasa. 1uncinya adalah mendapatkan keuntungan dan mencegah efek samping. enderita memiliki rasa yang bertentangan dengan pengobatan mereka. )ereka mengetahui bah'a obat membantu dan mencegah mereka untuk dira'at
10
inap, namun mereka juga menyangkal memerlukannya. Oleh karena itu, harus dibantu untuk mengarahkan perasaan mereka dan membantu mereka untuk mau c.
melanjutkan pengobatan. )embangun sekumpulan orang yang peduli. ?al ini merupakan satu dari banyak alasan bagi para praktisi setuju dengan ambi"alensi penderita tentang pengobatan. Seiring perjalanan 'aktu, kekuatan sekumpulan orang yang peduli membantu mempertahankan gejala penderita dalam keadaan minimum dan membantu
d.
penderita tinggal dan diterima di masyarakat. >dukasi. 1linisi harus membantu edukasi bagi penderita dan keluarga tentang penyakit
bipolar.
)ereka
harus
sadar
dan
'aspada
terhadap
bahaya
penyalahgunaan 2at, situasi yang mungkin memicu kekambuhan, dan peran pengobatan yang penting. *ukungan kelompok bagi penderita dan keluarga memiliki arti penting yang sangat luar biasa. Tera!i Farmakolo"i
engobatan yang tepat tergantung pada stadium gangguan bipolar yang dialami penderita. ilihan obat tergantung pada gejala yang tampak, seperti gejala psikotik, agitasi, agresi, dan gangguan tidur. Antipsikosis atipikal semakin sering digunakan untuk episode manik akut dan sebagai mood stabili2er. Antidepresan dan >$ juga dapat digunakan untuk episode depresi akut !contoh, depresi berat#. Selanjutnya, terapi pemeliharaan(maintenance dan pencegahan juga harus diberikan. engalaman klinis menunjukkan bah'a jika diterapi dengan obat mood stabilizer , penderita gangguan bipolar akan mengalami lebih sedikit periode manik dan depresi. Obat ini bekerja dengan cara menstabilkan mood penderita !sesuai namanya#, juga dapat menstabilakn manik dan depresi yang ekstrim. Antipsikosis atipikal seperti 2iprasidone, 7uetiapine, risperidone, aripipra2ole dan olan2apine, kini juga sering digunakan untuk menstabilkan manik akut, bahkan untuk menstabilkan mood pada depresi bipolar. Gangguan %ipolar 5B -
Lithium Anti kon"ulsanB "alproate dan carbarna2epine.
Gangguan %ipolar /B 11
armakoterapi pada bipolar / harus di berikan secara hati hati, pemberian antidepresan pada episode depresi bisa mencetuskan timbulnya episode manik. emberian lithium dan antikon"ulsan masih dalam penyelidikan, namun demikian dalam percobaan pemberian obat-obat tersebut masih menjanjikan, terutama jika pemberian antidepresan saja tidak memberikan hasil. Tera!i Non Farmakolo"i
$erapi pada penderita gangguan bipolar melibatkan edukasi a'al dan lanjutan. $ujuan edukasi harus diarahkan tidak hanya langsung pada penderita, namun juga melalui keluarga dan sistem disekitarnya. akta menunjukkan edukasi tidak hanya meningkatkan ketahanan dan pengetahuan mereka tentang penyakit, namun juga kualitas hidupnya. 1
enjelasan biologis tentang penyakit harus jelas dan benar. ?al ini mengurangi
perasaan bersalah dan mempromosikan pengobatan yang adekuat. 1 )emberi informasi tentang bagaimana cara memonitor penyakit terutama tanda a'al, pemunculan kembali, dan gejala. engenalan terhadap adanya perubahan 1
memudahkan langkah-langkah pencegahan yang baik. )embantu penderita mengidentifikasi dan mengatasi
1
kehidupannya. =nformasi tentang kemungkinan kekambuhan penyakitnya.
stressor
di
dalam
GANGGUAN KOGNITIF 12
Gangguan kognitif merupakan gangguan dan kondisi yang mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang. =ndi"idu dengan masalah seperti itu akan memiliki kesulitan dengan ingatan, persepsi, dan belajar. )eskipun berbeda dari pengetahuan yang sebenarnya, kognisi memainkan peran penting dalam kemampuan seseorang untuk belajar dan akhirnya hidup sehat dan normal. )enurut *iagnostik dan Statistik )anual of )ental *isorders !*S)-@#, masalah kognitif bisa masuk ke dalam kategori berikutB a. *emensia - *emensia adalah istilah yang luas yang mencakup kondisi yang mempengaruhi memori. Salah satu tanda utama dari masalah ini adalah kehilangan memori, yang sering berlangsung secara progresif. Salah satu jenis yang paling umum dari kondisi ini adalah penyakit Al2heimer. b. Gangguan engembangan - =ni adalah kondisi yang ditandai dengan perkembangan belajar yang buruk atau tertunda. Gangguan autisme masuk ke dalam klasifikasi ini. c. *elirium - *elirium adalah perubahan cepat dalam persepsi atau kesadaran. ?al ini terjadi sangat tiba-tiba dan berlangsung hanya untuk 'aktu yang singkat, tetapi secara drastis dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku. d. Amnesia - uga dikenal sebagai sindrom amnesia, melibatkan hilangnya memori termasuk pengalaman dan fakta. :amun, tidak seperti apa yang digambarkan di filmfilm, seseorang tidak kehilangan identitas dirinya. enyebab Gangguan 1ognitif a. edera otak - edera otak dapat terjadi tiba-tiba !akut trauma# atau dari 'aktu ke 'aktu, terutama ketika seseorang telah mengalami beberapa kali stroke. Seseorang mungkin memiliki kesulitan mengingat informasi tertentu, menderita kemampuan terbatas seperti pidato, dan kehilangan sebagian dari memorinya. b. enyebab yang tidak diketahui - %anyak masalah kognitif, tidak memiliki penyebab yang pasti, meskipun banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan ja'aban. *alam kasus penyakit Al2heimer, banyak studi telah menunjukkan bah'a penumpukan deposit plak yang disebut amiloid dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini. $api itu masih belum jelas bagaimana plak bisa berkembang. c. enyalahgunaan 2at - enyalahgunaan obat dan alkohol dapat menurunkan kemampuan kognitif dan bahkan mengakibatkan masalah kesehatan seperti kehilangan memori.
13
d. Adanya penyakit lain - enyakit seperti ?=@, arkinson, dan ?untington ini telah dikaitkan dengan demensia. )ultiple sclerosis juga diyakini berpengaruh negatif terhadap memori. e. engobatan - Seseorang dapat mengembangkan masalah kognitif sebagai efek samping dari pengobatan tertentu. ontohnya adalah otak kemo, yang ditandai dengan buruknya 'aktu perhatian, kemampuan mengingat yang rendah dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dengan baik. ?al ini dapat terjadi selama dan setelah pera'atan. :amun hal ini lebih umum terjadi pada orang-orang yang telah melalui kemoterapi. 1ondisi ini juga dapat terjadi pada pasien yang menjalani terapi radiasi. Gejala &tama Gangguan 1ognitif a. 1esulitan mengingat fakta, pengalaman, informasi, dan rincian b. 1esulitan belajar hal-hal baru c. *isorientasi atau kebingungan d. *epresi e. 1oordinasi yang buruk dari fungsi motorik f. enurunan kemampuan untuk menilai g. 1eterampilan sosial yang buruk
%eberapa pera'atan gangguan kognitif terkenal adalahB a. $erapi, termasuk terapi perilaku dan okupasi untuk memungkinkan pasien tersebut berfungsi senormal dan semandiri mungkin b. Obat-obatan seperti penguat suasana hati dan obat yang menghalangi atau memperkuat neurotransmitter tertentu yang terkait dengan gangguan tertentu c. enggunaan teknologi untuk meningkatkan penyimpanan informasi dan ingatan d. 1onseling untuk pasien maupun keluarganya e. )enciptakan lingkungan yang membuat penerimaan lebih baik terhadap pera'atan pasien 14
GANGGUAN KOGNITIF PADA GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
Gangguan kognitif telah tercatat pada beberapa gangguan neuropsikologi pada saat gangguan mood mayor berkaitan dengan episode akut dari gangguan bipolar. Akan
15
tetapi, banyak penelitian lain yang menunjukkan bah'a gangguan kognitif terus berlanjut setelah resolusi dari gejala gangguan mood. Gangguan kognitif ini berdampak negatif pada fungsi sosial dan pemulihan fungsional antar episode pada sebagian besar pasien. >tiologi dari gangguan kognitif pada gangguan bipolar masih belum diketahui. )enjelajahi kemungkinan hubungan yang kompleks antara gangguan neuropsikologi dan gejala afektif memerlukan pengertian yang lebih baik dari e"olusi temporal tentang defisit kognitif !
menunjukkan 16
abnormalitas di prefrontal corteC khususnya pada #hite matter tracts$ ?anya sedikit penelitian yang menggunakan functional imaging dengan uji tugas eksekutif, sampai saat ini bukti yang terkumpul adalah penurunan aktifitas pada area frontal dalam melaksanakan tugas dengan baik. %anyak data yang masih diperlukan pada pasien episode eutimik sebelum kesimpulan lebih kuat dapat diambil. %anyak spekulasi mengenai patofisiologi yang mendasari, yang paling mendekati adalah peran aksis %ipotalamic-Pituitary-Adrenal !?A#. ?iperesponsif aksis
?A
pada
uji
deksametason(kortikotropin
releasing
hormon
telah
didokumentasikan pada episode manik dan depresif dari perjalanan penyakit, dan akhirakhir ini juga ditemukan abnormalitas pada fase eutimik. >fek neurotoksik dari hiperkortisolemia dapat mencetuskan atau memperburuk kerusakan pada jaringan saraf. ?iperesponsif aksis ?A lebih sering terjadi pada episode manik !3-0# daripada episode depresif !38#. ?al ini berkaitan dengan perburukan penyakit pada setiap episode selanjutnya, dan kemungkinan dapat menjelaskan mengapa episode manik lebih berkaitan dengan gangguan kognitif. enatalaksanaan dengan agen yang bekerja pada aksis ?A, seperti glukokotrikoid reseptor antagonis mifepristone, telah menunjukkan meringankan baik gejala gangguan mood atau gangguan kognitif !
BAB III KE2I3PULAN
1)
Gangguan afektif bipolar mempunyai episode berulang !yaitu sekurangkurangnya dua# yang menunjukkan suasana perasaan !mood# pasien dan tingkat akti"itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada 'aktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan !mood# serta peningkatan energi dan akti"itas !mania atau hipomania#, dan pada 'aktu lain berupa penurunan suasana perasaan !mood# serta pengurangan energi dan akti"itas !depresi#. *ari beberapa penelitian menyebutkan bah'a pada gangguan afektif bipolar dapat menyebabkan terjadinya gangguan kognitif yang meliputi gangguan memori "erbal, gangguan penerimaan informasi, gangguan mengingat kembali dan gangguan pada fungsi eksekutif. enatalaksanaan dengan agen yang bekerja pada aksis ?A, seperti glukokotrikoid reseptor antagonis mifepristone, telah menunjukkan meringankan baik gejala gangguan mood atau gangguan kognitif terutama pada episode manik.
DAFTAR PU2TAKA
1+
1aplan ?=, Sadock %, Grebb A. Sinopsis psikiatri DEidjaja 1, alih bahasaF. edisi 0 jilid 5. akartaB %inarupa Aksara; 50. %ab 5+, Gangguan )ood; hlm.000-488. . %ipolar disorder !mania#
D=nternetF.
*iunduh
dariB
httpB(('''.medicinenet.com(bipolarHdisorder(article.htm Soreff S. %ipolar affecti"e disorder treatment I management D=nternetF. /55. Ddiperbarui
55
an
/55F.
*iunduh
dari;
httpB((emedicine.medscape.com(article(/4683/-treatment )artine2, Aran. >. @ieta. olom, . et al. /3. Cognitive "mpairment in &uthymic 'ipolar Patients( "mplications for Clinical and )unctional *utcome. %ipolar *issorder 6B //3-/8/. disi ke-/3. hiladelphia, AB >lse"ier Saunders; /55Bbab 3. )c%eth , rescott G, Scotland G, Lo"ell 1, 1eeley , ?annaford , et al. ogniti"e beha"ior therapy, eCercise, or both for treating chronic 'idespread pain. Arch =ntern
)ed.
/5/!5#;34-+0.
)=*B
//4/06
'''.ncbi.nlm.nih.go"(pubmed(//4/06.
1