GAMBIT-GAMBIT NEGOSIASI TIDAK ETIS (THE DECOY, RED HERRING DAN CHERRY DAN CHERRY PICKING ) MAKALAH disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Lobi dan Negosiasi Dosen Pengampu : Ana Fitriana, SSos, M!Kom
Oleh : " Siti Siti Habi Habibah bah #"$% #"$%"" ""&'( &'()") )")*(+ *(+ $ Nadia Nadia Maa Maang ng Putri Putri #"$%"" #"$%""&'() &'()")%& ")%&++ - Mars Marsaa Nikita Nikita #"$%" #"$%""& "&'() '()")% ")%%+ %+ % Deant Deant .kta/ia .kta/ia #"$%" #"$%""& "&'() '()")* ")**+ *+ ( Hest Hest 0ah 0aha au u #"$%" #"$%""& "&'() '()")")-$+ $+ * 0ini 0ini Mela Mela1at 1atii #"$%" #"$%""& "&'() '()")+ ")+
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITA UNIVERS ITAS S SINGAPERBANGSA SINGAPER BANGSA KARAW KA RAWA ANG 2015 KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Pu2i Pu2i su sukur kur kehadira kehadiratt Tu Tuhan han 3ang Maha Maha Kuasa Kuasa atas atas segala segala limpaha limpahan n 0ahmat, 0ahmat, !naah, !naah, Tau4ik au4ik dan Hinaah Hinaahna na sehingga sehingga kami kami dapat dapat meneles menelesaika aikan n penusunan makalah ini dengan 2udul 5G!"#$ G!"#$ Ne%&'# Ne%&'#'# '# T# T# E$#' E$#' (The
Decoy, Red Herring * Cherry Picking )+ untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Lobi dan Negosiasi, dalam bentuk maupun isina ang sangat sederhana Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu a6uan, petun2uk maupun pedoman bagi pemba6a dalam hal lobi dan negosiasi Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pemba6a, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanna dapat lebih baik Makalah ini kami akui masih banak kekurangan karena pengalaman ang kami miliki sangat kurang .leh kerena itu kami harapkan kepada para pemba6a untuk
memberikan
masukan7masukan
ang
bersi4at
membangun
untuk
kesempurnaan makalah ini Kara1ang, .ktober $)"( Penusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
1
BAB I PENDA,ULUAN
""
Latar 8elakang 9999999999999999999
"$
0umusan Masalah 999999999999999999
"-
% Tu2uan Penulisan 999999999999999999 %
BAB II PEMBA,ASAN
$"
Pengertian Negosiasi 99999999999999999
$$
( Apa !tu Power Negotiating 99999999999999
$-
& ;ambit7;ambit Negosiasi Tidak
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 99999999999999999999999
DAFTAR PUSTAKA
2
"%
BAB I PENDA,ULUAN 11
L$. Bel*%
Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhna selalu melakukan negosiasi Negosiasi adalah sesuatu ang kita lakukan setiap saat dan ter2adi hampir di setiap aspek kehidupan kita Selain itu negosiasi adalah 6ara ang paling e4ekti4 untuk mengatasi dan menelesaikan kon4lik atau perbedaan kepentingan Kita memperoleh apa ang kita inginkan melalui negosiasi Mulai dari bangun pagi, mungkin kita harus mengambil kesepakatan siapa ang harus menggunakan kamar mandi terlebih dahulu, kemudian apakah sopir harus mengantar isteri kita atau kita terlebih dahulu Demikian pula di kantor misalna kita melakukan negosiasi dalam rapat direksi, rapat sta4, bahkan untuk menentukan di mana akan makan siang kita harus bernegosiasi dengan rekan seker2a kita >adi kita semua pada dasarna adalah negosiator 8eberapa dari kita melakukanna dengan baik, sedangkan sebagian lagi tidak pernah memenangkan negosiasi Sebagian kita hana men2adi pengikut atau selalu mengikuti dan mengakomodasi kepentingan orang lain Negosiasi dilakukan oleh semua manusia ang berinteraksi dengan manusia lainna Mulai dari anak ke6il sampai orang tua, semua lapisan dari kalangan sosial terba1ah sampai dengan kaum elit di kalangan atas Namun, dalam pelaksanaanna terkadang sebuah negosiasi di1arnai dengan taktik7taktik ang tidak etis Taktik7taktik inilah ang disebut dengan gambit negosiasi tidak etis Dalam makalah ini akan dibahas mengenai gambit7 gambit tidak etis dalam negosiasi menurut 0oger Da1son #dalam buku Secret of Power Negotiation+ Diharapkan dengan mempela2arina kita dapat menghindari
konsesi7konsesi ang tidak diinginkan ang dapat merugikan kita untuk men6apai kepentingan dalam negosiasi 3
12
R/!/'* M'lh
8erdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut " Apa pengertian negosiasi $ Apa itu power negotiating - Apa sa2a bentuk gambit tidak etis dalam negosiasi 1
T//* Pe*/l#'*
" Men2elaskan pengertian negosiasi $ Men2elaskan power negotiating - Men2elaskan gambit7gambit tidak etis dalam negosiasi
4
BAB II PEMBA,ASAN 21
Pe*%e.$#* Ne%&'#'#
Negosiasi merupakan kosakata ang sudah sering kita dengar Negosiasi merupakan proses penting ang sering sekali kita lakukan dalam hidup dan sering pula kita tida sadar kalau kita tengah melakukan negosiasi ?ntuk itu, perlu terlebih dahulu di2elaskan mengenai apa pengertian dari negosiasi berdasarkan kamus hukum dan beberapa pendapat dahulu, sebagai berikut : Pe*%e.$#* *e%&'#'# !e*/./$ e*'#l&e# &*l#*e W##e#
“Negotiation is the process whereby interested parties resolve disputes, agree upon courses of action bargain
for inividual or collective advantage, an/or
attempt to craft outcomes which serve their mutual interests. It is usually regarded as a form of alternative dispute resolution.” Ne%&'#'# !e*/./$ !/' h//! Bl34' L
“A consensual bargaining process in which
the parties attempt to reach
agreement on a disputed or potentially dispute matter. Negotiation usually involves complete autonomy for the parties involved, without the intervention of third parties.” Ne%&'#'# !e*/./$ 67/ll#*e M N&l* 8 ,le9
“Negotiation may be generally defined as a consensual bargaining process in which parties attempt to reach agreement on a disputer or potentially disputed mater.”
Negosiasi dapat diartikan se6ara umum sebagai konsensual dari proses pena1aran antara para pihak untuk men6apai suatu kesepakatan tentang suatu sengketa atau sesuatu hal ang berpotensi men2adi sengketa
5
Ne%&'#'# !e*/./$ S/9/ M.%&*&
Proses konsensus ang digunakan para pihak untuk memperoleh kesepakatan di antara mereka Me*/./$ , P.#9$* A"/..'9#
Suatu 6ara di mana indi/idu berkomunikasi satu sama lain mengatur hubungan mereka dalam bisnis dan kehidupan sehari7harina, atau proses ang diman4aatkan untuk memenuhi kebutuhan kita ketika ada pihak lain ang menguasai apa ang kita inginkan 8erdasarkan pengertian sebelumna, negosiasi dipahami sebuah proses di mana para pihak ingin menelesaikan permasalahan, melakukan suatu persetu2uan untuk melakukan suatu perbuatan,melakukan pena1aran untuk mendapatkan suatu keuntungan tertentu, dan atau berusaha menelesaikan permasalahan untuk keuntungan bersama #winwin solution+ Negosiasi biasa dikenal sebagai salah satu bentuk alternative dispute resolution Dengan demikian se6ara sederhana disimpulkan negosiasi adalah suatu 6ara bagi dua atau lebih pihak ang berbeda kepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tu2uan dalam men6ari kesepahaman dengan 6ara mempertemukan pena1aran dan permintaan dari masing7masing pihak sehingga ter6apai suatu kesepakatan atau kesepahaman kepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tu2uan Negosiasi #negotiation+ dalam arti har4iah adalah negosiasi atau perundingan Negosiasi adalah komunikasi timbal balik ang diran6ang untuk men6apai tu2uan bersama Dalam Kamus 8esar 8ahasa !ndonesia memiliki dua arti, aitu : " Proses ta1ar mena1ar dengan 2alan berunding untuk memberi atau menerima guna men6apai kesepakatan antara satu pihak #kelompok atau organisasi + dan pihak ang lain
6
$ Penelesaian sengketa se6ara damai melalui perundingan antara pihak7 pihak ang bersangkutan 2.2.
A #$/ Power Negotiating
Tu2uan negosiasi adalah untuk menghasilkan solusi menang7menang #win win solution+ Solusi menang7menang adalah 6ara kreati4 di mana, baik kita
maupun pihak la1an dapat meninggalkan me2a perundingan dengan perasaan bah1a kita telah menang Power Negotiating mengambil suatu an6ang7an6ang ang berbeda,
kemampuan untuk membuat pihak la1an merasa menang adalah penting Demikian itu kita sebut sebagai de4inisi Power Negotiator Memainkan Power Negotiating dengan seperangkat aturan seperti halna 2ika kita bermain 6atur Perbedaan besar antara negosiasi dan 6atur adalah bah1a, dalam negosiasi, pihak la1an tidak mengetahui aturan7aturanna Pihak la1an akan memberikan respon ang bisa diperkirakan terhadap langkah7langkah ang kita buat >ika kita bermain 6atur, kita tahu bah1a langkah7langkah #gerakan+ strategis permainan ini disebut gambit Keterampilan kita dalam memilih gambit ang tepat dan menggunakanna pada 1aktu ang tepat akan meminimalkan resiko itu ;ambit7 gambit A1al akan memulai permainan #negosiasi+ sesuai keinginan kita ;ambit7 gambit Tengah mempertahankan negosiasi tetap berkembang sesuai keinginan kita Dan kita menggunakan ;ambit7gambit Penutup,
saat
kita
siap
men7skak
pihak
la1an
atau,
dalam
bahasa
pen2ualan,menutup pen2ualan Dalam gambit7gambit A1al, kita akan bela2ar hal7hal ang kita lakukan pada tahap a1al hubungan kita dengan pihak la1an, untuk meakinkan bah1a kita tengah meniapkan panggung untuk men6apai sebuah kesepakatan Kita 2uga harus menentukan tuntutan atau permintaan ang kita buat, dan sikap ang kita
7
tun2ukkan dengan sebuah ren6ana ang dibuat se6ara hati7hati ang men6akup semua elemen dari negoisasi ;ambit7gambit Pembuka menentukan kita akan memenangkan atau membuat kita kalah dalam negoisasi Kita harus melandasi penggunaan gambit7 gambit tersebut dengan melakukan e/aluasi ang 6ermat mengenai pihak la1an, pasar, dan perusahaan pihak la1an ;ambit7gambit Tengah ang tetap men2aga momentum negosiasi sesuai ang kita inginkan Selama tahap ini, hal7hal ang berbeda akan ikut serta masuk ke dalam negosiasi Selain gambit7gambit tersebut, terdapat 2uga ;ambit7gambit Tidak
G!"#$-G!"#$ Ne%&'#'# T# E$#'
Menurut 0oger Da1son, terdapat & gambit tidak etis dalam negosiasi, aitu : $. %he &ecoy '. (ed )erring *. +herry Picing -. &eliberate istae . %he &efault 0. #scalation 1. Planted Information
;ambit tidak etis dapat digunakan seseorang untuk menggiring kita membuat keputusan ang menarik >ika kita tidak begitu 4amiliar dengan gambit7
8
gambit itu sehingga kita tidak dapat langsung mengenalina, kita akan mendapati diri kita membuat konsesi7konsesi ang tak perlu hana untuk membuat pihak la1an mau menetu2ui proposal kita . The Decoy
Pihak la1an bisa menggunakan gambit &ecoy #gambit Penge6oh+ untuk mengalihkan perhatian kita dari isu sesungguhna dalam negosiasi 8erhati7 hatilah terhadap orang ang meman6ing kita untuk men2auh dari isu sebenarna dengan gambit &ecoy Tetaplah ter4okus dan pisahkan keberatan 5Apakah itu satu7satuna ang membuat kita terganggu@ Lalu beralihlah ke gambit )igher Authority dan "ood "uy/2ad "uy : 5Mari kita buat se6ara tertulis, dan saa akan
menun2ukkanna kepada orang7orang saa untuk melihat apa ang bisa saa bantu 2ika saa menemui mereka@ Lalu kembalilah ke me2a perundin g an, namun ini akanmeningkatkan ongkos rekaasa tidak berulang ontoh kasus : 8apak A beker2a pada Perusahaan ;ir A #P;A+ Suatu hari, Perusahaan Manu4aktur 8uldoser 8 #PM8+ ingin memesan gir dalam 2umlah besar kepada P;A melalui 8apak A PM8 mau memesan gir pada 8apak A asalkan P;A dapat menelesaikan pengiriman dalam 1aktu ') hari setiap periode 8apak A sadar bah1a 1aktu ') hari ang diminta PM8 tersebut tidak mungkin, karena paling sedikit 1aktu ang dibutuhkan untuk mendesain, merekaasa dan memproduksi gir adalah "$) hari 8apak A datang ke PM8 untuk mempresentasikan proposal pemesanan gir, dengan rin6ian biaa sebagai berikut: • • • •
;ir B$-)))) 8iaa rekaasa tidak berulang B$$))) .ngkos kirim ditanggung oleh P;A Caktu pengiriman "$) hari periode
9
PM8 tetap bersikukuh meminta 1aktu pengiriman gir adalah ') hari periode Sehingga, negosiasi tampakna menemui 2alan buntu #stalemate+ Akhirna, PM8 mena1arkan 2alan keluar dengan rin6ian sebagai berikut: • •
PM8 menetu2ui 1aktu pengiriman "$) hari periode 8arang dikirim le1at udara dengan 6atatan menghilangkan ongkos rekaasa dan ongkos kirim ditanggung oleh P;A #sebesar B*)))+
Teman 8apak A seorang pen2ual logam lembaran ang beker2asama dengan PM8 2uga, mengatakan bah1a PM8 merupakan perusahaan manu4aktur terbaik ang beker2a setidakna selama * bulan untuk menelesaikan pesanan mereka >adi, mereka tidak akan memesan gir7gir sesuai pesanan dalam 1aktu ') hari Dari sini, 8apak A sadar bah1a 1aktu pengiriman bukanlah isu sebenarna melainkan sebagai gambit the decoy #penge6oh+ ang digunakan PM8 untuk menukarna dengan meminta menghilangkan ongkos rekaasa dan ongkos pengiriman 2. Red Herring
;ambit (ed )erring adalah 6orak lain dari gambit &ecoy, pihak la1an menodorkan atau mengangkat isu semu untuk mendapatkan konsesi mengenai isu sebenarna Dengan (ed )erring, pihak
la1an membuat
tuntutan
#permintaan+ semu ang akan dibatalkanna atau ditarikna dengan konsesi sebagai gantina (ed )erring adalah istilah ang digunakan orang !nggris untuk menebut
ikan asap dalam perburuan rubah di !nggris (ed )erring ini digunakan untuk membingungkan para pemburu rubah dengan bau ikan Caspadalah terhadap pihak lain ang menggunakan (ed )erring terhadap kita >ika pihak la1an men6iptakan isu ang akan di6obana untuk dipertukarkan kemudian, tetaplah 4okus pada perhatian kita pada isu7isu riil negosiasi dan 2angan
10
biarkan pihak la1an menghubungkanna dengan konsesi ang tidak ingin kita buat ontoh kasus : Korea ?tara dan Korea Selatan mengadakan perundingan dalam sebuah gen6atan sen2ata Perang Korea Kedua Negara sepakat untuk me1akilkan Negara mereka kepada pe2abat7pe2abat tiga Negara netral dalan me2a perundingan Pihak Korea Selatan memilih Negara Nor1egia, S1edia dan S1iss sebagai negosiator netral mereka Korea ?tara memilih Polandia, ekslo/akia dan belum menentukan Negara ketiga Mereka meminta untuk memulai perundingan dan mereka akan memilih Negara ketiga setelah itu 3ang dilakukan Korea ?tara merupakan usaha untuk membuka peluang menggunakan gambit (ed )erring dalam negosiasi Pada 1aktuna, mereka menatakan memilih ?ni So/iet sebagai Negara ketiga Namun, semua Negara dalam perundingan tersebut berseru bah1a ?ni So/iet bukanlah Negara netral Korea ?tara bersikeras untuk memilih ?ni So/iet sebagai Negara ketiga ang me1akilina, meski terus dibantah oleh pihak Korea Selatan Natana tidak ada alasan tepat untuk menolah permintaan Korea ?tara Sampai akhirna negosiasi menemui 2alan buntu Akhirna, Korea ?tara menatakan bah1a mereka mau mengalah dengan tidak 2adi memilih ?ni So/iet sebagai Negara ketiga ang me1akili mereka dan sebagai gantina mereka menga2ukan sebuah konsesi, bah1a mereka boleh membangun landasan terbang Dalam kesepakatan sebelumna, kedua Negara sepakat bah1a masing7 masing Negara tidak boleh membangun landasan terbang Namun, Korea ?tara menadari bah1a hal tersebut akan sangat mnerugikan mereka >adi, Korea ?tara memutuskan untuk menggunakan gambit (ed )erring dengan menatakan mereka memilih ?ni So/iet sebagai Negara netral ketiga Padahal isu ang
11
sebenarna adalah bah1a mereka menginginkan konsesi untuk menghapus kesepakatan larangan membangun landasan terbang !. Cherry Picking
+herry Picing adalah gambit ang sangat e4ekti4 ang dapat digunakan
oleh pembeli untuk menghadapi pen2ual asalkan pen2ual tersebut bukan Power Negotiator ang tahu pilihan7pilihanna ?ntuk mempertahankan diri kita
terhadap +herry Picing , pertimbangkanlah selalu alternati4 ang dimiliki pihak la1an sebelum membuat konsesi Semakin sedikit alternati4 ang dimiliki pihak la1an, semakin kuat posisi kita >ika kita sebagai seorang pen2ual menolak menurunkan harga kita, kita bisa mendesak pembeli untuk membaar lebih dari pemasok lain, atau menggunakan beberapa pemasok ontoh kasus : !bu D akan mereno/asi rumah, kemudian ia mendatangi - perusahaan kontraktor untuk dapat memperkirakan biaa reno/asi rumahna Kemudian !bu D meminta masing7masing kontraktor tersebut untuk membuat rin6ian biaa dan pena1aran mereka berdasarkan komponen 8erikut rin6ianna: Kontraktor A Pembuatan Kerangka B"'$)) Pembuatan Lantai B$%)) Pembuatan Atap B*-)) Penger2aan Kau B%-)) Pemasangan Karpet B"&() Pemasangan Ledeng B"=)) Penge6atan B"")) Total B-*=()
Kontraktor 8 Pembuatan Kerangka B"&$)) Pembuatan Lantai B$')) Pembuatan Atap B*=)) Penger2aan Kau B%")) Pemasangan Karpet B"'() Pemasangan Ledeng B"*)) Penge6atan B"()) Total B-*)()
Kontraktor Pembuatan Kerangka B"=%)) Pembuatan Lantai B$=)) Pembuatan Atap B&-)) Penger2aan Kau B%")) Pemasangan Karpet B"'() Pemasangan Ledeng B"*)) Penge6atan B"-)) Total B-&*()
8erdasarkan pena1aran7pena1aran tersebut, !bu D mendatangi Kontraktor 8 dengan pena1aran biaa terendah aitu B-*)() Kemudian, dalam proses negosiasi ia menggunakan gambit +herry Picing untuk mendapatkan biaa konstruksi rumah dengan biaa seminimal mungkin !a memerhatikan se6ara
12
detail perin6ian masing7masing kontraktor dan membandingkanna satu sama lain !a memilih beberapa komponen ang bisa ia gunakan untuk di2adikan gambit +herry Picing dalam negosiasina dengan kontraktor 8, aitu beberapa
komponen biaa pena1aran kontraktor 8 ang lebih mahal dibandingkan kontraktor A atau !bu D berkata kepada Kontraktor 8, 5Pena1aran Anda bagus, tapi 2ika dilihat7lihat Anda mena1arkan biaa ang agak mahal untuk penger2aan lantai dan pembuatan atap dengan selisih masing7masing B()) dibanding Kontraktor A Kalau Anda mau menesuaikan biaa seperti halna Kontraktor A untuk dua komponen ini, saa akan memberikan peker2aan ini kepada Anda@ >ika akhirna Kontraktor 8 menetu2ui permintaan !bu D, maka !bu D telah berhasil menggunakan gambit +herry Picing terhadap Kontraktor 8 dan mendapatkan untung dalam negosiasi tersebut
BAB II PENUTUP
13
Ke'#!/l*
Negosiasi adalah suatu 6ara bagi dua atau lebih pihak ang berbeda kepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tu2uan dalam men6ari kesepahaman dengan 6ara mempertemukan pena1aran dan permintaan dari masing7masing pihak sehingga ter6apai suatu kesepakatan atau kesepahaman kepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tu2uan Dalam pelaksanaanna terkadang sebuah negosiasi di1arnai dengan taktik7taktik ang tidak etis Taktik7taktik inilah ang disebut dengan gambit negosiasi tidak etis ;ambit7gambit tidak etis tersebut adalah %he &ecoy, (ed . Diharapkan dengan mempela2arina kita dapat )erring dan +herry Picing
menghindari konsesi7konsesi ang tidak diinginkan ang dapat merugikan kita untuk men6apai kepentingan dalam negosiasi
DAFTAR PUSTAKA
Da1son, 0oger Se6ret o4 Po1er Negotiaton
14
Euhri , Sai4udin $)""
15