LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN Gaga Gagall napa napass akut akut adal adalah ah pertu pertuka kara ran n gas gas yang yang tida tidak k adeku adekuat at sehi sehing ngga ga terj terjadi adi hipo hipoks ksia ia,,
hiperkapnia (peningkatan konsentrasi karbon dioksida arteri), dan asidosis (Corwin, 2009). Gaga Gagall napa napass akut akut adal adalah ah memb membur uruk ukny nyaa pros proses es pert pertuk ukar aran an gas paru paru yang yang mend mendad adak ak dan menganc mengancam am jiwa, jiwa, menyeb menyebabka abkan n retens retensii karbon karbon dioksi dioksida da dan oksigen oksigen yang yang tidak tidak adekuat adekuat (orton, 20!!). "rden, #tacy #tacy dan $ough mendi%ini mendi%inisikan sikan gagal napas akut sebagai suatu suatu keadaan klinis yaitu yaitu sistem pulmonal tidak mampu mempertahankan pertukaran gas yang adekuat (Chang, 2009). Gagal na%as adalah pertukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi hipoksia, hiperkapnia (peningkatan konsentrasi karbondioksida arteri) dan asidosis. B. ANATOMI DAN FISIOLOGI !. Saluran Nafas Bagian Atas a. &ongga hidung
"dara yang dihirup melalui melalui hidung akan mengalami tiga hal ' • • •
ihangatkan isaring an dilembabkan ang merupakan %ungsi utama dari selaput lendir respirasi ( terdiri dari ' Psedostrafied ' Psedostrafied ciliated columnar columnar epitelium epitelium yang yang ber%u ber%ung ngsi si meng mengger gerak akka kan n part partik ikel el part partik ikel el halu haluss kear kearah ah %ari %aring ng sedangkan sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel hidung, sel golbet dan dan kelenjar serous yang yang
ber% ber%un ungs gsii
mele melemb mbab abka kan n
udar udaraa
yang yang masu masuk, k,
pemb pembul uluh uh
dara darah h
yang yang ber% ber%un ungs gsii
menghan menghangat gatkan kan udara). udara). *etiga *etiga hal terseb tersebut ut dibant dibantu u dengan dengan concha. concha. *emudi *emudian an udara udara akan akan diteruskan ke b. Nasofaring (terdapat pharyngeal (terdapat pharyngeal tonsil dan dan Tuba Eustachius) Eustachius) c. Orofaring (merupakan (merupakan pertemuan rongga mulut dengan %aring,terdapat pangkal lidah) d. Laringofaring ((terjadi terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan) e. $aring +erdiri +erdiri dari tiga struktur yang penting • • •
+ulang rawan krikoid #elaputpita suara Epilotis
Glotis 2. Saluran Nafas Bagian Bawah a. +rakhea erupakan erupakan pipa silider silider dengan panjang panjang - !! cm, berbentuk berbentuk cincin cincin tulang rawan •
seperti seperti
huru% huru% C. /agian /agian belakan belakang g dihubungk dihubungkan an oleh oleh membran fibroelastic menempel menempel pada dinding dinding depan usofagus. b. /ronkhi erupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. +empat percabangan ini disebut carina.Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior medius inferior. Brochuskiri Brochuskiri terdiri dari : lobus superior dan dan inferior c. aru aru1paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh dia%ragma yang berotot kuat. aru1paru ada dua bagian yaitu yaitu paru1p paru1paru aru kanan kanan ( pulmo pulmo dekster! yang terdiri atas lobus dan paru1paru kiri ( pulmo sinister! yang terdiri atas 2 lobus. aru1paru aru1paru dibungkus dibungkus oleh dua selaput selaput yang tipis, disebut pleura. disebut pleura. #elaput bagian dalam yang langsu langsung ng menyel menyelaput aputii paru1p paru1paru aru disebut disebut pleura pleura dalam dalam "pleur "pleura a #iscer #iscerali alis! s! dan selaput selaput yang yang menyelaputi menyelaputi rongga dada yang bersebelaha bersebelahan n dengan tulang rusuk disebut pleura luar "pleura parietalis!.3nt parietalis!.3ntara ara selaput selaput luar luar dan selapu selaputt dalam dalam terdap terdapat at rongga rongga berisi berisi cairan cairan pleura pleura yang yang ber%ungsi sebagai pelumas paru1paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. inding rongga pleura bersi%at permeabel terhadap air dan 4at14at lain. aru1paru tersusun oleh bronkiolus, al5eolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. aru1paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas. i dalam paru1paru, bronkiolus bercabang1cabang halus dengan diameter - ! mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. /ronkiolus ini memiliki gelembung1gelembung halus yang disebut al5eolus. /ronkiolus memiliki dinding yang tipis, tidak bertulang rawan, dan tidak bersilia. Gas memakai tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam campuran, terlepas dari keberadaan gas lain (hukum alton). /ronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. ada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. /ronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (al#eolus). al#eolus).
3l5eolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. 6leh karena al5eolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya di%usi gas pernapasan.
eru erupa paka kan n jali jalina nan n atau atau susu susuna nan n bronhus bronhus bronkhiol bronkhiolus us,, bronkhiolus terminalisbronkhiolus terminalisbronkhiolus respiratoty respiratoty al#eoli sirkulasi paru, sirkulasi paru, syara%, sistem limfatik. d. 3l5eoli +erdiri dari ' membran al#eolar dan dan ruang interstisial. embran al5eolar ' $mall al#eolar cell dengan dengan ekstensi ektoplasmik ke ke arah rongga al5eoli • Large al#eolar cell mengandung mengandung inclusion bodies yang bodies yang menghasilkan surfactant. menghasilkan surfactant. • %nastomosing capillary, capillary, merupakan system #ena dan #ena dan arteri yang arteri yang saling berhubungan langsung, • ini terdiri dari ' sel ' sel endotel aliran endotel aliran darah dalam rongga endotel. 7nters 7ntersti titia tiall space space merupa merupakan kan ruangan ruangan yang dibent dibentuk uk oleh oleh ' endotel kapilerepitel kapilerepitel al#eoli, al#eoli, saluran limfe, limfe, jaringan kolagen dan sedikit dan sedikit serum. e.
Sirkulasi Paru engatur aliran darah #ena & #ena dari #ena dari #entrikel kanan ke arteri pulmonalis pulmonalis dan mengalirkan
darah yang bersi%at arterial melaului melaului #ena pulmonalis kembali pulmonalis kembali ke #entrikel kiri. kiri. *epatenan 8entilasi 8entilasi tergantung pada empat %aktor ' a. *ebersihan jalan na%as, adanya sumbatan atau obstruksi jalan na%as akan menghalangi masuk dan keluarnya dari dan ke paru1paru. b. 3dekuatnya system syara% pusat dan pusat perna%asan c. 3dekuatnya pengembangan dan pengempesan peru1peru d. *emampuan oto1otot perna%asan seperti dia%pragma, eksternal interkosa, internal interkosa, otot abdominal. 8entilasi paru mengacu kepada pergerakan udara dari atmos%ir masuk dan keluar paru. 8entilasi berlangsung secara bulk %low./ulk %low adalah perpindahan atau pergerakan gas g as atau cairan dari tekanan tinggi ke rendah. aktor1%aktor yang mempengaruhi 5entilasi antara lain ' • • •
tekanan resistensi bronkus persyara%an bronkus.
C. ETIOLOGI
!. a. !) a) b) c) d) e) %) g) 2) a) b) c) ) a) b)
%aktor penyebab gagal napas penyakit paru jalan napas instrinsik obstruksi jalan napas besar' de%ormitas kongenital laringitis akut, epiglotis /enda asing +ekanan ekstrinsik Cedera traumatik embesaran tonsil dan adenoid 3pnea tidur obstrukti% enyakit bronkial' /ronkitis kronis 3sma /ronkiolitis akut enyakit parenkim' :m%isems pulmonal ibrosis pulmonal dan penyakit p enyakit in%iltrati% di%usi kronis lainnya.
c) d) ;) a) b) c) b. !) a) b) c) d) e) %) 2) a) b) c) d) e) %) ) a) b) c) d) e) %)
neumonia berat. Cedera paru akut akibat berbagai penyebab (sindrom gawat napas akut). enyakit kardio5askulaer' :dema jantung paru :mbolisme paru masi% atau berulang 8askulitis pulmonal Gangguan ekstra pulmonal' enyakit pleura dan dinding dada' neumototaks :%usi pleura ibrotoraks e%ormitas dinding dada Cedera traumatik pada dinding dada' %lail chest ch est 6besitas Gangguan otot pernapasan dan taut neuromuskuler' iastenia gra5is dan gangguan mirip miastenia istro%i muskuler olimiositis /otulisme 6bat paralisis otot
;) a) b) c) d) e) %) g) h) i) j) k) 2. a. b. c. d. e. %. g. h. i. j. k. l.
Gangguan sistem sara% pusat' 65erdosis obat sedati% dan narkotik +rauma kepala
D. Patfisilgi
Gagal na%as akut dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, diantaranya mengakibatkan 5entilasi yang tidak adekuat. #alah satu penyebab terpenting pada 5entilasi yang tidak adekuat adalah obstruksi saluran pernapasan atas. epres epresii sistem sistem sara% sara% pusat pusat juga juga akan mengaki mengakibat batkan kan 5entil 5entilasi asi yang yang tidak tidak adekuat adekuat.. usat usat pernapasan, yang mengendalikan pernapasan, terletak di bagian bawah batang otak pons dan medulla oblongata (mutta=in)
E. !lasifikasi
/erdasarkan penyebab organ yang terganggu dapat dibagi menjadi 2, yaitu' !. kardiak Gangguan gagal na%as bisa terjadi akibat adanya penurunan a62 dan peningkatan aC62 akibat jauhnya jarak di%usi akibat edema paru. :dema paru ini terjadi akibat kegagalan jantung untuk
melaku melakukan kan %ungsi %ungsiny nyaa sehinm sehinmgga gga terjad terjadii pening peningkat katan an perpin perpindah dahan an cairan cairan dari dari 5askul 5askuler er ke inters intersti titia tiall dan al5eol al5eolii paru. paru. +erdapa erdapatt bebera beberapa pa penyakit penyakit kardio kardio5as 5askul kuler er yang yang mendor mendorong ong terjad terjadiny inyaa dis%un dis%ungsi gsi miokar miokard d dan pening peningkat katan an $8:8 dan $8: yang yang menyebab menyebabkan kan mekanisme mekanisme backward1%or backward1%orward ward sehingga sehingga terjadi terjadi peningkatan peningkatan tekanan tekanan hidrostati hidrostatik k kapiler kapiler paru, cair cairan an berpi berpinda ndah h ke 1en 1enya yaki kitt yang yang meny menyeba ebabka bkan n dis% dis%ung ungsi si miok miokar ard d ' in%a in%ark rk miok miokar ard, d, kardiomiopati, dan miokarditis enyakit yang menyebabkan peningkatan pen ingkatan $8:8 $8:8 dan $8: $8: ' a. eningkatkan beban tekanan ' aorta stenosis, hipertensi, dan Coartasio 3orta b. eningkatkan 5olume ' mitral insu%isiensi, aorta insu%isiensi. 3# 3# dan 8# c.
al5eolar paru dan terjadilah edema paru. 2. ?onkardiak +erutama terjadi gangguan di bagian saluran perna%asan atas dan bawah serta proses di%usi.
G. P"#"riksaan $iagnstik
!.
' a62 F 0 mm
' a62 F A0 mm
' a62 F ;0 mm
pC62 di bawah B atau di atas ;B mm
%. P"natalaksanaan
asar penatalaksa penatalaksanaan naan terdiri terdiri dari penatalaksa penatalaksaan an suporti%n suporti%non on spesi%ik spesi%ik dan kausati%s kausati%spesi% pesi%ik. ik. "mumnya dilakukan secara simultan antara keduanya. enatalaksanaan #uporti%?on spesi%ik enata enatalak laksan sanaan aan non spesi% spesi%ik ik adalah adalah tindaka tindakan n yang yang secara secara tidak tidak langsu langsung ng ditujuk ditujukan an untuk untuk memperbaiki pertukaran gas, seperti pada tabel 2 berikut ini !. Atasi %i&ks"#ia Terapi Oksigen
ada keadaan pa62 turun secara akut, perlu tindakan secepatnya untuk menaikkan a62 sampai normal. /erlainan sekali dengan gagal na%as dari penyakit kronik yang menjadi akut kembali dan pasien sudah terbiasa dengan keadaan hiperkarbia sehingga pusat perna%asan tidak terang terangsan sang g oleh oleh hipercarbia dri#e melain melainkan kan terhadap terhadap hypo'emia dri#e. dri#e. 3kibatny 3kibatnyaa kenaikan kenaikan a62 yang terlalu cepat, pasien dapat menjadi apnoe (uhardi, !99). alam pemberian oksigen harus dipertimbangkan apakah pasien benar1benar membutuhkan oksigen. 7ndikasi untuk pemberian oksigen harus jelas. 6ksigen yang diberikan harus diatur dalam jumlah yang tepat, dan harus die5aluasi agar mendapat man%aat terapi dan menghindari toksisitas (#ue dan /ongard, 200) +erapi oksigen jangka pendek merupakan terapi yang dibutuhkan pada pasien1pasien dengan keadaan hipoksemia akut. 6ksigen harus segera diberikan dengan adekuat karena jika tidak diberikan akan menimbulkan cacat tetap dan kematian. ada kondisi ini oksigen harusdiberikan dengan i62 A01!00 dalam waktu pendek dan terapi yang spesi%ik diberikan. #elanjutnya oksigen oksigen diberikan diberikan dengan dosis dosis yang dapat mengatasi mengatasi hipoksemia hipoksemia dan meminimalisasi meminimalisasi e%ek samping. samping. /ila diperlukan oksigen dapat diberikan terus1mener terus1menerus. us. (/rusasco (/rusasco dan ellegrino, ellegrino, 200) Cara pemberian oksigen secara umum ada 2 macam yaitu sistem arus rendah dan sistem arus tinggi (+abel ). *ateter nasal kanul merupakan alat dengan sistem arus rendah yang digunakan secara luas. ?asal *anul arus rendah mengalirkan oksigen ke naso%aring dengan aliran !1A $mnt, dengan i62 antara 0,2;10,;; (2; 1;;). 3liran yang lebih tinggi tidak meningkatkan i62 secara bermakna diatas ;; dan dapat mengakibatka mengakibatkan n mukosa mukosa membran membran menjadi menjadi kering. "ntuk "ntuk memper memperbaik baikii e%isie e%isiensi nsi pember pemberian ian oksige oksigen, n, telah telah didis didisain ain beberap beberapaa alat, alat, dianta diantarany ranyaa electronic demand de#ice reser#oir nasal canul dan transtracheal dan transtracheal cathethers, cathethers, dan dibandingkan nasal kanul kon5ensional kon5ensional alat1alat alat1alat tersebut tersebut lebih e%ekti% e%ekti% dan e%isien. e%isien. 3lat oksigen arus tinggi di anta antara rany nyaa #ent #entur uryy mask mask dan reser#oi reser#oirr nebuli(er nebuli(er blenders blenders.. 3la 3lat #entury #entury mask menggunakan prinsip )et mi'ing (e%ek (e%ek /ernoulli). engan sistem ini berman%aat untuk mengirimkan secara akurat konsentrasi oksigen rendah (2;1B ). ada pasien dengan 6* dan gagal napas tipe 2, bernapas dengan mask ini mengurangi resiko retensi C62 dan memperbaiki hipoksemia. 3lat ters tersebu ebutt tera terasa sa lebi lebih h nyam nyaman an dipak dipakai ai,, dan dan masa masala lah h rebr rebrea eath thin ing g diat diatas asii mela melalu luii pros proses es pendorongan dengan arus tinggi tersebut. #istem arus tinggi ini dapat mengirimkan sampai ;0 $mnt oksigen melalui mask , yang umumnya cukup untuk total kebutuhan respirasi. ua indikasi
klinis klinis untuk untuk penggun penggunaan aan oksige oksigen n dengan dengan arus arus tinggi tinggi ini adalah adalah pasien pasien yang yang memerl memerluka ukan n pengendalian i62 dan pasien hipoksia dengan 5entilasi abnormal (#ue dan /ongard, 200).
'. Atasi %i&"rkar(ia) P"r(aiki *"ntilasi
*alan napas "%ir+ay! Dalan napas sangat penting untuk 5entilasi, oksigenasi, dan pemberian obat1obat pernapasan. ada semua pasien pasien gangguan gangguan pernapasan pernapasan harus dipikirkan dipikirkan dan diperiksa diperiksa adanya obstruksi obstruksi jalan napas atas. ertimbangan ertimbangan untuk insersi insersi jalan napas arti%isial arti%isial seperti endotracheal endotracheal tube tube (:++) berdasarkan man%aat dan resiko jalan napas arti%isial dibandingkan jalan napas alami (#ue dan /ongard, 200). &esiko jalan napas arti%isial adalah trauma insersi, kerusakan trakea (erosi), gangguan respon batuk, resiko aspirasi, gangguan %ungsi mukosiliar, resiko in%eksi, meningkatnya resistensi dan kerja pernapasan. *euntungan jalan napas arti%isial adalah dapat melintasi obstruksi jalan napas atas, menjadi rute pemberian oksigen dan obat1obatan, mem%asilitasi 5entilasi tekanan positi% dan ::, ::, mem%asilitasi mem%asilitasi penyedotan sekret, dan rute bronkoskopi %ibreoptik %ibreoptik (#ue dan /ongard, /ongard, 200). ada ada pasi pasien en gaga gagall napas napas akut akut,, pili piliha han n didas didasar arka kan n pada pada apaka apakah h oksi oksige gen, n, obat1 obat1oba obata tan n pernapasan, dan terapi pernapasan 5ia jalan napas alami cukup adekuat ataukah lebih baik dengan jalan napas arti%isial. 7ndikasi intubasi dan 5entilasi mekanik adalah seperti pada +abel ! di atas dan juga tabel ; berikut ini' +abel +abel ;. 7ndikasi 7ntubasi dan 5entilasi mekanik #ecara isiologis' a.
b.
aC62 JBB mm
c.
*apasitas 5ital F !B mlkg// dengan penyakit neuromuskular #ecara *linis'
a.
erubahan status mental dengan dengan gangguan proteksi jalan napas
b.
Gangguan respirasi dengan ketidakstabilan hemodinamik
c.
6bstruksi jalan napas (pertimbangkan trakeostomi)
d.
#ekret yang banyak yang tidak dapat dikeluarkan pasien Catatan' erimbangkan trakeostomi jika obstruksi di atas trakea (#ue dan /ongard, 200)
anduan anduan untuk untuk memili memilih h pasien pasien yang yang memerl memerluka ukan n intubas intubasii endotr endotrakea akeall di atas atas mungki mungkin n berguna, tetapi pengkajian klinis respon terhadap terapi lebih berguna dan berman%aat. aktor lain yang perlu dipikirkan adalah ketersediaan %asilitas dan potensi man%aat 5entilasi tekanan positi% tanpa pipa trakea "#entilasi tekanan positif non in#asif ) (#ue dan /ongard, 200). ,entilasi: Bantuan ,entilasi dan #entilasi -ekanik ada keadaan darurat bantuan na%as dapat dilakukan secara mulut kemulut atau mulut ke hidung hidung,, biasan biasanya ya diguna digunakan kan sungkup sungkup muka muka berkant berkantung ung face (face mask atau atau ambu bag ) dengan memompa kantungnya untuk memasukkan udara ke dalam paru (uhardi, !99)..
5ent 5entil ilat ator or sendi sendiri ri,, teru teruta tama ma tipe tipe positi#e pressure pressure.. #ecar #ecaraa umum umum bant bantua uan n napas napas meka mekani nik k (5entilato (5entilator) r) dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu in#asi#e Positi#e Pressure ,entilator (78), dimana dimana pasien pasien sebelu sebelum m dihubu dihubungka ngkan n dengan dengan 5entil 5entilato atorr diintu diintubas basii terleb terlebih ih dahulu dahulu dan ?on /n#asi#e Positi#e Pressure Pressure ,entilator ,entilator (?78), dimana pasien sebelum dihubungkan dengan 5entil 5entilator ator tidak tidak perlu perlu diintu diintubas basi. i. *euntu *euntunga ngan n alat alat ini adalah adalah e%ek e%ek sampin samping g akibat akibat tindaka tindakan n intubasi dapat dihindari, ukuran alatnya relati% kecil, portabel, pasien saat alat terpasang bisa bicara, makan, batuk, dan bisa diputus untuk istirahat (#ue dan /ongard, 200). +. T"ra&i su&rtif lainn,a a. 0isioterapi dada. itujuk itujukan an untuk untuk member membersih sihkan kan jalan jalan na%as na%as dari dari sekret sekret,, sputum sputum.. +inda +indakan kan ini selain selain untuk untuk
mengatasi mengatasi gagal na%as juga untuk tindakan tindakan pencegahan. pencegahan. asien diajarkan berna%as dengan baik, bila perlu dengan bantuan tekanan pada perut dengan menggunakan telapak tangan pada saat inspirasi. asien melakukan batuk yang e%ekti%. ilakukan juga tepukan1tepukan pada dada, punggung, dilakukan perkusi, 5ibrasi dan drainagepostural. *adang1kadang diperlukan juga obat1obatan seperti mukolitik dan bronkodilator (uhardi, !99) b. Bronkodilator "%gonis betaadrenergi betaadrenergik1simpatomimetik!. k1simpatomimetik!. 6bat1obat ini lebih e%ekti% bila diberikan dalam bentuk inhalasi dibandingkan jika diberikan secara parenteral atau oral, karena untuk e%ek bronkodilatasi yang sama, e%ek samping sacara inhalasi lebih sedikit sehingga dosis besar dapat diberikan secara inhalasi. +erapi yang e%ekti% mungkin membutuhkan jumlah agonis beta1adrenergik yang dua hingga empat kali lebih banyak daripada yang direkomendasikan. eningkatan dosis (kuantitas lebih besar pada nebulisasi) dan peningkatan %rekuensi pemberian (hingga tiap jamnebulisasi kontinu) sering kali dibutuhkan. emilihan emilihan obat didasarkan didasarkan pada potensi, e%ikasi, kemudahan pemberian, dan e%ek samping. ianta iantara ra yang yang tersed tersedia ia adalah adalah albute albuterol rol,, metapr metaprote oteren renol, ol, terbut terbutali alin. n. :%ek :%ek sampin samping g melip meliputi uti tremor, takikardia, palpitasi, aritmia, dan hipokalemia. :%ek kardiak pada pasien dengan penyakit jantung iskemik dapat menyebabkan nyeri dada dan iskemia, walaupun jarang terjadi.
berperan. 6bat ini direkomendasikan terutama untuk bronkodilatsi pasien dengan bronkitis kronik kronik.. ada ada gagal gagal napas, napas, antiko antikolin linerg ergik ik harus harus selalu selalu dikomb dikombina inasik sikan an dengan dengan agonis agonis beta beta adrenergik. 7pratropium bromida tersedia dalam bentuk 7 (metered (metered dose inhaler ) atau solusio untuk nebulisasi. :%ek samping jarang terjadi seperti takikardia, palpitasi, dan retensi urin (#ue dan /ongard, 200). d. Teofilin. +eo%ilin kurang kuat sebagai bronkodilator dibandingkan agonis beta adrenergik. ekanisme kerja adalah melalui inhibisi kerja %os%odiesterase pada 3 siklik (c3), translokasi kalsium, antagonis adenosin, stimulasi reseptor beta adrenergik, dan akti%itas anti in%lamasi. :%ek samping meliputi takikardia, mual dan muntah. *omplikasi yang lebih parah adalah aritmia, hipokalemia, perubahan status mental dan kejang (#ue dan /ongard, 200). e. 2ortikosteroid. 2ortikosteroid. ekanisme kortikosteroid dalam menurunkan in%lamasi jalan napas tidak diketahui pasti, tetapi perubahan pada si%at dan jumlah sel in%lamasi telah didemonstrasikan setelah pemberian sistemik dan topikal. *ortikosteroid aerosol kurang baik distribusinya pada gagal napas akut, dan hampir selalu digunakan preparat oral atau parenteral. :%ek samping kortikosteroid parenteral adalah hiperglikemia, hipokalemia, retensi natrium dan air, miopati steroid akut (terutama pada dosis besar), gangguan sistem imun, kelainan psikiatrik, gastritis dan perdarahan gastrointestinal. engg enggun unaa aan n
korti kortiko kost ster eroi oid d
bers bersam ama1s a1sam amaa
obat obat pelu pelump mpuh uh otot otot non non
depo depola lari risa sasi si tela telah h
dihubungkan dengan kelemahan otot yang memanjang dan menimbulkan kesulitan weaning (#ue dan /ongard, 200). %. Ekspektoran dan nukleonik. Cairan Cairan peroral peroral atau parenteral parenteral dapat memperbaiki memperbaiki 5olume 5olume atau karateristik karateristik sputum pada pasien pasien yang kekurangan cairan. *alium yodida oral mungkin berguna untuk meningkatkan 5olume dan menipiskan menipiskan sputum yang kental. kental. enekan enekan batuk seperti kodein dikontraind dikontraindikasi ikasikan kan bila kita menghendaki menghendaki pengeluaran sekret melalui melalui batuk. 6bat mukolitik mukolitik dapat diberikan diberikan langsung pada sekret jalan napas, terutama pasien dengan :++. #edikit (1Bml) ?aCl 0,9 , salin hipertonik, dan natrium bikarbonat hipertonik juga dapat diteteskan sebelum penyedotan ( suctioning suctioning ) dan bila berhasil akan keluar sekret yang lebih banyak (#ue dan /ongard, 200).
g. Penatalaksanaan 2ausatif1$pesifik
#ambil #ambil dilaku dilakukan kan resusi resusitas tasii (terap (terapii suport suporti%) i%) diupay diupayakan akan mencar mencarii penyebab penyebab gagal gagal na%as. na%as. engobatan engobatan spesi%ik spesi%ik ditujukan ditujukan pada etiologiny etiologinya, a, sehingga sehingga pengobatan pengobatan untuk masing1mas masing1masing ing penyakit akan berlainan (uhardi, !99). #emua terapi diatas dilakukan dalam upaya mengoptimalkan pasien gagal na%as di "G sebelum selanjutnya nanti di rawat di 7C". enanganan lebih lanjut terutama masalah penggunaan 5entilator akan dilakukan di 7C" berdasarkan guidiles penanganan pasien gagal na%as di 7C" pada tahap berikutnya. b erikutnya.
I.
!#&likasi
!. 6ksigenasi ke organ lain yang buruk dapat menyebabkan kegagalan multi organ 2. 7ndi5idu yang mengalami gagal na%as beresiko b eresiko tinggi terhadap kematian . 7n%eksi paru dan abdomen merupakan komplikasi yang sering dijumpai. 3danya edema paru, hipoksia al5eoli, penurunan sur%aktan akan menurunkan daya tahan paru terhadap in%eksi. -. Prgnsis
ortalitas rata1rata sekitar B01A0. ortalitas sekitar ;0 didapatkan pada pasien dengan gagal na%as saja, sedangkan pada pasien dengan sepsis atau adanya kegagalan organ utama didapatkan mortalitas sekitar E010 dan bahkan bisa sampai 90 kalau sindrom gagal na%as amat berat. ada pasien yang bertahan hidup, umumnya %ungsi paru akan kembali setelah berbulan1bulan, namun harapan tersebut sangat kecil karena pasien yang menderita 3&# akan mengalami kerusakan paru yang permanen dengan in%eksi dan %ibrosis.
II.
!ONSEP DASAR !EPERAATAN
3. engkajian engkajian rimer !. 3irway a. eningkatansekresipernapasan b. /unyina%askrekels, ronkidanmengi 2. /reathing a. istress pernapasan 'pernapasancupinghidung, takipneubradipneu, retraksi. b. enggunakanototaksesoripernapasan c. *esulitanberna%as ' dia%oresis, sianosis . Circulation a. enurunancurahjantung ' gelisah, letargi, takikardia b. #akitkepala
c. Gangguantingkatkesadaran ' ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk d. apiledema e. enurunanhaluaran urine %. *apiler re%ill g. #ianosis.
!. 2. . ;. B. A. /. !. 2.
engkajian#ekunder emeriksaan%isik head to toe. emeriksaankeadaanumum dan kesadaran :liminasi *ajihaluaranurin, diarekonstipasi. akanancairan enambahan // yang signi%ikan, pembengkakanekstrimitasoedemapadabagiantubuh. ?yerikenyamanan ?yeripadasatusisi, ekspresimeringis. ekspresimeringis. ?eurosensori *elemahan 'perubahankesadaran. iagnosa*eperawatan *etidake%ekti%an bersihan bersihan jalan napas berhubungandenganpeningkatanproduksi secret. Gangguanpert Gangguanpertukaran ukaran gas berhubunganden berhubungandengansek gansekresit resitertaha ertahan n di permukaan permukaan al5eoli, al5eoli, al5eolar al5eolar
hipo5entilasi. . *etida *etidake% ke%ekt ekti%a i%an n pola pola napas napas berhub berhubunga unganden ndengan gan 6, 6, disten distensid sidind inding ing dada, dada, kelela kelelahan han,, kerjaperna%asan. ;. enurunanper enurunanper%usij %usijaring aringanberh anberhubungand ubungandenganme enganmenurunny nurunnyacurahj acurahjantung, antung,
hipoksiajar hipoksiajaringan, ingan,
asidosisdankemungkinantrombusatau emboli. B. *etidakseimbangan nutrisi ' kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat A. ?yeri berhubungan dengan agen injuri biologi E. e%isit perawatan diri berhubungan penurunan kesadaran. C. &encana *eperawatan !. *etidake%ekti%an bersihan jalan napas berhubungandenganpeningkatanproduksi secret ?6C ' a. enunjukan pembersihan jalan na%as yang e%ekti%. b. engeluarkan sekresi secara e%ekti% c. empunyai irama dan %rekwensi perna%asan dalam rentang normal. d. empunyai %ungsi paru dalam batas normal ?7C ' 3irway suction a. astikankebutuhan oral tracheal suctioning b. 3uskultasisuarana%assebelumdansesudah suctioning c. 7n%ormasikankepadakliendankeluargatentang suctioning d. /erikan 62 dgnmenggunakan nasal untukmem%asilitasikansoctionnasotrakeal e. 3njurkanalat yang sterilsetiapmelakukantindakan
%.
a. b. c. d. e. %.
2.
onitor status oksigenpasien
3irway management /ukajalanna%as osiskanpasienuntukmemaksimalkan5entilasi 7ndenti%ikasipasienperlunyapemasanganalatjalanna%asbuatan $akukan%isioterapi dada jikaperlu /erikan bronchodilator bilaperlu onitor respirasidan status 62
Gangguanpert Gangguanpertukaran ukaran gas berhubunganden berhubungandengansek gansekresit resitertaha ertahan n di permukaan permukaan al5eoli, al5eoli, al5eolar al5eolar
hipo5entilasi ?6C ' a. apat memepertahankan ertukaran C62 atau 62 di al5eolar dalam keadaan normal b. +idak terdapat cyanosis pada pasien c. asien tdk mengalami na%as dangkal atau ortopnea
?7C ' 3ir way management a. /ukajalanna%as b. osisikanpasienuntukmemaksimalkan5entilasi c. asang mayo bilaperlu d. $akukan suction pada mayo e. 3uskultasisuarana%as, catatadanyasuatutambahan %. onitor konsentrasidan status 62
a. b.
&espiratory monitoring ' onitor rata1rata, kedalaman, iramadanusaharespirasi Cata Catatp tpen enge gera raka kand ndad ada, a,am amat atik ikes esim imet etri risa san, n,
peng penggu guna naan anot otot otta tamb mbah ahan an,,
retraksiototsupracla5ikulardanintercostatis c. onitor suarana%as, sprtdengkur d. Catatlokasitrakea e. onitor kelelahanototdia%ragma ( gerakanparadoksis ) +entukankebutuhan +entukankebutuhan suction denganmengaukultasicreklesdanronchipadajlanna%asutama 3uskultasisuaraparusetelahtindakanuntukmengetahuihasilnya .
*etidake%ek *etidake%ekti%an ti%an pola napas berhubunganb dengan 6, distensidi distensidinding nding dada, kelelahan, kelelahan, kerjaperna%asan. ?6C '
a. ertukaran gas dan 5entilasi pasien tidak bermasalah b. +idak menggunakan perna%asan mulut ?7C ' 3irway management a. /ukajalanna%as b. osiskanpasienuntukmemaksimalkan5entilasi c. asang mayo bilaperlu d. $akukan suction pada mayo e. 3uskultasisuarana%as, catatadanyasuatutambahan %. onitor konsentrasidan status 62 +erapioksigen a. /ersihkanmulut, hidungdan secret trakea b. ertahankanjalanna%as yang paten c. 3turperalatanoksigenasi d. onitor aliranoksigenasi e. onitor adanyakecemasanpasientrhadapoksigenasi
a. b. c. d. e. %. g. h.
8ital 8ital sign management onitor +, nadi, suhu, dan && Catatadanya%luktasitekanandarah onitor 8# saat5erbaring, duduk, atauberdiri 3uskultasitekanandarahpadakedualengandanbandingkan onitor %rekuensidaniramaperna%asan onitor suhu,warnadankelembabankulit onitor adanyatekanannadi yang melebar, bradikardi, peningkatansistolik 7ndenti%ikasipenyebabdariperubahan 5ital sign
. 7mplementasi !. 7mpl 7mplem ement entas asii
tind tindaka akan n keper keperaw awat atan an gagal gagal na%a na%ass dida didasa sark rkan an pada pada renc rencan anaa yang yang tela telah h
ditentukandengan prinsip ' 3/C (airway, breathing, circulation). 2. empertahankan 5entilasi yang adekuat. . enjaga bersihan jalan na%as ;. engatasi perubahan proses keluarga dan antisipasi berduka cemas
:. :5aluasi #etelah #etelah tindakan tindakan keperawatan keperawatan dilaksanakan dilaksanakan e5aluasi e5aluasi proses proses dan hasil mengacu pada kriteria kriteria e5aluasi yang telah ditentukan pada masing1masing diagnosa keperawatan sehingga ' !. asalah teratasi atau tujuan tercapai (inter5ensi di hentikan) 2. asalah teratasi atau tercapai sebagian (inter5ensi dilanjutkan.
.
asalah tidak teratasi tujuan tidak tercapai (perlu dilakukan pengkajian ulang K inter5ensi dirubah).
DAFTAR P/STA!A
Chang, :ster, 2009, ato%isiologi' aplikasi pada praktik keperawatan, :GC' Dakarta http'kegawatdaruratan.blogspot.com20002asuhan1keperawatan1klien1gagal1napas.html Corwin, :li4abeth D, (200! ! BukusakuPatofisiologi, BukusakuPatofisiologi, :disibahasa 7ndonesia, :GC' Dakarta utta=in, 3ri%, 3ri%, 20!2, /uku 3jar *eperawatan *lien dengan Gangguan #istem ersyara%an :GC' #alemba edika orton, atricia Gonce, 20!!, *eperawatan *ritis' endekatan 3suhan *ep.
ku#&ulan ask"&0ask"& Lelcome to my blog
!a#is1 23 Mar"t '42' asuhan k"&"rawatan &a$a &asi"n $"ngan Gagal Nafas GAGAL NAFA NA FAS S 2. P"ng"rtian
enurut /runer and #uddart (2002), gagal napas adalah sindroma dimana sistem respirasi gaga gagall untuk untuk mela melaku kukan kan %ungs %ungsii pert pertuk ukar aran an gas, gas, pema pemasu suka kan n oksig oksigen en,, dan dan peng pengel elua uara ran n karb karbon ondi diok oksi sida da..
*ead *eadek ekuat uatan an ters terseb ebut ut dapa dapatt
dili diliha hatt
dari dari
kema kemamp mpua uan n
jari jaringa ngan n
untu untuk k
memasukkan memasukkan oksigen dan mengeluarkan mengeluarkan karbondioksi karbondioksida. da. 7ndikasi 7ndikasi gagal napas adalah a62 F A0mm
'. Etilgi
enyebab enyebab gagal gagal napas napas biasan biasanya ya tidak tidak berdir berdirii sendir sendirii melain melainkan kan merupa merupakan kan kombina kombinasi si dari dari beberapa keadaan, dimana penyebeb utamanya adalah ' a. Gangguan 5entilasi Gangguan Gangguan 5entilasi 5entilasi disebabkan disebabkan oleh kelainan kelainan intrapulmo intrapulmonal nal maupun ekstrapulm ekstrapulmonal. onal. *elain *elainan an intrap intrapulm ulmonal onal meliput meliputii kelain kelainan an pada salura saluran n napas napas bawah, bawah, sirkul sirkulasi asi pulmon pulmonal, al, jaringan, dan daerah kapiler al5eolar. *elainan ekstrapulmonal disebabkan oleh obstruksi akut maupun obstruksi kronik. 6bstruksi akut disebabkan oleh %leksi leher pada pasien tidak sadar, spasme larink, atau oedema larink, epiglotis akut, dan tumor pada trakhea. 6bstruksi kronik, misa misaln lnya ya pada pada em%i em%ise sema ma,, bronk bronkhi hiti tiss kroni kronik, k, asma asma,, C6, C6, cystic cystic fibrosi fibrosiss, bronkhiekta bronkhiektasis sis terutama yang disertai dengan sepsis. b. Gangguan neuromuskular +erjadi +erjadi pada polio, polio, guillaine guillaine bare syndrome, miastenia miastenia gra5is, gra5is, cedera spinal, %raktur ser5ikal, keracunan obat seperti narkotik atau sedati%, dan gangguan metabolik seperti alkalosis metabolik kronik yang ditandai dengan depresi sara% pernapasan. c. Gangguandepresi pusat pernapasan +erjadi +erjadi pada penggunaan penggunaan narkotik narkotik atau barbiturat, barbiturat, obat anastesi, trauma, in%ark otak, hipoksia berat pada susunan sara% pusat. d. Gangguan pada sistem sara% peri%er, otot respiratori, dan dinding dada *elainan *elainan ini menyebabkan menyebabkan ketidakmamp ketidakmampuan uan untuk mempertahankan mempertahankan minute minute 5olume 5olume (memp (mempenga engaruhi ruhi jumlah jumlah karbond karbondiok ioksid sida), a), yang yang sering sering terjad terjadii pada guillain bare syndrome, syndrome, distropi muskular, miastenia gra5is, kiposkoliosis, dan obesitas. e. Gangguan di%usi al5eoli kapiler Gangguan di%usi al5eoli kapiler sering menyebabkan gagal napas hipoksemia, seperti pada oedema paru (kardiak atau nonkardiak), 3&#, %ibrosis paru, em%isema, emboli lemak, pneumonia, tumor paru, aspirasi, perdarahan masi% pulmonal. %. Gangguan kesetimbangan 5entilasi per%usi (8M issmatch) eni ening ngka kata tan n deadspace (ruan (ruang g rugi rugi), ), sepe sepert rtii pada pada trom trombo boem embol boli, i, em%i em%ise sema ma,, dan bronkhiektasis.
+.
!lasifikasi
25 !lasifikasi gagal na&as ("r$asarkan hasil analisa gas $arah )
a. Gagal napas hiperkapneu
Gagal napas akut terjadi dalam hitungan menit hingga jam, yang ditandai dengan perubahan hasil analisa gas darah yang mengancam jiwa. +erjadi peningkatan kadar aC62. Gagal napas akut timbul pada pasien yang keadaan parunya normal secara struktural maupun %ungsional sebelum awitan penyakit timbul. b. Gagal napas kronik Gagal napas kronik terjadi dalam beberapa hari. /iasanya terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik, seperti bronkhitis kronik dan em%isema. asien akan mengalami toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapneu yang memburuk secara bertahap. +5 !lasifikasi gagal na&as ("r$asarkan &"n,"(a( rgan ) a. *ardiak
Gagal Gagal napas napas dapat dapat terj terjad adii karen karenaa penur penuruna unan n a62 a62 dan dan peni pening ngkat katan an aC6 aC62 2 akib akibat at menjauhnya jarak di%usi akibat oedema paru. 6edema paru ini terjadi akibat kegagalan jantung untuk melakukan %ungsinya sehingga terjadi peningkatan perpindahan aliran dari 5askuler ke interstisial dan al5eoli paru. +erdapat +erdapat beberapa penyakit kardio5askuler yang mendorong terjadinya dis%ungsi miokard dan peningkata peningkatan n left #entricel end diastolic #olume ($8: ($8:8) 8) dan left #entricel end diastolic pressure pressure ($8:) ($8:) yang menyebabkan menyebabk an mekanisme back+ardfor+ard . enyakit yang menyebabkan dis%ungsi miokard '
7n%ark miokard
*ardiomiopati
iokarditis enyakit yang menyebabkan peningkatan $8:8 $8:8 dan $8: '
eningkatkan beban tekanan ' aorta stenosis, hipertensi, dan coartasio aorta
eningkatkan beban 5olume ' mitral insu%isiensi, aorta insu%isiensi, 3#, dan 8#.
b. ?onkardiak +erjadi gangguan di bagian saluran pernapasan atas dan bawah maupun di pusat pernapasan, sert sertaa pros proses es di%u di%usi si..
7. M"kanis#" Gagal Nafas
/eberapa mekanisme yang menyebabkan hipoksemia dapat bekerja secara sendiri atau bersama1 sama. a. +ekanan +ekanan partial 62 yang dihirup (i62) menurun +erjadi pada dataran tinggi (high (high altitude altitude)) sebagai sebagai respons respons menurunnya menurunnya tekanan barometer barometer,, inhalasi gas toksik, atau dekat api kebakaran yang mengkonsumsi C6. b.
kardiogenik atau nonkardiogenik. emberian 62 dapat memperbaiki keadaan hipoksemia apabila penyebabnya adalah gangguan g angguan ketidakseimbangan 8M, hipo5entilasi atau gangguan di%usi oleh karena karena a62 mening meningkat, kat, walaupu walaupun n pada daerah daerah yang yang 5entil 5entilasi asinya nya jelek. jelek. 3pabi 3pabila la penderi penderita ta mendapa mendapatt 62 !00, hanya daerah yang sama sekali tidak mendapat 5entilasi (shunt) yang menyebabkan hipoksemia. e. #hunt ada shunt darah 5ena sistemik sistemik langsung masuk kedalam sirkulasi sirkulasi arterial. arterial. #hunt dapat terjadi terjadi intrakardiak yaitu pada penyakit jantung kongenital sianotik right1to1le%t atau di dalam paru darah darah melalu melaluii jalur jalur 5askul 5askuler er abnorm abnormal al (arter (arteri5e i5ena na %istul %istula). a). enyeb enyebab ab paling paling sering sering adalah adalah penyakit paru yang menghasilkan ketidakseimbangan 8M, dengan 5entilasi regionalnya hampir atau samasekali tidak ada. %. encampuran (admi@ture) darah 5ena desaturasi dengan darah arterial *eadaan ini akan menurunkan a62 pada penderita dengan penyakit paru dan menyebabkan gangguan di pertukaran gas intrapulmonal. Campuran saturasi 62 5ena langsung dipengaruhi oleh setiap imbalan antara konsumsi 62 dan penyampaian 62. *eadaan anemia yang tidak dapat dikon dikonsu sums msii oleh oleh peni pening ngkat katan an outp output ut jant jantung ung atau atau output output jant jantun ung g yang yang insu insu%i %isi sien en untuk untuk kebutuhan metabolisme, dapat menyebabkan penurunan #862 dan a62.
3. Manif"stasi !linis
ani%estasi klinis dari gagal napas adalah nonspesi%ik dan mungkin minimal, walaupun terjadi hipoksemia, hiperkarbia dan asidemia yang berat. +anda utama dari kegagalan pernapasan adalah penggunaan otot bantu napas, takipnea, takikardia, menurunnya tidal 5olume, pola napas irreguler atau terengah1engah ( gasping gasping ) dan gerakan abdomen yang paradoksal.
wakt waktu, u, kapas kapasit itas as bu%% bu%%er er di otak otak meni meningk ngkat at,, dan dan akhi akhirn rnya ya terj terjad adii penum penumpu pukan kan terh terhad adap ap rangsangan turunnya p< di otak akibatnya dri#e tersebut akan menurun. :%ek :%ek hiperk hiperkapni apniaa akut akut kurang kurang dapat dapat ditole ditoleran ransi si daripa daripada da yang yang kronis kronis,, yaitu yaitu berupa berupa gangguan sensorium dan gangguan personalia yang ringan, nyeri kepala, sampai kon%usi dan narkosis.
enurunan konsentrasi 62 enurunan konsentrasi 62 terjadi karena penurunan saturasi haemoglobin akibat berkurangnya a62 atau bergesernya kur5a disosiasi oksihaemoglobin ke kanan.
3nemia 7katan antara C6 dengan
enurunan curah jantung enurunan enurunan curah jantung tergantung tergantung dari aliran balik 5ena sistemik, sistemik, %ungsi 5entrikel 5entrikel kanan dan kiri, resistensi pulmonal dan sistemik, serta %rekuensi denyut jantung. #elain itu, tanda dan gejala yang muncul pada gagal napas yaitu aliran udara di mulut dan hidung tidak dapat dirasakan. ada gerakan napas spontan terlihat retraksi suprakla5ikula dan sela iga serta tidak ada pengembangan dada pada saat inspirasi. 3danya kesulitan in%lasi paru dalam usaha memberikan 5entilasi buatan dan terdengar suara napas tambahan gargling, snoring, whee4ing.
8. P"#"riksaan Diagnstik
a. 3nalisa gas darah emb embeda edaka kan n gamb gambar aran an kema kemaju juan an hipo hipoks ksem emia ia (pen (penur urun unan an a62 a62 mesk meskip ipun un insp inspir irasi asi meningkat) meningkat)..
hiper5entilasi.
•
3nalisa gas darah ' p< dibawah E,B atau di atas E,;B a62 di bawah 0 atau di atas !00 mm
•
#aturasi 62 kurang dari 90
b. #inar N (%oto thora@) elihat keadaan patologik dan atau kemajuan proses penyakit yang tidak diketahui. +erdapat gambaran akumulasi udaracairan, dapat terlihat perpindahan letak mediastinum. c. +es %ungsi paru enunjukkan complain paru dan 5olume paru menurun. d. :*G emperlihatkan bukti1bukti regangan jantung di sisi kanan atau menunjukkan disritmia. e. emeriksaan saturasi oksigen emadainya emadainya tekanan oksigen dalam darah arteri, a6 2 diharapkan dihitung dari persamaan gas al5eolar ketika pasien berna%as dengan i6 2 yang lebih tinggi dari udara biasa.
9. P"natalaksanaan
a. Dalan na%as Dalan na%as sangat penting untuk 5entilasi, oksigen, dan pemberian obat1obatan pernapasan dan harus diperiksa adanya sumbatan jalan na%as. ertimbangan untuk insersi jalan na%as arti%icial seperti :++ berdasarkan man%aat dan resiko jalan napas arti%icial dibandingkan jalan napas alami. *euntungan jalan napas arti%icial adalah dapat melintasi jalan napas bagian atas, menjadi rute pemberian oksigen dan obat1obatan, mem%asilitasi 5entilasi tekanan positi% dan :: . mem%asilitasi penyedotan sekret, dan rute untuk bronkhoskopi. b. 6ksigen
/esarnya aliran oksigen tambahan yang diperlukan tergantung dari mekanisme hipoksemia dan tipe alat pemberi pemberi oksigen. oksigen. C3 C3 (3ontinous ( 3ontinous Positi#e %ir+ay Pressure ) Pressure ) sering menjadi pilihan oksigenasi pada gagal napas akut. C3 C3 bekerja dengan memberikan tekanan positi% pada saluran pernapasan sehingga terjadi peningkatan tekanan transpulmoner dan in%lasi al5eoli optimal. +ekanan yang diberikan ditingkatkan secara bertahap mulai dari B cm < 26 sampai toleransi pasien dan penurunan skor sesak serta %rekuensi napas tercapai. c. /ronkhodilator /ronkhodil /ronkhodilator ator mempengaru mempengaruhi hi kontraksi kontraksi otot polos, polos, tetapi beberapa beberapa jenis bronkhod bronkhodilator ilator mempunyai e%ek tidak langsung terhadap oedema dan in%lamasi. /ronkhodilator merupakan terapi utama untuk penyakit paru obstruksi, tetapi peningkatan resistensi jalan na%as juga banyak ditemukan pada penyakit penyakit paru lainnya. d. 3gonis beta1adrenergik 6bat1o 6bat1obat batan an ini lebih lebih e%ekti% e%ekti% bila bila diberi diberikan kan dalam dalam bentuk bentuk inhalas inhalasii diband dibanding ingkan kan secara secara parenteral atau oral. e. 3ntikolinergik &espon bronkhodilator terhadap antikolinergik tergantung pada derajat tonus parasimpatis intrinsik. %. *ortikosteroid ekanisme kortikosteroid dalam menurunkan in%lamasi jalan napas tidak diketahui secara pasti, tetapi perubahan pada si%at dan jumlah sel in%lamasi. g. isioterapi dada dan nutrisi erupakan erupakan aspek penting yang perlu diintegrasikan diintegrasikan dalam tatalaksana tatalaksana menyeluruh menyeluruh gagal na%as. h. emantauan hemodinamik eliputi pengukuran rutin %rekuensi denyut jantung, ritme jantung tekanan darah sistemik, tekanan 5ena central, dan penentuan hemodinamik yang lebih in5asi%.
AS/%AN AS/% AN !EPERA !EPE RAA ATAN TAN 2. P"ngka6ian !"&"rawatan
engkajian ata asar a. 3kti5itas 7stirahat Gejala' *ekurangan energikelelahan, insomnia b. #irkulasi Gejala'
&iwayat adanya bedah jantung jantung1paru, %enomena embolik (darah,udara,lemak) +anda' +ekana kanan n dara darah h dapa dapatt norm normal al atau atau meni mening ngka katt pada pada awal awal (berl (berlan anju jutt menj menjad adii hipo hipoks ksia ia)) Ohipotensi terjadi pada tahap lanjut (syok) atau terdapat %aktor pencetus seperti pada eklampsi. rekue rekuensi nsi jantun jantung' g' takika takikardi rdi biasany biasanyaa ada. ada. /unyi /unyi jantun jantung g ' normal normal pada pada tahap tahap dini dini O # mungkin terjadi. istritmia dapat terjadi , tetapi :*G sering normal. *ulit dan membran mukosa ' ucat, dingin. #ianosis biasanya trjasi (tahap lanjut). c. 7ntegritas :go Gejala' *etakutan, ancaman perasaan takut +anda' Gelisah, agitasi, gemetar, mudah terangsang, perubahan mental. d. akanan Cairan Gejala' *ehilangan selera makan, mual . +anda' :dema perubahan berat badan.
iagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gagal napas ' !. /ersihan /ersihan jalan napas tak e%ekti% berhubung berhubungan an dengan akumulasi akumulasi sekret retensi retensi sputum sputum di jalan napas dan hilangnya re%lek batuk sekunder terhadap pemasangan 5entilator. 5entilator. 2. *erusakan *erusakan pertukaran pertukaran gas berhubungan berhubungan dengan dengan
retensi sekret, sekret, proses weaning, weaning, setting
5entilator yang tidak tepat. . *etidake%ekti%an pola na%as berhubungan dengan kelelahan, pengesetan 5entilator yang tidak tepat, peningkatan sekresi, obstruksi :++ ;. #indroma de%isit perawatan diri berhubungan dengan penggunaan 5entilator B. Gangguan komunikasi 5erbal berhubungan dengan pemasangan selang :++ (:ndo +racheal +ube) A. &esiko penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas miokard E. 3nsietas atau ketakutan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
+. Int"r:"nsi !"&"rawatan
?o. iagnosa *eperawatan
+ujuan dan
7nter5ensi
kriteria hasil
*eperawatan
&asional
!.
/ersi ersiha han n jal jalan an nap napas tak tak #etelah dilakukan Man$iri e%ekti% berhubungan
tindakan
$akukan
engeluarkan sekret yang
dengan akumulasi
keperawatan
suctioning sesuai terakumulasi di jalan na%as, seraya
sekret retensi sputum di selama 0 menit indikasi dengan mencegah terjadinya trauma jalan jalan napas dan
diharapkan jalan prinsip 3
na%as, mencegah hipoksia dan
hilangnya re%lek batuk
napas menjadi
(atraumatic,
sekunder terhadap
paten, dengan
asianotic,
mengurangi risiko in%eksi paru eningkatkan drainage sekret dan
pemasangan 5entilator. kriteria hasil ' asien
5entilasi pada semua segmen paru,
aseptic).
menurunkan risiko atelektasis :kspansi dada terbatas atau tak
"bah posisi menyatakan sesak pasien secara berkurang &etensi sekret periodik 6bser5asi tidak ada #uara napas penurunan 5esikuler ada %oto thoraks
simetris sehubungan dengan akumulasi cairan, edema, dan sekret dalam seksi lobus. *onsolidasi paru dan pengisian
cairan dapat meningkatkan %remitus. ekspansi dinding /unyi napas menunjukkan aliran udara dada dan adanya melalui trakeobronkial dan dipengaruhi
tak tampak
peningkatan gambaran in%iltrat %remitus.
oleh adanya cairan, mukus, atau obstruksi aliran udara lain. engi dapat merupakan bukti konstruksi
Catat
bronkus atau penyempitan penyempitan jalan napas
karakteristik
sehubungan dengan edema. &onkhi
bunyi napas
dapat jelas tanpa batuk dan menunjukkan pengumpulan mukus pada jalan napas. *arakteristik batuk dapat berubah tergantung pada penyebabetiologi gagal perna%asan. #putum bila ada mungkin banyak, kental, berdarah, dan atau purulen empertahankan kepatenan jalan
Catat karakteristik dan produksi sputum.
napas saat pasien mengalami gangguan tingkat kesadaran, sedasi, dan trauma maksilo%asial enge5aluasi kee%ekti%an %ungsi respirasi
ertahankan
posisi tubuhkepala dengan tepat. *elembaban mengurangi akumulasi 6bser5asi status respirasi '
sekret dan meningkatkan transport oksigen
%rekuensi, kedalaman na%as, reguralitas, adanya dipsneu
engobatan dibuat untuk meningkatkan 5entilasi bronkodilatasi kelembaban dengan kuat pada al5eoli dan untuk menghancurkan mucous
!la(rasi sekret /erikan oksigen eningkatkan 5entilasi pada semua yang lembab, segmenparu dan membantu drainase cairan intra5ena sekret yang adekuat
sesuai kemampuan pasien /erikan terapi nebuli4er dengan obat mukolitik, bronkodilator sesuai indikasi /antu denganberikan %isioterapi dada, perkusi dada5ibrasi 2.
sesuai indikasi. *eru erusaka sakan n pert pertuk ukar aran an #etelah dilakukan Man$iri ) Rasinal 6bser5asi status +akipnea +akipnea adalah mekanisme gas berhubungan dengan tindakan perna%asan secara kompensasi untuk hipoksemia. #uara retensi sekret, proses keperawatan periodik ' && na%as bersih (clear lung) menjamin weaning, setting selama 2 @ 2; (%rekuensi na%as), tidak adanya retensi sekret yang 5entilator yang tidak jam, pasien akan suara na%as, mempengaruhi proses perna%asan. tepat. memperlihatkan
kemampuan
keteraturan na%as, eningkatan upaya perna%asan
pertukaran gas
kedalaman na%as, penggunaan otot bantu na%as dapat
yang kembali
penggunaan otot menunjukkan derajat hipoksemia.
normal dengan
bantu na%as,
:kspansi dada dan kesimetrisan gerak
kriteria hasil ' ekspansi dada dada menjamin adanya 5entilasi a. !00 @menit, irama
mudah terangsang pada miokardium, meningkatkan <&, menghasilkan antau <&
berbagai distritmia. apat menunjukkan berlanjutnya
reguler denyut nadi. e. #a62 ' 9B 1 !00 !00 hipoksia jaringan otak, hipoksemia %. #uara na%as bersih Catat g. asien tampak danatau asidosis kemungkinan sesak (1), sianosis perubahan irama enge5aluasi kemampuan %ungsi (1) jantung respirasi pasien terhadap perubahan h. enurunan 6bser5asi tingkat setting 5entilator kesadaran (1) kesadaran pasien. 3dakah apatis, gelisah, bingung, somnolen Cek 3G3
"ntuk mengetahui kesiapan %ungsi respirasi pasien terkait proses weaning 5entilator
setiap !0 > 0 menit setelah
engobatan untuk memperbaiki
penyebab dan mencegah berlanjutnya berlanjutnya perubahan setting dan potensial komplikasi %atal 5entilator onitor hasil hipoksemia. #teroid menguntungkan 3G3 selama
dalam menurunkan in%lamasi dan
periode
meningkatkan produksi sur%aktan.
penyapihan
/ronkodilatorekspektoran
weaning
meningkatkan bersihan jalan napas.
5entilator
3ntibiotik dapat diberikan pada adanya
!la(rasi )
in%eksi parusepsis untuk mengobati
/erikan obat
patogen penyebab.
sesuai indikasi. Contoh steroid, antibiotik, bronkodilator, ekspentoran. .
*etidake%ekti%an pola
#etelah dilakukan Man$iri
na%as berhubungan
inter5ensi
dengan kelelahan,
keperawatan
pengesetan 5entilator
selama !@ jam, 5entilator tiap !12
yang tidak tepat,
klien akan
peningkatan sekresi,
mempertahankan slangcubbing
obstruksi :++
pola na%as yang
5entilator dari
e%ekti% dengan
terlepas, terlipat,
kriteria hasil ' !. ?a%as !. ?a%as sesuai dengan irama
a. $akukan
Rasinal a. enjamin 5entilator ber%ungsi secara
e%ekti% sesuai setting yang diharapkan
pemeriksaan
jam. onitor
bocor atau tersumbat.
b. 3larm merupakan tanda adanya %ungsi
yang salah pada 5entilator :5aluasi tekanan c. engantisipasi kemungkinan 5entilator atau kebocoran 2. :kspansi dada 5entilator tidak ber%ungsi e%ekti% balon cu%%. simetris d. 8entilator dengan posisi ujung :++ . && ' !2 > 20 3mankan slang yang tidak tepat mungkin dapat @menit :++ dengan ;. 8olume na%as diketahui dengan pergerakan dada yang %iksasi yang baik adekuat tidak simetris, suara na%as yang tidak b. :5aluasi semua B. 3larm tidak seimbang antar kedua paru alarm dan berbunyi e. ?a%as yang tidak sesuai dengan tentukan melawan irama 5entilator dapat penyebabnya menyebabkan ketidakadekuatan c. ertahankan alat 5entilasi dan meningkatkan resiko resusitasi manual
(bag K mask)
barotrauma 3gar pasien kooperati% terhadap
pada posisi
pemberian bantuan na%as oleh
tempat tidur sepanjang waktu
5entilator
d. onitor suara na%as dan g. #edati% pergerakan dada akan menuru nkan
e. 6bser5asi && dan bandingkan
upaya pasien
irama na%as
melawa
pasien dengan irama 5entilator
n irama 5entilat
%. /erikan penjelasan pada pasien agar tidak melawan irama
or. 3nalge sik mengur
5entilator
angi
!la(rasi
nyeri
g. *olaborasi
akibat pemberian sedati% pemasa dan analgesik ngan 5entilat ;.
or Rasinal a. emenuhi kebutuhan dasar 3$
#indrom roma de%isit sit
#elama menjalani Man$iri
perawatan diri
proses perawatan, a. /antu 3$
berhubungan dengan dengan
kebutuhan 3$ pasien ' mandi,
penggunaan 5entilator
(acti5ity daily
oksigen untuk akti5itas
oral hygiene,
li5ing) terpenuhi, toileting,
pasien dan mengurangi konsumsi konsumsi
b. engetahui kemampuan minimal
dengan kriteria
berpakaian,
pasien dalam memenuhi kebutuhan
hasil '
makan, minum,
dirinya
#emua anggota
perubahan posisi
badan pasien tampak bersih,
b. /erikan
c. asien ikut bertanggung jawab
rangsangan pada terhadap kesehatan dirinya dan untuk
daki (1), sekret (1) pasien agar
merangsang peningkatan kemampuan
pasien mampu
pasien dalam memenuhi 3$ 3$
melakukan tindakan minimal d. encegah kontraktur, memperbaiki untuk dirinya
sirkulasi ke jaringan peri%er dan
c. $ibatkan pasien mencegah kemungkinan timbul dalam perubahan dekubitus posisi dan pemenuhan 3$ 3$ sesuai kemampuan pasien !la(rasi
d. *olaborasi dengan tim rehabilitasi dalam memberikan tindakan B.
Gangg anggua uan n komu omunik nikasi asi
%isioterapi #etelah dilakukan M an$iri
5erbal berhubungan
tindakan
dengan pemasangan
keperawatan
selang :++ (:ndo
selama !@ jam, menggunakan
+racheal +ube)
pasien mampu
alat komunikasi
berkomunikasi
alternati%, contoh b. emudahkan bagi pasien untuk
secara e%ekti%,
tulisan, gambar, berkomunikasi secara lugas dan dapat
dengan kriteria
gesture
hasil' a. asien mampu
a. 3jarkan pada
Rasinal a. #ebagai sarana alternati% bagi pasien
pasien untuk
untuk mengutarakan keinginannya. *emampuan berkomunikasi bisa mengurangi kecemasan.
mengurangi upaya energi ekstra untuk
b. Gunakan kalimat berkomunikasi tanya yang
menggunakan alat membutuhkan c. emastikan bahwa pesan dari pasien komunikasi
jawaban tertutup dapat diterima dengan benar sesuai
alternati%
(yatidak) saat
maksud keinginan pasien
b. asien menyatakan mampu mengutarakan
berkomunikasi dengan pasien c. *lari%ikasi setiap tulisan
maksudkeinginan pernyataan nya
pasien menggunakan pertanyaan
A.
tertutup &esiko penurunan curah #etelah dilakukan Man$iri jantung berhubungan
tindakan
a. 6bser5asi suaraa. #uara s, s;, bising bisa terjadi pada
dengan penurunan
keperawatan
kontraktilitas miokard
selama @2; jam katup jantung b. *aji status diharapkan tidak b. er%usi otak dapat menurun karena kesadaran, terjadi penurunan penurunan pompa jantung adanya curah jantung, c. +akikardi mungkin ada nyeri, cemas, kekacauan dan dengan kriteria hipoksemia. &espon kardial juga bisa disorientasi hasil ' c. 6bser5asi menimbulkan hipotensi hipertensi *esadaran hemodinamik' d. #irkulasi peri%er turun ketika C6 turun komposmentis nadi, +, C8 sehingga terjadi sianosis +ekanan +ekanan darah '
paru dan jantung C. urmur menunjukkan kelainan
0A0 sampai d. Catat kualitas dengan !2090
nadi peri%er,
mm
capillary re%ill,
@menit Capilary &e%ill
e. 7rama :*G menggambarkan siklus jantung
suhu dan warna 65erload cairan meningkatkan beban kulit e. 6bser5asi irama jantung
+ime F detik :*G +idak ada tanda1 g. emberian terapi oksigen membantu tanda syock ! cckg//jam g. onitor enurunnya konsumsikeseimbangan C8 1 cm<26 e%ekti5itas terapi 62 mengurangi beban kerja otot atau 21A mm
h. /erikan posisi
5entrikel %illing sehingga akan
semi%owler memperburuk penurunan kardiak onitor pola dan output. jumlah k. emungkinkan penanganan cepat tiduristirahat pada kasus gagal jantung dan resusitasi erhatikan e%ek samping pemberian obat inotropik mengurangi beban kerja jantung k. #iapkan peralatan dan obat1obat emergency yang m. 6bat la@ati5e dapat membantu mudah dijangkau menurunkan resiko 5agal yang dapat memperparah penurunan cardiac output n. embantu menilai perkembangan dan !la(rasi /erikan obat1
status kerja jantung
obatan nitrat, glikosida,
o. eningkatkan kerjasama klien untuk menyukseskan program keperawatan.
5asodilator,
#erangan 5alsa5a menyebabkan
diuretic, dan
stimulasi 5agal, menurunkan heart rate
antihipertensi
(bradikardi) yang mungkin diikuti sesuai program m. *olaborasi obat1 dengan takikardi diantara obat la@ati5e
meningkatnya cardiac output. p. eningkatkan kerjasama klien
n. *olaborasi pemeriksaan
terhadap program perawatan. Gaya hidup sehat akan meningkatkan
:*G, dan en4im kualitas kehidupan jantung P"nk"s o. 3njurkan untuk tidak mengejan
saat /3/ maupun /3*
p. Delaskan pentingnya mengubah gaya hidup (menghindari merokok, diit rendah kolesterol, olahraga) 7. I#&l"#"ntasi !"&"rawatan !"&"rawatan 7mpl 7mplem ement entasi asi kepe kepera rawa watan tan ialah ialah tind tindak akan an pembe pemberi rian an asuha asuhan n kepe keperaw rawat atan an yang yang
dilaks dilaksana anakan kan untuk untuk memban membantu tu mencap mencapai ai tujuan tujuan pada pada rencan rencanaa keperaw keperawata atan n yang yang telah telah disusu disusun. n. rinsi rinsip p dalam dalam member memberika ikan n tindak tindakan an keperaw keperawata atan n menggu menggunak nakan an komuni komunikas kasii terapeu terapeutik tik serta serta penjel penjelasan asan setiap setiap tindak tindakan an yang yang diberik diberikan an kepada kepada klien. klien. #elain #elain itu, itu, juga juga berprinsip melakukan tindakan keperawatan
yang telah dituliskan dalam rencana
keperawatan dan menuliskan setiap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. +inda +indakan kan kepera keperawata watan n yang yang dilaku dilakukan kan dapat dapat berupa berupa tindak tindakan an kepera keperawata watan n secara secara independent, dependent, dan interdependent. +indakan independen yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat tanpa petunjuk atau perintah dokter atau tenaga kesehatan lainnya. +indakan dependen ialah tindakan yang berhubungan dengan tindakan medis atau dengan perintah dokter atau tenaga kesehat lain. +indakan +indakan interdependen ialah tindakan keperawatan yang yang memerlu memerlukan kan kerjasa kerjasama ma dengan dengan tenaga tenaga keseha kesehatan tan lain lain seperti seperti ahli ahli gi4i, gi4i, radiol radiologi ogi,, %isioterapi dan lain1lain. alam melakukan tindakan pada pasien dengan gagal napas perlu diperhatikan ialah penanganan terhadap tidak e%ekti%nya bersihan jalan napas, gangguan pertukaran gas, pola napa napass tida tidak k e%ek e%ekti ti%, %, kond kondis isii aktu aktual al atau atau resi resiko ko penu penuru runa nan n cura curah h jant jantun ung, g, adan adany ya ansietasketakutan. 3. E:aluasi !"&"rawatan
:5alua :5aluasi si merupa merupakan kan tahap tahap akhir akhir dalam dalam proses proses keperaw keperawatan atan yang yang dapat dapat diguna digunakan kan sebagai alat ukur kerberhasilan suatu asuhan keperawatan yang dibuat. :5aluasi berguna
untuk menilai setiap langkah dalam perencanaan, mengukur kemajuan klien dalam mencapai tujuan akhir dan untuk menge5aluasi reaksi dalam menentukan kee%ekti%an rencana atau perubahan dalam membantu asuhan as uhan keperawatan. :5aluasi keperawatan keperawata n ada 2 macam, yaitu e5al e5alua uasi si %orm %ormati ati%% dan dan e5al e5alua uasi si suma sumati ti%. %. :5al :5alua uasi si %orm %ormati ati%% dilak dilakuk ukan an sesaat sesaat setel setelah ah memberi memberikan kan implem implement entasi asi kepera keperawat watan an untuk untuk menilai menilai keberh keberhasil asilan an terapi terapi dalam dalam jangka jangka pendek. #edangkan e5aluasi sumati% dilakukan untuk menilai keberhasilan terapi dalam jangka panjang.
DAFTAR P/STA!A
3nonim. (20!2). %suhan (20!2). %suhan 2epera+atan Gagal Gagal Napas. Napas . www.ilmukeperawatan.com www.ilmukeperawatan.com.. iakses tanggal ! Danuari 20!2.
3nonim. (20!!). The 45564577 Nursing 8iagnoses Organi(ed %ccording to a Nursing 0ocus by 8oenges1-oorhouse 8iagnostic 8iagnostic 8i#isions. 8i#isions . http'keperawatan .net. iakses tanggal 20 Danuari 20!2.
3nonim. (20!2). Gagal Nafas dan Oedema Paru. Paru . http'www.scribd.comdocB!0E2Ehtml http'www.scribd.comdocB!0E2Ehtml.. iakses tanggal ! Danuari 20!2.
/runner and #uddart. (2002). 2epera+atan (2002). 2epera+atan -edikal Bedah. Bedah. 8olume 2. Dakarta ' :GC.
arilynn : oengoes, et all, alih bahasa *ariasa 7, (2000). &encana 3suhan *eperawatan' Pedoman untuk Perencanaan Perencanaan dan Pendokumentasian Pendokumentasian Pera+atan Pasien. Pasien . :GC' Dakarta.
alilingan, D. (20!2). Gagal Nafas .http'perawatgawatdarurat.blogspot.com20009gagal1 napas.html.. iakses tanggal ! Danuari 20!2. napas.html
#adguna, wija. (20!!). Laporan (20!!). Laporan Pendahuluan Pendahuluan %suhan 2epera+atan Pasien Gagal Nafas Nafas . http' htt p'www.sc www.scrib ribd.co d.com m. iakses tanggal ! Danuari 20!2.
#herwood, $auralee. (20!!). 0isiologi -anusia "8ari $el ke $istem !. !. :disi ke1A. Dakarta' :GC.
"l%ah, 3nna, dkk. (200!). Buku (200!). Buku %)ar 2epera+atan 2ardio#askuler 2ardio#askuler . Dakarta ' /idang endidikan dan elatihan usat *esehatan Dantung dan embuluh arah ?asional