BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang belakang Gagal nafas adalah ketidakmampuan alat pernapasan untuk mempertahankan ksigenasi didalam darah! dengan atau tanpa penumpukan "#$. %erdapat %erdapat sistem sistem kega&atan salah satun'a adalah gagal gagal napas! dari ( sistem tersebut gagal napas menempati urutan pertama! hal ini dapat dimenegrti karna bila ter)adi gagal napas &aktu 'ang tersedia terbatas sehingga diperlukan ketepatan dan ke*epatan untuk bertindak. +ampai saat ini gagal napas pada anak masih merupakan salah satu pen'ebab mrdibitas dan mrtalitas terbesar penderita 'ang dira&&at diruang pera&atan intensif anak ,umah +akit "ipt -angunkusum akarta /,+"-0. eterlambatan meru)uk penderita diduga merupakan salah satu pen'ebab tinggin'a angka kematian! disamping berat pen'akit dasar! pen'akit pen'erta dan pen'ulit selama pera&atan. Penatalaksanaan pera&atan gagal napas memerlukan suatu keterampilan dan pengetahuan khusus serta penapsiran dan peren*anaan maupun melakukan tindakan harus dilakukan dengan *epat dan sistematis! leh karena itu pengetahuan pera&at tentang apa dan bagaimana ter)adin'a gagal napas sangat diperlukan. 1.$ %u)uan %u)uan %u)uan 'ang akan di*apai dari mempela)ari ini adalah mahasis&a mampu2 1. -en)elaskan -en)elaskan pengertian pengertian gagal napas dan 3entilasi 3entilasi mekanik mekanik $. -en' -en'ebu ebutk tkan an pen' pen'eba ebab b 4. -en' -en'ebu ebutk tkan an tand tanda5t a5tan anda da 6. -en'ebutkan -en'ebutkan diagnse diagnse kepera&at kepera&atan an dan dan inter3ens inter3ensii kepera&atan kepera&atan 7. -en) -en)el elask askan an penata penatalak laksan sanaan aan (. -en)el -en)elaska askan n tahap tahap prsed prsedur ur ,P
1
BAB II TINJAUAN TEORI GAGAL NAFAS
2.1 Pengertian
Gagal nafas adalah kegagalan s'stem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran #$ dan "#$ dalam tubuh 'ang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan /Heni ,khaeni! dkk! $8810 Gagal nafas ter)adi bilamana pertukaran # $ terhadap "#$ dalam paru5paru tidak dapat memelihara la)u knsumsi #$ dan pembentukan "#$ dalam sel5sel tubuh sehingga men'ebabkan P#$ 9 78 mmHg /hipksemia0 dan P"#$ : 67 mmHg /hiperkapnia0 /+melt;er! " +usane! $8810
2.2 Etiologi
A. Kerusakan atau depresi pada system saraf pengontrol pernafasan
Luka di kepala
Perdarahan < trmbus di serebral
#bat 'ang menekan pernafasan
B. Gangguan muskular yang disebabkan
%etanus
#bat5batan
C. Kelainan neurologis primer Pen'akit pada saraf seperti medula spinalis! tt5tt pernafasan atau pertemuan neurmuskular 'ang ter)adi pada pernafasa sehingga mempengaruhi 3entilasi. D. Efusi pleura, hemathorak, pneumothorak ndisi ini dapat mengganggu dalam ekspansi paru E. Trauma e*elakakan 'ang mengakibatkan *edera kepala! ketidaksadaran dan perdarahan hidung! mulut dapat mengarah pada bstruksi )alan nafas dan depresi pernafasan F. enyakit akut paru Pneumnia 'ang disebabkan bakteri dan 3irus! asma brn*hiale! atelektasis! emblisme paru dan edema paru
2
2.3 Pathwa
Aspirasi bahan kimia berbaha'a
Adan'a kuman dalam al3elar
erusakan = peningkatan permiabilitas membran a3elarkapiler
Gangguan s'araf pernafasan = tt pernafasan
Gangguan epitelium el3elar
Gangguan endtelium kapiler
"airan b*r dalam al3eli
Edema al3elar
%rauma! kelainan neurlgis
"airan b*r ke intertitial
laps al3elar! atelektasis
Penurunan kapasitas residu fungsinal
>entilasi dan perfusi tidak seimbang
mplains paru menurun
Hipksemia Hiperkapnia
3
Edema interstitial
2.! Pato"i#iologi
Pada pernafasan spontan inspirasi terjadi karena diafragma dan otot intercostalis berkontraksi, rongga dada mengembang dan terjadi tekanan negatif sehingga aliran udara masuk ke paru, sedangkan fase ekspirasi berjalan secara pasif . Pada pernafasan dengan ventilasi mekanik, ventilator mengirimkan udara dengan memompakan ke paru pasien, sehingga tekanan selama inspirasi adalah positif dan menyebabkan tekanan intra thorakal meningkat. Pada akhir inspirasi tekanan dalam rongga thoraks paling positif.
Ventilator
Te$anan %o#iti" in#%ira#i
&arah $e'ant(ng terha)*at
#(%lai $e ota$
+ol.ti,al Tinggi
-(rang eno(# retr(n &arah $eatri() $iri
*/0
TI- )ening$at
Ber$(rang ar,ia o(t%(t )en(r(n 4i%oten#i
ggn5%er"(#i 'aringan $ee)a#an
-o)%re#i )i$ro+a#$(ler S(%lai ,arah $e %ar( */0
4
ggn. o$#igena#i
2.6 Tan,a &an Ge'ala •
%anda 2
Gagal nafas ttal 1.
Aliran udara di mulut! hidung tidak terdengar < dirasakan
$.
Pada gerakan nafas spntan terlihat retraksi supra kla3ikula dan sela iga serta tidak ada pengemabngan dada pada inspirasi
Gagal nafas partial
•
4.
%erdengar suara nafas tambahan gargling! snring! gr&ing dan &hee;ing
6.
Ada retraksi dada
Ge)ala 2 7.
Hiperkapnia 'aitu peningkatan kadar "#$ dalam tubuh lebih dari 67 mmHg
(.
Hipksemia ter)adi takikardia! gelisah! berkeringat atau siansis atau P#$ menurun
2.7 Pe)eri$#aan Pen(n'ang
a. BGA Hippksemia 1.
,ingan 2 Pa#$ 9 ?8 mmHg
$.
+edang2 Pa#$ 9 (8 mmHg
4.
Berat 2 pa#$ 9 68 mmHg
b. Pemeriksaan rntgen dada Untuk melihat keadaan patlgik dan atau kema)uan prses pen'akit 'ang tidak diketahui *. Hemdinamik2 tipe I ter)adi peningkatan P"@P 1. EG $. -emperlihatkan bukti5bukti regangan )antung di sisi kanan 4. Disritmia
2.8 Penatala$#anaan 9e,i#
A. %erapi ksigen2 pemberian ksigen rendah nasal atau masker B. >entilatr mekanik dengan memberikan tekanan psitif kntinu ". Inhalasi nebuli;er D. isiterapi dada E. Pemantauan hemdinamik < )antung . Pengbatan2 brnkdilatr! sterid G. Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan
2.: Peng$a'ian
Air&a' 1.
%erdapat se*ret di )alan nafas /sumbatan )alan nafas0
$.
Bun'i nafas krekels! rn*hi! dan &hee;ing
Breathing 4.
Distress pernafasan2 pernafasan *uping hidung! takhipnea < bradipnea
6.
-enggunakan tt asesris pernafasan
7.
esulitan bernafas2 lapar udara! diafresis! dan sianasis
(.
Pernafasan memakai alat Bantu nafas
"ir*ulatin .
Penurunan *urah )antung! gelisah! letargi! takikardi
?.
+akit kepala
C.
Gangguan tingkat kesadaran2 gelisah! mengantuk! gangguan mental /ansietas! *emas0
2.; &iagno#a -e%erawatan &an Inter+en#i
1.Bersihan )alan nafas tidak efektif berhubungan dengan sumbatan )alan nafas dan kurangn'a 3entilasi sekunder terhadap retensi lendir %u)uan2 )alan nafas efektif riteria hasil2 !
•
Bun'i nafas bersih
•
+e*ret berkurang atau hilang
Inter3ensi2 1.
"atat karakteristik bun'i nafas
$.
"atat karakteristik batuk! prduksi dan sputum
4.
-nitr status hidrasi untuk men*egah sekresi kental
6.
Berikan humidifikasi pada )alan nafas
7.
Pertahankan psisi tubuh < kepala dan gunakan 3entilatr sesuai kebutuhan
(.
#bser3asi perubahan pla nafas dan upa'a bernafas
.
Berikan la3ase *airan garam faaal sesuai indiaksi untuk membuang skresi 'ang lengket
?.
Berikan #$ sesuai kebutuhan tubuh
C.
Berikan fisiterapi dada
18.
Berikan brnkdilatr
$.Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi prtein dan *airan dalam interstitial < area al3elar! hip3entilasi al3elar! kehilangan surfaktan %u)uan pertukaran gas adekuat "riteria hasil2 11.
Perbaikan ksigenasi adekuat2 akral hangat! peningkatan kesadaran
1$.
BGA dalam batas nrmal
14.
Bebas distres pernafasan
Inter3ensi2 16.
a)i status pernafasan
17.
a)i
pen'ebab
adan'a
penurunan
Pa# $
atau
ketidakn'aman dalam pernafasan 1(.
"atat adan'a siansis
1.
#bser3asi ke*enderungan hipksia dan hiperkapnia
1?.
Berikan ksigen sesuai kebutuhan
1C.
Berikan bantuan nafas dengan 3entilatr mekanik
$8.
a)i seri ft dada
$1.
A&asi BGA < saturasi ksigen /+a#$0
"
'ang
menimbulkan
4.,esik *idera berhubungan dengan penggunaan 3entilasi mekanik %u)uan2 klien bebas dari *idera selama 3entilasi mekanik Inter3ensi2 $$.
-nitr 3entilatr terhadap peningkatan ta)am pada ukuran tekanan
$4.
#bser3asi tanda dan ge)ala bartrauma
$6.
Psisikan selang 3entilatr untuk men*egah penarikan selang endtrakeal
$7.
a)i pan)ang selang E% dan *atat pan)ang tiap shift
$(.
Berikan antasida dan beta blker lambung sesuai indikasi
$.
Berikan sedasi bila perlu
$?.
-nitr terhadap distensi abdmen
6.,esik tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemasangan selang E% dengan kndisi lemah %u)uan2 klien tidak mengalami infeksi nskmial Inter3ensi2 $C.
E3aluasi &arna! )umlah! knsistensi sputum tiap penghisapan
48.
%ampung spe*imen untuk kultur dan sensiti3itas sesuai indikasi
41.
Pertahanakan teknik steril bila melakukan penghisapan
4$.
Ganti sirkuit 3entilatr tiap $ )am
44.
Lakukan pembersihan ral tiap shift
46.
-nitr tanda 3ital terhadap infeksi
47.
Alirkan air hangat dalam selang 3entilatr dengan *ara eksternal keluar dari )alan nafas dan reser3ir humidifier
4(.
Pakai sarung tangan steril tiap melakukan tindakan < *u*i tangan prinsip steril
4.
Pantau keadaan umum
4?.
Pantau hasil pemeriksaan labrat untuk kultur dan sensiti3itas
4C.
Pantau pemberian antibiti*
7.Perubahan pla nutrisi berhubungan dengan kndisi tubuh tidak mampu makan perral %u)uan2 klien dapat mempertahankan pemenuhan nutrisi tubuh Inter3ensi2 68.
a)i status gi;i klien
61.
a)i bising usus #
6$.
Hitung kebutuhan gi;i tubuh atau klabrasi tim gi;i
64.
Pertahankan asupan kalri dengan makan per snde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
66.
Periksa labrat darah rutin dan prtein
$
ENTILASI 9E-ANI-
I.
Pengertian
>entilasi mekanik adalah alat pernafasan ber tekanan negati3e atau psitif 'ang dapat mempertahankan 3entilasi dan pemberian ksigen dalam &aktu 'ang lama. /brunner dan +uddart! 1CC(0. II.
-la#i"i$a#i
>entilasi mekanik diklasifikasikan berdasarkan *ara alat tersebut mendukung 3entilasi! dua kategri umum adalah 3entilatr tekanan negati3e dan tekanan psitif 1. >entilatr tekanan negati3e >entilatr tekanan negati3e mengeluarkan tekanan negati3e pada dada eksternal.
Dengan
mengurangi
tekanan
intratraks
selama
inspirasi
memungkinkan udara mengalir kedalam paru paru sehingga memenuhi 3lumen'a. >entilatr )enis ini digunakan terutama pada gagal nafas krnik 'ang berhubungan dengan kndisi neur3as*ular seperti plim'elitis! distrfi mus*ular! sklersisi lateral amitrifik dan miastenia gra3is. Penggunaan tidak sesuai untuk pasien 'ang tidak stabil atau pasien 'ang kndisin'a membutuhkan 3entilasi sering. $. >entilatr tekanan psitif >entilatr tekanan psitif mengembungkan paru paru dengan mengeluarkan tekanan psitif pada )alan nafas psitif pada )alan nafas dengan demikian mendrng al3eli untuk mengembang selama inspirasi. Pada 3entilatr )enis ini diperlukan intubasi endtrakeal atau trakestmi. >entilatr ini se*ara luas digunakan pada klien dengan pen'akit paru primer. %erdapat 4 )enis 3entilatr tekanan psitif 'aitu 2 tekanan bersiklus! &aktu bersiklus dan 3lume bersiklus. Gambaran 3entilasi mekanik 'ang ideal adalah 2 •
+ederhana! mudah dan murah
•
Dapat memberikan 3lume tidak kurang 1788** denggan frekuansi nafas hingga (8
•
Dapat digunakan dan **k digunakan dengan berbagai alat penun)ang pernafasan 'ang lain
•
Dapat dirangkai dengan PEEP
•
Dapat memnitr tekanan! 3lume inhalasi! 3lume ekshalasi!3lume tidal! frekuensi nafas! knsentrasi ksigen inhalasi
•
-empun'ai fasilitas untuk humidifikasi serta penambahan bat didalam n'a
•
-empun'ai fasilitas untuk +I->! "PAP! Pressure supprt
•
-udah membersihkan dan mensterilkann'a.
!ndikasi Klinik 1.
egagalan 3entilasi a. Neurmus*ular disease b. "entral ner3us s'stem disease *. Depresi sistem saraf pusat d. -us*ulskeletal disease e. etidak mampuan traks untuk 3entilasi
$.
egagalan pertukaran gas a. Gagal nafas akut b. Gagal nafas krnik *. Gagal )antung kiri d. Pen'akit paru gangguan difusi e. Pen'akit paru 3entilasi
"odus operasional
11
Untuk menentukan mdus perasinal 3entilatr terdapat tempat parameter 'ang diperlukan untuk pengaturan pada penggunaan 3lume *'*le 3entilatr! 'aitu 2 1. rekuensi pernafasan permenit $. %idal 3lume 4. nsentrasi ksigen/i#$0 6. Psiti3e and respiratr' pressure Pada klien de&asa! frekuensi 3entilatr diatur antara 1$517
"odus operasional #entilasi mekanik terdiri dari $ 1. "ntrlled 3entilatin >entilatr mengntrl 3lume dan frekuensi pernafasan. Indikasi untuk pemakaian 3entilatr meliputi pasien dengan apneu. >entilasi mekanik adalah alat pernafasan bertekanan negati3e atau psitif 'ang dapat mempertahankan 3entilasi dan pemberian ksigen dalam &aktu 'ang lama. >entilatr t'pe ini meningkatkan ker)a penafasan klien. $. Assist<*ntrl >entilatr )enis ini dapat mengntrl 3entilasi! 3lume tidal dan ke*epatan bila klie n gagal untuk 3entilasi! maka 3entilatr se*ara tmatis. >entilatr ini diatur berdasarkan atas frekuensi pernafasan 'ang spntan dari klien! biasan'a digukana pada tahap pertama pemakaian 3entilatr. 4. Intermitten mandatr' 3entilatin
12
-del ini digunakan pada pernafasan asinkrn dalam penggunaan mdel *ntrl! klien dengan hiper3entilasi. lien 'ang bernafas spntan dilengkapi dengan mesin dan se&aktu &aktu diambil alih leh 3entilatr 6. +'n*hrni;ed intermitten mandatr' 3entilatin /+I->0 +I-> dapat digunakan untuk 3entilasi dengan tekanan udara rendah! tt tidak begitu lelah dan efek bartrauma minimal. Pemberian gas melalui nafas spntan biasan'a tergantung pada akti3itas klien. Indikasi pada pernafasan spntan tapi tidal 3lume dan atau frekuensi nafas kurang adekuat. 7. Psiti3e end5epiratr' pressure -dus 'ang digunakan dengan menahan tekanan akhir ekspirasi psitif dengan tu)uan untuk men*egah atele*tasis. Dengan terbukan'a )alan nafas leh karena tekanan 'ang tinggi! atele*tasis dapat dihindari. Indikasi pada klien 'ang menderita A,D+ dan gagal )antung kngesti3e 'ang massif dan pneumnia difus. Efek samping dapat men'ebabkan 3enus return menurun! bartrauma dan penurunan *urah )antung. (. "ntinuus psiti3e air&a' pressure / "PAP0 >entilatr ini berkemampuan untuk meningka1tkan ,". Biasan'a digunakan untuk pen'apiham 3entilatr.
Komplikasi mplikasi 'ang dapat timbul dari penggunaak 3entilasi mekanik! 'aitu 2 1. #bstruksi )alan nafas $. Hipertensi 4. %ensin pneumtraks 6. Atelektase 7. Infeksi pulmnal (. elainan
fungsi
gastrintestinal
gastrintestinal 13
2
dilatasi
lambung!
perdarahan
. elainan fungsi gun)al ?. elainan fungsi ++P
A.
Peng$a'ian
Pera&at mempun'ai peranan penting mengka)i status pasien dan fungsi 3entilatr. Dalam mengka)i klien! pera&at menge3aluasi hal5hal berikut 2 1. %anda F tanda 3ital $. Bukti adan'a hipksia 4. rekuensi dan pla pernapasan 6. Bun'i nafas 7. +tatus neurlgis (. >lume tidal! 3entilasi semenit! kapasitas 3ital kuat . ebutuhan pengisapan ?. Upa'a 3entilasi spntan klien C. +tatus nutrisi 18. +tatus psiklgi
engka%ian kardio#askuler Perubahan dalam *urah )antung dapat ter)adi sebagai akibat 3entilatr tekanan psitif. %ekanan intra thraks psitif selama inspirasi menekan )antung dan pembuluh darah besar dengan demikian mengurangi arus balik 3ena dan *urah )antung. Untuk menge3aluasi fungsi )antung pera&at terutama harus memperhatikan tanda dan ge)ala hipksemia dan hipksia /gelisah! gugup! kelam fakir! takikardi! takipnea! pu*at 'ang berkembang men)adi siansis! berkeringan dan penurunan haluaran urine0.
engka%ian peralatan >entilatr )uga harus dika)i untuk memastikan bah&a 3entilatr pengaturann'a telah dibuat dengan tepat. Dalam memantau 3entilatr! pera&at harus memperhatikanhal5 hal berikut 2 •
enis 3entilatr
•
"ara pengendalian /*ntrl led! Assist *ntrl! dll0
•
Pengaturan 3lum tidal dan frekuensi
•
Pengaturan I#$ /raksi #ksigen 'ang di inspirasi0
•
%ekanan inspirasi 'ang di*apai dan batasan tekanan
•
Adan'a air dalam selang! terlepas sambungan atau terlipatn'a selang. 14
•
Humidifikasi
•
Alarm
•
PEEP
emeriksaan diagnosti& Pemeriksaan diagnstik'ang perlu dilakukan pada klien dengan 3entilasi mekanik! 'aitu 2 1. Pemeriksaan fungsi paru $. Analisa gas darah arteri 4. apasitas 3ital paru 6. apasitas 3ital kuat 7. >lume tidal (. Inspirasi negati3e kuat . >entilasi semenit ?. %ekanan inspirasi C. >lume ekspirasi kuat 18. Aliran 3lume 11. +inar dada 1$. +tatus nutrisi < elektrlite
B.
&iagno#a $e%erawatan
Diagnosa kepera'atan mayor klien dapat men&akup $ •
erusakan pertukaran gas 'ang berhubungan dengan pen'akit 'ang mendasari! atau pen'esuaian pengaturan 3entilatr selama stabilisasi atau pen'apihan.
•
etidakefektifan bersihan )alan nafas 'ang berhubungan dengan pembentukan lendir 'ang berkaitan dengan 3entilasi mekanik tekanan psitif
•
,esik terhadap trauma dan infeksi 'ang berhubungan dengan intubasi endtrakea dan trakestmi
•
erusakan mbilitas fisik 'ang berhubungan dengan ketergantungan 3entilatr
•
erusakan kmunikasi 3erbal 'ang berhubungan dengan tekanan selang endtrakea dan pemasangan pada 3entilatr
•
pingindi3idu tidak efektif dan ketidakberda'aan 'ang berhubungan dengan ketergantungan pada 3entilatr.
1
"asalah kolaboratif ( komplikasi potensial
.
•
Gangguan kardi3askuler
•
Bartraumas dan pneumthraks
•
Infeksi paru
Perenanaan -e%erawatan
%u)uan utama bagi pasien 'aitu 2 pertukaran gas ptimal penurunan akumulasi lender tidak terdapat trauma atau infeksi pen*apaian mbilisasi 'ang ptimal pen'esuaian terhadap metde kmunikasi nn3erbal mendapatlan tindakan kping berhasil dan tidak ter)adi kmplikasi. Asuhan kepera&atan pada pasien dengan 3entilasi mekanik membutuhkan teknik dan ketereampilan interpersnal 'ang unik! antara lain 2 1. -eningkatkan pertukaran gas %u)uan men'eluruh 3entilasi mekanik adalah untuk mengptimalkan pertukaran gas dengan mempertahankan 3entilasi al3elar dan pengiriman ksigen. Perubahan dalam pertukaran gas dapat dikarenakan pen'akit 'ang mendasari atau fa*tr mekanis 'ang berhubungan dengan pen'esuaian dari mesin dengan pasien. %im pera&atan kesehatan! termasuk pera&at! dkter! dan ahli terapi pernafasan! se*ara kntinu mengka)i pasien terhadap pertukaran gas 'ang adekuat! tanda dan ge)ala hipksia! dan respn terhadap tindakan. Pertukaran gas 'ng tidak adekuat dapat berhubungan dengan fa*tr5faktr 'ang sangat beragam tingkat kesadaran! atelektaksis! kelebihan *airan! m'eri insisi! atau pen'akit primer seperti pneumnia. Pengisapan )alan napas ba&ah disertai fisiterapi dada /perkusi! fibrasi0 adalah strategi lain untuk membersihkan )alan nafas dari kelebihan sekresi karena *ukup bukti tentang kerusakan intima phn trakebrnkial. Inter3ensi kepera&atan 'ang penting pada klien 'ang mendapat 3entilasi mekanik 'aitu auskultasi paru dan interpretasi gas darah arteri. Pera&at sering men)adi rang pertama 'ang mengetahui perubahan dalam temuan pengka)ian fisik atau ke*enderungan signifikan dalm gas darah 'ang menandakan ter)adin'a masalah /pneumtraks! perubahan letak selang! embli pulmnal0. $. Penatalaksanaan )alan nafas >entilasi tekanan psitif kntinu meningkatkan pembentukan sekresi apapun kndisi pasien 'ang mendasari. Pera&at mengidentifikasi adan'a sekresi dengan auskultasi paru sedikitn'a $5 )am. %indakan untuk membersihkn )alan nafas termasuk
1!
pengisapan! fisiterapi dada! peribahan psisi 'ang sering! dan peningkatan mbilitas se*epat mungkin. Humidifikasi dengan *ara 3entilatr dipertahankan untuk membantu pengen*eran sekresi
sehingga
sekresi lebih
mudah
dikeluarkan.
Brnkdilatr baik intra3ena maupun inhalasi! diberikan sesuai dengan resep untuk mendilatasi brnkilus. 4. -en*egah trauma dan infeksi Penatalaksanaan )alan nafas harus men*akup pemeliharaan selang endtrakea atau trakestmi. +elang 3entilatr dipsisikan sedemikian rupa sehingga han'an sedikit kemungkinan tertarik atau pen'impangan selang dalam trakea. Pera&atan trakestmi dilakukan sedikitn'a setiap ? )am )ika diindikasikan karena peningkatan resik infeksi. H'giene ral sering dilakukan karena rngga ral merupakan sumber utama k8ntaminasi paru5paru pada pasien 'ang diintubasi pada pasien lemah. Adan'a selang nasgastrik dan penggunaan antasida pada pasien dengan 3entilasi mekanik )uga telah mempredispsisikan pasien dengan pneumnia nskmial akibat aspirasi. Pasien )uga dipsisikan dengan kepala dinaikkan lebih tinggi dari perut sedapat mungkin untuk mengurangi ptensial aspirasi isi lambung. 6. Peningkatan singkat mbilitas ptimal -bilitas pasien terbatas karena dihubungkan dengan 3entilatr. -bilitas dan akti3itas tt sangat bermanfaat katrena menstimuli pernafasan dan memperbaiki mental. Latihan rentang gerak pasif atau aktif dilakukan tiap ? )am untuk men*egah atrfi tt! kntraktur dan statis 3ena. 7. -eningkatkan kmunikasi ptimal -etde kmunikasi alternati3e harus dikembangkan untuk pasien dengan 3entilasi mekanik. Bila keterbatasan pasien diketahui! pera&at menggunakan pendekatan kmunikasi 2 memba*a gerak bibir! menggunakan kertas dan pensil! bahasa gerak tubuh! papan kmunikasi! papan pengumuman. Ahli terapi bahasa dapat membantu dalam menentukan metde 'ang paling sesuai untuk pasien. (. -eningkatkan kemampuan kping Dengan memberikan drngan pada klien untuk mengungkapkan perasaaan mengenai 3entilatr! kndisi pasien dan lingkungan se*ara umum sangat bermanfaat. -emberikan pen)elasan prsedur setiap kali dilakukan untuk mengurangi ansietas dan membiasakan klien dengan rutinitas rumah sakit. lien mungkin men)adi menarik diri atau depresi selama 3entilasi mekanik terutama )ika berkepan)angan akibatn'a pera&at
harus
menginfrmasikan
tentang 1"
kema)uann'a
pada
klien!
bila
memungkinkan pengalihan perhatian seperti menntn t3! bermain musi* atau ber)alan5)alan sesuai dan memungkinkan dilakukan. %eknik penurunan stress /pi)atan punggung! tindakan relaksasi0 membantu melepaskan ketegangan dan memampukan klien untuk menghadapi ansietas dan ketakutan akan kndisi dan ketergantungan pada 3entilatr.
&. E+al(a#i
Hasil 'ang diharapkan dari asuhan kepera&atan 'ang diberikan antara lain 2 1. -enun)ukan pertukaran gas! kadar gas darah arteri! tekanan arteri pulmnal dan tanda5tanda 3ital 'ang adekuat. $. -enun)ukan 3entilasi 'angadekuat dengan akumulasi lendir 'ang minimal. 4. Bebas dari *edera atau infeksi 'ang dibuktikan dengan suhu tubuh dan )umlah sel darah putih 6. Dapat aktif dalam keterbatasan kemampuan 7. Berkmunikasi se*ara efektif melalui pesan tertulis! gerak tubuhatau alat kmunikasi lainn'a. (. Dapat mengatasi masalah se*ara efektif
enyapihan dari #entilasi mekanik riteria dari pen'apihan 3entilasi mekanik 2 1. %es pen'apihan •
apasitas 3ital 18517**
•
>lumetidal 657**
•
>entilsi menit (518 l
•
rekuensi permenit 9$8 permenit
$. Pengaturan 3entilatr •
i#$ 978
•
%ekanan ekspirasi akhir psitif /PEEP0 2 8
4. Gas darah arteri •
Pa"#$ nrmal
•
Pa#$ (858mmHg
•
Ph nrmal dengan semua keseimbangan elektrlit diperbaiki
1#
6. +elang endtrakeal •
Psisi diatas karina pada ft rntgen
•
Ukuran 2 diameter ?!7 mm
7. Nutrisi
(.
•
alri perhari $8885$788 kal
•
@aktu 2 1)am sebelum makan
alan nafas •
+ekresi 2 antibiti* bila ter)adi perubahan &arna! penghisapan /su*tining0
•
Brnkspasme 2 ktrl dengan Beta adrenergi*! %ifilin atau sterid
•
Psisi 2 duduk! semi f&ler.
. #bat5batan •
Agen sedati3e 2 dihentikan lebih dari $6 )am
•
Agen paral'se 2 dihentikan lebih dari $6 )am
?. Emsi Persiapan psiklgi terhadap pen'apihan C. isik +*ial! istirahat terpeuhi.
1$